by gl75FKPUUayArC | Jun 13, 2014 | Healthy Living
SOYJOY merupakan konsep baru cemilan sehat yang terbuat sepenuhnya dari tepung kedelai dan buah-buahan asli yang dikeringkan untuk menemani aktivitas sehari-hari. Kedelai dan buah sebagai bahan dasar SOYJOY menjadikannya cemilan low GI atau cemilan dengan nilai GI (glycemic index) yang rendah, di samping mengandung nutrisi penting seperti protein, serat, vitamin dan mineral.
GI atau glycemic index adalah skala yang diberikan kepada sebuah makanan berdasarkan kecepatan makanan tersebut dalam meningkatkan level gula darah. Semakin rendah skalanya, semakin lambat makanan tersebut dalam meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itulah, makanan atau cemilan low GI dianggap sangat cocok bagi mereka yang ingin menerapkan hidup sehat dan juga bagi mereka yang mengidap diabetes.
Dengan nilai GI yang rendah, SOYJOY menjaga gula darah tetap seimbang, menjaga rasa kenyang lebih lama, menjadikan nafsu makan lebih terkendali.

Cari tahu manfaat lain SOYJOY & download infographic-nya di sini.
SOYJOY tidak hanya menyehatkan karena nutrisinya saja tapi cara pengolahan yang unik yaitu melalui proses oven bake untuk mempertahankan rasa dan kandungan nutrisi secara alami. Cara pengolahan oven bake dengan suhu tinggi ini yang menyebabkan SOYJOY tahan disimpan selama 8 – 10 bulan tanpa pengawet dan dasar kuenya terlihat lebih gelap.
SOYJOY sebagai cemilan sehat memiliki kemasan praktis, mudah dibawa dan tidak merepotkan. Cocok dengan gaya hidup kita, masyarakat urban yang serba cepat.
by gl75FKPUUayArC | Jun 13, 2014 | Uncategorized
Dengan mendonorkan darah, Anda dapat turut berbagi kesehatan dan kebahagiaan Anda dengan orang lain.
Kesehatan—bukan harta melimpah, mobil mewah, ataupun paket liburan keliling dunia, adalah pemberian paling berharga yang bisa kita serahkan kepada orang lain. Kabar baiknya, Anda tak perlu keluar uang sepeser pun untuk melakukannya! Caranya tak lain adalah dengan mendonorkan darah, untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Tepat tanggal 14 Juni nanti adalah Hari Donor Darah Sedunia. Di Indonesia, jumlah kebutuhan darah adalah sekitar 4,8 juta kantong setiap tahunnya. Untuk memenuhi kuota tersebut, PMI (Palang Merah Indonesia) menerima setiap calon pendonor dengan tangan terbuka. Namun sebelum memutuskan menjadi pendonor, kenali serba-serbi donor darah di bawah ini:
Syarat sebagai pendonor
Anda wajib memenuhi sejumlah kriteria berikut apabila hendak mengikuti program donor darah:
- Berusia antara 17-60 tahun.
- Memiliki berat badan di atas 45 kg.
- Memiliki tekanan darah antara 100-170 (sistolik) dan 70-100 (diastolik).
- Memiliki kadar hemoglobin antara 12,5-17 g/dL.
- Sudah melewati jeda waktu minimal 12 minggu (3 bulan) sejak donor darah sebelumnya.
- Kondisi kesehatan fit dan tidak sedang menderita jenis penyakit infeksi apa pun.
- Tidak memiliki gangguan pembekuan darah dan penyakit kelainan darah lainnya.
- Tidak memiliki ketergantungan terhadap narkoba dan minuman beralkohol.
Prosedur donor darah
Belum pernah mendonorkan darah sebelumnya? Inilah tahapan yang akan Anda lalui di dalam ruang pengambilan darah:
- Menyerahkan kartu donor kepada petugas (bagi yang sudah pernah mendonor) atau membuat kartu baru bagi pemula.
- Menimbang berat badan.
- Melakukan tes golongan darah dan kadar hemoglobin (HB).
- Menjalani pemeriksaan kesehatan.
- Apabila lolos seleksi, petugas akan melakukan pengambilan darah yang jumlahnya disesuaikan dengan berat badan Anda (250-500 cc). Jangan takut tertular penyakit, karena petugas selalu menggunakan jarum baru yang steril dalam setiap proses pengambilan darah.
- Usai mendonor darah, Anda dipersilakan menikmati hidangan ringan yang telah disediakan di kantin.
- Menuju bagian administrasi untuk mengambil kartu donor yang telah dilengkapi keterangannya oleh petugas.
