by gl75FKPUUayArC | Sep 27, 2013 | 14
Ingin terhindar dari ancaman diabetes? Yuk, rajin-rajin makan buah sejak sekarang!
Buah-buahan memang banyak khasiatnya bagi kesehatan. Selain membantu melangsingkan tubuh, makan buah juga bisa membuat kulit tampak lebih halus. Penelitian terbaru bahkan membuktikan lebih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah. Berdasarkan studi yang diterbitkan di British Medical Journal, rajin menyantap buah-buahan ternyata bisa membantu mengurangi risiko munculnya penyakit diabetes tipe 2.
Menurut Qi Sun, salah seorang peneliti yang juga asisten profesor di bidang nutrisi dari Harvard School of Public Health, studi tersebut berhasil membuktikan bahwa mengonsumsi buah-buahan, terutama buah bluberi, anggur, apel, dan pir amat efektif untuk membantu menghindari risiko penyakit diabetes.
Orang yang menyantap buah setidaknya dua kali setiap minggu bisa mengurangi risiko diabetes hingga 26% dibandingkan mereka yang hanya makan buah satu kali dalam sebulan. Rinciannya seperti ini: menyantap tiga porsi bluberi seminggu bisa mengurangi risiko diabetes sebesar 26%. Sedangkan, konsumsi anggur dapat memangkas risiko diabetes hingga 12%. Khasiat makan buah apel dan pir dalam menekan risiko diabetes adalah 7%.
Dalam studi yang sama, para peneliti juga mendapati bahwa makan buah tidak sama khasiatnya dengan mengonsumsi jus buah. Berdasarkan hasil studi, minum jus malah bisa meningkatkan risiko diabetes sebesar 8%! Apa sebabnya? Ternyata pemrosesan buah menjadi jus dapat menurunkan kualitas zat-zat nutrisi di dalam buah. Selain itu, teknik mengonsumsi jus buah dengan cara diminum juga dapat meningkatkan nilai indeks glikemik minuman tersebut.
“Cairan dapat memasuki sistem pencernaan kita dalam kecepatan lebih tinggi dibandingkan makanan solid,” kata Qi Sun. “Karenanya, menyantap buah dalam bentuk jus bisa mengakibatkan peningkatan kadar gula di dalam darah yang lebih cepat dibandingkan mengonsumsi buah dalam bentuk asal,” ujarnya.
Itu sebabnya, kebiasaan makan buah secara teratur amat perlu diawali sesegera mungkin. Hindari pula menggantikan konsumsi buah dengan jus yang tidak memberikan manfaat sama besar dengan buah dalam bentuk aslinya. Selamat makan!
Sumber:
http://www.foxnews.com/health/2013/08/30/whole-fruit-deters-diabetes-while-juice-boosts-risk-study-finds/
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2406221/Apples-reduce-risk-diabetes-Eating-fruit-twice-week-cut-chance-developing-Type-2-23.html
http://www.sciencedaily.com/releases/2013/08/130829214603.htm
by gl75FKPUUayArC | Sep 27, 2013 | Uncategorized
Ingin terhindar dari ancaman diabetes? Yuk, rajin-rajin makan buah sejak sekarang!
Buah-buahan memang banyak khasiatnya bagi kesehatan. Selain membantu melangsingkan tubuh, makan buah juga bisa membuat kulit tampak lebih halus. Penelitian terbaru bahkan membuktikan lebih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah. Berdasarkan studi yang diterbitkan di British Medical Journal, rajin menyantap buah-buahan ternyata bisa membantu mengurangi risiko munculnya penyakit diabetes tipe 2.
Menurut Qi Sun, salah seorang peneliti yang juga asisten profesor di bidang nutrisi dari Harvard School of Public Health, studi tersebut berhasil membuktikan bahwa mengonsumsi buah-buahan, terutama buah bluberi, anggur, apel, dan pir amat efektif untuk membantu menghindari risiko penyakit diabetes.
Orang yang menyantap buah setidaknya dua kali setiap minggu bisa mengurangi risiko diabetes hingga 26% dibandingkan mereka yang hanya makan buah satu kali dalam sebulan. Rinciannya seperti ini: menyantap tiga porsi bluberi seminggu bisa mengurangi risiko diabetes sebesar 26%. Sedangkan, konsumsi anggur dapat memangkas risiko diabetes hingga 12%. Khasiat makan buah apel dan pir dalam menekan risiko diabetes adalah 7%.
