Selain Indeks Glikemik, Diabetesi juga harus tahu tentang Beban Glikemik

Selain Indeks Glikemik, Diabetesi juga harus tahu tentang Beban Glikemik

Pola makan dan pola hidup merupakan hal yang krusial dalam penanganan diabetes.

Bagi diabetesi, menjaga gula darah tetap stabil adalah prioritas utama karena dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti komplikasi pada diabetes. Salah satu pola makan yang direkomendasikan adalah dengan mengikuti konsep pola makan 3J, yaitu tepat jadwal, tepat jumlah, dan tepat jenis

 

Selain makan pada jadwal yang teratur dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan, pemilihan jenis makanan juga harus menjadi perhatian khusus diabetesi. Misalnya, pemilihan jenis karbohidrat yang lebih kompleks dan tinggi serat, rendah lemak jenuh, serta rendah natrium. Selain itu diabetesi juga disarankan untuk memilih jenis makanan yang memiliki indeks glikemik dan beban glikemik yang rendah1,2.

 

Pentingnya Indeks Glikemik (IG) dan Beban Glikemik (BG)

Indeks Glikemik (IG) menunjukkan kecepatan makanan meningkatkan gula darah. Sedangkan konsep Beban Glikemik (BG) menggabungkan kualitas (yaitu indeks glikemik) dengan jumlah karbohidrat tersedia dalam satu porsi makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, BG akan memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai dampak total dari sebuah makanan ketika dikonsumsi terhadap gula darah3.

 

Berdasarkan BG-nya, makanan dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu BG rendah (≤10), sedang (11-19), atau tinggi (≥20)4

Memilih makanan dengan BG rendah memiliki manfaat besar bagi diabetesi, karena membantu mengontrol gula darah, mencegah kenaikan gula darah yang tiba-tiba, dan mengurangi risiko komplikasi diabetes5

 

Sebuah makanan mungkin memiliki indeks glikemik yang tinggi. Namun apabila kandungan karbohidrat pada rata-rata pernyajian tidak berlebihan, maka tidak akan berdampak signifikan dalam meningkatkan kadar gula darah. Pada konsep inilah suatu makanan dapat dikatakan memiliki beban glikemik yang rendah.

 

Sebagai contoh:

  • Semangka memiliki IG sedang (55) tetapi BG rendah (8) karena kandungan karbohidratnya kecil6
  • Namun, seperti nasi putih yang memiliki IG dan BG tinggi, sehingga sebaiknya dibatasi atau dihindari konsumsinya7

 

Camilan yang memiliki BG rendah

Tenang, bagi diabetesi yang ingin mengonsumsi camilan dengan BG yang rendah, SOYJOY hadir untuk menjawab keresahan tersebut. SOYJOY merupakan snack bar yang terbuat dari kedelai utuh, tinggi protein dan juga serat, serta memiliki indeks glikemik dan beban glikemik yang rendah loh! Seluruh varian SOYJOY telah teruji secara klinis memiliki beban glikemik pada rentang 1 hingga 4 saja. Selain itu, SOYJOY juga telah teruji secara klinis mampu mengontrol gula darah diabetesi jika dibandingkan camilan lain8

Jadi, jangan lupa perhatikan beban glikemik makananmu juga ya!

 

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Prinsip 3J penderita diabetes. Retrieved from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1671/prinsip-3j-penderita-diabetes 
  2. PERKENI. (2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2021. PB. PERKENI.
  3. Bao, J., Atkinson, F., Petocz, P., Willett, W. C., & Brand-Miller, J. C. (2011). Prediction of postprandial glycemia and insulinemia in lean, young, healthy adults: glycemic load compared with carbohydrate content alone. The American journal of clinical nutrition, 93(5), 984-996.
  4. Kim, D. (2020). Glycemic index. In Obesity (pp. 183-189). Elsevier.
  5. Peres, M., Costa, H. S., Silva, M. A., & Albuquerque, T. G. (2023). The Health Effects of Low Glycemic Index and Low Glycemic Load Interventions on Prediabetes and Type 2 Diabetes Mellitus: A Literature Review of RCTs. Nutrients, 15(24), 5060. https://doi.org/10.3390/nu15245060
  6. Robert, S. D., Ismail, A. A. S., Winn, T., & Wolever, T. (2008). Glycemic index of common Malaysian fruits. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 17(1). From: Glycemic index database: Watermelon. University of Sydney, Australia.
  7. University of Sydney. Glycemic index database: White rice.
  8. Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., & Kurniawan, M. Y. (2022). Soy flour snack bars lower glycaemic response in type 2 diabetes mellitus: A randomized cross-over design. Malaysian Journal of Nutrition, 28(2), 163-175.

