by gl75FKPUUayArC | Jun 1, 2013 | Healthy Living
Godaan untuk makan justru datang ketika kita sedang berpantang. Setelah dibebaskan untuk makan, ternyata rasanya biasa-biasa saja, tuh… Tidak percaya?
Anda pernah berpikir bisa menghabiskan seloyang brownies dan segalon sirup dalam sekali santap? Jika pernah, maka barangkali Anda memikirkan hal tersebut justru ketika sedang menahan diri untuk tidak makan alias sedang diet. Semakin tinggi tekanan untuk tidak makan apa pun, biasanya memang dorongan untuk menyantap makanan ini-itu justru bertambah besar.
Penelitian terbaru membuktikan kebenaran hal tersebut. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal NeuroImage, orang-orang yang menahan diri untuk tidak makan banyak justru memiliki aktivitas yang lebih tinggi pada pusat rasa senang (reward centers) di dalam otaknya setiap kali mereka makan sesuatu. “Artinya, sensasi berupa perasaan senang yang didapatkan ketika makan malah bertambah intens dibandingkan mereka yang tidak berdiet. Akibatnya, tubuh Anda selalu “menagih” untuk mendapatkannya kembali,” kata Eric Stice, Ph.D, peneliti dari Oregon Research Institute.
Lantas, haruskah mengorbankan program diet karenanya? Tidak juga. Yang perlu Anda lakukan adalah “mengelabui” otak Anda dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
Makan teratur. Menurut Stice, kondisi kelaparan ketika sedang berdiet akan membuat seseorang lebih mudah tergoda untuk makan dalam jumlah banyak. “Karenanya, lebih baik Anda selalu memelihara perut agar selalu kenyang dengan cara menyantap makanan yang lebih sehat,” ujarnya.
Cukupi Asupan Cairan. Sama seperti makan, Asupan cairan juga berguna untuk membuat perut kenyang. Itu sebabnya, Stephen Gullo, seorang pakar psikologi kesehatan dari New York, Amerika, yang juga penulis buku The Thin Commandments Diet, menyarankan Anda untuk meminum air terlebih dahulu sebelum makan.
Nikmati camilan favorit. Untuk menjawab rasa penasaran, sah-sah saja jika Anda sesekali ingin menikmati cake cokelat, donat, cupcake, dan makanan tinggi kalori lainnya. Tapi, kata Susan Roberts, profesor di bidang Nutrisi dan Psikiatri dari Tufts University, Massachusetts, Amerika, porsinya tetap tidak boleh berlebihan. Caranya adalah dengan minum air atau makan hidangan lain (yang lebih sehat, tentunya) terlebih dahulu sebelum menyantap makanan favorit. Dengan begini, perut Anda akan lebih cepat terasa kenyang.
Ikuti kegiatan seru. Mengalihkan fokus otak dari makanan juga bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan. Kesenangan yang didapatkan dari berjalan-jalan ke themepark, menari, atau melakukan kegitan sosial, misalnya, juga bisa mengaktifkan pusat rasa senang di dalam otak. Plus, Anda mendapatkan nilai tambah karena bisa sekaligus berolahraga.
Selamat mencoba!
Sumber:
http://www.prevention.com/weight-loss/weight-loss-tips/link-between-diet-and-cravings
http://curiosity.discovery.com/question/reward-center-in-brain-work
by gl75FKPUUayArC | May 30, 2013 | Healthy Living
Hal-hal sederhana seperti memotret makanan, minum vitamin C, dan memiliki hubungan positif, ternyata amat mempengaruhi keberhasilan diet Anda.
Demi mendapatkan berat badan ideal, banyak orang memfokuskan perhatian dan energinya hanya pada olahraga ekstra keras dan diet super ketat. Padahal, ada banyak hal lain yang juga perlu dilakukan apabila Anda ingin program penurunan berat badan memberikan hasil yang memuaskan. Apa saja?
1. Memotret Makanan
Anda senang bermain Instagram? Jika jawabannya “iya”, maka cobalah memaksimalkan fungsi media sosial tersebut. Selain memotret objek yang biasa Anda foto, abadikan pula makanan yang Anda santap setiap hari, sehingga Anda memiliki “diary makanan berjalan”. Menurut Robert A. Carels, Ph.D, pakar psikologi dari Bowling Green State University, Ohio, Amerika, memiliki diary makanan bisa membantu mengurangi berat badan hingga 5%, karena Anda akan menyadari apa saja makanan yang masuk ke dalam perut setiap hari.
2. Minum Vitamin C
Menurut penelitian yang dimuat di jurnal American College of Nutrition, memenuhi asupan vitamin C sebanyak 500 mg per hari bisa membuat tubuh Anda membakar lemak 30% lebih banyak daripada biasanya! Itu sebabnya, Debra Wein, R.D, ketua organisasi Wellness Workdays di Massachusetts, Amerika, menyarankan Anda untuk menyantap jenis-jenis makanan yang banyak mengandung vitamin C seperti brokoli, jeruk, stroberi, dan tomat. Konsultasikan pula kepada dokter mengenai perlu atau tidaknya Anda mengonsumsi suplemen vitamin C setiap hari.
3. Memiliki Hubungan Positif
Sikap positif amat penting Anda miliki jika ingin berhasil dalam melakukan tugas apa pun, termasuk menurunkan berat badan. Salah satu cara efektif untuk memunculkannya adalah mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mampu mendatangkan energi positif serta memberikan dukungan pada apa yang Anda lakukan. Menurut pakar diet dan fitnes Lauren Antonucci dan Amie Hoff, pengaruh positif dari lingkungan amat berguna untuk memotivasi Anda berolahraga dan memperhatikan pola makan. Carilah teman yang bisa menyertai Anda berolahraga dan membuat diri Anda lebih memperhatikan masalah kesehatan.
4. Cukup Tidur
Ingin punya tubuh langsing? Penuhilah jatah tidur Anda minimal 7 jam sehari. Sebuah penelitian yang dilakukan di Walter Reed Army Medical Centre, Washington DC, Amerika, menyatakan bahwa kondisi kurang tidur bisa mengurangi produksi hormon leptin, yang mengakibatkan seseorang ingin menyantap makanan lebih banyak. Ketua peneliti, Dr. Arn Aliasson, juga mengatakan bahwa kondisi kurang tidur juga bisa membuat seseorang kehilangan fokus dalam melakukan pekerjaannya, sehingga selanjutnya bisa mendatangkan stres yang mengakibatkan nafsu makan meningkat.
Sudah tahu kan, apa saja yang perlu Anda lakukan untuk menyertai program diet dan olahraga? Ayo terapkan dari sekarang agar Anda bisa segera mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sumber:
http://edition.cnn.com/2009/HEALTH/10/30/healthmag.one.week.slimmer/
http://www.womansday.com/health-fitness/workout-routines/surprising-factors-that-affect-your-workout-66808
http://www.dailymail.co.uk/health/article-1184117/Why-sleeping-help-lose-weight.html
by gl75FKPUUayArC | May 30, 2013 | Healthy Living
Hanya dengan melakukan 12 gerakan berikut ini selama 7 menit, Anda bisa membakar kalori sama banyaknya dengan ketika mengikuti lomba lari marathon!
Kabar gembira bagi Anda yang kekurangan waktu untuk berolahraga. Pasalnya, penelitian terbaru telah menemukan 12 jenis latihan sederhana yang ampuh membakar ribuan kalori (jumlah kalori yang terbakar nantinya akan ditentukan oleh seberapa intens Anda berlatih), meski hanya dilakukan dalam waktu kurang dari 10 menit! Rangkaian latihan ini telah diterbitkan dalam jurnal American College of Sports Medicine Health & Fitness dan majalah New York Times bulan Mei 2013.
Menurut Chris Jordan, peneliti yang juga Direktur di bidang Exercise Physiology di Human Performance Institute di Orlando, Amerika, jenis latihan intensitas tinggi seperti ini terbukti mendatangkan banyak manfaat serupa dengan jenis latihan lain, meski dilakukan dalam jangka waktu lebih singkat. Tetapi, untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda harus melakukannya sesuai urutan dengan jeda waktu sekitar 10 detik di antara setiap gerakan. Urutan tersebut, menurut Jordan, penting dipatuhi agar otot tubuh bisa dilatih secara bergantian. Sedangkan, jeda waktu juga penting dipenuhi untuk memulihkan kondisi otot yang baru saja mengalami tekanan.
Jika tertarik untuk mencoba, Jordan memberikan tips lanjutan untuk mempersiapkan diri Anda baik-baik sebelum berlatih, dan melakukan pemanasan serta peregangan untuk menghindari cedera. Pasalnya, jumlah kalori yang terbakar hanya bisa optimal apabila latihan dilakukan secara intens, hingga badan Anda terasa nyeri seperti baru saja ditempa dalam “Kawah Candradimuka”. Dengan kata lain, Anda harus memaksimalkan waktu 30 detik untuk melakukan sebanyak mungkin seri untuk setiap jenis gerakan. Sudah siap melakukannya? Ayo kita mulai!
Sudah selesai berolahraga? Jangan lupa melakukan pendinginan untuk memulihkan kondisi tubuh Anda. Imbangi pula latihan Anda dengan pola makan sehat dan istirahat yang cukup agar Anda bisa mendapatkan tubuh langsing ideal yang juga sehat. Selamat berlatih!
Sumber:
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2322470/The-7-minute-workout-proven-good-long-run-weights-session–PAIN-reap-benefits.html
http://journals.lww.com/acsm-healthfitness/Fulltext/2013/05000/HIGH_INTENSITY_CIRCUIT_TRAINING_USING_BODY_WEIGHT_.5.aspx
by gl75FKPUUayArC | May 20, 2013 | Healthy Living
Bagi banyak keluarga, dapur merupakan salah satu ruangan favorit di dalam rumah. Sedapnya aroma hidangan yang menguar dari dapur bisa membuat siapa saja betah berlama-lama singgah di ruangan ini. Bereksperimen dengan resep terbaru juga bisa menjadi kegiatan rekreasi keluarga yang menyenangkan. Karenanya, banyak wanita berlomba-lomba mempercantik dapur supaya suasana di dalamnya bertambah nyaman.
