by gl75FKPUUayArC | Dec 30, 2013 | Healthy Living
Anda perlu suntikan motivasi untuk berolahraga? Cobalah melakukannya bersama dengan sahabat, pasangan, atau rekan kerja.
Kehadiran teman bukan hanya menyenangkan di kala Anda sedang rindu tempat curhat. Berdasarkan penelitian terbaru, kehadiran seorang teman juga bisa membantu meningkatkan semangat untuk berolahraga. Karenanya, jika kaki terasa berat untuk melangkah ke pusat kebugaran, ada baiknya Anda mencoba mengatasinya dengan cara menggandeng sahabat untuk berolahraga bersama-sama.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh organisasi Virgin Health Clubs di Inggris menyatakan bahwa kegiatan olahraga yang dilakukan bersama teman bisa memberikan hasil lebih efektif dibandingkan jika Anda melakukannya seorang diri. Bukan hanya itu, melakukan latihan fisik bersama-sama dengan orang lain juga mampu meningkatkan motivasi Anda untuk mengulanginya kembali di lain waktu.
Pernyataan itu dibuktikan oleh hasil penelitian yang melibatkan responden berjumlah 1000 orang. Sekitar 64% responden mengaku dirinya menjadi lebih termotivasi untuk menunjukkan usaha terbaik ketika berolahraga dengan didampingi seorang partner. Lebih lanjut, 31% di antaranya mengaku bahwa teman-teman adalah motivasi terbaik mereka dalam memelihara bentuk tubuh ideal.
Menurut para peneliti, olahraga bersama teman memang terasa lebih menyenangkan karena Anda bisa sekaligus menikmatinya sebagai ajang bersosialisasi. Selain membakar kalori, Anda juga dapat saling bertukar gosip, tips, dan banyak hal lain yang biasa dilakukan dalam ajang gaul lainnya. Boleh dikatakan, sambil memelihara kebugaran fisik, Anda juga turut merawat kesehatan emosi dengan cara berbagi cerita bersama teman.
Perlu bukti lebih lanjut? Menurut hasil penelitian, ketika berolahraga bersama teman, Anda bisa membakar kalori lebih banyak yaitu hingga sebesar 236 kalori. Coba bandingkan dengan jumlah kalori yang terbakar ketika berolahraga sendiri yang hanya sejumlah 195 kalori. Durasi waktu latihan yang dilakukan bersama teman juga lebih lama dibandingkan berolahraga seorang diri. Jika bersama teman, rata-rata responden bisa berolahraga selama 42 menit, sedangkan yang melakukannya seorang diri hanya bertahan selama 31 menit.
Jadi, tunggu apa lagi? Ajaklah sahabat, pasangan, tetangga, ataupun rekan kerja untuk menyertai Anda berlatih di pusat kebugaran. Selain badan bertambah sehat, pertemanan Anda juga akan bertambah erat. Selamat mencoba!
Sumber:
http://www.huffingtonpost.com/2013/11/07/exercise-friends-fun-research_n_4235164.html
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2263099/Looking-fitness-boost-Workout-friend–research-shows-women-train-harder-exercise-partner.html
by gl75FKPUUayArC | Dec 30, 2013 | Uncategorized
Anda perlu suntikan motivasi untuk berolahraga? Cobalah melakukannya bersama dengan sahabat, pasangan, atau rekan kerja.
Kehadiran teman bukan hanya menyenangkan di kala Anda sedang rindu tempat curhat. Berdasarkan penelitian terbaru, kehadiran seorang teman juga bisa membantu meningkatkan semangat untuk berolahraga. Karenanya, jika kaki terasa berat untuk melangkah ke pusat kebugaran, ada baiknya Anda mencoba mengatasinya dengan cara menggandeng sahabat untuk berolahraga bersama-sama.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh organisasi Virgin Health Clubs di Inggris menyatakan bahwa kegiatan olahraga yang dilakukan bersama teman bisa memberikan hasil lebih efektif dibandingkan jika Anda melakukannya seorang diri. Bukan hanya itu, melakukan latihan fisik bersama-sama dengan orang lain juga mampu meningkatkan motivasi Anda untuk mengulanginya kembali di lain waktu.
Pernyataan itu dibuktikan oleh hasil penelitian yang melibatkan responden berjumlah 1000 orang. Sekitar 64% responden mengaku dirinya menjadi lebih termotivasi untuk menunjukkan usaha terbaik ketika berolahraga dengan didampingi seorang partner. Lebih lanjut, 31% di antaranya mengaku bahwa teman-teman adalah motivasi terbaik mereka dalam memelihara bentuk tubuh ideal.
Menurut para peneliti, olahraga bersama teman memang terasa lebih menyenangkan karena Anda bisa sekaligus menikmatinya sebagai ajang bersosialisasi. Selain membakar kalori, Anda juga dapat saling bertukar gosip, tips, dan banyak hal lain yang biasa dilakukan dalam ajang gaul lainnya. Boleh dikatakan, sambil memelihara kebugaran fisik, Anda juga turut merawat kesehatan emosi dengan cara berbagi cerita bersama teman.
Perlu bukti lebih lanjut? Menurut hasil penelitian, ketika berolahraga bersama teman, Anda bisa membakar kalori lebih banyak yaitu hingga sebesar 236 kalori. Coba bandingkan dengan jumlah kalori yang terbakar ketika berolahraga sendiri yang hanya sejumlah 195 kalori. Durasi waktu latihan yang dilakukan bersama teman juga lebih lama dibandingkan berolahraga seorang diri. Jika bersama teman, rata-rata responden bisa berolahraga selama 42 menit, sedangkan yang melakukannya seorang diri hanya bertahan selama 31 menit.
Jadi, tunggu apa lagi? Ajaklah sahabat, pasangan, tetangga, ataupun rekan kerja untuk menyertai Anda berlatih di pusat kebugaran. Selain badan bertambah sehat, pertemanan Anda juga akan bertambah erat. Selamat mencoba!
Sumber:
http://www.huffingtonpost.com/2013/11/07/exercise-friends-fun-research_n_4235164.html
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2263099/Looking-fitness-boost-Workout-friend–research-shows-women-train-harder-exercise-partner.html
by gl75FKPUUayArC | Dec 24, 2013 | 14
Penyandang Diabetes di Indonesia berjumlah 7,6 juta jiwa. Jumlah ini menempatkan Indonesia di ranking ke-4 negara dengan jumlah penyandang diabetes terbanyak.Kenali diabetes akan membuat kita mampu kendalikan diabetes. Ayo lebih tahu tentang diabetes!
by gl75FKPUUayArC | Dec 24, 2013 | Uncategorized
Penyandang Diabetes di Indonesia berjumlah 7,6 juta jiwa. Jumlah ini menempatkan Indonesia di ranking ke-4 negara dengan jumlah penyandang diabetes terbanyak.Kenali diabetes akan membuat kita mampu kendalikan diabetes. Ayo lebih tahu tentang diabetes!
by gl75FKPUUayArC | Dec 24, 2013 | Healthy Living
Kebiasaan bisa membentuk diri Anda. Apa maksudnya?
Bayangkan jika dari kecil Anda selalu makan atau minum segala sesuatu yang terasa selain manis dan kemudian 30 tahun kemudian Anda baru mencoba makanan dengan rasa manis. Kemungkinannya, Anda akan menganggap rasa manis itu aneh dan tidak biasa, kemudian Anda memutuskan untuk tidak suka rasa manis. (Atau juga Anda bisa seketika itu langsung suka rasa manis sih.)
Intinya, semua itu berasal dari kebiasaan. Anda saat ini pun sebenarnya bisa memutuskan untuk tidak suka rasa manis jika Anda bisa membiasakannya. Mengapa harus seserius itu mengurangi makanan atau minuman manis alias mengandung gula?
1. Gula membuat organ-organ dalam Anda gemuk
Glukosa, salah satu komponen yang bisa Anda temukan dalam gula pasir,dapat memicu lever Anda untuk menyimpan lebih banyak lemak dengan efektif di bagian-bagian tubuh Anda yang tidak biasa. Nah, mulai sekarang hindari minuman dengan banyak tambahan gula, termasuk smoothie yang katanya sehat itu. Akan lebih baik bagi jika Anda melakukan diet fruktosa dengan mengonsumsi sumber-sumber gula alami seperti buah-buahan, karena serat di dalamnya membantu meminimalkan efek gula dalam sistem metabolisme Anda. Jadi, konsumsi “gula alami”, bukan gula pasir.
2. Gula membuat tubuh Anda “bersahabat” dengan diabetes
Sebuah studi terkait pernah dilakukan dan menemukan bahwa untuk setiap konsumsi ekstra 150 kalori dari gula yang Anda lakukan dalam sehari, meningkatkan kemungkinan diabetes hingga sebesar 1,1%. Memang, godaan untuk mengonsumsi minuman bersoda yang manis itu kuat sekali, tapi faktanya, di sanalah hal-hal tidak menyenangkan itu berada. Untuk yang satu ini, Anda harus mulai rajin membaca. Dalam arti, ketahui kandungan zat dari apapun yang akan Anda makan atau minum. Jangan salah, gula bisa saja berada di sesuatu yang Anda konsumsi secara biasa sehari-hari seperti kecap, frozen food, dendeng sapi, dan roti.
3. Gula membuat jantung Anda bekerja ekstra keras
Tahukah Anda jika penyakit jantung dan diabetes adalah dua hal yang terkait? Penyakit jantung dan stroke adalah penyebab kematian nomor satu di antara para penderita diabetes tipe 2. Sebesar 65% kematian penderita diabetes tipe 2 adalah disebabkan oleh “jantung yang bekerja terlalu keras”. Solusinya, jangan mengonsumsi gula lebih dari 5 sendok teh untuk wanita (20 gram), 9 sendok teh untuk pria (36 gram), dan 3 sendok teh untuk anak-anak (12 gram). Sebagai perbandingan, sekaleng minuman bersoda biasanya mengandung hingga 12 gram gula dan satu irisan roti gandum mengandung 2 sendok teh gula.
4. Gula mengubah Anda menjadi seorang pecandu
Seperti halnya narkoba, gula memicu pelepasan bahan kimia yang merangsang bagian otak yang biasa menimbulkan rasa senang, opioid dan dopamin. Dan seperti halnya narkoba juga, tubuh Anda seperti selalu menagih untuk menambah dosis gula yang dikonsumsi. Dalam sebuah studi terhadap tikus yang kecanduan gula, hewan pengerat ini mengalami beragam hal seperti tremor, gemetar, gigi yang bergetar, dan tidak bisa tenang. Tubuh perlu waktu kira-kira seminggu untuk bisa kembali netral dengan kecanduan manis ini. Setelah itu biasanya makanan yang Anda kira dulu selalu kurang manis kini terasa begitu manis hingga Anda mulai tidak menyukainya.
5. Gula mengubah Anda menjadi super rakus
Bagaimana pun juga, gula akan selalu membuat Anda merasa lapar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula dapat membuat kemampuan tubuh untuk memberitahu otak bahwa Anda sudah merasa kenyang itu menjadi kacau balau. Triknya begini, daripada Anda mengonsumsi cokelat bar, coba sekarang beralih ke cokelat organik yang mengandung 70% kakao atau cemilan sehat lainnya yang mengandung kedelai. Lalu ketika Anda sedang merasa ingin makan yang manis-manis, cobalah berjalan-jalan ringan selama 15 menit. Peneliti menemukan bahwa berjalan selama 15 menit bisa mengurangi kecanduan manis pada cokelat bar hingga 12 %. Apapun yang Anda lakukan, jangan hanya duduk. Terlalu banyak duduk akan meningkatkan “sugar craving” Anda.