Doctors Go Digital (Infografik)


Artikel ditulis oleh:
Abdullah Firmansah Wargahadibrata, dr., SpGK, Mkes
Perhimpunan Dokter Gizi Klinis Indonesia
Kita sering kali mendengar untuk memasukkan serat ke dalam menu makanan kita, nah sebenarnya apakah yang dimaksud dengan serat dan apa manfaat dari konsumsi serat?
Jika dilihat dari struktur kimia, serat mirip seperti karbohidrat. Oleh karena itu, serat sering juga dimasukkan dalam kelompok karbohidrat. Namun, manfaat serat berbeda dengan karbohidrat. Serat berasal dari sumber nabati contohnya nasi, kentang, singkong, ubi, sayur, dan buah. Manfaat serat akan kita dapatkan selama kita konsumsi makanan yang bentuknya masih sama seperti bentuk aslinya.
Artinya jika kita makan nasi ya bentuknya masih seperti beras, begitu juga jika kita makan kentang rebus, singkong rebus dan ubi rebus yang masih seperti bahan makanan aslinya. Lain cerita, pada makanan dengan kandungan beras, kentang, ubi dan singkong yang sudah diproses terlebih dahulu seperti tepung beras, tepung gandum atau terigu, tepung singkong. Makanan tersebut telah hilang kuantitas dan kualitas seratnya. Begitu pula jika kita makan sayur dan atau buah yang dijus maupun diblender, maka kuantitas dan kualitas seratnya akan berkurang. Padahal yang kita butuhkan adalah serat, selain daripada zat gizi lain yang dikandung oleh makanan sumber serat di atas.
Mengapa serat penting? Serat akan berkompetisi di usus dengan zat gizi yang berlebih lainnya sehingga energi pada makanan tidak semuanya diserap usus, dan serat adalah sumber makanan bagi bakteri normal di usus yang berfungsi untuk menjaga kesehatan usus sehingga akan mempengaruhi sistem imun tubuh kita.
Berapa banyak kebutuhan serat kita dalam sehari? WHO menganjurkan agar kita makan serat sebanyak lima kepalan tangan kita sehari. Kalau begitu, jumlahnya berbeda-beda tiap orang karena besar kepalan tangan kita berbeda. Serat sebanyak ini dapat kita konsumsi dengan makan sayur masing-masing satu kepalan tangan setiap sarapan, makan siang dan makan malam. Pada saat makan cemilan, baik itu cemilan pagi, sore, dan malam, kita konsumsi buah sebanyak masing-masing satu kepalan tangan. Alhasil, kita dapat konsumsi serat sebanyak lima kepalan tangan sehari.
Selain itu, salah satu bahan pangan yang juga mengandung serat adalah kacang-kacangan, salah satunya adalah kedelai. Dalam 100 gr kedelai, mengandung 15% serat. Cukup tinggi juga bukan. Jadi selain konsumsi sayur atau buah, kita dapat juga mengonsumsi kedelai atau olahannya untuk membantu mencukupi kebutuhan serat harian kita.
Selamat mencoba!
Artikel ditulis oleh:
Abdullah Firmansah Wargahadibrata, dr., SpGK, Mkes
Perhimpunan Dokter Gizi Klinis Indonesia
Kita sering kali mendengar untuk memasukkan serat ke dalam menu makanan kita, nah sebenarnya apakah yang dimaksud dengan serat dan apa manfaat dari konsumsi serat?
Jika dilihat dari struktur kimia, serat mirip seperti karbohidrat. Oleh karena itu, serat sering juga dimasukkan dalam kelompok karbohidrat. Namun, manfaat serat berbeda dengan karbohidrat. Serat berasal dari sumber nabati contohnya nasi, kentang, singkong, ubi, sayur, dan buah. Manfaat serat akan kita dapatkan selama kita konsumsi makanan yang bentuknya masih sama seperti bentuk aslinya.
