by gl75FKPUUayArC | Oct 6, 2015 | Healthy Living
Semua sel dalam tubuh SOYJOY Lovers mengandung protein, mulai dari sel kulit, otot, hingga organ tubuh. Itu sebabnya tubuh membutuhkan asupan protein yang cukup setiap hari untuk menjaga dan merawat semua protein dalam sel tubuh tersebut. Tapi apa yang terjadi kalau tubuh SOYJOY Lovers tak mendapatkan protein yang cukup? Berikut ini adalah beberapa dampaknya:
Otot tubuh mengecil
Saat kekurangan protein, tubuh SOYJOY Lovers akan mengambil protein dari diri Anda sendiri, terutama dari bagian otot tubuh yang paling banyak mengandung protein. Itu sebabnya pada gejala awal asupan protein yang rendah bisa berupa pengurangan massa otot dan diikuti oleh rasa lemas.
Luka sulit sembuh
Saat tubuh terluka, tubuh akan menggunakan protein untuk menggantikan jaringan yang rusak. Tapi kalau tubuh kekurangan protein, tubuh tidak memiliki protein yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. Akibatnya, luka menjadi sulit sembuh.
Menurunnya sistem kekebalan tubuh
Tubuh membutuhkan protein untuk memproduksi antibodi yang penting bagi sistem kekebalan tubuh. Karena itu, kekurangan protein menyebabkan menurunnya kemampuan sistem kekebalan tubuh. Anda pun akan lebih mudah sakit dan mengalami masalah infeksi. Disamping itu, pada saat Anda sedang sakit, kekurangan protein dapat memperlambat proses penyembuhan penyakit.

Rambut rontok
Rambut SOYJOY Lovers terbuat dari protein khusus yang disebut keratin. Kekurangan protein akan mengganggu pertumbuhan rambut dan membuat rambut manjadi rapuh, mudah patah dan lama-lama akan terjadi penipisan rambut.
Gangguan Pada Kesehatan Reproduksi
Masalah kekurangan protein bisa menyebabkan menghilangnya gairah seks. Selain itu, wanita yang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup bisa mengalami kehilangan kesuburan serta siklus menstruasi yang tidak teratur. Wanita hamil yang kekurangan protein bahkan bisa membahayakan tumbuh kembang bayi dalam kandungannya.
Asupan protein harian yang ideal adalah sekitar 0,4 gram protein untuk tiap 450 gram berat tubuh SOYJOY Lovers. Jadi, kalau berat tubuh SOYJOY Lovers adalah 45 kg, maka Anda membutuhkan asupan protein sebanyak sekitar 40 gram per hari. Kebutuhan protein ini bisa didapatkan dari bahan makanan rendah lemak seperti ikan, telur, atau kacang-kacangan. SOYJOY yang terbuat dari kacang kedelai asli juga bisa jadi sumber protein yang sehat, lho.
Source:
Jan Annigan, “The Effect of Low Protein Intake”, Demand Media.
Sylvie Tremblay, MSc., “What Happens if There’s Insufficient Protein in Your Diet?”, Demand Media.
Dr. Reeta Rasaily, “Impact of Protein Deficiency in Performance and Health”, ILSI India Brainstorming Session on Protein, 19 Oct 2012.
by gl75FKPUUayArC | Oct 5, 2015 | Healthy Living
Siapa yang nggak suka sama coklat, yaa hampir semua orang gemar mengonsumsi coklat sebagai cemilan. Namun, bagi Anda yang memiliki badan gemuk pastinya akan menghindari cemilan coklat saat Anda diet. SOYJOY Lovers nggak usah khawatir dulu, yuuk pastikan amankah cemilan coklat untuk Anda berdiet? cari tahu jawabannya di sini.
by gl75FKPUUayArC | Oct 5, 2015 | Healthy Living
Siapa yang nggak suka jajan setiap pagi atau sore hari, tentunya SOYJOY Lovers akan kalap saat memilih berbagai macam jajanan dipinggi jalan, seperti kue cubit, kue pancong, tempe goreng, tahu goreng atau jajanan yang diproses dengan minyak goreng. Jajanan seperti kentang goreng atau cireng memang paling enak di makan selagi hangat dengan cara digoreng dengan minyak goreng.
