Bahan Makanan untuk Mengontrol Gula Darah

Bahan Makanan untuk Mengontrol Gula Darah

Sebenarnya pola makan yang harus dijalani oleh penyandang diabetes tidak jauh berbeda dengan pola makan sehat yang dijalani mereka yang tidak menyandang diabetes. Yang dibutuhkan penyandang diabetes adalah asupan makanan untuk gula darah dengan gizi seimbang, sayuran dan buah yang kaya serat, vitamin, dan mineral, serta makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol. Namun ada beberapa bahan makanan untuk gula darah yang tidak hanya memberikan asupan gizi, tapi juga membantu menstabilkan kadar gula darah bagi penyandang diabetes. Beberapa bahan makanan yang mampu menormalkan kadar glikemia dan merupakan suatu metode diet glukosa dalam darah adalah:

 

1. Kedelai

Survei pola makan yang dilakukan pada 64 ribu wanita Cina berumur 40-70 tahun dilakukan selama 5 tahun untuk menemukan hubungan antara kedelai dan penyakit diabetes tipe 2. Hasilnya menyimpulkan bahwa risiko penyakit diabetes tipe 2 berkurang secara signifikan dengan konsumsi kedelai. Konsumsi kedelai dapat mengontrol gula dalam darah, mengurangi pencernaan lemak, serta mengurangi risiko resistensi tubuh terhadap insulin.

 

2.Terong

Menurut National Diabetes Education Program, Mayo Clinic, dan American Diabetes Association, terong kaya serat yang memiliki nilai tingkatan gula darah yang rendah, sehingga dicerna secara bertahap dan membuat kadar gula dalam darah Anda lebih terkontrol. Maka dari itu, terong termasuk makanan untuk mengontrol gula darah yang sangat baik bagi penyandang diabetes tipe 2.

 

3.Cokelat hitam (dark chocolate)

Cokelat hitam alias cokelat dengan kandungan gula yang memiliki nilai tingkatan gula darah yang rendah. Pada orang yang tidak menyandang diabetes, cokelat hitam membantu meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, sehingga membantu mencegah diabetes. Cokelat hitam juga meningkatkan metabolisme gula darah dan menurunkan kolesterol pada pasien hipertensi. Jadi, Anda tetap bisa mengontrol gula darah dengan menikmati dark chocolate seperti kacang kedelai yang dibalut chocolate hitam pada varian rasa terbaru SOYJOY Almond & Chocolate.

4.Strawberry

Walaupun rasanya manis, tapi strawberry tidak akan menambah kadar gula darah Anda terlalu banyak. Strawberry selain rendah kalori dan rendah karbohidrat, juga kaya serat dan air sehingga membuat Anda kenyang lebih lama.

Pada dasarnya, bahan makanan untuk gula darah yang tepat untuk penyandang diabetes adalah makanan sehat yang kaya serat dan memiliki ukuran potensi meningkatnya kadar gula darah yang berasal dari karbohidratnya rendah sehingga dicerna lebih lama dan membuat Anda kenyang lebih lama. Semakin lama Anda merasa kenyang, berarti Anda akan mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat yang merupakan pantangan makanan untuk gula darah tinggi.

 

 

 

 

Sumber :

Diabetes di Usia Muda Holistic Health Solution

International Table of Glycemic Index and Glycemic Load Values Kaye Foster-Powell

Marah-marah Sebabkan Diabetes

 

Selain karena kelebihan berat badan dan gaya hidup tidak sehat, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan marah-marah bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes!

Anda termasuk golongan orang-orang “bersumbu pendek” alias punya hobi marah-marah? Jika ya, maka kini adalah saat yang tepat untuk belajar mengendalikan emosi. Pasalnya, bukan hanya bisa membuat wajah tampak sepuluh tahun lebih tua, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Behavioral Medicine baru-baru ini menyatakan bahwa kebiasan marah-marah juga dapat meningkatkan risiko Anda terserang penyakit diabetes tipe 2. 