Artinya jika kita makan nasi ya bentuknya masih seperti beras, begitu juga jika kita makan kentang rebus, singkong rebus dan ubi rebus yang masih seperti bahan makanan aslinya. Lain cerita, pada makanan dengan kandungan beras, kentang, ubi dan singkong yang sudah diproses terlebih dahulu seperti tepung beras, tepung gandum atau terigu, tepung singkong. Makanan tersebut telah hilang kuantitas dan kualitas seratnya. Begitu pula jika kita makan sayur dan atau buah yang dijus maupun diblender, maka kuantitas dan kualitas seratnya akan berkurang. Padahal yang kita butuhkan adalah serat, selain daripada zat gizi lain yang dikandung oleh makanan sumber serat di atas.
Mengapa serat penting? Serat akan berkompetisi di usus dengan zat gizi yang berlebih lainnya sehingga energi pada makanan tidak semuanya diserap usus, dan serat adalah sumber makanan bagi bakteri normal di usus yang berfungsi untuk menjaga kesehatan usus sehingga akan mempengaruhi sistem imun tubuh kita.
Berapa banyak kebutuhan serat kita dalam sehari? WHO menganjurkan agar kita makan serat sebanyak lima kepalan tangan kita sehari. Kalau begitu, jumlahnya berbeda-beda tiap orang karena besar kepalan tangan kita berbeda. Serat sebanyak ini dapat kita konsumsi dengan makan sayur masing-masing satu kepalan tangan setiap sarapan, makan siang dan makan malam. Pada saat makan cemilan, baik itu cemilan pagi, sore, dan malam, kita konsumsi buah sebanyak masing-masing satu kepalan tangan. Alhasil, kita dapat konsumsi serat sebanyak lima kepalan tangan sehari.
Selain itu, salah satu bahan pangan yang juga mengandung serat adalah kacang-kacangan, salah satunya adalah kedelai. Dalam 100 gr kedelai, mengandung 15% serat. Cukup tinggi juga bukan. Jadi selain konsumsi sayur atau buah, kita dapat juga mengonsumsi kedelai atau olahannya untuk membantu mencukupi kebutuhan serat harian kita.
Selamat mencoba!
Ditulis oleh:
Dr. A. Firmansah Wargahadibrata, SpGK, MKes
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Cabang Jawa Barat
Kegemukan terjadi akibat berbagai faktor terhadap kehidupan seseorang. Faktor genetik adalah salah satu faktor penting, faktor lainnya yang berpengaruh adalah perilaku makan dan gaya hidup. Dilaporkan, khususnya di Asia, bahwa banyak diantara mereka yang mengalami kegemukan adalah orang-orang yang sebelumnya tidak gemuk. Sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan perubahan berat badan anda. Bila anda tadinya kurus dan pada waktu tertentu berat badan anda naik terus, maka walaupun belum mencapai apa yang disebut kegemukan, anda memiliki risiko untuk mengalami masalah kesehatan yang sama.
Kegemukan (Obesitas) terjadi karena adanya penambahan jumlah jaringan lemak yang berlebihan yang jauh di atas normal. Obesitas memang sering menjadi permasalahan citra diri yang berdampak pada masalah sosial yang tidak menyenangkan. Obesitas karena sebab apapun merupakan faktor risiko bagi timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, radang sendi tulang, osteoporosis, penyakit kanker. Obesitas juga merupakan faktor risiko terjadinya masalah kesehatan seperti sindroma metabolik, diabetes, alergi, gangguan organ reproduksi dan masalah-masalah lainnya seperti masalah kulit, seksual, psikologis. Penanganannya merupakan penanganan kronik yang tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan terapi obesitas sering tidak berhasil dengan baik dan lestari. Cenderung banyak yang berharap dan melakukan tindakan instan agar berat badan turun dengan cepat, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan anda. Dengan demikian sangat penting untuk memahami perilaku, pola diet dan aktifitas yang baik agar obesitas dapat dicegah dan diatasi.
Om Samsak sekarang tampak gemuk, berbeda dengan 20 tahun yang lalu saat masihkuliah, tubuhnya tampak ramping. Hingga kini dia selalu sibuk dengan pekerjaan kantor, aktifitas fisiknya sedikit, makan dan camilan sering ia dapatkan dariberbagai acara meeting dan berbagai jamuan kantor lainnya. Contoh lain adalah Kakek Goni tubuhnya tampak gemuk, berbeda dengan saat menikah dia tampak langsing. Sejak sebelum pensiun Kakek Goni memang sudah terbiasa makan dengan porsi besar, jarang ngemil. Sekarang ia jarang beraktivitas, kerjanya nonton TV dan baca Koran sambil ngopi.
