Diabetes Melitus Bisa Menyerang Organ-organ Tubuh Ini

Saat ini ternyata jumlah penyandang diabetes dari hari ke hari makin bertambah saja. Penyandang diabetes tidak hanya didominasi orang lanjut usia, tapi juga mulai merambah pada usia muda. Sudah tahu kan kalau efek negatif diabetes melitus ini tidak main-main dan bisa sangat berbahaya?

Hal ini diakibatkan kadar gula darah yang tinggi akan turut menyebar ke seluruh organ tubuh. Penyebaran kandungan gula darah inilah yang lalu menyebabkan munculnya penyakit-penyakit lain di organ tubuh yang terserang. Anda bisa menyimak dibawah ini, organ mana saja yang rentan terkena efek negatif dari tingginya gula darah

Jantung
Diabetes mellitus dapat mempengaruhi kerja jantung dan bisa menyebabkan orang terkena serangan jantung. Kandungan gula darah yang tinggi akan menghambat sirkulasi darah dan menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Resiko terkena stroke dan serangan jantung menjadi dua kali lipat dalam lima tahun sejak seseorang terkena diabetes.

Kaki
Pasti Anda pernah menemukan kasus amputasi kaki pada penyandang diabetes. Hal ini disebabkan infeksi parah akibat menyempitnya pembuluh darah pada kaki. Penyempitan ini disebabkan karena tingginya kandungan gula pada darah. Infeksi yang terjadi biasanya menjadi akut karena penyandang tidak lagi bisa merasakan sakit atau panas pada kakinya, sehingga infeksi akan berkembang tanpa disadari.

Ginjal
Fungsi dasar dari ginjal adalah menyaring darah manusia. Bayangkan jika kandungan gula darah tinggi, maka kerja ginjal akan menjadi ekstra keras. Kerja ekstra keras dari ginjal ini tentunya akan memperpendek umur ginjal, dan suatu saat ginjal dapat berhenti bekerja secara tiba-tiba. Kondisi inilah yang disebut gagal ginjal.

Mata
Pada penyandang diabetes mellitus, kandungan gula darah seringkali berubah-ubah diluar batas normal. Hal ini juga mempengaruhi keseimbangan cairan pada mata dan juga merusak saraf mata. Lama-kelamaan penglihatan akan mulai kabur dan bisa berujung pada kebutaan!

Kulit
Coba Anda tanyakan kepada penyandang diabetes, apakah mereka sering merasa gatal dikulit? Pasti mereka pernah mengalaminya. Timbulnya rasa gatal ini disebabkan sirkulasi darah yang buruk akibat penumpukan gula darah. Komplikasi diabetes yang meyerang kulit disebut diabetes dermopathy dan ditandai dengan timbulnya bercak merah kecokelatan pada kulit.

Nah, setelah mengetahui beratnya implikasi dari serangan diabetes mellitus, pastinya Anda akan tersadar untuk tetap menjaga kesehatan. Jagalah pola makan dengan menggunakan Menu Makan Sehat Untuk Diabetesi dan imbangi dengan aktivitas olahraga yang teratur. Hidup ini indah jika kita sehat selalu!

Kenali Pemicu Diabetes Saat Ini Juga

Tahukah Anda? Di Indonesia, diabetes adalah salah satu penyakit dengan jumlah penyandang yang cukup banyak. Apalagi kini jumlah penyandang diabetes semakin bertambah setiap tahunnya, tak hanya pada usia lanjut tapi juga usia produktif.

Siapapun bisa memiliki risiko tinggi untuk memilikinya. Tentunya Anda tak ingin mendapatkan masalah kesehatan ini, bukan? Maka dari itu, ada baiknya jika Anda bisa mengenali beberapa pemicunya. Pemicu yang pertama adalah faktor keturunan. Artinya bila ada anggota keluarga Anda yang menyandang diabetes, maka risiko terkena diabetes tipe 1 atau 2 akan lebih tinggi. Jadi, gaya hidup Anda pun sebaiknya diperhatikan sedini mungkin sebagai salah satu upaya pencegahannya. Diabetes juga bisa terjadi jika Anda malas berolah raga atau beraktivitas. Semakin aktif tubuh Anda bergerak, Anda pun bisa terhindar dari penyakit ini.

Faktor pemicu lainnya bisa didatangkan oleh kelebihan berat badan. Hal ini dikarenakan berat badan berlebih bisa memicu banyaknya jaringan lemak. Maka, sel jaringan dan otot akan semakin resisten terhadap insulin. Diabetes tipe 2 sering disandang oleh orang yang kelebihan berat badan. Jika terdapat banyak lemak di sekitar perut Anda, maka risiko terkena penyakit ini akan semakin tinggi. Pemicu terakhir terjadinya diabetes adalah kehamilan, atau dikenal sebagai diabetes gestasional. Wanita yang mengalami diabetes saat hamil, memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dalam hidupnya. Selain itu, wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg pun berisiko lebih tinggi terkena diabetes.