Dalam studi yang sama, para peneliti juga mendapati bahwa makan buah tidak sama khasiatnya dengan mengonsumsi jus buah. Berdasarkan hasil studi, minum jus malah bisa meningkatkan risiko diabetes sebesar 8%! Apa sebabnya? Ternyata pemrosesan buah menjadi jus dapat menurunkan kualitas zat-zat nutrisi di dalam buah. Selain itu, teknik mengonsumsi jus buah dengan cara diminum juga dapat meningkatkan nilai indeks glikemik minuman tersebut.
“Cairan dapat memasuki sistem pencernaan kita dalam kecepatan lebih tinggi dibandingkan makanan solid,” kata Qi Sun. “Karenanya, menyantap buah dalam bentuk jus bisa mengakibatkan peningkatan kadar gula di dalam darah yang lebih cepat dibandingkan mengonsumsi buah dalam bentuk asal,” ujarnya.
Itu sebabnya, kebiasaan makan buah secara teratur amat perlu diawali sesegera mungkin. Hindari pula menggantikan konsumsi buah dengan jus yang tidak memberikan manfaat sama besar dengan buah dalam bentuk aslinya. Selamat makan!
Sumber:
http://www.foxnews.com/health/2013/08/30/whole-fruit-deters-diabetes-while-juice-boosts-risk-study-finds/
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2406221/Apples-reduce-risk-diabetes-Eating-fruit-twice-week-cut-chance-developing-Type-2-23.html
http://www.sciencedaily.com/releases/2013/08/130829214603.htm
by gl75FKPUUayArC | Sep 25, 2013 | Healthy Living
Demi tubuh langsing, banyak orang menerapkan metode diet ekstrim yang membahayakan jiwa. Jangan sampai Anda menjadi salah satu diantaranya!
Tak sedikit orang yang menjadi “gelap mata” dan bereksperimen dengan berbagai metode diet ekstrim hanya karena ingin mendapatkan tubuh langsing bak supermodel. Padahal, pola diet yang serampangan bisa berpotensi merusak kesehatan dan membahayakan jiwa Anda. Menurut Cynthia Sass, MPH, RD, pakar nutrisi dari New York, Amerika, banyak orang terlalu fokus untuk menurunkan berat badan tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukannya justru bisa mengakibatkan kerusakan fatal. Karenanya, pikir lagi berulang kali sebelum Anda mencoba metode diet berikut ini:
1. Plastic Tongue Patch
Sesuai namanya, jenis diet yang diciptakan oleh seorang ahli bedah asal Beverly Hills ini diterapkan dengan cara menanam lapisan plastik pada permukaan lidah. Plastik tersebut ditanam melalui tindakan operasi ringan dengan menggunakan sekitar 6 jahitan dan biaya kurang lebih dua puluh juta rupiah. Diharapkan, lapisan plastik tersebut akan menyulitkan pemakainya untuk makan, sehingga porsi makanan yang masuk bisa dipangkas habis-habisan. Bayangkan saja betapa tersiksanya lidah Anda karenanya.
2. Tube Feeding
Awalnya metode tube feeding hanya diperuntukkan bagi pasien rawat inap yang tidak mampu mengonsumsi makanan padat. Tetapi, lama-kelamaan ada saja orang “kreatif” yang memanfaatkannya untuk berdiet. Tube feeding dilakukan dengan cara memasukkan selang ke dalam lambung melalui hidung. Dari selang tersebut dialirkan makanan cair dengan bobot hanya 800 kalori. Hebohnya, selang tersebut harus dipakai selama 24 jam dalam waktu 10 hari dan selama itu pula pemakainya tidak boleh menyantap makanan apa pun!
3. Diet Cacing Pita
Normalnya, obat cacing perlu diminum secara teratur untuk membasmi cacing pita yang hidup di dalam saluran pencernaan. Tetapi dalam metode diet ini, Anda justru diminta menelan pil yang bisa memupuk pertumbuhan cacing pita di dalam tubuh. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah zat gizi yang bisa diserap oleh tubuh karena Anda harus berbagi makanan dengan cacing pita! Kalau sudah mencapai berat badan yang diinginkan, barulah Anda minum obat yang berguna membasmi pertumbuhan cacing. Asal tahu saja, metode ini bisa menimbulkan masalah serius pada saluran pencernaan, kerusakan saraf, dan bahkan kematian.