 

Author : Dian Rahma – Scientific & Regulatory Affairs

Editor : Deny Nurkhaedi Ramadhani – Graphic Design Marketing SOYJOY

#Soylution Puasa Lancar dan Aman untuk Diabetesi

#Soylution Puasa Lancar dan Aman untuk Diabetesi

Bulan puasa merupakan salah satu bulan yang dinanti bagi umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali bagi penderita Diabetes Melitus (Diabetesi). Namun, berpuasa adalah kondisi yang cukup menantang bagi Diabetesi karena memiliki berbagai risiko, mulai dari risiko hipoglikemi (gula darah terlalu rendah), hingga komplikasi akibat hiperglikemi (gula darah terlalu tinggi). Perlu adanya serangkaian persiapan yang harus dipahami dan dilakukan oleh Diabetesi dan orang di sekitarnya supaya Diabetesi tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman, lancar, dan tentunya aman.

Kira-kira apa saja persiapan yang harus dipahami dan dilakukan? Yuk simak penjelasan berikut ini supaya bisa jadi #Soylution agar Diabetesi lancar dan aman berpuasa!

 

Langkah pertama: lakukan pemeriksaan sebelum bulan puasa

Diabetesi disarankan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter kurang lebih 2 bulan sebelum bulan puasa tiba. Hasil pemeriksaan tersebut akan mengkategorikan Diabetesi ini termasuk dalam kelompok risiko rendah (dapat berpuasa), risiko sedang (disarankan untuk tidak berpuasa), atau risiko tinggi (sebaiknya tidak boleh berpuasa). 

Kemudian Diabetesi yang pada akhirnya boleh berpuasa, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan waktu konsumsi obat. Hal ini tentu akan membantu Diabetesi untuk lebih aware tentang kondisi aktualnya dan harapannya bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman1.

 

Langkah kedua: buatlah rencana makan

Pada saat berpuasa, sebaiknya Diabetesi membagi makan utama dalam 2 waktu yaitu saat berbuka dan sahur, serta menambahkan 1 hingga 2 kali makan kecil diantaranya. Komposisi dalam sekali makan juga harus seimbang, yaitu terdiri dari karbohidrat (40-50%), protein (20-30%), dan lemak (30-35%). Berikut adalah beberapa jenis makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi selama bulan Ramadan1

Sumber: PB PERKENI (2022)

Tips:

  • Pilihlah sumber karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks (ubi, jagung, roti gandum, dll) memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga dapat mempertahankan gula darah lebih lama, sehingga seseorang tidak akan terlalu cepat lapar2

  • Jangan lupakan makanan tinggi serat dan protein

Buah dan sayur terutama yang tinggi air sangatlah penting untuk dikonsumsi karena dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Selain itu makanan tinggi protein dapat membantu seseorang merasa kenyang, serta memiliki dampak sedikit terhadap kenaikan gula darah karena memili indeks glikemik yang rendah3,4

 

Kamu bisa mendapatkan kebaikan makanan yang tinggi serat dan protein serta memiliki indeks glikemik yang rendah dengan mengonsumsi SOYJOY saat sahur. Snack bar yang terbuat dari kedelai utuh ini bisa bantu kenyang lebih lama dan bantu jaga gula darah tetap stabil loh5

  • Hindari minuman berkafein dan makanan tinggi garam

Minuman berkafein memiliki efek diuretik sehingga akan meningkatkan volume urin yang keluar dan hal ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi saat berpuasa, begitu pula dengan makanan yang tinggi garam akan cenderung meningkatkan rasa haus6

 

Langkah ketiga: perhatikan tanda-tanda bahaya

Bagi Diabetesi dengan risiko tinggi namun tetap memilih untuk berpuasa, waktu yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah yaitu sebelum sahur, di pagi hari, tepat siang hari, tengah hari, sebelum berbuka puasa, dua jam setelah berbuka puasa dan kapanpun bila terdapat gejala hipoglikemia atau hiperglikemia. 

