by gl75FKPUUayArC | Dec 10, 2014 | Uncategorized
Diet Mayo tengah digandrungi oleh mereka yang sedang berjuang mendapatkan berat badan ideal. Bersamaan dengan itu, tak sedikit pula jasa katering yang menawarkan menu harian ala program diet Mayo bagi mereka yang tak sempat menyiapkan makanan sendiri di rumah. Tak heran, peserta program diet pun kian bertambah dari waktu ke waktu.
Seimbang Mengonsumsi Makanan
Berangkat dari pengalaman puluhan tahun, para pakar nutrisi dari Mayo Clinic di Amerika menciptakan sebuah panduan diet yang dipublikasikan dalam buku The Mayo Clinic Diet: Eat Well, Enjoy Life, Lose Weight (2010). Menurut Dr. Donald Hensrud, pakar nutrisi dari Mayo Clinic, panduan tersebut diluncurkan terutama untuk mendidik masyarakat tentang cara mengonsumsi makanan yang seimbang dan mencegah berkembangnya pola diet tidak seimbang.
5 Kebiasaan Baik & 5 Kebiasaan Buruk
Seperti apa penerapan diet Mayo dalam keseharian? Periode diet Mayo terbagi atas dua tahap, yaitu tahap 1: “Lose It” dan tahap 2: “Live It”. Tahap 1 yang memakan waktu dua minggu berguna untuk memperkenalkan tubuh pada kebiasaan makan yang sehat. Selama periode tersebut, Anda wajib menerapkan 5 kebiasaan baik, menyingkirkan 5 kebiasaan buruk, dan melatih 5 kebiasaan baik tambahan, yaitu:
|
5 Kebiasaan Baik
|
5 Kebiasaan Buruk
|
5 Kebiasaan Baik Tambahan
|
|
1. Rutin sarapan dalam porsi kecil
|
1. Tidak menonton TV sambil makan.
|
1. Membuat diary makanan.
|
|
2. Makan sayur dan buah—minimal 3-4 kali sehari.
|
2. Tidak makan gula, kecuali yang ada dalam buah-buahan.
|
2. Membuat diary aktivitas fisik.
|
|
3. Konsumsi karbohidrat kompleks
|
3. Tidak makan snack, kecuali sayur dan buah serta snack sehat seperti SOYJOY.
|
3. Banyak bergerak.
|
|
4. Hanya mengonsumsi lemak baik (dari kacang-kacangan, ikan laut, dll)
|
4. Tidak makan daging dan produk susu, kecuali yang bebas lemak.
|
4. Mengonsumsi makanan dalam bentuk asli, bukan yang sudah diproses.
|
|
5. Olahraga setidaknya 30 menit per hari.
|
5. Tidak makan di restoran—kecuali menunya sesuai program diet.
|
5. Menulis target harian dan hal-hal yang bisa menjadi motivator.
|
Makan Sesuai Piramida Diet Mayo
Usai menjalani tahap 1, Anda bisa memasuki tahap 2 yang diharapkan berlangsung selamanya. Apa peraturan dalam tahap 2? Selain melanjutkan kebiasaan dalam tahap 1, terapkan pula pedoman makan ala piramida diet Mayo berikut:
– Makanan yang dikonsumsi sepuasnya: sayur dan buah-buahan.
– Makanan yang dikonsumsi secukupnya: karbohidrat kompleks.
– Makanan yang dibatasi: protein dari daging dan produk susu.
– Makanan yang sedapat mungkin dihindari: makanan manis.

Sumber:
– www.mayoclinic.org
– www.webmd.com
by gl75FKPUUayArC | Dec 8, 2014 | 14
Hidup dengan menyandang diabetes bukan berarti Anda terbebas dari kewajiban berolahraga. Sebaliknya, penyandang diabetes justru perlu berolahraga secara rutin untuk memelihara stamina dan berat badan ideal. Menurut pakar kebugaran, bersepeda adalah salah satu jenis olahraga yang dianjurkan bagi penyandang diabetes, karena bersifat low impact sehingga bisa meminimalisir risiko cedera. Agar segalanya berjalan lancar, ikuti langkah berikut sebelum Anda mulai mengayuh pedal:
1. Konsultasi pada dokter
Dokter biasanya akan memberikan saran yang diperlukan, seperti menganjurkan saat yang tepat untuk berolahraga, durasi dan frekuensi bersepeda, serta cara untuk menyeimbangkan kadar gula darah selama beraktivitas. Bisa jadi, Anda memerlukan dosis ataupun jenis obat tambahan yang wajib diminum menjelang atau setelah bersepeda.
