7 Risiko Kesehatan Yang Mengintai Penyandang Diabetes

7 Risiko Kesehatan Yang Mengintai Penyandang Diabetes

Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis menjadi topik yang banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir. Apabila sudah terkena diabetes, maka kondisi ini akan disandang seumur hidup.

Namun kabar baiknya adalah, risiko diabetes mellitus tipe 2 dapat dikurangi. Sekitar 3 dari 5 kasus diabetes tipe 2 dapat ditunda atau bahkan dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup.

Beberapa faktor risiko untuk diabetes tipe 2 – seperti usia, latar belakang etnis, atau sejarah keluarga – memang tidak dapat diubah, tetapi yang lain bisa. Kabar baiknya adalah bahwa kita semua dapat membuat perubahan kecil untuk membantu mengurangi risiko kita terkena diabetes tipe 2.

Apabila seseorang terkena diabetes meski penyakit ini tak bisa disembuhkan dengan obat -namun penyakit kencing manis ini bisa dikelola agar tak sampai menimbulkan komplikasi yang membahayakan.

Apabila diabetes tak dikendalikan dengan baik, maka tubuh bisa memetik dampak negatifnya. Terlalu banyak gula dalam darah bisa merusak saraf dan pembuluh darah, yang bermuara pada beragam masalah kesehatan.

Komplikasi diabetes bisa dihindari dengan melakukan sejumlah kebiasaan baik. Selain pengobatan, kebiasaan hidup sehat bisa membantu mencegah diabetes memunculkan komplikasi serius.

Apa saja risiko kesehatan serius yang mengancam penyandang diabetes? Gula darah tinggi dapat berdampak berbagai bagian tubuh, antara lain:

1.Mata


Diabetes meningkatkan peluang seseorang memiliki masalah penglihatan, termasuk kebutaan. Hal ini dapat menyebabkan beragam masalah terkait dengan mata, yaitu Katarak (lensa mata berawan atau keruh); Glaukoma (diabetes merusak saraf yang menghubungkan mata ke otak yang memungkinkan kita melihat dengan baik); Retinopati (diabetes bertanggung jawab pada perubahan retina di belakang mata).

2. Jantung


Gula darah tinggi yang berlangsung bertahun-tahun dapat membahayakan pembuluh darah tubuh. Hal ini membuka kesempatan penyandang diabetes memiliki penyakit jantung, yang dapat memicu serangan jantung atau stroke di kemudian hari. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan juga kolesterol tinggi membuat masalah kesehatan itu lebih mungkin terjadi.

3. Ginjal


Diabetes dapat mempengaruhi pembuluh darah di ginjal, sehingga membuat organ penting ini tidak bekerjadengan baik. Jika gangguan pada ginjal berlangsung selama bertahun-tahun, suatu saat organ ini bisa berhenti bekerja.

4. Kaki


Gula darah tinggi dapat membahayakan aliran darah dan kerusakan saraf, yang dapat menyebabkan luka, goresan, atau luka sembuh lebih lama. Penyandang diabetes mungkin merasakan mati rasa di bagian kaki. Hal ini berbahaya Karena bisa saja kaki terluka tanpa disadari, dan menimbulkan infeksi yang sulit sembuh. Bahkan jika infeksi ini serius, penyandang diabetes mungkin harus merelakan kakinya diamputasi.

5. Saraf


Jika gula darah tinggi merusak saraf, yang dikenal dengan istilah neuropati diabetes, penyandang diabetes mungkin merasa nyeri, kesemutan, atau mati rasa, terutama di kaki.

6. Kulit

Diabetes dapat membuat seseorang lebih mungkin untuk terkena infeksi ragi (yeast), gatal-gatal, muncul belang pada kulit seperti bersisik atau berwarna kecoklatan.

7. Masalah ereksi


Pria dengan diabetes mungkin berisiko mengalami gangguan seksual karena gula darah tinggi dapat membahayakan aliran darah dan merusak saraf yang dibutuhkan tubuh untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

7 Risiko Kesehatan Yang Mengintai Penyandang Diabetes

7 Risiko Kesehatan Yang Mengintai Penyandang Diabetes

Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis menjadi topik yang banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir. Apabila sudah terkena diabetes, maka kondisi ini akan disandang seumur hidup.

