Ini Dia 5 Keuntungan Latihan Beban Bagi Wanita

Artikel yang membahas tentang “cara cepat untuk menghilangkan lemak” selalu menjadi top search sepanjang tahun. Jika melihat dari demografinya, wanita lah yang lebih banyak mencari “keyword” tersebut.

Sebenarnya, sudah banyak cara yang dicontohkan mulai dari diet karbohidrat, rajin cardio, lari marathon, hingga pilates. Tapi, ada satu cara yang sering terlewatkan, yaitu angkat beban. Angkat beban bagi wanita memang masih menjadi pertanyaan besar di sebagian kalangan.

Adanya mitos seperti dapat membuat badan menjadi kekar, bahaya untuk persendian, dan terlalu berisiko cedera membuat olahraga ini tidak terlalu diminati. Padahal kenyataannya tidak begitu. SOYJOY telah mengumpulkan beberapa manfaat positif angkat beban untuk para wanita. Kita bahas satu per satu:

1.      Lebih Efektif dalam Mengurangi Lemak

Fakta paling menarik dari olahraga ini adalah angkat beban mampu membuat metabolisme tubuh terus bekerja meski setelah latihan berakhir. Jadi proses pembakaran kalori dan lemak akan lebih panjang. Jika dibandingkan dengan cardio, pembakaran kalori akan segera berhenti begitu Anda berhenti melakukan latihan cardio. Menurut David Jack, General Manager of Competitive Athlete Training Zone in Acton, “Ketika kamu melakukan latihan angkat beban, proses pembakaran kalori akan terus terjadi selama 36 jam ke depan.”

2.      Mempertahankan Bentuk Curve

Risiko kehilangan bentuk tubuh “curve” akan muncul ketika Anda berhasil menurunkan berat badan secara drastis. Angkat beban bisa menjadi solusi untuk mengisi bagian lemak yang hilang dengan otot. Maka, tubuh indah wanita akan tetap terjaga.

3.      Memperbaiki Kualitas Tidur

Latihan beban dapat membantu kita untuk mencapai kualitas tidur yang baik. Sebuah studi dari SportMed Journal mengatakan latihan beban dengan intesitas sedang hingga tinggi dapat memperpanjang waktu tidur di malam hari.

4.      Memperkuat Tulang di Masa Depan

Mitos bahwa latihan beban bisa berbahaya untuk tulang adalah salah. Justru sebaliknya, wanita yang melakukan latihan beban akan mengurangi risiko osteoporosis di usia lanjut. Studi dari McMaster University membuktikan adanya kenaikan kekuatan tulang sebesar 9% jika latihan beban dilakukan secara teratur. Semakin dini dilakukan maka kekuatan yang didapat akan semakin besar di masa depan.

5.      Menjauhkan dari Stres

Melakukan aktivitas yang intens membuat tubuh menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi memberikan rasa senang. Dengan latihan beban, maka produksi hormon akan semakin cepat.

Kami rasa setelah Anda membaca semua fakta ini, mitos dan ketakutan yang ada di pikiran Anda selama ini akan hilang. So ladies, jangan takut untuk latihan beban ya.

Ini Dia 5 Keuntungan Latihan Beban Bagi Wanita

Artikel yang membahas tentang “cara cepat untuk menghilangkan lemak” selalu menjadi top search sepanjang tahun. Jika melihat dari demografinya, wanita lah yang lebih banyak mencari “keyword” tersebut.

Sebenarnya, sudah banyak cara yang dicontohkan mulai dari diet karbohidrat, rajin cardio, lari marathon, hingga pilates. Tapi, ada satu cara yang sering terlewatkan, yaitu angkat beban. Angkat beban bagi wanita memang masih menjadi pertanyaan besar di sebagian kalangan.

Adanya mitos seperti dapat membuat badan menjadi kekar, bahaya untuk persendian, dan terlalu berisiko cedera membuat olahraga ini tidak terlalu diminati. Padahal kenyataannya tidak begitu. SOYJOY telah mengumpulkan beberapa manfaat positif angkat beban untuk para wanita. Kita bahas satu per satu:

1.      Lebih Efektif dalam Mengurangi Lemak

Fakta paling menarik dari olahraga ini adalah angkat beban mampu membuat metabolisme tubuh terus bekerja meski setelah latihan berakhir. Jadi proses pembakaran kalori dan lemak akan lebih panjang. Jika dibandingkan dengan cardio, pembakaran kalori akan segera berhenti begitu Anda berhenti melakukan latihan cardio. Menurut David Jack, General Manager of Competitive Athlete Training Zone in Acton, “Ketika kamu melakukan latihan angkat beban, proses pembakaran kalori akan terus terjadi selama 36 jam ke depan.”

