SOYJOY Protein Balls
Ingredients:
SOYJOY Raisin Almond 2 Bar
30 gram Pumpkin Seeds
30 gram Almond Sangrai
1 sdm Chia Seeds
2 sdm Selai Strawberry
Toping Wijen Sangrai dan Kelapa Kering
Ingredients:
SOYJOY Raisin Almond 2 Bar
30 gram Pumpkin Seeds
30 gram Almond Sangrai
1 sdm Chia Seeds
2 sdm Selai Strawberry
Toping Wijen Sangrai dan Kelapa Kering
Ingredients:
SOYJOY Raisin Almond 2 Bar
30 gram Pumpkin Seeds
30 gram Almond Sangrai
1 sdm Chia Seeds
2 sdm Selai Strawberry
Toping Wijen Sangrai dan Kelapa Kering
Dari pagi hingga petang, di mana-mana, Indonesia punya pilihan yang berlimpah dalam hal jajanan hingga makanan berat.
Alasan cari camilan yang manis-manis menjelang atau sesudah makan siang, demikian pula saat malam, mempertemukan masyarakat dengan teh manis, roti aneka rasa, kue-kue manis, hingga camilan yang dibungkus dengan kulit tepung, seperti gorengan.
The street food in Indonesia is fantastic, ujar Anthony Bourdain, pembawa acara sekaligus ahli kuliner dunia yang suatu kali berkesempatan datang ke Indonesia, dalam sebuah sesi tanya-jawab di washingtonpost.com
Fantastis di mata seorang Anthony Bourdain, tidak kalah fantastis juga bagi masyarakat Indonesia sendiri yang hampir setiap hari mengecap rasa street food alias aneka jajanan pinggir jalan, termasuk aneka camilan.
Rasa pula yang menjadi salah satu alasan mengapa jajanan kerap disambar oleh para pembelinya di Indonesia. Kreasi panganan dengan rasa yang cocok membuat pembelinya kembali dan kembali lagi untuk mengonsumsinya.
Menurut penelitian, rasa senang karena makanan memang bersifat menagih. Gorengan, misalnya, dibuat dengan bungkusan tepung, suatu bahan yang mengandung karbohidrat (molekul gula) sehingga memberikan rasa manis.
Rasa manis adalah rasa yang cenderung dipilih oleh manusia sejak mereka lahir, kata Christine Gerbstadt, MD, RD, ahli diet dan juru bicara American Dietetic Association (ADA) (http://www.webmd.com/diet/features/13-ways-to-fight-sugar-cravings#1)
Menurut Christine, karbohidrat menstimulasi zat serotonin pada otak yang memicu rasa senang. Dengan kata lain, setelah sebuah makanan dianggap punya rasa yang enak, maka reseptor dalam otak sudah mencatat untuk memberikan kode agar seseorang memakan itu lagi dan lagi.

Rasa senang yang lebih lama
Rasa sendiri, jika mengacu pada paparan sebelumnya, bisa diibaratkan sebagai pintu yang menentukan apakah makanan bisa masuk seterusnya atau tidak.
Namun, karena pertimbangan pada umumnya sebatas pada itu, maka adakalanya tidak disadari, seperti apakah makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Contohnya saja, tepung dalam gorengan dan gula dalam minuman punya kalori dan karbohidrat yang tinggi. Belum lagi, minyak dalam gorengan menambah jumlah kalori dan lemak yang dikandungnya.
Menurut healthaliciousness.com , jumlah karbohidrat pada tepung bahan kue mengandung 76,3 gram per 100 gram.
Ada lagi yang lebih tinggi dari itu, yakni gula pasir, seperti dalam teh manis. Gula mengandung total 100 gram karbohidrat dalam tiap 100 gram bahannya. “Orang Indonesia makannya relatif sedikit-sedikit, tetapi sering ngemil makanan kecil tinggi kalori seperti cireng, peyek, atau batagor,” ujar dokter pakar fisiologi dan pemerhati gaya hidup Grace Judio-Kahl seperti dikutip dari Kompas.com pada Rabu (20/8/2014) di Jakarta.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh, seperti dipaparkan oleh diabetesresearch.org dan livestrong.com akan diubah menjadi glukosa (gula).
