5 Ciri Penyakit Diabetes

Kencing manis merupakan salah satu istilah lain dari diabetes melitus. Penyakit ini terjadi karena gangguan kerja yang dialami hormon insulin. Bagi yang masih asing dengan hormone insulin, ini adalah hormon yang mengatur metabolisme glukosa di dalam darah. Permasalahan terjadi ketika hormon insulin mengalami gangguan sehingga kadar gula dalam darah meningkat. Bisa dibilang diabetes memang disebabkan oleh gula, meskipun terkadang penyebab utamanya bukan hanya karena gula.

Ciri penyakit diabetes antara lain ditandai dengan mudah merasa lapar dan haus. Rasa lapar tersebut juga disertai dengan frekuensi buang air kecil yang cukup sering, berat badan menurun drastis, dan merasa letih dan lesu. Ciri penyakit diabetes beragam tergantung dari jenis diabetesnya:

1. Ciri penyakit diabetes tipe 1

Jenis diabetes ini biasanya menyerang anak-anak dan remaja. Diabetes tipe 1 ini juga dikenal sebagai juvenile diabetes. Ciri penyakit diabetes tipe 1 adalah hancurnya sistem autoimunitas dari sel ?-cells.

Runtuhnya autoimunitas tersebut membuat pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin. Itulah sebabnya para penyandang diabetes tipe 1 ini sangat bergantung pada terapi hormon insulin.

2. Ciri penyakit diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 paling banyak dialami oleh penyandang diabetes. Sekitar 90-95% penyandang diabetes mengalami diabetes tipe 2. Umumnya penyebab diabetes tipe 2 adalah akibat gaya hidup yang tidak sehat. Pada penyandang diabetes tipe 2, pankreas masih menghasilkan hormon insulin dengan kadar yang sangat sedikit. Oleh karena itu, diabetes tipe 2 juga dikenal sebagai Non-insulin Dependent Diabetes Mellitus.

3. Ciri penyakit diabetes gestasional

Sebagian besar yang mengalami diabetes gestasional adalah para ibu hamil yang sebelumnya tidak pernah terkena diabetes. Ketika dicek, kadar gula darah dapat melebihi 126 mg/dL. Kadar gula tinggi pada seorang ibu hamil akan diteruskan pada janin lewat plasenta. Akibatnya, setelah lahir bayi memiliki berat badan yang melebihi batas normal dan bayi tersebut juga memiliki risiko diabetes yang diturunkan dari ibunya

Diabetes dipercaya sebagai penyakit keturunan. Padahal, seseorang tanpa riwayat dibetes di keluarganya pun bisa tetap terserang penyakit ini. Namun, dengan pola hidup dan diet sehat, penyandang diabetes bisa tetap menjalani hidup dengan sehat.

4. Ciri komplikasi penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2

Komplikasi jangka pendek dari diabetes tipe 1 dan tipe 2 butuh penanganan segera. Jika tak dirawat segera, kondisi ini dapat menyebabkan kejang dan tak sadar (koma). Komplikasi yang kemungkinan timbul akibat penyakit diabetes tipe 1 dan 2 antara lain:

– Gula darah tinggi (hyperglycemia).

– Gula darah rendah (hypoglycemia).

– Penyakit kardiovaskular.

– Kerusakan saraf (neuropathy).

– Kerusakan ginjal (nephropathy).

– Kerusakan mata. Diabetes dapat merusak pembuluh darah pada retina (diabetic retinopathy), yang berpotensi menyebabkan kebutaan.

– Kerusakan kaki. Kerusakan saraf pada kaki atau tersendatnya aliran darah ke kaki akan meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki. Jika tak segera ditangani, kaki yang terluka atau melepuh dapat menimbulkan infeksi serius. Jika sudah demikian, tak ada jalan lain kecuali dilakukan amputasi pada jari kaki atau kaki.

