Tips Bijak Pilih Camilan bagi Penyandang Diabetes

Snacking atau ngemil sering dimaknai negatif sebagai hal yang tidak sehat. Padahal ngemil merupakan salah satu cara untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, khususnya bagi penyandang diabetes.

Jadwal makan menjadi hal yang harus dipatuhi oleh penyandang diabetes. Melewatkan waktu makan bisa memicu gula darah menjadi tidak terkontrol. Jadwal makan yang disarankan untuk penyandang diabetes adalah 5 -6 kali sehari, dengan rincian 3 kali makan besar dan 2-3 kali makanan selingan.

Makan besar dapat dilakukan pukul 07.00, makan siang pukul 12.00 dan makan malam pada pukul 19.00.Sedangkan makanan selingan (Snacking) dianjurkan disantap di antara jam makan besar. Waktu yang disarankan untuk snacking bagi penyandang diabetes adalah pukul 09.00, pukul 15.00 dan pukul 21.00 jika masih lapar. Dengan menjaga pola makan seperti ini, gula darah menjadi terjaga.

Diabetesi juga penting untuk mengetahui tentang Indeks glikemik (GI) yaitu indeks yang mengukur seberapa cepat suatu makanan yang mengandung karbo dapat meningkatkan kadar gula darah dibandingkan dengan konsumsi glukosa murni. Makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti Karbo dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, sebaliknya makanan dengan indeks glikemik rendah tidak cepat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Beberapa contoh makanan yang masuk low GI antara lain oatmeal, kacang-kacangan, kedelai, sebagian besar sayuran dan buah, juga havermut (1).

Strategi Snacking pada Penyandang Diabetes

Mengapa Snacking di antara jam makan besar disarankan bagi penyandang diabetes? Fungsi snacking adalah untuk memberikan rasa kenyang agar tidak terlalu kelaparan sehingga bisa memicu turunnya kadar gula darah (hipoglikemik), hal yang harus dihindari pada penyandang diabetes.

Namun, pemilihan camilan harus bijak, tidak boleh ngasal. Perhatikan porsi dan jenis makanan. Salah memilih camilan malah bisa berpotensi meningkatkan gula darah secara dratis, hal yang juga harus dihindari pada penyandang diabetes.

Berikut ini strategi snacking cerdas yang bisa dilakukan penyandang diabetes:

1. Pilih makanan kaya serat dan Low GI

Hal harus dipertimbangkan bagi penyandang diabetes saat memilih makanan adalah, pilihlah makanan yang kaya serat dan Low GI. Mengapa ini penting? karena makanan kaya serat dan Low GI akan membantu meningkatkan rasa kenyang, sehingga membuat kita tidak gampang lapar hingga jam makan besar tiba.

Salah satu contoh makanan yang tinggi serat serta low GI adalah kedelai. Sumber protein nabati dan serat pada kedelai dapat membantu kita merasa kenyang lebih lama dan mengendalikan nafsu makan. Kedelai bisa dikonsumsi dalam bentuk utuh atau produk olahan yang berbahan kedelai.

Memperhatikan jumlah asupan serat dalam makanan ringan (snack) dan memilih makanan dengan indeks glikemik rendah, keduanya merupakan cara yang baik dalam memilih camilan cerdas. Camilan tersebut tidak akan membuat gula darah meningkat drastis saat dikonsumsi, malah akan membantu Menjaga gula darah tetap stabil, demikian yang diinformasikan oleh Akademi Nutrisi dan Diet (Academy of Nutrition and Dietetics),

2. Tambahkan protein

Protein memiliki efek yang kuat pada nafsu makan, yaitu dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi rasa lapar dan membantu mengurangi asupan kalori. Hal ini terjadi karena protein mempengaruhi beberapa hormon yang berperan dalam lapar dan kenyang.Beberapa contoh makanan yang kaya protein yaitu dada ayam, ikan, kacang-kacangan, tempe dan kedelai.