Mencicipi makanan yang di goreng memang nggak akan memberikan efek apa-apa setelah memakannya, namun kalau SOYJOY Lovers sering mengonsumsinya secara berlebih. Pada proses penggorengan minyak biasanya dipanasnya ada dalam suhu yang sangat tinggi, jadi minyak dan lemak akan mengalami proses oksidasi yang akan masuk ke makanan dan kedalam tubuh. Apalagi kalau menggoreng makanan dengan pemakaian minyak berkali-kali, hal ini akan menimbulkan efek pada gangguan proses pencernaan, kolesterol sampai menyebabkan diabetes dan kerusakan pada kulit.
Makanan yang digoreng apakah juga bisa berpengaruh terhadap kulit?
Saat SOYJOY Lovers mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang digoreng, dampaknya bakteri akan terperangkap di dalam kulit, jadi kulit Anda pun akan timbul jerawat. Nggak Cuma itu aja, kolagen dan elastin juga akan susah diproduksi sehingga membuat kulit akan tampak lebih kendur dan terlihat kusam, bahkan menyebabkan pembuluh darah memburuk.

Asupan pola makan sangat berpengaruh, apalagi kalau makanan gorengan yang Anda konsumsi akan hilang gizinya seperti Kandungan kedelai pada tempe goreng yang Anda, nantinya tidak akan bisa menyerap nutrisi seperti kandungan isoflavon dan vitamin E pada tempe saat digoreng dengan minyak yang berulang-ulang dipakai.
Proses menggoreng bukan berarti tidak dianjurkan, SOYJOY Lovers tetap bisa mengonsumsi makanan dengan cara digoreng dengan memakai minyak goreng hanya satu kali digunakan saat menggoreng, Anda harus mengganti minyak goreng saat menggoreng makanan lain. Kurangi jajanan gorengan yang menggunakan minyak goreng berkali-kali untuk mencegah kulit menjadi rusak, SOYJOY Lovers bisa memilih cemilan sore hari yang terbuat dari kedelai seperti satu bar SOYJOY Strawberry yang memiliki kandungan isoflavon untuk menjaga kesehatan kulit Anda dari kerusakan kulit.
Soy Food SOYJOY, gula darah terjaga, nafsu makan terkendali.
Source: http://www.livestrong.com/slideshow/557874-10-foods-that-are-bad-for-your-skin/#slide=1
by gl75FKPUUayArC | Oct 5, 2015 | Healthy Living
Apakah SOYJOY Lovers termasuk orang yang menghabiskan sebagian besar harinya dalam keadaan duduk, baik saat bekerja di kantor ataupun saat melakukan kegiatan lainnya? Hasil penelitian terbaru berikut ini mungkin memacu semangat SOYJOY Lovers untuk mengubah kebiasaan tersebut.
Sebuah penelitian baru dari Australia menyatakan bahwa berdiri selama setidaknya 2 jam setiap hari bisa memperbaiki kadar gula dalam darah serta tingkat kolesterol Anda. Kesimpulan ini didapatkan dari penelitian yang memonitor kegiatan harian dari 700 orang pria dan wanita usia 36-80 tahun. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan mengambil waktu 2 jam untuk berdiri setiap harinya dari waktu yang kita pakai untuk duduk selama bekerja, dapat menurunkan kadar gula hingga 2 % dan kadar trigliserida darah hingga 11 %.
Hasil penelitian serupa juga diterbitkan dalam The British Jurnal of Sports Medicine pada Juni lalu. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Chester di Inggris tersebut menghasilkan rekomendasi agar para pekerja kantoran berdiri setidaknya 2 jam per hari saat bekerja. Untuk melakukan hal ini, para pekerja bisa menggunakan “sit-stand desk”, yaitu sejenis meja yang tingginya bisa disesuaikan, sehingga penggunanya bisa memakai meja tersebut sambil duduk ataupun terlalu lama duduk saat bekerja akan memperlambat metabolisme tubuh, sehingga akan mempengaruhi kemampuan tubuh mengatur kadar gula darah, tekanan darah dan pemecahan lemak tubuh.

Manfaat berdiri ini sebenarnya sudah mulai disinggung sejak beberapa tahun lalu. Misalnya saja, pada tahun 2013 lalu, para peneliti dari University of Chester di Inggris menyatakan bahwa berdiri akan membakar sekitar 50 kalori lebih banyak dalam tiap jam dibandingkan duduk. Kalau diakumulasikan, maka berdiri selama 3 jam setiap hari kerja akan membakar sekitar 750 kalori lebih banyak per minggu, atau sekitar 30,000 kalori lebih banyak per tahun!
