by gl75FKPUUayArC | Jan 3, 2014 | Uncategorized
Mungkin Anda adalah salah satu orang yang ragu apakah baik untuk berolahraga bila sedang flu. Kami sempat berbincang dan meminta saran kepada seorang atlet daya tahan dan dokter keluarga, Dr. Cathleen London, M.D. mengenai hal ini. Aturan yang diterapkannya adalah, “Leher ke atas”.
Bila gejala yang dirasakan adalah di kepala, hidung dan saluran pernapasan, dan Anda merasa mampu melakukannya, maka tak ada salahnya bila tetap berolahraga. Bila gejala yang dirasakan terletak di bawah leher, seperti di dada misalnya, sebaiknya Anda pikirkan kembali sebelum berolahraga. Gejala ini biasanya indikasi bahwa Anda perlu untuk beristirahat.
Tetap berolahraga saat gejala flu sampai ke dada sama saja dengan mencari masalah, karena justru dapat memperkuat rasa sakit yang dirasakan, serta memperpanjang masa penyembuhan. Dr. London sangat menyarankan untuk mendengarkan apa yang tubuh Anda coba beritahu. Berilah tubuh kesempatan untuk pulih, walau seringkali hal tersebut sangat tidak Anda inginkan. Namun di masa yang akan datang Anda pasti merasa bersyukur telah mengambil keputusan yang benar.
Dr. London juga membagi beberapa kebiasaan yang ia lihat pada mereka yang bisa mengatasi flu mereka dengan cepat. Yang mereka lakukan adalah beristirahat yang cukup, mengonsumsi antioksidan dan banyak minum. Tapi ia menyatakan bahwa berolahraga juga merupakan faktor yang penting.
Selain menjaga pikiran tetap fresh, berolahraga juga menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima karena dapat mengurangi stres. Selain merusak pikiran, stres juga merusak sistem kekebalan tubuh. Bila level hormon kortisol stres meningkat, kekebalan tubuh akan terganggu. Berolahraga rutin menjaga tingkat kortisol Anda selalu dalam batas ideal, sehingga Anda selalu lebih sehat dan bahagia.
by gl75FKPUUayArC | Jan 3, 2014 | Uncategorized
Tidak sedikit dari mereka yang sedang hamil menjadi malas untuk melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan sebelum hamil termasuk berolahraga. Alasannya, mereka takut terjadi apa-apa terhadap kandungannya bila melakukan hal-hal yang mereka anggap terlalu berat. Padahal kenyataannya, tetap aktif dan rutin berolahraga selama hamil justru bisa membantu kelancaran proses melahirkan.
Banyak penelitian membuktikan, berolahraga pada masa kehamilan selain dapat menjadikan proses melahirkan lebih nyaman, juga dapat meminimalisasi berbagai keluhan yang biasa timbul selama hamil.
Nah, simak lima pilihan olahraga yang cocok dilakukan oleh para bumil berikut ini. Jangan lupa untuk minta saran dan persetujuan dokter sebelum berlatih ya.
1. Jalan Kaki
Olahraga ini tidak ada kontradiksi dengan kehamilan. Agar berdampak optimal, bisa diperhatikan intensitasnya, yakni 50% – 70%.
Manfaat:
- Memperkuat kesehatan paru-paru dan jantung.
- Memacu jantung sehingga darah ke seluruh tubuh lebih baik, khususnya aliran darah dari pembuluh darah balik (vena) di kaki.
- Meningkatkan stamina.
- Memperkuat otot-otot, terutama otot tungkai.
- Menghilangkan stres.
2. Olahraga Air
Olahraga ini baik dilakukan sejak trisemester pertama kehamilan hingga ketiga, namun disarankan untuk lebih berhati-hati bila usia kehamilan telah mencapai tujuh bulan atau lebih. Dalam masa ini, biasanya keseimbangan ibu berkurang sehingga risiko terpeleset dan jatuh lebih besar.
Manfaat:
- Membantu tidur lebih nyenyak.
- Meringankan rasa mual yang muncul selama kehamilan.
- Menjaga kesehatan jantung.
- Keberadaan air bisa mengurangi beban atau tekanan pada sendi dan otot.