4. Merokok
Sebuah penelitian yang dilakukan di Yale School of Medicine memang membuktikan bahwa kegiatan merokok melalui asupan nikotinnya, bisa menurunkan nafsu makan. Tetapi bersamaan dengan itu, Anda juga akan tenggelam dalam situasi kecanduan parah dan berisiko menderita penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan stroke serta kanker paru-paru. Apakah pengorbanan itu sebanding dengan kehilangan bobot tubuh beberapa kilogram? Silakan Anda menilainya sendiri.
5. Diet Sampai Kelaparan
Layaknya mesin, tubuh manusia memerlukan asupan “bahan bakar” untuk membuatnya bisa menjalankan fungsi dengan baik. Selain diperlukan dalam proses bekerja, asupan bahan bakar berupa makanan ini juga diperlukan dalam proses perawatan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak. Karenanya, kekurangan asupan makanan dalam skala ekstrim bisa mengakibatkan Anda terancam menderita berbagai jenis penyakit, mulai dari kelelahan kronis, depresi, ketidakseimbangan hormon, sampai gangguan pada fungsi organ-organ tubuh.
Intinya, pertimbangkanlah masak-masak sebelum Anda tergiur untuk mencoba berbagai jenis diet yang menjanjikan hasil kilat. Kombinasi diet sehat dan olahraga teratur dijamin akan membantu Anda mencapai berat badan ideal tanpa perlu mengorbankan kesehatan karenanya.
Sumber:
http://news.health.com/2013/08/15/7-crazy-weight-loss-methods-you-should-never-try/
http://www.webmd.com/diet/features/lose-weight-dangers
by gl75FKPUUayArC | Sep 25, 2013 | Uncategorized
Demi tubuh langsing, banyak orang menerapkan metode diet ekstrim yang membahayakan jiwa. Jangan sampai Anda menjadi salah satu diantaranya!
Tak sedikit orang yang menjadi “gelap mata” dan bereksperimen dengan berbagai metode diet ekstrim hanya karena ingin mendapatkan tubuh langsing bak supermodel. Padahal, pola diet yang serampangan bisa berpotensi merusak kesehatan dan membahayakan jiwa Anda. Menurut Cynthia Sass, MPH, RD, pakar nutrisi dari New York, Amerika, banyak orang terlalu fokus untuk menurunkan berat badan tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukannya justru bisa mengakibatkan kerusakan fatal. Karenanya, pikir lagi berulang kali sebelum Anda mencoba metode diet berikut ini:
1. Plastic Tongue Patch
Sesuai namanya, jenis diet yang diciptakan oleh seorang ahli bedah asal Beverly Hills ini diterapkan dengan cara menanam lapisan plastik pada permukaan lidah. Plastik tersebut ditanam melalui tindakan operasi ringan dengan menggunakan sekitar 6 jahitan dan biaya kurang lebih dua puluh juta rupiah. Diharapkan, lapisan plastik tersebut akan menyulitkan pemakainya untuk makan, sehingga porsi makanan yang masuk bisa dipangkas habis-habisan. Bayangkan saja betapa tersiksanya lidah Anda karenanya.
2. Tube Feeding
Awalnya metode tube feeding hanya diperuntukkan bagi pasien rawat inap yang tidak mampu mengonsumsi makanan padat. Tetapi, lama-kelamaan ada saja orang “kreatif” yang memanfaatkannya untuk berdiet. Tube feeding dilakukan dengan cara memasukkan selang ke dalam lambung melalui hidung. Dari selang tersebut dialirkan makanan cair dengan bobot hanya 800 kalori. Hebohnya, selang tersebut harus dipakai selama 24 jam dalam waktu 10 hari dan selama itu pula pemakainya tidak boleh menyantap makanan apa pun!
3. Diet Cacing Pita
Normalnya, obat cacing perlu diminum secara teratur untuk membasmi cacing pita yang hidup di dalam saluran pencernaan. Tetapi dalam metode diet ini, Anda justru diminta menelan pil yang bisa memupuk pertumbuhan cacing pita di dalam tubuh. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah zat gizi yang bisa diserap oleh tubuh karena Anda harus berbagi makanan dengan cacing pita! Kalau sudah mencapai berat badan yang diinginkan, barulah Anda minum obat yang berguna membasmi pertumbuhan cacing. Asal tahu saja, metode ini bisa menimbulkan masalah serius pada saluran pencernaan, kerusakan saraf, dan bahkan kematian.
4. Merokok
Sebuah penelitian yang dilakukan di Yale School of Medicine memang membuktikan bahwa kegiatan merokok melalui asupan nikotinnya, bisa menurunkan nafsu makan. Tetapi bersamaan dengan itu, Anda juga akan tenggelam dalam situasi kecanduan parah dan berisiko menderita penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan stroke serta kanker paru-paru. Apakah pengorbanan itu sebanding dengan kehilangan bobot tubuh beberapa kilogram? Silakan Anda menilainya sendiri.
5. Diet Sampai Kelaparan
Layaknya mesin, tubuh manusia memerlukan asupan “bahan bakar” untuk membuatnya bisa menjalankan fungsi dengan baik. Selain diperlukan dalam proses bekerja, asupan bahan bakar berupa makanan ini juga diperlukan dalam proses perawatan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak. Karenanya, kekurangan asupan makanan dalam skala ekstrim bisa mengakibatkan Anda terancam menderita berbagai jenis penyakit, mulai dari kelelahan kronis, depresi, ketidakseimbangan hormon, sampai gangguan pada fungsi organ-organ tubuh.
Intinya, pertimbangkanlah masak-masak sebelum Anda tergiur untuk mencoba berbagai jenis diet yang menjanjikan hasil kilat. Kombinasi diet sehat dan olahraga teratur dijamin akan membantu Anda mencapai berat badan ideal tanpa perlu mengorbankan kesehatan karenanya.
Sumber:
http://news.health.com/2013/08/15/7-crazy-weight-loss-methods-you-should-never-try/
http://www.webmd.com/diet/features/lose-weight-dangers
by gl75FKPUUayArC | Sep 23, 2013 | 14
Bukan hanya cocok untuk membentuk otot, olahraga angkat beban ternyata juga berkhasiat mencegah penyakit diabetes.
Menyeleksi asupan makanan serta memperbanyak aktivitas fisik adalah resep efektif untuk mengurangi risiko serangan berbagai jenis penyakit, termasuk diabetes. Tetapi, apa jenis olahraga yang terbukti paling efektif untuk mencegah terjadinya diabetes? Sebuah penelitian yang dilakukan oleh gabungan para ilmuwan dari Havard School of Public Health dan University of Southern Denmark memberikan jawaban berupa latihan angkat beban!
Menurut Frank Hu, salah seorang peneliti yang juga profesor di bidang Nutrisi dan Epidemiologi dari Harvard School of Public Health, latihan angkat beban memiliki manfaat menurunkan risiko serangan penyakit diabetes tipe 2 jauh lebih efektif ketimbang latihan kardio yang selama ini diyakini sebagai olahraga terbaik untuk mencegah diabetes.
Mengapa angkat beban? Pasalnya, latihan angkat beban dapat membantu meningkatkan massa otot serta memperbaiki sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin. Dalam proses pembentukan massa otot, sel-sel tubuh menyerap lebih banyak glukosa untuk diubah menjadi energi. Meningkatnya proses penyerapan glukosa itulah yang mengakibatkan kadar gula darah menjadi turun.
Meski penelitian yang dilakukan selama hampir dua dekade terhadap 32 ribu orang ini hanya melibatkan responden pria, tetapi menurut Hu, tidak ada alasan bahwa kesimpulan hasil penelitin tidak berlaku pula untuk wanita. Dengan kata lain, Anda para wanita yang melakukan latihan angkat beban juga akan mendapatkan benefit yang sama.
Meskipun demikian, untuk mendapatkan keuntungan optimal, Hu menyarankan untuk tetap mengombinasikan latihan angkat beban dengan latihan kardio. Pasalnya, latihan kardio bermanfaat untuk memelihara stamina serta mempertahankan berat badan ideal. Pencapaian berat badan ideal juga merupakan salah satu poin penting untuk mencegah penyakit diabetes.
Bersamaan dengan olahraga, imbangi pula asupan makanan bergizi ke dalam tubuh Anda. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan yang memiliki nilai Indeks Glikemik (GI) rendah. Sebaliknya, kurangi konsumsi jenis makanan dengan nilai GI tinggi seperti kue, donat, wafer, dan sebagainya.
Selamat menjalani hidup sehat!
Sumber:
http://www.theguardian.com/lifeandstyle/2012/aug/12/can-weightlifting-prevent-diabetes
http://www.telegraph.co.uk/health/healthnews/9455589/Weight-lifting-reduces-risk-of-type-2-diabetes-study.html
http://www.boston.com/dailydose/2012/08/07/can-weight-training-prevent-diabetes/u8dBg9XLWx85FUXpsru2nL/story.html