by gl75FKPUUayArC | Jun 20, 2013 | Uncategorized
Kadang dengan kesibukan harian kita yang begitu menggila, kita tidak sadar bahwa tubuh kita mulai berubah. Kemudian, begitu kita menyadari bahwa kita perlu menurunkan berat badan kita untuk mencapai penampilan prima kita, kita sudah tidak memiliki waktu dan tenaga untuk melakukannya.
Lalu bagaimana cara kita mencapai tubuh yang ideal? Berikut ini adalah beberapa perubahan kecil yang bisa kita terapkan sehari-hari namun cukup efektif untuk menurunkan berat Anda.
Size Does Matter
Ukuran tempat makan ternyata juga mempengaruhi pola makan kita. Secara psikologis, jika Anda melihat piring yang besar, Anda mempunyai keinginan untuk mengisinya dengan banyak makanan. Untuk itulah Anda bisa mulai merubahnya dengan mengganti tempat makan Anda. Tempat makan yang kecil akan membuat Anda mengkonsumsi makanan lebih sedikit daripada konsumsi normal Anda sehari-hari.
Hindari Binge-Eating
Binge-eating adalah aktivitas dimana Anda mengkonsumsi makanan tiada henti. Biasanya kita melakukan ini saat sedang bersantai di depan televisi atau bercengkarama bersama teman-teman. Mulailah merubah pola makan Anda dengan hanya makan di meja makan dan mulai rubah perlahan menu makan Anda dengan sayur-sayuran. Hindari makan di depan televisi. Hindari hobi membawa cemilan ketika bersantai dengan teman atau rekan kerja. Anda bisa menggantinya dengan mengkonsumsi banyak air putih.
Tingkatkan Aktivitas Fisik
Olahraga memang penting namun kadang kita tidak punya waktu untuk melakukannya. Namun bukan berarti Anda tetap tidak bisa membakar kalori di tempat kerja. Misalnya saja dengan memilih naik tangga daripada lift. Atau Anda juga bisa memilih untuk berjalan kaki ketimbang naik kendaraan – dengan asumsi jarak yang tidak terlalu jauh. Bermain game interaktif juga sanggup memancing Anda untuk melakukan aktivitas fisik dengan cara yang menyenangkan. Cari partner olahraga yang asyik juga bisa memancing Anda untuk lebih rajin berolahraga.
Sumber:
http://health.kompas.com/read/2013/05/29/10260180/Perubahan.Kecil.untuk.Turunkan.Berat.Badan
by gl75FKPUUayArC | Jun 18, 2013 | 14
Ada banyak mitos yang beredar tentang penyakit diabetes, misalnya diet diabetes tanpa menikmati makanan mengandung gula sama sekali. Padahal, selama jumlahnya dibatasi, makanan manis pun masih bisa dinikmati.
Seorang penyandang diabetes tentu perlu memperhatikan gaya hidupnya. Hal ini bertujuan agar penyakit tersebut bisa segera diatasi dan dipulihkan. Mencari banyak informasi mengenai penyakit yang diderita tentu sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan, terutama saat proses penyembuhan.
Tanpa disadari, banyak orang yang terjebak pada mitos-mitos tentang penyakit diabetes yang berkembang di masyarakat. Agar Anda bisa mengetahui fakta ketimbang mitos, berikut ini adalah 5 mitos penyakit diabetes yang perlu diketahui.
1. Pengobatan atau Metode Alternatif Mampu Mengatasi Diabetes
Kini, marak sekali pengobatan maupun metode alternatif yang diiklankan baik di televisi maupun media massa lainnya. Tapi sayangnya, belum ada bukti ilmiah terkait aman atau tidaknya cara ini dalam menyembuhkan diabetes. Agar Anda tidak termakan janji manis iklan pengobatan alternatif, alangkah baiknya untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum hendak mencobanya.
