Setelah menahan rasa lapar dan haus selama kurang lebih 13 jam, kadang kondisi ini membuat kita sering khilaf. Begitu bedug maghrib tiba, saatnya berbukatidakjarangkitaakan “kalap”, tanpa babibu, mengikuti nafsu keinginan makan dan minum sepuas-puasnya. Tapi apakah dengan makan atau minum seperti itu baik untuk kesehatan? Yuk intip dulu tipsnya:

1. Berbuka puasa dengan makanan yang ringan terlebih dahulu

Saat berbuka puasa ada baiknya untuk makan makanan yang lebih ringan terlebih dahulu seperti kurma. Mengonsumsi tiga buah kurma untuk berbuka puasa merupakan cara tradisional dan sehat memulai Iftar (1). Kurma dapat mengembalikan energi yang dibutuhkan oleh tubuh (2) dan sekaligus merupakan sumber serat yang sangat baik (1). Konsumsi snack/ cemilan ringan berbahan kacang kedelai bisa menjadi salah satu opsi Anda. Karena kedelai merupakan sumber pangan yang mengandung nutrisi lengkap seperti protein, serat, vitamin, mineral, lemak baik, dan Isoflavon. Setelah itu segera untuk menjalankan ibadah shalat maghrib terlebih dahulu.

2. Makanan selanjutnya harus seimbang

Setelah shalat maghrib baru dilanjutkan dengan makanan yang lengkap. Makanan yang dianjurkan saat makan besar terdiri dari sumber karbohidrat, sumber protein, dan juga sayuran. Sumber karbohidrat bisa didapatkan pada biji-bijian seperti nasi merah, cokelat, atau hitam karena mengandung karbohidrat kompleks yang mampu menyediakan energi dan serat. Sumber tinggi protein, baik protein hewani atau nabati bisa didapatkan pada daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan ataupun makanan berbahan dasar kacang kedelai seperti tempe dan tahu. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi sayuran untuk mendapatkan vitamin dan nutrisi penting lainnya. Cara pengolahan juga perlu diperhatikan, olah makanan dengan mengukus, memasak dalam saus, menumis dengan sedikit minyak dan memanggang. Hindari pengolahan makanan dengan cara menggoreng (1).

3. Nikmati makanan

Saat berbuka, memang sangat menggoda sekali untuk merayakan telah berhasil puasa selama kurang lebih 13 jam atau ajang “kalap” (3). Menikmati makanan dengan cara mengonsumsi secara perlahan merupakan salah satu cara untuk menekan rasa ingin mengonsumsi makanan secara berlebihan (kalap). Usahakan memilih jenis makanan yang tepat pada saat berbuka, misalkan makanan yang kaya akan serat seperti kacang kedelai. Sehingga dapat menahan rasa kalap karena kedelai memberikan respon kenyang lebih lama. Jangan lupa perhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi. Makanan dalam jumlah besar dapat menyebabkan rasa panas dan ketidaknyamanan pada perut (1). Selain itu makan dalam jumlah besar juga dapat membuat merasa kembung dan lelah (3).

4. Minumcairan yang cukup

Jangan lupa juga untuk minum. Minum cairan yang cukup antara waktu berbuka hingga sahur nanti, perbanyak konsumsi cairan bukan hanya dari minum saja perbanyak makan buah dan sayur pun bisa meningkatkan konsumsi cairan dari makanan. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh, karena jenis minuman tersebut membuat seseorang lebih sering buang air kecil, yang dapat membuat dehidrasi (1).

Yuk lakukan tips-tips di atas, supaya momen berbuka puasa lebih OK dan ibadah puasamu optimal. SOYJOY solusi baik saat berbuka puasa, terbuat dari kedelai utuh, rendah indeks glikemik, tinggi protein, dan tinggi serat, sehingga bantu jadi #Soylution teman berbuka puasamu.

Referensi:

  1. WHO. (n.d). Dietary recommendations for the month of Ramadan. [online] Available from: http://www.emro.who.int/nutrition/nutrition-infocus/dietary-recommendations-for-the-month-of-ramadan.html (Accessed on 16th April 2020).
  2. NHS. (2007). Ramadan Health Guide. London: Communities in Action.
  3. West, H. (2019). How to Fast Safely: 10 Helpful Tips. [online] Available from: https://www.healthline.com/nutrition/how-to-fast (Accessed on 18th Mei 2020).
deneme