by gl75FKPUUayArC | May 15, 2013 | Uncategorized
Berat badan berlebih memang bisa mendatangkan masalah bagi setiap orang, baik pria maupun wanita. Selain masalah dalam penampilan, berat badan berlebih juga bisa mendatangkan risiko munculnya penyakit seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Hanya saja, bagi sebagian besar orang, mendapatkan berat badan ideal bukanlah perkara mudah seperti membalik telapak tangan. Itu sebabnya, banyak orang berlomba-lomba ingin menurunkan berat badan secara instan dengan menggunakan obat pelangsing.
Yang menjadi masalah, tidak semua jenis obat pelangsing bisa memberikan hasil yang diinginkan tanpa mendatangkan efek samping yang merugikan kesehatan. Bahkan, ada cukup banyak jenis obat pelangsing yang mendapatkan predikat “tidak aman” dari otoritas kesehatan di banyak negara. Apa saja bahaya yang bisa ditimbulkan?
- Kebanyakan obat pelangsing bersifat diuretik (mengurangi cairan tubuh) yang membuat Anda lebih sering buang air kecil. Jadi, jangan senang dulu jika berat badan Anda terlihat menyusut. Pasalnya, hal itu sebenarnya disebabkan oleh penurunan jumlah cairan, dan bukannya penurunan jumlah lemak. Bukan hanya mengakibatkan penurunan berat badan semu, kondisi tubuh yang kekurangan cairan juga bisa membahayakan kesehatan jantung dan organ tubuh lainnya.
- Beberapa jenis obat pelangsing mengandung zat yang berguna menghalangi penyerapan lemak ke dalam tubuh. Masalahnya, zat tersebut bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan, kembung, bahkan diare. Bukan hanya itu, seringkali kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi yang dibutuhkan—seperti vitamin, juga ikut terhalang.
- Mayoritas obat pelangsing mengandung zat bernama sibutramine yang berguna memicu sistem saraf simpatik untuk menekan rasa lapar. Tetapi, bersamaan dengan itu, sibutramine juga dapat meningkatkan denyut jantung sehingga bisa berbahaya bagi mereka yang mengalami gangguan jantung. Meningkatnya tekanan darah secara tidak normal tersebut juga bisa mengakibatkan insomnia, hiperaktif, dan pembekuan darah.
- Penurunan berat badan secara drastis ternyata bisa berdampak buruk pada tubuh wanita. Pasalnya, menurunnya kadar lemak tubuh hingga 15% dalam jangka waktu singkat dapat mempengaruhi produksi hormon estrogen. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan proses regenerasi sel-sel tulang juga ikut terganggu.
Jadi, bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan berat badan yang diinginkan? Tentunya dengan berolahraga secara teratur dan menerapkan pola makan seimbang. Pilih jenis makanan yang dapat menunjang program diet Anda, seperti kedelai yang mengandung banyak serat dan memiliki nilai indeks glikemik rendah.
Tubuh langsing itu juga harus sehat, bukan?
by gl75FKPUUayArC | May 14, 2013 | Uncategorized
Kunci diet diabetes adalah menjaga kadar gula dalam darah. Untuk itu, seorang penyandang diabetes harus memperhatikan pola makannya dengan lebih teliti agar asupan nutrisi yang ia konsumsi seimbang dan sesuai dengan jumlah kalori yang ia butuhkan.
Tubuh manusia bekerja berdasarkan jam biologis tertentu. Ada teori yang menyatakan bahwa bila Anda menyesuaikan pola makan Anda dengan jam biologis tubuh tersebut, berarti Anda menyesuaikan makanan dengan hormon yang bekerja pada tubuh, sehingga kebutuhan hormon yang dibutuhkan untuk kinerjanya dapat terpenuhi dan Anda pun akan merasa kenyang. Diet diabetes berdasarkan pola makan yang disesuaikan dengan jam biologis tubuh adalah:
Sarapan (Pukul 06.00 – 07.00)
Saat tidur, hati menggunakan banyak gula untuk proses detoksifikasi. Itu sebabnya ketika bangun tidur kadar gula dalam darah biasanya menurun. Jadi, makanan yang tepat dikonsumsi di pagi hari adalah makanan manis, misalnya buah yang mengandung gula alami serta serat dan zat gizi lain yang membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Camilan pagi (Pukul 10.00) Makanan yang disarankan untuk camilan pagi adalah makanan yang mengandung low GI seperti kedelai dan buah. Selain membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, makanan low GI pun dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu menjaga porsi makan berikutnya.