Lebih jauh, gula yang masuk dalam pencernaan tidak semuanya diserap tubuh jika tidak dipakai sebagai energi untuk beraktivitas. Lalu jika sudah terlalu banyak, maka gula akan ditabung menjadi glikogen.
Lalu bagaimana jika jumlah gula yang masuk semakin banyak dan tabungan sudah penuh? Pasokan karbohidrat yang datang terus tanpa disikapi dengan aktivitas yang cukup, akan memunculkan celengan-celengan baru yang dipaksakan alias lemak dalam tubuh. Di sinilah kemudian, sistem proses olah karbohidrat rentan rusak, lalu menyebabkan diabetes.
International Diabetes Federation (IDF) melalui situsnya menunjukkan data jumlah pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2015 sudah berada di angka 10,021 juta jiwa.
Jumlah itu baru untuk yang terdaftar berdasarkan usia 20-79 tahun, tidak termasuk mereka yang belum memeriksakan diri.
Jika kita menyadari jajanan dengan bahan yang rentan menyebabkan diabetes mengepung kita, maka pencegahannya membutuhkan usaha tersendiri.
Mudah lapar dan senang nyemil tetapi takut akan diabetes, memang butuh usaha ekstra untuk melawannya.
Sebenarnya, ada hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan ini.
Misalnya, pilih snack atau camilan yang kaya serat dan protein, seperti SOYJOY, yang terbuat dari kedelai. Kandungan serat dan proteinnya yang tinggi bisa membuat kenyang lebih lama sehingga jika dikonsumsi 2 jam sebelum makan utama bisa membantu mengurangi karbohidrat yang berlebihan saat makan utama tersebut.
Dengan demikian, bersenang-senang dengan snack pun tetap bisa dilakukan, dan kita tidak terjebak jajanan sarat karbohidrat penyebab diabetes.
Dari pagi hingga petang, di mana-mana, Indonesia punya pilihan yang berlimpah dalam hal jajanan hingga makanan berat.
Alasan cari camilan yang manis-manis menjelang atau sesudah makan siang, demikian pula saat malam, mempertemukan masyarakat dengan teh manis, roti aneka rasa, kue-kue manis, hingga camilan yang dibungkus dengan kulit tepung, seperti gorengan.
“The street food in Indonesia is fantastic,” ujar Anthony Bourdain, pembawa acara sekaligus ahli kuliner dunia yang suatu kali berkesempatan datang ke Indonesia, dalam sebuah sesi tanya-jawab di washingtonpost.com
Fantastis di mata seorang Anthony Bourdain, tidak kalah fantastis juga bagi masyarakat Indonesia sendiri yang hampir setiap hari mengecap rasa street food alias aneka jajanan pinggir jalan, termasuk aneka camilan.
Rasa pula yang menjadi salah satu alasan mengapa jajanan kerap disambar oleh para pembelinya di Indonesia. Kreasi panganan dengan rasa yang cocok membuat pembelinya kembali dan kembali lagi untuk mengonsumsinya.
Menurut penelitian, rasa senang karena makanan memang bersifat menagih. Gorengan, misalnya, dibuat dengan bungkusan tepung, suatu bahan yang mengandung karbohidrat (molekul gula) sehingga memberikan rasa manis.
“Rasa manis adalah rasa yang cenderung dipilih oleh manusia sejak mereka lahir,” kata Christine Gerbstadt, MD, RD, ahli diet dan juru bicara American Dietetic Association (ADA) (http://www.webmd.com/diet/features/13-ways-to-fight-sugar-cravings#1)
Menurut Christine, karbohidrat menstimulasi zat serotonin pada otak yang memicu rasa senang. Dengan kata lain, setelah sebuah makanan dianggap punya rasa yang enak, maka reseptor dalam otak sudah mencatat untuk memberikan kode agar seseorang memakan itu lagi dan lagi.

Rasa senang yang lebih lama
Rasa sendiri, jika mengacu pada paparan sebelumnya, bisa diibaratkan sebagai pintu yang menentukan apakah makanan bisa masuk seterusnya atau tidak.
Namun, karena pertimbangan pada umumnya sebatas pada itu, maka adakalanya tidak disadari, seperti apakah makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Contohnya saja, tepung dalam gorengan dan gula dalam minuman punya kalori dan karbohidrat yang tinggi. Belum lagi, minyak dalam gorengan menambah jumlah kalori dan lemak yang dikandungnya.