3. Pilih Snack dengan Kalori yang Pas

Hal yang tak boleh diabaikan saat snacking bagi penyandang diabetes adalah memperhatikan jumlah kalori yang masuk. Menurut dr. Tjandraningrum, M.Gizi, SpGK. jumlah kalori snack untuk penyandang diabetes direkomendasikan antara 60 110 kkal per sekali makan.

SOYJOY80 merupakan salah satu alternatif pilihan snack bagi penyandang diabetes. SOYJOY80 yang hanya mengandung 80 Kalori, terbuat dari kedelai, tinggi serat dan protein serta low GI, sangat cocok dikonsumsi bagi diabetisi. Konsumsi SOYJOY80 dua jam sebelum makan besar, membantu mengendalikan nafsu makan dan mengurangi porsi berlebih saat makan besar.

Sumber referensi:

1. http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/glycemic-index-and-diabetes.html?loc=ff-slabnav

2. http://www.eatright.org/resource/health/diseases-and-conditions/diabetes/diabetes-and-diet

3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18469287

4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16400055

5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16002798

6. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23885994

7. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17092830

Tips Bijak Pilih Camilan bagi Penyandang Diabetes

Tips Bijak Pilih Camilan bagi Penyandang Diabetes

Snacking atau ngemil sering dimaknai negatif sebagai hal yang tidak sehat. Padahal ngemil merupakan salah satu cara untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, khususnya bagi penyandang diabetes.

Jadwal makan menjadi hal yang harus dipatuhi oleh penyandang diabetes. Melewatkan waktu makan bisa memicu gula darah menjadi tidak terkontrol. Jadwal makan yang disarankan untuk penyandang diabetes adalah 5 -6 kali sehari, dengan rincian 3 kali makan besar dan 2-3 kali makanan selingan.

Makan besar dapat dilakukan pukul 07.00, makan siang pukul 12.00 dan makan malam pada pukul 19.00.Sedangkan makanan selingan (Snacking) dianjurkan disantap di antara jam makan besar. Waktu yang disarankan untuk snacking bagi penyandang diabetes adalah pukul 09.00, pukul 15.00 dan pukul 21.00 jika masih lapar. Dengan menjaga pola makan seperti ini, gula darah menjadi terjaga.

Diabetesi juga penting untuk mengetahui tentang Indeks glikemik (GI) yaitu indeks  yang mengukur seberapa cepat suatu makanan yang mengandung karbo dapat meningkatkan kadar gula darah dibandingkan dengan konsumsi glukosa murni.  Makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti Karbo dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, sebaliknya makanan dengan indeks glikemik rendah tidak cepat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Beberapa contoh makanan yang masuk low GI antara lain oatmeal, kacang-kacangan, kedelai, sebagian besar sayuran dan buah, juga havermut (1).

Strategi Snacking pada Penyandang Diabetes

Mengapa Snacking di antara jam makan besar disarankan bagi penyandang diabetes? Fungsi snacking adalah untuk memberikan rasa kenyang agar tidak terlalu kelaparan sehingga bisa memicu turunnya kadar gula darah (hipoglikemik), hal yang harus dihindari pada penyandang diabetes.

Namun, pemilihan camilan harus bijak, tidak boleh ‘ngasal’. Perhatikan porsi dan jenis makanan. Salah memilih camilan malah bisa berpotensi meningkatkan gula darah secara dratis, hal yang juga harus dihindari pada penyandang diabetes.

Berikut ini strategi snacking cerdas yang bisa dilakukan penyandang diabetes:

1. Pilih makanan kaya serat dan Low GI

Hal harus dipertimbangkan bagi penyandang diabetes saat memilih makanan adalah, pilihlah makanan yang kaya serat dan Low GI. Mengapa ini penting? karena makanan kaya serat dan Low GI akan membantu meningkatkan rasa kenyang, sehingga membuat kita tidak gampang lapar hingga jam makan besar tiba.

Salah satu contoh makanan yang tinggi serat serta low GI adalah kedelai. Sumber protein nabati dan serat pada kedelai dapat membantu kita merasa kenyang lebih lama dan mengendalikan nafsu makan. Kedelai bisa dikonsumsi dalam bentuk utuh atau produk olahan yang berbahan kedelai.

Memperhatikan jumlah asupan serat dalam makanan ringan (snack) dan memilih makanan dengan indeks glikemik rendah, keduanya merupakan cara yang baik dalam memilih camilan cerdas. Camilan tersebut tidak akan membuat gula darah meningkat drastis saat dikonsumsi, malah akan membantu Menjaga gula darah tetap stabil, demikian yang diinformasikan oleh Akademi Nutrisi dan Diet (Academy of Nutrition and Dietetics),

2. Tambahkan protein

Protein memiliki efek yang kuat pada nafsu makan, yaitu dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi rasa lapar dan membantu mengurangi asupan kalori. Hal ini terjadi karena protein mempengaruhi beberapa hormon yang berperan dalam lapar dan kenyang.Beberapa contoh makanan yang kaya protein yaitu dada ayam, ikan, kacang-kacangan, tempe dan kedelai.

3. Pilih Snack dengan Kalori yang Pas

Hal yang tak boleh diabaikan saat snacking bagi penyandang diabetes adalah memperhatikan jumlah kalori yang masuk. Menurut dr. Tjandraningrum, M.Gizi, SpGK. jumlah kalori snack untuk penyandang diabetes direkomendasikan antara 60 – 110 kkal per sekali makan.

SOYJOY80 merupakan salah satu alternatif pilihan snack bagi penyandang diabetes. SOYJOY80 yang hanya mengandung 80 Kalori, terbuat dari kedelai, tinggi serat dan protein serta low GI, sangat cocok dikonsumsi bagi diabetisi. Konsumsi SOYJOY80 dua jam sebelum makan besar, membantu mengendalikan nafsu makan dan mengurangi porsi berlebih saat makan besar.

Sumber referensi:

1.    http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/glycemic-index-and-diabetes.html?loc=ff-slabnav

2.    http://www.eatright.org/resource/health/diseases-and-conditions/diabetes/diabetes-and-diet

3.    https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18469287

4.    https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16400055

5.    https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16002798

6.    https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23885994

7.    https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17092830

Minimalkan Risiko Diabetes Dengan Aktif Bergerak

Dalam keluarga ada yang terkena diabetes dan kamu berada dalam risiko terkena penyakit ini? Berisiko diabetes tidak otomatis akan pasti mengalami penyakit ini. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari diri terkena diabetes mellitus tipe 2, antara lain dengan menjalani pola hidup sehat dan menjaga berat badan ideal.

Menjalani gaya hidup aktif dengan bergerak setiap hari tidak hanya mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2, namun juga dapat membantu tidur lebih nyenyak, mengelola stres serta memperbaiki suasana hati.Ingatlah, melakukan perubahan kecil ke arah yang lebih baik akan menjadi awal yang baik.

Berapa banyak aktivitas yang perlu dilakukan setiap hari? Mulailah dengan 30 menit sehari latihan intensitas sedang setidaknya lima hari dalam seminggu. Intensitas sedang berarti bahwa pernapasan meningkat, namun masih bisa berbicara.

Sejumlah hal sederhana dapat dilakukan untuk memulai aktivitas fisik yang mendorong kita menjalani gaya hidup lebih aktif, antara lain:

1. Memarkir kendaraan di area yang lebih jauh sehingga punya kesempatan berjalan.

2. Memilih menggunakan tangga bukan eskalator atau lift.

3. Usahakan berjalan kaki saat janji temu dengan teman apabila lokasinya dekat.

4. Saat membawa binatang piaraan berjalan-jalan, berilah tambahan ekstra 5 menit berjalan kaki.

5. Gunakan pedometer untuk melacak langkah yang telah dilakukan. Ini sekaligus menantang kita untuk melakukan lebih di hari berikutnya.

