by gl75FKPUUayArC | Feb 8, 2019 | 14
Dalam kehidupan sehari-hari, stres bisa muncul karena penyebab fisik maupun psikis. Kecelakaan dan penyakit adalah dua hal yang bisa mendatangkan stres dari segi fisik. Sementara dari segi psikis, stres bisa disebabkan oleh masalah pribadi, kondisi keuangan, beban pekerjaan, dan lain sebagainya.
Meski wajar dialami oleh siapa saja, stres bisa berakibat buruk apabila dibiarkan berlarut-larut. Ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa stres bisa memicu munculnya berbagai jenis gangguan kesehatan, mulai dari yang ringan seperti sakit kepala sampai yang berat seperti serangan jantung. Risiko gangguan kesehatan bisa meningkat apabila stres dialami oleh penyandang diabetes. Apa penyebabnya?
1. Stres Memicu Kenaikan Kadar Gula Darah

Kala stres menyerang, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol ke dalam darah. Efek dari pelepasan hormon-hormon tersebut adalah sebuah respon yang dinamakan aksi “hadapi atau hindari” (fight or flight), yang dirasakan oleh seluruh tubuh, termasuk otak. Pada dasarnya, tujuan dari respon ini adalah menyiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dari situasi berbahaya yang sedang dihadapi.
Untuk persiapan melakukan aksi “hadapi atau hindari” tadi, maka tubuh akan melepaskan gula atau glukosa ke dalam darah, sebagai pasokan energi. Yang jadi masalah, tubuh penyandang diabetes tidak selalu memiliki pasokan insulin yang cukup untuk memproses pelepasan glukosa ekstra tersebut. Sebagai akibatnya, glukosa akan menumpuk di dalam darah sehingga menimbulkan peningkatan kadar gula darah. Jika sudah mencapai titik tertentu, maka peningkatan kadar gula darah ini perlu diatasi dengan konsumsi obat-obatan atau suntikan insulin.
2. Dampak Buruk Stres Berkepanjangan

Situasi bisa memburuk apabila diabetesi mengalami stres berkepanjangan. Dalam kondisi demikian, maka pelepasan glukosa ekstra ke dalam darah akan berlangsung terus-menerus yang berakibat peningkatan kadar gula darah terjadi secara konstan. Bila tidak segera dikendalikan, kondisi ini tentu bisa membahayakan kesehatan penyandang diabetes.
Meski demikian, penelitian menyatakan bahwa beban stres secara fisik dan mental bisa mendatangkan akibat berbeda pada penyandang diabetes tipe 1 dan 2. Bila stres fisik sama-sama mengakibatkan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) pada penyandang diabetes tipe 1 dan 2, maka stres psikis terkadang malah mengakibatkan merosotnya kadar gula darah (hipoglikemia) pada penyandang diabetes tipe 1. Kedua kondisi tersebut sama-sama buruk dampaknya terhadap kesehatan diabetesi.
Stres, Bisa Dikendalikan

Untuk menghindari risiko komplikasi penyakit yang membahayakan, diabetesi perlu menerapkan manajemen stres yang baik. Buat catatan harian mengenai kondisi yang bisa mengakibatkan stres dan cara tubuh kamu menyikapinya. Berdasarkan catatan, ambil langkah antisipasi. Misalnya, bila stres kerap hadir pada Senin pagi di tempat kerja, maka untuk selanjutnya kamu bisa membereskan berkas-berkas penting di hari Jumat, agar bisa mengawali hari Senin secara lebih santai.
Kamu juga bisa melakukan olahraga dan latihan meditasi untuk membantu menenangkan pikiran. Perbaiki pola makan dan perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral. Tambah pula asupan vitamin C dan mineral magnesium yang telah terbukti ampuh membantu mengatasi stres.
Jika stres membuat kamu ingin ngemil, pilih camilan sehat yang memiliki nilai IG (Indeks Glikemik) rendah, agar tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah. Kamu bisa memilih SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah asli. SOYJOY kaya kandungan protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Karbohidrat kompleks dan serat di dalam SOYJOY juga bisa menghadirkan rasa kenyang lebih lama, sehingga aman bagi kamu yang sedang berdiet.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Feb 6, 2019 | 14
Menyeimbangkan kadar gula darah adalah prioritas utama penyandang diabetes dalam memelihara kesehatan tubuhnya. Agar segalanya berjalan sesuai harapan, diperlukan konsistensi dan sikap disiplin dalam keseharian, terutama dalam hal menjaga pola makan, mengikuti jadwal minum obat, memantau kadar gula darah, dan mengambil langkah antisipasi sesuai anjuran dokter.
Meski demikian, tak jarang diabetesi menemukan hambatan di tengah jalan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Karena itulah, dukungan dari keluarga dan caregiver (orang yang bertugas memberikan perawatan) amat diperlukan agar diabetesi tetap bisa memperoleh berbagai kebutuhannya. Kamu seorang diabetesi atau punya keluarga yang menyandang diabetes? Ini beberapa bentuk dukungan yang bisa diberikan bagi orang terkasih yang menyandang diabetes.
1. Memantau pola makan

