Selain Kolesterol & Lemak, Ayo Lebih Aware dengan Gula Darah!

Kebanyakan orang mungkin masih menganggap kolesterol atau lemak sebagai ancaman bagi kesehatan. Tapi tahukah Anda jika gula darah yang tidak dijaga dengan baik juga memiliki risiko yang sama buruknya dengan kolesterol dan lemak yang menumpuk?

Istilah gula darah mengacu pada tingkat glukosa dalam tubuh. Glukosa pada dasarnya adalah baik dan merupakan sumber energi untuk tubuh. Nah, tapi jika tidak dijaga dengan baik, gula darah yang tidak stabil bisa menyebabkan diabetes. Gawatnya lagi diabetes bisa memicu penyakit lain seperti penyakit mata, ginjal, saraf, bahkan penyakit kardiovaskular seperti jantung atau stroke.

Mungkin masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya menjaga gula darah. Padahal Indonesia tercatat sebagai negara peringkat ke-7 dengan penyandang diabetes terbanyak menurut data Novo Nordisk International Operation. Ada sebanyak 8 juta orang lebih yang terkena diabetes di Indonesia. Saatnya untuk tidak menambah jumlah tersebut.

Gula darah bisa menjadi sama jahatnya dengan kolesterol atau lemak dalam tubuh.

Cobalah untuk cek gula darah setiap 3 bulan sekali. Hindari makanan high GI dan perbanyak konsumsi makanan low GI. Selain itu gula darah juga bersinggungan dengan lemak. Orang yang obesitas memiliki risiko ketidakstabilan gula darah yang lebih tinggi dari orang yang memiliki berat badan ideal.

Ukur linggar pinggang Anda sekarang dan ikut berdonasi GRATIS di Social Movement 4 Jengkal.

Yang pasti ada banyak cara untuk mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh gula darah yang tidak stabil. Lakukan pencegahan sedini mungkin, karena faktanya kini diabetes juga tak lagi menyerang kaum lanjut usia namun juga kaum muda dengan gaya hidup yang kurang sehat.

Mari sadari dan cegah sejak dini!

 

Sumber: bbc.com; mayoclinic.org

Jarak Aman Anda dengan Diabetes Hanya 4 Jengkal Tangan

Jarak Aman Anda dengan Diabetes Hanya 4 Jengkal Tangan

Empat jengkal tangan (80-90 cm) adalah ukuran lingkar perut ideal seseorang. Jika melebihi angka tersebut, seseorang dikatakan memiliki perut buncit atau bahasa kerennya obesitas sentral.

Nah, obesitas ternyata adalah salah satu penyebab utama diabetes. Menurut Harvard School of Public Health, pria obesitas memiliki risiko diabetes 7 kali lebih besar daripada yang tidak. Sementara untuk wanita obesitas 12 kali lebih besar.

Gawatnya, tingkat obesitas di Indonesia masuk peringkat 10 dunia menurut data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME). Tercatat lebih dari 40 juta orang di Indonesia memiliki kelebihan berat badan. Jika dibiarkan, obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang serius karena selain menjadi penyebab utama diabetes, obesitas juga menjadi salah satu penyebab stroke dan penyakit jantung.

Jadi, saatnya tunjukkan kepedulian Anda! Ikuti Gerakan #4Jengkal bersama SOYJOY untuk memperingati Hari Diabetes Dunia yang jatuh pada tanggal 14 November 2014. Bangun kesadaran tentang obesitas sekaligus bantu adik-adik kita yang terkena diabetes. Caranya?

1. Check

Bentuk kedua tangan Anda seperti gambar di atas. Lalu ukur lingkar pinggang dengan tangan Anda dari depan ke belakang, jika lingkar pinggang lebih dari 4 jengkal tangan berarti Anda tergolong buncit.

2. Share

Foto dengan pose 4 jengkal lingkar pinggang tadi dan share melalui Twitter atau Instagram dengan hashtag #4jengkal. Kemudian tantang 3 teman untuk melakukan hal yang sama.

3. Donate

Untuk setiap upload foto yang masuk, SOYJOY akan mendonasikan uang sebesar Rp5.000 dan 1 bar SOYJOY ke Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Remaja (IKADAR) di RSCM Jakarta.

Periode #4jengkal SOYJOY 3 30 November 2014.

