by gl75FKPUUayArC | Dec 3, 2013 | Healthy Living
Hati-hati mengisi liburan di akhir pekan. Jika salah langkah, program diet yang sudah susah-payah Anda jalankan terancam bubar jalan karenanya.
Setelah kerja banting tulang selama seminggu, waktu libur di akhir pekan adalah saatnya untuk memanjakan diri dengan melakukan berbagai hal yang disukai. Sayangnya, kegiatan memanjakan diri tersebut seringkali berarti juga menyantap makanan favorit tanpa limit. Menurut Juliette Kellow, BSc. RD, seorang pakar nutrisi dari London, Inggris, sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa libur akhir pekan adalah musuh besar mereka yang menjalani program diet. Kalau tidak hati-hati, program diet yang sudah dijalankan secara tertib bisa hancur berantakan hanya dalam waktu dua hari, ujar Kellow. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:
1. Hadiah dalam bingkisan mungil
Mendapat hadiah setelah berperilaku manis sepanjang minggu atau dengan kata lain menyantap makanan favorit setelah diet seminggu, memang bisa membuat program diet terasa lebih menyenangkan. Sayangnya, banyak orang mengambil kupon hadiah akhir pekan ini secara berlebihan. Jika memang ingin sekali makan kue cokelat, santaplah sepotong kecil saja. Ngidam milkshake? Boleh, tapi segelas kecil saja. Dengan demikian, Anda tetap bisa memuaskan lidah tanpa mengorbankandiet yang sudah dijalani selama seminggu.
2. Bayar kalori di muka
Di akhir pekan biasanya bertebaran undangan pesta perkawinan, acara makan siang bersama keluarga besar, pesta ulang tahun, dan sebagainya yang potensial menjadi perangkap bagi Anda makan secara berlebihan. Jika ingin tetap bisa menikmati suasana dan mencicipi suguhan yang tersedia, bayarlah kelebihan asupan kalori dengan melakukan olahraga dan diet lebih ketat sejak dua hari sebelumnya. Artinya, jika Anda akan menghadiri pesta di malam minggu, tambahlah porsi olahraga Anda di hari Jumat dan Sabtu, lalu kurangi pula porsi makan Anda pada kedua hari tersebut. Tak lupa, nikmatilah hidangan pesta secara wajar tanpa berlebihan agar uang muka yang sudah Anda bayar tidak hangus sia-sia.
3. Sarapan sebelum jalan-jalan
Salah satu hal menyenangkan yang bisa dilakukan di hari libur adalah jalan-jalan bersama keluarga ke tempat-tempat hiburan maupun pusat perbelanjaan. Kemana pun Anda bepergian,jangan lupa mengawali hari dengan mengonsumsi sarapan kaya gizi. Ini berguna menghindari bahaya kelaparan saat berjalan-jalan, yang biasanya diakhiri dengan Anda menyerbu restoran dan melahap hidangan yang tersedia dalam jumlah berlebihan. Apa menu sarapan ideal? Anda bisa memilih buah-buahan, smoothies, jus sayuran, dan sebagainya yang mengenyangkan namun tidak mengandung banyak kalori.
4. Tetap aktif bergerak
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity baru-baru ini berupaya menghitung jumlah langkah kaki yang dilakukan setiap hari oleh lebih dari 100 orang dewasa. Hasilnya, orang yang memiliki kelebihan berat badan memiliki hasil perhitungan lebih sedikit 2221 langkah pada akhir pekan dibandingkan pada hari kerja. Sebaliknya, responden yang memiliki berat badan seimbang memiliki perhitungan jumlah langkah yang sama pada akhir pekan maupun hari-hari biasa. Artinya, jika ingin berat badan tetap stabil, kita harus tetap aktif secara fisik meski sedang liburan, kata Kellow.
Hari libur tidak lagi identik dengan berat badan melambung, bukan? Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda akan tetap bisa menaati program diet meski sedang menikmati momen liburan akhir pekan. Selamat mencoba! ?
