by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | 14
Berapa sih sebenarnya nilai normal gula darah atau batas normal gula darah yang seharusnya agar terhindar dari penyakit gula atau diabetes? Buat kamu yang memiliki risiko tinggi penyakit diabetes mellitus alias kencing manis, mungkin akan mulai menaruh perhatian pada kadar gula darah atau kadar glukosa dalam darah.
Karena penasaran, banyak orang yang mencari rumus untuk menghitung nilai normal gula darah atau batas normal gula darah. Padahal, sejatinya nih, kadar gula darah yang normal bukan dihitung, melainkan dibandingkan dengan rentang kadar gula yang telah ditetapkan oleh lembaga kesehatan yang diakui secara internasional, dalam hal ini Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO.
Caranya, kita harus lebih dulu mengetahui berapa kadar gula darah setelah dilakukan pengecekan dengan alat pengukur gula darah. Nah, hasil pengecekan kadar gula darah ini kemudian dibandingkan dengan batas gula darah normal yang ditetapkan WHO.
Cara mengetahui kadar gula darah bisa dilakukan dengan mengeceknya di laboratorium. Pihak laboratorium membutuhkan sampel darah beberapa ml, untuk kemudian dicek dan hasilnya akan keluar beberapa menit kemudian. Saat itulah peralatan laboratorium akan menunjukkan berapa kadar gula darahmu berdasarkan pemeriksaan sampel darah.
Berbicara mengenai tes untuk megetahui kadar gula darah, ada baiknya kita ketahui sedikit tentang jenis-jenis pemeriksaan gula darah. Terdapat empat pemeriksaan kadar gula yang dapat dilakukan. Yaitu gula darah sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan dan pemeriksaan kadar HbA1C.
1. Gula darah sewaktu, merupakan pemeriksaan kadar gula darah yang paling mudah dan sederhana. Untuk melakukan pemeriksaan ini, kita tidak perlu melakukan persiapan puasa. Sesuai dengan namanya, gula darah sewaktu dapat diperiksa kapanpun tanpa memandang kapan waktu makan terakhir kita.Pemeriksaan ini dapat menjadi acuan kasar untuk mendiagnosis diabetes mellitus sekaligus menjadi alat pengontrol gula darah harian.
2. Gula darah puasa, merupakan pemeriksaan kadar gula darah dengan persiapan puasa. Yang dimaksud dengan puasa adalah kita tidak boleh makan dan minum selama waktu 8 jam sebelum memeriksa kadar gula darah. Hasil pemeriksaan kadar gula darah puasa lebih dapat diandalkan daripada gula darah sewaktu.Biasanya pemeriksaan gula darah puasa akan dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan.
3. Gula darah 2 jam setelah makan, adalah pemeriksaan yang juga banyak digunakan untuk mendiagnosis diabetes dan juga mengecek apakah insulin atau obat-obatan yang diberikan dokter sudah dalam dosis yang tepat. Untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah 2 jam setelah makan, kita harus puasa selama 8 jam sebelum melakukan tes ini. Biasanya darah akan diambil terlebih dahulu untuk menentukan kadar gula darah puasa. Setelah itu, kita akan diberi makanan atau air gula. Nah, selang dua jam setelah makan, darah akan diambil lagi untuk dilakukan pemeriksaan kembali. Tes ini juga berguna untuk melihat respon tubuh terhadap gula yang masuk ke dalam darah.
4. HbA1C, ini merupakan pemeriksaan kadar gula darah yang paling modern dan dapat menjadi acuan secara objektif. Pemeriksaan ini mempunyai tujuan untuk melihat rerata kadar gula daran selama 3 bulan. Yang diperiksa di sini agak sedikit berbeda dengan 3 pemeriksaan lainnya di atas. Pemeriksaan ini cukup dapat diandalkan untuk melihat keberhasilan terapi dan perubahan gaya hidup selama 3 bulan ke belakang.
Batas Normal Gula Darah
Untuk mengetahui apakah kadar gula darah normal atau tidak, kita harus membandingkan kadar gula darah dengan standar yang ditetapkan WHO.