Contoh cerita diatas adalah obesitas yang terjadi akibat adanya kesalahan dari perilaku dan mindset tentang makan serta aktifitas, yang terbentuk dari lingkungan keluarga dan lingkungan luar lainnya. Dulu gemuk identik dengan citra sukses dan makmur, pemahaman ini harus dirubah. Bila ingin sehat, ingin lebih sukses, ingin lebih produktif, ingin perkasa di atas ranjang, serta ingin mendapatkan hidup yang lebih berkualitas, maka cegahlah berat badan berlebih dan obesitas sejak dini.
Frekuensi makan erat kaitannya dengan peristiwa, misalnya:
Deteksi dini obesitas
Diantaranya obesitas terjadi pada orang-orang yang sebelumnya memiliki berat badan normal. Obesitas dapat terjadi dalam kurun waktu tertentu, dalam beberapa tahun bahkan puluhan tahun, sehingga obesitas dapat terjadi perlahan-lahan tanpa disadari. Mendeteksi adanya kenaikan berat badan penting dalam mencegah terjadinya obesitas. Lakukanlah timbang berat badan dan lingkar pinggang secara rutin, sekitar 3-6 bulan sekali. Makin sempitnya ukuran celana merupakan petanda yang baik bahwa lingkar perut menjadi semakin bertambah. Pada kondisi ini baiknya peduli untuk menurunkan berat badan, jangan segera mengganti celana dengan ukuran yang lebih besar. Risiko meningkat bila lingkar perut pria lebih dari 90 cm, atau ukuran celana lebih dari ukuran 36. Pada wanita, lingkar perut lebih dari 80 cm atau ukuran celana lebih dari ukuran 33.
Kepada dokter siapa anda sebaiknya berkonsultasi bila mengalami kelebihan berat badan?
Konsultasi medik masalah kegemukan dapat dilakukan pada dokter ahli endokrinologi metabolik atau dokter spesialis gizi klinik.
Kapan sebaiknya saya ke dokter?
Sebaiknya anda berkonsultasi kepada dokter:
Selain ke dokter, penderita obesitas juga perlu berkonsultasi kepada:
Konsumsi lebih banyak serat dari makanan
Konsumsi serat yang berasal dari sayur dan buah. Cara yang mudah adalah setiap sarapan, makan siang dan makan malam, makanlah sayur sebanyak masing-masing satu kepalan tangan. Pada saat selingan pagi dan sore anda makan buah potong yang berair banyak masing-masing satu kepalan tangan. Keseluruhan, anda makan lima kepalan tangan sayur dan buah dalam satu hari, banyak kan?
Waspada terhadap makanan yang mengandung terlalu banyak minyak atau lemak
Dengan demikian akan tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang berenergi tinggi. Anda dianjurkan untuk makan sumber lemak sebanyak 25% dari energi total sehari, artinya anda boleh makan lemak, misalnya lauk pauk yang digoreng. Jenis lemak yang baik adalah lemak nabati seperti minyak goreng. Lemak hewani tinggi kolesterol dan lemak jenuh.
Jenis makanan:
Batasi gula dan berbagai jenis makanan yang berbahan dasar tepung (boleh dikonsumsi dua kali seminggu).
Gula ( putih, pasir, merah, aren) merupakan karbohidrat sederhana yang paling mudah diserap oleh tubuh, sehingga bersifat menggemukan. Tepung merupakan sumber karbohidrat yang telah terolah sehingga juga lebih mudah diserap oleh tubuh. Terdapat berbagai jenis tepung seperti tepung beras, tepung terigu, tepung singkong (aci) yang dapat dimakan dalam bentuk roti, mie, bakso, pempek, sosis, kue-kue kering/basah dan lain-lain. Bubur juga bersifat menggemukan karena mudah diserap oleh tubuh. Untuk mencegah kegemukan pilihlah sumber karbohidrat kompleks yang belum terolah, seperti nasi, kentang rebus , singkong rebus dan jagung rebus.