Makan Siang (Pukul 12.00)
Hormon adrenaline aktif bekerja di siang hari dan membutuhkan zat gizi yang terdapat pada makanan sumber protein. Jadi, konsumsilah makanan sumber protein misalnya tahu, ikan, kacang-kacangan seperti kedelai, dan ayam tanpa kulit yang dilengkapi dengan sayuran segar. Agar proses pencernaan protein berjalan lebih lancar, kurangilah porsi nasi pada siang hari. Dianjurkan juga untuk mengonsumsi nasi merah. Camilan Sore (Pukul 15.00 – 16.00) Untuk camilan sore, Anda disarankan agar menghindari makanan yang mengandung high GI seperti donat, wafer, biskuit, cupcake, atau gorengan karena makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis.
Makan Malam (Pukul 18.00 – 19.00)
Pada malam hari, hormon yang aktif adalah melatonin dan serotonin yang membantu tubuh lebih rileks. Aktivitas hormon ini dibantu oleh karbohidrat. Karena itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat di malam hari dengan sedikit protein, misalnya nasi merah dengan banyak sayuran dan sedikit daging ayam tanpa kulit.
Jam makan Anda sebaiknya disesuaikan dengan jadwal kegiatan Anda sehari-hari. Sarapan dianjurkan sekitar 1-2 jam sesudah Anda bangun di pagi hari, sedangkan makan siang sekitar 4-5 jam setelah Anda sarapan. Setelah itu, Anda dianjurkan makan malam sekitar 6-7 jam setelah Anda makan siang. Misalnya, bila Anda bangun pukul 6 pagi, Anda disarankan sarapan pada pukul 7.00-8.00 pagi. Setelah itu, sebaiknya Anda makan siang pada pukul 12.00-1.00, dan makan malam pada pukul 6.00-7.00 malam. Bila Anda akan terlambat makan, cemilan ringan akan membantu mengganjal perut sekaligus menjaga kadar gula dalam darah.
Dengan pola makan di atas sebagai dasar dari diet diabetes yang Anda jalani, keseimbangan pola makan Anda bisa dijaga dengan lebih mudah. Walaupun awalnya tampak sulit, namun semakin lama Anda akan mampu menjalaninya dengan mudah.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution (halaman 131)
http://www.sharecare.com/question/best-time-to-eat-meals
by gl75FKPUUayArC | May 7, 2013 | Uncategorized
Memiliki berat badan berlebih tentunya sering membuat kepercayaan diri Anda berkurang. Apalagi bagi Anda pecinta fashion, tentunya cukup sulit untuk membeli baju dengan ukuran besar. Dampak negatifnya tak hanya itu saja, berat badan berlebih berisiko lebih besar terkena diabetes.
Bila penyakit ini menjangkit tubuh Anda, maka gangguan kesehatan kronik seperti penyakit pembuluh darah dan jantung mudah sekali menyerang. Berat badan berlebih atau obesitas umumnya disebabkan oleh timbunan lemak berlebih dalam tubuh. Ada banyak cara untuk mengatasinya, namun cara sehat dan alami akan lebih menguntungkan karena lebih aman untuk tubuh Anda.
Berikut ini adalah cara sehat menurunkan berat badan yang cukup mudah dilakukan.
