by gl75FKPUUayArC | May 6, 2013 | 14
Tahukah Anda? Penyakit diabetes tipe 2 sering disebut sebagai ‘lifestyle disease’. Hal ini dikarenakan kini banyak orang yang mengalami obesitas sebagai akibat kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Ditambah lagi dengan maraknya makanan-makanan yang merusak pola makan sehat. Diabetes tipe 2 banyak menjangkit para penyandang diabetes, bahkan sekitar 85-95% di antaranya. Saat ini justru angka usia muda yang terjangkit penyakit ini semakin bertambah.
Pada diabetes tipe 2, sel-sel dalam tubuh akan sulit merespon fungsi insulin, atau tubuh sudah tidak bisa memproduksi insulin sebagaimana mestinya. Padahal insulin tersebut sangat dibutuhkan tubuh untuk memanfaatkan gula dalam menghasilkan energi. Bila gula tidak dimanfaatkan oleh tubuh, maka kadar gula dalam darah akan meningkat dan dapat merusak pembuluh darah yang berujung pada rusaknya organ tubuh.
Contohnya, jika pembuluh darah pada ginjal mengalami kerusakan, maka akan menyebabkan kerusakan pada ginjal, sehingga memerlukan pencucian darah. Sama halnya dengan jantung, jika pembuluh darah pada jantung mengalami kerusakan, maka akan menimbulkan serangan jantung atau gagal jantung. Hal inilah yang memicu terjadinya komplikasi seperti munculnya penyakit jantung, ginjal, dan hipertensi. Agar Anda semakin waspada terhadap gangguan kesehatan ini, berikut adalah beberapa gejala diabetes tipe 2.
- Tubuh selalu terasa lemas dan letih
- Massa otot dan berat badan semakin berkurang
- Penyembuhan luka terjadi sangat lambat
- Merasa haus sepanjang waktu
- Di malam hari sering buang air kecil
- Sering mengalami sembelit
- Munculnya berbagai macam infeksi kulit
- Lensa mata sangat kering sehingga penglihatan menjadi kabur
- Perut keram
- Organ vital sering terasa gatal
- Suasana hati sering berubah-rubah
Bila beberapa gejala diabetes tersebut Anda alami, ada baiknya untuk segera dikonsultasikan pada dokter penyakit dalam. agar mendapatkan pengobatan yang sesuai. Saat Anda dinyatakan mengidap penyakit ini, maka gaya hidup Anda sebaiknya segera diperbaiki. Salah satu caranya adalah sering menggerakan anggota tubuh ataupun melakukan aktivitas fisik lainnya. Ada baiknya pula bila Anda bisa mengontrol diri untuk tidak menaglami stres maupun depresi. Cara-cara tersebut adalah beberapa hal sederhana namun efektif mengontrol gula darah Anda.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda. Holistic health solution. (Hal 2)
http://www.nhs.uk/Conditions/Diabetes-type2/Pages/Symptoms.aspx
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Diabetes_Type_2
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/type-2/
by gl75FKPUUayArC | May 6, 2013 | Uncategorized
Tahukah Anda? Penyakit diabetes tipe 2 sering disebut sebagai ‘lifestyle disease’. Hal ini dikarenakan kini banyak orang yang mengalami obesitas sebagai akibat kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Ditambah lagi dengan maraknya makanan-makanan yang merusak pola makan sehat. Diabetes tipe 2 banyak menjangkit para penyandang diabetes, bahkan sekitar 85-95% di antaranya. Saat ini justru angka usia muda yang terjangkit penyakit ini semakin bertambah.
Pada diabetes tipe 2, sel-sel dalam tubuh akan sulit merespon fungsi insulin, atau tubuh sudah tidak bisa memproduksi insulin sebagaimana mestinya. Padahal insulin tersebut sangat dibutuhkan tubuh untuk memanfaatkan gula dalam menghasilkan energi. Bila gula tidak dimanfaatkan oleh tubuh, maka kadar gula dalam darah akan meningkat dan dapat merusak pembuluh darah yang berujung pada rusaknya organ tubuh.
Contohnya, jika pembuluh darah pada ginjal mengalami kerusakan, maka akan menyebabkan kerusakan pada ginjal, sehingga memerlukan pencucian darah. Sama halnya dengan jantung, jika pembuluh darah pada jantung mengalami kerusakan, maka akan menimbulkan serangan jantung atau gagal jantung. Hal inilah yang memicu terjadinya komplikasi seperti munculnya penyakit jantung, ginjal, dan hipertensi. Agar Anda semakin waspada terhadap gangguan kesehatan ini, berikut adalah beberapa gejala diabetes tipe 2.
- Tubuh selalu terasa lemas dan letih
- Massa otot dan berat badan semakin berkurang
- Penyembuhan luka terjadi sangat lambat
- Merasa haus sepanjang waktu
- Di malam hari sering buang air kecil
- Sering mengalami sembelit
- Munculnya berbagai macam infeksi kulit
- Lensa mata sangat kering sehingga penglihatan menjadi kabur
- Perut keram
- Organ vital sering terasa gatal
- Suasana hati sering berubah-rubah
Bila beberapa gejala diabetes tersebut Anda alami, ada baiknya untuk segera dikonsultasikan pada dokter penyakit dalam. agar mendapatkan pengobatan yang sesuai. Saat Anda dinyatakan mengidap penyakit ini, maka gaya hidup Anda sebaiknya segera diperbaiki. Salah satu caranya adalah sering menggerakan anggota tubuh ataupun melakukan aktivitas fisik lainnya. Ada baiknya pula bila Anda bisa mengontrol diri untuk tidak menaglami stres maupun depresi. Cara-cara tersebut adalah beberapa hal sederhana namun efektif mengontrol gula darah Anda.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda. Holistic health solution. (Hal 2)
http://www.nhs.uk/Conditions/Diabetes-type2/Pages/Symptoms.aspx
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Diabetes_Type_2
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/type-2/
by gl75FKPUUayArC | May 3, 2013 | 14
Pada dasarnya ada berbagai cara menurunkan kadar gula darah yang bisa Anda coba. Pola makan sehat dengan bahan makanan tepat adalah salah satunya. Akan tetapi, siapa sangka jika bumbu masak pun bisa membantu Anda untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah Anda?
Beberapa bahan tradisional seperti bumbu masak dan rempah memang memiliki manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah untuk menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil. Kelebihan dari bahan tradisional adalah lebih aman karena tidak memiliki efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa bumbu masak dan rempah yang bisa membantu Anda menormalkan kadar gula dalam darah:
1. Daun Salam
Daun ini biasa digunakan sebagai penambah aroma masakan. Padahal sebenarnya daun salam dikenal bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti diare, maag, serta menormalkan kadar gula dalam darah. Kandungan yang terdapat pada daun salam di antaranya adalah minyak atsiri, tanin dan flavonoid. Kandungan-kandungan tersebut dipercaya mampu menjaga kadar gula dalam darah tetap normal. Kandungan minyak atsiri dalam daun salam juga bersifat anti bakteri. Dalam pengobatan tradisional Cina, bahkan daun salam juga bisa memperbaiki sirkulasi darah.
Menurut R. Broto Sudibyo dari Pengembang Kesehatan Masyarakat RS Bethesda Yogyakarta dan Kabid Sendtra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional Yogyakarta, daun salam dapat digunakan oleh penyandang diabetes dengan cara merebus 7 lembar daun salam yang telah dicuci bersih dengan 3 gelas air. Rebus air sampai tersisa hanya 1 gelas saja. Tunggu sampai dingin, lalu saring airnya. Air rebusan daun salam yang tersisa 1 gelas itu dapat dibagi untuk 2 kali minum.
2. Daun Kemangi
Daun kemangi bisa ditambahkan dalam jamu untuk menurunkan kadar gula dalam darah hingga 26% dalam satu bulan. Kemangi juga dapat menurunkan produksi hormon cortisol, yakni hormon yang diproduksi saat Anda merasa stres dan bisa merusak pankreas. Pankreas yang sehat akan bekerja lebih efektif dalam mengendalikan kadar gula dalam darah. Untuk mendapatkan manfaat kemangi pada kadar gula dalam darah, konsumsilah kemangi sebanyak 400-900 mg per hari.
Bumbu masak dan rempah lain yang juga dikenal dapat menstabilkan kadar gula dalam darah adalah kayu manis, jahe, cabai, kunyit, dan daun ketumbar. Menurut University Medical School, bumbu masak tersebut membantu meningkatkan kemampuan hati hingga 3 kali lipat untuk mengubah gula darah dan lemak menjadi bahan bakar, sehingga tubuh membakar kalori dengan lebih efektif. Akibatnya, kadar gula darah menjadi lebih stabil dan risiko terkena diabetes pun menurun. Untuk mendapatkan manfaat dari bumbu masak tersebut, tambahkan 1 sendok teh bumbu kesukaan Anda dan keluarga ke dalam makanan, setidaknya 1 kali makan per hari.
Cara menurunkan kadar gula darah memang tidak perlu rumit. Yang penting adalah menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari Anda, sehingga kadar gula dalam darah tetap stabil tanpa menjadi beban Anda.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution (halaman 118, 126, 127)
by gl75FKPUUayArC | May 3, 2013 | Uncategorized
Pada dasarnya ada berbagai cara menurunkan kadar gula darah yang bisa Anda coba. Pola makan sehat dengan bahan makanan tepat adalah salah satunya. Akan tetapi, siapa sangka jika bumbu masak pun bisa membantu Anda untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah Anda?
Beberapa bahan tradisional seperti bumbu masak dan rempah memang memiliki manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah untuk menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil. Kelebihan dari bahan tradisional adalah lebih aman karena tidak memiliki efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa bumbu masak dan rempah yang bisa membantu Anda menormalkan kadar gula dalam darah:
1. Daun Salam
Daun ini biasa digunakan sebagai penambah aroma masakan. Padahal sebenarnya daun salam dikenal bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti diare, maag, serta menormalkan kadar gula dalam darah. Kandungan yang terdapat pada daun salam di antaranya adalah minyak atsiri, tanin dan flavonoid. Kandungan-kandungan tersebut dipercaya mampu menjaga kadar gula dalam darah tetap normal. Kandungan minyak atsiri dalam daun salam juga bersifat anti bakteri. Dalam pengobatan tradisional Cina, bahkan daun salam juga bisa memperbaiki sirkulasi darah.
Menurut R. Broto Sudibyo dari Pengembang Kesehatan Masyarakat RS Bethesda Yogyakarta dan Kabid Sendtra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional Yogyakarta, daun salam dapat digunakan oleh penyandang diabetes dengan cara merebus 7 lembar daun salam yang telah dicuci bersih dengan 3 gelas air. Rebus air sampai tersisa hanya 1 gelas saja. Tunggu sampai dingin, lalu saring airnya. Air rebusan daun salam yang tersisa 1 gelas itu dapat dibagi untuk 2 kali minum.
2. Daun Kemangi
Daun kemangi bisa ditambahkan dalam jamu untuk menurunkan kadar gula dalam darah hingga 26% dalam satu bulan. Kemangi juga dapat menurunkan produksi hormon cortisol, yakni hormon yang diproduksi saat Anda merasa stres dan bisa merusak pankreas. Pankreas yang sehat akan bekerja lebih efektif dalam mengendalikan kadar gula dalam darah. Untuk mendapatkan manfaat kemangi pada kadar gula dalam darah, konsumsilah kemangi sebanyak 400-900 mg per hari.
Bumbu masak dan rempah lain yang juga dikenal dapat menstabilkan kadar gula dalam darah adalah kayu manis, jahe, cabai, kunyit, dan daun ketumbar. Menurut University Medical School, bumbu masak tersebut membantu meningkatkan kemampuan hati hingga 3 kali lipat untuk mengubah gula darah dan lemak menjadi bahan bakar, sehingga tubuh membakar kalori dengan lebih efektif. Akibatnya, kadar gula darah menjadi lebih stabil dan risiko terkena diabetes pun menurun. Untuk mendapatkan manfaat dari bumbu masak tersebut, tambahkan 1 sendok teh bumbu kesukaan Anda dan keluarga ke dalam makanan, setidaknya 1 kali makan per hari.
Cara menurunkan kadar gula darah memang tidak perlu rumit. Yang penting adalah menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari Anda, sehingga kadar gula dalam darah tetap stabil tanpa menjadi beban Anda.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution (halaman 118, 126, 127)
by gl75FKPUUayArC | May 1, 2013 | 14
Menurut para peneliti di Amerika, waktu makan yang disesuaikan dengan jam biologis dapat secara efektif menurunkan risiko seseorang mengidap diabetes.
Bukan hanya memperhatikan jenis dan porsi makanan, waktu makan pun perlu mendapatkan perhatian khusus agar tubuh senantiasa sehat. Sebuah penelitian yang dilakukan di Vanderbilt School of Medicine, Amerika membuktikan pernyataan tersebut.
Mengapa bisa demikian? Pertama, pahamilah dahulu bahwa sudah tubuh manusia dirancang untuk bekerja dengan siklus teratur, mirip dengan siklus jam. Siklus ini dikenal sebagai ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, yang menentukan pola tidur dan makan sehari-hari, aktivitas gelombang otak, jadwal produksi hormon, mekanisme regenerasi sel-sel, dan bermacam-macam kegiatan biologis lainnya.
Menurut Dr. Carl Johnson MD, seorang pakar Fisiologi Molekuler yang memimpin penelitian tersebut, selama periode tidak aktif yaitu malam hari, tubuh manusia menjadi kurang sensitif (resisten) terhadap insulin dibandingkan pada periode aktivitas tinggi yaitu siang hari. Karenanya, menyantap makanan pada waktu-waktu yang seharusnya menjadi periode istirahat akan membuat gula tidak dapat diproses secara semestinya oleh insulin, sehingga terus mengendap di dalam darah atau diubah menjadi lemak.
Itulah sebabnya, bukan hanya meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh, kebiasaan makan pada waktu yang tidak sesuai dengan jam biologis ini juga bisa membuat seseorang lebih cepat mengalami kegemukan dibandingkan makan pada waktu-waktu “normal”. Menyantap makanan pada jam istirahat juga bisa mengganggu kerja tubuh kita dalam memperbaiki sel-sel yang rusak.
Selain disesuaikan dengan pola harian tubuh, waktu makan juga sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap hari. Sebuah riset yang dilakukan di Tuft University, Amerika membuktikan bahwa pola makan teratur dapat menurunkan risiko obesitas dan diabetes hingga 70%. Pasalnya, makan pada saat yang sama setiap hari akan mengirimkan sinyal kepada otak bahwa tubuh kita terhindar dari bahaya kelaparan. Hal ini akan memicu sistem pencernaan kita untuk mengeluarkan dan membakar timbunan lemak yang pada awalnya disimpan oleh tubuh untuk keadaan darurat.
Karena itulah, selain memilih jenis makanan yang menyehatkan, biasakanlah menaati jadwal makan harian berupa tiga porsi makanan besar ditambah 2 atau 3 porsi makanan selingan. Cukupi pula kebutuhan istirahat setiap hari agar tubuh kita memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dari aktivitas fisik yang melelahkan.
Ingin punya tubuh sehat dan terhindari dari ancaman penyakit berat seperti diabetes? Mulailah menerapkan pola makan yang teratur sejak sekarang!