2. Cek kadar gula darah
Menurut Michael Riddell, Ph.D, pengajar di School of Kinesiology and Health Science, York University di Toronto, Kanada, cek kadar gula darah perlu dilakukan sebanyak dua kali dengan jeda selama 20 menit, sebelum Anda mulai bersepeda. Selanjutnya, lakukanlah tes setiap 30-40 menit untuk memantau kondisi tubuh selama Anda bersepeda.
3. Peralatan yang tepat
Sama pentingnya dengan keamanan, kenyamanan kala bersepeda pun perlu diutamakan. Pilih jenis sepeda yang memiliki dudukan lebar dan empuk serta posisi stang yang nyaman dikendalikan. Kenakan pula jenis pakaian dan sepatu yang tepat untuk menghindari risiko cedera misalnya kaki lecet karena sepatu yang sempit atau Anda terjatuh karena bahan celana terjerat roda sepeda.
4. Konsumsi snack
Carol Guber, penulis buku Type 2 Diabetes Life Plan, menyarankan Anda untuk menyantap snack yang mengandung karbohidrat dan protein sebelum berolahraga, terutama jika kadar gula darah Anda berada di bawah rata-rata. Bekal snack seperti SOYJOY, juga perlu dibawa kala bersepeda untuk berjaga-jaga apabila kadar gula darah turun lebih cepat daripada yang diperkirakan.
5. Cukup minum
Lengkapi bekal Anda dengan air minum untuk dikonsumsi selama perjalanan. Menurut pakar nutrisi Charlotte Hayes, RD, CDE, Anda perlu minum 2-3 gelas air sebelum berolahraga dan minum kembali setiap 20-25 menit selama berolahraga. Cukup minum akan membantu menstabilkan suhu tubuh dan menghindari risiko dehidrasi.
6. Lakukan bertahap
Lakukan kegiatan bersepeda secara bertahap agar tubuh mampu menyesuaikan diri dengan baik. Pada minggu pertama, cukup kayuh pedal Anda selama 10 menit per hari. Jika tubuh sudah terbiasa, maka durasi waktu bisa ditingkatkan lagi secara perlahan, dari waktu ke waktu.
Selamat berolahraga! J
Sumber :
– www.livestrong.com
– www.diabeticlivingonline.com
by gl75FKPUUayArC | Dec 8, 2014 | Healthy Living
Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang tak cuma fun tapi juga memiliki banyak sekali benefit mulai dari menjaga kesehatan kardiovaskular sampai kesehatan pikiran. Terutama jika mengayuh sepeda sambil menikmati pemandangan alam sekitar. Tapi kira-kira sepeda apa yang cocok? Anda bisa mencoba road bike yang belakangan ini mulai populer.
Apa sih keunggulan road bike dibanding sepeda yang lain?
Ringan
Road bike termasuk salah satu jenis sepeda yang paling ringan sehingga memungkinkan Anda untuk mengayuhnya lebih cepat.
Kaku
Road bike memang kurang fleksible jika dibandingkan dengan sepeda lain. Tapi rangka yang kaku justru mengurangi penyerapan energi dari pedal. Dengan rangka yang kaku, energi Anda ketika mengayuh pedal tidak terbuang percuma.
Gigi Lebih Banyak
Road bike memang sepeda balap, jadi tidak heran jika sepeda yang satu ini punya settingan speed yang lebih optimal jika dibandingkan dengan sepeda lain.
Ban Lebih Tipis
Untuk Anda yang menyukai kecepatan, ban road bike didesain tipis untuk mengurangi kontak dan gesekan sehingga dapat melaju lebih cepat.
Aerodinamis
Desain yang aerodinamis bukan hanya soal kecepatan tapi juga kenyamanan. Road bike terbukti mulus dalam menerjang angin dan memberikan kenyamanan tersendiri.
Intinya sepeda ini sangat cocok untuk casual cycling di jalur aspal. Tak hanya nyaman, road bike juga bisa Anda bawa untuk ngebut karena memang didesain sebagai sepeda balap. Jangan lupa juga siapkan SOYJOY sebagai teman bersepeda Anda agar tidak tergoda cemilan kurang sehat yang ada di jalan. Praktis, sehat, kenyang lebih lama, dan nafsu ngemil setelah berolahraga pun terkendali. Jadi, sudah siap untuk gowes? 🙂
by gl75FKPUUayArC | Dec 8, 2014 | Uncategorized
Hidup dengan menyandang diabetes bukan berarti Anda terbebas dari kewajiban berolahraga. Sebaliknya, penyandang diabetes justru perlu berolahraga secara rutin untuk memelihara stamina dan berat badan ideal. Menurut pakar kebugaran, bersepeda adalah salah satu jenis olahraga yang dianjurkan bagi penyandang diabetes, karena bersifat low impact sehingga bisa meminimalisir risiko cedera. Agar segalanya berjalan lancar, ikuti langkah berikut sebelum Anda mulai mengayuh pedal:
1. Konsultasi pada dokter
Dokter biasanya akan memberikan saran yang diperlukan, seperti menganjurkan saat yang tepat untuk berolahraga, durasi dan frekuensi bersepeda, serta cara untuk menyeimbangkan kadar gula darah selama beraktivitas. Bisa jadi, Anda memerlukan dosis ataupun jenis obat tambahan yang wajib diminum menjelang atau setelah bersepeda.