Manfaatkan Bumbu Dapur Seperti Kunyit
Berdasarkan hasil penelitian para periset dari Tuft University, menunjukkan bahwa kunyit mengandung polifenol bernama curcumin yang mampu mengurangi lemak hingga 47%. Cukup dengan menambahkan kunyit pada sajian harian, Anda akan mendapatkan tubuh langsing dengan lebih cepat.
Sibukkan Diri Saat Bosan
Bila Anda bosan dan tidak tahu harus mengerjakan apa, biasanya hal ini akan membuat Anda cenderung lebih banyak mengemil atau mengonsumsi makanan terus menerus. Lakukanlah aktivitas lain yang bisa dilakukan di sekeliling Anda, seperti membersihkan ruangan atau rumah.
Cukupi Asupan Cairan
Mencukupi asupan cairan sangatlah aman dan merupakan cara termurah untuk menurunkan berat badan karena air putih dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Konsumsi Makanan Rendah Kalori Lebih Banyak
Makanan dengan kandungan rendah kalori bisa membantu Anda mendapatkan tubuh ideal. Perbanyaklah mengonsumsi sayuran dan buah-buahan karena kandungan kalori di dalamnya sangat rendah namun kaya akan antioksidan. Anda pun bisa mengonsumsi makanan yang terbuat dari kedelai. Makanan-makanan sehat yang mudah didapat tersebut bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Lakukan Olah Raga dengan Rutin
Pilihlah olah raga yang menurut Anda nyaman dilakukan dan sesuai kemampuan Anda. Hal ini bertujuan Agar Anda senang melakukannya jadi tidak akan mudah bosan. Bila tidak memiliki waktu untuk melakukan olah raga seperti aerobik, lakukanlah olah raga sederhana lainnya seperti jalan cepat. Olah raga sederhana ini sangatlah aman dan bisa Anda lakukan kapan saja termasuk sekadar pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan pribadi.
Sumber:
Diabetes di usia muda. Holistic health solution. Hal 59-62
http://www.webmd.com/diet/features/lose-weight-fast-how-to-do-it-safely
http://www.hpb.gov.sg/HOPPortal/article?id=8808
by gl75FKPUUayArC | May 7, 2013 | Uncategorized
Junk food, makanan cepat saji yang mudah didapat dengan rasa lezatnya memang membuat para penikmatnya semakin ketagihan. Apakah Anda adalah salah satunya? Bila iya, ada baiknya segera membatasi asupan makanan cepat saji ini.
Di balik kemasannya yang menggoda, sebenarnya ada bahaya junk food yang mengintai, yaitu penyakit Diabetes tipe 2. Kandungan lemak, karbohidrat, dan gulanya yang tinggi akan menggangu fungsi insulin. Jika insulin terganggu, kadar gula darah sulit diseimbangkan, sehingga tubuh pun terjangkit penyakit tersebut. Efek negatif lainnya datang dari kandungan sodium yang terlampau tinggi. Bila dikonsumsi terus-menerus maka akan mengganggu organ jantung dan menaikkan tekanan darah. Bila Anda memesan french fries berukuran besar maka Anda akan mendapatkan 30% kadar sodium dari kebutuhan tubuh yang seharusnya. Sekalipun Anda memesan makanan ini dalam porsi yang sedikit, penyakit jantung dan darah tinggi tetap semakin berisiko bagi tubuh.
Jika Anda sedang menjalani program diet, junk food adalah salah satu sajian yang harus dihindari. Kandungan lemak dan kalori di dalamnya yang begitu tinggi justru akan membuat berat tubuh Anda semakin bertambah. Lemak dan kalori yang berlebihan pada makanan akan meningkatkan risiko obesitas. Walaupun Anda hanya memesan sesekali ataupun dalam porsi kecil, makanan ini tetap tak baik untuk kesehatan terutama bagi Anda yang mengidamkan tubuh langsing.
