Yakin Berat Badan Sudah Ideal? Hitung dulu BMI Anda

Setiap orang pasti menginginkan bentuk tubuh yang ideal. Tidak hanya perempuan, saat ini banyak kaum pria yang juga menjaga berat badannya agar tetap terlihat ramping untuk menunjang penampilan.

Membentuk berat badan ideal juga sangat penting untuk menjauhkan kita dari berbagai macam penyakit. Tau gak, kalo ada cara yang lebih tepat untuk mengetahui kondisi ideal tubuh kita, yaitu dengan menghitung Body Mass Index.

Yakin Berat Badan Sudah Ideal? Hitung dulu BMI Anda

Setiap orang pasti menginginkan bentuk tubuh yang ideal. Tidak hanya perempuan, saat ini banyak kaum pria yang juga menjaga berat badannya agar tetap terlihat ramping untuk menunjang penampilan.

Membentuk berat badan ideal juga sangat penting untuk menjauhkan kita dari berbagai macam penyakit. Tau gak, kalo ada cara yang lebih tepat untuk mengetahui kondisi ideal tubuh kita, yaitu dengan menghitung Body Mass Index.

Atur Jadwal Makan Sesuai Jam Biologis

Menurut para peneliti di Amerika, waktu makan yang disesuaikan dengan jam biologis dapat secara efektif menurunkan risiko seseorang mengidap diabetes.

Bukan hanya memperhatikan jenis dan porsi makanan, waktu makan pun perlu mendapatkan perhatian khusus agar tubuh senantiasa sehat. Sebuah penelitian yang dilakukan di Vanderbilt School of Medicine, Amerika membuktikan pernyataan tersebut.

Mengapa bisa demikian? Pertama, pahamilah dahulu bahwa sudah tubuh manusia dirancang untuk bekerja dengan siklus teratur, mirip dengan siklus jam. Siklus ini dikenal sebagai ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, yang menentukan pola tidur dan makan sehari-hari, aktivitas gelombang otak, jadwal produksi hormon, mekanisme regenerasi sel-sel, dan bermacam-macam kegiatan biologis lainnya.?

BACA JUGA: 6 Makanan yang Membantu Tidur Nyenyak

Menurut Dr. Carl Johnson MD, seorang pakar Fisiologi Molekuler yang memimpin penelitian tersebut, selama periode tidak aktif yaitu malam hari, tubuh manusia menjadi kurang sensitif (resisten) terhadap insulin dibandingkan pada periode aktivitas tinggi yaitu siang hari. Karenanya, menyantap makanan pada waktu-waktu yang seharusnya menjadi periode istirahat akan membuat gula ?tidak dapat diproses secara semestinya oleh insulin, sehingga terus mengendap di dalam darah atau diubah menjadi lemak.

Itulah sebabnya, bukan hanya meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh, kebiasaan makan pada waktu yang tidak sesuai dengan jam biologis ini juga bisa membuat seseorang lebih cepat mengalami kegemukan dibandingkan makan pada waktu-waktu normal. Menyantap makanan pada jam istirahat juga bisa mengganggu kerja tubuh kita dalam memperbaiki sel-sel yang rusak.

Selain disesuaikan dengan pola harian tubuh, waktu makan juga sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap hari. Sebuah riset yang dilakukan di Tuft University, Amerika membuktikan bahwa pola makan teratur dapat menurunkan risiko obesitas dan diabetes hingga 70%. Pasalnya, makan pada saat yang sama setiap hari akan mengirimkan sinyal kepada otak bahwa tubuh kita terhindar dari bahaya kelaparan. Hal ini akan memicu sistem pencernaan kita untuk mengeluarkan dan membakar timbunan lemak yang pada awalnya disimpan oleh tubuh untuk keadaan darurat.?

Karena itulah, selain memilih jenis makanan yang menyehatkan, biasakanlah menaati jadwal makan harian berupa tiga porsi makanan besar ditambah 2 atau 3 porsi makanan selingan. Cukupi pula kebutuhan istirahat setiap hari agar tubuh kita memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dari aktivitas fisik yang melelahkan.?

Ingin punya tubuh sehat dan terhindari dari ancaman penyakit berat seperti diabetes? Mulailah menerapkan pola makan yang teratur sejak sekarang!

Atur Jadwal Makan Sesuai Jam Biologis

Menurut para peneliti di Amerika, waktu makan yang disesuaikan dengan jam biologis dapat secara efektif menurunkan risiko seseorang mengidap diabetes.

Bukan hanya memperhatikan jenis dan porsi makanan, waktu makan pun perlu mendapatkan perhatian khusus agar tubuh senantiasa sehat. Sebuah penelitian yang dilakukan di Vanderbilt School of Medicine, Amerika membuktikan pernyataan tersebut.

