Awas! Makanan Sehari-hari Bisa Picu Diabetes

Siapa yang tidak butuh karbohidrat? Pastinya kita semua membutuhkannya. Tubuh kita memerlukan karbohidrat untuk diubah menjadi kalori, yang berarti juga energi untuk beraktivitas sehari-hari. Untungnya, sebagai orang Timur, kita sudah terbiasa makan nasi sejak kecil. Nasi mengandung karbohidrat yang cukup tinggi.

Tapi sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi itu selamanya baik untuk tubuh kita?

Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang harus ada dalam setiap asupan makanan sehari-hari agar tubuh bisa menjalankan fungsinya secara normal. Tapi yang perlu kita ingat adalah, sebelum menjadikan asupan wajib setiap hari, Anda juga harus tahu tipe dan sifat karbohidrat sehingga bermanfaat optimal bagi tubuh. Apalagi mengingat kebiasaan kita sebagai orang Indonesia yang menyantap makanan tinggi karbohidrat seperti nasi dan mie tanpa tahu jenisnya.

Jenis karbohidrat itu sendiri ada dua yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Nah, kalau kamu terbiasa mengonsumsi makanan seperti nasi putih, pasta, mi, minuman bersoda, selai, permen, sirup, biskuit ataupun gula, kesemuanya itu adalah kelompok makanan tinggi karbohidrat sederhana atau sering disebut monosakarida.

Apa saja efeknya? Tidak hanya menjadikan badan kamu semakin melar, makanan ini juga penting untuk diwaspadai oleh para penyandang diabetes. Hal ini dikarenakan makanan dengan ini akan lebih cepat diurai oleh tubuh menjadi gula dan bisa membuat kadar gula darah dalam tubuh melonjak dengan cepat.

Wajib diketahui bahwa semakin sederhana suatu jenis karbohidrat, maka semakin cepat pula glukosa akan dilepaskan ke dalam darah. Ini menyebabkan kamu akan lebih merasa cepat lapar. Nah, untuk mengimbangi, konsumsilah makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks atau biasa disebut polisakarida yang bisa lebih lama diuraikan oleh tubuh dan membuat kadar gula darah tetap stabil.

Kalau kamu ingin mengukur tingkat kecepatan karbohidrat diubah dalam bentuk menjadi glukosa, bisa dilihat lewat kadar Glikemik Indeks (GI) suatu bahan pangan. Semakin sederhana jenis karbohidrat suatu makanan, maka akan semakin tinggi nilai GI, dan begitu pula sebaliknya.

Pengenalan karbohidrat berdasarkan nilai GI ini penting bagi Anda sebagai acuan dalam menentukan jumlah dan jenis makanan sumber karbohidrat tepat untuk menjaga kesehatan serta berat badan. Jika kamu sering mengonsumsi karbohidrat sederhana, mulai sekarang ganti dengan makanan tinggi karbohidrat kompleks seperti ubi, kacang, pisang dan juga snack bar SOYJOY.

Ditemukan Jagung Ungu Untuk Atasi Diabetes

Di Indonesia, jagung memang sudah begitu mendunia. Untuk beberapa daerah di Indonesia, jagung adalah makanan pokok pengganti beras atau nasi. Tapi buat sebagian besar dari orang Indonesia, jagung adalah bagian dari sayuran.

Sudah banyak diketahui juga bahwa jagung bisa menjadi makanan pokok pengganti nasi yang lebih sehat. Umumnya jagung yang kita kenal ada dua macam, yaitu jagung biasa dan jagung manis. Tapi, kini ada jenis baru, yaitu? jagung ungu. Yup, warnanya benar-benar ungu seperti anggur.

Jagung ungu merupakan produk pengembangan makanan masa depan, yang diyakini memiliki manfaat besar bagi kesehatan, salah satunya jika dikonsumsi biasa digunakan sebagai cara mengatasi diabetes dan penyakit ginjal.

Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang di luar sana, diabetes bisa mengarah pada penyakit komplikasi serius seperti ginjal. Penyakit ginjal diabetes yang juga dikenal sebagai glomerulosclerosis diabetes dan nefropati diabetes akan terjadi ketika nefron menjadi tebal dan luka yang pada akhirnya ginjal pun bocor serta menyebabkan masuknya protein ke dalam urin.

Menurut National Kidney Foundation, sekitar 30% orang dengan diabetes tipe 1 dan 10-40% orang dengan diabetes tipe 2 pada akhirnya akan menderita gagal ginjal. Namun, diabetesi tidak perlu khawatir. Senyawa yang terdapat pada jagung ungu diketahui bisa digunakan sebagai cara mengatasi diabetes serta komplikasinya terhadap gagal ginjal.

Jagung ungu ini merupakan varietas jagung yang mengandung fitonutrien lebih tinggi dari varietas lainnya, terutama kandungan anthocyanin dan fenolat. Nah, anthocyanin inilah yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan anti-inflamasi yang diyakini memiliki efek sebagai zat anti diabetes .

Penelitian seputar jangung ungu ini juga dilakukan oleh para ilmuwan di Department of Food and Nutrition serta Department of Biochemistry di Hallym University, Korea, yang menyimpulkan bahwa jagung ungu dapat menjadi agen terapi ampuh untuk pengobatan diabetes karena kandungan athocyanin-nya bisa menahan perkembangan diabetes nefropati.

Sayangnya, jagung ungu baru dikembangkan di daerah Peru, Chili dan Amerika lainnya, tapi ini bukan berarti tidak mungkin bahwa jagung anti diabetes ini juga akan dibudidayakan di Indonesia. Tetap jalani hidup sehatmu ya.