Menurut healthaliciousness.com , jumlah karbohidrat pada tepung bahan kue mengandung 76,3 gram per 100 gram.
Ada lagi yang lebih tinggi dari itu, yakni gula pasir, seperti dalam teh manis. Gula mengandung total 100 gram karbohidrat dalam tiap 100 gram bahannya. “Orang Indonesia makannya relatif sedikit-sedikit, tetapi sering ngemil makanan kecil tinggi kalori seperti cireng, peyek, atau batagor,” ujar dokter pakar fisiologi dan pemerhati gaya hidup Grace Judio-Kahl seperti dikutip dari Kompas.com pada Rabu (20/8/2014) di Jakarta.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh, seperti dipaparkan oleh diabetesresearch.org dan livestrong.com akan diubah menjadi glukosa (gula).
Lebih jauh, gula yang masuk dalam pencernaan tidak semuanya diserap tubuh jika tidak dipakai sebagai energi untuk beraktivitas. Lalu jika sudah terlalu banyak, maka gula akan “ditabung” menjadi glikogen.
Lalu bagaimana jika jumlah gula yang masuk semakin banyak dan “tabungan” sudah penuh? Pasokan karbohidrat yang datang terus tanpa disikapi dengan aktivitas yang cukup, akan memunculkan “celengan-celengan baru yang dipaksakan” alias lemak dalam tubuh. Di sinilah kemudian, sistem proses olah karbohidrat rentan rusak, lalu menyebabkan diabetes.
International Diabetes Federation (IDF) melalui situsnya menunjukkan data jumlah pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2015 sudah berada di angka 10,021 juta jiwa.
Jumlah itu baru untuk yang terdaftar berdasarkan usia 20-79 tahun, tidak termasuk mereka yang belum memeriksakan diri.
Jika kita menyadari jajanan dengan bahan yang rentan menyebabkan diabetes “mengepung” kita, maka pencegahannya membutuhkan usaha tersendiri.
Mudah lapar dan senang nyemil tetapi takut akan diabetes, memang butuh usaha ekstra untuk melawannya.
Sebenarnya, ada hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan ini.
Misalnya, pilih snack atau camilan yang kaya serat dan protein, seperti SOYJOY , yang terbuat dari kedelai. Kandungan serat dan proteinnya yang tinggi bisa membuat kenyang lebih lama sehingga jika dikonsumsi 2 jam sebelum makan utama bisa membantu mengurangi karbohidrat yang berlebihan saat makan utama tersebut.
Dengan demikian, bersenang-senang dengan snack pun tetap bisa dilakukan, dan kita tidak terjebak jajanan sarat karbohidrat penyebab diabetes.
Lebaran bukan hanya momen merayakan kemenangan dan saling bermaafan, namun juga berpotensi menjadi ajang empuk menambah berat badan. Betapa tidak. Setelah sebulan berpuasa, kita akan menemukan aneka hidangan lezat selama Lebaran. Mulai dari ketupat, opor, sayur berkuah, lauk berdaging, hingga aneka camilan berasa manis yang biasa terhidang di meja seperti nastar, lidah kucing hingga putri salju.
Kue yang terhidang selama Lebaran umumnya berkalori tinggi karena komposisinya terigu, mentega, dan telur – semuanya menggoda selera untuk menyantapnya.
Tidak ada yang melarang untuk menikmati hidangan Lebaran, apalagi jika sedang berkunjung ke tetangga, kerabat atau teman yang lama tak jumpa. Namun, ingat hidangan Lebaran umumnya memiliki jumlah kalori yang tinggi dan menjadi pemicu bertambahnya berat badan jika kita tidak bijak dalam mengonsumsi makanan khas Lebaran tersebut.
Salah satu cara untuk bijak dalam menyantap hidangan Lebaran adalah terlebih dulu mengetahui kalorinya.
Kebutuhan kalori tiap orang akan berbeda-beda, karena penghitungan kebutuhan kalori bergantung pada jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik.

Kalori yang dibutuhkan oleh laki-laki berbeda dengan perempuan meskipun berada pada rentang usia yang sama. Dua orang yang kembar sekalipun akan memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, tergantung pada keadaan fisik dan aktivitasnya sehari-hari.
