Makan Sehat untuk Sahur dan Berbuka

Dengan menerapkan pola makan seimbang, Anda bisa menjalani ibadah puasa secara lebih lancar dan menyenangkan.

Puasa terkadang membuat kita jadi “gelap mata”. Ketika tiba waktunya sahur dan berbuka puasa, segala jenis makanan ingin disantap hingga habis tak bersisa. Padahal, pengaturan pola makan yang baik amat penting dilakukan untuk memelihara tubuh agar tetap fit selama berpuasa. Jenis makanan yang dikonsumsi juga akan menentukan seberapa kuat tubuh kita menahan diri dari godaan lapar dan haus. Untuk itu, ada baiknya Anda menyimak beberapa hal di bawah ini:

Cukupi kebutuhan cairan. Perbanyaklah konsumsi cairan pada saat sahur dan berbuka puasa untuk menghindari bahaya dehidrasi. Selain minum air, Anda juga bisa meminum jus, susu, dan hidangan yang berkuah. Tips: Untuk sahur, pilihlah hidangan berkuah seperti sup dan soto. Untuk berbuka, minumlah segelas air sebelum makan untuk membantu memulihkan kondisi tubuh.

Jangan lupa vitamin. Guna memelihara stamina, konsumsilah buah-buahan yang banyak mengandung vitamin seperti buah jeruk, kiwi, dan stroberi yang kaya akan vitamin C. Buah pisang yang merupkan sumber vitamin A, B1, B2, dan C juga ideal dikonsumsi saat berpuasa karena dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan memelihara keseimbangan cairan di dalam tubuh. Tips: Es buah bisa menjadi pilihan yang lezat dan menyehatkan untuk berbuka puasa. Untuk sahur, Anda bisa mengakhiri acara makan dengan buah-buahan potong.

Pilih karbohidrat kompleks. Untuk menu utama pada saat sahur dan berbuka, pilihlah jenis karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, jagung, dan singkong. Makanan yang terbuat dari biji-bijian dan kacang-kacangan seperti kedelai atau olahan kedelai lainnya juga bisa dijadikan pilihan. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu cerna yang lebih lama sehingga bisa mendatangkan rasa kenyang lebih lama sekaligus menstabilkan level gula darah. Tips: Ketika berbuka, ada baiknya Anda menyantap menu utama setelah melaksanakan shalat tarawih untuk menghindari rasa kantuk berlebihan.

Konsumsi lemak “baik”. Cukupi kebutuhan tubuh akan lemak dengan mengonsumsi ikan yang banyak mengandung lemak “baik” seperti salmon, tuna, dan patin. Selain baik untuk memelihara fungsi otak dan mendukung sistem imunitas tubuh, lemak juga berguna memperlambat pergerakan makanan di dalam perut, sehingga tubuh Anda akan lebih kuat menahan lapar. Tips: Meski lezat untuk dinikmati saat berbuka puasa, hindari konsumsi lemak yang berasal dari gorengan karena kandungan asam lemak trans yang membahayakan kesehatan.

Awet kenyang dengan serat pangan. Konsumsi makanan yang banyak mengandung serat pangan seperti kedelai dan jenis kacang-kacangan lainnya juga baik untuk mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Kedelai juga merupakan sumber protein dan mineral yang baik sehingga mampu mencukupi kebutuhan gizi Anda selama menunaikan ibadah puasa. Tips: Cemilan fruit soy bar juga bisa menjadi alternatif tajil berbuka puasa yang lezat dan menyehatkan.

Batasi kafein. Kopi dan teh mengandung kafein yang bersifat diuretik sehingga dapat meningkatkan pengeluaran cairan dari dalam tubuh. Padahal, selama berpuasa Anda semestinya memelihara keseimbangan cairan di dalam tubuh untuk menghindari dehidrasi. Tips: Jika menginginkan minuman “alternatif”, ada baiknya Anda memilih minuman olahan jahe dan STMJ yang baik untuk memelihara stamina tubuh.

Mulailah menerapkan pola makan seimbang sejak sekarang untuk melancarkan ibadah puasa Anda di bulan Ramadhan.

 

Sumber:

http://health.kompas.com/read/2011/08/01/1211359/Menu.Sehat.Sahur.dan.Berbuka.Puasa

http://ureport.news.viva.co.id/news/read/237137-menu-makanan-sehat-saat-puasa

Tips Agar Tetap Fit Saat Berpuasa

Bulan Ramadhan telah tiba! Selain memelihara diri dari godaan hawa nafsu, pelihara pula stamina Anda agar tetap fit di kala menjalankan ibadah puasa.