Sumber: IDF-DAR Diabetes and Ramadan Practical Guidelines (2021)

Penyandang DM harus diedukasi untuk membatalkan puasa apabila dalam pemeriksaan mandiri didapatkan kadar glukosa darah <70 mg/dL, >300 mg/dL, atau terdapat gejala-gejala hipoglikemia (tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, lapar, kebingungan, nyeri kepala, dan perubahan kesadaran), hiperglikemia (rasa haus yang hebat, lapar, sering kencing, lemah, mual/muntah, dan nyeri perut), dehidrasi, serta penyakit akut lainnya7

 

Jadi dengan mengikuti rekomendasi di atas, harapannya Diabetesi dapat mempersiapkan kondisi sebelum menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan aman. Sudah siap menyambut bulan puasa yang akan datang?

 

Referensi:

  1. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). (2022). Pedoman Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Individu Dewasa di Bulan Ramadan.
  2. Akbar A, Shreenath AP. High Fiber Diet. [Updated 2021 May 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559033/
  3. Morell, P., & Fiszman, S. (2017). Revisiting the role of protein-induced satiation and satiety. Food Hydrocolloids, 68, 199-210.
  4. Xiao, K., Furutani, A., Sasaki, H., Takahashi, M., & Shibata, S. (2022). Effect of a High Protein Diet at Breakfast on Postprandial Glucose Level at Dinner Time in Healthy Adults. Nutrients, 15(1), 85. https://doi.org/10.3390/nu15010085
  5. Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., & Kurniawan, M. Y. (2022). Soy flour snack bars lower glycaemic response in type 2 diabetes mellitus: A randomized cross-over design. Malaysian Journal of Nutrition, 28(2), 163-175.
  6. Bankir, L., Perucca, J., Norsk, P., Bouby, N., & Damgaard, M. (2017). Relationship between sodium intake and water intake: the false and the true. Annals of Nutrition and Metabolism, 70(Suppl. 1), 51-61.
  7. Hassanein, M., Afandi, B., Ahmedani, M. Y., Alamoudi, R. M., Alawadi, F., Bajaj, H. S., … & Zainudin, S. B. (2022). Diabetes and Ramadan: practical guidelines 2021. Diabetes research and clinical practice, 185, 109185.

 

 

Author : Dian Rahma – Scientific & Regulatory Affairs

Editor : Deny Nurkhaedi Ramadhani – Graphic Design Marketing SOYJOY

Menjaga Keseimbangan Gizi Puasa dengan SOYJOY Kurma Nastar

Menjaga Keseimbangan Gizi Puasa dengan SOYJOY Kurma Nastar

“Saat bulan Ramadan, menjaga keseimbangan asupan zat gizi sangat penting untuk memastikan energi tetap optimal sepanjang hari. Konsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi berperan dalam menunda pengosongan lambung dan memperpanjang rasa kenyang, sehingga dapat membantu kita tetap bertenaga lebih lama saat berpuasa.

 

SOYJOY Kurma Nastar adalah snack bar berbasis kedelai dengan kombinasi kurma dan nanas yang menawarkan manfaat gizi seimbang. Kedelai sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi dapat membantu menekan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang selama puasa, sementara serat pangan dari kedelai dan buah-buahan berkontribusi dalam memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan, serta mencegah lonjakan gula darah yang dapat memicu rasa lapar berlebihan setelah berbuka.

 

Kombinasi unik ini tidak hanya memberikan cita rasa khas kue nastar yang nikmat, tetapi juga menjadi pilihan camilan yang lebih sehat dan fungsional untuk dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Dengan kandungan serat tinggi, SOYJOY Kurma Nastar dapat membantu mengontrol nafsu makan, mengurangi risiko overeating setelah berbuka, serta memberikan energi yang lebih stabil sepanjang hari. Hal ini yang menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin menjalani puasa dengan lebih nyaman dan sehat.

