Ketahui Nilai Glikemik Indeks Makananmu


Sebagai penyandang diabetes, Anda harus disiplin dalam menjalani pola hidup sehat. Diperlukan beberapa trik agar aktivitas keseharian Anda tidak terganggu. Dengan mengikuti 4 pilar diabetesi berikut ini, diharapkan Anda bisa tetap beraktivitas nyaman setiap hari.
Diabetes, terutama diabetes tipe 2 dapat menjadi penyebab seseorang kehilangan kakinya karena harus diamputasi. Orang yang menderita diabetes berkemungkinan 10 kali lebih besar menjalani amputasi kaki bagian bawah dibandingkan orang-orang yang tidak menderita penyakit ini. Amputasi dilakukan karena adanya kelainan tungkai bawah yang disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan saraf, dan infeksi. Pada gangguan pembuluh darah, kaki bisa terasa sakit, jika diraba terasa dingin, dan jika ada luka sukar sembuh karena aliran darah ke bagian tersebut sudah berkurang.
Saat dilakukan pemeriksaan, nadi pada kaki sukar diraba. Selain itu, kulit juga tampak pucat dan kebiru-biruan. Kemudian pada akhirnya dapat menjadi gangren atau jaringan busuk, lalu terinfeksi dan kuman tumbuh subur. Hal ini akan membahayakan pasien karena infeksi bisa menjalar ke seluruh tubuh.
Neuropati diabetik atau gangguan saraf dapat menimbulkan gangguan rasa (sensorik) berupa rasa kebal, kurang berasa, sampai mati rasa terhadap nyeri dan temperatur. Selain itu juga dapat terjadi gangguan motorik, berupa kelemahan otot, otot mengecil, kram otot, sensasi rasa terbakar dan menusuk-nusuk, serta mudah lelah. Gejala-gejala tersebut sering lebih memburuk pada malam hari. Gangguan saraf dapat pula membuat kaki lebih rentan mengalami perubahan bentuk (deformities) dan tulang rapuh.
Jika Anda merasakan beberapa gejala diabetes pada kaki, segera lakukan langkah perawatan dan rutin melakukan pemeriksaan kaki ke dokter. Jika diabaikan, akan sangat berbahaya. Misalnya pada kaki yang tidak berasa, akan berbahaya jika Anda menginjak benda tajam dan mengabaikannya karena tidak terasa padahal telah timbul luka, ditambah dengan mudahnya terjadi infeksi. Kalau sudah menjadi gangren, kaki harus dipotong di atas bagian yang membusuk tersebut.
Berikut langkah perawatan kaki bagi penyandang diabetes yang disarankan American College of Foot and Ankle Surgeons (ACFAS):
Langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir kemungkinan kaki diamputasi akibat diabetes meliputi:
Intinya, selalu tanggap dengan gejala diabetes, mau memperbaiki pola hidup, rutin melakukan perawatan dan pemeriksaan ke dokter adalah kunci menghindari kerusakan dan kehilangan bagian tubuh akibat diabetes.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda. Holistic Health Solution. Hal. 18 dan Hal. 44-47
http://www.mayoclinic.com/health/amputation-and-diabetes/DA00140

Diabetes, terutama diabetes tipe 2 dapat menjadi penyebab seseorang kehilangan kakinya karena harus diamputasi. Orang yang menderita diabetes berkemungkinan 10 kali lebih besar menjalani amputasi kaki bagian bawah dibandingkan orang-orang yang tidak menderita penyakit ini. Amputasi dilakukan karena adanya kelainan tungkai bawah yang disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan saraf, dan infeksi. Pada gangguan pembuluh darah, kaki bisa terasa sakit, jika diraba terasa dingin, dan jika ada luka sukar sembuh karena aliran darah ke bagian tersebut sudah berkurang.
Saat dilakukan pemeriksaan, nadi pada kaki sukar diraba. Selain itu, kulit juga tampak pucat dan kebiru-biruan. Kemudian pada akhirnya dapat menjadi gangren atau jaringan busuk, lalu terinfeksi dan kuman tumbuh subur. Hal ini akan membahayakan pasien karena infeksi bisa menjalar ke seluruh tubuh.
Neuropati diabetik atau gangguan saraf dapat menimbulkan gangguan rasa (sensorik) berupa rasa kebal, kurang berasa, sampai mati rasa terhadap nyeri dan temperatur. Selain itu juga dapat terjadi gangguan motorik, berupa kelemahan otot, otot mengecil, kram otot, sensasi rasa terbakar dan menusuk-nusuk, serta mudah lelah. Gejala-gejala tersebut sering lebih memburuk pada malam hari. Gangguan saraf dapat pula membuat kaki lebih rentan mengalami perubahan bentuk (deformities) dan tulang rapuh.
Jika Anda merasakan beberapa gejala diabetes pada kaki, segera lakukan langkah perawatan dan rutin melakukan pemeriksaan kaki ke dokter. Jika diabaikan, akan sangat berbahaya. Misalnya pada kaki yang tidak berasa, akan berbahaya jika Anda menginjak benda tajam dan mengabaikannya karena tidak terasa padahal telah timbul luka, ditambah dengan mudahnya terjadi infeksi. Kalau sudah menjadi gangren, kaki harus dipotong di atas bagian yang membusuk tersebut.
Berikut langkah perawatan kaki bagi penyandang diabetes yang disarankan American College of Foot and Ankle Surgeons (ACFAS):
Langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir kemungkinan kaki diamputasi akibat diabetes meliputi:
Intinya, selalu tanggap dengan gejala diabetes, mau memperbaiki pola hidup, rutin melakukan perawatan dan pemeriksaan ke dokter adalah kunci menghindari kerusakan dan kehilangan bagian tubuh akibat diabetes.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda. Holistic Health Solution. Hal. 18 dan Hal. 44-47
http://www.mayoclinic.com/health/amputation-and-diabetes/DA00140