Nilai yang tidak memenuhi rentang ini mengacu pada dua kondisi, yaitu penyakit diabetes dan penyakit prediabetes. Berikut adalah batas normal gula darah:
Gula Darah Sewaktu : < 200 mg/dL
Bila kadar gula darah sewaktu mencapai angka 200 mg/dL dan diikuti dengan gejala khas diabetes seperti sering kencing, sering merasa haus, sering merasa lapar dan gejala lainnya, maka Anda dikategorikan menderita penyakit diabetes.
Gula Darah Puasa : < 100 mg/dL
Bila kadar gula darah puasa menunjukkan angka di atas 126 mg/dL maka ini masuk kategori menderita diabetes. Kadar gula darah puasa yang menunjukkan angka 100 sampai 126 mg/dL, maka orang yang bersangkutan digolongkan dalam prediabetes atau pra-diabetes. Agar tidak menjadi diabetes, maka orang itu harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan.
Gula Darah 2 Jam Setelah Makan : < 140 mg/dL
Bila gula darah 2 jam setelah makan berada di atas 200 mg/dL, maka yang bersangkutan digolongkan menderita diabetes. Bila hasil tes menunjukkan angka antara 140-200 mg/dL, maka ia masuk dalam kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit diabetes.
HbA1C : < 5,7%
Apabila angka indikator HbA1C menunjukkan di atas 6,5%, maka yang bersangkutan termasuk menderita diabetes. Sedangkan angka di antara 5,7% 6,5% yang bersangkutan masuk ke kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit diabetes.
Untuk bacaan lebih lanjut:
http://www.diabetes.co.uk/diabetes_care/blood-sugar-level-ranges.html
by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | 14
Cara mengecek gula darah semakin banyak dicari sejak gula darah belakangan menjadi istilah yang sering disebut menyusul makin banyaknya kasus diabetes mellitus alias kencing manis. Apa yang dimaksud dengan gula darah sebenarnya? Gula adarah merupakan istilah yang mengacu pada kadar atau banyaknya kandungan gula di dalam sirkulasi darah di dalam tubuh.
Sebagai informasi nih, gula di dalam tubuh sebenarnya terdapat dalam beberapa bentuk. Gula yang ada di dalam darah disebut sebagai glukosa, yakni bentuk gula yang paling sederhana. Selain glukosa, terdapat gula yang disebut sebagai glikogen.
Nah, glikogen adalah gula dalam bentuk yang lebih kompleks biasa ditemukan di hati dan otot yang fungsinya sebagai cadangan makanan.
Yang disebut gula darah sebenarnya adalah glukosa darah, yang mengacu pada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh.
Glukosa yang dialirkan melalui darah ini sejatinya adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan ( Murray R. K. et al., 2003).
Bagi mereka yang memiliki risiko penyakit kencing manis, atau kerap disebut dengan sakit gula, maka pengujian gula darah secara teratur dapat membantu mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dari diabetes. Cek gula darah juga dapat digunakan sebagai deteksi dini untuk penyakit diabetes mellitus.
Cara mengecek kadar gula darah dengan baik dan benar
Ada beragam cara untuk menguji kadar gula darah dengan baik dan benar. Caranya dapat dilakukan sebagai berikut:
1.Pemantauan glukosa darah di rumah.
Ini merupakan cara radisional pengujian kadar gula darah, dengan cara menusuk jari dengan jarum halus. Darah yang keluar selanjutnya ditempatkan pada strip tes. Nah, selanjutnya strip tes ini akan diletakkan ke dalam alat pengukur khusus yang dikenal sebagai meteran glukosa. Setelah beberapa saat, meteran glukosa akan menampilkan kadar gula darah.
Meter ini bervariasi dalam ukuran, kecepatan dan tentu saja harga. Banyak meteran glukosa yang mampu memberikan hasil dalam waktu kurang dari 15 detik dan dapat menyimpan informasi ini untuk penggunaan masa depan. Alat ukur ini juga dapat menghitung tingkat glukosa darah rata-rata selama periode waktu.
Beberapa meteran glukosa juga memiliki kit perangkat lunak yang mengambil informasi dari meteran dan tampilan grafik dan diagram dari hasil tes di masa lalu.
2. Perangkat yang menguji bagian lain dari tubuh.
Alat untuk mengecek kadar gula darah yang lebih baru memungkinkan kita untuk mengecek kadar gula darah selain dari ujung jari, misalnya di lengan atas, lengan bawah, paha dan pangkal ibu jari. Namun, hal ini dapat menyebabkan kadar glukosa darah yang berbeda dari yang diperoleh dari ujung jari.
Kadar glukosa darah di ujung jari menunjukkan perubahan yang lebih cepat dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh. Mengambil darah dari ujung jari untuk pengecekan kadar gula darah sangat penting terutama karena glukosa darah sangat cepat berubah, seperti setelah makan atau setelah berolahraga .
Bagi mereka yang menyandang diabetes mellitus, hal ini penting untuk mengetahui apakah ia mengalami gejala hipoglikemia atau sebaliknya, hiperglikemia, yang dapat mengancam nyawa jika tak segera ditangani. Mengapa pengecekan kadar gula darah saat ini lebih mengandalkan ujung jari tak lain karena memeriksa kadar gula darah di bagian tubuh lain kurang dapat diandalkan.
Pengecekan gula darah biasanya dianjurkan sebelum makan, sesudah makan dan sebelum tidur. Pemeriksaan glukosa darah harian sangat penting dilakukan pada orang-orang yang memiliki ketergantungan pada insulin.
Kapan dan seberapa sering seseorang harus mengecek adar gula darahnya, hal ini bevariasi di setiap individu. Dokter atau tenaga kesehatan akan memberi tahu kapan sebaiknya dan seberapa sering seseorang harus mengecak kadar gula darah secara mandiri.
Perlu diingat, adanya penyakit akut atau kronis dan perubahan dalam pengobatan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah seseorang. Nah, terkait dengan ini, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengecek kadar gula darah lebih sering saat Anda sakit.
Untuk bacaan lebih lanjut:
http://www.webmd.com/diabetes/guide/glycemic-index-good-versus-bad-carbs
by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | Healthy Living
Makanan penurun gula darah sering menjadi salah satu hal yang dicari oleh para penyandang diabetes. Ini disebabkan karena tantangan pasien diabetes mellitus atau mereka yang menderita penyakit kencing manis adalah menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. Demi alasan menjaga kadar gula darah tetap dalam kadar normal inilah makanya pasien diabetes tidak boleh mengonsumsi makanan sembarangan.
Sejumlah makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi mampu meningkatkan kadar gula darah dalam waktu cepat, dan hal ini tak baik bagi penyandang diabetes.
Para peneliti telah menghabiskan waktu bertahun-tahun memperdebatkan apa yang membuat kadar gula darah terlalu tinggi pada penderita diabetes. Penyebab potensialnya adalah gula, karbohidrat secara umum, karbohidrat sederhana, pati, dan banyak lagi.
Indeks glikemik merupakan salah satu upaya untuk mengukur efek makanan pada gula darah setiap individu.
Para peneliti telah mempelajari bahwa makanan dengan indeks glisemik tinggi, umumnya menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi. Selain itu, orang yang banyak menyantap makanan jenis ini, cenderung memiliki kadar lemak tubuh berlebih, seperti yang diukur dengan indeks massa tubuh (BMI). BMI yang tinggi terkait dengan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi meliputi banyak karbohidrat, antara lain roti tawar, pasta, nasi, sereal dengan kandungan serat rendah, juga makanan yang dipanggang.
Orang dengan diabetes disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah untuk mengontrol kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik rendah umumnya hanya memiliki dampak yang lebih sedikit terhadap kadar gula darah, demikian menurut laman kesehatan terkemua, Webmd.com.
Makanan yang dikategorikan memiliki indeks glikemik rendah antara lain buah dan sayur, biji-bijian utuh dan hanya sedikit diproses, juga golongan kacang-kacangan.
Banyak produk makanan kemasan yang mencantumkan indeks glikemik, meskipun hal ini tidak diperlukan. Untuk referensi, gunakan grafik indeks glikemik berikut untuk menafsirkan angka-angkanya:
Kadar rendah/baik: 55 atau kurang
Kadar sedang: 56-69
Kadar tinggi / buruk : 70 atau lebih tinggi
Mengetahui apakah suatu makanan tertentu memiliki indeks glikemik rendah atau tinggi merupakan awal yang baik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mengubah indeks glikemik suatu makanan, antara lain: Makanan lain yang disantap pada waktu bersamaan; Komponen lain dari makanan, seperti jumlah protein atau lemak; Bagaimana makanan disiapkan; serta Reaksi tubuh terhadap makanan.