- Memperkuat otot-otot, termasuk otot di sekitar panggul yang bisa membantu memudahkan proses persalinan.
3. Angkat Beban
Jangan lupa untuk memulai dan mengakhiri latihan ini dengan peregangan. Lakukan latihan ini dengan intensitas ringan sampai sedang. Jangan terlalu memaksakan diri karena dapat mengganggu sirkulasi darah janin.
Manfaat:
- Membantu mempertahankan kelenturan dan kekuatan otot sehingga mengurangi nyeri dan sakit selama hamil
- Membantu menyiapkan tubuh untuk mengangkat beban berat setelah bayi lahir
4. Yoga
Gerakan-gerakan yoga prenatal akan mempersiapkan bumil untuk bisa melalui kehamilan dan persalinan dengan nyaman, baik secara fisik dan mental. Latihan ini akan sangat baik bila dilakukan sejak trisemester pertama masa kehamilan.
Manfaat:
- Meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh
- Melenturkan tubuh sehingga nyeri sendi yang biasa dirasakan bisa sirna
- Teknik pernapasan yang diajarkan dapat membuat bumil selalu relaks dan focus
5. Pilates
Latihan ini sangat menekankan fleksibilitas, daya tahan otot, dan keseimbangan. Ketiga hal inilah yang akan membantu saat bumil melakukan persalinan kelak.
Manfaat:
- Prenatal pilates menguatkan seluruh tubuh, terutama otot perut dan panggul yang merupakan bagian tubuh yang sangat berperan saat proses kehamilan
by gl75FKPUUayArC | Jan 3, 2014 | Uncategorized
Penasaran ingin ikut lomba lari vertikal? Siapkan dulu mental dan stamina Anda agar tidak tumbang di tengah jalan!
Ajang lomba lari vertikal atau vertical running saat ini kian menjamur diadakan di banyak kota di seluruh dunia. Gedung-gedung bertingkat didaki hingga puncaknya tanpa menggunakan elevator, melainkan dengan menaiki tangga darurat. Bukan hanya menantang, kegiatan lari vertikal juga ampuh membakar lebih banyak kalori dibandingkan lari di atas medan yang konvensional. Anda tertarik untuk mencoba? Simak dulu tips dari Matt Roberts, personal trainer asal London, Inggris, berikut ini:
1. Lakukan latihan interval
Menurut Roberts, tak ada jenis latihan yang lebih baik untuk menguatkan stamina selain dari latihan interval. Yang dimaksud latihan interval adalah serangkaian latihan fisik dengan intensitas tinggi yang dilakukan secara berulang-ulang dan diselingi oleh sesi pemulihan. Jenis latihan ini berguna melatih ketahanan tubuh serta memperbaiki kemampuan tubuh untuk mengatasi sisa pembakaran berupa asam laktat. Keduanya merupakan elemen penting dalam mengikuti ajang lari vertikal.
2. Latih otot tubuh bagian bawah
Ketika mendaki tangga, area tubuh yang bekerja paling berat adalah otot-otot di bagian bawah, terutama di daerah bokong dan paha bagian belakang. Itu sebabnya, sebelum melakukan lari vertikal, fokuskan latihan fisik pada daerah-daerah tersebut agar Anda bisa mempertahankan kecepatan yang stabil sejak garis start hingga garis finish. Jenis latihan yang bisa dilakukan antara lain adalah angkat beban, latihan kayang (glute bridges), serta lompat jongkok (squat jump).
3. Daki tangga sungguhan
Agar bisa merasakan kondisi sesungguhnya kala mengikuti perlombaan, lakukanlah latihan mendaki tangga sungguhan sebelum hari H. Anda tak perlu repot-repot mendaki tangga darurat sebanyak puluhan lantai, karena latihan naik-turun tangga sebanyak satu atau dua lantai saja sudah cukup untuk membiasakan tubuh Anda pada mekanisme otot ketika melakukan lari vertikal.
4. Kuatkan inti tubuh
Kegiatan mendaki tangga akan memaksa tubuh Anda menyeimbangkan berat badan di atas sebelah kaki secara bergantian. Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh selama mengikuti perlombaan, latihlah kekuatan otot inti tubuh atau core muscle, yaitu kumpulan otot yang berperan menstabilkan serta melindungi tulang belakang.