 

by Dian Rahma, S.Gz, Dietisien – Scientific Expert PT Amerta Indah Otsuka

Jalani Ramadanmu Bersama Nastar Sehat dengan Kebaikan Kurma

Jalani Ramadanmu Bersama Nastar Sehat dengan Kebaikan Kurma

Ramadan adalah salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat islam di seluruh dunia. Saat bulan Ramadan, menjaga keseimbangan asupan zat gizi sangat penting untuk memastikan energi tetap optimal sepanjang hari. Namun sayangnya, jenis makanan yang umumnya disajikan pada saat bulan Ramadan cenderung tinggi karbohidrat dan lemak, seperti misalnya gorengan, kue-kue manis, dan lain-lain. Dampaknya konsumsi lemak dan karbohidrat pun cenderung meningkat1. Selain itu, kondisi lapar juga berpotensi membuat kita ‘kalap makan’ pada saat berbuka.’

 

Konsumsi makanan bergizi dan seimbang tetap menjadi anjuran pada saat Ramadan, seperti dengan mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Konsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi berperan dalam menunda pengosongan lambung dan memperpanjang rasa kenyang, sehingga dapat membantu kita tetap bertenaga lebih lama saat berpuasa2. Selain itu, makanan tinggi serat juga dapat membantu untuk menghindari kalap makan setelah berbuka.

Kini telah hadir SOYJOY varian terbaru, yaitu SOYJOY KURMA NASTAR. Varian ini merupakan snack bar berbasis kedelai dengan kombinasi kurma dan nanas yang tinggi serat serta memiliki indeks glikemik rendah. Kedelai sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi dapat membantu menekan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang3.

 

Sementara itu, kandungan serat dari kedelai, kurma, dan juga nanas menjadikan SOYJOY Kurma Nastar snack bar yang tinggi serat. Dalam 100 gram kurma, terkandung hingga 8 gram serat, sedangkan dalam 100 gram nanas kandungan seratnya dapat mencapai 1,4 gram4. Hal ini dapat berkontribusi dalam memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan, serta mencegah lonjakan gula darah yang dapat memicu rasa lapar berlebihan setelah berbuka2,5.

 

Kombinasi unik ini tidak hanya memberikan cita rasa khas kue nastar yang nikmat, tetapi juga menjadi pilihan camilan yang lebih sehat dan fungsional untuk dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Hal ini yang menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin menjalani puasa dengan lebih nyaman dan sehat. Apakah kamu sudah coba ‘Nastar’ versi sehat ini? Yuk, jangan lupa makan SOYJOY!

 

Referensi:

  1. Osman, F., Haldar, S., & Henry, C. J. (2020). Effects of Time-Restricted Feeding during Ramadan on Dietary Intake, Body Composition and Metabolic Outcomes. Nutrients, 12(8), 2478. https://doi.org/10.3390/nu12082478
  2. Yao, B., Fang, H., Xu, W., Yan, Y., Xu, H., Liu, Y., … & Zhao, Y. (2014). Dietary fiber intake and risk of type 2 diabetes: a dose–response analysis of prospective studies. European journal of epidemiology, 29, 79-88.
  3. Listyarani, H., Prayudani, A. P. G., Prihandari, R., Prangdimurti, E., & Astawan, M. (2024). Effect of snack bar type on satiation and sensory acceptance in young adults. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 1359, No. 1, p. 012005). IOP Publishing.
  4. Juices, F. (2018). National nutrient database for standard reference release legacy April, 2018 full report (all nutrients) 09087, United States Department of Agriculture. Agricultural Research Service, USDA Food Composition Databases. Deglet Nour a, 4-9.
  5. Wyatt, P., Berry, S. E., Finlayson, G., O’Driscoll, R., Hadjigeorgiou, G., Drew, D. A., Khatib, H. A., Nguyen, L. H., Linenberg, I., Chan, A. T., Spector, T. D., Franks, P. W., Wolf, J., Blundell, J., & Valdes, A. M. (2021). Postprandial glycaemic dips predict appetite and energy intake in healthy individuals. Nature metabolism, 3(4), 523–529. https://doi.org/10.1038/s42255-021-00383-x

 