Semakin banyak foto yang diupload maka semakin banyak donasi yang terkumpul untuk adik-adik penyandang diabetes.

Ayo ukur lingkar pinggang dan share foto Anda sekarang!

Pacar Buncit Lebih Menarik, Yakin?

Obesitas merupakan masalah global yang hingga saat ini sulit diatasi. Tingkat obesitas di Indonesia sendiri tergolong tinggi. Menurut data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), tingkat obesitas Indonesia nomor 10 di dunia! Yang lebih gawat, obesitas bisa menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, stroke, serangan jantung, serta kanker usus besar!

Kapan perut dikatakan buncit?

Ukuran lingkar pinggang maksimal untuk pria adalah 90 cm, sementara untuk wanita maksimal 80 cm. Jika lebih dari angka tersebut, Anda bisa dikatakan memiliki perut buncit.

Kenapa bisa buncit?

Buncit atau obesitas sentral disebabkan oleh penimbunan lemak di bagian perut karena berbagai sebab mulai dari faktor genetis sampai gaya hidup, seperti pola makan yang kurang sehat dan kurang teratur serta kurangnya aktivitas fisik.

Risikonya apa?

Dalam timbunan lemak perut terdapat lemak visceral. Lemak visceral adalah jenis lemak yang mengitari organ-organ tubuh yang vital seperti jantung, hati, ginjal, dan sebagainya. Semakin banyak lemak visceral yang kita tabung membuat kinerja organ vital kita menurun. Akibatnya penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 mengintai.

Diabetes?

Betul, perut buncit adalah salah satu gerbang pertama menuju diabetes tipe 2. Sebanyak 80% penyandang diabetes di dunia terbukti obesitas atau memiliki body mass index (BMI) yang kurang ideal. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah terganggunya fungsi insulin karena komplikasi dari obesitas, misalnya seperti kadar lemak darah yang tinggi (terutama kolesterol dan trigliserida). Fungsi insulin yang terganggu kemudian dapat memicu resistensi insulin yang berpengaruh terhadap diabetes tipe 2.

Wah, gak mau deh punya perut buncit!

Kalau begitu ubah gaya hidup Anda & pasangan Anda mulai sekarang. Jaga pola makan dan perbanyak aktivitas fisik. Bagi yang sudah overweight, bisa simak penanganan perut buncit berikut ini.

Tidak mau kan kehilangan orang-orang tersayang karena perut buncit?

So stay healthy, stay sexy, and say no to obesity, SOYJOY Lovers!

Sumber: BBC; WebMD; diabetescare.net

7 Cara Hindari Komplikasi Diabetes

7 Cara Hindari Komplikasi Diabetes

Dalam jangka panjang, diabetes yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan berbagai komplikasi penyakit seriusyang merusak fungsi organ-organ tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, ginjal, mata, saraf, dan lain-lain. Langkah berikut ini bisa Anda lakukan untuk mencegah kehadirannya:

1. Berhenti merokok!

Menurut American Diabetes Association, penyandang diabetes yang juga perokok berisiko tiga kali lebih besar untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular. Asap rokok yang bersifat racun bisa menimbulkan gangguan pada aliran darah dan memicu penyempitan pembuluh darah.

2. Pantau kadar gula darah & kolesterol

Selain memantau kadar gula darah secara berkala, para penyandang diabetes juga perlu rajin memeriksa kadar kolesterol di dalam darah. Pasalnya, kerusakan pembuluh darah akibat kadar kolesterol tinggi akan lebih mudah dialami oleh penyandang diabetes dibandingkan pada orang lain.Untuk menjaga gula darah tetap stabil, perbanyaklah konsumsi makanan low GI.

3. Cek kesehatan tubuh dan mata

Jadwalkan cekkesehatan rutin yang meliputi general check up serta pemeriksaan mata. Dengan begitu, dokter bisa mengantisipasi munculnya penyakit berupa gangguan ginjal, sakit jantung, serta glukoma yang banyak dialami penyandang diabetes.

4. Tepati jadwal vaksinasi

Menurut para ilmuwan dari Mayo Clinic, kadar gula darah tinggi bisa mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Karenanya, konsultasikan pada dokter apakah Anda perlu melakukan vaksinasi untuk mencegah seranganpenyakit tertentu.

