by gl75FKPUUayArC | Sep 1, 2015 | Uncategorized
Anda tentunya sering mendengar makanan karbohidrat, namun sebenarnya apakah Anda sendiri tahu apakah itu karbohidrat? Gula termasuk dalam kumpulan karbohidrat itu sendiri, maka dari itulah karbohidrat merupakan sumber energi yang paling baik.
Namun nyatanya, sering sekali gula dianggap berbahaya bagi penyandang diabetes. Padahal gula merupakan sumber yang diutamakan oleh bahan bakar tubuh yang menjadi kekuatan untuk otak, energi untuk otot, juga dalam setiap proses alami yang terjadi di setiap sel yang berfungsi. Sebenarnya tidak semua karbohidrat harus dihindari penyandang diabetes, karena karbohidrat dibagi menjadi dua, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbohidrat sederhana seperti pada kentang, pasta dan roti. Sementara, karbohidrat kompleks terdiri dari lebih dari 3 molekul yang disebut polisakarida, seperti sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Karbohidrat sederhana dan kompleks ternyata dibedakan dari seberapa lama waktu karbohidrat dicerna dan diserap oleh tubuh Anda. Dengan adanya 2 molekul pada karbohidrat yang membuat struktur kimia menjadi lebih sederhana sehingga membuat makanan cepat diserap dan menaikan gula darah dengan cepat, namun hanya beberapa saat setelah mengonsumsinya. Lain halnya dengan karbohidrat kompleks yang memiliki 3 molekul yang bisa membuat struktur pada karbohidrat kompleks ini rumit, sehingga membutuhkan waktu untuk mencerna dan membuat kenaikan gula darah perlahan naik.
Tapi karbohidrat jenis manakah yang aman bagi penyandang diabetes?
Bagi penyandang diabetes mengonsumsi karbohidrat sangat berpengaruh pada kadar gula darah turun yang menyebabkan Anda merasakan lapar berlebih. Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks inilah, kadar gula darah dalam tubuh Anda akan naik secara perlahan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Tentunya Anda kini akan merasa lebih aman untuk mengatur kadar gula darah pada karbohidrat kompleks dengan mengabil serat dan protein pada kacang kedelai dan olahan kedelai seperti tahu, tempe dan satu bar SOYJOY Peanut sebagai cemilan Anda.
Source: www.nutritionmd.org
by gl75FKPUUayArC | Mar 31, 2015 | Uncategorized
Selama ini beredar anggapan bahwa makan gula terlalu banyak adalah biang keladi munculnya penyakit diabetes. Tak banyak yang tahu bahwa pendapat tersebut tak sepenuhnya benar. Penelitian yang dilakukan di Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School, Amerika, membuktikan bahwa konsumsi gula bukanlah faktor secara langsung yang dapat meningkatkan risiko diabetes.
Ronald Goldberg, MD, associate director di Diabetes Research Institute, Uniniversity of Miami Medical Center, sepakat dengan hal ini. Menurutnya, faktor gaya hidup lah yang memiliki andil paling besar dalam meningkatkan risiko diabetes adalah obesitas. Seseorang bisa mengalami obesitas akibat mengonsumsi terlalu banyak kalori, bukan hanya karena menyantap gula dan makanan manis saja.
Tidak banyak juga orang yang konsumsi gula, tak sedikit orang yang berpaling pada pemanis buatan. Padahal, penelitian menyatakan bahwa konsumsi pemanis buatan tetap bisa memberikan efek yang sama dengan konsumsi gula dalam tubuh kita. Ketika lidah mengecap rasa manis, otak akan mengirimkan sinyal untuk menjalankan proses pengolahan gula di dalam tubuh. Selanjutnya, tubuh akan melepaskan hormon insulin, meski tidak ada asupan gula yang perlu diproses.
Diabetes tipe 2 muncul saat tubuh menolak fungsi hormon insulin. Padahal, fungsi hormon insulin amat penting bagi tubuh kita yaitu untuk mengubah gula menjadi energi. Karena gangguan pada respon tubuh terhadap hormon insulin ini lah yang dapat mengakibatkan gula tidak dapat diproses dan menumpuk di dalam darah.
Pemanis buatan juga bisa meningkatkan populasi sejenis bakteri di dalam lambung. Penambahan populasi bakteri ini bisa mengakibatkan berkurangnya metabolisme di dalam tubuh. Kurangi asupan gula atau pemanis buatan, pasalnya, asupan gula terlalu banyak secara otomatis akan meningkatkan jumlah asupan kalori ke dalam tubuh. Konsumsi kalori terlalu banyak akan meningkatkan risiko munculnya obesitas yang merupakan faktor utama penyebab diabetes tipe 2.
Menurut para ahli gizi mendefinisikan bebas gula itu bisa Anda terapkan dengan penggunaan takaran gula yang kurang dari 0.5 gram per 100 gram. Anda bisa mengkonsumsi SOYJOY sebagai makanan yang rendah kalori dengan takaran gula yang tidak berlebih. Mulailah hidup sehat untuk memaniskan hidup Anda dengan SOYJOY.
Soy Food SOYJOY, gula darah terjaga, nafsu makan terkendali.
Source : www.mindbodygreen.com