3 Penyebab Terjadinya Koma si Tidur Panjang

3 Penyebab Terjadinya Koma si Tidur Panjang

Bagi sebagian orang mungkin hanya tahu seseorang dinyatakan koma saat kecelakaan, namun ternyata tidak hanya karena terbentur akibat kecelakan saja, tidak sadarkan diri juga bisa mengakibatkan fungsi otak menjadi terganggu karena sebab-sebab dari kesehatan pada tubuh yang tidak terlihat.

Dibalik terjadinya koma atau tidur panjang bisa Anda kenali, seperti berikut ini:

 

Stroke

Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan saraf-saraf pada tubuh bisa menjadi tidak berjalan dengan baik sehingga bagian tubuh tertentu seperti tangan atau kaki akan susah digerakan. Bahkan arteri yang tersumbat bisa menyebabkan Anda menjadi koma.

 

Diabetes

Gula darah yang tidak stabil bisa menyebabkan hiperglikemia dan hipoglikemia. Kadar gula darah yang normal sekitar 70-100 mg/dL. Kalau gula darah Anda 40 mg/dl maka Anda dinyatakan hipoglikemia, dimana kadar gula darah dalam tubuh sangat rendah. Kalau hasil gula darah Anda 110 mg/dL maka gula darah melebihi batas normal, tentunya Anda dinyatakan hiperglikemia.

Anda akan merasakan lemas, pusing dan lapar berlebih saat gula darah pada tubuh Anda tidak stabil. Kalau hipoglikemia atau hiperglikemia Anda semakin parah, Anda akan sering pingsan sampai koma.

 

Infeksi

Infeksi radang selaput otak atau meningitis ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri, dimana jenis bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi paru (pneumonia), telinga dan bagian rongga hidung (sinusitis).

Bakteri ini akan menjalar ke otak yang bisa menyebabkan Anda kehilangan kemampuan untuk mengingat, mendengar bahkan sampai terbaring koma.

Mengalami tidur yang panjang atau koma bisa membuat Anda kembali terbangun atau tidur untuk selamanya. Anda bisa mengurangi resiko koma dengan menyadarkan diri sendiri untuk menjaga kadar gula darah serta mengurangi tekanan darah yang bisa mengakibatkan diabetes atau stroke. Mulai konsumsi SOYJOY sebagai makanan rendah glikemiks untuk menstabilkan gula darah Anda.

Soy Food SOYJOY, gula darah terjaga, nasfu makan terkendali.

Source: www.everydayhealth.com

Nikmati Kecanggihan Fitur Terbaru Dokter Diabetes

Nikmati Kecanggihan Fitur Terbaru Dokter Diabetes

Setelah peluncuran aplikasi Dokter Diabetes tahun 2014 lalu, kini aplikasi Dokter Diabetes menghadirkan fitur-fitur terbaru untuk memudahkan Anda berkonsultasi mengenai diabetes. Melalui fitur “Live Chat” Anda bisa dan berkonsultasi langsung dengan Dokter Penyakit Dalam, Dokter Saraf, Dokter Jantung, Edukasi Diabetes dan Dokter Gizi.

Anda bisa bertanya kepada dokter-dokter ahli, seperti bertanya mengenai penyakit dalam dengan dr Dedy Sudrajat, SpPD. Kalau Anda ingin menanyakan seputar kesehatan makanan dan gizi bisa bertanya dengan dr Diyah, Mgizi, SpGK.

Anda juga bisa berkosultasi langsung dengan dr Ita Muharramsari, SpS mengenai saraf-saraf pada tubuh Anda, masalah gejala diabetes juga bisa bertanya pada Yulia sebagai edukator diabetes dan tidak ketinggalan, Anda bisa langsung pertanyaan tentang masalah jantung kepada dr Friens Sinaga, SpJP.

Pada aplikasi Dokter Diabetes Anda juga bisa menggunakan kecanggihan fitur Check-up Record seperti:

Glucose Record

Pada fitur ini Anda bisa menyimpan hasil pemeriksaan gula darah Anda untuk dikonsultasikan dengan dokter spesialis.

Weight Record

mencatat berat badan dan memantau berat badan ideal Anda.