Namun kabar baiknya adalah, risiko diabetes mellitus tipe 2 dapat dikurangi. Sekitar 3 dari 5 kasus diabetes tipe 2 dapat ditunda atau bahkan dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup.

Beberapa faktor risiko untuk diabetes tipe 2 – seperti usia, latar belakang etnis, atau sejarah keluarga –  memang tidak dapat diubah, tetapi yang lain bisa. Kabar baiknya adalah bahwa kita semua dapat membuat perubahan kecil untuk membantu mengurangi risiko kita terkena diabetes tipe 2.

Apabila seseorang terkena diabetes – meski penyakit ini tak bisa disembuhkan dengan obat -namun penyakit kencing manis ini bisa dikelola agar tak sampai menimbulkan komplikasi yang membahayakan.

Apabila diabetes tak dikendalikan dengan baik, maka tubuh bisa memetik dampak negatifnya. Terlalu banyak gula dalam darah bisa merusak saraf dan pembuluh darah, yang bermuara pada beragam masalah kesehatan.

Komplikasi diabetes bisa dihindari dengan melakukan sejumlah kebiasaan baik. Selain pengobatan, kebiasaan hidup sehat bisa membantu mencegah diabetes memunculkan komplikasi serius.

Apa saja risiko kesehatan serius yang mengancam penyandang diabetes? Gula darah tinggi dapat berdampak berbagai bagian tubuh, antara lain:

1.Mata


Diabetes meningkatkan peluang seseorang memiliki masalah penglihatan, termasuk kebutaan. Hal ini dapat menyebabkan beragam masalah terkait dengan mata, yaitu Katarak (lensa mata berawan atau keruh); Glaukoma (diabetes merusak saraf yang menghubungkan mata ke otak yang memungkinkan kita melihat dengan baik); Retinopati (diabetes bertanggung jawab pada perubahan retina di belakang mata).

2. Jantung


Gula darah tinggi yang berlangsung bertahun-tahun dapat membahayakan pembuluh darah tubuh. Hal ini membuka kesempatan penyandang diabetes memiliki penyakit jantung, yang dapat memicu serangan jantung atau stroke di kemudian hari. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan juga kolesterol tinggi membuat masalah kesehatan itu lebih mungkin terjadi.

3. Ginjal


Diabetes dapat mempengaruhi pembuluh darah di ginjal, sehingga membuat organ penting ini tidak bekerjadengan baik. Jika gangguan pada ginjal berlangsung selama bertahun-tahun, suatu saat organ ini bisa berhenti bekerja.

4. Kaki


Gula darah tinggi dapat membahayakan aliran darah dan kerusakan saraf, yang dapat menyebabkan luka, goresan, atau luka sembuh lebih lama. Penyandang diabetes mungkin merasakan mati rasa di bagian kaki. Hal ini berbahaya Karena bisa saja kaki terluka tanpa disadari, dan menimbulkan infeksi yang sulit sembuh. Bahkan jika infeksi ini serius, penyandang diabetes mungkin harus merelakan kakinya diamputasi.

5. Saraf


Jika gula darah tinggi merusak saraf, yang dikenal dengan istilah neuropati diabetes, penyandang diabetes mungkin merasa nyeri, kesemutan, atau mati rasa, terutama di kaki.

6. Kulit

Diabetes dapat membuat seseorang lebih mungkin untuk terkena infeksi ragi (yeast), gatal-gatal, muncul ‘belang’ pada kulit seperti bersisik atau berwarna kecoklatan.

7. Masalah ereksi


Pria dengan diabetes mungkin berisiko mengalami gangguan seksual karena gula darah tinggi dapat membahayakan aliran darah dan merusak saraf yang dibutuhkan tubuh untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

6 Hal Yang Harus Diketahui Oleh Penyandang Diabetes

6 Hal Yang Harus Diketahui Oleh Penyandang Diabetes

Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis, adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu atau kurang memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh Pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Insulin dibutuhkan untuk memproses karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi mengontrol kadar gula dalam darah.