Usia juga menjadi faktor penyebab tingginya risiko diabetes. Usia yang semakin bertambah akan meningkatkan risiko diri terkena diabetes tipe 2. Selain itu, kadar glukosa darah yang tinggi bisa menjadi penyebabnya. Coba periksakan diri Anda ke dokter untuk mengetahui glukosa dalam darah Anda. Jika hasilnya menunjukan 111-125 mg/dL, artinya Anda sudah mengalami prediabetes. Bila kadar gula dalam darah Anda sudah diatas 160-180 mg/dL, maka akan terjadi gejala diabetes seperti pegal-pegal, penglihatan kabur, mengkonsumsi makanan berlebihan, mudah lelah, dan berat badan turun drastis.

Biasanya Anda akan sangat sering buang air kecil. Hal ini bisa menyebabkan diri merasa sangat haus sehingga sering minum. Bila sudah seperti ini, tentunya diet diabetes perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi karbohidrat dalam porsi sedikit setiap satu kali makan. Jika karbohidrat dikonsumsi dalam porsi banyak, glukosa darah bisa meningkat. Dengan porsi makanan karbohidrat yang sedikit dan tersebar pada setiap jam makan, maka tubuh Anda bisa memenuhi kebutuhan insulin yang nantinya digunakan untuk mencerna karbohidrat.

Itulah beberapa pemicu penyakit diabetes yang bisa Anda pelajari. Jika ada beberapa hal di atas yang sedang Anda alami, sebaiknya berhati-hati dan segeralah berkonsultasi dengan dokter. Diabetes yang ditangani sedini mungkin akan mempercepat pemulihannya. Jadi, hidup sehat saat ini juga dan jangan biarkan diabetes menganggu hari-hari Anda.

 

Sumber:

Diabetes di Usia Muda (Holistic Health Solution) hal 10-14

Hidup secara Mandiri dengan Diabetes Melitus, Kencing Manis, Sakit Gula (Prof.DR. Sidartawan Soegondo, dr. SpPD,K-EMD, F.A.C.E. & Kartini Sukardji, MCH) hal 45

Awas! Diabetes Mengintai Kaum Muda

Secara mengejutkan, hasil penelitian yang terbit pada bulan Mei 2009 menyebutkan bahwa penyandang diabetes berusia muda banyak ditemukan di wilayah Asia. Fakta ini kemudian diterbitkan dalam Journal of American Medical Association.

Jika dulu penyakit diabetes identik dengan kaum “berumur”, kini banyak penyandang diabetes yang masih berusia produktif. Ketua Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) , Prof. Sidartawan Soegondo MD Ph.D, FACE, juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, beberapa dekade silam, penyakit diabetes tipe 2 (yang tidak tergantung pada insulin) memang biasanya baru muncul pada usia lebih dari 40 tahun. “Namun sekarang, penyandang ?diabetes tipe 2 ini justru banyak ditemukan pada mereka yang masih berusia dua puluhan atau bahkan belasan tahun,”ujarnya.

Mengapa bisa demikian? Sebuah riset yang dilakukan oleh organisasi International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa perubahan gaya hidup merupakan penyebab utama meningkatnya jumlah penyandang diabetes di usia muda. Meningkatnya kesibukan seringkali mengakibatkan pola makan seseorang menjadi tidak teratur, kian dekat dengan konsumsi junk-food, dan semakin jauh dari olahraga. Ketiga hal tersebut amat berperan meningkatkan risiko seseorang ?menyandang penyakit diabetes.

Sayangnya, hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan keampuhan suatu jenis pengobatan untuk menyembuhkan diabetes. Yang banyak beredar di pasaran hanya jenis-jenis terapi dan pengobatan untuk meningkatkan kualitas hidup seorang penyandang diabetes. Oleh sebab itu, langkah pencegahan untuk menghindari ancaman diabetes merupakan suatu hal yang penting dilakukan sejak dini.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan mengatur keseimbangan pola makan sehari-hari serta menjaga agar tubuh selalu aktif bergerak. Sediakan waktu untuk berolahraga paling tidak setengah jam setiap harinya dan batasi asupan kalori dalam menu sehari-hari. Kendalikan pula kadar gula darah Anda dengan mengonsumsi jenis makanan yang memiliki nilai Indeks Glikemik rendah, tinggi serat, serta rendah kandungan lemak jenuh seperti kedelai, buah-buahan, dan sayuran.

Ayo, lakukan langkah pencegahan sejak sekarang dan jangan biarkan ancaman diabetes mengganggu hari-hari produktif Anda.