Makanan ini pun meningkatkan risiko terkena Diabetes tipe 3. Menurut Dr. Abdul Haris Tri Prasetyo dari Rumah Sakit Pertamina Jakarta mengatakan bahwa saat pankreas bekerja lebih keras atau ekstra, organ ini seolah-olah seperti logam yang digesek. Banyaknya gesekan akan menyebabkan aus dan menganggu kinerjanya. Maka, jumlah insulin akan “seret” atau sedikit sekali sehingga menyebabkan kadar glukosa yang tidak terkendali. Inilah yang memicu penyakit diabetes tipe 3 atau “diabetes tipe lain”. Pada diabetes tipe 3, plak akan bermunculan di otak sehingga bisa menyebabkan hilangnya ingatan.
Bahaya Junk Food bisa menyerang siapapun tak peduli berapa usianya. Hamburger, chicken nugget, pizza adalah beberapa varian makanan cepat saji yang tentunya tak asing lagi bagi Anda. Sebuah studi menunjukan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan makanan ini membuat ketagihan. Ternyata yang hal mengejutkan yang ditemukan oleh para peneliti adalah nilai gizi buruk seperti tingginya kalori, lemak, gula, dan sangat rendahnya kandungan serat. Itulah beberapa dampak negatif dari makanan cepat saji yang menggoda ini. Apakah Anda masih tertarik untuk mengonsumsinya?
Sumber:
Diabetes di Usia Muda. Holistic Health Solution. (Hal 102)
http://www.livestrong.com/article/497521-facts-about-the-dangers-of-eating-fast-food/
http://www.webmd.com/diet/features/junk-food-facts
by gl75FKPUUayArC | May 6, 2013 | Uncategorized
Tahukah Anda? Penyakit diabetes tipe 2 sering disebut sebagai ‘lifestyle disease’. Hal ini dikarenakan kini banyak orang yang mengalami obesitas sebagai akibat kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Ditambah lagi dengan maraknya makanan-makanan yang merusak pola makan sehat. Diabetes tipe 2 banyak menjangkit para penyandang diabetes, bahkan sekitar 85-95% di antaranya. Saat ini justru angka usia muda yang terjangkit penyakit ini semakin bertambah.
Pada diabetes tipe 2, sel-sel dalam tubuh akan sulit merespon fungsi insulin, atau tubuh sudah tidak bisa memproduksi insulin sebagaimana mestinya. Padahal insulin tersebut sangat dibutuhkan tubuh untuk memanfaatkan gula dalam menghasilkan energi. Bila gula tidak dimanfaatkan oleh tubuh, maka kadar gula dalam darah akan meningkat dan dapat merusak pembuluh darah yang berujung pada rusaknya organ tubuh.
Contohnya, jika pembuluh darah pada ginjal mengalami kerusakan, maka akan menyebabkan kerusakan pada ginjal, sehingga memerlukan pencucian darah. Sama halnya dengan jantung, jika pembuluh darah pada jantung mengalami kerusakan, maka akan menimbulkan serangan jantung atau gagal jantung. Hal inilah yang memicu terjadinya komplikasi seperti munculnya penyakit jantung, ginjal, dan hipertensi. Agar Anda semakin waspada terhadap gangguan kesehatan ini, berikut adalah beberapa gejala diabetes tipe 2.