Pada penyandang diabetes, kadar gula dalam darahnya tinggi karena gula darah tak dapat digunakan oleh sel tubuh untuk beraktivitas sebagai imbas tidak adanya atau sedikitnya insulin yang merespon di dalam tubuh atau terjadinya resistensi insulin

Insulin adalah semacam truk pengangkut semua sari makanan ke seluruh sel tubuh. Pankreas sebagai penghasil insulin mengirimkan insulin ke usus halus. Dalam usus halus ini terjadi penyerapan sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena kadar gula darah meningkat, maka kadar insulin akan turut meningkat juga.

Insulin larut ke dalam aliran darah dan aliran darah membawa sari makanan ke seluruh sel dan organ tubuh. Apabila jumlah insulin tubuh kurang, maka sari makanan (glukosa) tidak akan sampai ke organ tubuh secara maksimal. Akibatnya glukosa dalam darah menjadi menumpuk dan bila diperiksa laboratorium, kadar gula darah biasanya tinggi.

Kadar gula darah tinggi inilah yang dialami penyandang diabetes. Namun diabetes bukanlah akhir segalanya. Banyak penyandang diabetes bisa menjalani kehidupan normal dengan membicarakan cara mengelola diabetes dengan dokter.

Ada enam langkah kunci yang bisa dilakukan penyandang diabetes untuk mengelola kondisinya, yaitu:

1.Pengaturan pola makan

Pola makan yang baik penting bagi penyandang diabetes, karena apa yang dimakan akan mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Kuncinya adalah fokus pada jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Makanlah banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Pilih karbohidrat kompleks dengan GI yang rendah, susu tanpa lemak dan daging tanpa lemak.

Batasi makanan yang tinggi gula dan lemak. Ingat bahwa karbohidrat berubah menjadi gula, sehingga penting untuk memperhatikan asupan karbohidrat. Aturlah asupan karbohidrat sesuai petunjuk dokter atau ahli gizi. Hal ini bahkan lebih penting untuk penyandang diabetes yang harus mengambil insulin atau mengonsumsi obat untuk mengontrol gula darah.

2. Aktivitas fisik

Jika selama ini kurang gerak, penyandang diabetes sebaiknya mulai mengatur jadwal untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur. Tak perlu berlatih di pusat kebugaran tetapi berjalan selama 30 menit misalnya, bisa dilakukan secara teratur setiap hari.

Memiliki gaya hidup aktif membantu penyandang diabetes mengontrol penyakit ini dengan cara menurunkan gula darah. Hal ini juga menurunkan kesempatan penyandang diabetes terkena penyakit jantung, menjaga berat badan dan mengurangi stres.

Lakukan aktivitas fisik 30 menit yang membuat berkeringat dan bernapas lebih berat setiap hari dalam seminggu, atau sesuai arahan dokter.

 

3. Lakukan pemeriksaan

Jika selama ini belum melakukan pemeriksaan teratur, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai. Kunjungi dokter setidaknya dua kali setahun. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi mulai belajar tentang angka kolesterol, tekanan darah, dan A1c (gula darah rata-rata lebih dari 3 bulan). Jangan lupa, lakukan pemeriksaan mata setiap tahun. Kunjungi dokter untuk memeriksakan masalah kaki, seperti luka atau kerusakan saraf pada kaki terkait diabetes.

 

4. Mengelola stres

Ketika stres atau tertekan, kadar gula darah akan naik. Dan ketika cemas, penyandang diabetes umumnya tidak dapat mengelola penyakitnya dengan baik. Saat stres, penyandang diabetes mungkin akan melupakan aktivitas fisik, mengabaikan pola makan dengan benar, atau bahkan lupa mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Sebelum hal ini berlarut-larut, segera temukan cara untuk mengelola stres, misalnya melalui meditasi, yoga atau hobi yang bisa membuat penyandang diabetes bersantai.

 

5. Berhenti merokok

Diabetes meningkatkan kesempatan penyandang diabetes memiliki masalah kesehatan seperti penyakit jantung, penyakit mata, stroke, gangguan ginjal, penyakit pembuluh darah, kerusakan saraf, dan masalah kaki.

Jika penyandang diabetes merokok, kesempatan untuk mendapatkan beragam masalah ini bahkan lebih besar. Merokok juga dapat membuat penyandang diabetes malas berolahraga. Apabila mengalami kesulitan berhenti merokok, temui dokter dan temukan cara untuk melakukannya.