2. Sepotong Kue Berakibat Fatal bagi Penyandang Diabetes
Saat tubuh terkena penyakit ini tentunya diet diabetes perlu dijalani, salah satunya adalah dengan banyak menghindari makanan dengan kandungan gula. Namun, bukan berarti makanan dengan kandungan gula sama sekali tidak dapat dinikmati. Seiring dengan pesatnya kemajuan bidang kedokteran, maka diketahui pula bahwa makanan dengan kandungan gula yang sedikit tidak akan berakibat fatal bagi penyandang diabetes. Oleh karena itu, kue dengan kandungan gula yang sedikit atau dibatasi dalam pengolahannya, masih bisa dinikmati.
3. Olah Raga Tidak Baik untuk Diabetes
Pernyataan tersebut tidaklah benar, karena justru para penyandang diabetes dianjurkan untuk berolah raga. Aktivitas fisik ini merupakan contoh perawatan bagi para penyandang diabetes. Namun bila sang penyandang memiliki komplikasi seperti neuropati berat atau pendarahan di mata, maka harus lebih berhati-hati atau dihentikan. Bila sang penyandang berusia lebih dari 40 tahun dan jarang sekali berolah raga, maka ada baiknya untuk mendiskusikan aktivitas ini dengan dokter terlebih dahulu.
4. Penyakit Diabetes Adalah Penyakit Keturunan
Diabetes tipe 2 memang penyakit keturunan, namun diabetes tipe ini belum tentu menjangkit seluruh anggota keluarga. Hal ini bergantung pada di antaranya aktivitas yang dijalani ataupun berat badan. Oleh karena itu, gaya hidup yang sehat akan mengurangi risiko terkena kedua tipe penyakit diabetes tersebut.
5. Penyakit Diabetes Menurunkan Selera Humor
Menderita suatu penyakit tentunya akan membuat diri merasa sedih. Namun, bila Anda bisa menerima keadaan dan tetap bersemangat untuk menyembuhkannya, tentunya rasa humor pun akan kembali. Selera humor akan membuat Anda mudah tertawa dimana hal ini bisa membuat hari-hari terasa lebih menyenangkan.
Sumber:
Hidup secara mandiri dengan diabetes melitus, kencing manis, sakit gula. Prof. DR. Sidartawan Soegondo, dr.SpPD, K-EMD, F.A.C.E & Kartini Sukardji MCH
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diabetes-myths/
by gl75FKPUUayArC | Jun 18, 2013 | Uncategorized
Ada banyak mitos yang beredar tentang penyakit diabetes, misalnya diet diabetes tanpa menikmati makanan mengandung gula sama sekali. Padahal, selama jumlahnya dibatasi, makanan manis pun masih bisa dinikmati.
Seorang penyandang diabetes tentu perlu memperhatikan gaya hidupnya. Hal ini bertujuan agar penyakit tersebut bisa segera diatasi dan dipulihkan. Mencari banyak informasi mengenai penyakit yang diderita tentu sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan, terutama saat proses penyembuhan.
Tanpa disadari, banyak orang yang terjebak pada mitos-mitos tentang penyakit diabetes yang berkembang di masyarakat. Agar Anda bisa mengetahui fakta ketimbang mitos, berikut ini adalah 5 mitos penyakit diabetes yang perlu diketahui.
1. Pengobatan atau Metode Alternatif Mampu Mengatasi Diabetes
Kini, marak sekali pengobatan maupun metode alternatif yang diiklankan baik di televisi maupun media massa lainnya. Tapi sayangnya, belum ada bukti ilmiah terkait aman atau tidaknya cara ini dalam menyembuhkan diabetes. Agar Anda tidak termakan janji manis iklan pengobatan alternatif, alangkah baiknya untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum hendak mencobanya.