Food Record

mencatat asupan harian dengan menghitung jumlah kalori yang Anda konsumsi.

Tension Record

Fitur terbaru yang tidak kalah canggih ini, bisa memudahkan Anda untuk mengawasi tekanan darah Anda setiap bulannya.

 

 

Beragam manfaat kesehatan bisa Anda dapatkan dalam fitur Artikel Kesehatan , tidak hanya itu saja, Anda juga bisa menemukan variasi menu sehat untuk Anda terapkan di rumah melalui fitur Food Recipe . Anda juga bisa berinteraksi kesesama pengguna aplikasi untuk berbagi info tentang diabetes pada fitur Diskusi Diabetes .

Kini aplikasi Dokter Diabetes sudah di download oleh lebih 30.000 pengguna internet di Indonesia, sudah saatnya Anda memiliki kemudahan dan kecanggihan aplikasi Dokter Diabetes dengan mendownload di

 

Hidup sehat kini ada dalam genggaman Anda.

 

Soy Food SOYJOY, gula darah terjaga, nafsu makan terkendali.

Gula Darah VS Rasa Lapar

Sebagian orang banyak yang tidak mengetahui dari mana asalnya rasa lapar? Infografis SOYJOY kali ini akan menjelaskan rasa lapar yang timbul akibat gula darah dalam tubuh tidak stabil, sehingga Anda tidak bisa mengontrol makanan yang masuk kedalam tubuh.

Nafsu makan yang berlebih seperti ini lah yang bisa membuat bobot tubuh meningkat, sehingga berbagai penyakit seperti obesitas dan diabetes pun akan menyerang tubuh Anda.

Anda bisa atasi dengan mengkonsumsi SOYJOY yang terbuat dari kacang kedelai sebagai makanan yang mudah dicerna perlahan oleh tubuh, membuat gula darah Anda pun dalam keadaan stabil sehingga nafsu makan Anda tetap bisa terkendalikan.

Soy Food SOYJOY, gula darah terjaga, nafsu makan terkendali.

Penyandang Diabetes Harus Hati-Hati Mencabut Gigi!

Penyandang Diabetes Harus Hati-Hati Mencabut Gigi!

Penyakit diabetes tidak hanya mempengaruhi metabolisme tubuh dalam memproses gula darah saja, lho. Efek dari penyakit ini juga terasa pada kesehatan mata, ginjal, jantung, kulit, dll. Tapi tahukah Anda bahwa diabetes berhubungan erat dengan kesehatan mulut Anda?

Penyandang diabetes lebih rentan terhadap berbagai ancaman kesehatan mulut dan gigi

Kadar gula yang tinggi dalam darah bisa membuat masalah penyakit gusi bertambah parah. Itu sebabnya, penderita diabetes lebih rentan terhadap berbagai ancaman kesehatan mulut dan gigi. Misalnya gingivitis atau radang gusi yang tidak ditangani dengan baik bisa berkembang menjadi periodontitis yang bisa menyebabkan gigi sering goyang seperti ingin copot.

Luka diluar maupun di dalam sangat rentan bagi penyandang diabetes. Apalagi kalau ingin melakukan pencabutan gigi, luka di dalam mulut juga bisa beresiko infeksi pada gusi. Bagi penyandang diabetes sebaiknya Anda perhatikan prosedur pencabutan gigi:

1. Pasien diberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah resiko infeksi.

2. Pasien diminta untuk semakin mengontrol diet dan pola makan untuk menjaga kestabilan gula darah. Pasien bahkan harus sarapan/makan sebelum dicabut giginya untuk mencegah hipoglikemia.

3. Sebelum pencabutan gigi, dokter melakukan pengecekan gula darah pasien, karena pencabutan gigi tak boleh dilakukan saat gula darah pasien tinggi.

4. Gigi dipastikan sedang tidak dalam kondisi radang akut, karena radang akut menyebabkan anestesi jadi kurang efektif, sehingga gigi akan terasa sakit saat dicabut.

5. Gigi dipastikan sedang tidak dalam kondisi infeksi, karena pencabutan gigi justru bisa menyebabkan penyebaran infeksi, sehingga penyembuhan luka menjadi semakin lama.

