by gl75FKPUUayArC | May 28, 2013 | Uncategorized
Olah raga adalah aktivitas fisik yang banyak dikenal akan manfaat sehatnya. Apalagi jika Anda ingin mencari cara sehat menurunkan berat badan, tentunya aktivitas ini patut dipilih.
Aktivitas ini juga bisa membantu program diet diabetes tipe 2 yang terdiri dari 3J, yaitu Jenis, Jumlah, dan Jadwal. Dimulai dari jenis, perencanaan pemilihan jenis makanan, menentukan jumlah kalori dari makanan sehari-hari, serta penentuan jadwal makan yang teratur setiap hari untuk meningkatkan fungsi hormon insulin.
Tapi, olah raga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, melainkan ada tahapan atau langkah-langkahnya. Hal ini bertujuan agar dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Agar aktivitas olah raga menjadi kegiatan yang aman dan menyehatkan, simaklah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk Anda jawab dan temukan jawabannya.
Apakah Anda melakukan olah raga dengan rutin atau jarang?
Orang yang rutin berolah raga dengan orang yang jarang atau sudah lama tidak melakukannya, tidak bisa disamakan. Bila Anda sudah lama sekali tidak berolah raga atau jarang, ada baiknya melakukan aktivitas ini secara bertahap. Jika Anda terburu-buru berolah raga secara cepat, maka bukan tak mungkin tubuh Anda bisa cidera. Lakukan aerobik selama 5 menit selama 1 atau 2 minggu setiap hari sebagai permulaan. Selanjutnya tambahkan waktu selama 5 menit setiap Anda berolah raga. Terus tambah secara bertahap waktu untuk berolah raga hingga mencapai maksimal 60 menit.
Ingatkah Anda untuk melakukan pemanasan sebelum olah raga dan pendinginan sesudah olah raga?
Walaupun pemanasan dan pendinginan terdengar sepele, tapi kedua aktivitas sederhana ini justru membuat aktivitas olah raga menjadi aman untuk tubuh Anda. Pemanasan bertujuan agar detak jantung Anda meningkat secara perlahan. Inilah yang mencegah cidera sekaligus menghangatkan otot sebelum berolah raga. Sedangkan setelah berolah raga, pendinginan perlu dilakukan untuk melambatkan nafas dan detak jantung Anda. Kedua aktivitas ini bisa dilakukan selama 5 hingga 10 menit.
Terlalu beratkah olah raga yang Anda lakukan?
Olah raga perlu dilakukan dengan semestinya dan tidak berlebihan. Olah raga yang terlalu berat akan membuat denyut nadi meningkat secara berlebihan. Di samping itu, Anda pun akan kesulitan berbicara saat melakukan aktivitas ini. Bila hal ini Anda alami, ada baiknya untuk tidak berolah raga terlalu keras seperti layaknya seorang atlet. Lakukanlah semampu Anda dan sesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.
Olah raga yang baik untuk kesehatan contohnya adalah aerobik seperti; bersepeda, naik tangga, senam aerobik, renang joging, dan lain-lain. Saat berolah raga otot-otot dalam tubuh akan menggunakan gula lebih banyak, sehingga kadaranya menurun. Selain hal-hal di atas, akan lebih baik jika Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui seberapa tinggi gula darah yang Anda miliki. Gula darah yang tinggi akan semakin memuncak saat berolah raga. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter tentang masalah kesehatanmu ya.
Sumber:
Hidup secara Mandiri dengan Diabetes Melitus, Kencing Manis, Sakit Gula (Prof.DR. Sidartawan Soegondo, dr. SpPD,K-EMD, F.A.C.E. & Kartini Sukardji, MCH) hal 86
Jurnal STIKES . Volume 5, No. 1. Juli 2012. Prayugo Juwi Susilo Putro & Suprihatin
http://diabetes.webmd.com/guide/exercise-guidelines
by gl75FKPUUayArC | May 27, 2013 | 14
Gaya hidup yang serba cepat di mana waktu sehari-hari dihabiskan dengan bekerja membuat banyak orang sulit menjaga pola makan sehat. Bagaimana bisa menjalankan pola makan sehat jika tidak sempat menyiapkan makanan sehat di rumah? Solusi yang sering diambil adalah makanan cepat saji alias fast food yang rendah gizi dan tinggi lemak. Fast food pun akhirnya berubah menjadi junk food alias makanan sampah yang alih-alih memberikan manfaat bagi tubuh, tapi justru membahayakan tubuh.