Author : Dian Rahma – Scientific & Regulatory Affairs

Editor : Deny Nurkhaedi Ramadhani – Graphic Design Marketing SOYJOY

Jalani Ramadanmu Bersama Nastar Sehat dengan Kebaikan Kurma

SOYJOY Hadirkan Varian Baru Menyambut Ramadan: SOYJOY Kurma Nastar

(Key visual SOYJOY Kurma Nastar)

 

Jakarta, 30 Januari 2025 – Menyambut bulan suci Ramadan, PT Amerta Indah Otsuka kembali berinovasi dengan menghadirkan varian terbaru SOYJOY Kurma Nastar yang menggabungkan cita rasa khas Ramadan, yaitu kebaikan kurma dengan kelezatan selai nanas ala nastar, varian ini menawarkan sensasi manis dan segar dalam satu gigitan, menjadikannya camilan sehat yang istimewa untuk momen sahur dan berbuka puasa.

 

Sebagai snack bar berbahan dasar kedelai utuh, SOYJOY Kurma Nastar hadir sebagai solusi praktis bagi konsumen yang ingin memenuhi asupan protein dan serat dengan cara yang lebih sehat. Kandungan protein yang tinggi dan indeks glikemik rendah (Low GI) membuatnya cocok untuk menjaga energi dan gula darah tetap stabil, baik saat puasa maupun dalam aktivitas sehari-hari.

 

Mia Al-Maidah, Head of Marketing Food PT Amerta Indah Otsuka, menyatakan, “SOYJOY adalah satu-satunya bar berbahan kedelai utuh di Indonesia yang kaya akan protein dan serat serta dicerna lebih perlahan oleh tubuh, sehingga membantu untuk kenyang lebih lama, dengan kandungan Low GI, SOYJOY juga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan mendukung gaya hidup sehat bagi masyarakat luas.”

(Amritsa Raje – Healthy Lifestyle Influencer & Seala Septiani – Ahli Gizi dalam peluncuran SOYJOY Kurma Nastar)

 

Sebagai pelopor bar kedelai di Indonesia sejak 2007, SOYJOY terus berinovasi untuk menghadirkan pilihan camilan sehat yang sesuai dengan selera masyarakat. Dalam acara soft launching produk SOYJOY Kurma Nastar yang dilaksanakan di Jakarta turut dihadiri oleh Amritsa Raje – Healthy Lifestyle Influencer, “Saya sangat senang sekali dengan adanya varian terbaru yaitu, SOYJOY Kurma Nastar yang diluncurkan dalam momentum menyambut bulan Ramadan, seperti kita ketahui bahwa rasa Kurma & Nastar itu lekat dengan suasana Ramadan namun ini dalam bentuk SOYJOY yang pasti menjadi pilihan cemilan yang lebih sehat dan rasanya juga enak.” ungkap Amritsa Raje.

 

Selain itu, kesempatan ini juga dihadiri oleh Seala Septiani S. Gz., M. Gz. sebagai salah satu ahli gizi yang juga sebagai influencer dalam bidang gizi “SOYJOY memperkenalkan varian baru, Kurma Nastar sebagai pilihan snack sehat selama bulan Ramadan, hal ini merupakan terobosan Snack Sehat pada momen berpuasa, hormon insulin yang mengatur gula darah beristirahat cukup lama selama berpuasa, sehingga masyarakat perlu bijak dalam memilih menu berbuka puasa, termasuk ta’jil dan camilan malam. SOYJOY Kurma Nastar memiliki indeks glikemik rendah dan mengandung protein dari kedelai serta potongan kurma asli dan selai nanas, menjadikannya pilihan ideal untuk sajian snack sehat.”, kata Seala.

 

Peluncuran SOYJOY Kurma Nastar dalam rangka menyambut bulan Ramadan ini tidak hanya sekadar inovasi rasa, namun juga bagian dari komitmen SOYJOY dalam mendukung masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat. “Kami ingin memberikan pilihan camilan yang tidak hanya lezat dan terinspirasi dari cita rasa favorit masyarakat Indonesia, tetapi juga bernutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Meskipun hadir spesial di bulan Ramadan, kami berharap SOYJOY Kurma Nastar dapat menjadi camilan sehat favorit sepanjang tahun.” tutup Mia.