Dokter gigi biasanya akan melakukan berbagai cara untuk mencegah prosedur cabut gigi pada penyandang diabetes. Tapi kalau masalah pada gigi sudah terlalu parah dan gigi benar-benar harus dicabut, pastikan Anda mengikuti instruksi dokter sebelum dan sesudah pencabutan gigi, ya. Selain itu, jangan malas pula untuk menjaga kesehatan mulut ya SOYJOY Lovers!

Sumber:

www.ncbi.nlm.nih.gov

www.diabetes.niddk.nih.gov

Kenali Tanda Diabetes di Sekitar Anda

Dalam memperingati hari diabetes, sudah saatnya Anda lebih peduli dan mengetahui gejala diabetes pada orang-orang di sekitar Anda, seperti orangtua, saudara atau teman-teman Anda. Hampir 75% penyandang diabetes di Indonesia tidak menyadari bahwa dirinya terkena diabetes. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan tanda-tanda yang pasti dari penyakit diabetes. Berikan tanda perhatian Anda kepada orang di sekitar dengan mengenali gejala-gejala diabetes.

Mari kita pedulikan orang-orang yang kita sayangi dengan memberikan pengetahuan dan pencegahan seputar diabetes. Terus damping orang-orang yang kita sayangi menuju kesehatan bersama.

Periksa Gula Darah Anda Sekarang !

Periksa Gula Darah Anda Sekarang !

Secara normal, gula darah akan meningkat setelah Anda makan. Gula darah yang tidak normal dapat menyebabkan penyakit diabetes, pra diabetes atau hipoglikemia. Diabetes tidak memiliki gejala yang tampak, maka dari itu Anda perlu memeriksa gula darah di saat tubuh masih sehat.

Ada beberapa pemeriksaan gula darah yang bisa Anda uji:

Fasting Blood Sugar

Mengukur gula darah setelah puasa selama 8 jam, untuk mengetahui apakah Anda mengalami prediabetes atau diabetes. Batas normal pada pemeriksaan gula darah ini adalah 70 dan 100 mg/dL. Kalau gula darah Anda mencapai 200 mg/dl, ini menandakan kadar gula darah tinggi dan jika dibiarkan maka Anda akan mengalami diabetes melitus atau kencing manis.

2 Hour Postprandian Blood Sugar

Anda bisa mengecek gula darah, 2 jam setelah makan. Namun pada test ini Anda tidak bisa mengecek diabetes. Tes ini hanya untuk mengetahui gula darah setelah Anda makan. Mendapatkan gula darah yang normal harus dibawah 140 mg/dL.

Random Blood Sugar

Melakukan pemeriksaan gula darah berdasarkan waktu makan Anda terakhir kali, caranya dengan mengambil sample darah dalam tubuh secara acak. Jika gula darah Anda rendah pertanda hipoglikemia, dimana batas gula darah Anda kurang dari 70 mg/dL.

 

Oral Glucose Tolerance Test

Bagi Ibu hamil, Anda bisa mencoba tes gula darah ini untuk mengetahui kemungkinan munculnya diabetes gestasional yang akan menyebabkan bayi besar sehingga bisa mengancam kesehatan bayi setelah lahir. Sebaiknya tes dilakukan pada usia kehamilan 4 bulan sampai 6 bulan dan memiliki batas gula darah 140 mg/dL.

Glychohemoglobin A1c

Melakukan kontrol gula darah melalui uji sel darah merah dengan mengukur level rata-rata gula darah dalam tubuh. Pemeriksaan ini bisa Anda lakukan 2-3 bulan sekali.

Pikirkan kembali jika Anda ingin menunda-nunda pemeriksaan gula darah dalam tubuh Anda, karena melakukan tes gula darah secara rutin itu sangat penting untuk meninjau gula darah serta kesehatan Anda. Stabilkan gula darah dengan konsumsi makanan yang dicerna perlahan, seperti cemilan sehat SOYJOY yang dikemas dengan kandungan kedelai yang dapat menjaga kestabilan gula darah dalam tubuh Anda.

Soy Food SOYJOY, gula darah terjaga, nafsu makan terkendali.

Source: webmd.com