Selain melakukan serangkaian latihan di atas, tingkatkan pula stamina Anda dengan cara mencukupi waktu istirahat dan mengonsumsi makanan kaya nutrisi. Dengan begitu, Anda akan bisa sukses mendaki ratusan anak tangga hingga lantai teratas dan menikmati indahnya pemandangan dari puncak gedung bertingkat. Selamat berlatih!
Sumber:
http://www.totallyliving.co.uk/fitness/2013/02/25/step-up-to-the-stair-running-challenge-for-shelter
http://www.thatsfit.com/2010/02/24/vertical-marathons-train-smart/
by gl75FKPUUayArC | Jan 3, 2014 | Uncategorized
Kapan sebaiknya mengonsumsi buah, sebelum atau sesudah makan?
Bila ingin hindari berat tubuh berlebih, konsumsilah buah-buahan sebelum makan. Membiasakan diri untuk mengonsumsi menu sehat seperti buah-buahan dan yogurt sebelum makan besar dapat dijadikan diet yang sehat. Buah dan yogurt bisa menekan godaan yang timbul dari makanan berkalori tinggi, terutama saat makan secara prasmanan.
Dengan cara ini asupan kalori yang masuk ke tubuh dapat dikurangi. Cara ini sangat efektif untuk diterapkan bagi mereka yang sedang melakukan diet. Riset menunjukkan, mereka yang tidak mengonsumsi buah atau yogurt terlebih dulu, mengonsumsi hidangan 31 persen lebih banyak dari porsi seharusnya.
Menurut Brian Wansink dan Dr. Andrew Hanks, peneliti dari Cornell University Amerika Serikat, menu pertama yang dikonsumsi seseorang dapat mencapai 2/3 dari piring hidangan. Hal ini dibuktikan melalui riset terhadap 147 orang peserta konferensi saat sarapan.
Hidangan disediakan pada dua meja berbeda yang berjarak 15 meter. Tanpa disadari peserta, di meja pertama, menu tinggi kalori dan berlemak disajikan di urutan depan. Sedangkan menu yang lebih sehat seperti buah dan yogurt disajikan pada urutan kedua. Urutan pada meja kedua disusun sebaliknya.
Hasilnya, 86,4% responden mengonsumsi buah saat disajikan sebagai hidangan pertama. Jumlah ini turun menjadi 54,8% responden saat buah dihidangkan pada urutan kedua. Hal yang sama terjadi pada makanan berkalori tinggi, 75,4% saat menjadi hidangan pertama dan 28,8% saat dijadikan hidangan kedua.
Temuan lainnya, diketahui 65,7% dari piring responden diisi dengan sedikitnya satu dari tiga hidangan pertama. Mereka yang mengonsumsi makanan berkalori tingga dan berlemak memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan selanjutnya yang serupa. Namun, hal ini tidak terjadi dengan mereka yang mengonsumsi buah dan yogurt terlebih dulu.
Menurut Hanks, riset ini mengungkap bahwa hidangan tidak sehat mendorong orang untuk mengonsumsi makanan tidak sehat lainnya. “dengan kondisi ini, jalan mudahnya adalah selalu konsumsi makanan sehat terlebih dulu. Walau hidangan ini biasanya ada di barisan belakang meja prasmanan. Metode ini akan menyebabkan 2/3 piring terisi buah dan yogurt serta makan sehat lainnya yang baik untuk tubuh,” jelas Wansink saat mempublikasikan risetnya dalam PLOS One.
by gl75FKPUUayArC | Jan 3, 2014 | Uncategorized
Liburan akhir tahun sebentar lagi tiba. Dengan segala acara seru terkait liburan kali ini, kita sering kali lupa dengan apa saja, dan berapa banyak makanan lezat yang telah kita konsumsi. Tanpa disadari, skinny jeans kesayangan tiba-tiba terasa terlalu sempit untuk dikenakan. Yuk, hindari hal ini terjadi dengan beberapa strategi berikut ini.
1. Strategi Hadapi Snack Di Rumah
Bila snack khas liburan adalah kelemahan Anda, luangkan tempat bagi kudapan ini dalam menu diet. Ijinkan diri untuk mengonsumsi sedikit snack tiap harinya. Sebagai gantinya, hilangkan satu item dari menu diet, dan pastikan Anda melakukan perhitungan konsumsi kalori. Bila godaan yang timbul dari menyimpan snack di rumah saat liburan begitu besar, beranikan diri untuk menolaknya saat ditawarkan. Tapi bila sulit untuk menolaknya, bagilah dengan teman lain.
2. Strategi Hadapi Hidangan Di Pesta Liburan
Jangan gelap mata saat menjumpai berbagai hidangan yang menggugah selera di sebuah acara kumpul-kumpul bersama kerabat atau teman. Hal ini bisa dengan mudah menumpuk jumlah kalori dalam tubuh. Pastikan Anda mengonsumsi satu dari jenis makanan yang biasa Anda konsumsi tiap hari. Saat memilih makanan, mulailah dengan yang berisi sayuran, salad misalnya. Bila tidak ada, Anda bisa membawa sendiri salad dari rumah untuk dinikmati bersama.
3. Strategi Makan Malam setelah Berpergian
Selalu lakukan perencanaan. Bila Anda berencana untuk tidak berada di sebuah acara hingga waktu malan malam, kemungkinan terbesarnya adalah Anda akan membeli makan malam di luar. Masalahnya adalah makanan tersebut biasanya mengandung tingkat kalori dan lemak yang tinggi. Untuk menghindari itu, selau sediakan makanan sehat saat berada di luar. Kacang polong dan tuna kalengan, pasta gandum dan couscous, atau sayur dan udang beku misalnya. Atau bisa juga siapkan makan malam dengan slow cooker yang dapat disantap begitu sampai di rumah.
4. Strategi Hadapi Minuman Berkafein Dan Gula Saat Butuh Tenaga
Hindari minuman kopi spesial yang biasanya mengandung kalori cukup tinggi. Pilihlah kopi hitam dalam porsi cangkir. Gantilah topping mocha dengan skim latte, sebaiknya tanpa gula atau syrup lainnya.
5. Strategi Mengingat Konsumsi Kalori
Catat semua yang dimakan, termasuk coklat kecil yang Anda comot saat keluardari dapur. Membuat diary makanan mungkin terasa sebagai sebuah usaha yang berat, tapi hal ini sangat berguna untuk membatasi Anda mengonsumsi kudapan berlebih.
by gl75FKPUUayArC | Jan 2, 2014 | Healthy Living
Hadiah Natal pada umunya adalah boneka Santa Claus atau baju baru untuk dipakai saat ke gereja. Pernahkah terpikir oleh Anda untuk memberikan sesuatu yang membantu keluarga atau sahabat Anda memiliki hidup yang lebih sehat? Misalnya hadiah berupa sesuatu yang membantu program diet dan barang barang yang berhubungan dengan gaya hidup sehat. Agak unik dan tidak biasa, tapi menarik untuk dicoba.
1.Parcel makanan sehat
Berikan sekeranjang bahan makanan yang menyehatkan seperti campuran buah-buahan segar yang dipadu dengan sebotol minyak zaitun, teh organik, madu hutan, atau sepaket benih tanaman untuk aktifitas berkebun.
2.Peralatan Masak dan Makan
Salah satu alasan menyantap makanan yang dimasak dirumah adalah alasan kesehatan. Makanan rumah terasa lebih higienis dan sehat karena pasti akan diolah dengan sebaik-baiknya. Hadiah peralatan dapur akan membuat kerabat Anda lebih banyak memasak dirumah daripada jajan diluar rumah. Tentunya ini adalah pola hidup yang lebih sehat. Pilihan alat masak bisa berupa panci teflon yang dipadu dengan set pisau dapur dan seperangkat alat minum teh.
3.Alat olahraga dan fitness
Coba amati apa olahraga kesukaan kerabat Anda? Seandainya dia gemar melakukan jogging, cobalah untuk memberinya sepasang sepatu jogging dan seperangkat portable MP3 player untuk menemaninya selama jogging. Seadainya kerabat Anda belum memiliki olahraga kesukaan, ajaklah untuk hidup lebih sehat dengan memberinya alat olahraga sederhana seperti barbel ringan atau skipping rope. Selain hadiah, akan lebih seru jika Anda menemaninya berolahraga dan beraktifitas.
