by gl75FKPUUayArC | Feb 16, 2019 | Healthy Living
Selain berguna memelihara kebugaran stamina, nutrisi yang terkandung di dalam
aneka jenis makanan juga dapat membantu meredakan stres. Berikut jenis-jenis nutrisi
yang bisa membantu kamu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.
1. Vitamin C

Karena memiliki sifat antioksidan, asupan vitamin C telah lama dipercaya mampu
membantu meredakan stres, depresi, dan gangguan kecemasan. Penelitian yang
dilakukan pada tahun 2015 membuktikan bahwa asupan vitamin C mampu membantu
menurunkan level kecemasan, menstabilkan detak jantung, dan meningkatkan
performa akademik. Kamu bisa mendapatkan vitamin C dari buah stoberi, jeruk, lemon,
dan kiwi.
2. Magnesium

Kandungan magnesium banyak ditemukan dalam berbagai suplemen pereda stres.
Pasalnya, kekurangan asupan magnesium bisa memicu keluhan sakit kepala dan
perasaan lemas, yang akan memperparah kondisi stres. Secara alami, magnesium
terkandung dalam aneka jenis sayuran hijau, seperti bayam, bokcoy, kangkung, dan
brokoli. Magnesium juga bisa diperoleh dari kedelai dan ikan salmon.
3. Karbohidrat Kompleks

Asupan karbohidrat kompleks bisa meningkatkan kadar hormon serotonin—yang
menghadirkan perasaan senang dan nyaman, di dalam tubuh. Tidak hanya itu,
konsumsi karbohidrat kompleks yang memiliki nilai Indeks Glikemik (IG) rendah juga
berperan menstabilkan kadar gula darah, sehingga kondisi psikis lebih stabil.
Karbohidrat kompleks bisa didapat dari kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kalau mau
yang praktis, kamu bisa ngemil SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah-
buahan asli yang dikeringkan. Kandungan yang tinggi serat dan proteinnya, akan bikin
kamu kenyang lebih lama sehingga mencegah kamu makan berlebihan saat stress.
4. Lemak Sehat

Konsumsi jenis-jenis lemak sehat, seperti asam lemak omega-3, 6, dan 9 yang dapat
membantu menurunkan level kolesterol “jahat“ LDL dan trigliserida di dalam darah.
Selain berperan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan
jantung koroner, konsumsi lemak sehat juga berguna menurunkan level hormon
kortisol. Kamu bisa mendapatkan asupan lemak sehat dari jenis-jenis ikan berlemak
seperti salmon, tuna, dan ikan patin. Buah alpukat, minyak zaitun, dan kacang-
kacangan juga merupakan sumber lemak sehat yang ideal.
5. Kalsium

Penelitian menyebutkan bahwa konsumsi makanan yang mengandung kalsium bisa
membantu meredakan gejala kecemasan dan mood swing yang biasanya muncul di
saat stres dan menjelang PMS. Kalsium bisa diperoleh dari susu dan produk
olahannya, seperti yogurt, keju, dan mentega. Kamu juga bisa mendapatkan asupan kalsium dari telur, ikan laut, serta kedelai dan aneka makanan olahannya seperti tahu,
tempe, dan juga snack bar yang lezat seperti SOYJOY.
Bersamaan dengan memperbanyak konsumsi jenis-jenis makanan di atas, upaya
memperbaiki gaya hidup, yaitu memperbaiki pola makan, meningkatkan kualitas tidur,
olahraga teratur, dan mempererat dukungan sosial, juga bisa kamu lakukan untuk
mengurangi stres.
Sumber:
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26353411
– https://www.psychologytoday.com/us/blog/evolutionary-psychiatry/201106/magnesium-and-the-brain-the-original-chill-pill
– https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/generalized-anxiety-disorder/expert-answers/coping-with-anxiety/faq-20057987
by gl75FKPUUayArC | Feb 15, 2019 | Healthy Living
Bagi sebagian besar orang, untuk memulai atau konsisten menjalani gaya hidup sehat memang tidak mudah. Padahal, untuk memulainya bisa dilakukan dari hal kecil, misalnya memilih camilan (snack) harian yang lebih sehat.
Jika kamu beranggapan bahwa ‘ngemil’ itu tidak sehat, faktanya tidaklah demikian. Snacking justru disarankan untuk dikonsumsi dua kali sehari, atau selingan sebelum makan utama. Tujuannya, agar saat jam makan besar tiba, kamu bisa membatasi jumlah asupan dan tidak makan berlebihan.
Tentunya snack yang dimaksud di sini adalah snack sehat seperti snack bar yang terbuat dari kedelai utuh. Mengapa kedelai merupakan pilihan sehat sebagai cemilan? Ada sejumlah alasan mengapa mereka yang ingin menjalani gaya hidup sehat dimulai dengan mengonsumsi kedelai, di antaranya:
1. Tinggi serat
Kedelai memiliki Kandungan serat yang tinggi, serat pada kedelai dicerna perlahan oleh tubuh sehingga membuat kenyang lebih lama. Itu sebabnya, konsumsi kedelai dapat menjadi solusi agar terhindar dari obesitas. Kandungan serat pada kedelai dapat membantu menjaga saluran cerna tetap sehat dan juga baik untuk menurunkan kadar lemak jahat sehingga mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes, kolesterol dan jantung.
2. Tinggi protein
Kedelai merupakan sumber protein yang mengandung asam amino esensial yang bermanfaat dalam membantu pertumbuhan massa otot. Mengonsumsi kedelai setelah berolahraga dapat membantu memperbaiki / meregenerasi sel-sel otot yang rusak.
3. Nilai Indeks Glikemik rendah
Nilai IG (Indeks Glikemik) pada kedelai rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh penyandang diabetes. Nilai IG rendah menandakan bahwa konsumsi kedelai tidak akan mengakibatkan lonjakan kadar gula darah yang berlebihan setelah dikonsumsi. Indeks glikemik menunjukkan seberapa cepat suatu makanan diubah menjadi glukosa oleh tubuh. Semakin rendah angka GI maka semakin lambat pula peningkatan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
4. Kaya vitamin dan mineral
Konsumsi kedelai bisa menghilangkan kekhawatiran kamu akan kekurangan asupan zat gizi. Kedelai mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B1, B2, B3, B5 dan B6, serta asam folat. Fungsi semua vitamin ini adalah untuk memelihara kesehatan tubuh. Kedelai juga kaya mineral seperti mangan, selenium, kalium, tembaga, fosfor, magnesium, juga zat besi yang menunjang fungsi tubuh agar berjalan baik.
5. Tinggi Isoflavon
Kedelai banyak mengandung isoflavon, sejenis antioksidan yang memiliki beragam manfaat, antara lain membantu menangkal radikal bebas penyebab kanker, mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) sehingga dapat mencegah penyakit jantung koroner dan stroke, juga membantu menjaga kesehatan kulit. Isoflavon yang hadir dalam kedelai juga berfungsi untuk memperlambat pengeroposan tulang sehingga mencegah terkena risiko osteoporosis.