Hidup aktif
Hidup aktif perlu dibiasakan pada semua anggota keluarga: anak-anak, remaja, dewasa dan lansia (pensiunan). Kurangi berbagai aktivitas diam seperti duduk menonton TV atau berlama-lama bermain games atau chatting atau bersosialita di depan komputer. Lakukan berbagai pekerjaan rumah seperti mencuci kendaraan, berkebun dan lain-lain. Walaupun aktivitas rumah tidak sama dengan olah raga, namun tetap aktif merupakan modal yang berguna untuk sehat. Kurangi pemakaian kendaraan seperti motor atau mobil, perbanyak jalan kaki.
Ditulis oleh:
Dr. A. Firmansah Wargahadibrata, SpGK, MKes
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Cabang Jawa Barat
Kegemukan terjadi akibat berbagai faktor terhadap kehidupan seseorang. Faktor genetik adalah salah satu faktor penting, faktor lainnya yang berpengaruh adalah perilaku makan dan gaya hidup. Dilaporkan, khususnya di Asia, bahwa banyak diantara mereka yang mengalami kegemukan adalah orang-orang yang sebelumnya tidak gemuk. Sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan perubahan berat badan anda. Bila anda tadinya kurus dan pada waktu tertentu berat badan anda naik terus, maka walaupun belum mencapai apa yang disebut kegemukan, anda memiliki risiko untuk mengalami masalah kesehatan yang sama.
Kegemukan (Obesitas) terjadi karena adanya penambahan jumlah jaringan lemak yang berlebihan yang jauh di atas normal. Obesitas memang sering menjadi permasalahan citra diri yang berdampak pada masalah sosial yang tidak menyenangkan. Obesitas karena sebab apapun merupakan faktor risiko bagi timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, radang sendi tulang, osteoporosis, penyakit kanker. Obesitas juga merupakan faktor risiko terjadinya masalah kesehatan seperti sindroma metabolik, diabetes, alergi, gangguan organ reproduksi dan masalah-masalah lainnya seperti masalah kulit, seksual, psikologis. Penanganannya merupakan penanganan kronik yang tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan terapi obesitas sering tidak berhasil dengan baik dan lestari. Cenderung banyak yang berharap dan melakukan tindakan instan agar berat badan turun dengan cepat, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan anda. Dengan demikian sangat penting untuk memahami perilaku, pola diet dan aktifitas yang baik agar obesitas dapat dicegah dan diatasi.
Om Samsak sekarang tampak gemuk, berbeda dengan 20 tahun yang lalu saat masihkuliah, tubuhnya tampak ramping. Hingga kini dia selalu sibuk dengan pekerjaan kantor, aktifitas fisiknya sedikit, makan dan camilan sering ia dapatkan dariberbagai acara meeting dan berbagai jamuan kantor lainnya. Contoh lain adalah Kakek Goni tubuhnya tampak gemuk, berbeda dengan saat menikah dia tampak langsing. Sejak sebelum pensiun Kakek Goni memang sudah terbiasa makan dengan porsi besar, jarang ngemil. Sekarang ia jarang beraktivitas, kerjanya nonton TV dan baca Koran sambil ngopi.
Contoh cerita diatas adalah obesitas yang terjadi akibat adanya kesalahan dari perilaku dan mindset tentang makan serta aktifitas, yang terbentuk dari lingkungan keluarga dan lingkungan luar lainnya. Dulu gemuk identik dengan citra sukses dan makmur, pemahaman ini harus dirubah. Bila ingin sehat, ingin lebih sukses, ingin lebih produktif, ingin perkasa di atas ranjang, serta ingin mendapatkan hidup yang lebih berkualitas, maka cegahlah berat badan berlebih dan obesitas sejak dini.
Frekuensi makan erat kaitannya dengan peristiwa, misalnya:
Deteksi dini obesitas
Diantaranya obesitas terjadi pada orang-orang yang sebelumnya memiliki berat badan normal. Obesitas dapat terjadi dalam kurun waktu tertentu, dalam beberapa tahun bahkan puluhan tahun, sehingga obesitas dapat terjadi perlahan-lahan tanpa disadari. Mendeteksi adanya kenaikan berat badan penting dalam mencegah terjadinya obesitas. Lakukanlah timbang berat badan dan lingkar pinggang secara rutin, sekitar 3-6 bulan sekali. Makin sempitnya ukuran celana merupakan petanda yang baik bahwa lingkar perut menjadi semakin bertambah. Pada kondisi ini baiknya peduli untuk menurunkan berat badan, jangan segera mengganti celana dengan ukuran yang lebih besar. Risiko meningkat bila lingkar perut pria lebih dari 90 cm, atau ukuran celana lebih dari ukuran 36. Pada wanita, lingkar perut lebih dari 80 cm atau ukuran celana lebih dari ukuran 33.
Kepada dokter siapa anda sebaiknya berkonsultasi bila mengalami kelebihan berat badan?
Konsultasi medik masalah kegemukan dapat dilakukan pada dokter ahli endokrinologi metabolik atau dokter spesialis gizi klinik.
Kapan sebaiknya saya ke dokter?
Sebaiknya anda berkonsultasi kepada dokter:
Selain ke dokter, penderita obesitas juga perlu berkonsultasi kepada:
Konsumsi lebih banyak serat dari makanan
Konsumsi serat yang berasal dari sayur dan buah. Cara yang mudah adalah setiap sarapan, makan siang dan makan malam, makanlah sayur sebanyak masing-masing satu kepalan tangan. Pada saat selingan pagi dan sore anda makan buah potong yang berair banyak masing-masing satu kepalan tangan. Keseluruhan, anda makan lima kepalan tangan sayur dan buah dalam satu hari, banyak kan?
Waspada terhadap makanan yang mengandung terlalu banyak minyak atau lemak
Dengan demikian akan tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang berenergi tinggi. Anda dianjurkan untuk makan sumber lemak sebanyak 25% dari energi total sehari, artinya anda boleh makan lemak, misalnya lauk pauk yang digoreng. Jenis lemak yang baik adalah lemak nabati seperti minyak goreng. Lemak hewani tinggi kolesterol dan lemak jenuh.
Jenis makanan:
Batasi gula dan berbagai jenis makanan yang berbahan dasar tepung (boleh dikonsumsi dua kali seminggu).
Gula ( putih, pasir, merah, aren) merupakan karbohidrat sederhana yang paling mudah diserap oleh tubuh, sehingga bersifat menggemukan. Tepung merupakan sumber karbohidrat yang telah terolah sehingga juga lebih mudah diserap oleh tubuh. Terdapat berbagai jenis tepung seperti tepung beras, tepung terigu, tepung singkong (aci) yang dapat dimakan dalam bentuk roti, mie, bakso, pempek, sosis, kue-kue kering/basah dan lain-lain. Bubur juga bersifat menggemukan karena mudah diserap oleh tubuh. Untuk mencegah kegemukan pilihlah sumber karbohidrat kompleks yang belum terolah, seperti nasi, kentang rebus , singkong rebus dan jagung rebus.
Hidup aktif
Hidup aktif perlu dibiasakan pada semua anggota keluarga: anak-anak, remaja, dewasa dan lansia (pensiunan). Kurangi berbagai aktivitas diam seperti duduk menonton TV atau berlama-lama bermain games atau chatting atau bersosialita di depan komputer. Lakukan berbagai pekerjaan rumah seperti mencuci kendaraan, berkebun dan lain-lain. Walaupun aktivitas rumah tidak sama dengan olah raga, namun tetap aktif merupakan modal yang berguna untuk sehat. Kurangi pemakaian kendaraan seperti motor atau mobil, perbanyak jalan kaki.
Setiap orang menginginkan berat badan yang stabil dan tidak berlebihan karena selain bisa memperbaiki penampilan, juga menurunkan risiko berbagai penyakit. Namun, menjaga berat badan seringkali dianggap sebagai suatu hal yang membutuhkan pengorbanan dan sulit dilakukan.?
Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ada beberapa hal mudah dan menyenangkan yang dapat dilakukan untuk menjaga berat badan tetap stabil dan tidak berlebihan. Simak lima di antaranya berikut ini;
1.?Kurangi Kebiasaan Menyimpan Makanan
Biasakan untuk mengonsumsi makanan sekali habis. Walau selalu memiliki stok makanan dalam lemari dapur ataupun laci kantor terasa menyenangkan, namun, kebiasaan ini sebaiknya dihindari bila ingin memiliki berat badan yang stabil, karena makanan yang disimpan akan mengalami reaksi kimia yang bisa berdampak pada penumpukan lemak.
