Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis masih menjadi teka-teki bagi sebagian orang. Ada anggapan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan tutas. Faktanya, diabetes mellitus tidak bisa disembuhkan total, namun bisa dikontrol. Maka dari itu kami coba berikan 4 cara untuk mengatasi diabetes.
Meski diabetes tidak bisa disembuhkan, pendeteksian sejak dini memungkinkan kadar gula darah penderita diabetes bisa dikendalikan. Ini dilakukan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal dan gejala-gejalanya dapat dikendalikan untuk mencegah komplikasi yang mungkin akan terjadi.
Tujuan pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan keseimbangan kadar gula darah dan meminimalisasi risiko komplikasi. Bukan menyembuhkan diabetes sama sekali seperti iklan pengobatan yang banyak bertebaran di blog-blog yang kurang bisa dipertanggungjawabkan.
Bergantung pada jenis diabetes yang dimiliki seseorang, monitoring kadar gula darah, insulin dan pengobatan oral kemungkinan memainkan peran penting dalam terapi penyandang diabetes. Konsumsi makanan sehat, menjaga berat badan dan melakukan aktivitas fisik merupakan faktor penting dalam mengelola diabetes.
Cara Mengatasi Diabetes
1.Mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat dengan konsumsi makanan bergizi seimbang
Penanganan awal yang umumnya diterapkan kepada penyandang diabetes tipe 2 adalah dengan mengubah gaya hidup. Misalnya pola makan yang sehat, teratur berolahraga, dan menurunkan berat badan bagi yang mengalami kegemukan atau yang masuk kategori gemuk (ditandai dengan indeks massa tubuh 30 atau lebih).
Langkah awal ini akan sangat efektif untuk penyandang diabetes tipe 2 pada tahap dini serta dapat membantu proses pengobatan jika dilakukan dengan disiplin dan cermat.
Berlawanan dengan kepercayaan umum, sebenarnya tidak ada diet diabetes secara khusus. Kita perlu menekankan diet pada konsumsi lebih banyak sayur, buah dan biji-bijian makanan yang mengandung nutrisi dan serat tinggi namun rendah lemak dan kalori, serta penting mengurangi konsumsi produk hewani, karbohidrat rafinasi dan makanan manis. Makanan manis masih oke dikonsumsi sesekali, sepanjang hal itu dihitung sebagai bagian rencana makan.
Mengetahui makanan apa saja yang mesti dikonsumsi dan berapa banyak mungkin menjadi tantangan bagi penyang diabetes. Ahli diet bisa membantumu menciptakan rencana makan yang disesuaikan dengan tujuan kesehatanmu, pemilihan makanan dan gaya hidup. Rencana makan ini melibatkan penghitungan karbohidrat, khususnya bagi mereka yang menyandang diabetes tipe 1.
2. Melakukan aktivitas fisik
Setiap orang membutuhkan latihan aerobik secara teratur, tak terkecuali bagi penyandang diabetes. Latihan fisik akan menurunkan kaar gula darah dengan menggerakkan gula ke dalam sel-sel tubuh, yang selanjutnya akan dipakai sebagai sumber energi. Aktivitas fisik juga meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Ini berarti tubuh hanya membutuhkan insulin dalam jumlah lebih sedikit untuk mengangkut gula ke dalam sel.
Jika belum yakin olahraga apa yang aman untuk penyandang diabetes, konsultasikan dengan dokter. Selanjutnya pilih aktivitas yang paling kamu nikmati, apakah itu jalan, berenang atau bersepeda.
Hal terpenting adalah melibatkan aktivitas fisik sebagai rutinitas harian. Sisihkan waktu setidaknya 30 menit atau lebih untuk latihan aerobik selama satu hari dalam seminggu. Jika kamu sudah lama tidak melakukan olahraga, mulailah secara perlahan dan tingkatkan secara bertahap.
3. Pemantauan kadar gula darah: Menjalani tes HbA1c
Penyandang diabetes dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan konsentrasi gula darah pada tiap 2-3 bulan. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan tingkat kadar gula darah dalam beberapa bulan terakhir, serta efektivitas pengobatan.
Ketika tubuh sedang memproses gula, gula dalam darah secara otomatis melekatkan diri pada hemoglobin. Makin tinggi kadar gula dalam darah, makin banyak hemoglobin yang terkait dengan gula dan hemoglobin inilah yang disebut HbA1c. Tes HbA1c mengukur jumlah hemoglobin yang mengandung glukosa.
Jika memiliki kadar gula darah yang tinggi selama 2-3 bulan terakhir, hasil tes HbA1c akan menunjukkan angka yang tinggi sebagai indikasinya. Karena itu jenis pengobatan yang dijalani mungkin perlu diubah. Nilai rujukan normal untuk tes HbA1c penderita diabetes adalah di bawah 6,5%.
Pola makan sehat, berolahraga, dan meminum obat atau menjalani terapi insulin akan membantu penyandang diabetes untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah. Tetapi penyakit lain dan stres juga dapat berpengaruh. Faktor lain yang mungkin akan berdampak pada kadar gula darah antara lain konsusi minuman keras, konsumsi obat lain, perubahan hormon pada siklus haid.
Menjalani pemeriksaan laboratorium tiap 2-6 bulan sekali sangatlah penting bagi penyandang diabetes tipe 2. Selain itu, penyandang diabetes juga dianjurkan untuk memantau kadar gula darah dengan melakukan tes sendiri di rumah.
Kadar gula darah biasanya tidak selalu sama sepanjang hari dan dapat dipengaruhi oleh proses pengobatan yang dijalani. Maka dianjurkan untuk memeriksanya beberapa kali dalam sehari. Pemantauan rutin akan membantumu untuk menjaga keseimbangannya.
Satuan ukuran untuk kadar gula darah yang digunakan secara umum di Indonesia adalah milligrams/deciliter atau biasa disingkat mg/dL.
Kadar gula darah pada tiap orang berbeda-beda, tapi rujukan normalnya adalah 72-108 mg/dL sebelum makan, dan 180 mg/dL dua jam sesudah makan.
4. Konsumsi obat untuk menurunkan kadar gula darah
Diabetes tipe 2 adalah penyakit progresif yang umumnya bisa bertambah parah. Menjaga pola makan dan rutin berolahraga saja mungkin belum cukup untuk mengendalikan kadar gula darah penderita sepenuhnya.
Penyandang diabetes tipe 2 lama-kelamaan akan membutuhkan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi. Proses pengobatan umumnya diawali dengan obat dalam bentuk tablet dan kadang-kadang dengan kombinasi lebih dari satu jenis tablet. Kemudian diikuti dengan insulin atau obat lain yang diberikan lewat suntikan.
Keseimbangan kadar gula darah pada diabetes terkadang tidak dapat dijaga dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan olahraga teratur. Oleh karena itu, penyandang diabetes kemungkinan juga membutuhkan obat-obatan untuk menanganinya.
Ada beberapa jenis obat dapat digunakan untuk diabetes tipe 2. Dokter juga mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula darah
Obat untuk menurunkan kadar gula darah yang popular adalah metformin. Metformin bekerja dengan mengurangi kadar gula yang disalurkan hati ke aliran darah dan membuat tubuh lebih responsif terhadap insulin. Ini obat pertama yang sering dianjurkan bagi penderita diabetes tipe 2.
Berbeda dengan obat-obat lain, metformin tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Karena itu obat ini biasanya diberikan untuk penderita yang mengalami kelebihan berat badan.
Tetapi metformin kadang-kadang dapat menyebabkan efek samping yang ringan, misalnya mual dan diare. Umumnya dokter tidak akan menganjurkan obat ini untuk penderita diabetes yang mengalami masalah ginjal.
Obat lain, yakni sulfonilurea berfungsi meningkatkan produksi insulin dalam pankreas. Penyandang diabetes yang tidak dapat meminum metformin atau tidak kelebihan berat badan mungkin akan diberikan obat ini. Jika metformin kurang efektif untuk mengendalikan kadar gula darah, dokter mungkin akan mengombinasikannya dengan sulfonilurea.
Referensi
mayoclinic.org
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/treatment/con-20033091