 

Sejak tahun 2019, SOYJOY telah meluncurkan berbagai varian rasa eksklusif lokal Indonesia seperti Danish Cheese, Mochachoco Cashew, Tropical Cranberries, Lekker & Nuts, dan Open Sesame, selain varian klasik seperti Almond Chocolate, Strawberry, dan Raisin Almond, dengan hadirnya varian Kurma Nastar, SOYJOY terus membuktikan dirinya sebagai #Soylution bagi masyarakat yang ingin menjaga berat badan, menjalani gaya hidup sehat dan tetap menikmati kelezatan dalam setiap gigitan.

(Acara soft launching produk bersama para Ahli Gizi di Jakarta)

 

SOYJOY Kurma Nastar sudah bisa dibeli serta dapatkan secara online di Toko Otsuka Official Shop di Tokopedia, dan akan tersedia di platform lainnya.

 

Link Tokopedia : https://www.tokopedia.com/otsuka/etalase/baru-soyjoy-kurma-nastar

 

#MakanSOYJOY #Soylution #JalaninBarengSOYJOY

 

Tentang SOYJOY

SOYJOY merupakan pelopor snack sehat yang terbuat dari kedelai. Kedelai sebagai bahan dasar SOYJOY memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi. SOYJOY termasuk dalam kategori snack low GI sehingga mampu memberikan rasa kenyang lebih lama dan membuat nafsu makan terkendali.

 

Tentang PT Amerta Indah Otsuka

PT Amerta Indah Otsuka yang berdiri sejak 1997 merupakan anak perusahaan dari Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang. Dengan produk POCARI SWEAT – minuman isotonik pengganti ION tubuh, SOYJOY – camilan sehat dari kedelai, ION WATER – minuman isotonik rendah kalori, ORONAMIN C – minuman bervitamin mengandung madu, dan FIBE MINI – minuman serat yang bantu penuhi kebutuhan serat harian.

 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Head of Corporate Communications Otsuka

Laibun Sobri

Kebaikan High Protein Snack untuk Sports Enthusiast dari POV Virtual Health Assistant

Kebaikan High Protein Snack untuk Sports Enthusiast dari POV Virtual Health Assistant

 

Seiring berkembangnya jaman dan teknologi, kini muncul sebuah Artificial Intelligence yang dapat difungsikan sebagai Virtual Health Assistants (VHAs) sehingga menjaga kesehatan kini menjadi lebih mudah dan kekinian. Terutama bagi sport enthusiast yang sangat peduli dengan pola hidup sehat khususnya asupan makanan, VHAs kerap kali memainkan peran penting dalam merekomendasikan asupan makanan yang sesuai untuk mendukung latihan fisik yang optimal. 

Salah satu jenis makanan yang sering direkomendasikan oleh VHA adalah high protein snack atau snack tinggi protein. Hal ini tentu tidak lepas dari pola pikir dimana sport enthusiast disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein agar pembentukan ototnya berjalan maksimal. Namun bagaimana ya pandangan VHA mengenai rekomendasi snack tinggi protein ini? Yuk, simak penjelasannya dari point of view VHAs!

 

1. Protein: Pondasi Utama Pemulihan Otot

Menurut banyak virtual health assistants, protein adalah salah satu zat gizi esensial yang diperlukan untuk memperbaiki dan membangun otot. Faktanya, setelah menjalani sesi latihan intens, tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki serat-serat otot yang rusak dan meningkatkan massa otot1. Protein dalam snack membantu memastikan bahwa tubuh menerima cukup asupan untuk pemulihan otot yang cepat.

2. Efisiensi Penyerapan Zat Gizi

Virtual health assistants juga menyoroti pentingnya memilih snack yang mengandung protein berkualitas tinggi. Protein dari sumber seperti kacang-kacangan, susu, atau daging tanpa lemak memiliki profil asam amino lengkap yang lebih mudah diserap oleh tubuh2. Kamu bisa mendapatkan kebaikan kedelai utuh dengan mengonsumsi SOYJOY. Kini telah hadir varian lebih tinggi protein, yaitu SOYJOY Open Sesame yang mengandung 7 gram protein dalam setiap barnya, loh! Cocok banget buat sport enthusiast yang ingin memenuhi kebutuhan proteinnya.

3. Mengontrol Rasa Lapar

VHA sering kali membantu untuk mengatur waktu makan yang tepat agar performa latihan tetap optimal. Salah satu peran penting high protein snack adalah membantu mengontrol rasa lapar lebih lama. Protein merupakan zat gizi yang mampu membantu tubuh untuk melepaskan hormone kenyang3. Jadi kalau kamu konsumsi snack tinggi protein, rasa lapar kamu akan lebih terkontrol, termasuk untuk mencegah kalap makan setelah berolahraga.

4. Meningkatkan Metabolisme

Konsumsi protein dapat meningkatkan efek termis dari makanan (thermic effect of food/TEF), di mana tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk mencerna, menyerap, dan memproses protein dibandingkan dengan lemak atau karbohidrat4. Menurut rekomendasi VHA, snack tinggi protein tidak hanya baik untuk membangun otot, tapi juga bisa membantu meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

5. Ragam Pilihan High Protein Snack

Virtual health assistants dapat memberikan rekomendasi snack berdasarkan preferensi diet dan gaya hidup. Misalnya, jika kamu menjalani diet bebas gluten, VHAs akan merekomendasikan high protein snack dengan bahan utama tanpa gluten seperti kacang kedelai, almond, atau bahan makanan bebas gluten lainnya. Selain tinggi protein, SOYJOY Open Sesame juga bebas gluten loh, sehingga aman untuk kamu yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau menjalani diet bebas gluten.

6. Snack yang Praktis dan Efektif

Bagi para sport enthusiast, kepraktisan adalah kunci. VHA memahami bahwa di tengah jadwal latihan yang padat, kamu membutuhkan snack yang cepat dan mudah dikonsumsi. Snack seperti protein bar atau kacang-kacangan sering kali direkomendasikan karena mudah dibawa dan tidak memerlukan persiapan panjang, namun tetap memberikan zat gizi yang lengkap untuk pemulihan tubuh.

Berdasarkan 6 poin di atas, kita dapat meilihat bahwa Virtual health assistants memahami betapa pentingnya protein dalam mendukung gaya hidup aktif para sport enthusiast. Melalui bantuan teknologi ini, kamu bisa mendapatkan pandangan baru dan mungkin rekomendasi snack yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuhmu, baik untuk pemulihan otot, peningkatan performa, maupun kontrol berat badan. Ingat ya, high protein snack bukan hanya sekadar camilan, melainkan bagian penting dari pola makan terencana yang mendukung kesehatan dan performa tubuh yang optimal.

Jadi apakah Min-Soy udah cocok jadi your personal virtual health assistant? Yuk, jangan lupa? Makan SOYJOY!

 

Referensi:

  1. Nieman, D. C., Zwetsloot, K. A., Simonson, A. J., Hoyle, A. T., Wang, X., Nelson, H. K., … & Guérin-Deremaux, L. (2020). Effects of whey and pea protein supplementation on post-eccentric exercise muscle damage: a randomized trial. Nutrients, 12(8), 2382.
  2. Church, D. D., Hirsch, K. R., Park, S., Kim, I. Y., Gwin, J. A., Pasiakos, S. M., Wolfe, R. R., & Ferrando, A. A. (2020). Essential Amino Acids and Protein Synthesis: Insights into Maximizing the Muscle and Whole-Body Response to Feeding. Nutrients, 12(12), 3717. https://doi.org/10.3390/nu12123717
  3. Moon, J., & Koh, G. (2020). Clinical Evidence and Mechanisms of High-Protein Diet-Induced Weight Loss. Journal of obesity & metabolic syndrome, 29(3), 166–173. https://doi.org/10.7570/jomes20028
  4. Kassis, A., Godin, J. P., Moille, S. E., Nielsen-Moennoz, C., Groulx, K., Oguey-Araymon, S., … & Mace, K. (2019). Effects of protein quantity and type on diet induced thermogenesis in overweight adults: A randomized controlled trial. Clinical Nutrition, 38(4), 1570-1580.

 

Author : Dian Rahma – Scientific & Regulatory Affairs

Editor : Deny Nurkhaedi Ramadhani – Graphic Design Marketing SOYJOY