Potong Kuku Kaki Bisa Perparah Diabetes?

Masih banyak orang yang tidak menyandari datangnya penyakit diabetes. Pada keadaan normal, saat Anda merasakan lapar, gula dalam darah akan diubah menjadi sumber energi baru. Bagi penyakit diabetes bisa terjadi karena adanya penumpukan gula darah dalam tubuh, sehingga tubuh kekurangan zat insulin yang menjadikan Anda merasa lapar terus-menerus dan hal ini juga yang menjadi penyebab penyandang diabetes merasakan kelemahan pada sekujur tubuh.

 

Tidak hanya itu saja, diabetes juga bisa menurunkan kekuatan tubuh untuk melawan infeksi yang terjadi. Di saat diabetes tidak terkendalikan, maka akan timbul kerusakan organ tubuh serta gangguan sistem pembuluh darah dan kekebalan tubuh. Sistem pembuluh darah dan kekebalan akan berkaitan erat dengan kekebalan pada bagian kaki, karena sebagian besar penyandang diabetes akan mengalami gangren kaki, dimana gangguan ini diakibatkan adanya penumpukan plak pada pembuluh darah perifer.

 

Perlunya Anda memperhatikan kaki terutama saat memotong kuku kaki, karena kulit kaki yang tebal dan kuku keras pada penyandang diabetes bisa membuat Anda kesulitan ketika memotong kuku, maka dari itu, Anda tidak bisa sembarangan. Untuk mencegah kesalahan pada pemotongan kuku, Anda perlu menggunting kuku dengan lurus agar tidak menusuk ke kulit kaki Anda.

 

Perhatikan kuku kaki, katimumul dan kulit kaki yang tebal dan mengeras kuku jari kaki pasien diabetes cenderung keras sehingga sebaiknya dibasuh dengan air terlebih dahulu. Saking kerasnya, ia mengatakan bahwa adalah khusus yang disebut tang kuku kaki untuk memotong kuku kaki yang keras. Memotongnya pun tak sembarangan. Kuku kaki pasien diabetes harus dipotong lurus, jangan kearah sudut kuku, hal ini untuk menghindari pertumbuhan kuku kaki yang dapat menusuk. Ada baiknya memang bagi Anda penyandang diabetes, merawat kaki dengan tenaga medis atau perawat khusus penyandang diabetes.

 

Adapun tips saat memotong kuku kaki bagi Anda penyandang diabetes :

  1. Rawatlah kuku kaki dengan membersihkan secara rutin.
  2. Potong kuku kaki setelah mandi saat kuku lembut.
  3. Potong kuku kaki lurus secara halus dan hindari memotong ke sudut-sudut jari kaki.
  4. Jangan pernah memotong kutikula pada jari kaki.
  5. Segera temui podiatrist (dokter kaki) kalau Anda tidak berani menggunting kuku.

Anda harus lebih berhati-hati lagi saat memotong kuku agar diabetes tidak semakin parah, mulailah jaga perawatan kaki dengan sesering mungkin ya !

Source: http://www.mdhil.com/how-to-cut-your-nails-if-you-are-diabetic/

Borok Pada Penyandang Diabetes Bukan Cuma Disebabkan Luka

Borok Pada Penyandang Diabetes Bukan Cuma Disebabkan Luka

Penyandang diabetes umumnya harus ekstra hati-hati saat mengalami luka. Luka kecil seperti lecet akibat sepatu yang terlalu sempit atau luka akibat bercukur saja harus ditangani dengan baik agar tidak berakibat fatal. Maklum, sistem kekebalan tubuh menurun serta penyumbatan arteri yang terjadi pada kaki penderita diabetes bisa menyebabkan luka menjadi lebih sulit sembuh. Masalahnya, luka yang dialami oleh penderita diabetes tidak melulu terjadi karena goresan atau benturan. Penderita diabetes bisa mengalami luka secara tiba-tiba!

 

Penderita diabetes memiliki resiko lebih besar untuk mengalami masalah Peripheral Artery Disease (PAD). Bila PAD terjadi, pembuluh darah mengalami pengapuran dan menyumbat peredaran darah ke kaki. Akibatnya, jaringan lemak di bawah kulit akan rusak dan menimbulkan koreng atau borok secara tiba-tiba.

 

PAD biasanya didahului oleh gejala seperti kesemutan dan nyeri pada kaki. Sayangnya, penderita diabetes umumnya mengalami kerusakan pada saraf peripheralnya, sehingga dia tidak merasa ketika kakinya merasa sakit. Itu sebabnya kadang-kadang penderita diabetes baru menyadari adanya luka pada kakinya setelah luka tersebut telah membesar. Padahal luka yang tidak segera ditangani bisa berujung pada amputasi!

Untuk menghindari resiko luka, penderita diabetes bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Periksa kaki secara rutin setiap hari untuk mendeteksi luka secara dini. Luka lecet, kemerahan, maupun luka sekecil apapun harus segera ditangani dengan baik.
  2. Olesi kaki dengan pelembab untuk menghindari kulit kaki kering dan gatal. Tapi jangan olesi bagian antara kaki dengan pelembab, karena hal ini bisa menyebabkan infeksi jamur
  3. Gunakan alas kaki dengan ukuran yang tepat. Luka lecet karena sepatu yang kekecilan saja bisa berakibat fatal. Perhatikan pula pemilihan kaos kaki dengan bahan yang tepat, ya. Kaos kaki khusus untuk penderita diabetes bisa membantu.
  4. Hilangkan kapalan pada kaki menggunakan batu apung. Tapi hindari memotong kapalan dengan gunting atau gunting kuku.
  5. Jangan potong kuku kaki terlalu pendek, karena kuku kaki yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan luka.

 

Lalu apa yang harus dilakukan bila terjadi luka? Langkah-langkah berikut ini membantu proses penyembuhan:

  1. Segera tangani dan bersihkan luka untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
  2. Bersihkan luka dari kotoran dengan air mengalir yang bersih. Jangan gunakan bahan yang bisa mengiritasi luka seperti sabun, hidrogen peroksida, ataupun iodin. Olesi salep antibiotik pada luka untuk mencegah infeksi, kemudian tutupi luka dengan perban yang steril.
  3. Usahakan agar luka Anda tidak disentuh ataupun mendapat gangguan apapun.

 

Penanganan yang cepat dan tepat pada luka akan mengurangi resiko perlunya amputasi. Jadi, segera tangani luka yang Anda alami dengan baik, ya.

 

 

 

 

Sumber:

http://www.webmd.com/

Hati-hati Masih Muda Bisa Terkena Diabetes!

Hati-hati Masih Muda Bisa Terkena Diabetes!

Jumlah penderita penyakit diabetes melitus terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Kini, Indonesia berada pada peringkat ke – 5 versi International Diabetes Federation, padahal pada tahun 2011, Indonesia masih berada di peringkat ke-10 dunia.

Diabetes Melitus memang bisa dialami oleh siapa saja. Diabetes terjadi tidak hanya pada kalangan orang tua tetapi anak muda pun bisa berisiko diabetes. Hal-hal yang meningkatkan resiko diabetes bisa SOYJOY Lovers simak di sini. Kalau SOYJOY Lovers merasa tidak memiliki faktor-faktor resiko tersebut, SOYJOY Lovers harus tetap waspada akan resiko diabetes dan menjalani hidup sehat. Beberapa hal berikut ini dianggap membantu menurunkan resiko diabetes:

1. Berolahraga secara rutin untuk membantu Anda menurunkan berat badan, menurunkan kadar gula dalam darah, dan meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin. Usahakan untuk berolahraga atau bergerak aktif selama 30-60 menit per hari dengan frekuensi 4 hari dalam satu minggu.

2. Mengkonsumsi banyak serat yang terkandung dalam buah, sayuran dan kacang-kacangan. Seperti, cemilan kaya serat seperti SOYJOY yang terbuat dari kacang kedelai menjadi pilihan tepat untuk menstabilkan gula darah Anda.

3. Menurunkan berat badan sebanyak 5-10%. Partisipan dalam sebuah studi yang menurunkan sekitar 7% dari berat badan awal mereka serta berolahraga secara rutin mampu menurunkan resiko diabetes hingga 60%

4. Jalani pola makan sehat rendah lemak dan garam. Jaga agar profil lemak tubuh Anda masih berada dalam batas berikut: trigliserida kurang dari 130 mg/dl, kolesterol HDL setidaknya 45 mg/dl, dan kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dl.

5. Jaga kestabilan kadar gula darah agar tidak melebihi 100 mg/dl untuk gula darah puasa dan kurang dari 140 mg/dl untuk gula darah setelah makan. Jaga pula agar tekanan darah tidak melebihi 130/80.

 

SOYJOY Lovers juga harus mewaspadai fase prediabetes, yaitu fase sebelum diagnosa diabetes di mana kadar gula darah masih di bawah batasan kadar gula darah untuk diagnosa diabetes, namun sudah di atas kadar gula darah normal. Dengan penanganan yang tepat serta penerapan gaya hidup sehat, prediabetes bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Diabetes merupakan penyakit yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi penyakit lain, mulai dari gagal ginjal, gangguan penglihatan, dll. Jadi, ayo jalani gaya hidup sehat selagi muda, Ingat: diabetes juga bisa dialami oleh Anda yang masih muda!

 

Source:

http://www.webmd.com/

Gula Karbohidrat Tak Baik untuk Diabetes?