- Tubuh selalu terasa lemas dan letih
- Massa otot dan berat badan semakin berkurang
- Penyembuhan luka terjadi sangat lambat
- Merasa haus sepanjang waktu
- Di malam hari sering buang air kecil
- Sering mengalami sembelit
- Munculnya berbagai macam infeksi kulit
- Lensa mata sangat kering sehingga penglihatan menjadi kabur
- Perut keram
- Organ vital sering terasa gatal
- Suasana hati sering berubah-rubah
Bila beberapa gejala diabetes tersebut Anda alami, ada baiknya untuk segera dikonsultasikan pada dokter penyakit dalam. agar mendapatkan pengobatan yang sesuai. Saat Anda dinyatakan mengidap penyakit ini, maka gaya hidup Anda sebaiknya segera diperbaiki. Salah satu caranya adalah sering menggerakan anggota tubuh ataupun melakukan aktivitas fisik lainnya. Ada baiknya pula bila Anda bisa mengontrol diri untuk tidak menaglami stres maupun depresi. Cara-cara tersebut adalah beberapa hal sederhana namun efektif mengontrol gula darah Anda.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda. Holistic health solution. (Hal 2)
http://www.nhs.uk/Conditions/Diabetes-type2/Pages/Symptoms.aspx
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Diabetes_Type_2
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/type-2/
by gl75FKPUUayArC | May 3, 2013 | Uncategorized
Pada dasarnya ada berbagai cara menurunkan kadar gula darah yang bisa Anda coba. Pola makan sehat dengan bahan makanan tepat adalah salah satunya. Akan tetapi, siapa sangka jika bumbu masak pun bisa membantu Anda untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah Anda?
Beberapa bahan tradisional seperti bumbu masak dan rempah memang memiliki manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah untuk menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil. Kelebihan dari bahan tradisional adalah lebih aman karena tidak memiliki efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa bumbu masak dan rempah yang bisa membantu Anda menormalkan kadar gula dalam darah:
1. Daun Salam
Daun ini biasa digunakan sebagai penambah aroma masakan. Padahal sebenarnya daun salam dikenal bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti diare, maag, serta menormalkan kadar gula dalam darah. Kandungan yang terdapat pada daun salam di antaranya adalah minyak atsiri, tanin dan flavonoid. Kandungan-kandungan tersebut dipercaya mampu menjaga kadar gula dalam darah tetap normal. Kandungan minyak atsiri dalam daun salam juga bersifat anti bakteri. Dalam pengobatan tradisional Cina, bahkan daun salam juga bisa memperbaiki sirkulasi darah.
Menurut R. Broto Sudibyo dari Pengembang Kesehatan Masyarakat RS Bethesda Yogyakarta dan Kabid Sendtra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional Yogyakarta, daun salam dapat digunakan oleh penyandang diabetes dengan cara merebus 7 lembar daun salam yang telah dicuci bersih dengan 3 gelas air. Rebus air sampai tersisa hanya 1 gelas saja. Tunggu sampai dingin, lalu saring airnya. Air rebusan daun salam yang tersisa 1 gelas itu dapat dibagi untuk 2 kali minum.
2. Daun Kemangi
Daun kemangi bisa ditambahkan dalam jamu untuk menurunkan kadar gula dalam darah hingga 26% dalam satu bulan. Kemangi juga dapat menurunkan produksi hormon cortisol, yakni hormon yang diproduksi saat Anda merasa stres dan bisa merusak pankreas. Pankreas yang sehat akan bekerja lebih efektif dalam mengendalikan kadar gula dalam darah. Untuk mendapatkan manfaat kemangi pada kadar gula dalam darah, konsumsilah kemangi sebanyak 400-900 mg per hari.
Bumbu masak dan rempah lain yang juga dikenal dapat menstabilkan kadar gula dalam darah adalah kayu manis, jahe, cabai, kunyit, dan daun ketumbar. Menurut University Medical School, bumbu masak tersebut membantu meningkatkan kemampuan hati hingga 3 kali lipat untuk mengubah gula darah dan lemak menjadi bahan bakar, sehingga tubuh membakar kalori dengan lebih efektif. Akibatnya, kadar gula darah menjadi lebih stabil dan risiko terkena diabetes pun menurun. Untuk mendapatkan manfaat dari bumbu masak tersebut, tambahkan 1 sendok teh bumbu kesukaan Anda dan keluarga ke dalam makanan, setidaknya 1 kali makan per hari.
Cara menurunkan kadar gula darah memang tidak perlu rumit. Yang penting adalah menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari Anda, sehingga kadar gula dalam darah tetap stabil tanpa menjadi beban Anda.
Sumber:
Diabetes di Usia Muda – Holistic Health Solution (halaman 118, 126, 127)