Cegah Glaukoma Sekarang Juga!

Cegah Glaukoma Sekarang Juga!

Diabetes yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan kadar gula dalam darah yang tidak terkendali. Akibatnya adalah berbagai komplikasi penyakit yang bisa berujung pada masalah gangguan ingatan atau pikun, amputasi akibat gangren, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Salah satu komplikasi yang cukup sering terjadi pada penyandang diabetes adalah gangguan penglihatan seperti glaukoma yang berada pada peringkat kedua dalam penyebab utama kebutaan di dunia. Masalah penglihatan ini bisa disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah menuju mata serta meningkatnya tekanan di dalam mata (intraokuler). Tekanan ini dapat merusak saraf retina dan saraf optik yang mehubungkan mata ke otak, menyebabkan kebutaan.

“Penyandang diabetes memang memiliki resiko lebih besar untuk mengalami glaukoma. Tapi SOYJOY Lovers yang tidak menderita diabetes pun bisa mengalami glaukoma.”

 

Penyandang diabetes memang memiliki resiko lebih besar untuk mengalami glaukoma. Tapi SOYJOY Lovers yang tidak terkena diabetes pun bisa mengalami glaukoma. Baik penyandang diabetes maupun bukan penyandang diabetes bisa mencegah glaukoma dengan cara berikut ini:

    1. Memeriksa mata secara rutin
      Glaukoma bisa terjadi tanpa disadari. Karena itu, pemeriksaan rutin perlu dilakukan agar masalah glaukoma ditemukan sejak dini, sehingga bisa segera ditangani dengan tepat sebelum semakin parah. Anda yang berusia di bawah 40 tahun perlu memeriksakan mata tiap 2-4 tahun sekali, sedangkan Anda yang berusia 40-54 tahun perlu memeriksakan mata tiap 1-3 tahun sekali. Pada orang berusia 55-64 tahun perlu memeriksakan mata 1-2 tahun sekali, dan orang berusia di atas 65 tahun perlu memeriksakan mata tiap 6-12 bulan. Bagi penyandang diabetes, pemeriksaan mata perlu dilakukan setidaknya 1 kali per tahun.

    1. Olahraga secara teratur
      Berjalan atau joging 3 kali seminggu atau lebih membantu menurunkan resiko glaukoma.

 

    1. Lindungi mata Anda
      Cedera atau luka pada mata juga bisa menyebabkan glaukoma. Karena itu, penggunaan kacamata atau pelindung lainnya sangat penting saat berolahraga atau melakukan aktivitas lain.

 

    1. Konsumsi makanan yang kaya DHA
      DHA merupakan bagian penting pada retina mata dan untuk mencegah penurunan fungsi sel. Karena itu, cukupi asupan asam lemak DHA dari bahan-bahan seperti ikan maupun minyak ikan.

 

    1. Hindari lemak trans
      Pola makan kaya lemak trans tak hanya mengganggu kerja asam lemak omega 3 pada tubuh, tapi juga membantu mempercepat degenerasi sel.

 

  1. Konsumsi makanan kaya lutein dan zeaxanthin
    Lutein dan zeaxanthin berperan penting bagi kesehatan kemampuan penglihatan. Karena itu, perbanyak konsumsi bayam, brokoli, kuning telur, dll.

Gaya hidup sehat berperan penting dalam melindungi primanya kemampuan penglihatan Anda. Bagi Anda yang telah didiagnosa menderita glaukoma juga perlu menghindari konsumsi gula demi menghindari berkembangnya penyakit menjadi semakin parah.

Sumber:
http://articles.mercola.com/
http://www.glaucoma.org/

Inilah Arti Istilah Diabetes Basah dan Kering

Inilah Arti Istilah Diabetes Basah dan Kering

Diabetes terbagi menjadi 2 macam, yaitu diabetes tipe 1 (terjadi karena adanya kerusakan pada pankreas) dan diabetes tipe 2 (produksi insulin pada tubuh berkurang atau tubuh menjadi resisten terhadap insulin). Tapi ada juga sebuah penggolongan masalah diabetes yang sering dikenal masyarakat, yaitu diabetes kering dan diabetes basah. Apakah maksud dari istilah tersebut?

Luka pada penyandang diabetes yang kadar gula dalam darahnya tidak terkontrol memang cenderung lebih sulit sembuh dan beresiko terinfeksi bila tidak ditangani dengan baik.

Secara medis, sebenarnya tidak ada penggolongan diabetes kering dan diabetes basah. Kedua istilah yang sering beredar di masyarakat itu digunakan untuk membedakan penyandang diabetes dengan infeksi/luka yang sulit sembuh (diabetes basah) serta penyandang diabetes yang tidak memiliki infeksi atau luka (diabetes kering). Maklum, luka pada penyandang diabetes yang kadar gula dalam darahnya tidak terkontrol memang cenderung lebih sulit sembuh dan beresiko terinfeksi bila tidak ditangani dengan baik.

Penyandang diabetes memang harus mampu mengontrol kadar gula dalam darahnya untuk menghindari berbagai komplikasi yang bisa terjadi. Salah satu komplikasi yang bisa dialami penyandang diabetes adalah penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi terganggu. Lalu ketika suatu bagian tubuh tidak mendapatkan aliran darah dengan baik, sel tubuh pun menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi, dan akhirnya mati.

Gabungan antara gangguan peredaran darah dengan kadar gula darah yang tinggi membuat pertahanan tubuh menurun dan bakteri lebih mudah berkembang biak. Akibatnya, penyandang diabetes lebih mudah terkena infeksi, sehingga bagian tubuh yang mengalami luka terus menyebar. Bila tidak segera ditangani dengan baik, luka yang awalnya hanya berupa luka sederhana bisa menjadi sangat parah sehingga membuat anggota tubuh menjadi perlu diamputasi.

Karena itulah, peyandang diabetes harus menjaga kadar gula dalam darahnya melalui gaya hidup sehat dan pola makan yang sesuai dengan diet yang dianjurkan bagi penyandang diabetes. Bahkan cemilan ringan yang dikonsumsi penyandang diabetes pun harus dipilih dengan cermat, misalnya sajian dengan indeks glikemik rendah seperti SOYJOY. Dengan perawatan yang tepat, kadar gula dalam darah menjadi terkendali dan penyandang diabetes tidak mengalami komplikasi yang mengubah diabetes kering-nya menjadi diabetes basah.

Sumber:
http://www.alodokter.com/
http://health.kompas.com/

Hati-hati, Alkohol Bukan Untuk Sembuhkan Luka Bagi Penyandang Diabetes!

Hati-hati, Alkohol Bukan Untuk Sembuhkan Luka Bagi Penyandang Diabetes!

Salah satu dampak kesehatan yang dialami oleh penyandang diabetes adalah menurunnya sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penyandang diabetes lebih rentan terhadap masalah infeksi. Karena itulah, luka yang biasanya tidak berbahaya pun perlu ditangani dengan ekstra hati-hati bila dialami oleh penyandang diabetes. Lalu bagaimanakah cara terbaik untuk merawat luka pada penyandang diabetes?

Alkohol serta hidrogen peroksida tak hanya membunuh bakteri pada luka, tapi juga bisa menyebabkan iritasi dan merusak jaringan kulit di sekitar luka.

Saat mengalami luka, hal pertama yang biasa kita lakukan adalah membersihkan luka dengan alkohol. Tapi ternyata kebiasaan itu sebaiknya ditinggalkan, terutama oleh penyandang diabetes. Luka pada penyandang diabetes sebaiknya tidak dibersihkan dengan alkohol atau hidrogen peroksida, karena alkohol serta hidrogen peroksida tak hanya membunuh bakteri pada luka, tapi juga bisa menyebabkan iritasi dan merusak jaringan kulit di sekitar luka. Akibatnya, luka menjadi sulit sembuh. Padahal penyandang diabetes biasanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun dan penyumbatan arteri, sehingga luka semakin sulit sembuh dan bisa menjadi semakin parah.

Karena itu, luka pada penyandang diabetes bisa dibersihkan dengan air dan sabun biasa. Caranya:

  • Basuh luka di bawah air mengalir selama sekitar 5 menit untuk menghilangkan kotoran dari luka.
  • Bersihkan juga area di sekitar luka dengan sabun lembut. Selain air dan sabun, luka juga bisa dibersihkan dengan campuran air hangat dan garam. Air garam ini membantu membunuh kuman dan bakteri sekaligus mendorong penyembuhan luka yang lebih cepat.
  • Setelah luka dibersihkan, olesi luka dengan salep antibiotik atau obat lain yang diresepkan oleh dokter untuk mencegah bakteri masuk ke dalam luka.
  • Tutupi luka dengan perban untuk melindungi luka dari kotoran. Ganti perban secara rutin dan periksa luka setiap hari untuk mengawasi adanya gejala infeksi seperti bengkak, kemerahan di sekitar luka, serta munculnya nanah.

Selain itu, kalau luka tak berhenti berdarah atau bila luka terdapat di area kaki, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter, sehingga luka bisa segera diatasi sejak dini sebelum berkembang menjadi semakin parah.

Sumber:
http://health.clevelandclinic.org
http://www.webmd.com

Inilah Efek Samping Godaan Suntik Kurus

Inilah Efek Samping Godaan Suntik Kurus

Tampil cantik dengan tubuh yang langsing merupakan keinginan banyak wanita. Berbagai cara pun dilakukan demi mendapatkan berat badan ideal dan bentuk tubuh idaman, mulai dari diet, olahraga teratur, hingga cara instan seperti sedot lemak maupun mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Salah satu cara yang dianggap mampu menurunkan berat badan secara cepat adalah suntik kurus. Tapi apakah cara ini aman untuk kesehatan ?

Menurut dr. Nicolaski Lumbuun dari Fakultas Kodekteran Universitas Pelita Harapan, Karawaci, pemberian obat dengan cara suntik pada dasarnya memiliki resiko bila dibandingkan dengan obat oral. Beberapa resiko obat yang diberikan secara suntik adalah:

  1. Pemberian obat dengan cara suntik memiliki resiko infeksi, terutama bila alat suntik tidak steril dan cara penyuntikan salah.
  2. Pemberian obat secara langsung ke dalam sirkulasi darah dalam dosis yang cukup besar akan membebani fungsi ginjal dan hati, yaitu organ tubuh yang berfungsi menetralisir efek obat.
  3. Pemberian obat secara suntik memiliki resiko alergi lebih besar dibandingkan obat oral.
  4. Bila obat yang diberikan secara suntik mengakibatkan efek samping, maka kadar obat dalam darah akan sulit untuk dikurangi. Beda halnya dengan obat oral. Kalau obat yang diminum mengakibatkan efek samping, maka prosedur seperti bilas lambung atau merangsang muntah bisa dilakukan.

Obat yang digunakan dalam suntik kurus sendiri bermacam-macam. Tiap obat bisa menimbulkan efek samping yang berbeda-beda.

Poin-poin di atas adalah resiko dari prosedur suntik kurus. Obat yang digunakan dalam suntik kurus sendiri bermacam-macam. Tiap obat bisa menimbulkan efek samping yang berbeda-beda juga, seperti:

1. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
HCG sebenarnya merupakan hormon yang diproduksi wanita saat sedang hamil. Suntik hormon ini diklaim mampu menurunkan berat badan, namun memberikan efek samping seperti sakit kepala, kram pada kaki, kerontokan rambut, susah buang air besar, serta rasa sakit pada payudara. Suntik HCG bahkan bisa menyebabkan penyumbatan darah yang berakibat fatal.

2. Lipostabil dan L. Carnitine
Obat pencair dan pembakar lemak ini memiliki efek samping seperti mual dan muntah, memar dan keringat berlebih pada bagian tubuh yang disuntik, pusing, serta dehidrasi.

3. Aqualyx
Suntikan aqualyx diklaim mampu membentuk dan melangsingkan bagian tubuh dengan cara menyerap lemak ke aliran darah dan mengeluarkannya melalui air seni. Tapi bila lemak larut bersama garam ke dalam aliran darah, kadar kolesterol dalam tubuh bisa melonjak tinggi.

4. Campuran PPC, L Carnitine, organic silicum, serta procaine
Efek samping yang bisa terjadi dari suntik dengan campuran obat di atas di antaranya adalah infeksi kulit, memar, abses (infeksi bernanah pada kulit), matinya jaringan kulit di area yang disuntik, serta hiperpigmentasi alias kulit yang menghitam di area suntik. Suntikan obat-obatan ini juga bisa menyebabkan masalah gatal, rasa perih, serta bengkak pada area yang disuntik.

Saat ini memang banyak cara untuk mendapatkan berat badan dan bentuk tubuh ideal dengan cepat dan mudah. Tapi gaya hidup dengan pola makan sehat dan olahraga teratur merupakan cara yang justru memberikan manfaat positif bagi kesehatan. Jadi, pilih yang mana? Yang cepat tapi punya resiko bagi kesehatan, atau yang butuh kerja keras tapi bermanfaat bagi kesehatan?

Sumber:
http://www.womenshealthmag.com

Inilah Arti Istilah Diabetes Basah dan Kering

Inilah Arti Istilah Diabetes Basah dan Kering

Diabetes terbagi menjadi 2 macam, yaitu diabetes tipe 1 (terjadi karena adanya kerusakan pada pankreas) dan diabetes tipe 2 (produksi insulin pada tubuh berkurang atau tubuh menjadi resisten terhadap insulin). Tapi ada juga sebuah penggolongan masalah diabetes yang sering dikenal masyarakat, yaitu diabetes kering dan diabetes basah. Apakah maksud dari istilah tersebut?

“Luka pada penyandang diabetes yang kadar gula dalam darahnya tidak terkontrol memang cenderung lebih sulit sembuh dan beresiko terinfeksi bila tidak ditangani dengan baik.”

Secara medis, sebenarnya tidak ada penggolongan diabetes kering dan diabetes basah. Kedua istilah yang sering beredar di masyarakat itu digunakan untuk membedakan penyandang diabetes dengan infeksi/luka yang sulit sembuh (diabetes basah) serta penyandang diabetes yang tidak memiliki infeksi atau luka (diabetes kering). Maklum, luka pada penyandang diabetes yang kadar gula dalam darahnya tidak terkontrol memang cenderung lebih sulit sembuh dan beresiko terinfeksi bila tidak ditangani dengan baik.

Penyandang diabetes memang harus mampu mengontrol kadar gula dalam darahnya untuk menghindari berbagai komplikasi yang bisa terjadi. Salah satu komplikasi yang bisa dialami penyandang diabetes adalah penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi terganggu. Lalu ketika suatu bagian tubuh tidak mendapatkan aliran darah dengan baik, sel tubuh pun menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi, dan akhirnya mati.

Gabungan antara gangguan peredaran darah dengan kadar gula darah yang tinggi membuat pertahanan tubuh menurun dan bakteri lebih mudah berkembang biak. Akibatnya, penyandang diabetes lebih mudah terkena infeksi, sehingga bagian tubuh yang mengalami luka terus menyebar. Bila tidak segera ditangani dengan baik, luka yang awalnya hanya berupa luka sederhana bisa menjadi sangat parah sehingga membuat anggota tubuh menjadi perlu diamputasi.

Karena itulah, peyandang diabetes harus menjaga kadar gula dalam darahnya melalui gaya hidup sehat dan pola makan yang sesuai dengan diet yang dianjurkan bagi penyandang diabetes. Bahkan cemilan ringan yang dikonsumsi penyandang diabetes pun harus dipilih dengan cermat, misalnya sajian dengan indeks glikemik rendah seperti SOYJOY. Dengan perawatan yang tepat, kadar gula dalam darah menjadi terkendali dan penyandang diabetes tidak mengalami komplikasi yang mengubah ‘diabetes kering’-nya menjadi ‘diabetes basah’.

Sumber:
http://www.alodokter.com/
http://health.kompas.com/