5 Langkah Pemulihan Pasca “5K”

Persiapan matang memang perlu dilakukan agar Anda bisa mengikuti ajang lomba lari 5K dengan lancar. Tapi jangan lupa, langkah pemulihan yang tepat juga tak kalah penting peranannya untuk mengembalikan kondisi tubuh Anda seperti sediakala. Apa saja yang perlu dilakukan?

 

1. Berhenti secara bertahap

Hindari berhenti mendadak begitu Anda mencapai garis finish. Sebaliknya, lanjutkan langkah Anda dengan berjalan santai di sekitar arena lari. Ini penting dilakukan untuk menghindari kram otot dan mengembalikan pernapasan serta denyut jantung ke level normal, terutama bagi Anda yang secara konstan berlari sejak garis start hingga finish. Lakukan langkah pendinginan ini sambil menggerakkan lengan ke atas dan ke bawah untuk melemaskan otot-otot tubuh bagian atas.

2. Minum cukup cairan

Begitu denyut jantung berangsur normal, minumlah air putih atau sports drink untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang keluar serta mendinginkan suhu tubuh yang meningkat selama berlari. Teruslah minum hingga 30 menit setelahnya, karena minum beberapa teguk air saja belumlah cukup untuk menggantikan jumlah cairan tubuh yang hilang, terutama jika Anda berlari di bawah terik sinar matahari.

3. Makan secukupnya

Bukan hanya minum, Anda juga memerlukan asupan makanan untuk menggantikan kehilangan zat gizi kala berlari. Pakar nutrisi olahraga dari Southern Illinois University, Amerika, Clete McLeod menyarankan Anda untuk memilih jenis makanan dengan perbandingan karbohidrat dan protein sebesar 4:1. Buah pisang atau SOYJOY adalah contoh jenis makanan yang ideal untuk Anda konsumsi.

4. Latihan peregangan

Pasca pendinginan, lakukan latihan peregangan (stretching) pada otot-otot di seluruh tubuh. Aktivitas berlari mampu membuat otot-otot tubuh memendek, sehingga latihan peregangan selama 20-30 detik untuk setiap gerakan amat diperlukan untuk memanjangkan kembali otot-otot tubuh Anda. Jika mungkin, lakukan pemijatan untuk mengurangi peradangan yang biasanya muncul akibat latihan fisik yang berat.

5. Hindari aktivitas berat

Jangan lakukan aktivitas fisik yang berat dalam waktu 2 hari ke depan. Hal ini berguna untuk memberikan waktu pemulihan yang cukup bagi otot-otot tubuh yang mengalami kerusakan. Meski demikian, sebaiknya Anda tetap melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan santai untuk melemaskan otot-otot tubuh yang tegang.

Setelah menjalani masa pemulihan dengan baik, tubuh Anda pun akan siap untuk “terjun” kembali ke arena lari dalam waktu singkat. J

 

Sumber:

– www.active.com
– healthyliving.azcentral.com
– www.livestrong.com

Hindari Komplikasi Diabetes dengan Konsumsi Ikan

Penyandang diabetes tak hanya harus mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana alias gula, penyandang diabetes juga perlu mengutamakan jenis makanan yang kaya kandungan lemak baik untuk mengurangi risiko komplikasi diabetes. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang memenuhi kriteria tersebut. Jenis ikan apa yang layak menjadi pilihan?

Salmon

Salmon adalah jenis ikan yang banyak mengandung protein dan asam lemak omega-3. Menurut organisasi American Diabetes Association, kondisi diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Konsumsi asam lemak omega-3 dapat mengatasi hal tersebut karena mampu menghambat pembentukan plak pada dinding pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah.

Tuna

Tuna merupakan jenis ikan laut dalam yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3 dan lemak tak jenuh. Selain mengurangi risiko serangan stroke dan jantung, asupan asam lemak omega-3 juga berguna untuk memelihara kesehatan mata dan otak. Bukan hanya itu, kandungan lemak tak jenuh di dalam ikan tuna juga amat bermanfaat untuk mencegah terjadinya peradangan di dalam pembuluh darah.

 

Sardin

Sama seperti kedua jenis ikan di atas, sardin merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik. Jenis ikan ini juga memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah serta kandungan kalsium yang sama tingginya dengan segelas susu. Bukan hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin B3, protein, dan zat besi dalam jumlah cukup signifikan dengan mengonsumsi ikan sardin.

Bukan hanya jenis ikan segar, produk ikan yang sudah dikemas pun sesekali bisa menjadi pilihan. Hanya saja, perhatikan kadar sodium dalam cairan yang digunakan untuk merendam ikan. Pasalnya, terlalu banyak konsumsi sodium justru bisa berisiko meningkatkan nilai tekanan darah.

Jangan lupa, cara memasak pun perlu diperhatikan agar Anda bisa mendapatkan manfaat optimal dari mengonsumsi ikan. Usahakan untuk mengolah ikan dengan cara dipanggang, dikukus, atau ditumis. Hindari proses penggorengan yang dapat menjadi gerbang masuknya lemak jenuh ke dalam tubuh Anda. Bon appetit!

 

Sumber:
– www.livestrong.com
– www.everydayhealth.com

Hindari Komplikasi Diabetes dengan Konsumsi Ikan

Penyandang diabetes tak hanya harus mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana alias gula, penyandang diabetes juga perlu mengutamakan jenis makanan yang kaya kandungan lemak “baik” untuk mengurangi risiko komplikasi diabetes. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang memenuhi kriteria tersebut. Jenis ikan apa yang layak menjadi pilihan?

Salmon

Salmon adalah jenis ikan yang banyak mengandung protein dan asam lemak omega-3. Menurut organisasi American Diabetes Association, kondisi diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Konsumsi asam lemak omega-3 dapat mengatasi hal tersebut karena mampu menghambat pembentukan plak pada dinding pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah.

Tuna

Tuna merupakan jenis ikan laut dalam yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3 dan lemak tak jenuh. Selain mengurangi risiko serangan stroke dan jantung, asupan asam lemak omega-3 juga berguna untuk memelihara kesehatan mata dan otak. Bukan hanya itu, kandungan lemak tak jenuh di dalam ikan tuna juga amat bermanfaat untuk mencegah terjadinya peradangan di dalam pembuluh darah.

Sardin

Sama seperti kedua jenis ikan di atas, sardin merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik. Jenis ikan ini juga memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah serta kandungan kalsium yang sama tingginya dengan segelas susu. Bukan hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin B3, protein, dan zat besi dalam jumlah cukup signifikan dengan mengonsumsi ikan sardin.

Bukan hanya jenis ikan segar, produk ikan yang sudah dikemas pun sesekali bisa menjadi pilihan. Hanya saja, perhatikan kadar sodium dalam cairan yang digunakan untuk merendam ikan. Pasalnya, terlalu banyak konsumsi sodium justru bisa berisiko meningkatkan nilai tekanan darah.

Jangan lupa, cara memasak pun perlu diperhatikan agar Anda bisa mendapatkan manfaat optimal dari mengonsumsi ikan. Usahakan untuk mengolah ikan dengan cara dipanggang, dikukus, atau ditumis. Hindari proses penggorengan yang dapat menjadi gerbang masuknya lemak jenuh ke dalam tubuh Anda. Bon appetit!

 

Sumber:
– www.livestrong.com
– www.everydayhealth.com

Ayo Coba Diet Mayo

Ayo Coba Diet Mayo

Diet Mayo tengah digandrungi oleh mereka yang sedang berjuang mendapatkan berat badan ideal. Bersamaan dengan itu, tak sedikit pula jasa katering yang menawarkan menu harian ala program diet Mayo bagi mereka yang tak sempat menyiapkan makanan sendiri di rumah. Tak heran, peserta program diet pun kian bertambah dari waktu ke waktu.

 

Seimbang Mengonsumsi Makanan

Berangkat dari pengalaman puluhan tahun, para pakar nutrisi dari Mayo Clinic di Amerika menciptakan sebuah panduan diet yang dipublikasikan dalam buku The Mayo Clinic Diet: Eat Well, Enjoy Life, Lose Weight (2010). Menurut Dr. Donald Hensrud, pakar nutrisi dari Mayo Clinic, panduan tersebut diluncurkan terutama untuk mendidik masyarakat tentang cara mengonsumsi makanan yang seimbang dan mencegah berkembangnya pola diet tidak seimbang.

 

5 Kebiasaan Baik & 5 Kebiasaan Buruk

Seperti apa penerapan diet Mayo dalam keseharian? Periode diet Mayo terbagi atas dua tahap, yaitu tahap 1: Lose It dan tahap 2: Live It . Tahap 1 yang memakan waktu dua minggu berguna untuk memperkenalkan tubuh pada kebiasaan makan yang sehat. Selama periode tersebut, Anda wajib menerapkan 5 kebiasaan baik, menyingkirkan 5 kebiasaan buruk, dan melatih 5 kebiasaan baik tambahan, yaitu:

 

5 Kebiasaan Baik

5 Kebiasaan Buruk

5 Kebiasaan Baik Tambahan

1. Rutin sarapan dalam porsi kecil

1. Tidak menonton TV sambil makan.

1. Membuat diary makanan.

2. Makan sayur dan buah minimal 3-4 kali sehari.

2. Tidak makan gula, kecuali yang ada dalam buah-buahan.

2. Membuat diary aktivitas fisik.

3. Konsumsi karbohidrat kompleks

3. Tidak makan snack, kecuali sayur dan buah serta snack sehat seperti SOYJOY.

3. Banyak bergerak.

4. Hanya mengonsumsi lemak baik (dari kacang-kacangan, ikan laut, dll)

4. Tidak makan daging dan produk susu, kecuali yang bebas lemak.

4. Mengonsumsi makanan dalam bentuk asli, bukan yang sudah diproses.

5. Olahraga setidaknya 30 menit per hari.

5. Tidak makan di restoran kecuali menunya sesuai program diet.

5. Menulis target harian dan hal-hal yang bisa menjadi motivator.

 

Makan Sesuai Piramida Diet Mayo

Usai menjalani tahap 1, Anda bisa memasuki tahap 2 yang diharapkan berlangsung selamanya. Apa peraturan dalam tahap 2? Selain melanjutkan kebiasaan dalam tahap 1, terapkan pula pedoman makan ala piramida diet Mayo berikut:

– Makanan yang dikonsumsi sepuasnya: sayur dan buah-buahan.

– Makanan yang dikonsumsi secukupnya: karbohidrat kompleks.

– Makanan yang dibatasi: protein dari daging dan produk susu.

– Makanan yang sedapat mungkin dihindari: makanan manis.

 

 

Sumber:

– www.mayoclinic.org
– www.webmd.com

Ayo Coba Diet Mayo

Ayo Coba Diet Mayo

Diet Mayo tengah digandrungi oleh mereka yang sedang berjuang mendapatkan berat badan ideal. Bersamaan dengan itu, tak sedikit pula jasa katering yang menawarkan menu harian ala program diet Mayo bagi mereka yang tak sempat menyiapkan makanan sendiri di rumah. Tak heran, peserta program diet pun kian bertambah dari waktu ke waktu.

 

Seimbang Mengonsumsi Makanan

Berangkat dari pengalaman puluhan tahun, para pakar nutrisi dari Mayo Clinic di Amerika menciptakan sebuah panduan diet yang dipublikasikan dalam buku The Mayo Clinic Diet: Eat Well, Enjoy Life, Lose Weight (2010). Menurut Dr. Donald Hensrud, pakar nutrisi dari Mayo Clinic, panduan tersebut diluncurkan terutama untuk mendidik masyarakat tentang cara mengonsumsi makanan yang seimbang dan mencegah berkembangnya pola diet tidak seimbang.

 

5 Kebiasaan Baik & 5 Kebiasaan Buruk

Seperti apa penerapan diet Mayo dalam keseharian? Periode diet Mayo terbagi atas dua tahap, yaitu tahap 1: “Lose It” dan tahap 2: “Live It”. Tahap 1 yang memakan waktu dua minggu berguna untuk memperkenalkan tubuh pada kebiasaan makan yang sehat. Selama periode tersebut, Anda wajib menerapkan 5 kebiasaan baik, menyingkirkan 5 kebiasaan buruk, dan melatih 5 kebiasaan baik tambahan, yaitu:

 

5 Kebiasaan Baik

5 Kebiasaan Buruk

5 Kebiasaan Baik Tambahan

1. Rutin sarapan dalam porsi kecil

1. Tidak menonton TV sambil makan.

1. Membuat diary makanan.

2. Makan sayur dan buah—minimal 3-4 kali sehari.

2. Tidak makan gula, kecuali yang ada dalam buah-buahan.

2. Membuat diary aktivitas fisik.

3. Konsumsi karbohidrat kompleks

3. Tidak makan snack, kecuali sayur dan buah serta snack sehat seperti SOYJOY.

3. Banyak bergerak.

4. Hanya mengonsumsi lemak baik (dari kacang-kacangan, ikan laut, dll)

4. Tidak makan daging dan produk susu, kecuali yang bebas lemak.

4. Mengonsumsi makanan dalam bentuk asli, bukan yang sudah diproses.

5. Olahraga setidaknya 30 menit per hari.

5. Tidak makan di restoran—kecuali menunya sesuai program diet.

5. Menulis target harian dan hal-hal yang bisa menjadi motivator.

 

Makan Sesuai Piramida Diet Mayo

Usai menjalani tahap 1, Anda bisa memasuki tahap 2 yang diharapkan berlangsung selamanya. Apa peraturan dalam tahap 2? Selain melanjutkan kebiasaan dalam tahap 1, terapkan pula pedoman makan ala piramida diet Mayo berikut:

–       Makanan yang dikonsumsi sepuasnya: sayur dan buah-buahan.

–       Makanan yang dikonsumsi secukupnya: karbohidrat kompleks.

–       Makanan yang dibatasi: protein dari daging dan produk susu.

–       Makanan yang sedapat mungkin dihindari: makanan manis.

 

 

Sumber:

– www.mayoclinic.org
– www.webmd.com

6 Tips Aman Bersepeda untuk Diabetesi

Hidup dengan menyandang diabetes bukan berarti Anda terbebas dari kewajiban berolahraga. Sebaliknya, penyandang diabetes justru perlu berolahraga secara rutin untuk memelihara stamina dan berat badan ideal. Menurut pakar kebugaran, bersepeda adalah salah satu jenis olahraga yang dianjurkan bagi penyandang diabetes, karena bersifat low impact sehingga bisa meminimalisir risiko cedera. Agar segalanya berjalan lancar, ikuti langkah berikut sebelum Anda mulai mengayuh pedal:

1. Konsultasi pada dokter

Dokter biasanya akan memberikan saran yang diperlukan, seperti menganjurkan saat yang tepat untuk berolahraga, durasi dan frekuensi bersepeda, serta cara untuk menyeimbangkan kadar gula darah selama beraktivitas. Bisa jadi, Anda memerlukan dosis ataupun jenis obat tambahan yang wajib diminum menjelang atau setelah bersepeda.

2. Cek kadar gula darah

Menurut Michael Riddell, Ph.D, pengajar di School of Kinesiology and Health Science, York University di Toronto, Kanada, cek kadar gula darah perlu dilakukan sebanyak dua kali dengan jeda selama 20 menit, sebelum Anda mulai bersepeda. Selanjutnya, lakukanlah tes setiap 30-40 menit untuk memantau kondisi tubuh selama Anda bersepeda.

3. Peralatan yang tepat

Sama pentingnya dengan keamanan, kenyamanan kala bersepeda pun perlu diutamakan. Pilih jenis sepeda yang memiliki dudukan lebar dan empuk serta posisi stang yang nyaman dikendalikan. Kenakan pula jenis pakaian dan sepatu yang tepat untuk menghindari risiko cedera misalnya kaki lecet karena sepatu yang sempit atau Anda terjatuh karena bahan celana terjerat roda sepeda.

 

4. Konsumsi snack

Carol Guber, penulis buku Type 2 Diabetes Life Plan, menyarankan Anda untuk menyantap snack yang mengandung karbohidrat dan protein sebelum berolahraga, terutama jika kadar gula darah Anda berada di bawah rata-rata. Bekal snack seperti SOYJOY, juga perlu dibawa kala bersepeda untuk berjaga-jaga apabila kadar gula darah turun lebih cepat daripada yang diperkirakan.

5. Cukup minum

Lengkapi bekal Anda dengan air minum untuk dikonsumsi selama perjalanan. Menurut pakar nutrisi Charlotte Hayes, RD, CDE, Anda perlu minum 2-3 gelas air sebelum berolahraga dan minum kembali setiap 20-25 menit selama berolahraga. Cukup minum akan membantu menstabilkan suhu tubuh dan menghindari risiko dehidrasi.

 

6. Lakukan bertahap

Lakukan kegiatan bersepeda secara bertahap agar tubuh mampu menyesuaikan diri dengan baik. Pada minggu pertama, cukup kayuh pedal Anda selama 10 menit per hari. Jika tubuh sudah terbiasa, maka durasi waktu bisa ditingkatkan lagi secara perlahan, dari waktu ke waktu.

 

Selamat berolahraga! J

 

Sumber :
– www.livestrong.com
– www.diabeticlivingonline.com

Saatnya Menjajal Road Bike

Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang tak cuma fun tapi juga memiliki banyak sekali benefit mulai dari menjaga kesehatan kardiovaskular sampai kesehatan pikiran. Terutama jika mengayuh sepeda sambil menikmati pemandangan alam sekitar. Tapi kira-kira sepeda apa yang cocok? Anda bisa mencoba road bike yang belakangan ini mulai populer.

Apa sih keunggulan road bike dibanding sepeda yang lain?

Ringan

Road bike termasuk salah satu jenis sepeda yang paling ringan sehingga memungkinkan Anda untuk mengayuhnya lebih cepat.

Kaku

Road bike memang kurang fleksible jika dibandingkan dengan sepeda lain. Tapi rangka yang kaku justru mengurangi penyerapan energi dari pedal. Dengan rangka yang kaku, energi Anda ketika mengayuh pedal tidak terbuang percuma.

Gigi Lebih Banyak

Road bike memang sepeda balap, jadi tidak heran jika sepeda yang satu ini punya settingan speed yang lebih optimal jika dibandingkan dengan sepeda lain.

Ban Lebih Tipis

Untuk Anda yang menyukai kecepatan, ban road bike didesain tipis untuk mengurangi kontak dan gesekan sehingga dapat melaju lebih cepat.

Aerodinamis

Desain yang aerodinamis bukan hanya soal kecepatan tapi juga kenyamanan. Road bike terbukti mulus dalam menerjang angin dan memberikan kenyamanan tersendiri.

Intinya sepeda ini sangat cocok untuk casual cycling di jalur aspal. Tak hanya nyaman, road bike juga bisa Anda bawa untuk ngebut karena memang didesain sebagai sepeda balap. Jangan lupa juga siapkan SOYJOY sebagai teman bersepeda Anda agar tidak tergoda cemilan kurang sehat yang ada di jalan. Praktis, sehat, kenyang lebih lama, dan nafsu ngemil setelah berolahraga pun terkendali. Jadi, sudah siap untuk gowes? 🙂

6 Tips Aman Bersepeda untuk Diabetesi

Hidup dengan menyandang diabetes bukan berarti Anda terbebas dari kewajiban berolahraga. Sebaliknya, penyandang diabetes justru perlu berolahraga secara rutin untuk memelihara stamina dan berat badan ideal. Menurut pakar kebugaran, bersepeda adalah salah satu jenis olahraga yang dianjurkan bagi penyandang diabetes, karena bersifat low impact sehingga bisa meminimalisir risiko cedera. Agar segalanya berjalan lancar, ikuti langkah berikut sebelum Anda mulai mengayuh pedal:

1. Konsultasi pada dokter

Dokter biasanya akan memberikan saran yang diperlukan, seperti menganjurkan saat yang tepat untuk berolahraga, durasi dan frekuensi bersepeda, serta cara untuk menyeimbangkan kadar gula darah selama beraktivitas. Bisa jadi, Anda memerlukan dosis ataupun jenis obat tambahan yang wajib diminum menjelang atau setelah bersepeda.

2. Cek kadar gula darah

Menurut Michael Riddell, Ph.D, pengajar di School of Kinesiology and Health Science, York University di Toronto, Kanada, cek kadar gula darah perlu dilakukan sebanyak dua kali—dengan jeda selama 20 menit, sebelum Anda mulai bersepeda. Selanjutnya, lakukanlah tes setiap 30-40 menit untuk memantau kondisi tubuh selama Anda bersepeda.

3. Peralatan yang tepat

Sama pentingnya dengan keamanan, kenyamanan kala bersepeda pun perlu diutamakan. Pilih jenis sepeda yang memiliki dudukan lebar dan empuk serta posisi stang yang nyaman dikendalikan. Kenakan pula jenis pakaian dan sepatu yang tepat untuk menghindari risiko cedera—misalnya kaki lecet karena sepatu yang sempit atau Anda terjatuh karena bahan celana terjerat roda sepeda.

4. Konsumsi snack

Carol Guber, penulis buku Type 2 Diabetes Life Plan, menyarankan Anda untuk menyantap snack yang mengandung karbohidrat dan protein sebelum berolahraga, terutama jika kadar gula darah Anda berada di bawah rata-rata. Bekal snack—seperti SOYJOY, juga perlu dibawa kala bersepeda untuk berjaga-jaga apabila kadar gula darah turun lebih cepat daripada yang diperkirakan.

5. Cukup minum

Lengkapi bekal Anda dengan air minum untuk dikonsumsi selama perjalanan. Menurut pakar nutrisi Charlotte Hayes, RD, CDE, Anda perlu minum 2-3 gelas air sebelum berolahraga dan minum kembali setiap 20-25 menit selama berolahraga. Cukup minum akan membantu menstabilkan suhu tubuh dan menghindari risiko dehidrasi.

6. Lakukan bertahap

Lakukan kegiatan bersepeda secara bertahap agar tubuh mampu menyesuaikan diri dengan baik. Pada minggu pertama, cukup kayuh pedal Anda selama 10 menit per hari. Jika tubuh sudah terbiasa, maka durasi waktu bisa ditingkatkan lagi secara perlahan, dari waktu ke waktu.

 

Selamat berolahraga! J

 

Sumber :
– www.livestrong.com
– www.diabeticlivingonline.com

Saatnya Menjajal Road Bike

Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang tak cuma fun tapi juga memiliki banyak sekali benefit mulai dari menjaga kesehatan kardiovaskular sampai kesehatan pikiran. Terutama jika mengayuh sepeda sambil menikmati pemandangan alam sekitar. Tapi kira-kira sepeda apa yang cocok? Anda bisa mencoba road bike yang belakangan ini mulai populer.

Apa sih keunggulan road bike dibanding sepeda yang lain?

Ringan

Road bike termasuk salah satu jenis sepeda yang paling ringan sehingga memungkinkan Anda untuk mengayuhnya lebih cepat.

Kaku

Road bike memang kurang fleksible jika dibandingkan dengan sepeda lain. Tapi rangka yang kaku justru mengurangi penyerapan energi dari pedal. Dengan rangka yang kaku, energi Anda ketika mengayuh pedal tidak terbuang percuma.

Gigi Lebih Banyak

Road bike memang sepeda balap, jadi tidak heran jika sepeda yang satu ini punya settingan speed yang lebih optimal jika dibandingkan dengan sepeda lain.

Ban Lebih Tipis

Untuk Anda yang menyukai kecepatan, ban road bike didesain tipis untuk mengurangi kontak dan gesekan sehingga dapat melaju lebih cepat.

Aerodinamis

Desain yang aerodinamis bukan hanya soal kecepatan tapi juga kenyamanan. Road bike terbukti mulus dalam menerjang angin dan memberikan kenyamanan tersendiri.

Intinya sepeda ini sangat cocok untuk casual cycling di jalur aspal. Tak hanya nyaman, road bike juga bisa Anda bawa untuk ngebut karena memang didesain sebagai sepeda balap. Jangan lupa juga siapkan SOYJOY sebagai teman bersepeda Anda agar tidak tergoda cemilan kurang sehat yang ada di jalan. Praktis, sehat, kenyang lebih lama, dan nafsu ngemil setelah berolahraga pun terkendali. Jadi, sudah siap untuk gowes? 🙂

5 Olahraga Singkat untuk Dilakukan di Depan TV

Bayangkan, menurut penelitian University of Queensland, setiap 1 jam yang kita habiskan untuk menonton TV dapat mengurangi umur kita sebanyak 22 menit. Ini karena aktivitas tersebut cenderung pasif dan minim gerak, apalagi jika dibarengi dengan ngemil makanan yang kurang sehat.

Lakukan olahraga-olahraga sederhana berikut saat menonton TV agar Anda tidak terlalu pasif:

Squat & lunges

Latihan jenis ini sangat cocok untuk melatih otot bagian bawah tanpa harus mengalihkan mata Anda dari layar TV. Selain itu latihan ini juga tidak memerlukan peralatan yang wah. Simak videonya di bawah ini:

Hula hoop

Bagi perempuan yang ingin menonton tayangan favorit sembari membentuk perut, hula hoop jadi solusi yang pas. Hula hoop membutuhkan sedikit konsentrasi dan efektif membakar kalori.

Yoga

Olahraga satu ini memang paling pas untuk di dalam ruangan. Selain melatih fleksibilitas dan kekuatan tubuh, yoga juga terbukti ampuh untuk menenangkan pikiran. Bagaimana jika melakukannya di depan TV? Simak video berikut:

Angkat beban

Jangan biarkan tangan Anda terlalu pasif selama menonton TV. Ganti memegang remote dengan barbel agar.

Don t forget to stretch!

Terkadang menonton TV membuat tubuh terasa kaku. Lakukan langkah-langkah peregangan berikut ini agar tubuh Anda tetap terasa nyaman.

 

Selain olahraga di atas, jangan lupa juga untuk menghindari cemilan-cemilan yang kurang sehat selama menonton TV. Ganti pop corn atau potato chips dengan cemilan low GI seperti SOYJOY agar nafsu ngemil terkontrol. Pokoknya terus bergerak dan eat healthy dengan cemilan sehat!

 

Sumber : youtube.com; realbuzz.com