Tips sebelum & sesudah donor darah
- Agar proses donor darah berjalan lancar, lakukan beberapa hal berikut ini:
- Tidur minimal selama 4 jam sebelum donor.
- Mengisi perut setidaknya 3-4 jam sebelum mendonorkan darah. Hindari menyumbangkan darah dengan perut kosong.
- Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah.
- Beristirahat setidaknya selama 10 menit setelah mendonorkan darah.
- Untuk menghindari pembengkakan pada daerah bekas suntikan, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam setelah mendonorkan darah.
- Memperbanyak asupan cairan dalam waktu 72 jam setelah pengambilan darah, untuk memulihkan stamina.
Setelah memahami seluk-beluk proses pengambilan darah, kini Anda tentunya tak ragu lagi untuk turut berpartisipasi dalam program donor darah, bukan?
Sumber: pmidkijakarta.or.id; prodia.co.id; mayoclinic.org
by gl75FKPUUayArC | Jun 13, 2014 | Uncategorized
SOYJOY merupakan konsep baru cemilan sehat yang terbuat sepenuhnya dari tepung kedelai dan buah-buahan asli yang dikeringkan untuk menemani aktivitas sehari-hari. Kedelai dan buah sebagai bahan dasar SOYJOY menjadikannya cemilan low GI atau cemilan dengan nilai GI (glycemic index) yang rendah, di samping mengandung nutrisi penting seperti protein, serat, vitamin dan mineral.
GI atau glycemic index adalah skala yang diberikan kepada sebuah makanan berdasarkan kecepatan makanan tersebut dalam meningkatkan level gula darah. Semakin rendah skalanya, semakin lambat makanan tersebut dalam meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itulah, makanan atau cemilan low GI dianggap sangat cocok bagi mereka yang ingin menerapkan hidup sehat dan juga bagi mereka yang mengidap diabetes.
Dengan nilai GI yang rendah, SOYJOY menjaga gula darah tetap seimbang, menjaga rasa kenyang lebih lama, menjadikan nafsu makan lebih terkendali.

Cari tahu manfaat lain SOYJOY & download infographic-nya di sini.
SOYJOY tidak hanya menyehatkan karena nutrisinya saja tapi cara pengolahan yang unik yaitu melalui proses oven bake untuk mempertahankan rasa dan kandungan nutrisi secara alami. Cara pengolahan oven bake dengan suhu tinggi ini yang menyebabkan SOYJOY tahan disimpan selama 8 – 10 bulan tanpa pengawet dan dasar kuenya terlihat lebih gelap.
SOYJOY sebagai cemilan sehat memiliki kemasan praktis, mudah dibawa dan tidak merepotkan. Cocok dengan gaya hidup kita, masyarakat urban yang serba cepat.
by gl75FKPUUayArC | Jun 9, 2014 | 14
Hidup sebagai penyandang diabetes memang memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal perawatan kesehatan. Salah satu anggota tubuh yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah kaki. Pasalnya, penyandang diabetes memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan saraf dan luka pada daerah kaki. Kadar gula darah yang tinggi juga mengakibatkan luka sulit sembuh dan bertambah parah sehingga dapat berujung pada amputasi. Apa yang bisa dilakukan untuk menghindarinya?
1. Cuci kaki setiap hari
Memelihara kebersihan kaki adalah cara paling ampuh untuk mencegah perkembangan kuman penyakit di daerah tersebut. Rendam kaki dalam air hangat (jangan terlalu panas karena bisa membakar kulit) selama 3-5 menit, lalu basuhlah dengan sabun yang lembut. Setelah selesai, keringkan seluruh bagian kaki Anda terutama ruang di antara jemari kaki, dengan selembar handuk.
2. Gunakan lotion
Usai membersihkan kaki, oleskan lotion atau petroleum jelly pada kaki Anda untuk memelihara kelembutan kulit. Pasalnya, kondisi kulit yang kering bisa menimbulkan retak pada telapak kaki yang apabila dibiarkan dapat mengakibatkan luka yang lebih parah. Oleskan lotion dalam jumlah secukupnya, terutama pada sela-sela jemari kaki. Pasalnya, kondisi terlalu lembap malah berpotensi menjadi tempat bersarangnya jamur.
3. Hati-hati memotong kuku
Mintalah saran kepada dokter tentang cara membersihkan kuku kaki. Jika tidak dapat melakukannya sendiri, mintalah bantuan kerabat untuk menggunting kuku Anda. Potonglah kuku dengan bentuk mendatar dan rata untuk menghindari kuku baru tumbuh melesak dan melukai daging. Jangan lupa gunakan kikir untuk menghaluskan permukaan kuku yang tajam.