Sekarang kamu bisa menikmati kebaikan kedelai dengan mudah, kebaikan kedelai kini hadir pada SOYJOY, SOYJOY memberikan #Soylution; sebuah solusi dari kebaikan kedelai untuk membantu kamu hidup lebih sehat. Terbuat dari kedelai yang tinggi serat dan protein, SOYJOY bisa membuat kamu kenyang lebih lama dan memberikan manfaat kesehatan untuk tubuhmu.
Jika kamu ingin menjaga pola makan tapi selalu ingin jajan sembarangan, coba nikmati SOYJOY saat perjalanan ke kantor atau di saat kamu sedang asik bekerja. Dengan kandungan nutrisi yang baik, SOYJOY cocok menjadi pilihan sebagai snack harian mu.
by gl75FKPUUayArC | Feb 13, 2019 | Healthy Living
Gula darah memiliki peran penting dalam tubuh sebagai sumber energi. Namun, jika tidak terkendali, dalam jangka panjang dapat merusak ginjal, mata dan organ lainnya.
Gula darah atau glukosa adalah jenis gula yang Anda dapatkan dari makanan. dan tubuh menggunakannya untuk energi. Sedangkan insulin adalah hormon yang memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk dipergunakan sebagai energi dan sisanya disimpan. Anda membutuhkan glukosa untuk mendapatkan energi. Namun, glukosa harus berada dalam jumlah yang moderat, tidak boleh kurang apalagi berlebihan. Kadar glukosa yang tidak sehat atau di luar kendali dapat memiliki efek permanen dan serius.
Proses kerja glukosa

Glukosa berasal dari makanan yang kaya karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang dan buah. Ketika makanan masuk ke dalam tubuh, asam dan enzim memecahnya menjadi potongan-potongan kecil. Selama proses situ, glukosa dilepaskan. Di dalam darah, insulin membantu glukosa masuk ke sel-sel Anda dan mengubahnya menjadi energi.
Tubuh dirancang untuk menjaga kadar glukosa dalam darah Anda stabil. Pankreas memantau kadar gula darah Anda setiap beberapa detik. Ketika gula darah naik setelah Anda makan, pankreas melepaskan insulin ke dalam aliran darah. Di sini, insulin bertindak seperti kunci yang membuka sel otot, lemak dan sel hati, sehingga glukosa bisa masuk ke dalamnya.
Setelah digunakan, glukosa yang tersisa disimpan di hati dan otot. Tubuh Anda dapat menyimpan cukup untuk mengisi bahan bakar Anda selama sekitar satu hari.
Pada pengidap diabetes, pankreas tidak memproduksi insulin seperti yang seharusnya. Dalam hal ini, mereka membutuhkan bantuan dari luar (suntikan insulin) untuk memproses dan mengatur glukosa dalam tubuh.
Penyebab lain diabetes adalah resistensi insulin, di mana hati tidak mengenali insulin yang ada di dalam tubuh, dan terus membuat glukosa sehingga jumlahnya berlebihan di dalam darah.
Jika glukosa tidak terkendali

Glukosa perlu dikendalikan agar tidak terlalu rendah atau tinggi. Level glukosa yang terlalu rendah dikenal sebagai hipoglikemia, dan berpotensi menjadi sangat serius. Hipoglikemia dapat terjadi ketika pengidap diabetes melewatkan pengobatan mereka. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika Anda makan kurang dari ukuran normal dan berolahraga berlebihan. Selain tubuh menjadi lemah, gula darah yang rendah juga dapat membuat Anda kehilangan kesadaran.
Sedangkan jika glukosa di dalam darah tinggi, dapat menyebabkan berbagai kondisi serius, termasuk: sakit saraf, penyakit jantung, kebutaan, infeksi kulit, masalah pada sendi dan ekstremitasi, dehidrasi berat dan koma. Bisa juga mengalami komplikasi yang lebih serius termasuk ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar sindrom hiperglikemik, kedua kondisi yang terkait dengan diabetes.
Menjaga kadar glukosa adalah bagian penting dalam menjaga sistem di dalam tubuh bekerja dengan sebaik-baiknya. Anda bisa menjaga kadar glukosa dengan makan makanan sehat, diet lengkap dan olahraga secara teratur. Bagi pengidap diabetes, harus memantau kadar gula darah mereka dengan pengobatan.
https://www.webmd.com/diabetes/glucose-diabetes#1
https://www.healthline.com/health/glucose
by gl75FKPUUayArC | Feb 12, 2019 | 14
Penyandang diabetes perlu mengatur pola makan jangka panjang untuk memelihara kestabilan kadar gula darah. Sebagai pedoman dalam memilih jenis-jenis makanan untuk dikonsumsi setiap hari, kamu bisa menggunakan panduan piramida makanan yang diterbitkan oleh American Diabetes Association berikut ini.

(Sumber: American Diabetes Association)
– Lapisan 4 (Makanan ber-IG Rendah)

Nilai IG (Indeks Glikemik) yang rendah menandakan kenaikan kadar gula darah yang rendah dan stabil setelah dikonsumsi, sehingga kamu bisa mendapatkan asupan energi secara bertahap.
Jenis makanan: kacang-kacangan seperti kedelai dan almond, biji-bijian seperti wijen dan biji bunga matahari, sayuran bertepung seperti kentang dan jagung, serta produk makanan wholegrain seperti oatmeal, roti gandum utuh, dan nasi merah.
Untuk mendapatkan #KebaikanKedelai, kamu bisa memilih SOYJOY sebagai snack di antara jam makan utama. SOYJOY hadir sebagai #Soylution untuk pola hidup sehat diabetesi.
– Lapisan 3 (Makanan Kaya Serat)

Termasuk di dalam lapisan ini adalah aneka jenis sayur dan buah-buahan yang merupakan sumber serat, mineral, dan vitamin yang ideal.
Jenis makanan: kamu bisa mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran yang disukai. Hanya saja, batasi konsumsi jenis buah-buahan yang manis dan mengandung kalori tinggi seperti durian dan mangga. Ingat, pilih sayur dan buah segar, bukan sayur dan buah kaleng yang telah direndam di dalam larutan sirup ataupun air garam.
– Lapisan 2 (Sumber Protein Hewani)

Asupan protein diperlukan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, menguatkan sistem kekebalan tubuh, serta memelihara fungsi otot dan organ tubuh kita. Tak kalah penting, asam amino yang terkandung di dalam protein berperan penting membentuk kolagen untuk memelihara kesehatan kulit.
Jenis makanan: yogurt dan susu rendah lemak, daging merah, daging ayam tanpa kulit, aneka jenis ikan.
– Lapisan 1 (Makanan Manis & Berlemak)

Sesekali, diabetesi tetap bisa menyantap makanan favorit seperti kue manis, keripik kentang, es krim, dan sebagainya. Hanya saja, berhubung jenis-jenis makanan tersebut mengandung kalori dan lemak dalam jumlah tinggi, asupannya harus dibatasi secara ketat. Konsultasikan dengan dokter tentang frekuensi dan porsi makanan yang masih tergolong aman untuk dikonsumsi sewaktu-waktu.
Jenis makanan: kue, kukis, es krim / gelato, keripik kentang.
Boks: Ini Juga Perlu Dibatasi!
– Lemak Jenuh.
Lemak jenuh terdapat dalam aneka jenis produk olahan, seperti nugget dan sosis, serta produk makanan dalam kaleng seperti kornet.
– Lemak Trans
Lemak trans terkandung dalam aneka makanan yang diolah dengan cara digoreng. Idealnya, diabetesi mengolah makanan dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau ditumis.
– Kolesterol
Hindari jenis makanan tinggi kolesterol seperti kuning telur, jeroan, dan produk dari susu full fat. Kamu bisa memilih jenis makanan yang mengandung lemak baik, seperti alpukat, minyak zaitun, kedelai, dan ikan salmon.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Feb 8, 2019 | 14
Dalam kehidupan sehari-hari, stres bisa muncul karena penyebab fisik maupun psikis. Kecelakaan dan penyakit adalah dua hal yang bisa mendatangkan stres dari segi fisik. Sementara dari segi psikis, stres bisa disebabkan oleh masalah pribadi, kondisi keuangan, beban pekerjaan, dan lain sebagainya.
Meski wajar dialami oleh siapa saja, stres bisa berakibat buruk apabila dibiarkan berlarut-larut. Ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa stres bisa memicu munculnya berbagai jenis gangguan kesehatan, mulai dari yang ringan seperti sakit kepala sampai yang berat seperti serangan jantung. Risiko gangguan kesehatan bisa meningkat apabila stres dialami oleh penyandang diabetes. Apa penyebabnya?
1. Stres Memicu Kenaikan Kadar Gula Darah

Kala stres menyerang, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol ke dalam darah. Efek dari pelepasan hormon-hormon tersebut adalah sebuah respon yang dinamakan aksi “hadapi atau hindari” (fight or flight), yang dirasakan oleh seluruh tubuh, termasuk otak. Pada dasarnya, tujuan dari respon ini adalah menyiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dari situasi berbahaya yang sedang dihadapi.
Untuk persiapan melakukan aksi “hadapi atau hindari” tadi, maka tubuh akan melepaskan gula atau glukosa ke dalam darah, sebagai pasokan energi. Yang jadi masalah, tubuh penyandang diabetes tidak selalu memiliki pasokan insulin yang cukup untuk memproses pelepasan glukosa ekstra tersebut. Sebagai akibatnya, glukosa akan menumpuk di dalam darah sehingga menimbulkan peningkatan kadar gula darah. Jika sudah mencapai titik tertentu, maka peningkatan kadar gula darah ini perlu diatasi dengan konsumsi obat-obatan atau suntikan insulin.
2. Dampak Buruk Stres Berkepanjangan

Situasi bisa memburuk apabila diabetesi mengalami stres berkepanjangan. Dalam kondisi demikian, maka pelepasan glukosa ekstra ke dalam darah akan berlangsung terus-menerus yang berakibat peningkatan kadar gula darah terjadi secara konstan. Bila tidak segera dikendalikan, kondisi ini tentu bisa membahayakan kesehatan penyandang diabetes.
Meski demikian, penelitian menyatakan bahwa beban stres secara fisik dan mental bisa mendatangkan akibat berbeda pada penyandang diabetes tipe 1 dan 2. Bila stres fisik sama-sama mengakibatkan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) pada penyandang diabetes tipe 1 dan 2, maka stres psikis terkadang malah mengakibatkan merosotnya kadar gula darah (hipoglikemia) pada penyandang diabetes tipe 1. Kedua kondisi tersebut sama-sama buruk dampaknya terhadap kesehatan diabetesi.
Stres, Bisa Dikendalikan

Untuk menghindari risiko komplikasi penyakit yang membahayakan, diabetesi perlu menerapkan manajemen stres yang baik. Buat catatan harian mengenai kondisi yang bisa mengakibatkan stres dan cara tubuh kamu menyikapinya. Berdasarkan catatan, ambil langkah antisipasi. Misalnya, bila stres kerap hadir pada Senin pagi di tempat kerja, maka untuk selanjutnya kamu bisa membereskan berkas-berkas penting di hari Jumat, agar bisa mengawali hari Senin secara lebih santai.
Kamu juga bisa melakukan olahraga dan latihan meditasi untuk membantu menenangkan pikiran. Perbaiki pola makan dan perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral. Tambah pula asupan vitamin C dan mineral magnesium yang telah terbukti ampuh membantu mengatasi stres.
Jika stres membuat kamu ingin ngemil, pilih camilan sehat yang memiliki nilai IG (Indeks Glikemik) rendah, agar tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah. Kamu bisa memilih SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah asli. SOYJOY kaya kandungan protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Karbohidrat kompleks dan serat di dalam SOYJOY juga bisa menghadirkan rasa kenyang lebih lama, sehingga aman bagi kamu yang sedang berdiet.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Feb 6, 2019 | 14
Menyeimbangkan kadar gula darah adalah prioritas utama penyandang diabetes dalam memelihara kesehatan tubuhnya. Agar segalanya berjalan sesuai harapan, diperlukan konsistensi dan sikap disiplin dalam keseharian, terutama dalam hal menjaga pola makan, mengikuti jadwal minum obat, memantau kadar gula darah, dan mengambil langkah antisipasi sesuai anjuran dokter.
Meski demikian, tak jarang diabetesi menemukan hambatan di tengah jalan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Karena itulah, dukungan dari keluarga dan caregiver (orang yang bertugas memberikan perawatan) amat diperlukan agar diabetesi tetap bisa memperoleh berbagai kebutuhannya. Kamu seorang diabetesi atau punya keluarga yang menyandang diabetes? Ini beberapa bentuk dukungan yang bisa diberikan bagi orang terkasih yang menyandang diabetes.
1. Memantau pola makan

Bagi diabetesi, asupan makanan sehari-hari perlu dikontrol secara ketat. Untuk itu, pedoman makan sesuai 3J (Jenis, Jumlah & Jadwal) wajib ditaati dalam berbagai kondisi. Keluarga dan caregiver bisa membantu mengingatkan diabetesi untuk menepati jadwal makan serta mengonsumsi jenis-jenis makanan kaya nutrisi yang memiliki nilai indeks glikemik (IG) rendah, seperti sayuran, buah-buahan, produk makanan whole-grain (gandum utuh), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Snack sehat seperti SOYJOY bisa menjadi #soylution ideal bagi diabetesi. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan asli yang dikeringkan, sehingga kaya kandungan serat, protein, dan vitamin. Setiap bungkus SOYJOY juga hanya mengandung 80 kalori, sehingga aman dikonsumsi oleh diabetesi yang ingin memelihara berat badan ideal.
2. Ingatkan jadwal minum obat

Penyandang diabetes perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk membantu meningkatkan produksi insulin dan menyeimbangkan kadar gula darah. Jenis obat yang perlu diminum bisa berbeda-beda, tergantung kondisi diabetes yang dialami. Penyandang diabetes tipe 1 dan sejumlah penyandang diabetes tipe 2 bahkan perlu mendapatkan suntikan insulin secara berkala.
Melewatkan jadwal minum obat dan suntikan bisa mendatangkan risiko kesehatan bagi penyandang diabetes. Bukan hanya risiko jangka pendek seperti sakit kepala dan tubuh lemas, namun juga risiko jangka panjang berupa komplikasi penyakit diabetes. Agar tidak sampai terjadi, keluarga dan caregiver bisa membantu mengingatkan diabetesi untuk meminum obat sekaligus juga memantau ketersediaan obat-obatan dan melakukan cek gula darah sesuai jadwal.
3. Antisipasi kondisi darurat

Keluarga dan caregiver wajib mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi situasi darurat, yaitu apabila diabetesi mengalami hiperglikemia (kadar gula darah sangat tinggi), hipoglikemia (kadar gula darah sangat rendah), atau ketoasidosis (kadar zat keton berlebihan di dalam tubuh). Bila tidak segera ditangani, ketiga kondisi ini bisa mengakibatkan keluhan serius pada diabetesi, mulai dari otot terasa lemas, pandangan kabur, kehilangan kesadaran, kerusakan jaringan tubuh, bahkan kematian. Kondisi darurat pada diabetesi bisa diatasi dengan suntikan pemberian tablet gula, obat-obatan, atau suntik insulin, sesuai kebutuhan.
4. Dukungan semangat

Tak kalah penting, atau bisa jadi yang paling penting di antara segalanya, keluarga dan caregiver perlu memberikan dukungan semangat kepada penyandang diabetes. Suntikan semangat amat diperlukan agar diabetesi selalu memelihara sikap positif dan semangat hidup yang tinggi kala berjuang mengatasi kondisi kesehatannya. Mengetahui bahwa dirinya mendapat dukungan dari orang-orang terkasih akan membuat diabetesi lebih bersemangat dan optimis dalam keseharian.
Sumber:
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4624026/
– https://www.webmd.com/diabetes/diabetes#1
– https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/expert-answers/caring-for-a-loved-one-with-diabetes/faq-20424136
by gl75FKPUUayArC | Feb 4, 2019 | Healthy Living
Tanpa perlu “banting tulang†di gym, gerakan latihan ini bisa membantu kamu mempertahankan kestabilan berat badan.
Â
Ingin punya berat badan ideal, tapi tak sempat pergi ke gym? Jangan khawatir, karena kamu bisa mendapatkannya dengan melakukan gerakan sederhana berikut ini. Selain mudah dilakukan, kamu juga tak perlu menggunakan alat bantu lain, sehingga latihan tetap bisa dilakukan kala sedang bepergian.
Sebaiknya, konsumsi SOYJOY sebelum berlatih atau setelahnya untuk menjaga keseimbangan energi dan kadar gula darah. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan kering, sehingga kaya kandungan serat, karbohidrat kompleks, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh. Berikut olahraga yang efektif untuk membantu kamu tetap fit setiap hari.
1. Pemanasan
Sebelum mulai, lakukan peregangan (stretching) pada seluruh anggota tubuh, mulai kepala hingga ujung kaki. Caranya:
- Kepala: dengan menggunakan jari, tengokkan kepala ke kanan dan kiri. Tahan selama 5 hitungan pada setiap sisi. Setelahnya, putar kepala perlahan searah jarum jam, lalu lanjut putar ke arah yang berlawanan.
- Tangan & bahu: angkat kedua lengan ke atas, telapak tangan menyatu. Lalu, panjangkan tubuh ke arah atas dengan berusaha menyentuh “langit†dengan posisi telapak tangan menghadap atas. Tahan selama 5 hitungan, ulangi 2 kali.
- Kaki: berdiri tegak, angkat lutut kanan ke arah dada. Tahan selama 5 hitungan, ulangi 1 kali. Lakukan gerakan serupa pada lutut kiri.
2. Jogging di tempat
Selain lari, renang, dan bersepeda, jogging merupakan salah satu jenis latihan kardio yang efektif melancarkan peredaran darah dan ampuh membakar kalori. Idealnya, jogging dilakukan di udara terbuka yang segar agar kamu bisa mendapatkan manfaat ekstra yang sifatnya rekreatif. Tapi jika tak memungkinkan, jogging juga bisa dilakukan di dalam ruangan. Lakukan setidaknya selama 15 menit tanpa berhenti.
 3. Latihan Crunch
Crunch adalah salah satu jenis gerakan dasar yang ampuh membakar lemak di daerah perut. Caranya:
- Berbaring terlentang di atas matras, tekuk kedua lutut, telapak kaki menumpu lantai.
- Letakkan kedua tangan di belakang kepala atau menyilang di depan dada.
- Sambil menghembuskan napas, angkat torso ke atas hingga membentuk sudut 30-40°. Tahan posisi ini selama 5 hitungan.
- Kembali ke posisi semula sambil menarik napas.
- Ulangi gerakan ini 10 kali.
4. Bersepeda di tempat
Mirip dengan aktivitas bersepeda yang sesungguhnya, gerakan bersepeda di tempat ini berguna melatih otot-otot kaki, bokong, dan perut. Caranya:
- Berbaring terlentang di atas matras, posisi kedua tangan di belakang leher.
- Angkat kedua kaki, tekuk lutut.
- Dekatkan lutut kanan ke dada, sambil meluruskan kaki kiri. Belokkan torso ke kanan, siku kiri menyentuh lutut kanan.
- Setelahnya, dekatkan lutut kiri ke dada, sambil meluruskan kaki kanan. Belokkan torso ke kiri, siku kanan menyentuh lutut kiri.
- Lakukan gerakan di atas berulang-ulang—seperti sedang bersepeda, selama 10 menit.
5. Latihan Plank
Ini adalah jenis latihan yang ditujukan untuk melatih otot perut, panggul, dan punggung bagian bawah. Caranya:
- Berbaring menelungkup di atas matras, berat badan menumpu pada siku, lutut, dan telapak kaki. Kedua kaki lurus.
- Leher lurus, sejajar dengan tulang punggung. Pandangan mata ke depan.
- Perlahan, angkat kedua lutut dan tumpukan berat badan pada siku dan jemari. Kaki. Pastikan posisi tulang punggung lurus dengan leher.
- Tahan posisi ini selama 30 hitungan.
Â
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Feb 4, 2019 | Healthy Living
Punya cita-cita menurunkan berat badan yang tak kunjung jadi kenyataan? Barangkali sudah waktunya mencoba metode piring. Meski tak menjanjikan penurunan berat badan secara drastis, metode piring bisa membantu kamu mendapatkan berat badan ideal dalam jangka panjang.
Kelebihan lainnya, metode piring banyak direkomendasikan oleh pakar kesehatan, karena bisa menghindarkan kamu dari risiko kekurangan gizi seperti ketika mencoba metode fad diet. Bukan hanya itu, metode piring juga cocok bagi penyandang diabetes, karena dapat membatasi konsumsi makanan yang bisa mengganggu kestabilan kadar gula darah. Sudah siap mencoba?
Garis Imajiner Untuk Membagi Isi Piring
Langkah pertama dalam menerapkan metode piring adalah membuat garis imajiner di atas piring untuk membagi jenis-jenis makanan yang akan dikonsumsi. Ingat, terapkan garis imajiner ini pada setiap piring yang kamu gunakan untuk wadah bersantap setiap hari. Caranya seperti berikut:
1. ½ bagian piring:
Penuhi bagian ini dengan aneka jenis sayur yang tidak mengandung tepung, seperti brokoli, wortel, bayam, bokcoy, dan selada. Bila hendak dijadikan salad, usahakan sesedikit mungkin menggunakan dressing yang tinggi Sebagai alternatif dressing, kamu bisa memilih minyak zaitun, perasan lemon, yogurt, dan aneka rempah.
2. ¼ bagian piring:
Bagian ini ditujukan untuk sumber karbohidrat kompleks, yang berasal dari aneka jenis makanan berbahan wholegrain (gandum utuh). Karbohidrat kompleks butuh waktu lebih lama untuk dicerna di dalam tubuh sehingga mampu memberikan suplai energi secara Kamu bisa memilih nasi merah, nasi hitam, oatmeal, serta roti dan pasta dari gandum utuh.
3. ¼ bagian piring:
Ini adalah area untuk sumber protein. Asupan protein amat penting untuk mendukung proses pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh. Ketimbang daging merah, perbanyak sumber protein dari daging putih, seperti ikan dan unggas. Untuk daging unggas, sebaiknya hindari Selain sumber protein hewani, kamu juga bisa mendapatkan protein dari telur, kacang-kacangan seperti kedelai, almond, dan walnut, serta biji-bijian seperti biji chia, quinoa, dan wijen.
Tambahan Zat Gizi Lainnya
Selain aneka jenis makanan yang diletakkan di atas piring, tambahkan pula asupan nutrisi dari jenis makanan berikut ini:
1. Sumber vitamin.
Sertakan satu porsi buah-buahan sebagai sumber vitamin harian. Pilih warna yang berbeda untuk setiap jadwal makan buah, supaya kamu bisa mendapatkan asupan nutrisi yang berbeda-beda. Jika hendak makan produk susu, pilih yang rendah Yogurt yang dicampur potongan buah adalah pilihan yang baik untuk snack di sela waktu makan.
2. Lemak
Lemak sehat seperti asam lemak omega-3, 6, dan 9, amat penting perannya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Asupan lemak baik bisa diperoleh dari buah avokad, ikan berlemak, serta minyak zaitun.
3. Snack