Awas! Makanan Sehari-hari Bisa Picu Diabetes

Siapa yang tidak butuh karbohidrat? Pastinya kita semua membutuhkannya. Tubuh kita memerlukan karbohidrat untuk diubah menjadi kalori, yang berarti juga energi untuk beraktivitas sehari-hari. Untungnya, sebagai orang Timur, kita sudah terbiasa makan nasi sejak kecil. Nasi mengandung karbohidrat yang cukup tinggi.

Tapi sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi itu selamanya baik untuk tubuh kita?

Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang harus ada dalam setiap asupan makanan sehari-hari agar tubuh bisa menjalankan fungsinya secara normal. Tapi yang perlu kita ingat adalah, sebelum menjadikan asupan wajib setiap hari, Anda juga harus tahu tipe dan sifat karbohidrat sehingga bermanfaat optimal bagi tubuh. Apalagi mengingat kebiasaan kita sebagai orang Indonesia yang menyantap makanan tinggi karbohidrat seperti nasi dan mie tanpa tahu jenisnya.

Jenis karbohidrat itu sendiri ada dua yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Nah, kalau kamu terbiasa mengonsumsi makanan seperti nasi putih, pasta, mi, minuman bersoda, selai, permen, sirup, biskuit ataupun gula, kesemuanya itu adalah kelompok makanan tinggi karbohidrat sederhana atau sering disebut monosakarida.

Apa saja efeknya? Tidak hanya menjadikan badan kamu semakin melar, makanan ini juga penting untuk diwaspadai oleh para penyandang diabetes. Hal ini dikarenakan makanan dengan ini akan lebih cepat diurai oleh tubuh menjadi gula dan bisa membuat kadar gula darah dalam tubuh melonjak dengan cepat.

Wajib diketahui bahwa semakin sederhana suatu jenis karbohidrat, maka semakin cepat pula glukosa akan dilepaskan ke dalam darah. Ini menyebabkan kamu akan lebih merasa cepat lapar. Nah, untuk mengimbangi, konsumsilah makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks atau biasa disebut polisakarida yang bisa lebih lama diuraikan oleh tubuh dan membuat kadar gula darah tetap stabil.

Kalau kamu ingin mengukur tingkat kecepatan karbohidrat diubah dalam bentuk menjadi glukosa, bisa dilihat lewat kadar Glikemik Indeks (GI) suatu bahan pangan. Semakin sederhana jenis karbohidrat suatu makanan, maka akan semakin tinggi nilai GI, dan begitu pula sebaliknya.

Pengenalan karbohidrat berdasarkan nilai GI ini penting bagi Anda sebagai acuan dalam menentukan jumlah dan jenis makanan sumber karbohidrat tepat untuk menjaga kesehatan serta berat badan. Jika kamu sering mengonsumsi karbohidrat sederhana, mulai sekarang ganti dengan makanan tinggi karbohidrat kompleks seperti ubi, kacang, pisang dan juga snack bar SOYJOY.

Ditemukan Jagung Ungu Untuk Atasi Diabetes

Di Indonesia, jagung memang sudah begitu mendunia. Untuk beberapa daerah di Indonesia, jagung adalah makanan pokok pengganti beras atau nasi. Tapi buat sebagian besar dari orang Indonesia, jagung adalah bagian dari sayuran.

Sudah banyak diketahui juga bahwa jagung bisa menjadi makanan pokok pengganti nasi yang lebih sehat. Umumnya jagung yang kita kenal ada dua macam, yaitu jagung biasa dan jagung manis. Tapi, kini ada jenis baru, yaitu? jagung ungu. Yup, warnanya benar-benar ungu seperti anggur.

Jagung ungu merupakan produk pengembangan makanan masa depan, yang diyakini memiliki manfaat besar bagi kesehatan, salah satunya jika dikonsumsi biasa digunakan sebagai cara mengatasi diabetes dan penyakit ginjal.

Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang di luar sana, diabetes bisa mengarah pada penyakit komplikasi serius seperti ginjal. Penyakit ginjal diabetes yang juga dikenal sebagai glomerulosclerosis diabetes dan nefropati diabetes akan terjadi ketika nefron menjadi tebal dan luka yang pada akhirnya ginjal pun “bocor” serta menyebabkan masuknya protein ke dalam urin.

Menurut National Kidney Foundation, sekitar 30% orang dengan diabetes tipe 1 dan 10-40% orang dengan diabetes tipe 2 pada akhirnya akan menderita gagal ginjal. Namun, diabetesi tidak perlu khawatir. Senyawa yang terdapat pada jagung ungu diketahui bisa digunakan sebagai cara mengatasi diabetes serta komplikasinya terhadap gagal ginjal.

Jagung ungu ini merupakan varietas jagung yang mengandung fitonutrien lebih tinggi dari varietas lainnya, terutama kandungan anthocyanin dan fenolat. Nah, anthocyanin inilah yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan anti-inflamasi yang diyakini memiliki efek sebagai “zat anti diabetes”.

Penelitian seputar jangung ungu ini juga dilakukan oleh para ilmuwan di Department of Food and Nutrition serta Department of Biochemistry di Hallym University, Korea, yang menyimpulkan bahwa jagung ungu dapat menjadi agen terapi ampuh untuk pengobatan diabetes karena kandungan athocyanin-nya bisa menahan perkembangan diabetes nefropati.

Sayangnya, jagung ungu baru dikembangkan di daerah Peru, Chili dan Amerika lainnya, tapi ini bukan berarti tidak mungkin bahwa jagung anti diabetes ini juga akan dibudidayakan di Indonesia. Tetap jalani hidup sehatmu ya.