by gl75FKPUUayArC | Jul 8, 2014 | 14
Bagi penyandang diabetes, menjalankan ibadah puasa adalah sebuah pilihan yang perlu dipertimbangkan secara seksama. Pasalnya, kondisi berpuasa bisa memicu munculnya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan dehidrasi yang berpotensi mengancam jiwa. Berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan agar ibadah puasa Anda berjalan dengan lancar:
1. Konsultasi dengan dokter
Sebelum memutuskan hendak berpuasa atau tidak, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan berbagai risikonya.
Jangan takut jika Anda tidak memiliki waktu ke klinik karena kini Anda dapat berkonsultasi melalui aplikasi Dokter Diabetes untuk Android, di mana Anda dapat berkonsultasi dengan dokter ahli secara online.
Jika dokter tidak mengizinkan, maka tak perlu memaksakan diri karena kesehatan Anda bisa jatuh terpuruk karenanya. Sebaliknya, jika dokter memberikan lampu hijau, maka tanyakan batasan yang mesti Anda patuhi serta hal-hal lain yang perlu diperhatian selama menjalani ibadah puasa.
2. Sahur mendekati waktu imsak
Semakin lama tubuh Anda tidak mendapatkan asupan makanan, maka risiko serangan hipoglikemia pun akan kian meningkat. Karenanya, usahakan menyantap sahur beberapa saat menjelang waktu imsak, dan bukannya dalam rentang waktu yang terlalu jauh misalnya pada tengah malam. Langkah ini akan membantu menstabilkan kadar gula darah Anda hingga tiba waktunya berbuka.
3. Pilih karbohidrat kompleks
Agar bisa melepaskan energi secara perlahan-lahan, pilihlah makanan dari jenis karbohidrat kompleks untuk menu sahur Anda, seperti beras merah dan olahan kacang kedelai yang memiliki nilai GI rendah, kenyang lebih lama selama puasa dan menjaga porsi makan selama berbuka. Jenis-jenis makanan tersebut akan membantu memelihara kestabilan tenaga serta kadar gula darah Anda sepanjang hari.
4. Jangan tergiur takjil manis
Sepanjang bulan puasa, Anda akan mendapati berbagai macam menu berbuka (takjil) yang lezat-lezat seperti kolak, bubur kampiun, cendol, es buah, dan sebagainya. Konsultasikan pada dokter apakah Anda dapat ikut mencicipinya. Jika dokter mengizinkan, maka santaplah takjil dalam porsi kecil saja. Bahkan sebetulnya potongan buah-buahan sudah lebih dari cukup sebagai takjil Anda.
5. Cukupi asupan cairan
Jika pola makan tidak dikelola dengan baik, berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam bisa berisiko menimbulkan dehidrasi. Untuk menghindarinya, pastikan Anda menyantap cairan dalam jumlah cukup, baik dalam bentuk minuman maupun makanan. Selain banyak minum di waktu sahur dan berbuka, pilih pula menu makanan yang mengandung kuah serta perbanyaklah konsumsi sayur dan buah-buahan.
6. Amati sinyal tubuh
Tak kalah penting dari menyeleksi jenis makanan, perhatikan pula sinyal-sinyal tubuh Anda selama berpuasa. Jika mendapati gejala hipoglikemia seperti pusing, keringat dingin, dan pandangan berkunang-kunang, maka berbukalah sesegera mungkin. Ibadah puasa kelak bisa dilanjutkan apabila kondisi tubuh Anda sudah membaik.
Selamat berpuasa!
Sumber: diabetes.org.uk; prodia.co.id
by gl75FKPUUayArC | Jul 8, 2014 | Uncategorized
Bagi penyandang diabetes, menjalankan ibadah puasa adalah sebuah pilihan yang perlu dipertimbangkan secara seksama. Pasalnya, kondisi berpuasa bisa memicu munculnya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan dehidrasi yang berpotensi mengancam jiwa. Berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan agar ibadah puasa Anda berjalan dengan lancar:
1. Konsultasi dengan dokter
Sebelum memutuskan hendak berpuasa atau tidak, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan berbagai risikonya.
Jangan takut jika Anda tidak memiliki waktu ke klinik karena kini Anda dapat berkonsultasi melalui aplikasi Dokter Diabetes untuk Android, di mana Anda dapat berkonsultasi dengan dokter ahli secara online.
Jika dokter tidak mengizinkan, maka tak perlu memaksakan diri karena kesehatan Anda bisa jatuh terpuruk karenanya. Sebaliknya, jika dokter memberikan lampu hijau, maka tanyakan batasan yang mesti Anda patuhi serta hal-hal lain yang perlu diperhatian selama menjalani ibadah puasa.