Penting juga untuk melakukan beberapa kegiatan yang meningkatkan kekuatan otot minimal dua hari dalam seminggu. Langkah ini tak harus dilakukan di pusat kebugaran: Lakukan kegiatan sehari-hari seperti berkebun atau membawa barang belanjaan.

Yang tak boleh dilupakan untuk memulai kebiasaan baik dalam upaya meminimalkan risiko terkena diabetes tipe 2 adalah dengan memahami apa yang sedang kita lakukan. Gunakan buku harian untuk mencatat apa yang dimakan dan aktivitas apa saja yang telah dilakukan selama seminggu.

Dengan mengisi jurnal, kita bisa melihat perubahan kecil untuk diet dan tingkat aktivitas yang akan membantu kita tetap sehat. Coba mulai sekarang ya.

Oh ya, selain melakukan aktivitas olahraga, imbangi juga dengan pola makan #CutCarbo ya. Mengapa mengurangi asupan karbohidrat penting, Karena kelebihan konsumsi karbo bisa memicu diabetes mellitus tipe 2.

Penjelasan singkatnya adalah: kelebihan konsumsi karbohidrat, pola makan yang tidak seimbang, jarang bergerak bisa mencetuskan obesitas yang menuntun pada terjadinya diabetes.

Agar karbohidrat kompleks dapat masuk ke dalam sel, harus dipecah menjadi gula sederhana yaitu glukosa darah. nah, apabila konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebih, metabolisme karbohidrat dalam tubuh akan lebih berat. hal ini memicu diabetes melitus.

Konsumsi karbohidrat berlebihan dalam sekali makan menyebabkan tubuh memproduksi insulin dalam jumlah yang besar. Inilah yang membuat insulin mengubah karbohidrat yang masuk menjadi gula darah dalam jumlah yang besar pula. Dengan kapasitas dan kebutuhan tubuh yang terbatas, banyak dari gula dalam darah tersebut yang akhirnya tak terpakai, sehingga langsung tersimpan dalam bentuk sel lemak.

Karena alasan inilah, penting mengurangi asupan karbo dari sekarang. Mungkin ada yang takut, dengan mengurangi karbo membuat perut tidak kenyang. Hal ini bisa disiasati dengan memilih jenis karbohidrat yang tepat. Pilih karbohidrat yang mengandung serat tinggi, misalnya kacang kedelai dan kacang-kacangan, sayur, dan buah.

Agar tak merasa kelaparan saat #CutCarbo, konsumsilah camilan tinggi serat kira-kira dua jam sebelum makan. Konsumsi camilan tinggi serat ini bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil dan nafsu makan tidak berlebih saat mengonsumsi karbohidrat di waktu makan besar.

Penelitian menunjukkan, konsumsi SOYJOY 2 jam sebelum makan terbukti mengontrol nafsu makan dan mencegah kita mengonsumsi makanan berlebih saat jam makan utama tiba.

Yuk kita coba!

Minimalkan Risiko Diabetes Dengan Aktif Bergerak

Minimalkan Risiko Diabetes Dengan Aktif Bergerak

Dalam keluarga ada yang terkena diabetes dan kamu berada dalam risiko terkena penyakit ini? Berisiko diabetes tidak otomatis akan pasti mengalami penyakit ini. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari diri terkena diabetes mellitus tipe 2, antara lain dengan menjalani pola hidup sehat dan menjaga berat badan ideal.

Menjalani gaya hidup aktif dengan bergerak setiap hari tidak hanya mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2, namun juga dapat membantu tidur lebih nyenyak, mengelola stres serta memperbaiki suasana hati.Ingatlah, melakukan perubahan kecil ke arah yang lebih baik akan menjadi awal yang baik.

Berapa banyak aktivitas yang perlu dilakukan setiap hari? Mulailah dengan 30 menit sehari latihan intensitas sedang setidaknya lima hari dalam seminggu. Intensitas sedang berarti bahwa pernapasan meningkat, namun masih bisa berbicara.

Sejumlah hal sederhana dapat dilakukan untuk memulai aktivitas fisik yang mendorong kita menjalani gaya hidup lebih aktif, antara lain:

1. Memarkir kendaraan di area yang lebih jauh sehingga punya kesempatan berjalan.

2. Memilih menggunakan tangga bukan eskalator atau lift.

3. Usahakan berjalan kaki saat janji temu dengan teman apabila lokasinya dekat.

4. Saat membawa binatang piaraan berjalan-jalan, berilah tambahan ekstra 5 menit berjalan kaki.

5. Gunakan pedometer untuk melacak langkah yang telah dilakukan. Ini sekaligus menantang kita untuk melakukan lebih di hari berikutnya.

Penting juga untuk melakukan beberapa kegiatan yang meningkatkan kekuatan otot  minimal dua hari dalam seminggu. Langkah ini tak harus dilakukan di pusat kebugaran: Lakukan kegiatan sehari-hari seperti berkebun atau membawa barang belanjaan.

Yang tak boleh dilupakan untuk memulai kebiasaan baik dalam upaya meminimalkan risiko terkena diabetes tipe 2 adalah dengan memahami apa yang sedang kita lakukan. Gunakan buku harian untuk mencatat apa yang dimakan dan aktivitas apa saja yang telah dilakukan selama seminggu.

Dengan mengisi jurnal, kita bisa melihat perubahan kecil untuk diet dan tingkat aktivitas yang akan membantu kita tetap sehat. Coba mulai sekarang ya.

Oh ya, selain melakukan aktivitas olahraga, imbangi juga dengan pola makan #CutCarbo ya. Mengapa mengurangi asupan karbohidrat penting, Karena kelebihan konsumsi karbo bisa memicu diabetes mellitus tipe 2.

Penjelasan singkatnya adalah: kelebihan konsumsi karbohidrat, pola makan yang tidak seimbang, jarang bergerak bisa mencetuskan obesitas yang menuntun pada terjadinya diabetes.

Agar karbohidrat kompleks dapat masuk ke dalam sel, harus dipecah menjadi gula sederhana yaitu glukosa darah. nah, apabila konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebih, metabolisme karbohidrat dalam tubuh akan lebih berat. hal ini memicu diabetes melitus.

Konsumsi karbohidrat berlebihan dalam sekali makan menyebabkan tubuh memproduksi insulin dalam jumlah yang besar. Inilah yang membuat insulin mengubah karbohidrat yang masuk menjadi gula darah dalam jumlah yang besar pula. Dengan kapasitas dan kebutuhan tubuh yang terbatas, banyak dari gula dalam darah tersebut yang akhirnya tak terpakai, sehingga langsung tersimpan dalam bentuk sel lemak.

Karena alasan inilah, penting mengurangi asupan karbo dari sekarang. Mungkin ada yang takut, dengan mengurangi karbo membuat perut tidak kenyang. Hal ini bisa disiasati dengan memilih jenis karbohidrat yang tepat. Pilih karbohidrat yang mengandung serat tinggi, misalnya kacang kedelai dan kacang-kacangan, sayur, dan buah.

Agar tak merasa kelaparan saat #CutCarbo, konsumsilah camilan tinggi serat kira-kira dua jam sebelum makan. Konsumsi camilan tinggi serat ini bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil dan nafsu makan tidak berlebih saat mengonsumsi karbohidrat di waktu makan besar.

Penelitian menunjukkan, konsumsi SOYJOY 2 jam sebelum makan terbukti mengontrol nafsu makan dan mencegah kita mengonsumsi makanan berlebih saat jam makan utama tiba.

Yuk kita coba!

Kenapa Harus Cut Carbo

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur metabolisme karbohidrat dan tingkat gula darah dalam tubuh. Nah karbohidrat yang berlebihan dapat membuat insulin tidak bekerja maksimal.