– Infeksi kulit dan mulut. Diabetes membuat penderitanya mudah terkena masalah pada kulit, termasuk infeksi akibat bakteri, infeksi jamur dan gatal-gatal. Infeksi gusi juga berpotensi terjadi, apalagi jika penderitanya tak memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi.

– Masalah tulang dan persendian. Diabetes membuat penderitanya berisiko mengalami masalah pada tulang dan persendian, misalnya osteoporosis.

5.Ciri komplikasi penyakit diabetes gestational

Kebanyakan wanita yang mengidap diabetes gestational melahirkan bayi yang sehat. Namun, jika kelebihan kadar gula ini tak ditangani dapat memicu masalah pada si ibu dan bayinya. Komplikasi pada bayi dapat terjadi sebagai akibat dari diabetes gestational, seperti misalnya:

Pertumbuhan berlebih.

Gula darah rendah.

Respiratory distress syndrome.

Sakit kuning.

Berpotensi mengidap diabetes tipe 2.

Kematian. Diabetes gestational yang tak tertangani dapat menyebabkan pada bayi baik sebelum lahir atau tak lama setelah dilahirkan.

Referensi:

Mayoclinic.org

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/causes/con-20033091

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/complications/con-20033091

Smoothie Bowl – Resep Sehat SOYJOY

SOYJOY Smoothie Bowl

Bahan-bahan:

  • 2 buah pisang beku
  • 1/2 cup blueberryTopping
  • 1 bar SOYJOY
  • 2 tbsp kacang almond
  • 1 tsp chia seeds
  • buah-buahan untuk topping

Cara membuat:

  1. Masukan pisang beku dan blueberry ke dalam blender, proses hingga halus, tambah sedikit air jika dibutuhkan
  2. Tuang smoothie ke dalam mangkuk, tambahkan SOYJOY yang sudah dipotong kecil, buah-buahan, chia seeds, serta kacang almond

 

Tips: pilih pisang yang sudah matang, lalu kupas, simpan dalam plastik kemudian bekukan (rasa manis smoothie diperoleh dari pisang, bisa ditambahkan madu sesuai selera bila kurang manis)

Greek Yogurt – Resep Sehat SOYJOY

Bahan-bahan:

  • 1 bar SOYJOY
  • 1 cup greek yogurt / plain yogurt
  • 1 tsp chia seeds
  • 2 tbsp kacang almond
  • 1/4 cup buah segar sesuai selera

Cara membuat:

  1. Siapkan yogurt di dalam mangkuk
  2. Tambahkan SOYJOY sebagai topping, juga chia seeds, kacang almond, dan buah-buahan

Chia Seeds Pudding – Resep Sehat SOYJOY

SOYJOY Chia Seeds Pudding

Bahan-bahan :

  • 1 bar SOYJOY
  • 2 tbsp chia seeds
  • 1 cup susu kedelai
  • 2 tbsp madu atau pemanis lain sesuai selera (coconut nectar, maple syrup, agave)
  • 1/2 cup strawberry


Cara Membuat:

  1. Campur chia seeds, susu kedelai, dan madu di dalam mangkuk, aduk rata, simpan dalam toples, diamkan di dalam kulkas selama 2-3 jam, aduk rata sebelum disajikan
  2. Susun chia seed pudding di gelas dengan strawberry dan SOYJOY yang sudah dipotong-potong.
Tanda Diabetes yang Mudah Dikenali

Tanda Diabetes yang Mudah Dikenali

Keputihan lama dan tak kunjung sembuh? Curigai adanya diabetes melitus alias kencing manis. Keputihan yang berlangsung dalam jangka panjang bisa menjadi indikator akibat diabetes melitus yang tidak terkontrol.

Perhatikan, bila keputihan itu bertekstur kental, berwarna, berbau, menimbulkan gatal, dan sulit disembuhkan atau hilang timbul. Ini tanda-tanda yang mesti diwaspadai sebagai penyakit kencing manis, yang kemungkinan penderitanya tidak menyadari ia mengidap kondisi tersebut.

