by gl75FKPUUayArC | Jun 4, 2014 | 14
Coba 5 cara berikut ini untuk mengatasi ketergantungan Anda pada cemilan yang manis-manis.
Makanan manis seperti cokelat, permen, es krim, muffin, dan cupcake, memang cocok untuk dijadikan teman menonton televisi ataupun melakukan aktivitas lainnya. Hanya saja, terlalu banyak menyantap makanan manis bisa membuat seseorang mengalami gangguan mood dan berisiko menimbulkan ketagihan. Bukan hanya itu, asupan gula dalam jumlah berlebihan juga bisa meningkatkan risiko serangan penyakit diabetes. Untuk menghindarinya, atasi ketergantungan Anda pada “si manis” dengan cara-cara berikut ini:
1. Makan dalam porsi kecil
Menurut Kerry Neville, MS, RD, juru bicara American Dietetic Association, makan dalam porsi kecil adalah cara paling sederhana yang ampuh meredakan keinginan Anda untuk menyantap makanan manis. Satu bar SOYJOY dengan rasa favorit sudah cukup untuk menjaga rasa kenyang lebih lama dan mengontrol nafsu makan agar tetap terkendali. “Dengan makan dalam porsi kecil, Anda akan tetap merasa puas tanpa dibebani perasaan bersalah,” ujar Neville.
2. Kurangi melihat iklan
Perasaan ingin ngemil bisa juga datang dari kebiasaan kita menonton TV. Terlalu banyak memandangi iklan makanan yang ada di TV dapat dengan mudah membuat Anda tergoda untuk beranjak mencari kulkas dan mengambil persediaan cemilan Anda. Setidaknya itu menurut Kathleen Page, MD, asisten profesor Fakultas Kedokteran University of Southern California.
3. Kunyah permen karet
Mengunyah permen karet, menurut Dave Grotto, RD, LDN—pakar nutrisi yang juga penulis buku 101 Foods That Could Save Your Life, adalah cara yang ampuh untuk membantu mengontrol nafsu makan. “Mulut yang sibuk mengunyah permen karet mampu mengalihkan perhatian agar otak Anda tidak melulu terfokus pada makanan. Untuk membatasi jumlah kalori yang masuk, pilihlah jenis permen karet yang tidak mengandung gula atau hanya mengandung gula sedikit saja,” jelas Grotto.
4. Pilih buah-buahan
Menurut spesialis yang kerap menangani kecanduan makanan, Judy Chambers, LCSW, CAS, buah bisa menjadi alternatif makanan manis yang bersahabat karena selain gula buah (fruktosa), buah-buahan juga mengandung zat gizi lain seperti serat, vitamin, dan antioksidan yang belum tentu dimiliki pula oleh jenis penganan manis lainnya. Namun walaupun termasuk cemilan alami, memilih buah-buahan tidak boleh sembarangan karena kadar gulanya bervariasi. Pilihlah buah-buahan low GI seperti pisang, mangga, anggur, atau beri agar asupan gula ke dalam tubuh tetap terjaga.
5. Olahraga
Ketika keinginan untuk ngemil makanan manis kembali datang, kenakan sepatu Anda dan mulailah berolahraga. Atau, bangkitlah dari tempat duduk dan sibukkan diri Anda dengan berbagai pekerjaan rumah, seperti menyiram tanaman, menata buku di lemari, dan sebagainya. Menurut Dr. Daniel Crabtree, peneliti dari Rowett Institute of Nutrition and Health, Inggris, kegiatan fisik mampu mengaktifkan hormon yang menekan keinginan seseorang untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Anda akan terbebas dari jeratan makanan manis dan mampu menjalani kehidupan yang lebih berkualitas. Selamat mencoba!
Sumber: foxnews.com; prevention.com; huffingtonpost.co.uk
by gl75FKPUUayArC | May 28, 2014 | 14
Bagi penyandang diabetes, kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi penyakit yang berujung pada kematian.
Para pakar kesehatan sedunia sepakat bahwa merokok adalah kebiasaan buruk yang membahayakan kesehatan, terutama bagi Anda yang menyandang diabetes. Apa sebabnya? Berdasarkan penelitian, penyandang diabetes yang juga perokok memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Kadar gula darah yang amat tinggi tersebut pada akhirnya akan meningkatkan risiko komplikasi penyakit akibat diabetes, seperti kebutaan, kerusakan saraf, gagal ginjal, serta masalah pada jantung yang bisa mengakibatkan kematian.