4. Gunakan alas kaki
Hindari berjalan tanpa alas kaki. Pilihlah sandal atau sepatu yang tidak terlalu longgar ataupun sempit, dengan bantalan yang baik dan empuk. Bila kaki Anda telah mengalami deformitas (perubahan bentuk), gunakan sepatu khusus yang sesuai dengan kaki Anda. Dokter dapat merekomendasikan sepatu ortopedi yang dirancang mengikuti bentuk kaki Anda. Sebelum memakai sepatu, kenakan pula kaus kaki berbahan katun agar ?mampu menyerap keringat dengan baik.
5. Periksa kondisi kaki
Periksa kondisi kaki Anda setiap hari, terutama pada daerah telapak kaki dan ruang antar jari. Perhatikan apakah ada kulit yang robek, memar, ruam, melepuh, atau kapalan. Jika ada, mintalah saran dokter untuk mengatasinya. Jangan sembarang menanganinya dengan obat yang dijual bebas. Segera konsultasikan pada dokter bila masalah tersebut tak kunjung sembuh dalam beberapa hari.
Selain melakukan lima langkah di atas, lakukan pula pemijatan ringan dan senam kaki sekadarnya untuk melancarkan peredaran darah di daerah kaki. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari berbagai masalah kesehatan pada kaki.
?
Sumber: diabetes.org; ndep.nih.gov; patient.co.uk
by gl75FKPUUayArC | Jun 9, 2014 | Uncategorized
Hidup sebagai penyandang diabetes memang memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal perawatan kesehatan. Salah satu anggota tubuh yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah kaki. Pasalnya, penyandang diabetes memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan saraf dan luka pada daerah kaki. Kadar gula darah yang tinggi juga mengakibatkan luka sulit sembuh dan bertambah parah sehingga dapat berujung pada amputasi. Apa yang bisa dilakukan untuk menghindarinya?
1. Cuci kaki setiap hari
Memelihara kebersihan kaki adalah cara paling ampuh untuk mencegah perkembangan kuman penyakit di daerah tersebut. Rendam kaki dalam air hangat (jangan terlalu panas karena bisa membakar kulit) selama 3-5 menit, lalu basuhlah dengan sabun yang lembut. Setelah selesai, keringkan seluruh bagian kaki Anda—terutama ruang di antara jemari kaki, dengan selembar handuk.
2. Gunakan lotion
Usai membersihkan kaki, oleskan lotion atau petroleum jelly pada kaki Anda untuk memelihara kelembutan kulit. Pasalnya, kondisi kulit yang kering bisa menimbulkan retak pada telapak kaki yang apabila dibiarkan dapat mengakibatkan luka yang lebih parah. Oleskan lotion dalam jumlah secukupnya, terutama pada sela-sela jemari kaki. Pasalnya, kondisi terlalu lembap malah berpotensi menjadi tempat bersarangnya jamur.
3. Hati-hati memotong kuku
Mintalah saran kepada dokter tentang cara membersihkan kuku kaki. Jika tidak dapat melakukannya sendiri, mintalah bantuan kerabat untuk menggunting kuku Anda. Potonglah kuku dengan bentuk mendatar dan rata untuk menghindari kuku baru tumbuh melesak dan melukai daging. Jangan lupa gunakan kikir untuk menghaluskan permukaan kuku yang tajam.
4. Gunakan alas kaki
Hindari berjalan tanpa alas kaki. Pilihlah sandal atau sepatu yang tidak terlalu longgar ataupun sempit, dengan bantalan yang baik dan empuk. Bila kaki Anda telah mengalami deformitas (perubahan bentuk), gunakan sepatu khusus yang sesuai dengan kaki Anda. Dokter dapat merekomendasikan sepatu ortopedi yang dirancang mengikuti bentuk kaki Anda. Sebelum memakai sepatu, kenakan pula kaus kaki berbahan katun agar ?mampu menyerap keringat dengan baik.
5. Periksa kondisi kaki
Periksa kondisi kaki Anda setiap hari, terutama pada daerah telapak kaki dan ruang antar jari. Perhatikan apakah ada kulit yang robek, memar, ruam, melepuh, atau kapalan. Jika ada, mintalah saran dokter untuk mengatasinya. Jangan sembarang menanganinya dengan obat yang dijual bebas. Segera konsultasikan pada dokter bila masalah tersebut tak kunjung sembuh dalam beberapa hari.
Selain melakukan lima langkah di atas, lakukan pula pemijatan ringan dan senam kaki sekadarnya untuk melancarkan peredaran darah di daerah kaki. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari berbagai masalah kesehatan pada kaki.
?
Sumber: diabetes.org; ndep.nih.gov; patient.co.uk