Bagi Anda yang menunaikan ibadah puasa, bulan Ramadhan hadir bersama sejumlah perubahan pada kebiasaan sehari-hari. Jika biasanya Anda dapat menikmati secangkir kopi dan camilan selagi mengikuti meeting, kini kebiasan itu hanya bisa dilakukan selepas matahari terbenam. Menahan lapar dan haus sembari menjalani rutinitas kerja memang merupakan tantangan tersendiri di sepanjang bulan ini. Supaya semuanya dapat berjalan lancar, Anda perlu memelihara stamina agar senantiasa fit. Bagaimana caranya?

1. Cukup Istirahat
Mencukupi kebutuhan tidur dan istirahat amat besar perannya dalam memelihara stamina tubuh. Dalam sehari, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sebanyak 6-8 jam. Kurangnya waktu tidur bisa mengakibatkan metabolisme dan sistem imunitas tubuh terganggu. Akibatnya, berbagai jenis penyakit pun jadi lebih mudah menyerang. Jika memang perlu, majukan jadwal tidur malam Anda supaya porsi tidur tidak banyak terpangkas oleh waktu sahur.

2. Konsumsi Makanan Bergizi
Agar tubuh senantiasa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, susunlah menu sahur dan berbuka puasa yang terdiri dari hidangan sarat gizi. Selain menyeimbangkan komposisi karbohidrat, protein, vitamin, dan serat, pilih pula jenis makanan yang memiliki nilai GI (Glikemik Indeks) rendah supaya bisa membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Contoh jenis makanan yang memiliki nilai GI rendah adalah buah-buahan dan kacang-kacangan seperti kedelai. Jangan lupa, cukupi pula asupan cairan untuk menghindari risiko dehidrasi.

3. Segerakan Waktu Berbuka Puasa
Saat adzan Maghrib berkumandang, hentikan dulu aktivitas apa pun yang sedang Anda lakukan untuk sekadar menyeruput secangkir teh manis hangat. Dengan tidak menunda waktu berbuka puasa, Anda bisa lekas mengembalikan metabolisme tubuh dan memulihkan kembali kondisi fisik setelah menahan haus dan lapar sehari penuh. Pilih minuman dan makanan ringan berkadar gula tinggi sebagai menu berbuka puasa.

4. Olahraga Secukupnya
Keluhan lemas dan lesu seringkali tak terhindari ketika sedang menjalani ibadah puasa. Akibatnya, jangankan berolahraga, untuk sekadar berjalan kaki menyeberangi tempat parkir saja rasanya enggan bukan kepalang. Padahal, olahraga justru bisa membantu membuat tubuh terasa segar dan fit. Dengan berolahraga, peredaran darah ke seluruh tubuh akan menjadi lancar sehingga bisa memenuhi kebutuhan sel-sel tubuh akan oksigen dan zat gizi lainnya. Karenanya, sediakan waktu untuk melakukan olahraga ringan beberapa saat menjelang berbuka puasa. Nah, kini tiba saatnya bagi Anda untuk mulai menerapkannya. Selamat berpuasa!

 

Sumber:
http://www.nhs.uk/Livewell/Healthyramadan/Pages/fastingandhealth.aspx

Puasa Sehat Bagi Penyandang Diabetes

Agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar, Anda yang menyandang diabetes perlu mengetahui beberapa hal berikut ini.

Keterbatasan yang dimiliki oleh seorang penyandang diabetes memang mendatangkan sejumlah tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk pada saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tetapi, Anda tak perlu berkecil hati karena berbagai penghalang tersebut dapat diminimalisir dengan menerapkan beberapa langkah di bawah ini:

Sesuai Anjuran Dokter
Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai niat Anda untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan demikian, dokter dapat memeriksa kesiapan tubuh Anda dan memberikan saran untuk membantu melancarkan pelaksanaannya. Jika diperlukan, dokter juga kemungkinan akan menyesuaikan jenis dan dosis obat-obatan yang Anda konsumsi selama berpuasa.

Pantau Gula Darah
Pastikan level gula darah Anda tetap stabil dengan cara memantaunya sebanyak beberapa kali dalam sehari. Ini penting dilakukan khususnya oleh para penyandang diabetes tipe 1 atau penyandang diabetes tipe 2 yang sudah memerlukan suntikan insulin. Tanyakan kepada dokter mengenai jadwal cek gula darah yang perlu Anda lakukan dalam sehari berikut cara mengantisipasi apabila nilainya tidak berada di dalam batas normal.

Cukupi Kebutuhan Cairan
Dehidrasi adalah ancaman kesehatan yang paling berisiko dialami oleh mereka yang menjalankan ibadah puasa. Karenanya, cukupilah kebutuhan cairan Anda dengan memperbanyak konsumsi air putih, jus buah, kuah sayur, dan lain-lain sepanjang waktu berbuka puasa hingga saat imsak tiba. Kekurangan asupan cairan bisa amat berbahaya bagi penyandang diabetes karena dapat memicu terjadinya trombosis (pengentalan darah) dan penyumbatan aliran darah.

Atur Jadwal Sahur
Manfaatkan semaksimal mungkin waktu yang Anda miliki untuk mengatur “lalu-lintas” asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh. Caranya adalah dengan menyantap hidangan sahur Anda hingga mendekati waktu imsak dan segeralah mengakhiri puasa begitu waktu berbuka tiba. Dengan demikian Anda bisa menekan risiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) selagi berpuasa.

Perhatikan Sinyal Tubuh
Meski berbagai persiapan telah dilakukan, terkadang kondisi tubuh yang tidak memungkinkan membuat Anda terpaksa membatalkan niat berpuasa. Jika demikian yang terjadi, maka tak perlu memaksakan diri. Jangan sekali-kali mengabaikan tanda-tanda hipoglikemia seperti kepala pening, pandangan berkunang-kunang, dan keringat dingin, hanya karena Anda bersikeras ingin tetap berpuasa. Lebih baik Anda memulihkan kondisi tubuh terlebih dahulu dan kembali berpuasa pada hari berikutnya dengan persiapan yang jauh lebih matang.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda pun dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini dengan tubuh lebih sehat dan hati lebih tenang. Selamat berpuasa!

 

Sumber:
http://www.diabetes.org.uk/upload/Languages/New/English/Fasting-Eng.pdf
http://life.viva.co.id/news/read/425509-kiat-berpuasa-bagi-penderita-diabetes

Tips Agar Tetap Fit Saat Berpuasa

Bulan Ramadhan telah tiba! Selain memelihara diri dari godaan hawa nafsu, pelihara pula stamina Anda agar tetap fit di kala menjalankan ibadah puasa.

Bagi Anda yang menunaikan ibadah puasa, bulan Ramadhan hadir bersama sejumlah perubahan pada kebiasaan sehari-hari. Jika biasanya Anda dapat menikmati secangkir kopi dan camilan selagi mengikuti meeting, kini kebiasan itu hanya bisa dilakukan selepas matahari terbenam. Menahan lapar dan haus sembari menjalani rutinitas kerja memang merupakan tantangan tersendiri di sepanjang bulan ini. Supaya semuanya dapat berjalan lancar, Anda perlu memelihara stamina agar senantiasa fit. Bagaimana caranya?

1. Cukup Istirahat
Mencukupi kebutuhan tidur dan istirahat amat besar perannya dalam memelihara stamina tubuh. Dalam sehari, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sebanyak 6-8 jam. Kurangnya waktu tidur bisa mengakibatkan metabolisme dan sistem imunitas tubuh terganggu. Akibatnya, berbagai jenis penyakit pun jadi lebih mudah menyerang. Jika memang perlu, majukan jadwal tidur malam Anda supaya porsi tidur tidak banyak terpangkas oleh waktu sahur.

2. Konsumsi Makanan Bergizi
Agar tubuh senantiasa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, susunlah menu sahur dan berbuka puasa yang terdiri dari hidangan sarat gizi. Selain menyeimbangkan komposisi karbohidrat, protein, vitamin, dan serat, pilih pula jenis makanan yang memiliki nilai GI (Glikemik Indeks) rendah supaya bisa membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Contoh jenis makanan yang memiliki nilai GI rendah adalah buah-buahan dan kacang-kacangan seperti kedelai. Jangan lupa, cukupi pula asupan cairan untuk menghindari risiko dehidrasi.

3. Segerakan Waktu Berbuka Puasa
Saat adzan Maghrib berkumandang, hentikan dulu aktivitas apa pun yang sedang Anda lakukan untuk sekadar menyeruput secangkir teh manis hangat. Dengan tidak menunda waktu berbuka puasa, Anda bisa lekas mengembalikan metabolisme tubuh dan memulihkan kembali kondisi fisik setelah menahan haus dan lapar sehari penuh. Pilih minuman dan makanan ringan berkadar gula tinggi sebagai menu berbuka puasa.

4. Olahraga Secukupnya
Keluhan lemas dan lesu seringkali tak terhindari ketika sedang menjalani ibadah puasa. Akibatnya, jangankan berolahraga, untuk sekadar berjalan kaki menyeberangi tempat parkir saja rasanya enggan bukan kepalang. Padahal, olahraga justru bisa membantu membuat tubuh terasa segar dan fit. Dengan berolahraga, peredaran darah ke seluruh tubuh akan menjadi lancar sehingga bisa memenuhi kebutuhan sel-sel tubuh akan oksigen dan zat gizi lainnya. Karenanya, sediakan waktu untuk melakukan olahraga ringan beberapa saat menjelang berbuka puasa. Nah, kini tiba saatnya bagi Anda untuk mulai menerapkannya. Selamat berpuasa!

 

Sumber:
http://www.nhs.uk/Livewell/Healthyramadan/Pages/fastingandhealth.aspx

Puasa Sehat Bagi Penyandang Diabetes

Agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar, Anda yang menyandang diabetes perlu mengetahui beberapa hal berikut ini.

Keterbatasan yang dimiliki oleh seorang penyandang diabetes memang mendatangkan sejumlah tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk pada saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tetapi, Anda tak perlu berkecil hati karena berbagai penghalang tersebut dapat diminimalisir dengan menerapkan beberapa langkah di bawah ini:

Sesuai Anjuran Dokter
Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai niat Anda untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan demikian, dokter dapat memeriksa kesiapan tubuh Anda dan memberikan saran untuk membantu melancarkan pelaksanaannya. Jika diperlukan, dokter juga kemungkinan akan menyesuaikan jenis dan dosis obat-obatan yang Anda konsumsi selama berpuasa.

Pantau Gula Darah
Pastikan level gula darah Anda tetap stabil dengan cara memantaunya sebanyak beberapa kali dalam sehari. Ini penting dilakukan khususnya oleh para penyandang diabetes tipe 1 atau penyandang diabetes tipe 2 yang sudah memerlukan suntikan insulin. Tanyakan kepada dokter mengenai jadwal cek gula darah yang perlu Anda lakukan dalam sehari berikut cara mengantisipasi apabila nilainya tidak berada di dalam batas normal.

Cukupi Kebutuhan Cairan
Dehidrasi adalah ancaman kesehatan yang paling berisiko dialami oleh mereka yang menjalankan ibadah puasa. Karenanya, cukupilah kebutuhan cairan Anda dengan memperbanyak konsumsi air putih, jus buah, kuah sayur, dan lain-lain sepanjang waktu berbuka puasa hingga saat imsak tiba. Kekurangan asupan cairan bisa amat berbahaya bagi penyandang diabetes karena dapat memicu terjadinya trombosis (pengentalan darah) dan penyumbatan aliran darah.

Atur Jadwal Sahur
Manfaatkan semaksimal mungkin waktu yang Anda miliki untuk mengatur “lalu-lintas” asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh. Caranya adalah dengan menyantap hidangan sahur Anda hingga mendekati waktu imsak dan segeralah mengakhiri puasa begitu waktu berbuka tiba. Dengan demikian Anda bisa menekan risiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) selagi berpuasa.

Perhatikan Sinyal Tubuh
Meski berbagai persiapan telah dilakukan, terkadang kondisi tubuh yang tidak memungkinkan membuat Anda terpaksa membatalkan niat berpuasa. Jika demikian yang terjadi, maka tak perlu memaksakan diri. Jangan sekali-kali mengabaikan tanda-tanda hipoglikemia seperti kepala pening, pandangan berkunang-kunang, dan keringat dingin, hanya karena Anda bersikeras ingin tetap berpuasa. Lebih baik Anda memulihkan kondisi tubuh terlebih dahulu dan kembali berpuasa pada hari berikutnya dengan persiapan yang jauh lebih matang.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda pun dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini dengan tubuh lebih sehat dan hati lebih tenang. Selamat berpuasa!

 

Sumber:
http://www.diabetes.org.uk/upload/Languages/New/English/Fasting-Eng.pdf
http://life.viva.co.id/news/read/425509-kiat-berpuasa-bagi-penderita-diabetes