Penelitian terbaru yang dilakukan di California State Polytechnic University, Amerika, menyatakan bahwa biang keladi kondisi tersebut adalah kandungan zat nikotin yang masuk ke dalam tubuh melalui asap rokok. Xiao-Chuan Liu, salah seorang peneliti yang juga profesor di bidang kimia, menyatakan bahwa kandungan nikotin di dalam darah orang sehat mampu meningkatkan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) kombinasi antara sel darah merah dan glukosa yang menjadi indikator kadar gula di dalam darah, hingga sebesar 34%. Liu mengatakan bahwa hasil serupa kemungkinan besar berlaku pula pada penyandang diabetes.
Apa bahaya tingginya kadar HbA1c di dalam tubuh? Kian tinggi kandungan HbA1c di dalam darah, maka akan semakin tinggi pula risiko timbulnya hambatan pada sirkulasi darah di seluruh tubuh. Jika aliran darah sudah terhambat, maka berbagai masalah bisa muncul pada organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, dan lain-lain. Pada pasien pradiabetes, konsentrasi HbA1c yang tinggi juga bisa memicu terjadinya resistensi insulin. Jika hal ini Anda alami, maka peran hormon insulin dalam menyeimbangkan kadar gula di dalam darah akan terganggu. Akibatnya, status pradiabetes akan dengan lekas berubah menjadi penyandang diabetes.
Karenanya, menghentikan kebiasaan merokok wajib menjadi prioritas utama bagi para penyandang diabetes maupun mereka yang masih berstatus pradiabetes. Berdasarkan hasil penelitian yang sama, penggunaan plester nikotin ataupun permen karet yang mengandung nikotin juga perlu dihindari karena risiko masuknya nikotin ke dalam tubuh. Sebagai metode alternatif untuk menghentikan kebiasaan merokok, Anda bisa memanfaatkan hipnoterapi, aromaterapi, ataupun jenis terapi lainnya yang lebih bersahabat dengan kondisi tubuh.
Berbekal tekad yang kuat, Anda tentu bisa menghapuskan kebiasaan merokok dan menikmati kehidupan baru yang lebih berkualitas.
Sumber: diabetes.co.uk; webmd.com/diabetes
by gl75FKPUUayArC | May 12, 2014 | 14
Meski tak sama, diabetes dan hipertensi saling berhubungan. Kehadiran salah satu bisa menjadi pemicu kemunculan yang lainnya.
Bagai sahabat karib, diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi) kadang hadir berdampingan. Ya, dibandingkan mereka yang sehat, para penyandang diabetes lebih mungkin mengalami hipertensi. Di Amerika, angka prevalensi hipertensi pada penyandang diabetes mencapai 2 dari 3 orang. Demikian pula sebaliknya, kondisi tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi akibat diabetes, seperti masalah pada ginjal serta kerusakan fungsi mata. Bagaimana keduanya saling berhubungan?
Tingginya kandungan gula di dalam aliran darah yang dialami oleh penyandang diabetes bisa membuat darah menjadi lebih kental sehingga aliran darah melambat. Perlambatan aliran darah ini dapat mengakibatkan terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Penumpukan plak yang berlebihan mampu mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan mengeras (aterosklerosis) sehingga tekanan darah meningkat. Jika tidak segera diatasi, aterosklerosis bisa mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah, serangan jantung, stroke, gagal jantung, ataupun gagal ginjal.
Bukan hanya itu, riset terbaru menyatakan bahwa kondisi diabetes yang disertai hipertensi juga bisa mengakibatkan berkurangnya jumlah sel-sel otak serta gangguan memori pada mereka yang berusia paruh baya. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology tersebut, penderita memiliki volume total otak berukuran 2,9% lebih kecil dan volume hippocampus (area otak yang berhubungan dengan memori) berukuran 4% lebih kecil dibandingkan orang yang sehat. Penyandang diabetes di usia paruh baya yang juga mengidap hipertensi pun berisiko menderita kerusakan pada sejumlah area otak dibandingkan orang yang sehat.
Itu sebabnya, upaya mengendalikan nilai tekanan darah selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam penanganan kondisi diabetes. Apa yang bisa dilakukan untuk memelihara agar tekanan darah selalu berada dalam skala normal (di bawah 130/80 mmHg)? Selain mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter, terapkan pula gaya hidup sehat dengan cara berhenti merokok, menerapkan pola makan seimbang, mempertahankan berat badan ideal, berolahraga secara teratur, serta membatasi konsumsi lemak dan garam dalam makanan sehari-hari.
Dengan melakukannya secara teratur dan konsisten, maka para penyandang diabetes pun bisa menikmati hidup yang lebih berkualitas dan terhindar dari ancaman komplikasi serta penyakit berat yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula darah dan tekanan darah tinggi.
Sumber: diabetes.org, webmd.com, medicalnewstoday.com
by gl75FKPUUayArC | May 8, 2014 | 14
Serangan hipoglikemia bisa muncul sewaktu-waktu. Bekali diri Anda dengan teknik penyelamatan darurat untuk menghindari terjadinya kemungkinan terburuk.
