Pola hidup atau kebiasaan yang tidak sehat berakibat buruk bagi kesehatan. Menurut RISKESDAS 2013, terjadi kecenderungan peningkatan penyakit tidak menular – terutama Diabetes Melitus terus meningkat (2,1% dari tahun 2007), dan ini erat hubungannya dengan pola hidup.

Ya, pola makan sehari-hari orang Indonesia yang mengonsumsi karbohidrat berlebih, terutama nasi,  mengakibatkan masalah kesehatan seperti diabetes dan obesitas. Pasalnya, karbohidrat yang berlebihan disimpan menjadi lemak dalam tubuh, sehingga menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko diabetes. Selain itu, konsumsi gula atau kita sebut karbohidrat sederhana juga cenderung cepat dicerna sehingga dapat menyebabkan gula darah naik dengan cepat.

Menurut penelitian mengenai Diet, Nutrition and the Prevention of Type 2 Diabetes yang dilakukan oleh NP Steyn1,*, J Mann2, PH Bennett3, N Temple4, P Zimmet5, J Tuomilehto6, J Lindstro¨m6 and A Louheranta7 (Public Health Nutrition: 7(1A), 147–165, 2004), disebutkan bahwa asupan tinggi karbohidrat akan memperberat sekresi insulin untuk menjaga keseimbangan kestabilan gula darah.

Untuk itu, penyesuaian asupan karbohidrat akan sangat efektif untuk mencegah berat badan berlebih dan menurunkan risiko diabetes. Namun, bukan berarti  Anda tidak boleh makan nasi, tapi kurangi saja porsinya. Persoalannya, tidak mudah bagi sebagian orang untuk mengurangi karbohidrat, terutama nasi. Meski Anda sudah menyantap aneka makanan, tetap dianggap belum makan, bila belum menyantap nasi.

Tapi Anda tidak perlu khawati, berikut ini beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan untuk memotong asupan karbohidrat:

1.Ganti beberapa jenis buah dengan sayuran

Bukan berarti buah tidak baik. Tetapi, kadar gula dalam buah, nyatanya lebih tinggi dari sayur.  Jadi jika Anda benar-benar mau mencoba untuk mengurangi asupan karbohidrat, ganti buah-buahan seperti apel, anggur, dan pir dengan irisan mentimun, seledri, atau paprika mentah.

 

2.Bersahabat dengan kedelai

Kedelai yang makanan yang tinggi serat dan protein, dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengendalikan nafsu makan. Anda bisa mengonsumsi kedelai dalam bentuk utuh atau produk olahan yang berbahan kedelai.

 

3.Snack kaya serat dan protein

Mengurangi karbohidrat memang bukan hal yang mudah. Namun, Anda bisa menyiasati dengan mengonsumsi snack yang kaya serat dan protein sebelum makan besar. Anda bisa mengonsumsi buah atau snack yang tinggi serat dan proteinnya untuk membantu mengurangi asupan karbohidrat berlebihan.

 

4.Pola makan teratur

Tak hanya melewatkan waktu makan, waktu makan yang tidak teratur juga buruk bagi kesehatan, terutama bagi peningkatan berat badan dan risiko diabetes. Bagi penyandang diabetes, sebaiknya Anda tidak melewatkan waktu makan karena bisa membuat Anda mengalami hipoglikemia, atau penurunan gula darah secara drastis.

Usahakan untuk mengatur jadwal makan tiga kali makan makanan utama dan dua kali snack untuk membantu mengendalikan gula darah Anda.

5. 80 kalori

Selain jadwal makan yang teratur, perhatikan juga jenis makanan dan snack, serta jumlah kalori yang perlu Anda asup setiap hari. Untuk mengendalikan berat badan dan diabetes disarankan untuk mengonsumsi snack 80 kalori per sekali makan. “Jumlah kalori snack untuk penyandang diabetes direkomendasikan antara 60 – 110 kkal per sekali makan,” saran dr. Tjandraningrum, M.Gizi, SpGK.

Anda bisa memilih snack yang tinggi serat dan kaya protein, seperti SOYJOY80, dan dikonsumsi dua jam sebelum makan besar untuk mengendalikan nafsu makan sehingga dapat terhindar dari obesitas dan diabetes.