2.      Mempertahankan Bentuk Curve

Risiko kehilangan bentuk tubuh “curve” akan muncul ketika Anda berhasil menurunkan berat badan secara drastis. Angkat beban bisa menjadi solusi untuk mengisi bagian lemak yang hilang dengan otot. Maka, tubuh indah wanita akan tetap terjaga.

3.      Memperbaiki Kualitas Tidur

Latihan beban dapat membantu kita untuk mencapai kualitas tidur yang baik. Sebuah studi dari SportMed Journal mengatakan latihan beban dengan intesitas sedang hingga tinggi dapat memperpanjang waktu tidur di malam hari.

4.      Memperkuat Tulang di Masa Depan

Mitos bahwa latihan beban bisa berbahaya untuk tulang adalah salah. Justru sebaliknya, wanita yang melakukan latihan beban akan mengurangi risiko osteoporosis di usia lanjut. Studi dari McMaster University membuktikan adanya kenaikan kekuatan tulang sebesar 9% jika latihan beban dilakukan secara teratur. Semakin dini dilakukan maka kekuatan yang didapat akan semakin besar di masa depan.

5.      Menjauhkan dari Stres

Melakukan aktivitas yang intens membuat tubuh menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi memberikan rasa senang. Dengan latihan beban, maka produksi hormon akan semakin cepat.

Kami rasa setelah Anda membaca semua fakta ini, mitos dan ketakutan yang ada di pikiran Anda selama ini akan hilang. So ladies, jangan takut untuk latihan beban ya.

Langkah Mudah Kenali Risiko Diabetes dalam 5 Menit!

Setiap orang berisiko terkena diabetes, namun tidak setiap orang tahu seberapa besar risiko mereka terkena diabetes. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, Indonesia ada di peringkat 7 dunia sebagai negara dengan penyandang diabetes terbanyak dengan total 8,5 juta penyandang. Angka ini dapat ditekan jika setiap orang mengenali risikonya.

Luangkan sedikit waktu Anda mengisi tabel berikut untuk mengetahui seberapa besar risiko Anda terkena diabetes.

 

 

Jika total skor di bawah 9, Anda boleh dibilang aman dari risiko diabetes. Jika total skor di atas 9, Anda harus mulai lebih berhati-hati. Mulailah terapkan pola hidup sehat dan perbanyak konsumsi makanan low GI.

Soylution.co.id juga menyediakan fitur Private Question untuk berkonsultasi lebih dalam dengan ahli nutrisi dan penyakit degeneratif Dr. dr. Widjaja Lukito, Ph.D, Sp.GK. Cukup sign up dan Anda dapat langsung menyampaikan keluhan Anda melalui fitur Private Question.

Saatnya kenali dan hindari diabetes sekarang juga!

Memilih Sahabat yang Baik untuk Hidup yang Lebih Baik

Memilih makanan sama seperti memilih sahabat. Sahabat yang baik akan memberikan sesuatu yang baik pula. Hal ini berlaku untuk penyandang diabetes ataupun mereka yang ingin menghindari diabetes. Menyambut Hari Diabetes Nasional pada 18 April, alangkah baiknya mulai cermat memilih siapa sahabat kita untuk investasi kesehatan kita di kemudian hari nanti. Makanan high GI atau low GI?

Saat ini, pertumbuhan penyakit diabetes semakin mengkhawatirkan, terutama di negara-negara berkembang. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, Indonesia bahkan ada di peringkat 7 dunia sebagai negara dengan penyandang diabetes terbanyak. Setidaknya ada 8,5 juta kasus diabetes usia dewasa di Indonesia.