4.Kursus Memasak
Anda jago memasak? Gunakan keahlian Anda ini untuk memberikan kursus memasak sehat. Selain hemat biaya, ini tentunya menghadirkan keasyikan tersendiri dan membuat Anda lebih akrab. Pilihlah menu dengan sayur-sayuran dan bahan organik, lalu buat event bersama untuk menyantap hasil masakan yang telah Anda ajarkan. Selain makanan sehat, kerabat Anda juga pasti akan merasa bahagia dengan keceriaan yang hadir.
5.Pengetahuan Tentang Hidup Sehat
Beberapa kerabat Anda mungkin belum memiliki gaya hidup yang sehat. Perkenalkanlah gaya hidup sehat kepada mereka. Banyak cara untuk menghadirkannya ke mereka. Di toko CD kita dapat menemukan video-video yang mengajarkan berbagai aktifitas sehat seperti yoga, zumba dance, atau simple aerobic video. Lalu Anda juga dapat memberikan hadiah berupa langganan majalah kesehatan dan tentunya ini bisa membuka mata hatinya untuk memulai hidup yang lebih sehat.
Love your life by sharing healthy life!
by gl75FKPUUayArC | Jan 2, 2014 | Healthy Living
Kue-kue Natal selalu menggoda untuk dinikmati. Warna-warni cerah dan rasanya yang manis selalu identik dengan kalori tinggi, karena memang kue Natal dibuat dengan bahan-bahan yang cenderung berlemak dan berkalori tinggi.
Ada tips-tips untuk membuat kue Natal yang sehat tetapi tidak menghilangkan rasa nikmatnya:
1. Kurangi Penggunaan Mentega
Hampir semua resep kue pasti menggunakan mentega didalamnya. Sayangnya mentega mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk. Penggunaan mentega harus dikurangi dan dapat diganti dengan minyak lobak (rape oil). Mentega tidak perlu dihilangkan seluruhnya, tapi kombinasikan jumlahnya dengan minyak lobak tersebut. Bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan lemak adalah adonan bubur dari buah-buahan atau produk susu rendah lemak.
2. Tambahkan Tepung Terigu Protein Tinggi
Tepung terigu yang biasa kita pakai untuk membuat kue adalah tepung terigu serbaguna. Apa bedanya dengan tepung terigu protein tinggi? Tepung terigu protein tinggi memiliki kandungan protein dan serat yang lebih tinggi. Rasanya tidak berbeda dengan tepung serbaguna. Untuk yang beredar dipasaran, tepung terigu protein tinggi bermerek Cakra Kembar dan Kereta Kencana. Sedangkan tepung terigu serbaguna yang bermerek Segitiga Biru dan Gunung Bromo. Komposisi pemakaian kedua tepung yang sehat adalah 50-50.
3. Small is beautiful
Kue berukuran besar pasti memiliki kalori yang lebih tinggi. Untuk meminimalisir pertambahan kandungan kalori, buatlah kue Natal dalam ukuran yang kecil. Besarnya kue adalah yang dapat habis hanya dalam 2-3 gigitan normal. Selain bentuknya jadi lebih imut dan menggemaskan, asupan kalori juga lebih terjaga.
4. Hindari Pemakaian Bahan Artifisial
Seringkali untuk mendapatkan warna dan rasa yang lebih legit, kue Natal kerap ditambahi bahan-bahan artifisial seperti gula sakarin atau pewarna kue buatan. Untuk membuat kue Natal yang sehat, hindari bahan-bahan artifisial ini. Pilihlah cokelat, kacang almond, buah-buahan, atau pandan untuk memberi warna dan rasa yang lebih sehat. Bahan-bahan alami ini jika pintar untuk mengkombinasinya, justru dapat memberikan rasa dan penampilan yang lebih apik ketimbang bahan artifisial.
by gl75FKPUUayArC | Jan 2, 2014 | Uncategorized
Hadiah Natal pada umunya adalah boneka Santa Claus atau baju baru untuk dipakai saat ke gereja. Pernahkah terpikir oleh Anda untuk memberikan sesuatu yang membantu keluarga atau sahabat Anda memiliki hidup yang lebih sehat? Misalnya hadiah berupa sesuatu yang membantu program diet dan barang –barang yang berhubungan dengan gaya hidup sehat. Agak unik dan tidak biasa, tapi menarik untuk dicoba.
