by gl75FKPUUayArC | Mar 12, 2013 | Uncategorized
Pernah terserang stres lantaran dikejar deadline pekerjaan? Atau murung berkepanjangan gara-gara cinta bertepuk sebelah tangan? Daripada berlama-lama tenggelam dalam perasan galau, ada baiknya Anda mencoba menenangkan diri dengan melakukan meditasi. Selain baik untuk memelihara keseimbangan batin, tahukah Anda bahwa meditasi juga baik bagi para penyandang diabetes?
Dalam kondisi stres alias tertekan, tubuh manusia akan memproduksi hormon yang memicu pelepasan glukosa dari dalam hati. Stres juga seringkali meningkatkan keinginan untuk ngemil makanan berkalori tinggi. Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan level gula darah di dalam tubuh melonjak naik. Nah, menurut penelitian, selain menurunkan tekanan darah, meditasi juga ampuh menstabilkan level gula darah yang tadi meningkat.
Berminat mencoba melakukan meditasi? Caranya sederhana saja. Pertama-tama, pilihlah waktu dimana Anda bisa melakukan aktivitas ini seorang diri, tanpa gangguan. Kenakan pakaian yang longgar dan terasa nyaman. Menyalakan lilin aromaterapi juga bisa dilakukan untuk membantu mendatangkan perasaan rileks pada tubuh dan pikiran.
Selanjutnya, duduklah dalam posisi bersila dan tarik napas perlahan-lahan, lalu lepaskan perlahan pula. Cobalah kosongkan otak Anda dari berbagai memori, pikiran, serta perasaan yang sedang berkecamuk di dalam diri Anda. Sebagai gantinya, fokuskan perhatian pada satu obyek tertentu yang Anda pilih, entah cahaya lilin, musik, tarikan nafas, dan sebagainya.
Anda bisa juga melakukan meditasi tanpa bantuan obyek apa pun, melainkan sekadar merasakan kehadiran diri Anda sendiri, tanpa mencoba melakukan analisa. Jaga supaya nafas Anda tetap teratur dan posisi tubuh tetap rileks. Bila sudah terbiasa melakukannya, Anda akan bisa merasakan irama detak jantung perlahan melambat dan perasaan tenang merambat masuk ke dalam tubuh dan pikiran Anda.
Agar mendapatkan manfaatnya secara optimal, lakukan meditasi secara teratur setiap hari. Imbangi dengan menanamkan pikiran positif sepanjang hari, serta menerapkan gaya hidup sehat.
Selamat mencoba!
by gl75FKPUUayArC | Mar 12, 2013 | Uncategorized
Banyak cara untuk mendapatkan tubuh sehat. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan bermutu dan kaya gizi. Kedelai yang ngetop dengan julukan The King of Beans, adalah salah satu jenis bahan pangan yang ideal. Kandungan protein, asam amino, serat, vitamin, dan mineral di dalamnya ampuh membantu Anda memelihara kebugaran tubuh.
Menjaga berat badan ideal
Kedelai merupakan jenis makanan dengan nilai indeks glikemik (GI) rendah, sehingga mampu membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Kandungan serat di dalam kedelai juga dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, porsi makan berikutnya bisa ditekan agar tidak berlebihan, sehingga berat badan ideal tetap terpelihara.
Stabilkan Kadar Kolesterol
Kandungan “dynamite duo” di dalam kedelai ampuh menstabilkan kadar kolesterol di dalam darah. Yang pertama, lesitin, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Yang kedua, isoflavon, berfungsi sebagai antioksidan serta mampu meningkatkan level kolesterol baik (HDL) yang berguna bagi kesehatan jantung.
Cegah Osteoarthritis
Berdasarkan studi, kandungan vitamin E di dalam kedelai dapat membantu meredakan dan mencegah penyakit osteoarthritis. Osteoarthritis adalah suatu kondisi dimana persendian terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul akibat adanya gesekan pada ujung-ujung tulang penyusun sendi. Bukan hanya itu, vitamin E juga baik untuk membantu meredakan nyeri rematik dan meningkatkan mobilitas sendi.
Penangkal Kanker
Kedelai merupakan bahan pangan yang kaya kandungan zat antioksidan (selenium, vitamin E, isoflavon, serta genistein). Kandungan zat yang bersifat antioksidan ini mampu menangkal serangan radikal bebas yang bisa memicu munculnya sel-sel kanker.
Atasi Gejala Menopause
Kandungan isoflavon serta vitamin E dalam susu kedelai mampu membantu meringankan keluhan yang dialami wanita menopause seperti rasa panas (hot flushes), insomnia, sembelit, serta produksi keringat berlebihan.
Mencegah Migren
Serangan migren amat mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi, Anda bisa mengatasinya dengan mengonsumsi kedelai. Kedelai kaya akan kandungan vitamin B kompleks, mineral (terutama kalium), dan asam amino (terutama lisin), yang mampu membantu mencegah serta meredakan migrain.