Data Novo Nordisk International Operation yang dikutip dari Tempo menambahkan, 80 persen penyandang diabetes di Indonesia mengidap diabetes tipe 2 yang kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Selain kurangnya olahraga, pola makan yang buruk bisa jadi penyebab utama diabetes tipe ini. Angka di atas cukup memprihatinkan, namun dapat ditekan dengan meningkatkan kesadaran orang-orang akan gaya hidup sehat.

Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan high GI atau glikemik indeks yang tinggi memiliki dampak cukup signifikan terhadap tingginya risiko seseorang terkena penyakit diabetes tipe 2. Glikemik Indeks (GI) merupakan tingkatan pangan dalam skala 0 100 yang menunjukkan seberapa cepat suatu bahan pangan meningkatkan kadar gula darah. Biasanya makanan high GI memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, misalnya saja roti putih, nasi putih, sereal yang rendah kadar seratnya, serta kue-kue.

Karbohidrat yang tinggi dapat menaikkan level gula dalam darah sampai ke tahap yang cukup mengkhawatirkan. Semakin cepat sebuah makanan menaikkan level gula dalam darah, semakin tinggi pula nilai GI yang ada dalam makanan tersebut.

Untuk menghindarinya tentu sebaliknya, cukup mengonsumsi makanan atau cemilan low GI. Semakin rendah nilai GI, kadar gula darah akan lebih terkontrol dan risiko terkena diabetes pun makin kecil.

Mengenali sekaligus memilah makanan low GI untuk konsumsi sehari-hari tidaklah sesulit yang dibayangkan. Ahli nutrisi Jo Lewin melalui BBC GoodFood turut berbagi tips untuk mengenali makanan low GI yang biasa ditemukan sehari-hari. Menurut dia, makanan berwarna putih, termasuk makanan yang diproses dengan tepung putih atau gula pasir cenderung memiliki nilai GI tinggi. Namun yang pasti, beberapa makanan dengan nilai glikemik indeks rendah biasanya termasuk dalam kategori buah-buahan serta kacang-kacangan, seperti kedelai. Bahkan dengan kombinasi dua-duanya seperti yang ada dalam snack bar SOYJOY. Bagi penyandang diabetes (diabetesi), olahan kacang kedelai merupakan sahabat yang baik karena nilai glikemik indeksnya termasuk yang paling rendah di antara bahan makanan yang lain. Sangat cocok untuk diet dalam mengontrol kadar gula dalam darah.

Selain menghindari makanan atau cemilan high GI, ada baiknya juga melakukan medical check-up sedari dini untuk mereka yang belum terkena diabetes. Penyakit ini merupakan penyakit yang membutuhkan perhatian lebih. Tindakan preventif sangat perlu dilakukan demi menghindari komplikasi jangka panjang yang disebabkan dari penyakit ini, mulai dari penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, dll. Bagi yang tidak sempat ke dokter dapat mencoba beberapa diabetic apps SOYJOY untuk membantu mendiagnosis diabetes yang selalu mengintai.

Singkatnya, jauh lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari pilih sahabat yang tepat untuk pola hidup sehat demi investasi di kemudian hari.

?

Sumber:

BBCGoodFood.com

Tempo.co

IDF.org

Langkah Mudah Kenali Risiko Diabetes dalam 5 Menit!

Setiap orang berisiko terkena diabetes, namun tidak setiap orang tahu seberapa besar risiko mereka terkena diabetes. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, Indonesia ada di peringkat 7 dunia sebagai negara dengan penyandang diabetes terbanyak dengan total 8,5 juta penyandang. Angka ini dapat ditekan jika setiap orang mengenali risikonya.

Luangkan sedikit waktu Anda mengisi tabel berikut untuk mengetahui seberapa besar risiko Anda terkena diabetes.

 

 

Jika total skor di bawah 9, Anda boleh dibilang aman dari risiko diabetes. Jika total skor di atas 9, Anda harus mulai lebih berhati-hati. Mulailah terapkan pola hidup sehat dan perbanyak konsumsi makanan low GI.

Soylution.co.id juga menyediakan fitur Private Question untuk berkonsultasi lebih dalam dengan ahli nutrisi dan penyakit degeneratif Dr. dr. Widjaja Lukito, Ph.D, Sp.GK. Cukup sign up dan Anda dapat langsung menyampaikan keluhan Anda melalui fitur Private Question.

Saatnya kenali dan hindari diabetes sekarang juga!