Pilih Puding Coklat yang Rendah Kalori

Pilih Puding Coklat yang Rendah Kalori

SOYJOY Lovers pastinya sering menemukan dessert puding berbahan agar-agar di dalam sebuah acara pernikahan atau mungkin saat makan malam. Puding biasanya disajikan sebagai makanan penutup karena tekstur kenyal pada puding dan rasanya yang sangat manis cocok menjadi penutup yang indah setelah makan. Waktu yang tepat untuk menikmati puding coklat adalah pagi hari ketika metabolisme tubuh Anda sedang aktif.

Bagi SOYJOY Lovers yang menggemari puding, Anda akan menemukan berbagai jenis rasa pada puding, seperti puding dengan rasa vanilla, strawberry maupun coklat. Kelezatan puding coklat bisa disajikan dengan topping lelehan coklat di atasnya. Double cokelat seperti ini bisa membuat Anda nggak bebas memakannya sebab takut tubuh Anda menjadi gemuk, karena mengonsumsi puding dengan gula berlebih dan lemak pada puding coklat akan membuat berat badan naik.

Ada baiknya SOYJOY Lovers memilih puding coklat rendah kalori dan kandungan lemak yang tidak tinggi. SOYJOY Lovers bisa pilih puding coklat yang rendah kalori untuk menghindari terjadinya penimbunan lemak dalam tubuh, karena sebenarnya kandungan kalori pada puding terdiri atas 600 kalori, protein, karbohidrat, serta bahan rumput laut pada agar-agar yang mempunyai kandungan serat tinggi dan fiber yang bisa mengenyangkan perut Anda, sehingga puding coklat yang rendah kalori bisa menjadi jalan pintas bagi SOYJOY Lovers untuk berdiet.

Memulai pagi dengan ceria sangat mudah bukan, SOYJOY Lovers? Anda bisa memilih puding coklat bebas lemak, seperti puding yang rendah kalori dan cemilan SOYJOY Almond & Chocolate tanpa takut gemuk. SOYJOY yang terbuat dari kacang kedelai yang dibalut coklat rendah kalori dan bertabur kacang almond yang memiliki antioksidan yang bisa mengurangi resiko jantung dan diabetes.

Kalau SOYJOY Lovers mau jadi orang pertama yang menikmati SOYJOY Almond & Chocolate, Anda bisa share guilt free pleasure Anda ke Facebook/Twitter dan tag 2 orang terdekat Anda untuk dapetin SOYJOY Almond & Chocolate dan GOLD’S GYM Membership Voucher disetiap minggunya. Naah, nggak cuma dapetin SOYJOY Almond & Chocolate tapi SOYJOY Lovers juga berkesempatan bawa pulang GRAND PRIZE iPhone 6 dan Healthy Catering untuk 3 orang pemenang. Cara ikutannya gampang banget !

1. SOYJOY Lovers harus follow Instagram dan Twitter SOYJOYID dulu ya, SOYJOY Lovers.
2. Capture #GuiltFreeMoment bersama SOYJOY Almond & Chocolate.
3. Kasih caption yang menarik, mention dan tag @SOYJOYID dengan menggunakan hashtag #GuiltFreeMoment

Ayoo, buruan bawa pulang GRAND PRIZE menariknya !

Banyak Tidur Bisa Obesitas? Buktikan !

Kurang tidur memang punya efek buruk bagi kesehatan tubuh maupun pada emosi Anda. Kurang tidur juga dihubungkan dengan masalah obesitas, karena orang yang tidur kurang dari 6 1/2 jam per hari akan mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi berat badan mereka. Itu sebabnya, orang dewasa disarankan untuk tidur selama sekitar 7-9 jam per hari. Tapi tahukah Anda bahwa tidur terlalu banyak juga bisa menyebabkan obesitas?

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9-10 jam tiap malam memiliki resiko 21% lebih besar untuk mengalami obesitas dalam waktu 6 tahun ke depan dibandingkan orang yang tidur selama 7-8 jam per hari. Penelitian lain yang dilakukan di Quebec pun menunjukkan bahwa orang yang tidur selama 9-10 jam di malam hari memiliki resiko 25% lebih besar untuk mengalami pertambahan berat badan sebanyak 5 kilogram. Bila dilihat dari populasi jumlah orang yang tidur lebih dari 9 jam, obesitas terjadi pada 26% di antaranya.

Tidur terlalu banyak bisa menyebabkan obesitas karena lemak akan terkumpul saat tubuh tidak beraktivitas. Ketika seseorang menghabiskan waktunya untuk tidur, mereka pun akan kehilangan waktu untuk beraktivitas dan membakar lemak yang terkumpul. Lebih jauh lagi, hampir separuh dari populasi orang yang tidur lebih lama dari 9-10 jam cenderung memilih untuk melakukan kegiatan yang tidak aktif di waktu luangnya. Hal inilah yang menimbulkan hubungan antara tidur terlalu lama dengan masalah obesitas.