Atasi Intoleransi Laktosa
Susu kedelai merupakan pengganti susu sapi yang baik bagi para penderita alergi maupun intoleransi laktosa. Sistem pencernaan penderita intoleransi laktosa tidak mampu mencerna dan menyerap laktosa (karbohidrat di dalam susu hewan) dengan baik akibat kurangnya produksi enzim laktase di dalam tubuh. Karena itu, konsumsi susu kedelai merupakan solusi terbaik agar tubuh tetap mendapatkan asupan zat-zat gizi penting, yang biasanya diperoleh dari susu sapi.
by gl75FKPUUayArC | Mar 12, 2013 | Uncategorized
Bicara tentang pola makan sehat tentunya tak bisa lepas dari pembahasan tentang nilai Glycemic Index(GI). Apa itu GI? Glycemic Index alias Indeks Glikemik adalah skala (0 – 100) untuk menunjukkan seberapa cepat konsumsi suatu bahan pangan dapat meningkatkan kadar gula darah. Makin tinggi nilai GI-nya, makin cepat pula peningkatan kadar gula darah yang diakibatkannya.
Penjelasannya sebagai berikut. Karbohidrat yang terkandung dalam makanan dengan nilai GI tinggi akan diserap oleh tubuh secara cepat, sehingga pelepasan glukosa (hasil sintesa karbohidrat) ke dalam darah pun terjadi sekaligus dalam jumlah besar. Inilah yang mengakibatkan kadar gula darah melonjak cepat.
Sebaliknya, karbohidrat yang terkandung dalam makanan dengan nilai GI rendah akan diserap oleh tubuh secara bertahap. Pelepasan glukosa ke dalam darah pun terjadi secara berangsur sehingga tidak mengakibatkan kadar gula darah meningkat drastis. Karenanya, konsumsi makanan dengan nilai GI rendah dapat membantu menstabilkan kadar gula darah serta memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
Bagaimana cara memilah makanan berdasarkan nilai GI-nya? Tabel berikut bisa menjadi acuan bagi Anda:
|
Nilai GI
|
Jenis Makanan
|
|
Rendah (0 – 55)
|
Mayoritas sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dll
|
|
Sedang (55 – 70)
|
Daging, ikan, keju, mentega, dll
|
|
Tinggi (70 – 100)
|
nasi, pasta, mie, cornflake, kue, wafer, donat, popcorn, roti, dll
|
Yang perlu diingat, menyusun menu berdasarkan nilai GI harus menyertakan pula pertimbangan lain seperti kandungan lemak jenuh, serat, dan protein di dalam makanan. Jadi, Anda bisa mengontrol kadar gula darah namun tetap mendapatkan asupan nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh.
by gl75FKPUUayArC | Mar 12, 2013 | Uncategorized
Kedelai bukan cuma lezat dijadikan produk olahan makanan maupun minuman. Mengonsumsi kedelai secara teratur juga berkhasiat memelihara kesehatan. Termasuk juga menjaga kesehatan para penyandang diabetes, yang harus ekstra hati-hati dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi. Apa sebabnya?
Di antara beraneka jenis bahan pangan seperti jagung dan gandum, di dalam kedelai terkandung serat pangan dalam jumlah paling tinggi. Konsumsi serat pangan inilah yang mampu mendatangkan manfaat bagi para penyandang diabetes.
Menurut organisasi American Diabetes Association, serat merupakan komponen penting dalam menu sehari-hari pada penyandang diabetes. Pasalnya, asupan serat mampu memperlambat waktu penyerapan gula (yang dihasilkan dari sintesa karbohidrat) oleh usus. Penyerapan secara bertahap inilah yang mampu mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
Itu sebabnya, kedelai tergolong jenis makanan dengan nilai Glycemic Index (GI) rendah. Artinya, konsumsi kedelai tidak mengakibatkan peningkatan kadar gula darah secara cepat. Adanya serat pangan pada kedelai akan membuat karbohidrat yang terkandung dalam kedelai diserap tubuh secara bertahap sehingga pelepasan glukosa ke dalam darah pun terjadi secara berangsur. Akibatnya, kadar gula darah akan naik secara perlahan dan turun secara perlahan pula.
Bukan itu saja, baru-baru ini ahli nutrisi dari Soy Nutrient Institute Japan, Prof. Shaw Watanabe M.D, Ph.D, menyatakan bahwa kandungan protein dan serat yang larut di dalam kedelai juga mampu membantu menstabilkan proses filtrasi pada ginjal. Itu sebabnya, kedelai aman pula dikonsumsi oleh para penyandang diabetes yang memiliki komplikasi penyakit ginjal.
Tidak berlebihan bukan, apabila kedelai menyandang sebutan sebagai sahabat bagi para penyandang diabetes?
by gl75FKPUUayArC | Mar 5, 2013 | 0