Bagi diabetesi, asupan makanan sehari-hari perlu dikontrol secara ketat. Untuk itu, pedoman makan sesuai 3J (Jenis, Jumlah & Jadwal) wajib ditaati dalam berbagai kondisi. Keluarga dan caregiver bisa membantu mengingatkan diabetesi untuk menepati jadwal makan serta mengonsumsi jenis-jenis makanan kaya nutrisi yang memiliki nilai indeks glikemik (IG) rendah, seperti sayuran, buah-buahan, produk makanan whole-grain (gandum utuh), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Snack sehat seperti SOYJOY bisa menjadi #soylution ideal bagi diabetesi. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan asli yang dikeringkan, sehingga kaya kandungan serat, protein, dan vitamin. Setiap bungkus SOYJOY juga hanya mengandung 80 kalori, sehingga aman dikonsumsi oleh diabetesi yang ingin memelihara berat badan ideal.
2. Ingatkan jadwal minum obat

Penyandang diabetes perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk membantu meningkatkan produksi insulin dan menyeimbangkan kadar gula darah. Jenis obat yang perlu diminum bisa berbeda-beda, tergantung kondisi diabetes yang dialami. Penyandang diabetes tipe 1 dan sejumlah penyandang diabetes tipe 2 bahkan perlu mendapatkan suntikan insulin secara berkala.
Melewatkan jadwal minum obat dan suntikan bisa mendatangkan risiko kesehatan bagi penyandang diabetes. Bukan hanya risiko jangka pendek seperti sakit kepala dan tubuh lemas, namun juga risiko jangka panjang berupa komplikasi penyakit diabetes. Agar tidak sampai terjadi, keluarga dan caregiver bisa membantu mengingatkan diabetesi untuk meminum obat sekaligus juga memantau ketersediaan obat-obatan dan melakukan cek gula darah sesuai jadwal.
3. Antisipasi kondisi darurat

Keluarga dan caregiver wajib mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi situasi darurat, yaitu apabila diabetesi mengalami hiperglikemia (kadar gula darah sangat tinggi), hipoglikemia (kadar gula darah sangat rendah), atau ketoasidosis (kadar zat keton berlebihan di dalam tubuh). Bila tidak segera ditangani, ketiga kondisi ini bisa mengakibatkan keluhan serius pada diabetesi, mulai dari otot terasa lemas, pandangan kabur, kehilangan kesadaran, kerusakan jaringan tubuh, bahkan kematian. Kondisi darurat pada diabetesi bisa diatasi dengan suntikan pemberian tablet gula, obat-obatan, atau suntik insulin, sesuai kebutuhan.
4. Dukungan semangat