Menurut Dr. M. Safwan Badr dari The American Academy of Sleep Medicine, tidur lebih lama tidak menjamin kualitas tidur. Kesehatan SOYJOY Lovers tidak hanya dipengaruhi oleh kuantitas tidur Anda, tapi juga oleh kualitas tidur Anda.

Pola tidur sehat memiliki pengaruh yang sama pentingnya bagi kesehatan Anda juga, lho. Kalau pola makan sehat dan olahraga rutin tentunya fisik Anda pun akan merasakan hal yang seimbang, sehingga kualitas tidur Anda pun akan puas dan tidur menjadi lebih pulas. Jadi, jangan tidur terlalu lama ya, SOYJOY Lovers.

Source:

http://www.webmd.boots.com

http://psychcentral.com

Banyak Tidur Bisa Obesitas? Buktikan !

Kurang tidur memang punya efek buruk bagi kesehatan tubuh maupun pada emosi Anda. Kurang tidur juga dihubungkan dengan masalah obesitas, karena orang yang tidur kurang dari 6 1/2 jam per hari akan mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi berat badan mereka. Itu sebabnya, orang dewasa disarankan untuk tidur selama sekitar 7-9 jam per hari. Tapi tahukah Anda bahwa tidur terlalu banyak juga bisa menyebabkan obesitas?

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9-10 jam tiap malam memiliki resiko 21% lebih besar untuk mengalami obesitas dalam waktu 6 tahun ke depan dibandingkan orang yang tidur selama 7-8 jam per hari. Penelitian lain yang dilakukan di Quebec pun menunjukkan bahwa orang yang tidur selama 9-10 jam di malam hari memiliki resiko 25% lebih besar untuk mengalami pertambahan berat badan sebanyak 5 kilogram. Bila dilihat dari populasi jumlah orang yang tidur lebih dari 9 jam, obesitas terjadi pada 26% di antaranya.

Tidur terlalu banyak bisa menyebabkan obesitas karena lemak akan terkumpul saat tubuh tidak beraktivitas. Ketika seseorang menghabiskan waktunya untuk tidur, mereka pun akan kehilangan waktu untuk beraktivitas dan membakar lemak yang terkumpul. Lebih jauh lagi, hampir separuh dari populasi orang yang tidur lebih lama dari 9-10 jam cenderung memilih untuk melakukan kegiatan yang tidak aktif di waktu luangnya. Hal inilah yang menimbulkan hubungan antara tidur terlalu lama dengan masalah obesitas.

Menurut Dr. M. Safwan Badr dari The American Academy of Sleep Medicine, tidur lebih lama tidak menjamin kualitas tidur. Kesehatan SOYJOY Lovers tidak hanya dipengaruhi oleh kuantitas tidur Anda, tapi juga oleh kualitas tidur Anda.

Pola tidur sehat memiliki pengaruh yang sama pentingnya bagi kesehatan Anda juga, lho. Kalau pola makan sehat dan olahraga rutin tentunya fisik Anda pun akan merasakan hal yang seimbang, sehingga kualitas tidur Anda pun akan puas dan tidur menjadi lebih pulas. Jadi, jangan tidur terlalu lama ya, SOYJOY Lovers.

 

Source:

http://www.webmd.boots.com

http://psychcentral.com

Borok Pada Penyandang Diabetes Bukan Cuma Disebabkan Luka

Borok Pada Penyandang Diabetes Bukan Cuma Disebabkan Luka

Penyandang diabetes umumnya harus ekstra hati-hati saat mengalami luka. Luka kecil seperti lecet akibat sepatu yang terlalu sempit atau luka akibat bercukur saja harus ditangani dengan baik agar tidak berakibat fatal. Maklum, sistem kekebalan tubuh menurun serta penyumbatan arteri yang terjadi pada kaki penderita diabetes bisa menyebabkan luka menjadi lebih sulit sembuh. Masalahnya, luka yang dialami oleh penderita diabetes tidak melulu terjadi karena goresan atau benturan. Penderita diabetes bisa mengalami luka secara tiba-tiba!

Penderita diabetes memiliki resiko lebih besar untuk mengalami masalah Peripheral Artery Disease (PAD). Bila PAD terjadi, pembuluh darah mengalami pengapuran dan menyumbat peredaran darah ke kaki. Akibatnya, jaringan lemak di bawah kulit akan rusak dan menimbulkan koreng atau borok secara tiba-tiba.

PAD biasanya didahului oleh gejala seperti kesemutan dan nyeri pada kaki. Sayangnya, penderita diabetes umumnya mengalami kerusakan pada saraf peripheralnya, sehingga dia tidak merasa ketika kakinya merasa sakit. Itu sebabnya kadang-kadang penderita diabetes baru menyadari adanya luka pada kakinya setelah luka tersebut telah membesar. Padahal luka yang tidak segera ditangani bisa berujung pada amputasi!

Untuk menghindari resiko luka, penderita diabetes bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Periksa kaki secara rutin setiap hari untuk mendeteksi luka secara dini. Luka lecet, kemerahan, maupun luka sekecil apapun harus segera ditangani dengan baik.
  2. Olesi kaki dengan pelembab untuk menghindari kulit kaki kering dan gatal. Tapi jangan olesi bagian antara kaki dengan pelembab, karena hal ini bisa menyebabkan infeksi jamur
  3. Gunakan alas kaki dengan ukuran yang tepat. Luka lecet karena sepatu yang kekecilan saja bisa berakibat fatal. Perhatikan pula pemilihan kaos kaki dengan bahan yang tepat, ya. Kaos kaki khusus untuk penderita diabetes bisa membantu.
  4. Hilangkan kapalan pada kaki menggunakan batu apung. Tapi hindari memotong kapalan dengan gunting atau gunting kuku.
  5. Jangan potong kuku kaki terlalu pendek, karena kuku kaki yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan luka.

Lalu apa yang harus dilakukan bila terjadi luka? Langkah-langkah berikut ini membantu proses penyembuhan:

  1. Segera tangani dan bersihkan luka untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
  2. Bersihkan luka dari kotoran dengan air mengalir yang bersih. Jangan gunakan bahan yang bisa mengiritasi luka seperti sabun, hidrogen peroksida, ataupun iodin. Olesi salep antibiotik pada luka untuk mencegah infeksi, kemudian tutupi luka dengan perban yang steril.
  3. Usahakan agar luka Anda tidak disentuh ataupun mendapat gangguan apapun.

Penanganan yang cepat dan tepat pada luka akan mengurangi resiko perlunya amputasi. Jadi, segera tangani luka yang Anda alami dengan baik, ya.

Sumber:

http://www.webmd.com/

Kenapa Kulit yang Digaruk Terasa Semakin Gatal?

Kenapa Kulit yang Digaruk Terasa Semakin Gatal?

Saat kulit gatal, Anda pun akan menggaruk kulit yang gatal tersebut secara refleks. Tapi pernahkah SOYJOY Lovers menyadari bahwa kulit yang digaruk justru akan terasa semakin gatal?

Sebuah penelitian yang dilakukan Washington University School of Medicine di St. Louis, Amerika Serikat, menjelaskan hal ini. Saat Anda merasa gatal, Anda akan menggaruk kulit Anda karena menggaruk akan menyebabkan rasa sakit yang akan mengalihkan perhatian Anda dari rasa gatal yang dirasakan. Nah, rasa sakit yang Anda rasakan akan memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin yang mengontrol rasa sakit dan membuat Anda merasa nyaman. Masalahnya, hal ini juga membuat Anda merasa semakin gatal. Akibatnya, terciptalah siklus tanpa ujung yaitu semakin Anda menggaruk, maka Anda akan merasa semakin gatal.

Rasa gatal dan masalah kulit lainnya merupakan salah satu gejala yang dialami oleh penderita diabetes. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi jamur, kulit kering, atau sirkulasi darah yang kurang baik. Ketika gatal disebabkan oleh sirkulasi darah yang kurang baik, bagian yang terasa paling gatal biasanya adalah kaki bagian bawah. Tapi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menggaruk bukanlah solusi dari rasa gatal yang Anda alami. Lalu apa yang harus dilakukan penderita diabetes yang merasakan gatal akibat penyakitnya? Beberapa cara berikut ini bisa jadi pilihan solusi:

  1. Jaga kelembaban kulit dengan menggunakan sabun lembut yang mengandung pelembab saat mandi.
  2. Mandi menyebabkan kulit menjadi kering. Karena itu, batasi dan atur frekuensi mandi Anda, terutama saat kelembaban udara sedang rendah dan udara terasa kering.
  3. Berendam dalam air garam. Tambahkan 1 cangkir garam atau garam laut pada air mandi Anda. Hal ini akan melembutkan kulit Anda dan membuat Anda merasa lebih tenang dan nyaman.

Jadi, saat merasa gatal, jangan garuk kulit Anda secara berlebihan, ya. Bukannya merasa lega, bisa-bisa Anda jadi tak bisa berhenti menggaruk dan justru melukai kulit Anda. Sebaiknya hindari menggaruk atau melukai kulit bagi Anda peyandang diabetes, karena luka Anda akan semakin parah dan susah untuk disembuhkan.

Source:

http://www.medicalnewstoday.com/

http://health.howstuffworks.com/