Sumber:
https://www.weightlossresources.co.uk/food/overeating-binge-weekend.htm
http://nutrition.about.com/od/changeyourdiet/f/weekends.htm
by gl75FKPUUayArC | Dec 3, 2013 | Uncategorized
Bukan hanya meningkatkan risiko penyakit diabetes, nilai kadar gula darah yang tinggi juga bisa menimbulkan gangguan pada daya ingat seseorang.
Sebuah penelitian dari Jerman yang diterbitkan dalam jurnal Neurology baru-baru ini mengungkap fakta bahwa nilai kadar gula darah bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam mengingat informasi. Berdasarkan penelitian tersebut, daya ingat otak yang melemah bukan hanya bisa dialami oleh para penyandang diabetes, melainkan juga mereka yang tidak berstatus penderita diabetes namun memiliki kadar gula darah di atas rata-rata.
Selain melakukan tes daya ingat dengan cara memberikan kata-kata yang harus dihapal luar kepala, peneliti juga melakukan scan terhadap kondisi fisik otak para responden. Hasilnya, responden yang memiliki kadar gula darah tinggi memiliki kemampuan mengingat lebih lemah dibandingkan para responden dengan kadar gula darah lebih rendah. Bukan hanya itu, volume hipokampus (area otak yang berhubungan dengan daya ingat) para responden yang memiliki kadar gula darah tinggi juga lebih kecil dibandingkan responden dengan kadar gula darah lebih rendah.
Menurut Dr. Agnes Floel, peneliti dari Charite University Medicine di Berlin, Jerman, penelitian yang yang dilakukannya tersebut membuktikan bahwa menurunkan kadar gula darah merupakan cara yang ampuh untuk memperbaiki daya ingat. “Hasil penelitian ini bisa terapkan sebagai alternatif pengobatan bagi mereka yang mengalami gangguan pada memori serta kemampuan berpikir akibat pertambahan usia maupun penyakit tertentu,” ujar Dr. Floel.
Lebih lanjut, Dr. Floel juga merekomendasikan hasil penelitiannya dijadikan acuan bagi semua orang baik tua maupun muda, yang ingin menjalani kehidupannya secara optimal. “Kemampuan memori yang baik adalah satu lagi keuntungan ekstra dari menjalani gaya hidup sehat dan memelihara keseimbangan kadar gula darah. Untuk menekan peningkatan kadar gula darah, setiap orang hendaknya rajin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan menjalani gaya hidup yang aktif secara fisik,” jelasnya.
Melemahnya daya ingat tentu akan mengakibatkan kerugian luar biasa pada keseharian Anda. Agar hal itu tidak sampai terjadi, tak perlu menunggu lama untuk melakukan sesuatu guna mengendalikan kadar gula darah di dalam tubuh. Mulailah menerapkan pola makan seimbang serta menjalani gaya hidup sehat sejak hari ini. Salam sehat!
Sumber:
http://www.prevention.com/health/health-concerns/low-blood-sugar-and-memory
http://www.medicalnewstoday.com/articles/267727.php
by gl75FKPUUayArC | Dec 3, 2013 | Uncategorized
Siapa bilang bermain hula hoop hanya cocok untuk anak-anak? Orang dewasa pun bisa memanfaatkannya untuk kesehatan serta serta menjaga keseimbangan berat badan.
Bukan sekadar kegiatan bersenang-senang, bermain hula hoop ternyata merupakan jenis ektivitas yang efektif membakar kalori. Tak heran bila selebriti semacam Beyonce dan Zooey Deschanel menjadi penggemar berat hula hoop untuk memelihara kebugaran tubuh serta lingkar pinggang. Manfaat permainan hula hoop ini pernah dibuktikan oleh John Porcari, seorang psikolog olahraga dari University of Wisconsin-La Crosse, Amerika. Melalui penelitiannya, Porcari mengungkapkan bahwa jumlah kalori yang terbakar saat main hula hoop adalah sekitar 7 kalori per menit atau 210 kalori setiap 30 menit. Ini sama banyaknya dengan kalori yang dibakar ketika Anda berjalan cepat atau mengikuti senam aerobik.