Mengapa diabetes bisa memicu terjadinya keputihan pada perempuan? Menurut Dr Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD-KEMD, FINASIM, ahli penyakit dalam dan konsultan endokrin FKUI-RSCM, kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan (ini lazim ditemui pada penyandang diabetes yang tidak terkontrol) akan mengganggu sistem imunitas.

“Itu sebabnya orang dengan diabetes tidak terkontrol rentan dengan berbagai infeksi, salah satunya keputihan yang sulit sembuh,” kata dia dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.

Kasus keputihan terjadi pada hampir 10 persen perempuan yang terdiagnosis diabetes. Jika seorang perempuan mengalami keputihan tak kunjung sembuh, segera cek kadar gula darah, siapa tahu selama ini mengidap diabetes namun tidak menyadarinya.

Tri Juli menambahkan, kadar gula darah tinggi berkepanjangan selain bisa memicu keputihan di organ intim, juga bisa memudahkan jamur tumbuh di sejumlah area tubuh, misalnya muncul jamur di lipatan tubuh, misalnya paha, atau lipatan ketiak.

Diabetes yang tidak terkontrol bisa mengganggu sistem imunitas tubuh, yang memudahkan infeksi kuman TBC berjangkit. “Sistem imunitas tubuh yang lemah juga gampang membuat gigi tanggal, infeksi pada gusi karena kadar gula darah tinggi memang menekan sistem imun bekerja dengan baik. Ini lazim terjadi pada penyandang diabetes,” jelasnya.

Tanda-tanda diabetes yang mudah dikenali

Selain keputihan yang tak kunjung sembuh pada perempuan, gejala diabetes lain yang gampang dikenali adalah impotensi pada pria, selalu haus, kesemutan atau kebas di bagian kaki atau tangan, penglihatan buram, selalu haus, luka tidak kunjung sembuh, turun berat badan drastis, sering pipis atau buang air kecil, dan mudah kecapaian atau level energi turun.

Sayangnya, memonitor gula darah secara mandiri masih dianggap suatu hal yang tidak penting bagi sebagian besar masyarakat. Padahal rutin mengecek kadar gula darah ini penting untuk deteksi dini kemungkinan terjadinya kencing manis, terutama pada mereka yang memiliki risiko.

Ditambahkan Tri Juli, mayoritas pengidap diabetes di Indonesia saja tidak melakukan pengecekan kadar gula darah secara rutin. Sementara mengecek kadar gula darah merupakan salah satu pilar untuk mengendalikan diabetes.

“Bagi orang dengan diabetes, pengecekan diperlukan tidak hanya untuk mengerahui kadar gula darah, namun juga dapat membantu program terapi pengelolaan dan pengobatan diabetes. Dengan pengecekan yang teratur, diharapkan kadar gula darah dapat dikendalikan dan komplikasi diabetes dapat dihindari,” ujar Tri Juli.

Bukan hanya penyandang diabetes yang perlu mengecek kadar gula darahnya secara teratur, mereka yang memiliki faktor risiko diabetes atau kondisi prediabetes juga perlu mengetahui kondisi gula darahnya dari waktu ke waktu untuk mencegah kondisi mereka menjadi diabetes.

Dikatakan Tri Juli, kondisi untuk sampai pada diabetes itu membutuhkan waktu yang panjang. “Tidak ujug-ujug kena diabetes. Pada beberapa orang bahkan risiko sudah ada sejak lahir,” kata dia.

“Faktor risiko yang membuat seseorang bisa menderita diabetes di kemudian hari adalah lahir dengan berat badan besar, kegemukan saat anak-anak sampai remaja atau dewasa, gaya hidup tidak sehat saat dewasa, keturunan, atau idiopatik,” ujarnya.

Seseorang dikatakan mengidap diabetes apabila kadar gula darah puasa secara konsisten berada di atas 120 mg/dL dan gula darah sewaktu 200 mg/dL (gula darah yang diukur dua jam setelah makan).

Mengapa cek gula darah mandiri penting dilakukan? Ini karena diabetes tak selalu menunjukkan gejala atau tanda-tanda diabetes yang apat dilihat dan dirasakan. “Bila gejala atau tanda-tanda umum diabetes dirasakan, biasanya itu sudah menunjukkan kondisi menengah atau parah yang mengarah pada komplikasi,” ujar Tri Juli.

Jika kadar gula dapat dikontrol sejak dini, risiko diabetes atau komplikasi bagi yang sudah diabetes dapat dicegah, imbuh Tri Juli.

Referensi:

Dokterdigital

5 Ciri Penyakit Diabetes

5 Ciri Penyakit Diabetes

Kencing manis merupakan salah satu istilah lain dari diabetes melitus. Penyakit ini terjadi karena gangguan kerja yang dialami hormon insulin. Bagi yang masih asing dengan hormone insulin, ini adalah hormon yang mengatur metabolisme glukosa di dalam darah. Permasalahan terjadi ketika hormon insulin mengalami gangguan sehingga kadar gula dalam darah meningkat. Bisa dibilang diabetes memang disebabkan oleh gula, meskipun terkadang penyebab utamanya bukan hanya karena gula.

Ciri penyakit diabetes antara lain ditandai dengan mudah merasa lapar dan haus. Rasa lapar tersebut juga disertai dengan frekuensi buang air kecil yang cukup sering, berat badan menurun drastis, dan merasa letih dan lesu. Ciri penyakit diabetes beragam tergantung dari jenis diabetesnya:

1. Ciri penyakit diabetes tipe 1

Jenis diabetes ini biasanya menyerang anak-anak dan remaja. Diabetes tipe 1 ini juga dikenal sebagai juvenile diabetes. Ciri penyakit diabetes tipe 1 adalah hancurnya sistem autoimunitas dari sel ?-cells.

Runtuhnya autoimunitas tersebut membuat pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin. Itulah sebabnya para penyandang diabetes tipe 1 ini sangat bergantung pada terapi hormon insulin.

2. Ciri penyakit diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 paling banyak dialami oleh penyandang diabetes. Sekitar 90-95% penyandang diabetes mengalami diabetes tipe 2. Umumnya penyebab diabetes tipe 2 adalah akibat gaya hidup yang tidak sehat. Pada penyandang diabetes tipe 2, pankreas masih menghasilkan hormon insulin dengan kadar yang sangat sedikit. Oleh karena itu, diabetes tipe 2 juga dikenal sebagai Non-insulin Dependent Diabetes Mellitus.

3. Ciri penyakit diabetes gestasional

Sebagian besar yang mengalami diabetes gestasional adalah para ibu hamil yang sebelumnya tidak pernah terkena diabetes. Ketika dicek, kadar gula darah dapat melebihi 126 mg/dL. Kadar gula tinggi pada seorang ibu hamil akan diteruskan pada janin lewat plasenta. Akibatnya, setelah lahir bayi memiliki berat badan yang melebihi batas normal dan bayi tersebut juga memiliki risiko diabetes yang diturunkan dari ibunya

Diabetes dipercaya sebagai penyakit keturunan. Padahal, seseorang tanpa riwayat dibetes di keluarganya pun bisa tetap terserang penyakit ini. Namun, dengan pola hidup dan diet sehat, penyandang diabetes bisa tetap menjalani hidup dengan sehat.

4. Ciri komplikasi penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2

Komplikasi jangka pendek dari diabetes tipe 1 dan tipe 2 butuh penanganan segera. Jika tak dirawat segera, kondisi ini dapat menyebabkan kejang dan tak sadar (koma). Komplikasi yang kemungkinan timbul akibat penyakit diabetes tipe 1 dan 2 antara lain:

–       Gula darah tinggi (hyperglycemia).

–       Gula darah rendah (hypoglycemia).

–       Penyakit kardiovaskular.

–       Kerusakan saraf (neuropathy).

–       Kerusakan ginjal (nephropathy).

–       Kerusakan mata. Diabetes dapat merusak pembuluh darah pada retina (diabetic retinopathy), yang berpotensi menyebabkan kebutaan.

–       Kerusakan kaki. Kerusakan saraf pada kaki atau tersendatnya aliran darah ke kaki akan meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki. Jika tak segera ditangani, kaki yang terluka atau melepuh dapat menimbulkan infeksi serius. Jika sudah demikian, tak ada jalan lain kecuali dilakukan amputasi pada jari kaki atau kaki.

–       Infeksi kulit dan mulut. Diabetes membuat penderitanya mudah terkena masalah pada kulit, termasuk infeksi akibat bakteri, infeksi jamur dan gatal-gatal. Infeksi gusi juga berpotensi terjadi, apalagi jika penderitanya tak memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi.

–       Masalah tulang dan persendian. Diabetes membuat penderitanya berisiko mengalami masalah pada tulang dan persendian, misalnya osteoporosis.

5.Ciri komplikasi penyakit diabetes gestational

Kebanyakan wanita yang mengidap diabetes gestational melahirkan bayi yang sehat. Namun, jika kelebihan kadar gula ini tak ditangani dapat memicu masalah pada si ibu dan bayinya. Komplikasi pada bayi dapat terjadi sebagai akibat dari diabetes gestational, seperti misalnya:

• Pertumbuhan berlebih.

• Gula darah rendah.

• Respiratory distress syndrome.

• Sakit kuning.

• Berpotensi mengidap diabetes tipe 2.

• Kematian. Diabetes gestational yang tak tertangani dapat menyebabkan pada bayi baik sebelum lahir atau tak lama setelah dilahirkan.

Referensi:

Mayoclinic.org

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/causes/con-20033091

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/complications/con-20033091

Smoothie Bowl – Resep Sehat SOYJOY

SOYJOY Smoothie Bowl

Bahan-bahan:

  • 2 buah pisang beku
  • 1/2 cup blueberryTopping
  • 1 bar SOYJOY
  • 2 tbsp kacang almond
  • 1 tsp chia seeds
  • buah-buahan untuk topping

 

Cara membuat:

  1. Masukan pisang beku dan blueberry ke dalam blender, proses hingga halus, tambah sedikit air jika dibutuhkan
  2. Tuang smoothie ke dalam mangkuk, tambahkan SOYJOY yang sudah dipotong kecil, buah-buahan, chia seeds, serta kacang almond

Tips: pilih pisang yang sudah matang, lalu kupas, simpan dalam plastik kemudian bekukan (rasa manis smoothie diperoleh dari pisang, bisa ditambahkan madu sesuai selera bila kurang manis)

Greek Yogurt – Resep Sehat SOYJOY

Bahan-bahan:

  • 1 bar SOYJOY
  • 1 cup greek yogurt / plain yogurt
  • 1 tsp chia seeds
  • 2 tbsp kacang almond
  • 1/4 cup buah segar sesuai selera

Cara membuat:

  1. Siapkan yogurt di dalam mangkuk
  2. Tambahkan SOYJOY sebagai topping, juga chia seeds, kacang almond, dan buah-buahan

Chia Seeds Pudding – Resep Sehat SOYJOY

SOYJOY Chia Seeds Pudding

Bahan-bahan :

  • 1 bar SOYJOY
  • 2 tbsp chia seeds
  • 1 cup susu kedelai
  • 2 tbsp madu atau pemanis lain sesuai selera (coconut nectar, maple syrup, agave)
  • 1/2 cup strawberry


Cara Membuat:

  1. Campur chia seeds, susu kedelai, dan madu di dalam mangkuk, aduk rata, simpan dalam toples, diamkan di dalam kulkas selama 2-3 jam, aduk rata sebelum disajikan
  2. Susun chia seed pudding di gelas dengan strawberry dan SOYJOY yang sudah dipotong-potong.
Bulan Puasa Tapi Badan Tambah Melar?

Bulan Puasa Tapi Badan Tambah Melar?

Berpuasa di bulan suci Ramadan biasanya menjadi kesempatan bagi kita untuk menurunkan berat badan. Puasa menciptakan keteraturan, yaitu makan sahur dan berbuka di jam yang sama. Berpuasa selama Ramadhan berarti membatasi asupan makanan harian selama sebulan penuh. Setiap hari, ada jeda sekitar 14 jam perut tidak diberi asupan makanan apapun.

Namun bukannya berat badan turun, sejumah orang malah mengeluhkan berat badannya naik dalam seminggu atau dua minggu puasa. Lho, kok bisa sih? Kenaikan berat badan selama puasa bisa disebabkan karena beragam hal, misalnya kebiasaan makan yang kurang pas serta tidak adanya kontrol saat berbuka puasa menjadi biang penyebab kenaikan berat badan.

Apa saja penyebab kenaikan berat badan saat bulan Ramadan yang kerap tak disadari oleh mereka yang berpuasa? Berikut di antaranya:

Konsumsi makanan dan minuman manis


Memang ada anjuran untuk berbuka dengan yang manis untuk mengembalikan kadar gula darah yang menurun setelah seharian berpuasa. Namun apabila terlalu banyak mengonsumsi minuman manis, sama saja dengan menumpuk kalori tinggi secara berlebih.

Nah, penumpukan kalori ini disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Ingat nggak saat puasa kita cenderung menyediakan makanan dan minuman manis dan menyantapnya secara bersamaan. Misalnya, sudah minum teh manis, masih ditambah kolak, es buah atau bahkan bubur sumsum.

Padahal konsumsi gula dalam sehari yang disarankan 50 gram, yang artinya hanya tiga sendok makan. Lemak, dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 60 gram. Itu berlaku juga bagi orang yang berpuasa.

Menurut Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, pakar di bidang gizi medis (medical nutrition) dan dosen sekaligus peneliti di Departemen Ilmu Gizi FKUI, konsumsi minuman dan makanan manis manis membuat otak cenderung tidak cepat merasa dipuaskan, meskipun kalori yang diminum sebenarnya sudah banyak.

Minuman dan makanan manis juga bisa bikin efek ketagihan. Setelah minum atau makan yang manis-manis, orang lebih mungkin untuk ingin makan manis-manis lagi.

Kita harus tahu, selain memicu penimbunan kalori yang tidak terpakai, minuman dan makanan manis yang dikonsumsi langsung ketika berbuka puasa bisa membuat kenaikan gula darah terjadi dengan cepat. Hal ini tentu saja sangat berisiko bagi penyandang diabetes mellitus.

Saptawati yang biasa disapa Dokter Tati, mengatakan saat waktu berbuka tiba, utamakan untuk mengganti cairan yang hilang terlebih dahulu. Caranya adalah dengan mengonsumsi air putih, kemudian dilanjutkan dengan  makan buah yang manis seperti kurma untuk mengganti kadar karbohidrat dalam tubuh yang sudah menurun setelah berpuasa seharian.

 

Konsumsi makanan mengandung garam dan lemak tinggi


Selain minuman dan makanan manis, konsumsi makanan lemak tinggi, seperti makanan cepat saji sebagai hidangan berbuka yang tidak tepat. Perhatikan, kebanyakan kita memilih cara ini untuk berbuka dengan alasan praktis atau memang terburu-buru sehingga tak sempat memilih makanan yang jauh lebih sehat.

Padahal, menurut Dokter Tati, makanan berlemak sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan bagi tubuh yang berpuasa. Sebaliknya, zat gizi yang paling dibutuhkan bagi tubuh saat berpuasa adalah karbohidrat dan protein. Mengapa? Alasannya tak lain kedua zat gizi ini mengalami penurunan kadar yang pesat saat puasa, selain air tentu saja.

Tak memperhatikan jumlah asupan makanan

Salah satu penyebab kenaikan berat badan di bulan puasa Ramadan bisa juga disebabkan karena kita tak memperhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi. Biasanya karena sudah berpuasa seharian, orang merasa perlu makan lebih banyak dari yang seharusnya. Inilah yang membuat berat badan menanjak meskipun berpuasa.

Masih banyak orang yang kalap saat berbuka puasa, alias balas dendam semua jenis makanan dan minuman ‘disikat’ dalam waktu bersamaan.

Solusinya adalah kontrol. Kontrol porsi dan nafsu makan anda selama puasa untuk menjaga berat badan anda tetap ideal.

Makanan berserat yang low GI (indeks glikemik rendah) bisa menjadi solusi mengontrol porsi makan sahur dan berbuka Anda karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh.

SOYJOY bisa menjadi pilihan praktis dan bagian dari santap sahur dan berbuka yang tepat karena terbuat dari kedelai yang mengandung serat & protein yang tinggi sehingga bisa membuat kenyang lebih lama. Selain itu, kandungan buah-buahan yang ada di dalamnya dapat menangkal radikal bebas dan kolesterol jahat dari apa yang Anda makan selama sahur dan berbuka.

Tergoda makan lebih banyak

Selama berpuasa, biasanya kita menciptakan hidangan spesial, selain serba manis, bulan puasa juga identik dengan makanan gurih yang banyak mengandung lemak. Tujuannya untuk memancing selera makan, baik saat berbuka atau sahur.

Bisa ditebak, kita jadi tergoda makan dalam porsi lebih banyak. Ini ditambah dengan fenomena  ‘acara buka puasa bersama’ yang menjadi gaya hidup di Indonesia. Jika dalam sehari kita harus menghadapi dua acara buka bersama, terbayang bukan berapa banyak jumlah makanan yang masuk ke perut?

Melupakan aktivitas fisik


Selama puasa terjadi ketidakseimbangan antara menu yang masuk ke tubuh dan energi yang dikeluarkan. Kita menurunkan aktivitas fisik. Yang biasanya fitnes 1,5 jam, menjadi sejam. Biasanya ngantor mulai jam 8, menjadi jam 9. Aktivitas berkurang namun konsumsi makanan tidak menurun dan malah bertambah.

Sepintas, selama puasa makan minum dibatasi. Namun sebenarnya, hanya waktu makan yang digeser. Jumlah yang dikudap tetap. Kadar minyak serta gula, sekali lagi gula, meningkat! Apalagi, setelah menyantap hidangan berbuka dalam keadaan perut penuh, kita memilih tidur, daripada melakukan melakukan aktivitas fisik.

Jika setelah makan kemudian bersantai-santai,  makanan yang tadi dimakan tersebut akan menumpuk menjadi lemak. Jika kebiasaan seperti itu dilakukan setiap berbuka puasa, tidak aneh jika berat badan orang yang berpuasa justru bertambah.

“Selama puasa kita memang cenderung mengurangi aktivitas fisik dan makan lebih teratur dengan asupan makanan dari hidangan yang istimewa, cenderung lebih enak, manis dan gurih sehingga porsi terkadang lebih banyak. Inilah yang memicu kenaikan berat badan,” ujar Dokter Tati seperti dilansir dokterdigital.com.

Menurut pendiri Indonesian Nutrition Association (INA) ini, aktivitas fisik sebaiknya jangan ditinggalkan selama puasa. Namun, sebelum memutuskan melakukan aktivitas fisik yang pas, harus terlebih dulu dikonsultasikan dengan ahlinya. Tujuannya untuk bisa menghitung berapa kalori yang harus dibakar,  jenis dan lama aktivitas fisik yang sebaiknya dilakukan agar tidak malah menimbulkan radikal bebas dalam tubuh yang mengakibatkan masalah kesehatan.***