Soft drink atau minuman bersoda yang sering ditemukan untuk menemani makanan cepat saji dikenal mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Gula sintetis yang terkandung dalam minuman bersoda akan mengganggu kerja pankreas, sehingga mengganggu produksi hormon insulin. Hal inilah yang memicu masalah diabetes tipe 2 yang menurut Dr. Abdul Haris Tri Prasetyo, dokter dari RS Pusat Pertamina dalam Koran Jakarta 15 Mei 2011, semakin banyak terjadi di kota besar.
Selain kandungan gula yang tinggi, junk food biasanya juga mengandung kadar protein dan lemak yang jauh di atas rata-rata kebutuhan protein dan lemak harian. Karena itulah, bahaya junk food lain selain sebagai penyebab diabetes juga bisa meningkatkan kolesterol dan timbunan lemak. Artinya, risiko penyakit jantung pun meningkat.
Berbagai nutrisi yang baik bagi kesehatan dan membantu menjaga kadar kolesterol tidak terdapat dalam junk food. Pola makan sehat dan seimbang yang kaya serat, vitamin, dan mineral jelas lebih baik untuk kesehatan, apalagi kalau dilengkapi dengan olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Kebiasaan lain yang sangat positif adalah kebiasaan sarapan setiap hari. Tahukah Anda? Selain membantu menjaga kadar insulin sepanjang hari, sarapan sehat juga membantu mencegah Anda merasa lapar berlebihan sepanjang hari. Dengan begitu, makan berlebihan pun bisa dicegah.
Memulai kembali pola makan sehat mungkin memang sulit, apalagi bagi Anda yang tidak punya banyak waktu dan sudah terbiasa menikmati makanan cepat saji. Tapi, mengubah kebiasaan sedikit demi sedikit akan memberikan hasil yang bermanfaat, misalnya meluangkan waktu untuk sarapan adalah langkah yang baik untuk hari yang sehat. Sarapan sehat pun tidak harus rumit. Olahan kedelai seperti kue kedelai dengan jus buah pun sudah menjadi awal yang baik bagi Anda. Selain itu, menyiapkan makanan sehat di rumah dengan sayuran dan buah adalah langkah selanjutnya. Kalau Anda benar-benar tidak punya waktu dan terpaksa membeli makanan, pilihlah makanan yang lebih sehat daripada junk food.
Mengubah kebiasaan secara perlahan pastinya akan memberikan hasil yang besar. Setelah Anda terbiasa dengan pola makan yang sehat, bahaya junk food pun bisa Anda hindari dengan lebih mudah.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution
by gl75FKPUUayArC | May 27, 2013 | Uncategorized
Gaya hidup yang serba cepat di mana waktu sehari-hari dihabiskan dengan bekerja membuat banyak orang sulit menjaga pola makan sehat. Bagaimana bisa menjalankan pola makan sehat jika tidak sempat menyiapkan makanan sehat di rumah? Solusi yang sering diambil adalah makanan cepat saji alias fast food yang rendah gizi dan tinggi lemak. Fast food pun akhirnya berubah menjadi junk food alias makanan sampah yang alih-alih memberikan manfaat bagi tubuh, tapi justru membahayakan tubuh.
Soft drink atau minuman bersoda yang sering ditemukan untuk menemani makanan cepat saji dikenal mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Gula sintetis yang terkandung dalam minuman bersoda akan mengganggu kerja pankreas, sehingga mengganggu produksi hormon insulin. Hal inilah yang memicu masalah diabetes tipe 2 yang menurut Dr. Abdul Haris Tri Prasetyo, dokter dari RS Pusat Pertamina dalam Koran Jakarta 15 Mei 2011, semakin banyak terjadi di kota besar.