5. Pangkas konsumsi garam

Sama seperti menghindari konsumsi gula, penyandang diabetes juga perlu membatasi konsumsi garam dalam menu harian. Upaya ini bisa membantu menstabilkan tekanan darah serta melindungi kesehatan ginjal yang rawan mengalami gangguan.

6. Perhatikan kesehatan kaki

Kadar gula darah tinggi bisa merusak saraf dan mengurangi aliran darah di daerah kaki. Akibatnya, luka lecet saja bisa mengakibatkan infeksi serius. Itu sebabnya, rawatlah kesehatan kaki Anda dengan cara memakai alas kaki yang nyaman, menjaga kaki tetap kering, serta berkonsultasi pada dokter jika menemukan luka yang tak kunjung sembuh.

BACA JUGA: Tips Menjaga Kesehatan Kaki untuk Diabetisi

7. Waspadaistres

Kondisi stres bisa mengakibatkan penyandang diabetes mengabaikan rutinitas yang diperlukan untuk mengendalikan kadar gula darah. Stres juga bisa memicu pelepasan hormon yang menghalangi kerja insulin di dalam tubuh. Itu sebabnya, sedapat mungkin hindarilah situasi yang bisa memicu stres dan belajarlah mengelola stres dengan baik.

Di atas segalanya, peliharalah pikiran positif dan yakinlah selalu bahwa Anda bisa mengendalikan kondisi diabetes dengan cara beralih pada gaya hidup sehat.

Sumber: webmd.com; mayoclinic.org; diabetes.co.uk

5 Jurus Penangkal Warisan Diabetes

5 Jurus Penangkal Warisan Diabetes

Memiliki keluarga dekat yang menyandang diabetes bisa diibaratkan lampu kuning untuk membuat kita waspadaakan serangan penyakit serupa. Sebagai gambaran, jika salah satu orangtua menyandang diabetes tipe 2, maka risiko Anda untuk terserang diabetes adalah sebesar 33-40%! Tapi jangan dulu berputus asa, karena ada cara untuk menghindari jatuhnya warisankeluarga tersebut ke tangan Anda.

1. Pola makan sehat sejak dini

Menurut pakar kesehatan dari Mayo Clinic, penyebab utama meningkatnya risiko diabetes tipe 2 di kalangan keluarga dekat adalah akibat kesamaan gaya hidup para anggota keluarga tersebut, terutama karenapola makan yang tidak benar. Untuk menghindarinya, sedini mungkin biasakan diri Anda dan keluarga menyantap hidangan kaya nutrisi dan menghindari makanan tidak sehat alias junk food.

2. Hindari obesitas

Sebisa mungkin jaga BMI (body mass index) Anda agar tetap ideal. Obesitas sentral adalah salah satu penyebab utama diabetes. Selain menjaga pola makan, obesitas juga bisa dihindari dengan olahraga atau aktivitas fisik. Untuk menghitung BMI, simak video berikut:

3. Perbanyak aktivitas fisik

Ganti waktu nonton TV Anda dengan aktivitas fisik di sekitar rumah seperti berkebun atau membersihkan rumah. Selain berguna membakar kalori dan menjauhkan diri dari obesitas, aktivitas fisik juga baik untuk memelihara metabolisme tubuh, menstabilkan tekanan darah, serta memicu pelepasan hormon endorfin yang berkhasiat meredakan stres.

4. Cerdas menggunakan gadget

Pemakaian gadget secara berlebihan adalah salah satu faktor yang amat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang. Pasalnya, bukan hanya membuat kita malas bergerak, kecanduan gadget juga berpotensi memangkas waktu istirahat yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Karenanya, batasilah waktu Anda untuk mengakses gadget dan alihkan pada kegiatan positif seperti berolahraga.

Stres juga berpengaruh terhadap risiko seseorang terkena diabetes.

5. Say good bye to stress!

Kondisi stres bisa memicu pelepasan hormon kortisol yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah. Jika ini sering terjadi, jangan heran bila ancaman diabetes menanti di depan mata. Untuk menghindarinya, belajarlah mengelola stres dengan baik. Jangan lupa bahwakondisi fisik dan psikis tubuh kita memiliki hubungan yang saling mempengaruhi.

Dengan menerapkan lima langkah di atas, Anda pun akanterhindar dari bayang-bayang kelam penyakitdiabetes turunan. Yuk, mulai dari sekarang! J

Sumber: diabetescare.net; hsph.harvard.edu; mayoclinic.org