2. Sahur mendekati waktu imsak
Semakin lama tubuh Anda tidak mendapatkan asupan makanan, maka risiko serangan hipoglikemia pun akan kian meningkat. Karenanya, usahakan menyantap sahur beberapa saat menjelang waktu imsak, dan bukannya dalam rentang waktu yang terlalu jauh—misalnya pada tengah malam. Langkah ini akan membantu menstabilkan kadar gula darah Anda hingga tiba waktunya berbuka.
3. Pilih karbohidrat kompleks
Agar bisa melepaskan energi secara perlahan-lahan, pilihlah makanan dari jenis karbohidrat kompleks untuk menu sahur Anda, seperti beras merah dan olahan kacang kedelai yang memiliki nilai GI rendah, kenyang lebih lama selama puasa dan menjaga porsi makan selama berbuka. Jenis-jenis makanan tersebut akan membantu memelihara kestabilan tenaga serta kadar gula darah Anda sepanjang hari.
4. Jangan tergiur takjil manis
Sepanjang bulan puasa, Anda akan mendapati berbagai macam menu berbuka (takjil) yang lezat-lezat seperti kolak, bubur kampiun, cendol, es buah, dan sebagainya. Konsultasikan pada dokter apakah Anda dapat ikut mencicipinya. Jika dokter mengizinkan, maka santaplah takjil dalam porsi kecil saja. Bahkan sebetulnya potongan buah-buahan sudah lebih dari cukup sebagai takjil Anda.
5. Cukupi asupan cairan
Jika pola makan tidak dikelola dengan baik, berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam bisa berisiko menimbulkan dehidrasi. Untuk menghindarinya, pastikan Anda menyantap cairan dalam jumlah cukup, baik dalam bentuk minuman maupun makanan. Selain banyak minum di waktu sahur dan berbuka, pilih pula menu makanan yang mengandung kuah serta perbanyaklah konsumsi sayur dan buah-buahan.
6. Amati sinyal tubuh
Tak kalah penting dari menyeleksi jenis makanan, perhatikan pula sinyal-sinyal tubuh Anda selama berpuasa. Jika mendapati gejala hipoglikemia seperti pusing, keringat dingin, dan pandangan berkunang-kunang, maka berbukalah sesegera mungkin. Ibadah puasa kelak bisa dilanjutkan apabila kondisi tubuh Anda sudah membaik.
Selamat berpuasa!
Sumber: diabetes.org.uk; prodia.co.id
by gl75FKPUUayArC | Jul 7, 2014 | Healthy Living
Anda termasuk satu di antara sekian juta warga Indonesia yang hobi begadang menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia? Jika ya, tentunya Anda tak luput mengamati stamina para pemain yang seolah tak kenal letih kala beraksi di atas lapangan hijau. Stamina super tersebut tidak bisa diperoleh dengan begitu saja, melainkan melalui pemilihan menu makanan yang selektif dan kaya nutrisi. Apa saja di antaranya?
1. Buah dan Sayuran
Orang Indonesia barangkali sudah terbiasa menghadapi temperatur dan kelembapan udara yang tinggi di Brasil. Tapi belum tentu demikian bagi tim-tim sepak bola yang datang dari daratan Eropa dan sebagian Amerika. Karenanya, pakar gizi Danielle LaFata yang bekerja sama dengan timnas Amerika memastikan bahwa para atlet yang tergabung di dalam timnya cukup mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari. Kedua jenis makanan tersebut mengandung 80-90% air sehingga efektif menggantikan cairan tubuh yang hilang. Bukan hanya itu, buah-buahan tertentu seperti kiwi dan pisang juga kaya potasium sehingga ideal dikonsumsi untuk menggantikan elektrolit tubuh yang turut menguap bersama keringat.
2. Diet 3000-4000 kalori
Dalam satu kali pertandingan, seorang pemain sepak bola dituntut untuk mampu berlari sejauh 10-13 kilometer.
Untuk bisa melakukannya, menurut Hans Braun pengajar dari German Sport University Colegne yang direkrut menjadi konsultan gizi bagi timnas Jerman, para pemain membutuhkan asupan kalori antara 3000-4000 kalori per hari atau sekitar dua kali lipat dari jumlah kebutuhan rata-rata orang normal. Apa saja menu kaya kalori yang disajikan bagi tim Jerman? Selain roti atau muesli untuk sarapan, menurut Holger Stromberg chef bagi timnas Jerman, ia juga akan menyajikan hidangan khas negara tersebut berupa spaetzle (mie telur) dan griessbrei (sejenis puding gandum).