Untuk mulai mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama dan lebih banyak berdiri, Anda tak perlu menunggu kantor Anda menyediakan meja khusus yang memungkinkan Anda untuk bekerja sambil berdiri. Ubah saja kebiasaan Anda saat melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya menerima telfon sambil berdiri, berdiskusi langsung dengan rekan kerja Anda sambil berdiri ketimbang diskusi via email, atau bisa juga mengadakan meeting / briefing sambil berdiri. Hidup lebih sehat bisa dimulai dari hal yang kecil dan sederhana!
Source:
Rachel Rettner, “2 Hours of Standing at Work May Boost Your Health” , www.livescience.com, Aug 2015
Karen Rowan, “Stand for 2 Hours Every Workday, Panel Says.”,www.livescience.com, June 2015
by gl75FKPUUayArC | Oct 2, 2015 | Healthy Living
SOYJOY Lovers pastinya sering menemukan dessert puding berbahan agar-agar di dalam sebuah acara pernikahan atau mungkin saat makan malam. Puding biasanya disajikan sebagai makanan penutup karena tekstur kenyal pada puding dan rasanya yang sangat manis cocok menjadi penutup yang indah setelah makan. Waktu yang tepat untuk menikmati puding coklat adalah pagi hari ketika metabolisme tubuh Anda sedang aktif.
Bagi SOYJOY Lovers yang menggemari puding, Anda akan menemukan berbagai jenis rasa pada puding, seperti puding dengan rasa vanilla, strawberry maupun coklat. Kelezatan puding coklat bisa disajikan dengan topping lelehan coklat di atasnya. Double cokelat seperti ini bisa membuat Anda nggak bebas memakannya sebab takut tubuh Anda menjadi gemuk, karena mengonsumsi puding dengan gula berlebih dan lemak pada puding coklat akan membuat berat badan naik.
Ada baiknya SOYJOY Lovers memilih puding coklat rendah kalori dan kandungan lemak yang tidak tinggi. SOYJOY Lovers bisa pilih puding coklat yang rendah kalori untuk menghindari terjadinya penimbunan lemak dalam tubuh, karena sebenarnya kandungan kalori pada puding terdiri atas 600 kalori, protein, karbohidrat, serta bahan rumput laut pada agar-agar yang mempunyai kandungan serat tinggi dan fiber yang bisa mengenyangkan perut Anda, sehingga puding coklat yang rendah kalori bisa menjadi jalan pintas bagi SOYJOY Lovers untuk berdiet.

Memulai pagi dengan ceria sangat mudah bukan, SOYJOY Lovers? Anda bisa memilih puding coklat bebas lemak, seperti puding yang rendah kalori dan cemilan SOYJOY Almond & Chocolate tanpa takut gemuk. SOYJOY yang terbuat dari kacang kedelai yang dibalut coklat rendah kalori dan bertabur kacang almond yang memiliki antioksidan yang bisa mengurangi resiko jantung dan diabetes.
Kalau SOYJOY Lovers mau jadi orang pertama yang menikmati SOYJOY Almond & Chocolate, Anda bisa share guilt free pleasure Anda ke Facebook/Twitter dan tag 2 orang terdekat Anda untuk dapetin SOYJOY Almond & Chocolate dan GOLD’S GYM Membership Voucher disetiap minggunya. Naah, nggak cuma dapetin SOYJOY Almond & Chocolate tapi SOYJOY Lovers juga berkesempatan bawa pulang GRAND PRIZE iPhone 6 dan Healthy Catering untuk 3 orang pemenang. Cara ikutannya gampang banget !
1. SOYJOY Lovers harus follow Instagram dan Twitter SOYJOYID dulu ya, SOYJOY Lovers.
2. Capture #GuiltFreeMoment bersama SOYJOY Almond & Chocolate.
3. Kasih caption yang menarik, mention dan tag @SOYJOYID dengan menggunakan hashtag #GuiltFreeMoment
Ayoo, buruan bawa pulang GRAND PRIZE menariknya !
by gl75FKPUUayArC | Oct 1, 2015 | 14
Kurang tidur memang punya efek buruk bagi kesehatan tubuh maupun pada emosi Anda. Kurang tidur juga dihubungkan dengan masalah obesitas, karena orang yang tidur kurang dari 6 1/2 jam per hari akan mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi berat badan mereka. Itu sebabnya, orang dewasa disarankan untuk tidur selama sekitar 7-9 jam per hari. Tapi tahukah Anda bahwa tidur terlalu banyak juga bisa menyebabkan obesitas?
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9-10 jam tiap malam memiliki resiko 21% lebih besar untuk mengalami obesitas dalam waktu 6 tahun ke depan dibandingkan orang yang tidur selama 7-8 jam per hari. Penelitian lain yang dilakukan di Quebec pun menunjukkan bahwa orang yang tidur selama 9-10 jam di malam hari memiliki resiko 25% lebih besar untuk mengalami pertambahan berat badan sebanyak 5 kilogram. Bila dilihat dari populasi jumlah orang yang tidur lebih dari 9 jam, obesitas terjadi pada 26% di antaranya.
Tidur terlalu banyak bisa menyebabkan obesitas karena lemak akan terkumpul saat tubuh tidak beraktivitas. Ketika seseorang menghabiskan waktunya untuk tidur, mereka pun akan kehilangan waktu untuk beraktivitas dan membakar lemak yang terkumpul. Lebih jauh lagi, hampir separuh dari populasi orang yang tidur lebih lama dari 9-10 jam cenderung memilih untuk melakukan kegiatan yang tidak aktif di waktu luangnya. Hal inilah yang menimbulkan hubungan antara tidur terlalu lama dengan masalah obesitas.
Menurut Dr. M. Safwan Badr dari The American Academy of Sleep Medicine, tidur lebih lama tidak menjamin kualitas tidur. Kesehatan SOYJOY Lovers tidak hanya dipengaruhi oleh kuantitas tidur Anda, tapi juga oleh kualitas tidur Anda.
Pola tidur sehat memiliki pengaruh yang sama pentingnya bagi kesehatan Anda juga, lho. Kalau pola makan sehat dan olahraga rutin tentunya fisik Anda pun akan merasakan hal yang seimbang, sehingga kualitas tidur Anda pun akan puas dan tidur menjadi lebih pulas. Jadi, jangan tidur terlalu lama ya, SOYJOY Lovers.
Source:
http://www.webmd.boots.com
http://psychcentral.com
by gl75FKPUUayArC | Oct 1, 2015 | Uncategorized
Kurang tidur memang punya efek buruk bagi kesehatan tubuh maupun pada emosi Anda. Kurang tidur juga dihubungkan dengan masalah obesitas, karena orang yang tidur kurang dari 6 1/2 jam per hari akan mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi berat badan mereka. Itu sebabnya, orang dewasa disarankan untuk tidur selama sekitar 7-9 jam per hari. Tapi tahukah Anda bahwa tidur terlalu banyak juga bisa menyebabkan obesitas?
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9-10 jam tiap malam memiliki resiko 21% lebih besar untuk mengalami obesitas dalam waktu 6 tahun ke depan dibandingkan orang yang tidur selama 7-8 jam per hari. Penelitian lain yang dilakukan di Quebec pun menunjukkan bahwa orang yang tidur selama 9-10 jam di malam hari memiliki resiko 25% lebih besar untuk mengalami pertambahan berat badan sebanyak 5 kilogram. Bila dilihat dari populasi jumlah orang yang tidur lebih dari 9 jam, obesitas terjadi pada 26% di antaranya.
Tidur terlalu banyak bisa menyebabkan obesitas karena lemak akan terkumpul saat tubuh tidak beraktivitas. Ketika seseorang menghabiskan waktunya untuk tidur, mereka pun akan kehilangan waktu untuk beraktivitas dan membakar lemak yang terkumpul. Lebih jauh lagi, hampir separuh dari populasi orang yang tidur lebih lama dari 9-10 jam cenderung memilih untuk melakukan kegiatan yang tidak aktif di waktu luangnya. Hal inilah yang menimbulkan hubungan antara tidur terlalu lama dengan masalah obesitas.
Menurut Dr. M. Safwan Badr dari The American Academy of Sleep Medicine, tidur lebih lama tidak menjamin kualitas tidur. Kesehatan SOYJOY Lovers tidak hanya dipengaruhi oleh kuantitas tidur Anda, tapi juga oleh kualitas tidur Anda.
Pola tidur sehat memiliki pengaruh yang sama pentingnya bagi kesehatan Anda juga, lho. Kalau pola makan sehat dan olahraga rutin tentunya fisik Anda pun akan merasakan hal yang seimbang, sehingga kualitas tidur Anda pun akan puas dan tidur menjadi lebih pulas. Jadi, jangan tidur terlalu lama ya, SOYJOY Lovers.
Source:
http://www.webmd.boots.com
http://psychcentral.com
by gl75FKPUUayArC | Sep 22, 2015 | 14
Penyandang diabetes umumnya harus ekstra hati-hati saat mengalami luka. Luka kecil seperti lecet akibat sepatu yang terlalu sempit atau luka akibat bercukur saja harus ditangani dengan baik agar tidak berakibat fatal. Maklum, sistem kekebalan tubuh menurun serta penyumbatan arteri yang terjadi pada kaki penderita diabetes bisa menyebabkan luka menjadi lebih sulit sembuh. Masalahnya, luka yang dialami oleh penderita diabetes tidak melulu terjadi karena goresan atau benturan. Penderita diabetes bisa mengalami luka secara tiba-tiba!
Penderita diabetes memiliki resiko lebih besar untuk mengalami masalah Peripheral Artery Disease (PAD). Bila PAD terjadi, pembuluh darah mengalami pengapuran dan menyumbat peredaran darah ke kaki. Akibatnya, jaringan lemak di bawah kulit akan rusak dan menimbulkan koreng atau borok secara tiba-tiba.
PAD biasanya didahului oleh gejala seperti kesemutan dan nyeri pada kaki. Sayangnya, penderita diabetes umumnya mengalami kerusakan pada saraf peripheralnya, sehingga dia tidak merasa ketika kakinya merasa sakit. Itu sebabnya kadang-kadang penderita diabetes baru menyadari adanya luka pada kakinya setelah luka tersebut telah membesar. Padahal luka yang tidak segera ditangani bisa berujung pada amputasi!

Untuk menghindari resiko luka, penderita diabetes bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Periksa kaki secara rutin setiap hari untuk mendeteksi luka secara dini. Luka lecet, kemerahan, maupun luka sekecil apapun harus segera ditangani dengan baik.
- Olesi kaki dengan pelembab untuk menghindari kulit kaki kering dan gatal. Tapi jangan olesi bagian antara kaki dengan pelembab, karena hal ini bisa menyebabkan infeksi jamur
- Gunakan alas kaki dengan ukuran yang tepat. Luka lecet karena sepatu yang kekecilan saja bisa berakibat fatal. Perhatikan pula pemilihan kaos kaki dengan bahan yang tepat, ya. Kaos kaki khusus untuk penderita diabetes bisa membantu.
- Hilangkan kapalan pada kaki menggunakan batu apung. Tapi hindari memotong kapalan dengan gunting atau gunting kuku.
- Jangan potong kuku kaki terlalu pendek, karena kuku kaki yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan luka.
Lalu apa yang harus dilakukan bila terjadi luka? Langkah-langkah berikut ini membantu proses penyembuhan:
- Segera tangani dan bersihkan luka untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
- Bersihkan luka dari kotoran dengan air mengalir yang bersih. Jangan gunakan bahan yang bisa mengiritasi luka seperti sabun, hidrogen peroksida, ataupun iodin. Olesi salep antibiotik pada luka untuk mencegah infeksi, kemudian tutupi luka dengan perban yang steril.
- Usahakan agar luka Anda tidak disentuh ataupun mendapat gangguan apapun.
Penanganan yang cepat dan tepat pada luka akan mengurangi resiko perlunya amputasi. Jadi, segera tangani luka yang Anda alami dengan baik, ya.
Sumber:
http://www.webmd.com/
by gl75FKPUUayArC | Sep 22, 2015 | Healthy Living
Saat kulit gatal, Anda pun akan menggaruk kulit yang gatal tersebut secara refleks. Tapi pernahkah SOYJOY Lovers menyadari bahwa kulit yang digaruk justru akan terasa semakin gatal?
Sebuah penelitian yang dilakukan Washington University School of Medicine di St. Louis, Amerika Serikat, menjelaskan hal ini. Saat Anda merasa gatal, Anda akan menggaruk kulit Anda karena menggaruk akan menyebabkan rasa sakit yang akan mengalihkan perhatian Anda dari rasa gatal yang dirasakan. Nah, rasa sakit yang Anda rasakan akan memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin yang mengontrol rasa sakit dan membuat Anda merasa nyaman. Masalahnya, hal ini juga membuat Anda merasa semakin gatal. Akibatnya, terciptalah siklus tanpa ujung yaitu semakin Anda menggaruk, maka Anda akan merasa semakin gatal.
Rasa gatal dan masalah kulit lainnya merupakan salah satu gejala yang dialami oleh penderita diabetes. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi jamur, kulit kering, atau sirkulasi darah yang kurang baik. Ketika gatal disebabkan oleh sirkulasi darah yang kurang baik, bagian yang terasa paling gatal biasanya adalah kaki bagian bawah. Tapi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menggaruk bukanlah solusi dari rasa gatal yang Anda alami. Lalu apa yang harus dilakukan penderita diabetes yang merasakan gatal akibat penyakitnya? Beberapa cara berikut ini bisa jadi pilihan solusi:

- Jaga kelembaban kulit dengan menggunakan sabun lembut yang mengandung pelembab saat mandi.
- Mandi menyebabkan kulit menjadi kering. Karena itu, batasi dan atur frekuensi mandi Anda, terutama saat kelembaban udara sedang rendah dan udara terasa kering.
- Berendam dalam air garam. Tambahkan 1 cangkir garam atau garam laut pada air mandi Anda. Hal ini akan melembutkan kulit Anda dan membuat Anda merasa lebih tenang dan nyaman.
Jadi, saat merasa gatal, jangan garuk kulit Anda secara berlebihan, ya. Bukannya merasa lega, bisa-bisa Anda jadi tak bisa berhenti menggaruk dan justru melukai kulit Anda. Sebaiknya hindari menggaruk atau melukai kulit bagi Anda peyandang diabetes, karena luka Anda akan semakin parah dan susah untuk disembuhkan.
Source:
http://www.medicalnewstoday.com/
http://health.howstuffworks.com/
by gl75FKPUUayArC | Sep 22, 2015 | Uncategorized
Penyandang diabetes umumnya harus ekstra hati-hati saat mengalami luka. Luka kecil seperti lecet akibat sepatu yang terlalu sempit atau luka akibat bercukur saja harus ditangani dengan baik agar tidak berakibat fatal. Maklum, sistem kekebalan tubuh menurun serta penyumbatan arteri yang terjadi pada kaki penderita diabetes bisa menyebabkan luka menjadi lebih sulit sembuh. Masalahnya, luka yang dialami oleh penderita diabetes tidak melulu terjadi karena goresan atau benturan. Penderita diabetes bisa mengalami luka secara tiba-tiba!
Penderita diabetes memiliki resiko lebih besar untuk mengalami masalah Peripheral Artery Disease (PAD). Bila PAD terjadi, pembuluh darah mengalami pengapuran dan menyumbat peredaran darah ke kaki. Akibatnya, jaringan lemak di bawah kulit akan rusak dan menimbulkan koreng atau borok secara tiba-tiba.
PAD biasanya didahului oleh gejala seperti kesemutan dan nyeri pada kaki. Sayangnya, penderita diabetes umumnya mengalami kerusakan pada saraf peripheralnya, sehingga dia tidak merasa ketika kakinya merasa sakit. Itu sebabnya kadang-kadang penderita diabetes baru menyadari adanya luka pada kakinya setelah luka tersebut telah membesar. Padahal luka yang tidak segera ditangani bisa berujung pada amputasi!

Untuk menghindari resiko luka, penderita diabetes bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Periksa kaki secara rutin setiap hari untuk mendeteksi luka secara dini. Luka lecet, kemerahan, maupun luka sekecil apapun harus segera ditangani dengan baik.
- Olesi kaki dengan pelembab untuk menghindari kulit kaki kering dan gatal. Tapi jangan olesi bagian antara kaki dengan pelembab, karena hal ini bisa menyebabkan infeksi jamur
- Gunakan alas kaki dengan ukuran yang tepat. Luka lecet karena sepatu yang kekecilan saja bisa berakibat fatal. Perhatikan pula pemilihan kaos kaki dengan bahan yang tepat, ya. Kaos kaki khusus untuk penderita diabetes bisa membantu.
- Hilangkan kapalan pada kaki menggunakan batu apung. Tapi hindari memotong kapalan dengan gunting atau gunting kuku.
- Jangan potong kuku kaki terlalu pendek, karena kuku kaki yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan luka.
Lalu apa yang harus dilakukan bila terjadi luka? Langkah-langkah berikut ini membantu proses penyembuhan:
- Segera tangani dan bersihkan luka untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
- Bersihkan luka dari kotoran dengan air mengalir yang bersih. Jangan gunakan bahan yang bisa mengiritasi luka seperti sabun, hidrogen peroksida, ataupun iodin. Olesi salep antibiotik pada luka untuk mencegah infeksi, kemudian tutupi luka dengan perban yang steril.
- Usahakan agar luka Anda tidak disentuh ataupun mendapat gangguan apapun.
Penanganan yang cepat dan tepat pada luka akan mengurangi resiko perlunya amputasi. Jadi, segera tangani luka yang Anda alami dengan baik, ya.
Sumber:
http://www.webmd.com/