Makanan Penurun Kadar Gula Darah
Satu hal yang penting bagi penderita diabetes adalah mengontrol tingkat gula dalam darah mereka. Untuk melakukannya, penderita diabetes tak harus menjalani diet ketat. Cukup pilih makanan yang bisa menurunkan kadar gula dalam darah.
Laman Third Age merangkum sejumlah makanan yang dapat menurunkan kadar gula darah, yaitu:
1. Alpukat
Alpukat kaya akan serat yang memperlambat sistem pencernaan dan mencegah kadar gula dalam darah meningkat terlalu cepat. Buah ini juga mengandung lemak baik. Meski begitu, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsinya karena alpukat juga mengandung kalori tinggi.
2. Kayu manis
Kayu manis diketahui mampu meningkatkan kemampuan insulin untuk merespon glukosa. Ini akan membantu menurunkan tingkat gula darah dan menurunkan kolesterol jahat.
3. Ikan
Ikan yang kaya omega-3 seperti salmon, sarden, herring, makarel, dan lainnya sangat baik untuk kesehatan jantung dan seluruh tubuh. Semua jenis ikan rendah lemak dan rendah kolesterol.
4. Kacang dan sayur-sayuran
Kacang seperti almond, pecan, walnut, dan peanut kaya akan serat dan mengandung lemak sehat. PIlih kacang yang tidak mengandung banyak garam dan jangan konsumsi terlalu banyak karena kacang mengandung tinggi kalori. Mengonsumsi kacang tak hanya membuat kita cepat kenyang tetapi juga mengontrol tingkat gula darah.
Sayuran segar rendah lemak dan kalori, serta kaya akan serat dan cairan. Manfaat lainnya adalah, sayuran membantu kita lebih mudah kenyang dan tidak memicu lonjakan kadar gula darah.
5. Ubi jalar
Ubi jalar mengandung serat lebih banyak dibandingkan kentang. Karena itu ubi jalar mampu menurunkan lebih banyak kadar gula dalam darah. Sayuran segar rendah lemak dan kalori, serta kaya akan serat dan cairan. Sayuran juga membantu Anda lebih mudah kenyang dan tidak menyebabkan tingkat gula dalam darah melonjak
Bacaan lebih lanjut:
http://www.healthline.com/health-slideshow/foods-lower-blood-sugar
by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | Healthy Living
Berapa sih sebenarnya nilai normal gula darah atau batas normal gula darah yang seharusnya agar terhindar dari penyakit gula atau diabetes? Buat kamu yang memiliki risiko tinggi penyakit diabetes mellitus alias kencing manis, mungkin akan mulai menaruh perhatian pada kadar gula darah atau kadar glukosa dalam darah.
Karena penasaran, banyak orang yang mencari rumus untuk menghitung nilai normal gula darah atau batas normal gula darah. Padahal, sejatinya nih, kadar gula darah yang normal bukan dihitung, melainkan dibandingkan dengan rentang kadar gula yang telah ditetapkan oleh lembaga kesehatan yang diakui secara internasional, dalam hal ini Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO.
Caranya, kita harus lebih dulu mengetahui berapa kadar gula darah setelah dilakukan pengecekan dengan alat pengukur gula darah. Nah, hasil pengecekan kadar gula darah ini kemudian dibandingkan dengan batas gula darah normal yang ditetapkan WHO.
Cara mengetahui kadar gula darah bisa dilakukan dengan mengeceknya di laboratorium. Pihak laboratorium membutuhkan sampel darah beberapa ml, untuk kemudian dicek dan hasilnya akan keluar beberapa menit kemudian. Saat itulah peralatan laboratorium akan menunjukkan berapa kadar gula darahmu berdasarkan pemeriksaan sampel darah.
Berbicara mengenai tes untuk megetahui kadar gula darah, ada baiknya kita ketahui sedikit tentang jenis-jenis pemeriksaan gula darah. Terdapat empat pemeriksaan kadar gula yang dapat dilakukan. Yaitu gula darah sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan dan pemeriksaan kadar HbA1C.
1. Gula darah sewaktu, merupakan pemeriksaan kadar gula darah yang paling mudah dan sederhana. Untuk melakukan pemeriksaan ini, kita tidak perlu melakukan persiapan puasa. Sesuai dengan namanya, gula darah sewaktu dapat diperiksa kapanpun tanpa memandang kapan waktu makan terakhir kita.Pemeriksaan ini dapat menjadi acuan kasar untuk mendiagnosis diabetes mellitus sekaligus menjadi alat pengontrol gula darah harian.
2. Gula darah puasa, merupakan pemeriksaan kadar gula darah dengan persiapan puasa. Yang dimaksud dengan puasa adalah kita tidak boleh makan dan minum selama waktu 8 jam sebelum memeriksa kadar gula darah. Hasil pemeriksaan kadar gula darah puasa lebih dapat diandalkan daripada gula darah sewaktu.Biasanya pemeriksaan gula darah puasa akan dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan.
3. Gula darah 2 jam setelah makan, adalah pemeriksaan yang juga banyak digunakan untuk mendiagnosis diabetes dan juga mengecek apakah insulin atau obat-obatan yang diberikan dokter sudah dalam dosis yang tepat. Untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah 2 jam setelah makan, kita harus puasa selama 8 jam sebelum melakukan tes ini. Biasanya darah akan diambil terlebih dahulu untuk menentukan kadar gula darah puasa. Setelah itu, kita akan diberi makanan atau air gula. Nah, selang dua jam setelah makan, darah akan diambil lagi untuk dilakukan pemeriksaan kembali. Tes ini juga berguna untuk melihat respon tubuh terhadap gula yang masuk ke dalam darah.
4. HbA1C, ini merupakan pemeriksaan kadar gula darah yang paling modern dan dapat menjadi acuan secara objektif. Pemeriksaan ini mempunyai tujuan untuk melihat rerata kadar gula daran selama 3 bulan. Yang diperiksa di sini agak sedikit berbeda dengan 3 pemeriksaan lainnya di atas. Pemeriksaan ini cukup dapat diandalkan untuk melihat keberhasilan terapi dan perubahan gaya hidup selama 3 bulan ke belakang.
Batas Normal Gula Darah
Untuk mengetahui apakah kadar gula darah normal atau tidak, kita harus membandingkan kadar gula darah dengan standar yang ditetapkan WHO.
Nilai yang tidak memenuhi rentang ini mengacu pada dua kondisi, yaitu penyakit diabetes dan penyakit prediabetes. Berikut adalah batas normal gula darah:
Gula Darah Sewaktu : < 200 mg/dL
Bila kadar gula darah sewaktu mencapai angka 200 mg/dL dan diikuti dengan gejala khas diabetes seperti sering kencing, sering merasa haus, sering merasa lapar dan gejala lainnya, maka Anda dikategorikan menderita penyakit diabetes.
Gula Darah Puasa : < 100 mg/dL
Bila kadar gula darah puasa menunjukkan angka di atas 126 mg/dL maka ini masuk kategori menderita diabetes. Kadar gula darah puasa yang menunjukkan angka 100 sampai 126 mg/dL, maka orang yang bersangkutan digolongkan dalam prediabetes atau pra-diabetes. Agar tidak menjadi diabetes, maka orang itu harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan.
Gula Darah 2 Jam Setelah Makan : < 140 mg/dL
Bila gula darah 2 jam setelah makan berada di atas 200 mg/dL, maka yang bersangkutan digolongkan menderita diabetes. Bila hasil tes menunjukkan angka antara 140-200 mg/dL, maka ia masuk dalam kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit diabetes.
HbA1C : < 5,7%
Apabila angka indikator HbA1C menunjukkan di atas 6,5%, maka yang bersangkutan termasuk menderita diabetes. Sedangkan angka di antara 5,7% – 6,5% yang bersangkutan masuk ke kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit diabetes.
Untuk bacaan lebih lanjut:
http://www.diabetes.co.uk/diabetes_care/blood-sugar-level-ranges.html
by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | Healthy Living
Cara mengecek gula darah semakin banyak dicari sejak gula darah belakangan menjadi istilah yang sering disebut menyusul makin banyaknya kasus diabetes mellitus alias kencing manis. Apa yang dimaksud dengan gula darah sebenarnya? Gula adarah merupakan istilah yang mengacu pada kadar atau banyaknya kandungan gula di dalam sirkulasi darah di dalam tubuh.
Sebagai informasi nih, gula di dalam tubuh sebenarnya terdapat dalam beberapa bentuk. Gula yang ada di dalam darah disebut sebagai glukosa, yakni bentuk gula yang paling sederhana. Selain glukosa, terdapat gula yang disebut sebagai glikogen.
Nah, glikogen adalah gula dalam bentuk yang lebih kompleks biasa ditemukan di hati dan otot yang fungsinya sebagai cadangan makanan.
Yang disebut gula darah sebenarnya adalah glukosa darah, yang mengacu pada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh.
Glukosa yang dialirkan melalui darah ini sejatinya adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan ( Murray R. K. et al., 2003).
Bagi mereka yang memiliki risiko penyakit kencing manis, atau kerap disebut dengan sakit gula, maka pengujian gula darah secara teratur dapat membantu mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dari diabetes. Cek gula darah juga dapat digunakan sebagai deteksi dini untuk penyakit diabetes mellitus.
Cara mengecek kadar gula darah dengan baik dan benar
Ada beragam cara untuk menguji kadar gula darah dengan baik dan benar. Caranya dapat dilakukan sebagai berikut:
1.Pemantauan glukosa darah di rumah.
Ini merupakan cara radisional pengujian kadar gula darah, dengan cara menusuk jari dengan jarum halus. Darah yang keluar selanjutnya ditempatkan pada strip tes. Nah, selanjutnya strip tes ini akan diletakkan ke dalam alat pengukur khusus yang dikenal sebagai meteran glukosa. Setelah beberapa saat, meteran glukosa akan menampilkan kadar gula darah.
Meter ini bervariasi dalam ukuran, kecepatan dan tentu saja harga. Banyak meteran glukosa yang mampu memberikan hasil dalam waktu kurang dari 15 detik dan dapat menyimpan informasi ini untuk penggunaan masa depan. Alat ukur ini juga dapat menghitung tingkat glukosa darah rata-rata selama periode waktu.
Beberapa meteran glukosa juga memiliki kit perangkat lunak yang mengambil informasi dari meteran dan tampilan grafik dan diagram dari hasil tes di masa lalu.
2. Perangkat yang menguji bagian lain dari tubuh.
Alat untuk mengecek kadar gula darah yang lebih baru memungkinkan kita untuk mengecek kadar gula darah selain dari ujung jari, misalnya di lengan atas, lengan bawah, paha dan pangkal ibu jari. Namun, hal ini dapat menyebabkan kadar glukosa darah yang berbeda dari yang diperoleh dari ujung jari.
Kadar glukosa darah di ujung jari menunjukkan perubahan yang lebih cepat dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh. Mengambil darah dari ujung jari untuk pengecekan kadar gula darah sangat penting terutama karena glukosa darah sangat cepat berubah, seperti setelah makan atau setelah berolahraga .
Bagi mereka yang menyandang diabetes mellitus, hal ini penting untuk mengetahui apakah ia mengalami gejala hipoglikemia atau sebaliknya, hiperglikemia, yang dapat mengancam nyawa jika tak segera ditangani. Mengapa pengecekan kadar gula darah saat ini lebih mengandalkan ujung jari tak lain karena memeriksa kadar gula darah di bagian tubuh lain kurang dapat diandalkan.
Pengecekan gula darah biasanya dianjurkan sebelum makan, sesudah makan dan sebelum tidur. Pemeriksaan glukosa darah harian sangat penting dilakukan pada orang-orang yang memiliki ketergantungan pada insulin.
Kapan dan seberapa sering seseorang harus mengecek adar gula darahnya, hal ini bevariasi di setiap individu. Dokter atau tenaga kesehatan akan memberi tahu kapan sebaiknya dan seberapa sering seseorang harus mengecak kadar gula darah secara mandiri.
Perlu diingat, adanya penyakit akut atau kronis dan perubahan dalam pengobatan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah seseorang. Nah, terkait dengan ini, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengecek kadar gula darah lebih sering saat Anda sakit.
Untuk bacaan lebih lanjut:
http://www.webmd.com/diabetes/guide/glycemic-index-good-versus-bad-carbs