Jika tak sempat menyiapkan makanan sendiri atau ingin menikmati snack di sela kesibukan, kamu bisa memilih SOYJOY. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan yang dikeringkan sehingga memiliki kandungan karbohidrat kompleks, serat, protein, dan vitamin yang diperlukan tubuh untuk memelihara kesehatan dan berat badan ideal.
Dengan menerapkan metode piring, kamu bisa memastikan kecukupan asupan gizi harian, menyeimbangkan kadar gula darah, sekaligus memelihara berat badan ideal.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Jan 30, 2019 | Healthy Living
Masih muda, bukan berarti kamu bebas dari ancaman diabetes. Gaya hidup sedentari (malas bergerak) bisa menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Selama ini, diabetes identik dengan penyakit yang menyerang orang berusia di atas 40 tahun. Tapi sekarang, rentang umur penyandang diabetes semakin muda. Penelitian skala dunia menyatakan bahwa kasus diabetes mengalami peningkatan signifikan di kalangan remaja dan dewasa muda. Meski belum ada data pasti, kasus diabetes pada usia muda di Indonesia juga cenderung meningkat selama beberapa tahun terakhir. Ini berbahaya, karena diabetes bisa memicu penyakit komplikasi yang rata-rata mengancam jiwa. Bagaimana cara mengatasinya?
Gaya hidup sedentari alias malas bergerak

Hasil riset yang terbit di jurnal Diabetes Care (2012) menyatakan bahwa jumlah remaja penyandang diabetes di Amerika akan melonjak drastis pada tahun 2050, yaitu 49% (diabetes tipe 2) dan 23% (diabetes tipe 1) dibandingkan tahun 2012. Hal serupa juga terjadi di Inggris. Berdasarkan data yang dihimpun Royal College of Paediatrics and Child Health pada tahun 2013 sampai 2016, jumlah penyandang diabetes tipe 2 di bawah umur 25 tahun di negara itu melonjak 41%.
Graham MacGregor, profesor di bidang kesehatan kardiovaskular dari Queen Mary University of London menyatakan bahwa hal ini ada hubungannya dengan peningkatan kasus obesitas di kalangan anak dan remaja. Pasalnya, 4 dari 5 penyandang diabetes juga dinyatakan mengalami kondisi kegemukan atau obesitas. Gaya hidup tidak sehat, yaitu pola makan yang keliru dan kebiasaan malas bergerak, adalah biang keladi munculnya “wabah” obesitas di kalangan muda.
Menurut MacGregor, mayoritas pasien obesitas memang bermukim di kota-kota besar, di mana kemajuan teknologi telah berhasil menghadirkan kemudahan di berbagai bidang. Tapi yang jadi masalah, berbagai kemudahan itu malah membuat kalangan muda perkotaan menjadi malas bergerak. Pasalnya, segala sesuatu bisa dilakukan lewat smartphone sambil duduk-duduk di sofa, mulai dari memesan sarana transportasi, membeli makanan, sampai mencari hiburan.
Makan sehat dan aktif secara fisik

Itu sebabnya, langkah pencegahan perlu dilakukan sesegera mungkin. Perbaikan gaya hidup, salah satunya membiasakan diri lebih aktif bergerak, adalah kuncinya. Selain mulai rutin berolahraga—setidaknya berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari, biasakan pula melakukan berbagai aktivitas fisik dalam keseharian. Misalnya, memilih berjalan kaki atau naik sepeda kala bepergian ke tempat yang dekat atau mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tanpa bantuan ART.
Pola makan sehari-hari juga perlu dikoreksi. Bukan hanya menakar porsi makan sesuai kebutuhan, seleksi pula jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh. Perbanyak asupan sayur dan buah yang kaya kandungan serat, vitamin, dan mineral. Pilih pula jenis makanan yang memiliki nilai IG (indeks glikemik) rendah agar tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah setelah disantap, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, serta nasi merah.
Kalau mau praktis, kamu bisa menyantap SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan yang dikeringkan. SOYJOY bisa menjadi #soylution sehat bagi kamu yang ingin ngemil tanpa dihantui perasaan bersalah. SOYJOY kaya kandungan serat, protein, dan vitamin yang menyehatkan. Komposisi serat dan karbohidrat kompleks di dalam SOYJOY juga akan membuat kamu merasa kenyang lebih lama, sehingga tidak tergoda untuk makan berlebihan.
Ingin menjalani hidup lebih sehat? SOYJOY solusinya.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Jan 29, 2019 | Healthy Living
Meski tinggi nilai gizi dan banyak memberikan manfaat bagi kesehatan, masih banyak orang yang ragu mengonsumsi kedelai karena mempercayai mitos-mitos yang menyesatkan berikut ini.
Mitos 1: Kedelai bisa memicu kanker payudara