3. Menu favorit
Agar para pemain menyantapnya dengan senang hati, para chef Piala Dunia sudah siap dengan beraneka menu yang bukan hanya sehat namun juga menggugah selera. Menu favorit kapten tim Jerman Philipp Lahm, misalnya, adalah pangsit rebus yang dicelup di dalam sup kaldu sapi ala Austria. Sedangkan Manuel Neuer, penjaga gawang tim Jerman paling suka melahap salad seafood. Mau tahu menu favorit timnas Swiss? Menurut chef mereka Emil Bolli, ia mengandalkan bouillon (sup kaldu daging) dengan sayuran yang dipotong kecil panjang serta spageti saus Bolognese dan kue apel hangat. Hmm yummy!
4. Hidangan dari kampung halaman
Selain didera secara fisik, para pemain pun mengalami tekanan psikis yang tak kalah berat selama mengikuti pertandingan. Bukan hanya tuntutan untuk pulang sebagai juara, tim-tim yang datang dari berbagai penjuru dunia itu juga mengalami homesick. Untuk meredakannya, para chef dan pakar gizi membawa serta makanan khas dari kampung halaman masing-masing. Rombongan Italia membawa pasta, keju parmesan, dan wine, tim dari Swiss membungkus muesli dan cokelat, sedangkan grup timnas Amerika memboyong selai kacang dan jeli.
Kira-kira kapan ya, kita mendengar berita tentang timnas Indonesia yang datang ke ajang Piala Dunia dengan membawa bekal tahu dan tempe?
Sumber: livestrong.com; fifa.com
by gl75FKPUUayArC | Jul 7, 2014 | Uncategorized
Anda termasuk satu di antara sekian juta warga Indonesia yang hobi begadang menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia? Jika ya, tentunya Anda tak luput mengamati stamina para pemain yang seolah tak kenal letih kala beraksi di atas lapangan hijau. Stamina super tersebut tidak bisa diperoleh dengan begitu saja, melainkan melalui pemilihan menu makanan yang selektif dan kaya nutrisi. Apa saja di antaranya?
1. Buah dan Sayuran
Orang Indonesia barangkali sudah terbiasa menghadapi temperatur dan kelembapan udara yang tinggi di Brasil. Tapi belum tentu demikian bagi tim-tim sepak bola yang datang dari daratan Eropa dan sebagian Amerika. Karenanya, pakar gizi Danielle LaFata yang bekerja sama dengan timnas Amerika memastikan bahwa para atlet yang tergabung di dalam timnya cukup mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari. Kedua jenis makanan tersebut mengandung 80-90% air sehingga efektif menggantikan cairan tubuh yang hilang. Bukan hanya itu, buah-buahan tertentu seperti kiwi dan pisang juga kaya potasium sehingga ideal dikonsumsi untuk menggantikan elektrolit tubuh yang turut menguap bersama keringat.
2. Diet 3000-4000 kalori
Dalam satu kali pertandingan, seorang pemain sepak bola dituntut untuk mampu berlari sejauh 10-13 kilometer.
Untuk bisa melakukannya, menurut Hans Braun—pengajar dari German Sport University Colegne yang direkrut menjadi konsultan gizi bagi timnas Jerman, para pemain membutuhkan asupan kalori antara 3000-4000 kalori per hari atau sekitar dua kali lipat dari jumlah kebutuhan rata-rata orang normal. Apa saja menu kaya kalori yang disajikan bagi tim Jerman? Selain roti atau muesli untuk sarapan, menurut Holger Stromberg—chef bagi timnas Jerman, ia juga akan menyajikan hidangan khas negara tersebut berupa spaetzle (mie telur) dan griessbrei (sejenis puding gandum).
3. Menu favorit
Agar para pemain menyantapnya dengan senang hati, para chef Piala Dunia sudah siap dengan beraneka menu yang bukan hanya sehat namun juga menggugah selera. Menu favorit kapten tim Jerman Philipp Lahm, misalnya, adalah pangsit rebus yang dicelup di dalam sup kaldu sapi ala Austria. Sedangkan Manuel Neuer, penjaga gawang tim Jerman paling suka melahap salad seafood. Mau tahu menu favorit timnas Swiss? Menurut chef mereka Emil Bolli, ia mengandalkan bouillon (sup kaldu daging) dengan sayuran yang dipotong kecil panjang serta spageti saus Bolognese dan kue apel hangat. Hmm… yummy!
4. Hidangan dari kampung halaman
Selain didera secara fisik, para pemain pun mengalami tekanan psikis yang tak kalah berat selama mengikuti pertandingan. Bukan hanya tuntutan untuk pulang sebagai juara, tim-tim yang datang dari berbagai penjuru dunia itu juga mengalami homesick. Untuk meredakannya, para chef dan pakar gizi membawa serta makanan khas dari kampung halaman masing-masing. Rombongan Italia membawa pasta, keju parmesan, dan wine, tim dari Swiss membungkus muesli dan cokelat, sedangkan grup timnas Amerika memboyong selai kacang dan jeli.
Kira-kira kapan ya, kita mendengar berita tentang timnas Indonesia yang datang ke ajang Piala Dunia dengan membawa bekal tahu dan tempe?
Sumber: livestrong.com; fifa.com
by gl75FKPUUayArC | Jul 1, 2014 | 14
Saat ini, pertumbuhan penyakit diabetes semakin mengkhawatirkan, terutama di negara-negara berkembang. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, Indonesia bahkan ada di peringkat 7 dunia sebagai negara dengan penyandang diabetes terbanyak. Setidaknya ada 8,5 juta kasus diabetes usia dewasa di Indonesia.
Berawal dari fakta inilah, SOYJOY cemilan sehat dari kedelai yang memiliki kandungan Low GI, menghadirkan aplikasi Dokter Diabetes setelah sebelumnya giat melakukan edukasi diabetes melalui situs soyjoy.co.id. Dokter Diabetes adalah aplikasi pertama di Indonesia yang memberikan layanan konsultasi Live Chat bersama para ahli diabetes yang tidak tanggung-tanggung melibatkan tiga ahli sekaligus yaitu Dokter Internist, Dokter Jantung & Ahli Gizi.
Konsultasi dokter pada aplikasi Dokter Diabetes dapat dilakukan secara online di mana dokter yang terkait dapat menjawab langsung pertanyaan dari pengguna aplikasi melalui fitur Live Chat pada jam praktek yang sudah dijadwalkan secara gratis. Jika kondisi offline maka layanan konsultasi tetap dapat dilakukan dan jawaban akan diterima dalam waktu 1 x 2 jam (office hour, weekday).
Dokter-dokter yang menjadi konsultan di aplikasi Dokter Diabetes adalah dokter-dokter berpengalaman dan terpercaya seperti dr. Dipdo Petrus Widjaya, SpPD sebagai dokter internist, dr. Friens Sinaga, Sp.JP.FIHA sebagai dokter spesialis jantung, dan ahli gizi, Endang Mintyaningsih. Pada aplikasi ini pengguna dapat menentukan sendiri kepada siapa ia ingin berkonsultasi.
Selain Live Chat, juga terdapat fitur unik yang sangat membantu pengguna aplikasi yaitu fitur Check-up Record . Pada fitur ini pengguna aplikasi dapat mencatat gula darah (Glucose Record), mencatat berat badan & menghitung berat badan ideal (Weight Record), dan mencatat asupan harian & menghitung jumlah kalori harian (Food Record). Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memiliki rekam kesehatan mereka selama kurun waktu 2 bulan serta dapat dicetak dan dikonsultasikan langsung saat konsultasi dokter di dalam feature Live Chat. Rekam kesehatan adalah sesuatu hal yang sampai saat ini di Indonesia masih jarang keberadaannya.
Selain fitur Live Chat dan Check-up Record, aplikasi Dokter Diabetes juga menghadirkan fitur lainnya yang menarik dan seru. Tersedia game Diabetic Prevention Program yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana risiko terkena diabetes dan edukasi diabetes melalui game Myth vs Fact Diabetes .
Dafina Nur Amalina selaku Product Marketing Manager SOYJOY mengatakan, Kehadiran aplikasi ini sebagai bentuk kepedulian SOYJOY terhadap diabetesi yang jumlahnya kian meningkat. Aplikasi Dokter Diabetes diharapkan dapat mencegah komplikasi diabetes lebih lanjut bagi diabetisi, mencegah terkenanya diabetes bagi orang yang memiliki risiko tinggi terhadap diabetes dan mengetahui sejauh mana risiko diabetes bagi masyarakat umum.
Sejak diluncurkan Juni 2014 lalu, aplikasi Dokter Diabetes sudah didownload sebanyak lebih dari 5.000 kali. Download Dokter Diabetes versi Android sekarang dan tunggu Dokter Diabetes versi iPhone atau di iPad Anda. Hidup sehat kini ada dalam genggaman Anda.