2. Cek kadar gula darah
Menurut Michael Riddell, Ph.D, pengajar di School of Kinesiology and Health Science, York University di Toronto, Kanada, cek kadar gula darah perlu dilakukan sebanyak dua kali—dengan jeda selama 20 menit, sebelum Anda mulai bersepeda. Selanjutnya, lakukanlah tes setiap 30-40 menit untuk memantau kondisi tubuh selama Anda bersepeda.
3. Peralatan yang tepat
Sama pentingnya dengan keamanan, kenyamanan kala bersepeda pun perlu diutamakan. Pilih jenis sepeda yang memiliki dudukan lebar dan empuk serta posisi stang yang nyaman dikendalikan. Kenakan pula jenis pakaian dan sepatu yang tepat untuk menghindari risiko cedera—misalnya kaki lecet karena sepatu yang sempit atau Anda terjatuh karena bahan celana terjerat roda sepeda.
4. Konsumsi snack
Carol Guber, penulis buku Type 2 Diabetes Life Plan, menyarankan Anda untuk menyantap snack yang mengandung karbohidrat dan protein sebelum berolahraga, terutama jika kadar gula darah Anda berada di bawah rata-rata. Bekal snack—seperti SOYJOY, juga perlu dibawa kala bersepeda untuk berjaga-jaga apabila kadar gula darah turun lebih cepat daripada yang diperkirakan.
5. Cukup minum
Lengkapi bekal Anda dengan air minum untuk dikonsumsi selama perjalanan. Menurut pakar nutrisi Charlotte Hayes, RD, CDE, Anda perlu minum 2-3 gelas air sebelum berolahraga dan minum kembali setiap 20-25 menit selama berolahraga. Cukup minum akan membantu menstabilkan suhu tubuh dan menghindari risiko dehidrasi.
6. Lakukan bertahap
Lakukan kegiatan bersepeda secara bertahap agar tubuh mampu menyesuaikan diri dengan baik. Pada minggu pertama, cukup kayuh pedal Anda selama 10 menit per hari. Jika tubuh sudah terbiasa, maka durasi waktu bisa ditingkatkan lagi secara perlahan, dari waktu ke waktu.
Selamat berolahraga! J
Sumber :
– www.livestrong.com
– www.diabeticlivingonline.com
by gl75FKPUUayArC | Dec 8, 2014 | Uncategorized
Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang tak cuma fun tapi juga memiliki banyak sekali benefit mulai dari menjaga kesehatan kardiovaskular sampai kesehatan pikiran. Terutama jika mengayuh sepeda sambil menikmati pemandangan alam sekitar. Tapi kira-kira sepeda apa yang cocok? Anda bisa mencoba road bike yang belakangan ini mulai populer.
Apa sih keunggulan road bike dibanding sepeda yang lain?
Ringan
Road bike termasuk salah satu jenis sepeda yang paling ringan sehingga memungkinkan Anda untuk mengayuhnya lebih cepat.
Kaku
Road bike memang kurang fleksible jika dibandingkan dengan sepeda lain. Tapi rangka yang kaku justru mengurangi penyerapan energi dari pedal. Dengan rangka yang kaku, energi Anda ketika mengayuh pedal tidak terbuang percuma.
Gigi Lebih Banyak
Road bike memang sepeda balap, jadi tidak heran jika sepeda yang satu ini punya settingan speed yang lebih optimal jika dibandingkan dengan sepeda lain.
Ban Lebih Tipis
Untuk Anda yang menyukai kecepatan, ban road bike didesain tipis untuk mengurangi kontak dan gesekan sehingga dapat melaju lebih cepat.
Aerodinamis
Desain yang aerodinamis bukan hanya soal kecepatan tapi juga kenyamanan. Road bike terbukti mulus dalam menerjang angin dan memberikan kenyamanan tersendiri.
Intinya sepeda ini sangat cocok untuk casual cycling di jalur aspal. Tak hanya nyaman, road bike juga bisa Anda bawa untuk ngebut karena memang didesain sebagai sepeda balap. Jangan lupa juga siapkan SOYJOY sebagai teman bersepeda Anda agar tidak tergoda cemilan kurang sehat yang ada di jalan. Praktis, sehat, kenyang lebih lama, dan nafsu ngemil setelah berolahraga pun terkendali. Jadi, sudah siap untuk gowes? 🙂