Untuk mendapatkan manfaat optimal, gunakan alat hula hoop yang sesuai dengan tubuh Anda. Diameter alat hula hoop yang ideal adalah sama dengan ketinggian pinggang Anda jika diukur dari lantai. Untuk beratnya, bisa dipilih sesuai keinginan. Semakin berat alat hula hoop, akan semakin mudah Anda menyeimbangkannya pada pinggang. Semakin ringan alat hula hoop, maka akan semakin banyak pula kalori yang terbakar untuk bisa memutarnya. Supaya bermain hula hoop tidak membosankan, Anda bisa mencoba lima variasi gerakan yang diberikan oleh Gabriella Redding, pelatih kebugaran dan pendiri kelas Hoopnotica di LosAngeles, Amerika, berikut ini:
1. Gerakan ke depan-belakang
Jika ingin hula hoop berputar searah jarum jam, posisikan kaki kiri agak ke depan dan sebaliknya jika ingin memutarnya berlawanan arah jarum jam, tempatkan kaki kanan Anda di depan. Mulailah dengan meletakkan hula hoop menempel di pinggang, lalu mainkan dengan ayunkan pinggul ke depan dan ke belakang kala memutar hula hoop.
2. Gerakan menyamping
Berdirilah dengan posisi kaki sejajar namun agak renggang, usahakan lebih lebar dari bahu. Kala memutar hula hoop, ayunkan pinggul Anda ke kiri dan ke kanan dengan cara memindahkan tumpuan berat badan antara kaki kanan dan kaki kiri. Pastikan postur tubuh Anda tegak dengan perut ditarik ke dalam. Semakin kuat ayunan pinggul, maka hula hoop akan berputar semakin cepat.
3. Gerakan “halo”
Posisikan kedua tangan di atas kepala, kedua telapak tangan saling bertemu dalam posisi seperti sedang menyembah. Putar hula hoop dengan mengayunkan lengan ke kiri dan kanan sehingga putaran hula hoop membentuk lingkaran “halo” di atas kepala Anda. Jika sudah berhasil menguasai gerakan ini dengan baik, Anda bisa memvariasikannya sambil sekaligus melakukan gerakan jongkok-berdiri (squats) atau meregangkan kaki (lunges).
4. Sambil berjalan
Anda sudah mahir memutar hula hoop dalam posisi berdiri tegak? Kali ini, cobalah melakukannya sambil berjalan. Untuk memudahkan gerakan, manfaatkan momentum perputaran hula hoop untuk mendorong tubuh Anda ke depan atau ke belakang. Pertama-tama, ambillah satu atau dua langkah secara perlahan-lahan. Jika sudah mendapatkan ritmenya, Anda bisa melanjutkan dengan tempo berjalan yang lebih cepat.
5. Melompat ke dalam
Jika waktu kecil Anda sering bermain lompat tali, kali ini gunakanlah hula hoop yang memiliki diameter agak besar sebagai pengganti tali. Ada 2 variasi gerakan yakni lompatan menyamping atau ke depan-belakang. Prinsipnya adalah memutar hula hoop, lalu melompat ke dalam lingkarannya dan tundukkan kepala Anda ketika hula hoop memutari tubuh bagian atas.
Setelah mengetahui manfaat bermain hula hoop untuk kesehatan, kini Anda tak ragu lagi untuk mencobanya di rumah, bukan? Lakukan setidaknya dua kali sehari, masing-masing selama 10 menit dan iringi permainan hula hoop Anda dengan musik agar suasananya terasa lebih menyenangkan.
Selamat mencoba!
Sumber:
http://www.webmd.com/fitness-exercise/news/20110210/hula-hoop-workouts-burn-calories
http://www.mayoclinic.com/health/weighted-hula-hoops/AN01638
http://www.health.com/health/gallery/0,,20397949,00.html
by gl75FKPUUayArC | Dec 3, 2013 | Uncategorized
Bukan hanya bisa menentukan jumlah penghasilan yang dibawa pulang, jenis pekerjaan juga ternyata bisa mempengaruhi nilai timbangan berat badan Anda!