Menurut peneliti Vera Tsenkova, Ph.D, dari University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, orang-orang yang lebih sering meledakkan kemarahannya lebih rentan mengalami resistensi insulin dibandingkan mereka yang mampu mengontrol emosi. Pasalnya, ketika marah, tubuh kita melepaskan hormon-hormon tertentu yang dapat menghalangi proses pengendalian gula darah. Mengapa bisa demikian?

Ketika marah, tubuh kita akan memproduksi hormon-hormon stres seperti adrenalin dan kortisol untuk mempersiapkan reaksi alamiah tubuh terhadap amarah: untuk berkelahi atau melarikan diri. Menurut Beverleigh H. Piepers, penulis buku The Diabetes Detectives Guide to Staying on Your Diabetes Diet, hormon-hormon stres tadi bertugas melepaskan gula dan lemak ke dalam aliran darah, sehingga tubuh kita memiliki cadangan energi siap pakai.

Jika cadangan energi tersebut tidak segera digunakan, maka gula dan lemak yang sudah terlanjur dilepaskan akan dibiarkan terus berada di sana, mengakibatkan peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh. Selanjutnya, tubuh akan meningkatkan produksi insulin untuk mengembalikan gula yang berada di aliran darah ke tempatnya semula. Lemak yang sudah dilepaskan juga akan disimpan di dalam lapisan perut, yang kemudian membuat lingkar perut bertambah tebal. Kedua kondisi inilah yang berpotensi menimbulkan resistensi insulin dan penyakit diabetes tipe 2. 

Karenanya, mulai sekarang, biasakanlah mengontrol emosi Anda agar terhindar dari ancaman penyakit diabetes. Imbangi pula dengan menerapkan pola makan sehat dan aktif berolahraga. Salam sehat selalu! ?

 

Sumber:

http://news.menshealth.com/what-your-bad-mood-does-to-your-health/2013/04/01/

http://ezinearticles.com/?Type-2-Diabetes—Does-Anger-Have-A-Role-in-Causing-Diabetes?&id=7340978

 

Sudah Benarkah Olah Raga yang Anda Lakukan?

Olah raga adalah aktivitas fisik yang banyak dikenal akan manfaat sehatnya. Apalagi jika Anda ingin mencari cara sehat menurunkan berat badan, tentunya aktivitas ini patut dipilih.

Aktivitas ini juga bisa membantu program diet diabetes tipe 2 yang terdiri dari 3J, yaitu Jenis, Jumlah, dan Jadwal. Dimulai dari jenis, perencanaan pemilihan jenis makanan, menentukan jumlah kalori dari makanan sehari-hari, serta penentuan jadwal makan yang teratur setiap hari untuk meningkatkan fungsi hormon insulin.

Tapi, olah raga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, melainkan ada tahapan atau langkah-langkahnya. Hal ini bertujuan agar dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Agar aktivitas olah raga menjadi kegiatan yang aman dan menyehatkan, simaklah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk Anda jawab dan temukan jawabannya.

Apakah Anda melakukan olah raga dengan rutin atau jarang?

Orang yang rutin berolah raga dengan orang yang jarang atau sudah lama tidak melakukannya, tidak bisa disamakan. Bila Anda sudah lama sekali tidak berolah raga atau jarang, ada baiknya melakukan aktivitas ini secara bertahap. Jika Anda terburu-buru berolah raga secara cepat, maka bukan tak mungkin tubuh Anda bisa cidera. Lakukan aerobik selama 5 menit selama 1 atau 2 minggu setiap hari sebagai permulaan. Selanjutnya tambahkan waktu selama 5 menit setiap Anda berolah raga. Terus tambah secara bertahap waktu untuk berolah raga hingga mencapai maksimal 60 menit.

Ingatkah Anda untuk melakukan pemanasan sebelum olah raga dan pendinginan sesudah olah raga?