Tak kalah penting, atau bisa jadi yang paling penting di antara segalanya, keluarga dan caregiver perlu memberikan dukungan semangat kepada penyandang diabetes. Suntikan semangat amat diperlukan agar diabetesi selalu memelihara sikap positif dan semangat hidup yang tinggi kala berjuang mengatasi kondisi kesehatannya. Mengetahui bahwa dirinya mendapat dukungan dari orang-orang terkasih akan membuat diabetesi lebih bersemangat dan optimis dalam keseharian.
Sumber:
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4624026/
– https://www.webmd.com/diabetes/diabetes#1
– https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/expert-answers/caring-for-a-loved-one-with-diabetes/faq-20424136
by gl75FKPUUayArC | Feb 4, 2019 | Healthy Living
Tanpa perlu “banting tulang†di gym, gerakan latihan ini bisa membantu kamu mempertahankan kestabilan berat badan.
Â
Ingin punya berat badan ideal, tapi tak sempat pergi ke gym? Jangan khawatir, karena kamu bisa mendapatkannya dengan melakukan gerakan sederhana berikut ini. Selain mudah dilakukan, kamu juga tak perlu menggunakan alat bantu lain, sehingga latihan tetap bisa dilakukan kala sedang bepergian.
Sebaiknya, konsumsi SOYJOY sebelum berlatih atau setelahnya untuk menjaga keseimbangan energi dan kadar gula darah. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan kering, sehingga kaya kandungan serat, karbohidrat kompleks, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh. Berikut olahraga yang efektif untuk membantu kamu tetap fit setiap hari.
1. Pemanasan
Sebelum mulai, lakukan peregangan (stretching) pada seluruh anggota tubuh, mulai kepala hingga ujung kaki. Caranya:
- Kepala: dengan menggunakan jari, tengokkan kepala ke kanan dan kiri. Tahan selama 5 hitungan pada setiap sisi. Setelahnya, putar kepala perlahan searah jarum jam, lalu lanjut putar ke arah yang berlawanan.
- Tangan & bahu: angkat kedua lengan ke atas, telapak tangan menyatu. Lalu, panjangkan tubuh ke arah atas dengan berusaha menyentuh “langit†dengan posisi telapak tangan menghadap atas. Tahan selama 5 hitungan, ulangi 2 kali.
- Kaki: berdiri tegak, angkat lutut kanan ke arah dada. Tahan selama 5 hitungan, ulangi 1 kali. Lakukan gerakan serupa pada lutut kiri.
2. Jogging di tempat
Selain lari, renang, dan bersepeda, jogging merupakan salah satu jenis latihan kardio yang efektif melancarkan peredaran darah dan ampuh membakar kalori. Idealnya, jogging dilakukan di udara terbuka yang segar agar kamu bisa mendapatkan manfaat ekstra yang sifatnya rekreatif. Tapi jika tak memungkinkan, jogging juga bisa dilakukan di dalam ruangan. Lakukan setidaknya selama 15 menit tanpa berhenti.
 3. Latihan Crunch
Crunch adalah salah satu jenis gerakan dasar yang ampuh membakar lemak di daerah perut. Caranya:
- Berbaring terlentang di atas matras, tekuk kedua lutut, telapak kaki menumpu lantai.
- Letakkan kedua tangan di belakang kepala atau menyilang di depan dada.
- Sambil menghembuskan napas, angkat torso ke atas hingga membentuk sudut 30-40°. Tahan posisi ini selama 5 hitungan.
- Kembali ke posisi semula sambil menarik napas.
- Ulangi gerakan ini 10 kali.
4. Bersepeda di tempat
Mirip dengan aktivitas bersepeda yang sesungguhnya, gerakan bersepeda di tempat ini berguna melatih otot-otot kaki, bokong, dan perut. Caranya:
- Berbaring terlentang di atas matras, posisi kedua tangan di belakang leher.
- Angkat kedua kaki, tekuk lutut.
- Dekatkan lutut kanan ke dada, sambil meluruskan kaki kiri. Belokkan torso ke kanan, siku kiri menyentuh lutut kanan.
- Setelahnya, dekatkan lutut kiri ke dada, sambil meluruskan kaki kanan. Belokkan torso ke kiri, siku kanan menyentuh lutut kiri.
- Lakukan gerakan di atas berulang-ulang—seperti sedang bersepeda, selama 10 menit.
5. Latihan Plank
Ini adalah jenis latihan yang ditujukan untuk melatih otot perut, panggul, dan punggung bagian bawah. Caranya:
- Berbaring menelungkup di atas matras, berat badan menumpu pada siku, lutut, dan telapak kaki. Kedua kaki lurus.
- Leher lurus, sejajar dengan tulang punggung. Pandangan mata ke depan.
- Perlahan, angkat kedua lutut dan tumpukan berat badan pada siku dan jemari. Kaki. Pastikan posisi tulang punggung lurus dengan leher.
- Tahan posisi ini selama 30 hitungan.
Â
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Feb 4, 2019 | Healthy Living
Punya cita-cita menurunkan berat badan yang tak kunjung jadi kenyataan? Barangkali sudah waktunya mencoba metode piring. Meski tak menjanjikan penurunan berat badan secara drastis, metode piring bisa membantu kamu mendapatkan berat badan ideal dalam jangka panjang.
Kelebihan lainnya, metode piring banyak direkomendasikan oleh pakar kesehatan, karena bisa menghindarkan kamu dari risiko kekurangan gizi seperti ketika mencoba metode fad diet. Bukan hanya itu, metode piring juga cocok bagi penyandang diabetes, karena dapat membatasi konsumsi makanan yang bisa mengganggu kestabilan kadar gula darah. Sudah siap mencoba?
Garis Imajiner Untuk Membagi Isi Piring
Langkah pertama dalam menerapkan metode piring adalah membuat garis imajiner di atas piring untuk membagi jenis-jenis makanan yang akan dikonsumsi. Ingat, terapkan garis imajiner ini pada setiap piring yang kamu gunakan untuk wadah bersantap setiap hari. Caranya seperti berikut:
1. ½ bagian piring:
Penuhi bagian ini dengan aneka jenis sayur yang tidak mengandung tepung, seperti brokoli, wortel, bayam, bokcoy, dan selada. Bila hendak dijadikan salad, usahakan sesedikit mungkin menggunakan dressing yang tinggi Sebagai alternatif dressing, kamu bisa memilih minyak zaitun, perasan lemon, yogurt, dan aneka rempah.
2. ¼ bagian piring:
Bagian ini ditujukan untuk sumber karbohidrat kompleks, yang berasal dari aneka jenis makanan berbahan wholegrain (gandum utuh). Karbohidrat kompleks butuh waktu lebih lama untuk dicerna di dalam tubuh sehingga mampu memberikan suplai energi secara Kamu bisa memilih nasi merah, nasi hitam, oatmeal, serta roti dan pasta dari gandum utuh.
3. ¼ bagian piring:
Ini adalah area untuk sumber protein. Asupan protein amat penting untuk mendukung proses pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh. Ketimbang daging merah, perbanyak sumber protein dari daging putih, seperti ikan dan unggas. Untuk daging unggas, sebaiknya hindari Selain sumber protein hewani, kamu juga bisa mendapatkan protein dari telur, kacang-kacangan seperti kedelai, almond, dan walnut, serta biji-bijian seperti biji chia, quinoa, dan wijen.
Tambahan Zat Gizi Lainnya
Selain aneka jenis makanan yang diletakkan di atas piring, tambahkan pula asupan nutrisi dari jenis makanan berikut ini:
1. Sumber vitamin.
Sertakan satu porsi buah-buahan sebagai sumber vitamin harian. Pilih warna yang berbeda untuk setiap jadwal makan buah, supaya kamu bisa mendapatkan asupan nutrisi yang berbeda-beda. Jika hendak makan produk susu, pilih yang rendah Yogurt yang dicampur potongan buah adalah pilihan yang baik untuk snack di sela waktu makan.
2. Lemak
Lemak sehat seperti asam lemak omega-3, 6, dan 9, amat penting perannya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Asupan lemak baik bisa diperoleh dari buah avokad, ikan berlemak, serta minyak zaitun.
3. Snack

