by gl75FKPUUayArC | Apr 30, 2014 | Uncategorized
Seperti yang pernah SOYJOY bahas sebelumnya, buah apel memiliki ratusan manfaat bagi manusia. Sampai-sampai istilah “an apple a day keeps the doctor away” dirasa tidak berlebihan. Tapi apakah Anda tahu, buah apel punya 7.500 jenis yang tumbuh di seluruh dunia? Di Indonesia sendiri setidaknya ada 9 jenis apel yang ditanam para petani, yaitu apel manalagi, Rome Beauty, Red Rome Beauty, Winter Banana, Granny Smith, Anna, Princes Noble, McIntosh, dan Wangling.
Lalu dari sekian banyak varian tersebut apel mana yang paling baik dikonsumsi?
Bagi orang awam, apel dibagi berdasarkan warna yaitu merah, hijau, dan beberapa ada yang berwarna kuning. Di seluruh dunia, apel merah memang lebih terkenal dan populer karena memiliki rasa yang lebih manis, sedangkan apel hijau cenderung lebih asam.
Tapi, beberapa studi medis di Amerika dan Inggris membuktikan bahwa apel berwarna hijau lah yang lebih bermanfaat dan paling direkomendasikan. Kenapa? SOYJOY akan mengupas 19 alasan kenapa apel hijau lebih baik untuk dikonsumsi;
1. Mencegah Diabetes
Professor Qi Sun, dari Brigham Women’s Hospital di Amerika Serikat mengatakan seseorang yang mengonsumsi 2 buah apel hijau dalam seminggu bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 21% dibanding orang yang tidak makan apel.
2. Mencegah Ketombe
Ekstrak dari daun dan kulit apel hijau sangat baik untuk membasmi ketombe di kulit kepala. Bahkan, jika Anda mau jus apel hijau bisa digunakan sebagai shampoo. Tapi jangan campurkan gula ya tentunya.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Rambut
Jarang sekali yang mengetahui jika Anda rajin mengonsumsi apel hijau maka rambut akan jauh dari rontok. Nutrisi di apel hijau menguatkan akar rambut dan meningkatkan pertumbuhan rambut.
4. Mencegah Sakit Jantung
Kandungan serat bernama pectin mampu menurunkan kolesterol jahat secara alami.
5. Mencegah Alzheimer
Makan apel setiap hari bisa menjauhkan dari penyakit gangguan saraf seperti Alzheimer.
6. Membuat Tulang Menjadi Kuat
Mencegah rematik dengan menjaga fungsi dari kelenjar tiroid.
7. Mencegah Asma dan Alergi
Minum jus apel hijau secara rutin bisa mencegah asma dan gangguan alergi.
8. Kaya Vitamin A, B, dan C
Vitamin di atas sangat baik untuk kulit kita. Apel hijau juga bisa membuat kulit Anda bersinar dari dalam.
9. Memiliki Kandungan Anti-Aging
Kandungan antioksidan dan serat juga membuat kulit lebih lembut dan tampak muda dalam waktu yang lama.
10. Mengurangi Kerut Wajah
Tidak harus operasi plastik jika ingin menghilangkan kerutan. Masker apel hijau bisa mengurangi kerut wajah dan mengembalikan tekstur kulit wajah alami.
11. Memutihkan Kulit
Kandungan vitamin di apel hijau bisa memutihkan kulit secara alami sekaligus menutrisinya.
12. Menjauhkan dari Penyakit Kulit
Dengan vitamin yang banyak, tentu saja kulit Anda akan jauh dari penyakit.
13. Menghilangkan Jerawat
Apel hijau menjadi obat bagi masalah jerawat yang andal. Rutin mengonsumsi apel mampu menghilangkan jerawat.
14. Menghilangkan Lingkaran Hitam di Mata
Cocok bagi Anda para pekerja yang sangat sibuk. Mengistirahatkan mata dengan apel hijau bisa menyegarkannya kembali.
15. Kaya Antioksidan
Selain baik untuk kulit, antioksidan juga baik melindungi hati dan menjaganya agar bekerja dengan optimal.
16. Mencegah Kanker Kulit
Kandungan vitamin C melindungi kulit dari kerusakan sel dari radikal bebas, sekaligus menjauhkan dari risiko kanker kulit.
17. Membantu Diet Anda
Apel hijau adalah makanan wajib bagi Anda yang diet atau menjaga berat badan.
18. Kaya Akan Mineral
Sebut saja kandungan mineral baik seperti zat besi, zinc, copper, manganese, potassium, dan lainnya dimiliki sebuah apel hijau.
19. Tinggi Serat
Membantu metabolisme tubuh menjadi sempurna dan membersihkan sistem-sistem di dalam tubuh.
Dari 19 manfaat di atas, maka tidak salah jika apel hijau masuk di dalam salah satu varian SOYJOY bar selama ini. Oke SOYJOY lovers, apa warna apel favoritmu?
by gl75FKPUUayArC | Apr 28, 2014 | Healthy Living
Semakin ke sini, tuntutan pekerjaan memang semakin tinggi. Jam kerja makin padat, aktivitas fisik makin berkurang karena terlalu lama duduk di kantor. Untuk jangka waktu pendek mungkin belum terasa, tapi untuk jangka panjang, kebiasaan ini bisa menumpuk penyakit. Lalu kira-kira apa solusi yang tepat bagi para pekerja kantoran yang memiliki tidak cukup waktu untuk bergerak atau berolahraga?
Anda bisa mencoba High-Intensity Interval Training atau HIIT. Baru-baru ini HIIT sedang populer di kalangan orang-orang yang memang kurang memiliki cukup waktu untuk berolahraga. Bedanya dengan latihan biasa, HIIT fokus pada latihan yang intens dalam waktu yang singkat. Menurut penelitian University of New South Wales di Sidney, Australia sih, HIIT terbukti berhasil membakar lemak 3 kali lebih banyak dan menghemat waktu latihan sebesar 43 persen dari latihan kardio biasa.
Penelitian ini melibatkan 45 wanita dengan berat badan berlebih dalam kurun waktu 15 minggu. Dalam periode tersebut, mereka mengayuh sepeda statis selama 20 menit. 8 menit sprint dan 12 menit sisanya mengayuh secara ringan. Hasilnya wanita-wanita ini berhasil mengurangi berat badan 3 kali lebih banyak daripada wanita-wanita yang bersepeda dengan kecepatan sedang selama 40 menit.
Ini disebabkan oleh hormon katekolamin yang dilepaskan oleh tubuh ketika melakukan aktivitas fisik yang intens. Reaksi kimia yang muncul dipercaya mempengaruhi penurunan berat badan yang lebih optimal.
Selain dapat menurunkan berat badan lebih cepat, HIIT juga cocok sebagai olahraga bagi penyandang diabetes maupun untuk mencegah diabetes. Metode latihan ini terbukti mampu menurunkan resistansi insulin sebanyak 32 persen.
HIIT juga termasuk fleksibel, tak terbatas pada bersepeda saja tetapi juga berlari, renang, berjalan, dll.
Tapi, walaupun memiliki banyak efek positif, latihan jenis ini memiliki kekurangan, yakni risiko cedera karena tubuh dipaksa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi. Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat mengikuti metode latihan ala Neila Rey, ahli kebugaran yang juga penulis buku 100 Non-Equipment Workouts.
Neila mengklaim metode latihannya cukup mudah untuk diterapkan karena menggunakan visual dan tanpa alat apapun. Metode latihan yang dia namakan 30 Days of HIIT ini selain berguna untuk menurunkan berat badan dan memperkuat otot, juga dipercaya melancarkan metabolisme tubuh.
Berikut sekilas gambaran latihan 30 hari ala Neila Rey, di mana setiap harinya cukup menghabiskan waktu 15 menit saja.

Untuk metode latihan lengkapnya dapat Anda download di sini 30 Days of HIIT.
Jika Anda sudah berkomitmen untuk melakukannya dalam 30 hari, Anda tidak hanya akan memperkuat fisik saja, tapi juga mental karena Anda dituntut untuk 100 persen dalam setiap latihan.
Jadi setiap hari Anda cukup menyiapkan waktu selama 15 menit, sebuah timer, dan tentu saja komitmen. Tertarik untuk mencoba?
Sumber: Neilarey.com, News.com.au, Huffingtonpost.com
by gl75FKPUUayArC | Apr 28, 2014 | Uncategorized
Semakin ke sini, tuntutan pekerjaan memang semakin tinggi. Jam kerja makin padat, aktivitas fisik makin berkurang karena terlalu lama duduk di kantor. Untuk jangka waktu pendek mungkin belum terasa, tapi untuk jangka panjang, kebiasaan ini bisa menumpuk penyakit. Lalu kira-kira apa solusi yang tepat bagi para pekerja kantoran yang memiliki tidak cukup waktu untuk bergerak atau berolahraga?
Anda bisa mencoba High-Intensity Interval Training atau HIIT. Baru-baru ini HIIT sedang populer di kalangan orang-orang yang memang kurang memiliki cukup waktu untuk berolahraga. Bedanya dengan latihan biasa, HIIT fokus pada latihan yang intens dalam waktu yang singkat. Menurut penelitian University of New South Wales di Sidney, Australia sih, HIIT terbukti berhasil membakar lemak 3 kali lebih banyak dan menghemat waktu latihan sebesar 43 persen dari latihan kardio biasa.