 

6. Perhatikan asupan alkohol

Menghindari konsumsi alkohol berlebih dapat membuat kontrol gula darah menjadi lebih mudah. Apabila tidak bisa menghilangkan alkohol sama sekali, minumlah dalam jumlah yang tidak berlebihan. The American Diabetes Association menyarankan wanita minum alkohol tidak lebih dari satu gelas sehari dan laki-laki tidak lebih dari dua gelas.

Minum alkohol bisa membuat kadar gula darah meningkat. Periksa gula darah sebelum minum alkohol, dan persiapkan langkah antisipasi untuk menghindari gula darah rendah.

 

Sejumlah minuman seperti anggur dingin mungkin mengandung karbohidrat dalam jumlah lebih tinggi, sehingga jika meminum wine dingin perlu juga menghitung asupan karbohidratnya.

Nah, terkait dengan asupan karbohidrat, ada baiknya penyandang diabetes menjalankan #CutCarbo dengan mengurangi porsi karbohidrat yang dimakan. Program #CutCarbo bisa digunakan untuk menurunkan berat badan lho bila dilakukan dengan benar.

Jangan lupa untuk memperbanyak asupan protein dan sayuran dalam menu makan agar kebutuhan kalori tetap terpenuhi. Selain itu, imbangi juga dengan snacking SOYJOY 2 jam sebelum makan agar kenyang lebih lama.

Menjalankan #CutCarbo tidaklah sesulit yang dibayangkan kok, asalkan ada niat dan motivasi kuat untuk #MenujuHidupSehat.

Sumber: http://www.webmd.com/diabetes/diabetes-lifestyle-tips

 

6 Hal Yang Harus Diketahui Oleh Penyandang Diabetes

6 Hal Yang Harus Diketahui Oleh Penyandang Diabetes

Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis, adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu atau kurang memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh Pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Insulin dibutuhkan untuk memproses karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi mengontrol kadar gula dalam darah.

Pada penyandang diabetes, kadar gula dalam darahnya tinggi karena gula darah tak dapat digunakan oleh sel tubuh untuk beraktivitas sebagai imbas tidak adanya atau sedikitnya insulin yang merespon di dalam tubuh atau terjadinya resistensi insulin

Insulin adalah semacam “truk” pengangkut semua sari makanan ke seluruh sel tubuh. Pankreas sebagai penghasil insulin mengirimkan insulin ke usus halus. Dalam usus halus ini terjadi penyerapan sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena kadar gula darah meningkat, maka kadar insulin akan turut meningkat juga.

Insulin larut ke dalam aliran darah dan aliran darah membawa sari makanan ke seluruh sel dan organ tubuh. Apabila jumlah insulin tubuh kurang, maka sari makanan (glukosa) tidak akan sampai ke organ tubuh secara maksimal. Akibatnya glukosa dalam darah menjadi menumpuk dan bila diperiksa laboratorium, kadar gula darah biasanya tinggi.

Kadar gula darah tinggi inilah yang dialami penyandang diabetes. Namun diabetes bukanlah akhir segalanya. Banyak penyandang diabetes bisa menjalani kehidupan normal dengan membicarakan cara mengelola diabetes dengan dokter.

Ada enam langkah kunci yang bisa dilakukan penyandang diabetes untuk mengelola kondisinya, yaitu:

1.Pengaturan pola makan

Pola makan yang baik penting bagi penyandang diabetes, karena apa yang dimakan akan mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Kuncinya adalah fokus pada jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Makanlah banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Pilih karbohidrat kompleks dengan GI yang rendah, susu tanpa lemak dan daging tanpa lemak.

Batasi makanan yang tinggi gula dan lemak. Ingat bahwa karbohidrat berubah menjadi gula, sehingga penting untuk memperhatikan  asupan karbohidrat. Aturlah asupan karbohidrat sesuai petunjuk dokter atau ahli gizi. Hal ini bahkan lebih penting untuk penyandang diabetes yang harus mengambil insulin atau mengonsumsi obat untuk mengontrol gula darah.

2. Aktivitas fisik

Jika selama ini kurang gerak, penyandang diabetes sebaiknya mulai mengatur jadwal untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur. Tak perlu berlatih di pusat kebugaran tetapi berjalan selama 30 menit misalnya, bisa dilakukan secara teratur setiap hari.

Memiliki gaya hidup aktif membantu penyandang diabetes mengontrol penyakit ini dengan cara menurunkan gula darah. Hal ini juga menurunkan kesempatan penyandang diabetes terkena penyakit jantung, menjaga berat badan dan mengurangi stres.

Lakukan aktivitas fisik 30 menit yang membuat berkeringat dan bernapas lebih berat setiap hari dalam seminggu, atau sesuai arahan dokter.

3. Lakukan pemeriksaan

Jika selama ini belum melakukan pemeriksaan teratur, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai. Kunjungi dokter setidaknya dua kali setahun. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi mulai belajar tentang angka kolesterol, tekanan darah, dan A1c (gula darah rata-rata lebih dari 3 bulan). Jangan lupa, lakukan pemeriksaan mata setiap tahun. Kunjungi dokter untuk memeriksakan masalah kaki, seperti luka atau kerusakan saraf pada kaki terkait diabetes.

4. Mengelola stres

Ketika stres atau tertekan, kadar gula darah akan naik. Dan ketika cemas, penyandang diabetes umumnya tidak dapat mengelola penyakitnya dengan baik. Saat stres, penyandang diabetes mungkin akan melupakan aktivitas fisik, mengabaikan pola makan dengan benar, atau bahkan lupa mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Sebelum hal ini berlarut-larut, segera temukan cara untuk mengelola stres, misalnya melalui meditasi, yoga atau hobi yang bisa membuat penyandang diabetes bersantai.

5. Berhenti merokok

Diabetes meningkatkan kesempatan penyandang diabetes memiliki masalah kesehatan seperti penyakit jantung, penyakit mata, stroke, gangguan ginjal, penyakit pembuluh darah, kerusakan saraf, dan masalah kaki.

Jika penyandang diabetes merokok, kesempatan untuk mendapatkan beragam masalah ini bahkan lebih besar. Merokok juga dapat membuat penyandang diabetes malas berolahraga. Apabila mengalami kesulitan berhenti merokok, temui dokter dan temukan cara untuk melakukannya.

6. Perhatikan asupan alkohol

Menghindari konsumsi alkohol berlebih dapat membuat kontrol gula darah menjadi lebih mudah. Apabila tidak bisa menghilangkan alkohol sama sekali, minumlah dalam jumlah yang tidak berlebihan. The American Diabetes Association menyarankan wanita minum alkohol tidak lebih dari satu gelas sehari dan laki-laki tidak lebih dari dua gelas.

Minum alkohol bisa membuat kadar gula darah meningkat. Periksa gula darah sebelum minum alkohol, dan persiapkan langkah antisipasi untuk menghindari gula darah rendah.

Sejumlah minuman – seperti anggur dingin – mungkin mengandung karbohidrat dalam jumlah lebih tinggi, sehingga jika meminum wine dingin perlu juga menghitung asupan karbohidratnya.

Nah, terkait dengan asupan karbohidrat, ada baiknya penyandang diabetes menjalankan #CutCarbo dengan mengurangi porsi karbohidrat yang dimakan. Program #CutCarbo bisa digunakan untuk menurunkan berat badan lho bila dilakukan dengan benar.

Jangan lupa untuk memperbanyak asupan protein dan sayuran dalam menu makan agar kebutuhan kalori tetap terpenuhi. Selain itu, imbangi juga dengan snacking SOYJOY 2 jam sebelum makan agar kenyang lebih lama.

Menjalankan #CutCarbo tidaklah sesulit yang dibayangkan kok, asalkan ada niat dan motivasi kuat untuk #MenujuHidupSehat.

Sumber: http://www.webmd.com/diabetes/diabetes-lifestyle-tips

6 Cara Minimalkan Stres untuk Ibu Rumah Tangga

6 Cara Minimalkan Stres untuk Ibu Rumah Tangga

Menjadi ibu rumah tangga, atau ibu bekerja, bukanlah pekerjaan mudah. Harus mengurus suami dan anak, juga pekerjaan rumah tangga atau kantor, sungguh membutuhkan kesabaran ekstra. Tak jarang, kaum ibu rentan mengalami stres.