2.?Hindari Makanan Berminyak dan Gula
Untuk mengurangi penambahan berat badan, pilihlah makanan yang diolah dengan cara dikukus atau dipanggang yang tidak kalah lezat dibanding makanan yang digoreng. Selain itu, konsumsilah gula dari bahan-bahan alami seperti buah atau makanan lain yang menggunakan pemanis alami.
3.?Memilih Cemilan Lebih Selektif
Ngemil memang menyenangkan. Namun, pilihlah cemilan dengan lebih selektif. Kudapan seperti keripik buah, atau cemilan yang terbuat dari bahan kedelai dan buah alami lainnya lebih memberi manfaat bagi tubuh seperti serat yang tinggi, kadar Glikemik Indeks yang rendah serta kalori yang rendah.
4.?Rajin Konsumsi Ikan
Ikan merupakan jenis makanan pembakar lemak. Hal ini karena kandungan omega-3 nya, mampu membakar lemak dan mencegah lemak untuk disimpan dalam tubuh.
5.?Tata Makanan dalam Kulkas
Cara mudah ini bisa menjaga berat badan tetap stabil. Aturlah letak makanan dalam kulkas dengan menempatkan makanan sehat di bagian depan sedangkan makanan kurang sehat lainnya seperti soda, keripik, di bagian belakang agar tidak tergoda untuk mengambilnya.
Mulailah hidup sehat dengan memperhatikan berat tubuh. Mengatasi berat badan agar tak berlebihan seperti di atas, dapat menjadikan hidup lebih sehat dan menyenangkan. Namun, jangan lupa bahwa berolah raga juga penting dan memberi manfaat yang besar untuk tubuh.
Program diet yang mungkin pernah Anda lakukan, pasti selalu mencantumkan buah dalam salah satu daftar menu. Buah memang merupakan bahan makanan alami yang dapat mengoptimalkan diet. Tapi bukan sembarang buah lho jika ingin program diet menjadi optimal. Harus buah yang tepat dan pas untuk dikonsumsi selama program diet dijalani. Pemilihan buah yang tepat akan memperkaya konsumsi serat dan membantu pencernaan. Selain itu buah juga dapat menahan rasa kenyang lebih lama.
Saat memilih buah, pilihlah buah yang memiliki biji atau kulit yang bisa dimakan. Buah jenis ini lebih lama dicerna oleh sistem pencernaan sehingga memberikan efek kenyang yang lebih lama pula. Selain itu buah dengan biji atau kulit yang dapat dimakan, memiliki resiko lonjakan gula darah yang lebih rendah.
Rasa manis pada buah juga bisa menjadi pengganti kebutuhan rasa manis yang biasa didapat dari gula dan permen. Hanya saja kandungan gula dan serat pada setiap buah berbeda. Pilihlah buah-buah yang tepat untuk dikonsumsi selama program diet.
Contoh buah-buahan dengan kulit yang dapat dikonsumsi adalah buah peach, plum, apel serta pir Mereka memiliki kandungan serat yang tinggi dan sangat membantu pencernaan. Sementara contoh buah dengan biji dapat dimakan adalah strawberry, blackberry, raspberry, serta delima.
Sementara buah-buahan yang perlu dikurangi selama program diet adalah pepaya, mangga, nanas, ataupun pisang. Kelompok buah ini memiliki kandungan kalori yang tinggi dan jumlah serat yang rendah.
Pilihlah buah sehat yang menjadi kegemaranmu, sehingga program diet dapat berjalan dengan semangat yang terjaga baik. Ingat lho, bad mood terkadang dapat merusak program diet. Manisnya buah-buahan semoga bisa menjaga manisnya mood berdiet. Selamat memilih buah dan menjalankan program diet!
Tips : untuk menjaga program diet Anda, silahkan gunakan tools SOYJOY Food Diary
Saat ini ternyata jumlah penyandang diabetes dari hari ke hari makin bertambah saja. Penyandang diabetes tidak hanya didominasi orang lanjut usia, tapi juga mulai merambah pada usia muda. Sudah tahu kan kalau efek negatif diabetes melitus ini tidak main-main dan bisa sangat berbahaya?
Hal ini diakibatkan kadar gula darah yang tinggi akan turut menyebar ke seluruh organ tubuh. Penyebaran kandungan gula darah inilah yang lalu menyebabkan munculnya penyakit-penyakit lain di organ tubuh yang terserang. Anda bisa menyimak dibawah ini, organ mana saja yang rentan terkena efek negatif dari tingginya gula darah
Jantung
Diabetes mellitus dapat mempengaruhi kerja jantung dan bisa menyebabkan orang terkena serangan jantung. Kandungan gula darah yang tinggi akan menghambat sirkulasi darah dan menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Resiko terkena stroke dan serangan jantung menjadi dua kali lipat dalam lima tahun sejak seseorang terkena diabetes.
Kaki
Pasti Anda pernah menemukan kasus amputasi kaki pada penyandang diabetes. Hal ini disebabkan infeksi parah akibat menyempitnya pembuluh darah pada kaki. Penyempitan ini disebabkan karena tingginya kandungan gula pada darah. Infeksi yang terjadi biasanya menjadi akut karena penyandang tidak lagi bisa merasakan sakit atau panas pada kakinya, sehingga infeksi akan berkembang tanpa disadari.
Ginjal
Fungsi dasar dari ginjal adalah menyaring darah manusia. Bayangkan jika kandungan gula darah tinggi, maka kerja ginjal akan menjadi ekstra keras. Kerja ekstra keras dari ginjal ini tentunya akan memperpendek umur ginjal, dan suatu saat ginjal dapat berhenti bekerja secara tiba-tiba. Kondisi inilah yang disebut gagal ginjal.
Mata
Pada penyandang diabetes mellitus, kandungan gula darah seringkali berubah-ubah diluar batas normal. Hal ini juga mempengaruhi keseimbangan cairan pada mata dan juga merusak saraf mata. Lama-kelamaan penglihatan akan mulai kabur dan bisa berujung pada kebutaan!
Kulit
Coba Anda tanyakan kepada penyandang diabetes, apakah mereka sering merasa gatal dikulit? Pasti mereka pernah mengalaminya. Timbulnya rasa gatal ini disebabkan sirkulasi darah yang buruk akibat penumpukan gula darah. Komplikasi diabetes yang meyerang kulit disebut diabetes dermopathy dan ditandai dengan timbulnya bercak merah kecokelatan pada kulit.
Nah, setelah mengetahui beratnya implikasi dari serangan diabetes mellitus, pastinya Anda akan tersadar untuk tetap menjaga kesehatan. Jagalah pola makan dengan menggunakan Menu Makan Sehat Untuk Diabetesi dan imbangi dengan aktivitas olahraga yang teratur. Hidup ini indah jika kita sehat selalu!
Pesatnya perkembangan industri makanan cepat saji saat ini serta minimnya pengetahuan mengenai nutrisi yang terkandung dalam makanan, menjadikan perkara mengonsumsi makanan yang sehat menjadi sangat sulit dilakukan.
Padahal, mengonsumsi makanan sehat adalah salah satu faktor terpenting dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi para penyandang penyakit yang berkaitan dengan metabolisme tubuh seperti diabetes. Banyak yang mengira menu makanan sehat untuk diabetesi memerlukan bahan dan cara menyiapkan yang khusus. Namun anggapan itu tidak sepenuhnya benar.
Simak beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan dalam menyiapkan menu makanan sehat bagi diabetes berikut ini;
Pilih Karbohidrat Kompleks
Walau merupakan sumber gula, karbohidrat merupakan komponen gizi yang sebaiknya tetap ada pada menu Diabetesi. Makanan seperti kedelai, ubi atau singkong bisa menjadi pilihan tepat dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat dalam tubuh. Karbohidrat yang terkandung dalam makanan tersebut merupakan karbohidrat kompleks yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna serta memiliki kadar serat yang tinggi sehingga bisa menahan timbulnya rasa lapar lebih lama.
Konsumsi Protein Berkualitas Tinggi
Ikan dan kedelai dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Hal ini karena kedua bahan makanan tersebut memiliki kadar lemak jenuh yang sangat rendah, tidak seperti daging merah yang sebaiknya dihindari karena memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi.
Selektif Memilih Minyak
Walau sedikit mempengaruhi rasa makanan, minyak zaitun dan minyak canola menjadi pilihan yang lebih baik daripada minyak goreng lainnya karena memiliki kandungan lemak tak jenuh yang tinggi.
Selalu Sertakan Sayuran dalam Menu
Sangat banyak gizi terkandung dalam sayuran yang bermanfaat bagi diabetesi seperti vitamin, mineral dan serat. Sebisa mungkin, sertakan bahan makanan ini dalam menu setiap harinya.
Sempurnakan Dengan Buah
Selain juga memiliki nilai gizi yang tinggi, buah dapat memberikan rasa manis alami bagi diabetesi. Pilihlah buah-buahan seperti apel, ceri, pir stroberi atau pisang yang memiliki kandungan Glikemik Indeks [GI] yang rendah.
Lihat Kemasan
Jangan lupa untuk melihat nutrition fact yang tertera pada kemasan setiap kali mengonsumsi makanan atau snack dalam kemasan. Pastikan bahan yang disajikan tidak megandung pengawet serta mengandung bahan alami, tinggi serat, Low GI, kaya protein, mineral, serta nutrisi lain yang baik bagi tubuh. Selain itu, pastikan cara pengolahannya tidak merusak bahan-bahan utamanya.
Bagaimana, cukup mudah bukan untuk menyiapkan menu sehat bagi diabetesi? Cukup dengan lebih selektif dalam memilih makanan, kualitas hidup diabetesi dapat ditingkatkan. Selain menerapkan pola makan yang sehat, diabetesi juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat yang salah satunya adalah dengan berolah raga. Lalu, olahraga apa saja yang cocok untuk diabetesi?
Setiap orang menginginkan berat badan yang stabil dan tidak berlebihan karena selain bisa memperbaiki penampilan, juga menurunkan risiko berbagai penyakit. Namun, menjaga berat badan seringkali dianggap sebagai suatu hal yang membutuhkan pengorbanan dan sulit dilakukan.?
Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ada beberapa hal mudah dan menyenangkan yang dapat dilakukan untuk menjaga berat badan tetap stabil dan tidak berlebihan. Simak lima di antaranya berikut ini;
1.?Kurangi Kebiasaan Menyimpan Makanan
Biasakan untuk mengonsumsi makanan sekali habis. Walau selalu memiliki stok makanan dalam lemari dapur ataupun laci kantor terasa menyenangkan, namun, kebiasaan ini sebaiknya dihindari bila ingin memiliki berat badan yang stabil, karena makanan yang disimpan akan mengalami reaksi kimia yang bisa berdampak pada penumpukan lemak.
2.?Hindari Makanan Berminyak dan Gula
Untuk mengurangi penambahan berat badan, pilihlah makanan yang diolah dengan cara dikukus atau dipanggang yang tidak kalah lezat dibanding makanan yang digoreng. Selain itu, konsumsilah gula dari bahan-bahan alami seperti buah atau makanan lain yang menggunakan pemanis alami.
3.?Memilih Cemilan Lebih Selektif
Ngemil memang menyenangkan. Namun, pilihlah cemilan dengan lebih selektif. Kudapan seperti keripik buah, atau cemilan yang terbuat dari bahan kedelai dan buah alami lainnya lebih memberi manfaat bagi tubuh seperti serat yang tinggi, kadar Glikemik Indeks yang rendah serta kalori yang rendah.
4.?Rajin Konsumsi Ikan
Ikan merupakan jenis makanan pembakar lemak. Hal ini karena kandungan omega-3 nya, mampu membakar lemak dan mencegah lemak untuk disimpan dalam tubuh.
5.?Tata Makanan dalam Kulkas
Cara mudah ini bisa menjaga berat badan tetap stabil. Aturlah letak makanan dalam kulkas dengan menempatkan makanan sehat di bagian depan sedangkan makanan kurang sehat lainnya seperti soda, keripik, di bagian belakang agar tidak tergoda untuk mengambilnya.
Mulailah hidup sehat dengan memperhatikan berat tubuh. Mengatasi berat badan agar tak berlebihan seperti di atas, dapat menjadikan hidup lebih sehat dan menyenangkan. Namun, jangan lupa bahwa berolah raga juga penting dan memberi manfaat yang besar untuk tubuh.