Faktanya: Mitos ini berawal pada tahun 1998, ketika sebuah penelitian menyatakan bahwa konsumsi isoflavon (komponen dalam kedelai yang memiliki senyawa kimia menyerupai hormon estrogen) bisa memicu pertumbuhan tumor pada payudara hewan percobaan. Hanya saja, tak pernah ada bukti langsung bahwa konsumsi kedelai lah yang menyebabkan pertumbuhan tumor tersebut. Selain itu, tubuh manusia juga memproses isoflavon secara berbeda dengan tubuh hewan, sehingga hasil penelitian terdahulu dengan hewan percobaan tidak bisa dinyatakan berlaku pada manusia. Penelitian lain pada manusia yang dilakukan pada tahun 2006 bahkan menyatakan bahwa konsumsi kedelai bisa mengurangi risiko kematian dan kemunculan kanker berulang pada penderita kanker payudara. Karena itu, American Cancer Society dan American Institute for Cancer Research menyatakan bahwa pasien kanker payudara dapat mengkonsumsi kedelai dengan aman.
Mitos 2: Pria sejati pantang makan kedelai

Faktanya: Berhubung kedelai mengandung isoflavon yang bisa berfungsi seperti hormon estrogen di dalam tubuh, banyak orang menuding bahwa konsumsi kedelai bisa menurunkan level hormon testosteron sehingga mengakibatkan gerak-gerik pria menjadi lebih “gemulai”. Padahal, tidak pernah ada bukti klinis yang mendukung pernyataan tersebut. Hasil studi menyatakan bahwa konsumsi kedelai di atas porsi rata-rata pun tidak mengakibatkan perubahan apa pun pada tubuh pria. Malahan, salah satu penelitian membuktikan bahwa konsumsi kedelai bisa membantu mengurangi risiko kanker prostat pada pria.
Mitos 3: Kedelai bukanlah sumber protein yang baik

Faktanya: Penelitian yang dilakukan di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, Amerika, menyatakan bahwa kedelai memiliki kandungan protein yang komplet. Satu cangkir kedelai matang mengandung sekitar 22 gram protein, yang kira-kira setara dengan seporsi daging steak. Itu sebabnya, kedelai dan aneka produk olahannya merupakan sumber protein yang amat baik sebagai pengganti asupan protein dari daging merah, terutama bagi mereka yang menerapkan pola makan vegetarian. Keunggulan lain dari protein kedelai adalah merupakan protein yang rendah lemak jenuhnya, tidak seperti protein hewani.
Mitos 4: Makan kedelai bisa menurunkan kesuburan

Faktanya: Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2009 menyatakan bahwa konsumsi kedelai oleh wanita yang berada dalam kondisi pra-menopause (memasuki masa menopause) bisa mengakibatkan sedikit penurunan pada kadar dua hormon penting yang terkait dengan kesuburan. Hanya saja, ada banyak hasil penelitian lain yang justru membuktikan bahwa konsumsi kedelai dan jenis kacang-kacangan lainnya amat disarankan apabila kamu hendak memulai program kehamilan. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa masalah kesuburan justru dialami oleh wanita yang terlalu banyak mengonsumsi protein hewani, dan bukannya protein dari tumbuhan seperti yang terkandung dalam kedelai.
Mitos 5: Konsumsi kedelai mengakibatkan pria punya payudara besar

Faktanya: Anggapan ini muncul setelah mencuatnya kasus tentang dua pria yang mengaku mengalami efek muncul payudara setelah menyantap kedelai. Yang pertama adalah pemuda vegan berusia 19 tahun yang biasa makan 12-20 porsi kedelai per hari. Pria lainnya adalah kakek berusia 60 tahun yang setiap hari minum 3 L susu kedelai. Dengan kata lain, konsumsi kedelai keduanya amat sangat melampaui rata-rata konsumsi harian normal. Selain itu, penelitian yang dilakukan di St. Catherine University, Amerika, dan beberapa penelitian lainnya juga menyatakan tak ada bukti bahwa konsumsi kedelai mampu mempengaruhi level hormon pria. Intinya, selama dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya, konsumsi kedelai justru bisa mendatangkan banyak manfaat pada pria maupun wanita.
Dengan fakta-fakta yang disebutkan di atas, tentunya tidak ada lagi keraguan tentang manfaat sehat mengonsumsi kedelai. Yang menyenangkan, kamu bisa mendapatkan #KebaikanKedelai dengan mengonsumsi SOYJOY. Snack sehat yang tinggi serat dan protein ini bisa menjadi #Soylution untuk gaya hidup sehat kamu setiap hari.
Sumber: