Alasan Kedelai Disebut sebagai “Superfood”

Alasan Kedelai Disebut sebagai “Superfood”

Kedelai kerap disebut sebagai salah satu ‘superfood’ karena mengandung sejumlah kebaikan, terutama terkait kandungan proteinnya yang boleh dibilang setara dengan protein hewani. Produk kedelai mengandung protein nabati berkualitas tinggi – hampir sama dengan daging dan susu – namun  bebas kolesterol dan rendah lemak jenuh. Ada sejumlah alasan kuat mengapa kedelai mendapat julukan ‘superfood’, yaitu:

1. Kandungan protein nabati terbaik

Kandungan protein kedelai berkisar antara 36 sampai 56% dari berat keringnya. Dalam 100 gram kedelai mengandung  173 kilo kalori, 17 gram protein, 1 gram lemak jenuh, 10 gram karbohidrat dan 6 gram serat. Kedelai juga mengandung protein bioaktif, seperti lektin dan lunasin, yang mungkin memiliki sifat anti-kanker.

2. Kaya lemak baik

Kandungan lemak kedelai kira-kira 18% dari berat kering, terutama asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal, dengan sejumlah kecil lemak jenuh. Jenis lemak utama dalam kedelai adalah asam linoleat, mencakup sekitar 50% dari total kandungan lemak.

3. Rendah karbohidrat

Kedelai mengandung karbohidrat dalam jumlah rendah. Kedelai utuh memiliki indeks glikemik rendah (Low GI) yang dapat membantu mengendalikan kadar gula darah setelah makan. Karena alasan inilah kedelai cocok dikonsumsi oleh penyandang diabetes.

4. Kaya serat

Kandungan serat tinggi pada kedelai dan produk berbahan dasar kedelai dihubungkan dengan aneka manfaat kesehatan, misalnya mencegah sembelit, menurunkan kolesterol dan bermanfaat bagi penyandang diabetes tipe 2. Serat pada kedelai difermentasi oleh bakteri di usus besar, yang menyebabkan pembentukan asam lemak rantai pendek yang dapat memperbaiki kesehatan usus besar dan mengurangi risiko kanker usus besar.

5. Kaya vitamin dan mineral

Kedelai merupakan bahan pangan nabati yang kaya nutrisi mikro seperti kalsium, magnesium, asam folat, besi, molibdenum, fosfor, mangan, zinc, tembaga dan thiamin. Kedelai juga banyak mengandung vitamin E, K, B1 dan B6 dibandingkan dengan keluarga kacang-kacangan lainnya.

6. Kandungan senyawa lain

Kedelai kaya berbagai senyawa tanaman bioaktif, seperti isoflavon. Isoflavon (kerap disebut fitoestrogen) merupakan keluarga antioksidan polifenol dengan berbagai efek kesehatan. Kedelai mengandung isoflavon dalam jumlah lebih tinggi daripada makanan lain.

Nah, mulai sekarang jadikan kedelai sebagai teman setiamu. Agar praktis, pilih kedelai dalam bentuk camilan yang bisa dibawa ke mana-mana, ditaruh di mobil, tas atau bahkan laci meja kerja, misalnya SOYJOY. Snack sehat ini terbuat dari kedelai utuh dengan rasa enak yang mengandung semua kebaikan kedelai.

Referensi:

https://www.soy.com/low-glycemic-index-many-revival-soy-products-are-low-glycemic/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22517765

http://www.soyconnection.com/soy-foods/nutritional-composition

https://www.bbcgoodfood.com/howto/guide/ingredient-focus-soya

Kadar Glukosa Darah pada Penyandang Pradiabetes

Kadar Glukosa Darah pada Penyandang Pradiabetes

Pradiabetes umumnya tidak menunjukkan gejala. Hal inilah yang membuat banyak orang tidak sadar dirinya berada dalam fase pradiabetes. Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) merekomendasikan pemeriksaan gula darah untuk orang dewasa dimulai pada usia 45, atau bisa lebih cepat bagi mereka yang kelebihan berat badan dan memiliki faktor risiko tambahan untuk pradiabetes atau diabetes tipe 2.

Ada beberapa tes darah untuk memeriksa diagnosis pradiabetes, yaitu:

1. Tes glycated hemoglobin (HbA1C)

Tes ini menunjukkan tingkat gula darah rata-rata selama dua hingga tiga bulan terakhir. Tes  dilakukan dengan mengukur persentase gula darah yang melekat pada protein pembawa oksigen dalam sel darah merah (hemoglobin): Semakin tinggi kadar gula darah, maka kadar HbA1C akan semakin meningkat. Tingkat A1C di bawah 5,7 persen dianggap normal. Tingkat A1C antara 5,7 dan 6,4 persen dianggap pradiabetes. Sedangkan kadar A1C 6,5 persen atau lebih tinggi pada dua tes terpisah menunjukkan diabetes tipe 2. Namun kondisi tertentu dapat membuat tes A1C tidak akurat, misalnya perempuan sedang hamil atau memiliki bentuk hemoglobin yang tidak biasa (varian hemoglobin).

2. Tes gula darah puasa

Sampel darah diambil setelah berpuasa setidaknya selama delapan jam atau semalam. Tingkat gula darah puasa di bawah 100 miligram per desiliter (mg/dL) – 5,6 milimol per liter (mmol/L) – dianggap normal. Kadar gula darah puasa dari 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 7,0 mmol/L) dianggap sebagai pradiabetes (kadang-kadang disebut glukosa puasa terganggu). Tingkat gula darah puasa 126 mg/dL (7,0 mmol/L) atau lebih tinggi menunjukkan diabetes tipe 2.

3. Tes toleransi glukosa oral

Tes ini biasanya digunakan untuk mendiagnosis diabetes hanya selama kehamilan. Sampel darah diambil setelah ibu hamil berpuasa setidaknya selama delapan jam atau semalam. Kemudian mereka diminta minum larutan gula, dan kadar gula darah akan diukur lagi setelah dua jam. Tingkat gula darah kurang dari 140 mg/dL (7,8 mmol/L) dianggap normal. Kadar gula darah 140 hingga 199 mg/dL (7,8 hingga 11,0 mmol/L) dianggap sebagai pradiabetes. Sedangkan kadar gula darah 200 mg/dL (11,1 mmol/L) atau lebih tinggi mengindikasikan diabetes tipe 2.

Bagi penyandang pradiabetes, tes lebih lanjut mungkin diperlukan. Setidaknya setahun sekali, dokter kemungkinan akan memeriksa gula darah puasa, hemoglobin A1C, kolesterol total, HDL, low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida.

Anak-anak dan Tes Pradiabetes

Diabetes tipe 2 belakangan ini kerap ditemui pada anak-anak dan remaja, kemungkinan karena meningkatnya obesitas anak. ADA merekomendasikan pengujian pradiabetes untuk anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas, dan yang memiliki setidaknya dua faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2.

Kisaran kadar gula darah yang dianggap normal, pradiabetes dan diabetes pada anak sama dengan orang dewasa. Anak-anak yang memiliki pradiabetes harus dites setiap tahun untuk diabetes tipe 2, atau lebih sering jika anak mengalami perubahan berat badan atau mengalami tanda-tanda atau gejala diabetes, misalnya meningkatnya rasa haus, frekuensi buang air kecil sering, kelelahan atau pandangan kabur.

Referensi:

http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/diagnosis-treatment/drc-20355284

https://www.cdc.gov/features/diabetesprevention/index.html

Kenali Gejala dan Tanda Pradiabetes

Kenali Gejala dan Tanda Pradiabetes

Pernahkah Anda memeriksa kadar gula darah Anda? Beberapa orang merasa sehat namun ternyata ketika diperiksa gula darahnya, bisa jadi mengalami kondisi yang disebut pradiabetes.  Orang yang didiagnosis pradiabetes berarti memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal namun tidak cukup tinggi untuk masuk kategori diabetes.

Langkah pertama untuk mengelola pradiabetes adalah memahami apa arti diagnosis pradiabetes. Pradiabetes terkadang disebut juga sebagai gangguan toleransi glukosa (IGT), yang berarti gula darah lebih tinggi dari normal setelah makan; glukosa puasa terganggu (IFG), yang berarti gula darah lebih tinggi dari normal di pagi hari sebelum makan; dan atau kadar hemoglobin HbA1C antara 5,7 dan 6,4 persen.

Ketika seseorang berada di tahap pradiabetes, yaitu saat kadar glukosa darah lebih tinggi dari yang seharusnya, biasanya tidak menunjukkan gejala. Pradiabetes berkembang ketika tubuh mulai mengalami kesulitan menggunakan hormon insulin. Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengangkut glukosa —  glukosa inilah yang digunakan tubuh untuk energi — ke dalam sel melalui aliran darah.

Pada pradiabetes, tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tidak menggunakannya dengan baik (itu disebut resistensi insulin). Sayangnya, bagi sebagian besar orang, pradiabetes tidak memiliki gejala yang jelas.

Apabila sering merasa haus, frekuensi buang air kecil lebih sering (terutama di malam hari), kelelahan, pandangan yang kabur, serta luka yang sulit sembuh, segera cek ke dokter – karena ini merupakan gejala khas dari diabetes tipe 2, dan mungkin menunjukkan bahwa pradiabetes telah berkembang menjadi diabetes.

Yang perlu diketahui adalah, didiagnosis pradiabetes tidak lantas menjadi vonis menjadi penyandang diabetes tipe 2. Perawatan dini untuk penyandang diabetes dapat mengembalikan kadar glukosa darah ke kisaran normal. Penelitian menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 dapat diturunkan sebesar 58% dengan cara:

1.Menurunkan 7% berat badan (sekira 7 kg jika berat badan mencapai 90 kg).

2. Berolahraga secukupnya (seperti jalan cepat) 30 menit sehari, atau lima hari seminggu

Jangan khawatir jika tidak bisa mencapai berat badan ideal. Karena kehilangan berat badan 5 hingga 7 kg saja bisa membuat perbedaan besar, tentunya dengan waktu yang realistis, misalnya 0.5 kg per minggu.

Jadi, ubahlah gaya hidup ke arah lebih baik agar pradiabetes tak berkembang menjadi diabetes, yang hingga sekarang masih belum ada obat untuk menyembuhkannya.

Referensi:

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/diagnosis-treatment/drc-20355284

https://www.healthline.com/health/diabetes/borderline-diabetes-know-the-signs?tre=false&rd=2#takeaway

http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/

Selamat Datang Hari-hari Produktif, Selamat Tinggal Kurang Tidur

Selamat Datang Hari-hari Produktif, Selamat Tinggal Kurang Tidur

Kondisi kurang tidur dapat terjadi karena sibuk, makan sembarang dan terlalu mendalami rutinitas. Meski beberapa, kiranya itulah fakta teratas kala membahas lebih dalam terkait orang-orang yang Nampak seperti Zombie di siang hari.

Sama seperti membahas penyebab kurang tidur, membahas efek dari kurang tidur pun tak kalah banyak. Sebut saja, resiko terserang penyakit berbahaya seperti obesitas, hipertensi, depresi, dan yang paling ditakuti ialah karena kurang tidur produktivitas bekerja menurun hingga seseorang bisa kehilangan pekerjaan dibuatnya.

Bahkan tanpa kita sadari, tidur itu merupakan pilar kesehatan dan tentunya saja dapat memperbaiki kualitas hidup, itu kalau tidurnya teratur ya. Jika pun belum, maka tentu ada langkah-langkah tepat yang dapat ditempuh yang bertujuan membuat kualitas tidur Anda menjadi lebih baik.

Dan jelas bukan tidur diakhir pekan sebagai jawabannya. Apalagi terlalu mengidamkan tidur lebih diakhir pekan sebagai pelampiasan selama seminggu bekerja. Karena jika melihat pandangan dari Michael Grandner, direktur Program Penelitian Tidur dan Kesehatan di Fakultas Kedokteran, Universitas Arizona, ia memperingatkan bahwa memperingatkan bahwa tidur tidak seperti transaksi keuangan. “Kami tidak dapat menyimpan zzz selama akhir pekan dan berharap untuk mencairkannya nanti.”

Maka dari itu, mari sedikit mencari solusi yang tepat dan tentu saja dengan tingkatan mudah dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Inilah beberapa diantaranya:

Membuat Jadwal Rutin Tidur dan Bangun Tidur

Ketika Anda secara serius menginginkan perubahan untuk dapat kembali produktif, ya segerakan saja untuk komitmen dalam membuat jadwal rutin tidur dan bangun tidur. Tak peduli sesibuk apapun, atau seseru apapun tontonan maupun game yang Anda mainkan. Ketika sudah tiba waktu untuk tidur, segera pejamkan mata dan tarik selimut. Hal itu berguna untuk Anda agar terbiasa dengan ritme jam bangun dan tidur.

Kamar Tidur Itu Bukan Tempat Kerja

Mulailah terapkan aturan ini pada diri Anda: kalau di kamar tidur itu bukanlah tempat kerja. Jadi, sudah sepantasnya tempat tidur didesain hanya untuk tidur dan menyalurkan kebutuhan biologis saja. Tak usah ditambah-tambah dengan adanya televisi, perangkat game, atau kerjaan kantor dan seisinya. Karena jelas hal itu akan mengganggu fokus Anda untuk tidur.

Hindari Konsumsi Makanan Tertentu

Ada baiknya hindari alkohol, kafein, gula, dan makanan pedas 4-6 jam sebelum tidur, karena dapat mengganggu nikmatnya tidur. Khusus alkohol kita bisa mendapatkan fakta dari Penelitian yang pernah dilakukan oleh University of Missouri School of Medicine di Kolombia. Penelitian tersebut menunjukkan alkohol dapat mengganggu tidur dengan cara mengubah ritme sirkadian. Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu tidur dengan mempengaruhi keseimbangan tidur seseorang melalui peningkatan kadar hormon adenosin pada tubuh saat tidur.

Kalaupun gairah untuk nyemil tak tertahankan tepat sebelum tidur. Menahan lapar sampai pagi menjelang, jelas bukan solusi. Untuk itu, cobalah konsumsi cemilan sehat seperti SOYJOY. SOYJOY yang dibuat dari kedelai utuh dengan berbagai varian rasa yang enak. Dan karena SOYJOY kaya akan protein dan serat, otomatis gangguan tidur takkan didapat. Justru Anda akan merasa kenyang dan terhindar dari makan berlebihan. Perut kenyang, tidur nyenyak, dan esoknya siap menyambut hari-hari produktif.

Referensi:

https://www.washingtonpost.com/news/speaking-of-science/wp/2018/05/23/people-who-sleep-in-on-weekends-avoid-dying-young-study-suggests/?noredirect=on&utm_term=.4f44d7edd813

https://www.medicalnewstoday.com/articles/286827.php

Tak Perlu Mati-matian, Ini 4 Cara Mudah Hidup Sehat

Tak Perlu Mati-matian, Ini 4 Cara Mudah Hidup Sehat

Hijrah dari gaya hidup tak sehat menuju gaya hidup sehat aktif, tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Pada realitanya, keinginan berubah sungguh cukup tinggi, namun kala melirik realisasi, rasanya semua orang langsung mundur perlahan.

Oleh karenanya, dibutuhkan suatu strategi khusus agar sedikit demi sedikit mengubah gaya hidup. bukan berarti harus mati-matian juga, karena banyak cara mudah yang cenderung serius dalam membawakan gaya hidup sehat menjadi bagian dari gaya hidup Anda sehari-hari. Berikut beberapa diantaranya.

Selalu Bersiap

Apapun kondisinya, kala Anda telah ketuk palu oleh keputusan untuk hidup sehat, seketika Anda sudah seharusnya untuk bersiap akan segala kondisi yang dihadapi. Misalnya, ingin berlatih ke pusat kebugaran namun tak mau didampingi personal trainer, berarti Anda harus tetap semangat mencari pola latihan yang tepat via Internet. Atau saat Anda ingin berlari, namun hujan kemudian melanda. Anda langsung bersiap untuk segera memainkan permainan lompat tali ya, bukan malah lari dari kenyataan. Karena dengan begitu, seperti Louis Pasteur pernah katakan, “Kesempatan selalu menyukai benak yang siap.”

Hadiahi Diri Sendiri

Setiap pencapaian yang Anda raih dalam rangka mengadopsi gaya hidup sehat aktif, sudah seharusnya mendapatkan reward. Mau berbentuk nonton film terbaru di bioskop, ataupun kalau sudah mencapai target tertentu, Anda ingin membeli sepatu baru pun tak masalah. Selama Anda tetap berada dalam jalur yang benar. Niscaya selalu ada jalan untuk sehat. Jadi, belajarlah menghadiahi diri sendiri pada tempat dan waktu yang tepat.

Latih Kreativitas

Walau saat ini Anda menganggap sudah sangat menyukai gaya hidup sehat. Percayalah, suatu saat fase jenuh pasti akan mendatangi, jika yang Anda lakukan hanya itu-itu saja tanpa ada peningkatan. Misalnya hanya nyaman dengan berlari sepanjang 2K tiap dua hari sekali. Paling tidak, ketika sudah cukup, Anda dapat meningkatkan lagi menjadi 5K. Setelahnya, barulah cari tantangan lain yaitu dengan berlari bersama teman serta menempatkan target-target tertentu setiap berlari. Itu namanya Anda sudah melatih kreativitas. Karena seperti yang diungkap oleh Eric Weiner dalam bukunya yang berjudul The Geography of Genius “Kreativitas seperti otot, yang oleh warga Kolkata, karena kebutuhan, terus menerus dilatih.”

Pilih Cemilan

Inilah langkah penutup dan sekaligus paling mudah untuk mengawali lajur menjalani gaya hidup sehat aktif. Apalagi kalau bukan dengan memilih cemilan sehat untuk diri pribadi. Contohnya seperti buah-buahan, tetapi agak kurang fleksibel jika harus dibawa kemana-mana apalagi harus menggunakan wadah tertentu. Nah, untuk itu, carilah cemilan yang praktis seperti SOYJOY dengan berbagai varian rasa yang dapat dibawah kemana-mana. Baik ke sekolah, kuliah, bermain, berolahraga dan bekerja. Protein yang tinggi serta kaya serat membuatnya layak menjadi cemilan harian Anda. Manfaatnya, Anda pun akan merasa kenyang lebih lama. Sehingga pada saat makan besar, Anda tak kalap melahap segala jenis makanan yang menjadi bahan bakar bagi obesitas.

Referensi:

The Geography of Genius (Eric Weiner Books)