Pernahkah Anda berpikir bahwa jenis profesi tertentu bisa membuat berat badan seseorang melambung pesat? Jika pernah, jenis pekerjaan yang terlintas dalam pikiran Anda barangkali adalah seorang chef yang sehari-harinya berkutat di dalam dapur, bukan? Ternyata dugaan itu salah besar. Pasalnya, menurut sebuah survey yang dilakukan oleh CareerBuilder sebuah situs pemberi informasi lowongan kerja, jenis pekerjaan yang paling berisiko menimbulkan kegemukan pada orang yang melakoninya adalah staf admnistrasi! Profesi lainnya secara berturut-turut adalah engineer, guru, perawat, serta petugas IT.
Ketika survey tersebut dilakukan terhadap 3600 pekerja full time di Amerika, lebih dari separuh responden menyatakan bahwa dirinya memiliki kelebihan berat badan. Sebanyak 41% diantaranya mengaku bahwa penambahan berat badan tersebut dialaminya sewaktu melakoni profesi yang digelutinya saat ini. Di antara para responden yang menyatakan bahwa dirinya memiliki berat badan berlebih tadi, sebanyak 59% di antaranya memiliki kelebihan nilai timbangan hingga 5 kg dan 30% diantaranya mencapai angka 10 kg. Dalam kondisi sebaliknya, hanya sekitar 16% responden yang menyatakan bahwa dirinya mengalami penurunan berat badan selama menjalani profesinya saat ini.
Berdasarkan hasil survey tersebut, jenis pekerjaan yang paling berisiko menimbulkan kelebihan berat badan adalah:
- Staf administrasi (69%)
- Engineer (56%)
- Guru / tenaga pelatih (51%0
- Perawat / tenaga
- Petugas IT (51%)
- Pengacara, jaksa, hakim (48%)
- Operator mesin (45%)
- Peneliti (39%)
Rosemary Haefner, Vice President divisi personalia di CareerBuilder menyatakan bahwa pertambahan berat badan tersebut adalah kombinasi dari kebiasaan makan yang salah serta kesibukan kerja yang mengakibatkan seseorang kekurangan waktu untuk berolahraga. Selain itu, masih menurut Haefner, faktor penyebab lainnya adalah tekanan pekerjaan yang tinggi sehingga mengakibatkan seseorang mengalami “stress eating” dan terlalu banyak duduk saat bekerja.
Lantas, haruskah berganti pekerjaan untuk melepaskan diri dari “perangkap” kenaikan berat badan? Tentunya tak perlu melakukan tindakan yang seekstrim itu. Menurut Haefner, yang perlu Anda lakukan adalah mendisiplinkan diri dan meluangkan waktu untuk berolahraga, menyediakan camilan sehat di meja kerja, serta mengelola stres dengan cara yang benar. Dengan cara tersebut, apa pun jenis pekerjaan yang Anda tekuni, kesehatan dan berat badan akan senantiasa terpelihara dengan baik.
Selamat bekerja!
Sumber:
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2333822/Is-job-making-fat-Receptionists-likely-pile-pounds-while-scientists-skinniest.html
http://www.nydailynews.com/life-style/health/job-making-fat-administrative-assistants-pack-job-related-weight-study-article-1.1362079
by gl75FKPUUayArC | Dec 3, 2013 | Uncategorized
Hati-hati mengisi liburan di akhir pekan. Jika salah langkah, program diet yang sudah susah-payah Anda jalankan terancam “bubar jalan” karenanya.
Setelah kerja “banting tulang” selama seminggu, waktu libur di akhir pekan adalah saatnya untuk memanjakan diri dengan melakukan berbagai hal yang disukai. Sayangnya, kegiatan memanjakan diri tersebut seringkali berarti juga menyantap makanan favorit tanpa limit. Menurut Juliette Kellow, BSc. RD, seorang pakar nutrisi dari London, Inggris, sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa libur akhir pekan adalah “musuh besar” mereka yang menjalani program diet. “Kalau tidak hati-hati, program diet yang sudah dijalankan secara tertib bisa hancur berantakan hanya dalam waktu dua hari,” ujar Kellow. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:
1. Hadiah dalam bingkisan mungil
Mendapat hadiah setelah berperilaku manis sepanjang minggu atau dengan kata lain menyantap makanan favorit setelah diet seminggu, memang bisa membuat program diet terasa lebih menyenangkan. Sayangnya, banyak orang mengambil “kupon hadiah” akhir pekan ini secara berlebihan. Jika memang ingin sekali makan kue cokelat, santaplah sepotong kecil saja. Ngidam milkshake? Boleh, tapi segelas kecil saja. Dengan demikian, Anda tetap bisa memuaskan lidah tanpa mengorbankan diet yang sudah dijalani selama seminggu.
2. Bayar kalori di muka
Di akhir pekan biasanya bertebaran undangan pesta perkawinan, acara makan siang bersama keluarga besar, pesta ulang tahun, dan sebagainya yang potensial menjadi perangkap bagi Anda makan secara berlebihan. Jika ingin tetap bisa menikmati suasana dan mencicipi suguhan yang tersedia, “bayarlah” kelebihan asupan kalori dengan melakukan olahraga dan diet lebih ketat sejak dua hari sebelumnya. Artinya, jika Anda akan menghadiri pesta di malam minggu, tambahlah porsi olahraga Anda di hari Jumat dan Sabtu, lalu kurangi pula porsi makan Anda pada kedua hari tersebut. Tak lupa, nikmatilah hidangan pesta secara wajar tanpa berlebihan agar “uang muka” yang sudah Anda bayar tidak hangus sia-sia.
3. Sarapan sebelum jalan-jalan
Salah satu hal menyenangkan yang bisa dilakukan di hari libur adalah jalan-jalan bersama keluarga ke tempat-tempat hiburan maupun pusat perbelanjaan. Kemana pun Anda bepergian, jangan lupa mengawali hari dengan mengonsumsi sarapan kaya gizi. Ini berguna menghindari bahaya kelaparan saat berjalan-jalan, yang biasanya diakhiri dengan Anda menyerbu restoran dan melahap hidangan yang tersedia dalam jumlah berlebihan. Apa menu sarapan ideal? Anda bisa memilih buah-buahan, smoothies, jus sayuran, dan sebagainya yang mengenyangkan namun tidak mengandung banyak kalori.
4. Tetap aktif bergerak
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity baru-baru ini berupaya menghitung jumlah langkah kaki yang dilakukan setiap hari oleh lebih dari 100 orang dewasa. Hasilnya, orang yang memiliki kelebihan berat badan memiliki hasil perhitungan lebih sedikit 2221 langkah pada akhir pekan dibandingkan pada hari kerja. Sebaliknya, responden yang memiliki berat badan seimbang memiliki perhitungan jumlah langkah yang sama pada akhir pekan maupun hari-hari biasa. “Artinya, jika ingin berat badan tetap stabil, kita harus tetap aktif secara fisik meski sedang liburan,” kata Kellow.
Hari libur tidak lagi identik dengan berat badan melambung, bukan? Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda akan tetap bisa menaati program diet meski sedang menikmati momen liburan akhir pekan. Selamat mencoba! ?
Sumber:
https://www.weightlossresources.co.uk/food/overeating-binge-weekend.htm
http://nutrition.about.com/od/changeyourdiet/f/weekends.htm
by gl75FKPUUayArC | Nov 27, 2013 | Healthy Living
Mendengarkan musik sambil berolahraga bukan hanya terasa asyik namun juga mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh kita. Apa saja?
Anda senang mengikuti sesi latihan di gym dengan diiringi suara musik? Atau mungkin berlari di taman sambil mendengarkan lagu-lagu lewat media player? Bukan hanya Anda, jutaan orang lain di dunia pun gemar melakukannya.
Hanya saja, tak semuanya tahu bahwa kebiasaan yang tampaknya sederhana itu ternyata bisa membuat manfaat olahraga menjadi berlipat ganda! Berikut empat diantaranya:
1. Meningkatkan Performa Fisik
Menurut Dr. Costas Karageorghis, peneliti dari Brunel University, Inggris, mendengarkan lagu sebelum dan selama berolahraga ternyata bisa meningkatkan ketahanan serta performa fisik hingga 20%! Tetapi Anda mesti menyesuaikan jenis musik dengan jenis latihan yang dijalani, yaitu musik bertempo cepat untuk olahraga dengan intensitas tinggi dan jenis musik lambat untuk tahap pemanasan dan pendinginan.
2. Penawar Lelah & Bosan
Melakukan olahraga dalam jangka waktu lama tentu akan mengakibatkan tubuh terasa lelah serta memunculkan rasa bosan. Nah, mendengarkan musik bisa menjadi “obat penawar” yang ampuh untuk mengatasi keduanya. Menurut Prof. Andy Lane, psikolog dari University of Wolverhampton, Inggris, mendengarkan musik selagi berolahraga bisa membantu menyeimbangkan emosi negatif dan positif sehingga olahraga tidak lagi terasa melelahkan ataupun menjemukan.
3. Menguatkan Motivasi
Mendengarkan alunan lagu tertentu bisa membuat seseorang mengasosiasikan dirinya dengan image ataupun memori tertentu yang pernah dialaminya ketika mendengar lagu tersebut. Misalnya, lagu Girl on Fire-nya Alicia Keys atau Roar milik Katty Perry yang mampu membakar semangat untuk melakukan sesuatu. Coba bandingkan efek yang ditimbulkan dengan ketika Anda berolahraga sambil mendengarkan lagu-lagu bertema patah hati.
4. Memicu Gerakan Fisik
Irama musik yang digunakan saat berolahraga dapat mempengaruhi daerah otak yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh seseorang, termasuk menentukan kapan serta bagaimana cara gerak orang yang bersangkutan. Sebuah penelitian yang dilakukan di Max Planck Institute for Human Cognitive and Brain Sciences, Jerman, menyatakan bahwa jenis musik berkategori “high-groove” mampu mengaktifkan fungsi motorik tubuh atau dengan kata lain memicu munculnya gerakan pada diri pendengarnya.
Jadi tunggu apa lagi? Ayo mulai menggerakkan tubuh sambil menikmati lagu-lagu di dalam playlist Anda.
Sumber:
http://www.ideafit.com/fitness-library/beat-goes-effects-music-exercise – http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/4359874.stm- http://www.huffingtonpost.com/2013/11/01/why-exercise-workout-music-playlist_n_4173931.html
by gl75FKPUUayArC | Nov 27, 2013 | Uncategorized
Mendengarkan musik sambil berolahraga bukan hanya terasa asyik namun juga mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh kita. Apa saja?
Anda senang mengikuti sesi latihan di gym dengan diiringi suara musik? Atau mungkin berlari di taman sambil mendengarkan lagu-lagu lewat media player? Bukan hanya Anda, jutaan orang lain di dunia pun gemar melakukannya.
Hanya saja, tak semuanya tahu bahwa kebiasaan yang tampaknya sederhana itu ternyata bisa membuat manfaat olahraga menjadi berlipat ganda! Berikut empat diantaranya:
1. Meningkatkan Performa Fisik
Menurut Dr. Costas Karageorghis, peneliti dari Brunel University, Inggris, mendengarkan lagu sebelum dan selama berolahraga ternyata bisa meningkatkan ketahanan serta performa fisik hingga 20%! Tetapi Anda mesti menyesuaikan jenis musik dengan jenis latihan yang dijalani, yaitu musik bertempo cepat untuk olahraga dengan intensitas tinggi dan jenis musik lambat untuk tahap pemanasan dan pendinginan.
2. Penawar Lelah & Bosan
Melakukan olahraga dalam jangka waktu lama tentu akan mengakibatkan tubuh terasa lelah serta memunculkan rasa bosan. Nah, mendengarkan musik bisa menjadi “obat penawar” yang ampuh untuk mengatasi keduanya. Menurut Prof. Andy Lane, psikolog dari University of Wolverhampton, Inggris, mendengarkan musik selagi berolahraga bisa membantu menyeimbangkan emosi negatif dan positif sehingga olahraga tidak lagi terasa melelahkan ataupun menjemukan.
3. Menguatkan Motivasi
Mendengarkan alunan lagu tertentu bisa membuat seseorang mengasosiasikan dirinya dengan image ataupun memori tertentu yang pernah dialaminya ketika mendengar lagu tersebut. Misalnya, lagu Girl on Fire-nya Alicia Keys atau Roar milik Katty Perry yang mampu membakar semangat untuk melakukan sesuatu. Coba bandingkan efek yang ditimbulkan dengan ketika Anda berolahraga sambil mendengarkan lagu-lagu bertema patah hati.
4. Memicu Gerakan Fisik
Irama musik yang digunakan saat berolahraga dapat mempengaruhi daerah otak yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh seseorang, termasuk menentukan kapan serta bagaimana cara gerak orang yang bersangkutan. Sebuah penelitian yang dilakukan di Max Planck Institute for Human Cognitive and Brain Sciences, Jerman, menyatakan bahwa jenis musik berkategori “high-groove” mampu mengaktifkan fungsi motorik tubuh atau dengan kata lain memicu munculnya gerakan pada diri pendengarnya.
Jadi tunggu apa lagi? Ayo mulai menggerakkan tubuh sambil menikmati lagu-lagu di dalam playlist Anda.
Sumber:
http://www.ideafit.com/fitness-library/beat-goes-effects-music-exercise – http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/4359874.stm- http://www.huffingtonpost.com/2013/11/01/why-exercise-workout-music-playlist_n_4173931.html
by gl75FKPUUayArC | Nov 26, 2013 | Healthy Living
Sedentary lifestyle bukan hanya bisa membuat berat badan melambung, tetapi juga berisiko menurunkan usia harapan hidup!
Anda pernah menonton film WALL-E yang menyandang predikat “Best Movies of the Decade” versi majalah Times tahun 2009? Dalam film tersebut kita bisa menyaksikan proyeksi “horor” masa depan kehidupan manusia di bumi, dimana kemajuan teknologi telah menggantikan beraneka pekerjaan yang melibatkan otot, bahkan termasuk berjalan dan memegang gelas untuk minum! Hasilnya? Semua orang menyandang obesitas berat dan usia harapan hidup manusia tidak melampaui 50 tahun.
Yang memprihatinkan, saat ini para pakar kesehatan sedunia menyatakan bahwa sedentary lifestyle alias gaya hidup lembam yang minim aktivitas fisik telah menjadi semacam “virus” yang menjangkiti penduduk di seluruh dunia. Aktivitas berjalan kaki telah digantikan oleh kendaraan bermotor, acara bermain di luar rumah bagi anak-anak telah digantikan oleh video game, kegiatan di alam bebas telah digantikan dengan duduk manis di depan televisi, dan sebagainya.
Berbagai penelitian juga telah membuktikan bahaya gaya hidup “mematung” yang membuat seseorang lebih banyak berdiam diri ketimbang bergerak. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard School of Public Health, Amerika, kebiasaan duduk dalam jangka waktu terlalu lama ketika menonton televisi, mengemudi, ataupun duduk bekerja di depan computer bisa meningkatkan kemungkinan seseorang menderita obesitas. Setiap kali duduk diam selama 2 jam, risiko obesitas meningkat hingga 23% dan risiko terkena diabetes pun meningkat sampai 14%!
Penelitian lain yang dilakukan oleh Australian Diabetes, Obesity, and Lifestyle Study juga menyatakan bahwa orang yang terlalu banyak duduk memiliki kemungkinan lebih besar untuk meninggal di usia muda. Lamanya waktu yang dihabiskan untuk duduk menurut para peneliti, adalah indikator yang bisa menunjukkan tingkat sedentary lifestyle seseorang. Berdasarkan penelitian, duduk selama berjam-jam bisa mengubah metabolisme seseorang sehingga tubuhnya lebih mudah terserang obesitas, penyakit jantung, diabetes, serta berbagai penyakit kronis lainnya.
Tidak ingin mengalami hal tersebut? Solusinya adalah bangkit dari tempat duduk dan mulai membuat diri Anda lebih aktif secara fisik. Simpan kunci kendaraan dan pilihlah sepeda atau sepatu keds untuk menemani Anda menempuh perjalanan dari rumah ke minimarket. Ajak anak-anak menghirup udara segar dan menikmati hangatnya sinar matahari di taman kota untuk menggantikan udara dari pendingin ruangan di dalam rumah. Terakhir, jadwalkan waktu olahraga setiap hari, meskipun Anda hanya sempat melakukannya selama 15 menit.