Jika tak sempat menyiapkan makanan sendiri atau ingin menikmati snack di sela kesibukan, kamu bisa memilih SOYJOY. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan yang dikeringkan sehingga memiliki kandungan karbohidrat kompleks, serat, protein, dan vitamin yang diperlukan tubuh untuk memelihara kesehatan dan berat badan ideal.
Dengan menerapkan metode piring, kamu bisa memastikan kecukupan asupan gizi harian, menyeimbangkan kadar gula darah, sekaligus memelihara berat badan ideal.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Jan 30, 2019 | Healthy Living
Masih muda, bukan berarti kamu bebas dari ancaman diabetes. Gaya hidup sedentari (malas bergerak) bisa menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Selama ini, diabetes identik dengan penyakit yang menyerang orang berusia di atas 40 tahun. Tapi sekarang, rentang umur penyandang diabetes semakin muda. Penelitian skala dunia menyatakan bahwa kasus diabetes mengalami peningkatan signifikan di kalangan remaja dan dewasa muda. Meski belum ada data pasti, kasus diabetes pada usia muda di Indonesia juga cenderung meningkat selama beberapa tahun terakhir. Ini berbahaya, karena diabetes bisa memicu penyakit komplikasi yang rata-rata mengancam jiwa. Bagaimana cara mengatasinya?
Gaya hidup sedentari alias malas bergerak