Mengapa bisa demikian? Pertama, pahamilah dahulu bahwa sudah tubuh manusia dirancang untuk bekerja dengan siklus teratur, mirip dengan siklus jam. Siklus ini dikenal sebagai ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, yang menentukan pola tidur dan makan sehari-hari, aktivitas gelombang otak, jadwal produksi hormon, mekanisme regenerasi sel-sel, dan bermacam-macam kegiatan biologis lainnya.?

BACA JUGA: 6 Makanan yang Membantu Tidur Nyenyak

Menurut Dr. Carl Johnson MD, seorang pakar Fisiologi Molekuler yang memimpin penelitian tersebut, selama periode tidak aktif yaitu malam hari, tubuh manusia menjadi kurang sensitif (resisten) terhadap insulin dibandingkan pada periode aktivitas tinggi yaitu siang hari. Karenanya, menyantap makanan pada waktu-waktu yang seharusnya menjadi periode istirahat akan membuat gula ?tidak dapat diproses secara semestinya oleh insulin, sehingga terus mengendap di dalam darah atau diubah menjadi lemak.

Itulah sebabnya, bukan hanya meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh, kebiasaan makan pada waktu yang tidak sesuai dengan jam biologis ini juga bisa membuat seseorang lebih cepat mengalami kegemukan dibandingkan makan pada waktu-waktu “normal”. Menyantap makanan pada jam istirahat juga bisa mengganggu kerja tubuh kita dalam memperbaiki sel-sel yang rusak.

Selain disesuaikan dengan pola harian tubuh, waktu makan juga sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap hari. Sebuah riset yang dilakukan di Tuft University, Amerika membuktikan bahwa pola makan teratur dapat menurunkan risiko obesitas dan diabetes hingga 70%. Pasalnya, makan pada saat yang sama setiap hari akan mengirimkan sinyal kepada otak bahwa tubuh kita terhindar dari bahaya kelaparan. Hal ini akan memicu sistem pencernaan kita untuk mengeluarkan dan membakar timbunan lemak yang pada awalnya disimpan oleh tubuh untuk keadaan darurat.?

Karena itulah, selain memilih jenis makanan yang menyehatkan, biasakanlah menaati jadwal makan harian berupa tiga porsi makanan besar ditambah 2 atau 3 porsi makanan selingan. Cukupi pula kebutuhan istirahat setiap hari agar tubuh kita memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dari aktivitas fisik yang melelahkan.?

Ingin punya tubuh sehat dan terhindari dari ancaman penyakit berat seperti diabetes? Mulailah menerapkan pola makan yang teratur sejak sekarang!

Awas! Diabetes Mengintai Kaum Muda

Secara mengejutkan, hasil penelitian yang terbit pada bulan Mei 2009 menyebutkan bahwa penyandang diabetes berusia muda banyak ditemukan di wilayah Asia. Fakta ini kemudian diterbitkan dalam Journal of American Medical Association.

Jika dulu penyakit diabetes identik dengan kaum berumur, kini banyak penyandang diabetes yang masih berusia produktif. Ketua Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) , Prof. Sidartawan Soegondo MD Ph.D, FACE, juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, beberapa dekade silam, penyakit diabetes tipe 2 (yang tidak tergantung pada insulin) memang biasanya baru muncul pada usia lebih dari 40 tahun. Namun sekarang, penyandang diabetes tipe 2 ini justru banyak ditemukan pada mereka yang masih berusia dua puluhan atau bahkan belasan tahun, ujarnya.

Mengapa bisa demikian? Sebuah riset yang dilakukan oleh organisasi International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa perubahan gaya hidup merupakan penyebab utama meningkatnya jumlah penyandang diabetes di usia muda. Meningkatnya kesibukan seringkali mengakibatkan pola makan seseorang menjadi tidak teratur, kian dekat dengan konsumsi junk-food, dan semakin jauh dari olahraga. Ketiga hal tersebut amat berperan meningkatkan risiko seseorang ?menyandang penyakit diabetes.

Sayangnya, hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan keampuhan suatu jenis pengobatan untuk menyembuhkan diabetes. Yang banyak beredar di pasaran hanya jenis-jenis terapi dan pengobatan untuk meningkatkan kualitas hidup seorang penyandang diabetes. Oleh sebab itu, langkah pencegahan untuk menghindari ancaman diabetes merupakan suatu hal yang penting dilakukan sejak dini.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan mengatur keseimbangan pola makan sehari-hari serta menjaga agar tubuh selalu aktif bergerak. Sediakan waktu untuk berolahraga paling tidak setengah jam setiap harinya dan batasi asupan kalori dalam menu sehari-hari. Kendalikan pula kadar gula darah Anda dengan mengonsumsi jenis makanan yang memiliki nilai Indeks Glikemik rendah, tinggi serat, serta rendah kandungan lemak jenuh seperti kedelai, buah-buahan, dan sayuran.

Ayo, lakukan langkah pencegahan sejak sekarang dan jangan biarkan ancaman diabetes mengganggu hari-hari produktif Anda.