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.
Nah, mari kita intip apa saja hidangan yang biasa tersaji di meja saat hari raya beserta kandungan kalorinya:
1. Putri Salju
Ini merupakan kue kering bertabur gula halus dan banyak orang menyukai kue ini karena rasa manisnya. Namun ingat, dalam satu potong kue kering ini (6 gram) mengandung 22,5 kkal.
2. Nastar
Nastar merupakan kue ‘wajib’ yang terhidang saat Lebaran. Kue kering dengan tekstur lembut ini berisi selai nanas yang diam-diam padat kalori. Satu kue nastar mengandung 75 kkal. Jadi bayangkan berapa kalori yang ditimbun jika makan sekaleng kue nastar ini selama Lebaran?
3. Kaastengels
Kue berasa gurih ini menjadi favorit hamper semua orang. Dalam 1 buah kaastengels mengandung 20,3 kkal. Cukup tinggi. Jadi meski rasanya enak dan bikin ‘nagih’ tetap bijak dalam mengonsumsinya.
4. Lidah kucing
Kue kering tipis dengan rasa manis dan harum khas ini dalam satu potong (4-5 gram) mengandung 18 kalori. Jangan anggap enteng ‘cuma’ 18 kkal per buahnya. Karena bentuknya tipis dan rasanya enak, sudah tentu makan 1 buah tidak akan cukup.
5. Semprit keju
Kue ini disukai karena renyah dan lumer di mulut. Kalorinya? Hati-hati, dalam sepotong semprit keju (5 gram) terkandung 27 kkal.
6. Cokelat
Makanan lain yang digemari saat Lebaran adalah cokelat. Dalam satu batang kecil cokelat (20 gram) mengandung 131 kkal. Nah, bila ingin melakukan pilihan ‘aman’ pilihlah jenis dark chocolate yang lebih sedikit kandungan gula namun tinggi antioksidan.
7. Opor ayam
Opor ayam menjadi hidangan wajib selama Lebaran. Sayur dengan kuah kental ini memang terasa menggiurkan dan mengundang selera. Dalam satu porsi opor ayam (100 gram) mengandung 415 kkal. Bayangkan bila dalam sehari kita menghabiskan 3 porsi opor ayam bersama ketupat, rendang juga sambal goreng hati?
8. Rendang daging
Hidangan lain yang biasanya tersaji untuk melengkapi indahnya Lebaran adalah rendang daging sapi. Kandungan santan dalam rendang membuat lauk ini sulit dtolak. Dalam 1 potong rendang (100 gram) mengandung 518 kkal. Bagaimana jika sehari makan tiga kali? Kalikan tiga dan kita akan takjub mengetahui hasilnya.
9. Sambal goreng hati
Sambal goreng hati dengan paduan kentang dan petai, siapa kuasa menolak? Ini lauk pas disantap bersama opor. Dalam satu porsinya (setara 100 gram) sambal goreng hati mengandung 346 kkal.
10. Semur daging
Olahan daging yang juga sering disajikan saat Lebaran adalah semur daging. Dalam satu porsi semur daging (100 gram) mengandung 515 kkal.
Nah, berbagai macam hidangan saat Lebaran memang menggugah selera dan umumnya ;sulit ditolak’. Apalagi ada beberapa menu makanan yang memang hanya dapat ditemui saat Lebaran.
Kalori yang tertimbun di dalam tubuh dapat menyebabkan kenaikan berat badan, apalagi saat Lebaran orang umumnya mengurangi kegiatan olahraga sehingga ada kemungkinan kalori yang masuk lebih banyak dibanding kalori yang keluar. Hal inilah yang bisa memicu bertambahnya berat badan.
Tentu kita tidak mau jika berat badan yang sudah turun saat berpuasa kemarin kembali naik – bahkan kenaikannya lebih besar – karena jor-joran dalam menyantap hidangan Lebaran?
Nah, supaya nggak kalah menyantap hidangan Lebaran, coba deh Cut Carbo dengan SOYJOY 2 jam sebelum makan untuk menjaga supaya berat badan atau agar berat badan kamu tetap ideal.
Sumber referensi:
https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/kue-nastar
http://1health.id/id/article/category/diet-dan-nutrisi/ketahui-jumlah-kalori-dalam-hidangan-lebaran.html