Selain kandungan gula yang tinggi, junk food biasanya juga mengandung kadar protein dan lemak yang jauh di atas rata-rata kebutuhan protein dan lemak harian. Karena itulah, bahaya junk food lain selain sebagai penyebab diabetes juga bisa meningkatkan kolesterol dan timbunan lemak. Artinya, risiko penyakit jantung pun meningkat.
Berbagai nutrisi yang baik bagi kesehatan dan membantu menjaga kadar kolesterol tidak terdapat dalam junk food. Pola makan sehat dan seimbang yang kaya serat, vitamin, dan mineral jelas lebih baik untuk kesehatan, apalagi kalau dilengkapi dengan olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Kebiasaan lain yang sangat positif adalah kebiasaan sarapan setiap hari. Tahukah Anda? Selain membantu menjaga kadar insulin sepanjang hari, sarapan sehat juga membantu mencegah Anda merasa lapar berlebihan sepanjang hari. Dengan begitu, makan berlebihan pun bisa dicegah.
Memulai kembali pola makan sehat mungkin memang sulit, apalagi bagi Anda yang tidak punya banyak waktu dan sudah terbiasa menikmati makanan cepat saji. Tapi, mengubah kebiasaan sedikit demi sedikit akan memberikan hasil yang bermanfaat, misalnya meluangkan waktu untuk sarapan adalah langkah yang baik untuk hari yang sehat. Sarapan sehat pun tidak harus rumit. Olahan kedelai seperti kue kedelai dengan jus buah pun sudah menjadi awal yang baik bagi Anda. Selain itu, menyiapkan makanan sehat di rumah dengan sayuran dan buah adalah langkah selanjutnya. Kalau Anda benar-benar tidak punya waktu dan terpaksa membeli makanan, pilihlah makanan yang lebih sehat daripada junk food.
Mengubah kebiasaan secara perlahan pastinya akan memberikan hasil yang besar. Setelah Anda terbiasa dengan pola makan yang sehat, bahaya junk food pun bisa Anda hindari dengan lebih mudah.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution
by gl75FKPUUayArC | May 24, 2013 | 14
Tujuan diet diabetes yang dilakukan penyandang diabetes adalah untuk menjaga keseimbangan kadar gula dalam darahnya, sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi yang ia butuhkan untuk aktivitas hariannya.
Ada 9 bahan makanan yang bisa dibilang sebagai makanan super yang tepat untuk diet diabetes, karena tidak hanya mengandung kadar glikemik indeks rendah, tapi juga mengandung nutrisi penting seperti kalsium, potassium, serat, magnesium yang diperlukan untuk memproduksi insulin, serta vitamin A, C, dan E, yaitu:
1. Kacang-kacangan
Sekitar 115 gram berbagai jenis kacang seperti kedelai mengandung protein yang sama dengan 1 ons daging dan sudah mencukupi sepertiga kebutuhan serat harian Anda. Selain itu, kacang juga merupakan sumber magnesium dan potassium yang baik.
2. Sayuran Berdaun Hijau
Bayam, kale, serta sayuran berdaun hijau gelap lainnya rendah kalori dan karbohidrat, tapi kaya akan serat dan vitamin serta mineral.
3. Berbagai Jenis Jeruk
Jeruk Bali, jeruk, lemon, ataupun jeruk nipis sangat penting untuk menjadi bagian dari asupan nutrisi harian, terutama karena kandungan vitamin C dan seratnya.
4. Ubi Jalar (Sweet Potato)
Ubi jalar kaya vitamin A dan serat, serta cocok sebagai pengganti kentang, karena memiliki kadar glikemik indeks yang lebih rendah.
5. Buah-buahan Berry
Blueberry, strawberry, raspberry, atau jenis buah berry lainnya sangat kaya antioksidan, vitamin, dan serat. Apalagi buah-buahan ini manis secara alami dan bisa dinikmati oleh penyandang diabetes.
6. Tomat
Tomat segar ataupun yang sudah diolah seperti saus tomat, mengandung vitamin C, zat besi, dan vitamin E.
7. Ikan yang Kaya Asam Lemak Omega 3
Jumlah konsumsi ikan yang kaya asam lemak Omega 3 yang disarankan adalah 180-270 gram per minggu. Namun yang perlu diingat adalah, hindari mengolah ikan dengan cara digoreng deep fried ataupun diberi kulit tepung.
8. Susu dan Yoghurt Tanpa Lemak
Setiap saji produk susu yang dikonsumsi menurunkan risiko resistensi insulin sampai 21 %. Produk susu juga membantu proses pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Selain itu, produk susu kaya kalsium, dan vitamin D.
Anda memang bisa saja melengkapi kebutuhan nutrisi dari suplemen yang Anda minum secara rutin. Tapi nutrisi dari bahan makanan yang alami dan segar untuk diet diabetes Anda jelas lebih baik daripada nutrisi dari suplemen, kan?
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution (halaman 115)
http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/diabetes-superfoods.html
by gl75FKPUUayArC | May 24, 2013 | Uncategorized
Tujuan diet diabetes yang dilakukan penyandang diabetes adalah untuk menjaga keseimbangan kadar gula dalam darahnya, sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi yang ia butuhkan untuk aktivitas hariannya.
Ada 9 bahan makanan yang bisa dibilang sebagai makanan super yang tepat untuk diet diabetes, karena tidak hanya mengandung kadar glikemik indeks rendah, tapi juga mengandung nutrisi penting seperti kalsium, potassium, serat, magnesium yang diperlukan untuk memproduksi insulin, serta vitamin A, C, dan E, yaitu:
1. Kacang-kacangan
Sekitar 115 gram berbagai jenis kacang seperti kedelai mengandung protein yang sama dengan 1 ons daging dan sudah mencukupi sepertiga kebutuhan serat harian Anda. Selain itu, kacang juga merupakan sumber magnesium dan potassium yang baik.
2. Sayuran Berdaun Hijau
Bayam, kale, serta sayuran berdaun hijau gelap lainnya rendah kalori dan karbohidrat, tapi kaya akan serat dan vitamin serta mineral.
3. Berbagai Jenis Jeruk
Jeruk Bali, jeruk, lemon, ataupun jeruk nipis sangat penting untuk menjadi bagian dari asupan nutrisi harian, terutama karena kandungan vitamin C dan seratnya.
4. Ubi Jalar (Sweet Potato)
Ubi jalar kaya vitamin A dan serat, serta cocok sebagai pengganti kentang, karena memiliki kadar glikemik indeks yang lebih rendah.
5. Buah-buahan Berry
Blueberry, strawberry, raspberry, atau jenis buah berry lainnya sangat kaya antioksidan, vitamin, dan serat. Apalagi buah-buahan ini manis secara alami dan bisa dinikmati oleh penyandang diabetes.
6. Tomat
Tomat segar ataupun yang sudah diolah seperti saus tomat, mengandung vitamin C, zat besi, dan vitamin E.
7. Ikan yang Kaya Asam Lemak Omega 3
Jumlah konsumsi ikan yang kaya asam lemak Omega 3 yang disarankan adalah 180-270 gram per minggu. Namun yang perlu diingat adalah, hindari mengolah ikan dengan cara digoreng deep fried ataupun diberi kulit tepung.
8. Susu dan Yoghurt Tanpa Lemak
Setiap saji produk susu yang dikonsumsi menurunkan risiko resistensi insulin sampai 21 %. Produk susu juga membantu proses pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Selain itu, produk susu kaya kalsium, dan vitamin D.
Anda memang bisa saja melengkapi kebutuhan nutrisi dari suplemen yang Anda minum secara rutin. Tapi nutrisi dari bahan makanan yang alami dan segar untuk diet diabetes Anda jelas lebih baik daripada nutrisi dari suplemen, kan?
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution (halaman 115)
http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/diabetes-superfoods.html