2. Sepotong Kue Berakibat Fatal bagi Penyandang Diabetes
Saat tubuh terkena penyakit ini tentunya diet diabetes perlu dijalani, salah satunya adalah dengan banyak menghindari makanan dengan kandungan gula. Namun, bukan berarti makanan dengan kandungan gula sama sekali tidak dapat dinikmati. Seiring dengan pesatnya kemajuan bidang kedokteran, maka diketahui pula bahwa makanan dengan kandungan gula yang sedikit tidak akan berakibat fatal bagi penyandang diabetes. Oleh karena itu, kue dengan kandungan gula yang sedikit atau dibatasi dalam pengolahannya, masih bisa dinikmati.
3. Olah Raga Tidak Baik untuk Diabetes
Pernyataan tersebut tidaklah benar, karena justru para penyandang diabetes dianjurkan untuk berolah raga. Aktivitas fisik ini merupakan contoh perawatan bagi para penyandang diabetes. Namun bila sang penyandang memiliki komplikasi seperti neuropati berat atau pendarahan di mata, maka harus lebih berhati-hati atau dihentikan. Bila sang penyandang berusia lebih dari 40 tahun dan jarang sekali berolah raga, maka ada baiknya untuk mendiskusikan aktivitas ini dengan dokter terlebih dahulu.
4. Penyakit Diabetes Adalah Penyakit Keturunan
Diabetes tipe 2 memang penyakit keturunan, namun diabetes tipe ini belum tentu menjangkit seluruh anggota keluarga. Hal ini bergantung pada di antaranya aktivitas yang dijalani ataupun berat badan. Oleh karena itu, gaya hidup yang sehat akan mengurangi risiko terkena kedua tipe penyakit diabetes tersebut.
5. Penyakit Diabetes Menurunkan Selera Humor
Menderita suatu penyakit tentunya akan membuat diri merasa sedih. Namun, bila Anda bisa menerima keadaan dan tetap bersemangat untuk menyembuhkannya, tentunya rasa humor pun akan kembali. Selera humor akan membuat Anda mudah tertawa dimana hal ini bisa membuat hari-hari terasa lebih menyenangkan.
Sumber:
Hidup secara mandiri dengan diabetes melitus, kencing manis, sakit gula. Prof. DR. Sidartawan Soegondo, dr.SpPD, K-EMD, F.A.C.E & Kartini Sukardji MCH
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diabetes-myths/
by gl75FKPUUayArC | Jun 17, 2013 | 14
Hidup sehat tentu merupakan salah satu hal utama yang diinginkan setiap individu. Terdapat banyak cara untuk mendapatkannya, dan satu di antaranya ialah hal yang mungkin tak Anda sangka, yaitu tertawa lepas.
Tertawa dapat menghilangkan stres dan bahkan membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks hingga 45 menit lamanya. Di samping itu, tubuh Anda akan lebih banyak memproduksi sel-sel imun sehingga mampu melawan segala macam infeksi dan penyakit. Semakin banyak tertawa maka tubuh pun mengeluarkan lebih banyak zat kimia yang bisa membuat Anda merasa bahagia dan mengurangi rasa sakit, yaitu endhorphins.
Bahkan, sebuah studi telah dilakukan pada 19 orang penyandang diabetes untuk mengetahui efek tertawa terhadap gula darah. Hasilnya mengejutkan yaitu kadar gula darah mereka menurun setelah menonton film dengan genre komedi. Maka dari itu, tertawa bisa menjadi ‘obat’ yang menyenangkan sebagai salah satu cara menurunkan kadar gula darah. Tak hanya itu, para peneliti dari University of Maryland membandingkan efek film yang bisa membuat orang tertawa tersebut dengan film drama terhadap peredaran darah. Para peneliti tersebut menemukan bahwa baik komedian maupun penonton dari film atau pertunjukan komedi memiliki aliran darah yang lancar pada pembuluh darahnnya. Sedangkan penonton film drama memiliki pembuluh darah yang tegang sehingga aliran darah pun tidak lancar.
Tahukah Anda? tertawa ternyata mudah sekali menular lebih dari bersin ataupun batuk. Tapi tentunya efek yang didapat adalah kesehatan fisik maupun mental. Selain Anda merasa lebih bahagia serta stres pun hilang, suasana pun akan terasa lebih meriah dan lebih dekat dengan orang-orang yang sedang berkumpul dan tertawa berasama Anda. Maka, tertawa bersama orang lain terutama orang-orang terdekat Anda akan lebih terasa manfaatnya.
Hal ini pun akan mendorong tubuh Anda menghasilkan energi lebih banyak, maka tubuh jauh lebih sehat sekaligus bugar. Selain itu, aktivitas yang menyenangkan ini mampu mencegah penyakit jantung, mengatasi rasa cemas yang berlebihan, dan menghilangkan rasa takut. Anda bisa mengajak orang-orang terdekat untuk menonton film komedi, berbagi cerita lucu, atau sekadar melakukan hal-hal konyol agar bisa tertawa lepas. Nah, apakah Anda sudah tertawa lepas hari ini?
Sumber:
Diabetes di usia muda. holistic health solution. hal 78-80
http://www.helpguide.org/life/humor_laughter_health.htm
http://www.webmd.com/balance/features/give-your-body-boost-with-laughter
by gl75FKPUUayArC | Jun 17, 2013 | Uncategorized
Hidup sehat tentu merupakan salah satu hal utama yang diinginkan setiap individu. Terdapat banyak cara untuk mendapatkannya, dan satu di antaranya ialah hal yang mungkin tak Anda sangka, yaitu tertawa lepas.
Tertawa dapat menghilangkan stres dan bahkan membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks hingga 45 menit lamanya. Di samping itu, tubuh Anda akan lebih banyak memproduksi sel-sel imun sehingga mampu melawan segala macam infeksi dan penyakit. Semakin banyak tertawa maka tubuh pun mengeluarkan lebih banyak zat kimia yang bisa membuat Anda merasa bahagia dan mengurangi rasa sakit, yaitu endhorphins.
Bahkan, sebuah studi telah dilakukan pada 19 orang penyandang diabetes untuk mengetahui efek tertawa terhadap gula darah. Hasilnya mengejutkan yaitu kadar gula darah mereka menurun setelah menonton film dengan genre komedi. Maka dari itu, tertawa bisa menjadi ‘obat’ yang menyenangkan sebagai salah satu cara menurunkan kadar gula darah. Tak hanya itu, para peneliti dari University of Maryland membandingkan efek film yang bisa membuat orang tertawa tersebut dengan film drama terhadap peredaran darah. Para peneliti tersebut menemukan bahwa baik komedian maupun penonton dari film atau pertunjukan komedi memiliki aliran darah yang lancar pada pembuluh darahnnya. Sedangkan penonton film drama memiliki pembuluh darah yang tegang sehingga aliran darah pun tidak lancar.
Tahukah Anda? tertawa ternyata mudah sekali menular lebih dari bersin ataupun batuk. Tapi tentunya efek yang didapat adalah kesehatan fisik maupun mental. Selain Anda merasa lebih bahagia serta stres pun hilang, suasana pun akan terasa lebih meriah dan lebih dekat dengan orang-orang yang sedang berkumpul dan tertawa berasama Anda. Maka, tertawa bersama orang lain terutama orang-orang terdekat Anda akan lebih terasa manfaatnya.
Hal ini pun akan mendorong tubuh Anda menghasilkan energi lebih banyak, maka tubuh jauh lebih sehat sekaligus bugar. Selain itu, aktivitas yang menyenangkan ini mampu mencegah penyakit jantung, mengatasi rasa cemas yang berlebihan, dan menghilangkan rasa takut. Anda bisa mengajak orang-orang terdekat untuk menonton film komedi, berbagi cerita lucu, atau sekadar melakukan hal-hal konyol agar bisa tertawa lepas. Nah, apakah Anda sudah tertawa lepas hari ini?
Sumber:
Diabetes di usia muda. holistic health solution. hal 78-80
http://www.helpguide.org/life/humor_laughter_health.htm
http://www.webmd.com/balance/features/give-your-body-boost-with-laughter