Dengan menjalani kehidupan yang lebih aktif ditambah menerapkan pola makan sehat, masa depan Anda tentu akan jauh dari proyeksi “horor” di masa depan ala film animasi WALL-E. Ayo memulainya sejak hari ini!
Sumber:
http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/staying-active-full-story/
http://www.nhs.uk/Livewell/fitness/Pages/Activelifestyle.aspx
by gl75FKPUUayArC | Nov 26, 2013 | Uncategorized
Sedentary lifestyle bukan hanya bisa membuat berat badan melambung, tetapi juga berisiko menurunkan usia harapan hidup!
Anda pernah menonton film WALL-E yang menyandang predikat “Best Movies of the Decade” versi majalah Times tahun 2009? Dalam film tersebut kita bisa menyaksikan proyeksi “horor” masa depan kehidupan manusia di bumi, dimana kemajuan teknologi telah menggantikan beraneka pekerjaan yang melibatkan otot, bahkan termasuk berjalan dan memegang gelas untuk minum! Hasilnya? Semua orang menyandang obesitas berat dan usia harapan hidup manusia tidak melampaui 50 tahun.
Yang memprihatinkan, saat ini para pakar kesehatan sedunia menyatakan bahwa sedentary lifestyle alias gaya hidup lembam yang minim aktivitas fisik telah menjadi semacam “virus” yang menjangkiti penduduk di seluruh dunia. Aktivitas berjalan kaki telah digantikan oleh kendaraan bermotor, acara bermain di luar rumah bagi anak-anak telah digantikan oleh video game, kegiatan di alam bebas telah digantikan dengan duduk manis di depan televisi, dan sebagainya.
Berbagai penelitian juga telah membuktikan bahaya gaya hidup “mematung” yang membuat seseorang lebih banyak berdiam diri ketimbang bergerak. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard School of Public Health, Amerika, kebiasaan duduk dalam jangka waktu terlalu lama ketika menonton televisi, mengemudi, ataupun duduk bekerja di depan computer bisa meningkatkan kemungkinan seseorang menderita obesitas. Setiap kali duduk diam selama 2 jam, risiko obesitas meningkat hingga 23% dan risiko terkena diabetes pun meningkat sampai 14%!
Penelitian lain yang dilakukan oleh Australian Diabetes, Obesity, and Lifestyle Study juga menyatakan bahwa orang yang terlalu banyak duduk memiliki kemungkinan lebih besar untuk meninggal di usia muda. Lamanya waktu yang dihabiskan untuk duduk menurut para peneliti, adalah indikator yang bisa menunjukkan tingkat sedentary lifestyle seseorang. Berdasarkan penelitian, duduk selama berjam-jam bisa mengubah metabolisme seseorang sehingga tubuhnya lebih mudah terserang obesitas, penyakit jantung, diabetes, serta berbagai penyakit kronis lainnya.
Tidak ingin mengalami hal tersebut? Solusinya adalah bangkit dari tempat duduk dan mulai membuat diri Anda lebih aktif secara fisik. Simpan kunci kendaraan dan pilihlah sepeda atau sepatu keds untuk menemani Anda menempuh perjalanan dari rumah ke minimarket. Ajak anak-anak menghirup udara segar dan menikmati hangatnya sinar matahari di taman kota untuk menggantikan udara dari pendingin ruangan di dalam rumah. Terakhir, jadwalkan waktu olahraga setiap hari, meskipun Anda hanya sempat melakukannya selama 15 menit.
Dengan menjalani kehidupan yang lebih aktif ditambah menerapkan pola makan sehat, masa depan Anda tentu akan jauh dari proyeksi “horor” di masa depan ala film animasi WALL-E. Ayo memulainya sejak hari ini!
Sumber:
http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/staying-active-full-story/
http://www.nhs.uk/Livewell/fitness/Pages/Activelifestyle.aspx
by gl75FKPUUayArC | Nov 22, 2013 | 0
Saat ini pelayanan kesehatan sudah menggunakan teknologi digital. Artinya, masyarakat bisa berkonsultasi dengan dokter via internet.Tahukah Anda kalau dokter online juga tersedia di Soylution.