1.Parcel makanan sehat
Berikan sekeranjang bahan makanan yang menyehatkan seperti campuran buah-buahan segar yang dipadu dengan sebotol minyak zaitun, teh organik, madu hutan, atau sepaket benih tanaman untuk aktifitas berkebun.
2.Peralatan Masak dan Makan
Salah satu alasan menyantap makanan yang dimasak dirumah adalah alasan kesehatan. Makanan rumah terasa lebih higienis dan sehat karena pasti akan diolah dengan sebaik-baiknya. Hadiah peralatan dapur akan membuat kerabat Anda lebih banyak memasak dirumah daripada jajan diluar rumah. Tentunya ini adalah pola hidup yang lebih sehat. Pilihan alat masak bisa berupa panci teflon yang dipadu dengan set pisau dapur dan seperangkat alat minum teh.
3.Alat olahraga dan fitness
Coba amati apa olahraga kesukaan kerabat Anda? Seandainya dia gemar melakukan jogging, cobalah untuk memberinya sepasang sepatu jogging dan seperangkat portable MP3 player untuk menemaninya selama jogging. Seadainya kerabat Anda belum memiliki olahraga kesukaan, ajaklah untuk hidup lebih sehat dengan memberinya alat olahraga sederhana seperti barbel ringan atau skipping rope. Selain hadiah, akan lebih seru jika Anda menemaninya berolahraga dan beraktifitas.
4.Kursus Memasak
Anda jago memasak? Gunakan keahlian Anda ini untuk memberikan kursus memasak sehat. Selain hemat biaya, ini tentunya menghadirkan keasyikan tersendiri dan membuat Anda lebih akrab. Pilihlah menu dengan sayur-sayuran dan bahan organik, lalu buat event bersama untuk menyantap hasil masakan yang telah Anda ajarkan. Selain makanan sehat, kerabat Anda juga pasti akan merasa bahagia dengan keceriaan yang hadir.
5.Pengetahuan Tentang Hidup Sehat
Beberapa kerabat Anda mungkin belum memiliki gaya hidup yang sehat. Perkenalkanlah gaya hidup sehat kepada mereka. Banyak cara untuk menghadirkannya ke mereka. Di toko CD kita dapat menemukan video-video yang mengajarkan berbagai aktifitas sehat seperti yoga, zumba dance, atau simple aerobic video. Lalu Anda juga dapat memberikan hadiah berupa langganan majalah kesehatan dan tentunya ini bisa membuka mata hatinya untuk memulai hidup yang lebih sehat.
Love your life by sharing healthy life!
by gl75FKPUUayArC | Jan 2, 2014 | Uncategorized
Kue-kue Natal selalu menggoda untuk dinikmati. Warna-warni cerah dan rasanya yang manis selalu identik dengan kalori tinggi, karena memang kue Natal dibuat dengan bahan-bahan yang cenderung berlemak dan berkalori tinggi.
Ada tips-tips untuk membuat kue Natal yang sehat tetapi tidak menghilangkan rasa nikmatnya:
1. Kurangi Penggunaan Mentega
Hampir semua resep kue pasti menggunakan mentega didalamnya. Sayangnya mentega mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk. Penggunaan mentega harus dikurangi dan dapat diganti dengan minyak lobak (rape oil). Mentega tidak perlu dihilangkan seluruhnya, tapi kombinasikan jumlahnya dengan minyak lobak tersebut. Bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan lemak adalah adonan bubur dari buah-buahan atau produk susu rendah lemak.
2. Tambahkan Tepung Terigu Protein Tinggi
Tepung terigu yang biasa kita pakai untuk membuat kue adalah tepung terigu serbaguna. Apa bedanya dengan tepung terigu protein tinggi? Tepung terigu protein tinggi memiliki kandungan protein dan serat yang lebih tinggi. Rasanya tidak berbeda dengan tepung serbaguna. Untuk yang beredar dipasaran, tepung terigu protein tinggi bermerek Cakra Kembar dan Kereta Kencana. Sedangkan tepung terigu serbaguna yang bermerek Segitiga Biru dan Gunung Bromo. Komposisi pemakaian kedua tepung yang sehat adalah 50-50.