Penelitian ini melibatkan 45 wanita dengan berat badan berlebih dalam kurun waktu 15 minggu. Dalam periode tersebut, mereka mengayuh sepeda statis selama 20 menit. 8 menit sprint dan 12 menit sisanya mengayuh secara ringan. Hasilnya wanita-wanita ini berhasil mengurangi berat badan 3 kali lebih banyak daripada wanita-wanita yang bersepeda dengan kecepatan sedang selama 40 menit.
Ini disebabkan oleh hormon katekolamin yang dilepaskan oleh tubuh ketika melakukan aktivitas fisik yang intens. Reaksi kimia yang muncul dipercaya mempengaruhi penurunan berat badan yang lebih optimal.
Selain dapat menurunkan berat badan lebih cepat, HIIT juga cocok sebagai olahraga bagi penyandang diabetes maupun untuk mencegah diabetes. Metode latihan ini terbukti mampu menurunkan resistansi insulin sebanyak 32 persen.
HIIT juga termasuk fleksibel, tak terbatas pada bersepeda saja tetapi juga berlari, renang, berjalan, dll.
Tapi, walaupun memiliki banyak efek positif, latihan jenis ini memiliki kekurangan, yakni risiko cedera karena tubuh dipaksa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi. Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat mengikuti metode latihan ala Neila Rey, ahli kebugaran yang juga penulis buku 100 Non-Equipment Workouts.
Neila mengklaim metode latihannya cukup mudah untuk diterapkan karena menggunakan visual dan tanpa alat apapun. Metode latihan yang dia namakan 30 Days of HIIT ini selain berguna untuk menurunkan berat badan dan memperkuat otot, juga dipercaya melancarkan metabolisme tubuh.
Berikut sekilas gambaran latihan 30 hari ala Neila Rey, di mana setiap harinya cukup menghabiskan waktu 15 menit saja.

Untuk metode latihan lengkapnya dapat Anda download di sini 30 Days of HIIT.
Jika Anda sudah berkomitmen untuk melakukannya dalam 30 hari, Anda tidak hanya akan memperkuat fisik saja, tapi juga mental karena Anda dituntut untuk 100 persen dalam setiap latihan.
Jadi setiap hari Anda cukup menyiapkan waktu selama 15 menit, sebuah timer, dan tentu saja komitmen. Tertarik untuk mencoba?
Sumber: Neilarey.com, News.com.au, Huffingtonpost.com
by gl75FKPUUayArC | Apr 23, 2014 | Healthy Living
Remaja yang berotot memiliki risiko yang lebih kecil terkena diabetes. Setidaknya itulah hasil penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari University of Michigan Medical School, Amerika Serikat.
Para peneliti dari departemen tersebut menganalisis data lebih dari 1.400 anak-anak berusia 10 sampai 12 tahun. Analisis tersebut mencakup persentase lemak tubuh, level glukosa, tekanan darah, level kolesterol, dan trigliserida (sejenis lemak yang dapat menyebabkan penyakit jantung). Hasilnya ditemukan hubungan antara kekuatan otot dengan tingkat kesehatan para remaja. Semakin kuat massa otot, semakin kecil pula risiko seorang remaja terkena penyakit fatal seperti penyakit kardiovaskular maupun diabetes.
Walaupun begitu, remaja tidak boleh sembarangan mendapatkan menu latihan fisik. Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat merekomendasikan anak-anak atau remaja umur 6-17 tahun untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 1 jam atau lebih setiap harinya dengan intensitas sedang sampai berat. Dalam 60 menit atau lebih tersebut, setidaknya ada 3 aktivitas fisik yang mencakup hal berikut:
1. Aerobik atau kardio
Aktivitas atau latihan yang terkait dengan kardio tidak hanya menjaga tubuh agar selalu fit. Bagi anak-anak atau remaja, aktivitas jenis ini dapat mengasah kemampuan otak. Menurut studi University of Minnesota, anak-anak yang terbiasa melakukan aktivitas kardio cenderung memiliki kemampuan mengingat dan berpikir yang lebih cemerlang di saat mereka dewasa.
Contoh: lari, renang, bersepeda.
2. Penguatan otot
Latihan menguatkan otot untuk usia muda cukup sederhana. Cukup dengan membuat otot bekerja lebih banyak daripada biasanya. Aktivitas atau latihan semacam ini biasanya tak perlu direncanakan. Anak-anak belum terlalu perlu diberi latihan terencana seperti angkat beban pada orang dewasa. Beberapa permainan anak memang menuntut kekuatan otot, seperti alat-alat di taman bermain contohnya.
Contoh: memanjat pohon, tarik tambang.
3. Penguatan tulang
Tulang layakanya pilar untuk sebuah bangunan. Tulang adalah fondasi alami manusia. Pembentukan tulang sejak dini merupakan investasi untuk nanti ketika anak beranjak dewasa. Anak-anak berusia 10-12 tahun sedang berada dalam masa pertumbuhan. Aktivitas yang menguatkan tulang cukup vital untuk tumbuh kembang anak. Latihan jenis ini biasanya menggabungkan latihan kardio dan juga penguatan otot.
Contoh: basket, lari, lompat tali, tenis.
Mengingat anak-anak memiliki kecenderungan lebih untuk jajan, ada baiknya juga untuk menjaga pola makan di samping mengajak mereka melakukan latihan fisik. Soalnya tidak semua makanan yang ada di pasaran tergolong sehat. Jangan sampai anak-anak mengonsumsi makanan yang hanya terlihat menarik saja, namun juga memiliki manfaat positif terhadap tumbuh kembang mereka.
Gaya hidup merupakan sebuah proses. Dengan terbiasa menerapkan pola hidup sehat dari usia muda, kita akan lebih terhindar dari penyakit di masa tua. Yuk, bergerak lebih banyak!
Sumber: Indiatimes.com, CDC.gov
by gl75FKPUUayArC | Apr 23, 2014 | Uncategorized
Remaja yang berotot memiliki risiko yang lebih kecil terkena diabetes. Setidaknya itulah hasil penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari University of Michigan Medical School, Amerika Serikat.
Para peneliti dari departemen tersebut menganalisis data lebih dari 1.400 anak-anak berusia 10 sampai 12 tahun. Analisis tersebut mencakup persentase lemak tubuh, level glukosa, tekanan darah, level kolesterol, dan trigliserida (sejenis lemak yang dapat menyebabkan penyakit jantung). Hasilnya ditemukan hubungan antara kekuatan otot dengan tingkat kesehatan para remaja. Semakin kuat massa otot, semakin kecil pula risiko seorang remaja terkena penyakit fatal seperti penyakit kardiovaskular maupun diabetes.
Walaupun begitu, remaja tidak boleh sembarangan mendapatkan menu latihan fisik. Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat merekomendasikan anak-anak atau remaja umur 6-17 tahun untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 1 jam atau lebih setiap harinya dengan intensitas sedang sampai berat. Dalam 60 menit atau lebih tersebut, setidaknya ada 3 aktivitas fisik yang mencakup hal berikut:
1. Aerobik atau kardio
Aktivitas atau latihan yang terkait dengan kardio tidak hanya menjaga tubuh agar selalu fit. Bagi anak-anak atau remaja, aktivitas jenis ini dapat mengasah kemampuan otak. Menurut studi University of Minnesota, anak-anak yang terbiasa melakukan aktivitas kardio cenderung memiliki kemampuan mengingat dan berpikir yang lebih cemerlang di saat mereka dewasa.
Contoh: lari, renang, bersepeda.
2. Penguatan otot
Latihan menguatkan otot untuk usia muda cukup sederhana. Cukup dengan membuat otot bekerja lebih banyak daripada biasanya. Aktivitas atau latihan semacam ini biasanya tak perlu direncanakan. Anak-anak belum terlalu perlu diberi latihan terencana seperti angkat beban pada orang dewasa. Beberapa permainan anak memang menuntut kekuatan otot, seperti alat-alat di taman bermain contohnya.
Contoh: memanjat pohon, tarik tambang.
3. Penguatan tulang
Tulang layakanya pilar untuk sebuah bangunan. Tulang adalah fondasi alami manusia. Pembentukan tulang sejak dini merupakan investasi untuk nanti ketika anak beranjak dewasa. Anak-anak berusia 10-12 tahun sedang berada dalam masa pertumbuhan. Aktivitas yang menguatkan tulang cukup vital untuk tumbuh kembang anak. Latihan jenis ini biasanya menggabungkan latihan kardio dan juga penguatan otot.
Contoh: basket, lari, lompat tali, tenis.
Mengingat anak-anak memiliki kecenderungan lebih untuk jajan, ada baiknya juga untuk menjaga pola makan di samping mengajak mereka melakukan latihan fisik. Soalnya tidak semua makanan yang ada di pasaran tergolong sehat. Jangan sampai anak-anak mengonsumsi makanan yang hanya terlihat menarik saja, namun juga memiliki manfaat positif terhadap tumbuh kembang mereka.
Gaya hidup merupakan sebuah proses. Dengan terbiasa menerapkan pola hidup sehat dari usia muda, kita akan lebih terhindar dari penyakit di masa tua. Yuk, bergerak lebih banyak!
Sumber: Indiatimes.com, CDC.gov