Walaupun pemanasan dan pendinginan terdengar sepele, tapi kedua aktivitas sederhana ini justru membuat aktivitas olah raga menjadi aman untuk tubuh Anda. Pemanasan bertujuan agar detak jantung Anda meningkat secara perlahan. Inilah yang mencegah cidera sekaligus menghangatkan otot sebelum berolah raga. Sedangkan setelah berolah raga, pendinginan perlu dilakukan untuk melambatkan nafas dan detak jantung Anda. Kedua aktivitas ini bisa dilakukan selama 5 hingga 10 menit.

Terlalu beratkah olah raga yang Anda lakukan?

Olah raga perlu dilakukan dengan semestinya dan tidak berlebihan. Olah raga yang terlalu berat akan membuat denyut nadi meningkat secara berlebihan. Di samping itu, Anda pun akan kesulitan berbicara saat melakukan aktivitas ini. Bila hal ini Anda alami, ada baiknya untuk tidak berolah raga terlalu keras seperti layaknya seorang atlet. Lakukanlah semampu Anda dan sesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.

Olah raga yang baik untuk kesehatan contohnya adalah  aerobik seperti; bersepeda, naik tangga, senam aerobik, renang joging, dan lain-lain. Saat berolah raga otot-otot dalam tubuh akan menggunakan gula lebih banyak, sehingga kadaranya menurun. Selain hal-hal di atas, akan lebih baik jika Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui seberapa tinggi gula darah yang Anda miliki. Gula darah yang tinggi akan semakin memuncak saat berolah raga. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter tentang masalah kesehatanmu ya.

 

Sumber:

Hidup secara Mandiri dengan Diabetes Melitus, Kencing Manis, Sakit Gula (Prof.DR. Sidartawan Soegondo, dr. SpPD,K-EMD, F.A.C.E. & Kartini Sukardji, MCH) hal 86

Jurnal STIKES . Volume 5, No. 1. Juli 2012. Prayugo Juwi Susilo Putro & Suprihatin

http://diabetes.webmd.com/guide/exercise-guidelines

Bahaya Mengintai di Balik Junk food

Gaya hidup yang serba cepat di mana waktu sehari-hari dihabiskan dengan bekerja membuat banyak orang sulit menjaga pola makan sehat. Bagaimana bisa menjalankan pola makan sehat jika tidak sempat menyiapkan makanan sehat di rumah? Solusi yang sering diambil adalah makanan cepat saji alias fast food yang rendah gizi dan tinggi lemak. Fast food pun akhirnya berubah menjadi junk food alias makanan sampah yang alih-alih memberikan manfaat bagi tubuh, tapi justru membahayakan tubuh.

Soft drink atau minuman bersoda yang sering ditemukan untuk menemani makanan cepat saji dikenal mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Gula sintetis yang terkandung dalam minuman bersoda akan mengganggu kerja pankreas, sehingga mengganggu produksi hormon insulin. Hal inilah yang memicu masalah diabetes tipe 2 yang menurut Dr. Abdul Haris Tri Prasetyo, dokter dari RS Pusat Pertamina dalam Koran Jakarta 15 Mei 2011, semakin banyak terjadi di kota besar.

Selain kandungan gula yang tinggi, junk food biasanya juga mengandung kadar protein dan lemak yang jauh di atas rata-rata kebutuhan protein dan lemak harian. Karena itulah, bahaya junk food lain selain sebagai penyebab diabetes juga bisa meningkatkan kolesterol dan timbunan lemak. Artinya, risiko penyakit jantung pun meningkat.

Berbagai nutrisi yang baik bagi kesehatan dan membantu menjaga kadar kolesterol tidak terdapat dalam junk food. Pola makan sehat dan seimbang yang kaya serat, vitamin, dan mineral jelas lebih baik untuk kesehatan, apalagi kalau dilengkapi dengan olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Kebiasaan lain yang sangat positif adalah kebiasaan sarapan setiap hari. Tahukah Anda? Selain membantu menjaga kadar insulin sepanjang hari, sarapan sehat juga membantu mencegah Anda merasa lapar berlebihan sepanjang hari. Dengan begitu, makan berlebihan pun bisa dicegah.