Bagi para penyandang diabetes, kondisi hipoglikemia (kadar gula darah di bawah normal) adalah sebuah ancaman yang bisa menyerang tanpa kenal waktu. Pada umumnya, hipoglikemia muncul dalam bentuk rasa pusing, pandangan berkunang-kunang, keringat dingin, sampai kondisi kehilangan kesadaran. Bukan sekadar mengakibatkan tubuh lemas tak bertenaga, hipoglikemia juga bisa mendatangkan akibat lebih serius berupa serangan kejang, kerusakan fungsi organ tubuh, kondisi koma, hingga kematian. Teknik penyelamatan darurat di bawah ini perlu Anda ketahui untuk membantu memulihkan kondisi diri sendiri ataupun membantu menyelamatkan nyawa para penyandang diabetes di sekitar kita.
1. Berikan Minuman Manis
Kadar gula darah yang merosot drastis bisa mengakibatkan penyandang diabetes kehilangan kesadaran. Sebelum itu terjadi, berikan minuman manis (teh manis, sirup, atau sekadar air gula) untuk membantu meningkatkan kadar gula darah. Gula yang terkandung di dalam minuman akan lebih cepat diserap oleh tubuh dibandingkan gula yang terdapat di dalam makanan. Angka kadar gula darah yang kembali stabil akan membuat fungsi organ-organ tubuh berjalan normal kembali. Perlu diingat, jangan berikan minuman berlabel “diet”, karena jenis minuman tersebut tidak mengandung cukup gula yang dibutuhkan tubuh.
2. Berikan Tablet Glukosa
Penyandang diabetes yang kerap kali mengalami hipoglikemia biasanya selalu membawa tablet glukosa sebagai bentuk pertolongan darurat pada saat-saat kritis. Tablet glukosa ini berbentuk seperti permen yang pada umumnya mengandung sekitar 5 gram karbohidrat per tablet. Jika Anda berada dalam kondisi sulit dan tidak bisa menemukan minuman manis, maka tablet glukosa ini bisa digunakan sebagai pertolongan pertama. Pada penyandang diabetes menahun yang amat tergantung pada hormon insulin, suntikan hormon glukagon bisa diberikan untuk mengatasi kondisi hipoglikemia yang parah. Akan tetapi, hal ini hanya bisa diberikan oleh tenaga medis yang berkompetensi.
3. Konsumsi Makanan Berkarbohidrat
Setelah kondisi penderita hipoglikemia berangsur membaik, segera berikan makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, biskuit, ataupun nasi. Kandungan karbohidrat di dalam jenis-jenis makanan tersebut akan membantu menyediakan persediaan gula yang diperlukan tubuh secara bertahap. Dengan demikian, kadar gula darah bisa dipertahankan kestabilannya dalam jangka waktu relatif lebih lama.
Cara lain, menjaga kestabilan gula darah juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan low GI (glycemic index) seperti SOYJOY. Selain dicerna secara perlahan dan memberikan rasa kenyang lebih lama, SOYJOY juga mampu memperlambat turunnya gula darah secara drastis. Gula darah dan rasa kenyang pun tetap terjaga.
Kondisi hipoglikemia bukanlah sesuatu yang sangat menakutkan asalkan Anda tahu apa yang harus dilakukan. Semoga tips di atas dapat membantu Anda maupun kerabat Anda di saat-saat darurat, SOYJOY Lovers.
Sumber: diabetes.org, mayoclinic.org
by gl75FKPUUayArC | Apr 30, 2014 | 14
Seperti yang pernah SOYJOY bahas sebelumnya, buah apel memiliki ratusan manfaat bagi manusia. Sampai-sampai istilah “an apple a day keeps the doctor away” dirasa tidak berlebihan. Tapi apakah Anda tahu, buah apel punya 7.500 jenis yang tumbuh di seluruh dunia? Di Indonesia sendiri setidaknya ada 9 jenis apel yang ditanam para petani, yaitu apel manalagi, Rome Beauty, Red Rome Beauty, Winter Banana, Granny Smith, Anna, Princes Noble, McIntosh, dan Wangling.
Lalu dari sekian banyak varian tersebut apel mana yang paling baik dikonsumsi?
Bagi orang awam, apel dibagi berdasarkan warna yaitu merah, hijau, dan beberapa ada yang berwarna kuning. Di seluruh dunia, apel merah memang lebih terkenal dan populer karena memiliki rasa yang lebih manis, sedangkan apel hijau cenderung lebih asam.
Tapi, beberapa studi medis di Amerika dan Inggris membuktikan bahwa apel berwarna hijau lah yang lebih bermanfaat dan paling direkomendasikan. Kenapa? SOYJOY akan mengupas 19 alasan kenapa apel hijau lebih baik untuk dikonsumsi;
1. Mencegah Diabetes
Professor Qi Sun, dari Brigham Women’s Hospital di Amerika Serikat mengatakan seseorang yang mengonsumsi 2 buah apel hijau dalam seminggu bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 21% dibanding orang yang tidak makan apel.