3. Small is beautiful
Kue berukuran besar pasti memiliki kalori yang lebih tinggi. Untuk meminimalisir pertambahan kandungan kalori, buatlah kue Natal dalam ukuran yang kecil. Besarnya kue adalah yang dapat habis hanya dalam 2-3 gigitan normal. Selain bentuknya jadi lebih imut dan menggemaskan, asupan kalori juga lebih terjaga.
4. Hindari Pemakaian Bahan Artifisial
Seringkali untuk mendapatkan warna dan rasa yang lebih legit, kue Natal kerap ditambahi bahan-bahan artifisial seperti gula sakarin atau pewarna kue buatan. Untuk membuat kue Natal yang sehat, hindari bahan-bahan artifisial ini. Pilihlah cokelat, kacang almond, buah-buahan, atau pandan untuk memberi warna dan rasa yang lebih sehat. Bahan-bahan alami ini jika pintar untuk mengkombinasinya, justru dapat memberikan rasa dan penampilan yang lebih apik ketimbang bahan artifisial.
by gl75FKPUUayArC | Dec 30, 2013 | Healthy Living
Anda perlu suntikan motivasi untuk berolahraga? Cobalah melakukannya bersama dengan sahabat, pasangan, atau rekan kerja.
Kehadiran teman bukan hanya menyenangkan di kala Anda sedang rindu tempat curhat. Berdasarkan penelitian terbaru, kehadiran seorang teman juga bisa membantu meningkatkan semangat untuk berolahraga. Karenanya, jika kaki terasa berat untuk melangkah ke pusat kebugaran, ada baiknya Anda mencoba mengatasinya dengan cara menggandeng sahabat untuk berolahraga bersama-sama.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh organisasi Virgin Health Clubs di Inggris menyatakan bahwa kegiatan olahraga yang dilakukan bersama teman bisa memberikan hasil lebih efektif dibandingkan jika Anda melakukannya seorang diri. Bukan hanya itu, melakukan latihan fisik bersama-sama dengan orang lain juga mampu meningkatkan motivasi Anda untuk mengulanginya kembali di lain waktu.
Pernyataan itu dibuktikan oleh hasil penelitian yang melibatkan responden berjumlah 1000 orang. Sekitar 64% responden mengaku dirinya menjadi lebih termotivasi untuk menunjukkan usaha terbaik ketika berolahraga dengan didampingi seorang partner. Lebih lanjut, 31% di antaranya mengaku bahwa teman-teman adalah motivasi terbaik mereka dalam memelihara bentuk tubuh ideal.
Menurut para peneliti, olahraga bersama teman memang terasa lebih menyenangkan karena Anda bisa sekaligus menikmatinya sebagai ajang bersosialisasi. Selain membakar kalori, Anda juga dapat saling bertukar gosip, tips, dan banyak hal lain yang biasa dilakukan dalam ajang gaul lainnya. Boleh dikatakan, sambil memelihara kebugaran fisik, Anda juga turut merawat kesehatan emosi dengan cara berbagi cerita bersama teman.
Perlu bukti lebih lanjut? Menurut hasil penelitian, ketika berolahraga bersama teman, Anda bisa membakar kalori lebih banyak yaitu hingga sebesar 236 kalori. Coba bandingkan dengan jumlah kalori yang terbakar ketika berolahraga sendiri yang hanya sejumlah 195 kalori. Durasi waktu latihan yang dilakukan bersama teman juga lebih lama dibandingkan berolahraga seorang diri. Jika bersama teman, rata-rata responden bisa berolahraga selama 42 menit, sedangkan yang melakukannya seorang diri hanya bertahan selama 31 menit.
Jadi, tunggu apa lagi? Ajaklah sahabat, pasangan, tetangga, ataupun rekan kerja untuk menyertai Anda berlatih di pusat kebugaran. Selain badan bertambah sehat, pertemanan Anda juga akan bertambah erat. Selamat mencoba!
Sumber:
http://www.huffingtonpost.com/2013/11/07/exercise-friends-fun-research_n_4235164.html
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2263099/Looking-fitness-boost-Workout-friend–research-shows-women-train-harder-exercise-partner.html