Memulai kembali pola makan sehat mungkin memang sulit, apalagi bagi Anda yang tidak punya banyak waktu dan sudah terbiasa menikmati makanan cepat saji. Tapi, mengubah kebiasaan sedikit demi sedikit akan memberikan hasil yang bermanfaat, misalnya meluangkan waktu untuk sarapan adalah langkah yang baik untuk hari yang sehat. Sarapan sehat pun tidak harus rumit. Olahan kedelai seperti kue kedelai dengan jus buah pun sudah menjadi awal yang baik bagi Anda. Selain itu, menyiapkan makanan sehat di rumah dengan sayuran dan buah adalah langkah selanjutnya. Kalau Anda benar-benar tidak punya waktu dan terpaksa membeli makanan, pilihlah makanan yang lebih sehat daripada junk food.

Mengubah kebiasaan secara perlahan pastinya akan memberikan hasil yang besar. Setelah Anda terbiasa dengan pola makan yang sehat, bahaya junk food pun bisa Anda hindari dengan lebih mudah.

 

Sumber:

Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution

8 Makanan Super untuk Diet Diabetes

Tujuan diet diabetes yang dilakukan penyandang diabetes adalah untuk menjaga keseimbangan kadar gula dalam darahnya, sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi yang ia butuhkan untuk aktivitas hariannya.

Ada 9 bahan makanan yang bisa dibilang sebagai makanan super yang tepat untuk diet diabetes, karena tidak hanya mengandung kadar glikemik indeks rendah, tapi juga mengandung nutrisi penting seperti kalsium, potassium, serat, magnesium yang diperlukan untuk memproduksi insulin, serta vitamin A, C, dan E, yaitu:

1. Kacang-kacangan

Sekitar 115 gram berbagai jenis kacang seperti kedelai mengandung protein yang sama dengan 1 ons daging dan sudah mencukupi sepertiga kebutuhan serat harian Anda. Selain itu, kacang juga merupakan sumber magnesium dan potassium yang baik.

2. Sayuran Berdaun Hijau

Bayam, kale, serta sayuran berdaun hijau gelap lainnya rendah kalori dan karbohidrat, tapi kaya akan serat dan vitamin serta mineral.

3. Berbagai Jenis Jeruk

Jeruk Bali, jeruk, lemon, ataupun jeruk nipis sangat penting untuk menjadi bagian dari asupan nutrisi harian, terutama karena kandungan vitamin C dan seratnya.

4. Ubi Jalar (Sweet Potato)

Ubi jalar kaya vitamin A dan serat, serta cocok sebagai pengganti kentang, karena memiliki kadar glikemik indeks yang lebih rendah.

5. Buah-buahan Berry

Blueberry, strawberry, raspberry, atau jenis buah berry lainnya sangat kaya antioksidan, vitamin, dan serat. Apalagi buah-buahan ini manis secara alami dan bisa dinikmati oleh penyandang diabetes.

6. Tomat

Tomat segar ataupun yang sudah diolah seperti saus tomat, mengandung vitamin C, zat besi, dan vitamin E.

7. Ikan yang Kaya Asam Lemak Omega 3

Jumlah konsumsi ikan yang kaya asam lemak Omega 3 yang disarankan adalah 180-270 gram per minggu. Namun yang perlu diingat adalah, hindari mengolah ikan dengan cara digoreng deep fried ataupun diberi kulit tepung.

8. Susu dan Yoghurt Tanpa Lemak

Setiap saji produk susu yang dikonsumsi menurunkan risiko resistensi insulin sampai 21 %. Produk susu juga membantu proses pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Selain itu, produk susu kaya kalsium, dan vitamin D.

Anda memang bisa saja melengkapi kebutuhan nutrisi dari suplemen yang Anda minum secara rutin. Tapi nutrisi dari bahan makanan yang alami dan segar untuk diet diabetes Anda jelas lebih baik daripada nutrisi dari suplemen, kan?

 

Sumber:

Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution (halaman 115)

http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/diabetes-superfoods.html

Berolahraga untuk Kadar Gula Darah yang Sehat

Dalam keadaan sehat pun Anda disarankan untuk berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai jenis penyakit. Tapi, olahraga secara rutin akan semakin disarankan pada Anda yang menyandang diabetes, terutama karena aktivitas ini adalah salah satu cara menurunkan kadar gula darah.

Menurut US National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, otot pada tubuh menggunakan glukosa sebagai bahan bakar. Itu sebabnya, aktivitas apapun akan membakar glukosa dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu, olahraga dapat membantu mengurangi jumlah lemak dalam tubuh, sehingga tubuh menggunakan insulin dengan lebih efektif. Akibatnya adalah tubuh akan menggunakan lebih banyak glukosa. Secara umum, kadar gula darah akan turun selama 24-48 jam setelah Anda berolahraga.

American Diabetes Association menyarankan penyandang diabetes untuk berolahraga dengan intensitas menengah sampai tinggi selama setidaknya 150 menit per minggu. Awalnya mungkin Anda akan kesulitan untuk beradaptasi dengan kebiasaan olahraga ini, terutama bila sebelumnya Anda jarang berolahraga atau mengalami obesitas. Itu sebabnya, intensitas dan durasi olahraga yang Anda lakukan sebaiknya ditingkatkan secara bertahap. Misalnya, Anda berolahraga selama 15 menit setiap 2 hari sekali, lalu durasi ditingkatkan perlahan-lahan sampai Anda mencapai durasi olahraga rutin sebanyak minimal 150 menit per minggu, sesuai jumlah yang disarankan.

Selain menurunkan kadar gula dalam darah, manfaat lain olahraga pada penyakit diabetes tipe 2 adalah:

  1. Menurunkan tekanan darah
  2. Membantu melindungi jantung dan pembuluh darah dengan cara menurunkan kadar kolesterol jahat alias LDL
  3. Meningkatkan energi
  4. Mengurangi stres, membantu relaksasi, serta melepaskan ketegangan

Bagi kebanyakan penyandang diabetes, olahraga adalah cara menurunkan kadar gula darah yang aman dan sangat disarankan untuk menurunkan risiko komplikasi. Tapi sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa Anda tidak memiliki masalah jantung atau hal lain yang perlu dipertimbangkan saat Anda berolahraga. Apalagi efek olahraga kadang bersifat personal, karena efek yang muncul tidak selalu sama pada setiap orang.

Konon, olahraga juga bisa meningkatkan kadar gula dalam darah. Karena itu, sebaiknya Anda mengetes kadar gula darah Anda sebelum, saat, dan sesudah berolahraga untuk melihat respon tubuh Anda terhadap olahraga. Jika kadar gula darah Anda kurang dari 250 mg/dL, maka disarankan agar Anda tidak melakukan olah raga karena dapat berisiko kehilangan kesadaran.

Akitvitas sederhana seperti berolahraga pun bisa jadi alternatif pilihan sehat untuk menurunkan kadar gula darah. Jadi, ayo luangkan waktu Anda setiap hari untuk berolahraga.

 

Sumber:

Hidup Secara Mandiri Dengan Diabetes Melitus, Kencing Manis, Sakit Gula (halaman 84) – Prof. DR. Sidartawan Soegondo

http://yourlife.usatoday.com/fitness-food/exercise/story/2011-12-17/Brief-intense-exercise-lowers-blood-sugar-study-finds/52012690/1

http://diabetes.webmd.com/guide/exercise-guidelines

http://www.health.com/health/condition-article/0,,20188779_2,00.html