2. Mencegah Ketombe
Ekstrak dari daun dan kulit apel hijau sangat baik untuk membasmi ketombe di kulit kepala. Bahkan, jika Anda mau jus apel hijau bisa digunakan sebagai shampoo. Tapi jangan campurkan gula ya tentunya.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Rambut
Jarang sekali yang mengetahui jika Anda rajin mengonsumsi apel hijau maka rambut akan jauh dari rontok. Nutrisi di apel hijau menguatkan akar rambut dan meningkatkan pertumbuhan rambut.
4. Mencegah Sakit Jantung
Kandungan serat bernama pectin mampu menurunkan kolesterol jahat secara alami.
5. Mencegah Alzheimer
Makan apel setiap hari bisa menjauhkan dari penyakit gangguan saraf seperti Alzheimer.
6. Membuat Tulang Menjadi Kuat
Mencegah rematik dengan menjaga fungsi dari kelenjar tiroid.
7. Mencegah Asma dan Alergi
Minum jus apel hijau secara rutin bisa mencegah asma dan gangguan alergi.
8. Kaya Vitamin A, B, dan C
Vitamin di atas sangat baik untuk kulit kita. Apel hijau juga bisa membuat kulit Anda bersinar dari dalam.
9. Memiliki Kandungan Anti-Aging
Kandungan antioksidan dan serat juga membuat kulit lebih lembut dan tampak muda dalam waktu yang lama.
10. Mengurangi Kerut Wajah
Tidak harus operasi plastik jika ingin menghilangkan kerutan. Masker apel hijau bisa mengurangi kerut wajah dan mengembalikan tekstur kulit wajah alami.
11. Memutihkan Kulit
Kandungan vitamin di apel hijau bisa memutihkan kulit secara alami sekaligus menutrisinya.
12. Menjauhkan dari Penyakit Kulit
Dengan vitamin yang banyak, tentu saja kulit Anda akan jauh dari penyakit.
13. Menghilangkan Jerawat
Apel hijau menjadi obat bagi masalah jerawat yang andal. Rutin mengonsumsi apel mampu menghilangkan jerawat.
14. Menghilangkan Lingkaran Hitam di Mata
Cocok bagi Anda para pekerja yang sangat sibuk. Mengistirahatkan mata dengan apel hijau bisa menyegarkannya kembali.
15. Kaya Antioksidan
Selain baik untuk kulit, antioksidan juga baik melindungi hati dan menjaganya agar bekerja dengan optimal.
16. Mencegah Kanker Kulit
Kandungan vitamin C melindungi kulit dari kerusakan sel dari radikal bebas, sekaligus menjauhkan dari risiko kanker kulit.
17. Membantu Diet Anda
Apel hijau adalah makanan wajib bagi Anda yang diet atau menjaga berat badan.
18. Kaya Akan Mineral
Sebut saja kandungan mineral baik seperti zat besi, zinc, copper, manganese, potassium, dan lainnya dimiliki sebuah apel hijau.
19. Tinggi Serat
Membantu metabolisme tubuh menjadi sempurna dan membersihkan sistem-sistem di dalam tubuh.
Dari 19 manfaat di atas, maka tidak salah jika apel hijau masuk di dalam salah satu varian SOYJOY bar selama ini. Oke SOYJOY lovers, apa warna apel favoritmu?
by gl75FKPUUayArC | Apr 17, 2014 | 14
Setiap orang berisiko terkena diabetes, namun tidak setiap orang tahu seberapa besar risiko mereka terkena diabetes. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, Indonesia ada di peringkat 7 dunia sebagai negara dengan penyandang diabetes terbanyak dengan total 8,5 juta penyandang. Angka ini dapat ditekan jika setiap orang mengenali risikonya.
Luangkan sedikit waktu Anda mengisi tabel berikut untuk mengetahui seberapa besar risiko Anda terkena diabetes.
Jika total skor di bawah 9, Anda boleh dibilang aman dari risiko diabetes. Jika total skor di atas 9, Anda harus mulai lebih berhati-hati. Mulailah terapkan pola hidup sehat dan perbanyak konsumsi makanan low GI.
Soylution.co.id juga menyediakan fitur Private Question untuk berkonsultasi lebih dalam dengan ahli nutrisi dan penyakit degeneratif Dr. dr. Widjaja Lukito, Ph.D, Sp.GK. Cukup sign up dan Anda dapat langsung menyampaikan keluhan Anda melalui fitur Private Question.
Saatnya kenali dan hindari diabetes sekarang juga!