Bahkan ketika semua telah direncanakan dengan baik, apabila menyangkut anak-anak, ada saja kemungkinan meleset. Menjadi ibu memang menyenangkan, namun sekaligus juga menantang. Banyak kaum ibu yang bahkan merasa bersalah jika mengambil ‘me time’, padahal hal ini penting untuk keseimbangan – menjauhkan dari tekanan hidup.

Stres memang tak mungkin dihindari sama sekali, namun kabar baiknya bisa dikelola. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh para ibu untuk mengelola stres agar tidak berdampak negatif. Kami merangkum cara mengelola stres yang bisa dilakukan para ibu dalam paparan berikut ini:

1.Stres akan selalu ada

Hal pertama yang harus diingat adalah, menerima kenyataan bahwa stress akan selalu ada dalam tiap tahap kehidupan. Ini dulu yang harus dipahami dan selanjutnya diterima. Jika kenyataan ini bisa diterima dengan baik, kita akan lebih mudah dalam mengatasi hambatan yang ada di depan mata. Menerima kenyataan hidup adalah bagian pertama dan paling penting dalam mengelola stres.

2.Luangkan waktu untuk diri sendiri

Tidak harus pergi ke salon atau perawatan spa untuk menikmati ‘me time’. Cara sederhana seperti berendam di bath tub atau tidur siang bisa menjadi cara yang efektif untuk beristirahat. Cara sederhana ini bisa menjadi prioritas untuk mengambil jeda sejenak dari rutinitas. Meski singkat, periode waktu ini akan memberi para ibu kesempatan untuk menekan tombol ‘atur ulang’.

3.Jangan terlalu keras pada diri sendiri

Ada kalanya, daftar pekerjaan yang harus diselesaikan kaum ibu seolah tiada akhirnya. Dan jika ibu tak mampu menuntaskan semua ‘to dio list’ janganlah merasa bersalah. Daripada mencoba untuk menjejalkan segala sesuatu ke dalam jadwal – yang tampaknya tak mungkin semua dituntaskan – lebih baik prioritaskan tugas-tugas penting dan buatlah daftar yang harus dikerjakan dari sini. Jangan terlalu keras dan menyalahkan diri sendiri jika tidak semua pekerjaan bisa selesai sempurna. Berdamailah dengan diri sendiri. Ini akan meminimalkan tekanan, percayalah.

4.Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Para ibu umumnya ingin tampil sempurna dan cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain. Ini melelahkan, sekaligus bisa menjadi sumber tekanan yang tak disadari. Sebagai perempuan, berhentilah membandingkan diri kita satu sama lain. Pada kenyataannya, hal itu hanya akan menyakiti diri kita sendiri jika ternyata hasilnya tak sesuai harapan.

5. Ajari anak-anak bertanggung jawab

Sebagai ibu, kita ingin dapat melakukan segalanya. Jika tak ada asisten rumah tangga, ajarilah anak-anak untuk membantu tugas-tugas rumah tangga sesuai dengan kemampuannya. Bagian dari tugas menjadi seorang ibu adalah mengajarkan anak-anak bagaimana berfungsi di dunia nyata. Buatlah daftar tugas dan tetapkan tanggung jawab untuk setiap anak – tentu saja disesuikan dengan usia dan kemampuan masing-masing. Menjadi seorang ibu tidak berarti harus melakukan segala sesuatunya sendiri bukan?.

6. Belajar untuk mengatakan tidak

Sangat penting untuk menerima dan menyadari bahwa ibu memiliki kemampuan untuk mengatakan tidak. Meskipun ibu bertanggung jawab atas anak-anak dan keluarga, namun jangan lupa, diri sendiri juga harus dipikirkan. Kesehatan ibu, baik fisik atau mental, sangat penting sebagai bekal dalam mengasuh anak dan merawat keluarga. Jika seorang ibu tidak sehat, baik secara mental dan fisik, maka dia tidak akan dapat menjadi ibu yang baik. Apabila memang perlu, katakan tidak untuk hal-hal yang memang tidak bisa dilakukan.

Stres mungkin tidak akan pernah sepenuhnya pergi, namun para ibu harus ingat, ada banyak cara mengelola stres agar lebih nyaman dalam menjalani hidup.

Sumber: http://www.beliefnet.com/love-family/parenting/articles/6-ways-moms-can-manage-stress.aspx