Gula Karbohidrat Tak Baik untuk Diabetes?

Anda tentunya sering mendengar makanan karbohidrat, namun sebenarnya apakah Anda sendiri tahu apakah itu karbohidrat? Gula termasuk dalam kumpulan karbohidrat itu sendiri, maka dari itulah karbohidrat merupakan sumber energi yang paling baik.

Namun nyatanya, sering sekali gula dianggap berbahaya bagi penyandang diabetes. Padahal gula merupakan sumber yang diutamakan oleh bahan bakar tubuh yang menjadi kekuatan untuk otak, energi untuk otot, juga dalam setiap proses alami yang terjadi di setiap sel yang berfungsi. Sebenarnya tidak semua karbohidrat harus dihindari penyandang diabetes, karena karbohidrat dibagi menjadi dua, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbohidrat sederhana seperti pada kentang, pasta dan roti. Sementara, karbohidrat kompleks terdiri dari lebih dari 3 molekul yang disebut polisakarida, seperti sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Karbohidrat sederhana dan kompleks ternyata dibedakan dari seberapa lama waktu karbohidrat dicerna dan diserap oleh tubuh Anda. Dengan adanya 2 molekul pada karbohidrat yang membuat struktur kimia menjadi lebih sederhana sehingga membuat makanan cepat diserap dan menaikan gula darah dengan cepat, namun hanya beberapa saat setelah mengonsumsinya. Lain halnya dengan karbohidrat kompleks yang memiliki 3 molekul yang bisa membuat struktur pada karbohidrat kompleks ini rumit, sehingga membutuhkan waktu untuk mencerna dan membuat kenaikan gula darah perlahan naik.

Tapi karbohidrat jenis manakah yang aman bagi penyandang diabetes?

Bagi penyandang diabetes mengonsumsi karbohidrat sangat berpengaruh pada kadar gula darah turun yang menyebabkan Anda merasakan lapar berlebih. Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks inilah, kadar gula darah dalam tubuh Anda akan naik secara perlahan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Tentunya Anda kini akan merasa lebih aman untuk mengatur kadar gula darah pada karbohidrat kompleks dengan mengabil serat dan protein pada kacang kedelai dan olahan kedelai seperti tahu, tempe dan satu bar SOYJOY Peanut sebagai cemilan Anda.

 

Source: www.nutritionmd.org

Gemuk Awal Dari Diabetes?

Memiliki tubuh yang gemuk memang disebabkan karena lemak dalam tubuh berlebihan. Penumpukan lemak dalam tubuh juga diakibatkan oleh asupan kalori di luar batasan. kalau sebelumnya yang kalian tahu ciri dari diabetes adalah badan semakin kurus, ternyata mempunyai berat badan yang gemuk sering dikaitkan dengan diabetes.

Apakah badan gemuk pasti terkena diabetes?

Kelebihan berat badan sangat terkait dengan perkembangan diabetes tipe 2, tetapi tidak semua orang yang menyandang diabetes tipe 2 memiliki berat badan berlebih. Kalau kelebihan berat badan Anda dikarenakan terlalu banyak makan berat seperti pasta, kentang, roti dan donat bisa membuat makanan yang masuk kedalam tubuh akan mengubah gula darah menjadi insulin. Kalau saja Anda mengonsumsi makanan yang membuat kinerja insulin berat maka gula darah tidak akan stabil dan menyebabkan Anda akan merasa lapar terus menerus dan menyebabkan obesitas sehingga Anda bisa berisiko diabetes tipe 2.

Sekedar info bahwa diabetes memiliki 3 tipe :

  1. Diabetes tipe 1 yang disebabkan keturunan dan kerusakan pankreas yg memproduksi insulin tubuh.
  2. Diabetes tipe 2 yang disebabkan salahnya pola hidup.
  3. Diabetes Gestasional dimana diabetes yang terjadi di saat hamil.

Jika, Anda sudah terkena diabetes tipe 2, maka bisa menjalar ke penyakit yang lebih serius seperti serangan jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, hingga kerusakan saraf. Sebaiknya Anda cegah sebelum diabetes terjadi dalam tubuh Anda, caranya dengan mengikuti Diabetes Coaching Program untuk mengetahui diabetes lebih dalam dan apa saja pencegahan risiko diabetes.

SOYJOY Lovers bisa mengikuti program dari Diabetes Inisiatif Indonesia, Meet Doctor dan aplikasi Dokter Dibetes akan memberikan kemudahan untuk Anda penyandang diabetes atau pre-diabetes. Dalam program ini, kalian akan mendapatkan pelatihan mengenai diabetes bersama dokter umum dan dokter spesialis diabetes melalui Live Chat pada fitur aplikasi Dokter Diabetes.

 

Source: www.livestrong.com