Hasil riset yang terbit di jurnal Diabetes Care (2012) menyatakan bahwa jumlah remaja penyandang diabetes di Amerika akan melonjak drastis pada tahun 2050, yaitu 49% (diabetes tipe 2) dan 23% (diabetes tipe 1) dibandingkan tahun 2012. Hal serupa juga terjadi di Inggris. Berdasarkan data yang dihimpun Royal College of Paediatrics and Child Health pada tahun 2013 sampai 2016, jumlah penyandang diabetes tipe 2 di bawah umur 25 tahun di negara itu melonjak 41%.
Graham MacGregor, profesor di bidang kesehatan kardiovaskular dari Queen Mary University of London menyatakan bahwa hal ini ada hubungannya dengan peningkatan kasus obesitas di kalangan anak dan remaja. Pasalnya, 4 dari 5 penyandang diabetes juga dinyatakan mengalami kondisi kegemukan atau obesitas. Gaya hidup tidak sehat, yaitu pola makan yang keliru dan kebiasaan malas bergerak, adalah biang keladi munculnya “wabah” obesitas di kalangan muda.
Menurut MacGregor, mayoritas pasien obesitas memang bermukim di kota-kota besar, di mana kemajuan teknologi telah berhasil menghadirkan kemudahan di berbagai bidang. Tapi yang jadi masalah, berbagai kemudahan itu malah membuat kalangan muda perkotaan menjadi malas bergerak. Pasalnya, segala sesuatu bisa dilakukan lewat smartphone sambil duduk-duduk di sofa, mulai dari memesan sarana transportasi, membeli makanan, sampai mencari hiburan.
Makan sehat dan aktif secara fisik

Itu sebabnya, langkah pencegahan perlu dilakukan sesegera mungkin. Perbaikan gaya hidup, salah satunya membiasakan diri lebih aktif bergerak, adalah kuncinya. Selain mulai rutin berolahraga—setidaknya berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari, biasakan pula melakukan berbagai aktivitas fisik dalam keseharian. Misalnya, memilih berjalan kaki atau naik sepeda kala bepergian ke tempat yang dekat atau mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tanpa bantuan ART.
Pola makan sehari-hari juga perlu dikoreksi. Bukan hanya menakar porsi makan sesuai kebutuhan, seleksi pula jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh. Perbanyak asupan sayur dan buah yang kaya kandungan serat, vitamin, dan mineral. Pilih pula jenis makanan yang memiliki nilai IG (indeks glikemik) rendah agar tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah setelah disantap, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, serta nasi merah.
Kalau mau praktis, kamu bisa menyantap SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan yang dikeringkan. SOYJOY bisa menjadi #soylution sehat bagi kamu yang ingin ngemil tanpa dihantui perasaan bersalah. SOYJOY kaya kandungan serat, protein, dan vitamin yang menyehatkan. Komposisi serat dan karbohidrat kompleks di dalam SOYJOY juga akan membuat kamu merasa kenyang lebih lama, sehingga tidak tergoda untuk makan berlebihan.
Ingin menjalani hidup lebih sehat? SOYJOY solusinya.
Sumber: