by gl75FKPUUayArC | May 30, 2019 | Healthy Living
Sering kali orang-orang merasakan saat sudah makan dan kenyang, namun beberapa jam kemudian rasa lapar mulai hadir. Akibatnya, makanan lainnya dengan kandungan gizi yang kurang langsung disantap agar mendapatkan sensasi kenyang (kembali). Namun karena sembarang, maka sensasi kenyangnya, hanya sementara saja.
Kondisi seperti ini banyak menjangkit generasi kekinian yang inginnya selalu serba cepat. Oleh karenanya, wajar jika energi kita cepat drop karena makanan yang disantap tak begitu kaya akan protein dan serat. Akibatnya, badan terasa tak berenergi dan tak tahu kenapa kita menjadi sedikit malas beraktivitas serta akan mengganggu rutinitas sehari-hari.
Maka segera tambahkan beberapa makanan sehat dibawah ini agar Anda mendapatkan sensasi kenyang lebih lama dan berenergi sepanjang hari.
Ubi Jalar

Anggapan bahwa ubi jalar ialah makanan kampungan, tentu sangat salah. Betapa tidak, kandungan kaya serat dan karbohidrat kompleks dalam ubi jalar dapat membuat gula darah menjadi stabil. Itulah mengapa dengan mengkonsumsi ubi jalar, Anda akan merasa kenyang lebih lama. Jadi, setelah tahu manfaatnya, apakah Anda masih merasa ubi Jalar makanan kampungan? Think again!
Ikan Salmon

Kaya akan nutrisi dan vitamin B12Â membuat ikan Salmon menjadi primadona dalam hal meningkatkan dan menjaga energi tubuh. Tak hanya itu adanya kandungan vitamin D sangat membantu dalam menyalurkan energi sepanjang hari, sehingga pada saat beraktivitas, rasa kantuk dapat diredam sehingga Anda fokus dan kenyang lebih lama. Ingat, ikan beserta dagingnya ya, bukan cuma kulit-kulit crispy Salmon yang seperti dijual di toko-toko belakangan ini.
Yogurt

Selain di kenal kaya akan kalsium, ternyata makanan olahan dari susu ini sangat baik dalam membuat Anda kenyang lebih lama. Itu semua berkat adanya gula alami dalam bentuk laktosa. Mau dikonsumsi sebagai cemilan atau pendamping makan besar, semua sah-sah saja. Selama Anda menyukai rasa yang ditawarkan.
Kedelai

Saat kita merujuk pada penelitian medis terbaru, maka kita akan mendapatkan fakta bahwa protein kedelai dapat membuat kita kenyang lebih lama. Itu berkat kandungan serat dan proteinnya yang tinggi. Oleh karenanya, dengan mengkonsumsi kedelai Anda akan terbebas dari rasa kalap makan kala makan besar menyapa. Anda yang ingin menyantai kedelai pun tak perlu khawatir karena olahan kedelai tersedia dalam banyak bentuk. Salah satunya, cemilan sehat bernama SOYJOY. Menariknya, SOYJOY hadir dengan banyak varian rasa yang memungkin Anda dapat memilih sesuai selera. Serta Anda dapat menjadikannya Andalan saat lapar mulai menyapa. Lapar menyapa, santap SOYJOY saja. Semangat…
Referensi:
https://foodrevolution.org/blog/sweet-potato-health-benefits/
https://www.webmd.com/food-recipes/features/benefits-yogurt#1
by gl75FKPUUayArC | May 23, 2019 | Healthy Living
Hidup dengan kondisi diabetes bisa menghadirkan perasaan jenuh dan putus asa pada diri diabetesi. Kalau sudah begini, caregiver perlu turun tangan untuk memberi suntikan semangat kepada pasien.
Untuk memelihara keseimbangan kadar gula darah, penyandang diabetes mesti menjalani rutinitas harian yang cukup ketat. Mulai dari menepati jadwal minum obat, cek darah, berdiet, sampai melakukan olahraga sesuai ketentuan. Menurut Wendy Satin Rapaport, LCSW, PsyD, psikolog klinis dari Diabetes Research Institute, University of Miami Miller School of Medicine, Amerika, untuk bisa melakukan itu semua, diperlukan energi fisik dan mental yang jumlahnya tidak sedikit.
Itu sebabnya, menurut Rapaport, tak mengherankan bila seorang diabetesi sewaktu-waktu mengalami kondisi yang namanya “burnout”, yaitu perpaduan antara kelelahan, stres, jenuh, dan sedih. Kalau sudah terjebak dalam kondisi ini, diabetesi bisa mengabaikan rutinitas harian, yang pada akhirnya bisa membahayakan kesehatannya. Dalam hal ini, peran caregiver amat penting untuk memulihkan semangat dan motivasi dibetesi. Apa yang bisa dilakukan?
1. Tenang, jangan ikut stres

Pasien yang sedang stres dan kelelahan terkadang bisa berubah menjadi amat moody dan pemarah. Kalau sudah begini, caregiver mesti bisa mengontrol emosi pribadi agar tidak ikut terbawa arus. Tetap tenang, hindari sikap reaktif. Ingatlah bahwa ini hanya sebuah fase yang mesti dilewati.
2. Dengarkan curhatnya

Dalam buku Approaches to Behavior: Changing the Dynamic Between Patients and Professionals in Diabetes Care and Education yang ditulisnya bersama Janis Roszler, MS, RD, LDN, CDE, FAND, Rapaport menjelaskan bahwa langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mendengarkan segala curhat dan uneg-uneg pasien. Setelah mengungkapkan hal-hal yang membebani pikirannya, biasanya pasien akan menjadi lebih tenang.
3. Tunjukkan empati

Kala mendengarkan, tempatkan diri kamu dalam posisi pasien. Katakan bahwa kamu bisa merasakan kesedihannya dan kemungkinan akan berpikir hal yang sama bila berada dalam posisinya. Sambil mendengarkan, tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk membantunya merasa lebih baik. Hal-hal kecil seperti mengambilkan minuman hangat, memutar film komedi, atau menemani berjalan-jalan seringkali bisa membantu meredakan emosi pasien.
4. Berikan afirmasi

Katakan pada pasien bahwa kamu bisa mengerti apa yang membuatnya melakukan hal-hal tertentu—misalnya, ketika ia menolak minum obat atau ngotot ingin makan camilan manis. Tekankan bahwa ia tetap memegang kendali pada kehidupannya, dan berhak menjalani kegiatan sesuai keinginannya. Hanya saja, ingatkan pula bahwa setiap tindakan itu kelak memiliki konsekuensi pada kesehatannya.
5. Positif mencari solusi

Setelah pasien tenang dan bersedia menerima masukan, ajak ia untuk bersama-sama mencari solusi. Hindari pembicaraan satu arah dan sikap memerintah, karena itu akan membuatnya kembali menarik diri. Jika masalahnya ada pada jenis olahraga, maka kamu bisa bersama-sama mencari alternatif aktivitas fisik yang lebih menyenangkan, seperti latihan menari atau berkebun.
Jika ia bosan berdiet dan ingin makan sesuatu yang lezat, coba berikan SOYJOY sebagai #Soylution atas kondisinya. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan asli, sehingga kaya nutrisi dan memiliki nilai IG (Indeks Glikemik) rendah. Kandungan serat pangan di dalam SOYJOY juga mampu menghadirkan rasa kenyang lebih lama, sehingga kamu tidak tergoda untuk makan berlebihan.
Dengan menerapkan langkah di atas, diabetesi akan kembali termotivasi untuk memelihara kesehatannya kembali.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | May 23, 2019 | Resep
Diagnosis pradiabetes tak perlu membuat kamu berkecil hati. Masih ada waktu untuk mencegahnya berkembang menjadi diabetes dengan cara mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Pradiabetes adalah kondisi saat kadar gula darah puasa seseorang berada di kisaran 100-125 mg/dL dan gula darah 2 jam setelah makan 140-199 mg/dL atau kadar HbA1c 5,7-6,4%. Menurut pakar kesehatan, sejak awal terdiagnosis, kondisi pradiabetes bisa berkembang menjadi diabetes dalam kisaran waktu 10 tahun atau bahkan bisa lebih cepat. Tak perlu berkecil hati bila kamu atau anggota keluarga didiagnosis mengalami pradiabetes. Pasalnya, tindakan preventif yang tepat bisa mengurangi risiko diabetes hingga 40-75%, seperti yang terungkap dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal The Lancet.
Salah satu langkah pencegahan yang paling efektif, menurut pakar kesehatan, adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan lebih aktif bergerak dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja jenis makanan yang dianjurkan dan yang harus dihindari? Sebagai pedoman, berikut jenis-jenis makanan yang aman dikonsumsi dan perlu dihindari oleh penyandang pradiabetes.
(√) Pilih makanan bernilai IG rendah

Nilai IG (Indeks Glikemik) menandakan seberapa cepat kenaikan kadar gula darah setelah mengonsumsi makanan tertentu. Karenanya, untuk memelihara keseimbangan kadar gula darah, penyandang pradiabetes perlu sebisa mungkin memilih jenis-jenis makanan dengan nilai IG rendah. Makanan bernilai IG rendah akan dicerna tubuh secara perlahan sehingga melepaskan gula secara bertahap ke dalam darah. Jenis makanan bernilai IG rendah contohnya adalah nasi merah, nasi hitam, serta aneka produk whole grain, mulai dari roti, pasta, dan sereal whole grain.
(X) Hindari minuman manis

Kamu suka minum soda, kopi dan teh manis, jus yang diberi gula, serta sirup? Mulai sekarang, hapus segala jenis minuman manis tersebut dan gantikan dengan air putih. Minumlah kopi, teh, dan jus tanpa tambahan gula. Jika ingin menambah cita rasa pada minuman, cobalah aneka resep infused water yang mudah ditemukan di internet. Gemar mengonsumsi minuman manis adalah salah satu pemicu utama kondisi obesitas yang bisa meningkatkan risiko diabetes.
(√) Perbanyak konsumsi serat

Konsumsi serat yang terdapat dalam sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, akan membantu melancarkan proses pencernaan dan menghadirkan rasa kenyang lebih lama. Ini penting untuk mendukung program pencapaian berat badan ideal, terutama bagi mereka yang mengalami obesitas. Penelitian menyatakan bahwa penyandang pradiabetes yang sukses menurunkan berat badan antara 5-7% dari bobot tubuhnya, akan bisa memangkas risiko diabetes hingga 58%.
(X) Singkirkan lemak tak sehat

Tubuh kita memerlukan asupan lemak untuk membantu proses pembuatan hormon dan membran sel, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh, dan berbagai fungsi lainnya. Tapi hati-hati, salah memilih asupan lemak malah bisa memperbesar lingkar pinggang dan meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Karenanya, pilih jenis lemak sehat untuk konsumsi sehari-hari, seperti yang terdapat dalam minyak zaitun, buah alpukat, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
(√) Pilih camilan sehat

Menerapkan pola makan sehat bukan berarti kamu harus menghindari camilan. Hanya saja, sebisa mungkin, pilih jenis camilan kaya gizi dan tidak mengandung zat-zat yang bisa merugikan kesehatan. Kamu mungkin sudah menyadari bahwa camilan sehat itu penting, namun pilihannya jadi terbatas. Nah, untuk memenuhi gaya hidup sehat dan selera kamu, SOYJOY hadir dengan rasa yang lebih enak. Terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan asli, SOYJOY memiliki nilai IG rendah, dan kaya kandungan protein dan serat sehingga bisa menghadirkan rasa kenyang lebih lama.
Yuk, atasi kondisi pradiabetes dari sekarang.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | May 21, 2019 | Healthy Living
Kondisi kurang tidur dapat terjadi karena sibuk, makan sembarang dan terlalu mendalami rutinitas. Meski beberapa, kiranya itulah fakta teratas kala membahas lebih dalam terkait orang-orang yang Nampak seperti Zombie di siang hari.
Sama seperti membahas penyebab kurang tidur, membahas efek dari kurang tidur pun tak kalah banyak. Sebut saja, resiko terserang penyakit berbahaya seperti obesitas, hipertensi, depresi, dan yang paling ditakuti ialah karena kurang tidur produktivitas bekerja menurun hingga seseorang bisa kehilangan pekerjaan dibuatnya.
Bahkan tanpa kita sadari, tidur itu merupakan pilar kesehatan dan tentunya saja dapat memperbaiki kualitas hidup, itu kalau tidurnya teratur ya. Jika pun belum, maka tentu ada langkah-langkah tepat yang dapat ditempuh yang bertujuan membuat kualitas tidur Anda menjadi lebih baik.
Dan jelas bukan tidur diakhir pekan sebagai jawabannya. Apalagi terlalu mengidamkan tidur lebih diakhir pekan sebagai pelampisan selama minggu bekerja. Karena jika melihat pandangan dari Michael Grandner, direktur Program Penelitian Tidur dan Kesehatan di Fakultas Kedokteran, Universitas Arizona, ia memperingatkan bahwa memperingatkan bahwa tidur tidak seperti transaksi keuangan. “Kami tidak dapat menyimpan zzz selama akhir pekan dan berharap untuk mencairkannya nanti.”
Maka dari itu, mari sedikit mencari solusi yang tepat dan tentu saja dengan tingkatan mudah dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Inilah beberapa diantaranya:
Membuat Jadwal Rutin Tidur dan Bangun Tidur

Ketika Anda secara serius menginginkan perubahan untuk dapat kembali produktif, ya segerakan saja untuk komitmen dalam membuat jadwal rutin tidur dan bangun tidur. Tak peduli sesibuk apapun, atau seseru apapun tontonan maupun game yang Anda mainkan. Ketika sudah tiba waktu untuk tidur, segera pejamkan mata dan tarik selimut. Hal itu berguna untuk Anda agar terbiasa dengan ritme jam bangun dan tidur.
Kamar Tidur Itu Bukan Tempat Kerja

Mulailah terapkan aturan ini pada diri Anda: kalau di kamar tidur itu bukanlah tempat kerja. Jadi, sudah sepantasnya tempat tidur didesain hanya untuk tidur dan menyalurkan kebutuhan biologis saja. Tak usah ditambah-tambah dengan adanya televisi, perangkat game, atau kerjaan kantor dan seisinya. Karena jelas hal itu akan mengganggu fokus Anda untuk tidur.
Hindari Konsumsi Makanan Tertentu

Ada baiknya hindari alkohol, kafein, gula, dan makanan pedas 4-6 jam sebelum tidur, karena dapat mengganggu nikmatnya tidur. Khusus alkohol kita bisa mendapatkan fakta dari Penelitian yang pernah dilakukan oleh University of Missouri School of Medicine di Kolombia. Penelitian tersebut menunjukkan alkohol dapat mengganggu tidur dengan cara mengubah ritme sirkadian. Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu tidur dengan mempengaruhi keseimbangan tidur seseorang melalui peningkatan kadar hormon adenosin pada tubuh saat tidur.
Kalaupun gairah untuk nyemil tak tertahankan tepat sebelum tidur. Menahan lapar sampai pagi menjelang, jelas bukan solusi. Untuk itu, cobalah konsumsi cemilan sehat seperti SOYJOY. SOYJOY yang dibuat dari kedelai utuh dengan berbagai varian rasa yang enak. Dan karena SOYJOY kaya akan protein dan serat, otomatis gangguan tidur takkan didapat. Justru Anda akan merasa kenyang dan terhindar dari makan berlebihan. Perut kenyang, Tidur nyenyak, dan esoknya siap menyambut hari-hari produktif.
Referensi:
https://www.washingtonpost.com/news/speaking-of-science/wp/2018/05/23/people-who-sleep-in-on-weekends-avoid-dying-young-study-suggests/?noredirect=on&utm_term=.4f44d7edd813
https://www.medicalnewstoday.com/articles/286827.php
by gl75FKPUUayArC | May 17, 2019 | Healthy Living
Umat Muslim di seluruh dunia menyambut Ramadan penuh dengan sukacita. Ramadan merupakan bulan rahmat dan pengampunan. Agar puasa berjalan lancar, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan, mental dan fisik.
Di bulan puasa, umumnya orang lebih memikirkan “Akan buka dengan menu apa hari ini” ketimbang “Saat sahur sebaiknya makan apa”. Banyak kita temui sebagian besar masyarakat lebih mementingkan makanan berbuka puasa ketimbang sahur. Makanan berbuka cenderung dibuat istimewa, sedangkan menu sahur kebanyakan seadanya. Tak jarang banyak orang hanya sahur dengan segelas susu atau malah teh manis – dengan alasan mengantuk.
Perilaku sahur seadanya atau bahkan melewatkan makan sahur sebaiknya dihindari. Karena sejatinya sahur merupakan makanan terpenting dibandingkan saat berbuka. Bayangkan, antara waktu sahur hingga berbuka, tubuh tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam. Melewatkan makan sahur –atau sahur dengan menu asal-asalan berisiko membuat tubuh lemas sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas dengan optimal.
Menu sahur diusahakan mengandung gizi seimbang, mencakup karbohidrat, serat, protein dan air atau cairan dalam jumlah cukup. Pada saat sahur, proporsi makan menyumbang 40 persen dari kebutuhan makanan selama sehari, yang terdiri dari 30 persen makanan besar (nasi dan lauk-pauk), 10 persen makanan kecil atau camilan.
Namun, gizi yang cukup bukan berarti harus diwujudkan dengan makan makanan yang berlebihan. Rasulullah sudah mencontohkan dalam tata cara makanya bahwa sahur yang terbaik adalah dengan mengakhirkan waktunya, dan menjaga porsinya lalu berhentilah makan sebelum merasa kenyang. Dengan demikian tubuh kita akan selalu bugar meskipun harus menahan lapar dan haus dari waktu subuh sampai magrib.
Bagaimana strategi makan sahur agar kuat menahan haus dan lapar saat berpuasa seharian? Begini langkah-langkahnya:
1. Ikuti aturan tiga kali makan

Aturan makan tiga kali sehari seharusnya bisa dilakukan selama bulan Ramadan. Nah, sahur merujuk pada sarapan yang dikonsumsi di pagi hari, berbuka puasa dianalogikan sebagai makan malam, dan makanan ringan di antara keduanya berfungsi sebagai makan malam. Pola makan semacam ini akan membantu mengatur fungsi tubuh dan memenuhi kebutuhan tiga kali makan, mencukupi asupan karbohidrat, protein, buah dan sayuran, juga susu (bila perlu).
2. Pilih karbohidrat kompleks

Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Pilih karbohidrat kompleks yang lebih lama dicerna oleh tubuh, sehingga memberi rasa kenyang lebih lama dan memberi energi dalam waktu yang lebih lama pula. Contoh karbohidrat kompleks antara lain nasi, roti gandum, nasi merah, sereal, kentang, oat, dan ubi jalar, kedelai.
3. Tingkatkan asupan protein

Jangan lewatkan protein saat sahur. Protein merupakan zat gizi makro yang dibutuhkan untuk membantu memperbaiki dan membangun jaringan juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sumber protein bisa berasal dari hewani dan nabati, antara lain daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, susu, yogurt, keju, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Supaya kebutuhan protein dan serat terpenuhi, tambahkan snack bar SOYJOY yang mengandung protein nabati, yaitu kedelai. Konsumsilah SOYJOY saat sahur agar membantu menahan lapar dan bisa kenyang lebih lama.
4. Konsumsi banyak sayuran dan buah

Perubahan kebiasaan diet selama bulan Ramadan memicu sebagian orang untuk mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah lebih sedikit. Padahal asupan buah dan sayuran penting khususnya selama Ramadan, karena kaya vitamin, mineral, dan serat.
Buah dan sayur memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkan, juga berkontribusi pada rasa kenyang, dan mengatur pergerakan usus sehingga mencegah sembelit. Konsumsilah setidaknya lima porsi buah dan sayuran per hari.
5. Hindari konsumsi makanan berlemak

Usahakan menghindari konsumsi makanan berlemak saat sahur karena bisa berdampak negatif pada kesehatan, misalnya menimbulkan gangguan pencernaan. Sebagai gantinya, tingkatkan konsumsi serat dan protein agar kenyang lebih lama sekaligus mencegah sembelit selama bulan puasa.
6. Cukupi asupan cairan

Cukup minum antara waktu berbuka dan sahur akan mengurangi risiko dehidrasi, terutama ketika puasa selama hari-haridengnan cuacapanas. Selama tidak berpuasa umumnya kita minum 2 liter air (setara 8 gelas). Selain dari air putih, kebutuhan cairan juga dapat dipenuhi dari buah, susu dan sup.
Kurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berkarbonasi karena bersifat diuretik (menarik cairan dari tubuh sehingga meningkatkan keinginan buang air kecil) dan membuat rasa haus cepat datang.
Referensi
https://www.nutrition.org.uk/healthyliving/seasons/ramadan.html
https://www.healthline.com/nutrition/how-to-fast#section7