Tapi jangan salah, justru karena suasana yang nyaman itulah dapur juga seringkali menjadi biang keladi gagalnya program diet. Hal ini terungkap melalui sebuah penelitian yang diterbitkan di “America’s Annual Reviews of Nutrition”. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa ternyata desain dapur dan tipe peranti dapur yang digunakan bisa mempengaruhi seberapa banyak orang bisa makan! Supaya dapur cantik Anda tidak berbalik menjadi bumerang yang menggagalkan program diet, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
Pilih Warna Sejuk
Menurut penelitian, pilihan dapur berwarna sejuk seperti biru, abu-abu muda, dan hijau dapat meredam nafsu makan secara lebih baik dibandingkan dapur berwarna cerah seperti kuning terang, oranye, dan merah. Meletakkan tanaman hijau di dapur juga dipercaya bisa mendatangkan efek menenangkan sehingga mampu menekan produksi hormon stres yang mempengaruhi nafsu makan.
Sesuaikan Tata Lampu
Tata lampu yang kurang tepat di dapur dan ruang makan ternyata juga bisa mempengaruhi nafsu makan. Berdasarkan riset, lampu yang terlalu terang akan mengakibatkan produksi hormon stres yang membuat seseorang ingin makan dalam jumlah banyak. Sebaliknya, pencahayaan redup juga bisa membuat makanan terlihat lebih menggugah selera. Karenanya, pilihlah jenis lampu dengan tingkat pencahayaan cukup untuk dapur dan ruang makan Anda.
Jeli Memilih Piring
Penulis buku The Portion Teller Plan, Lisa Young, mengungkapkan bahwa ketika mengambil makanan, orang akan cenderung mengisi piringnya hingga penuh. Nah, untuk mencegah Anda makan dalam porsi berlebihan, ada baiknya memilih piring makan berdiameter kecil untuk digunakan sehari-hari. “Dengan memilih piring berdiameter kecil, setidaknya Anda bisa mengurangi 22% kalori dari makanan yang dikonsumsi,” kata Young.
Rapikan Dapur
Peter Walsh, penulis buku Does This Clutter Make My Butt Look Fat, mengatakan bahwa kondisi dapur yang berantakan secara tidak langsung akan menstimulasi produksi hormon stres pada orang yang melihatnya. Pada beberapa orang, produksi hormon stres tersebut akan ditindaklanjuti dengan keinginan untuk menyantap makanan manis. Untuk menghindarinya, jagalah agar dapur Anda selalu bersih dan rapi. Biasakan diri untuk membersihkan dapur segera setelah selesai memasak.
Selamat mencoba!
by gl75FKPUUayArC | May 17, 2013 | Healthy Living
Metode food combining awalnya diperkenalkan oleh Dr. William Howard Hay, seorang dokter dan ilmuwan asal Amerika. Yang dinamakan food combining sebenarnya adalah sebuah konsep tentang pola makan berdasarkan pengelompokan makanan. Konsep ini mengacu pada fakta bahwa setiap kelompok makanan memiliki waktu cerna dan serap yang berbeda-beda. Karenanya, menggabungkan konsumsi jenis-jenis makanan yang berada dalam satu kelompok akan dapat mengoptimalkan penyerapan nutrisi dan mencegah masalah pencernaan.
Oleh Hay, makanan dibagi atas dua kelompok berdasarkan jenis enzim dan suasana lambung yang dibutuhkan untuk mencernanya. Ada kelompok yang membutuhkan suasana asam dan ada pula yang membutuhkan suasana basa. Segala jenis protein (telur, daging, kacang-kacangan, dll) termasuk golongan asam dan segala jenis karbohidrat (nasi, roti, mie, tepung, pasta, dll) termasuk golongan basa. Konsumsi makanan dari kelompok yang berbeda ini tidak boleh dilakukan secara bersamaan. Logikanya, jika dikonsumsi bersamaan, maka sifat asam dan basa akan bertemu sehingga saling menetralisir satu sama lain. Akibatnya, kerja pencernaan menjadi terganggu sehingga penyerapan nutrisi tidak optimal dan justru berisiko menimbulkan gangguan seperti perut kembung, sakit maag, dan sebagainya.
Selain pembagian jenis makanan menjadi asam dan basa, ada satu lagi pengelompokan makanan yang dilakukan oleh Hay, yaitu jenis makanan yang mengandung gula (sayuran dan buah-buahan). Jenis makanan yang mengandung gula ini harus dikonsumsi secara terpisah dan didahulukan sebelum menyantap jenis makanan asam maupun basa. Menurut Hay, jenis makanan yang mengandung gula harus selalu dikonsumsi 20-30 menit sebelum makanan lain. Jadi, buah dan sayuran sebaiknya justru dikonsumsi sebelum Anda mulai makan “berat”, untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi di dalamnya.
Sudah siap menerapkan metode food combining dalam pola makan sehari-hari? Jangan lupa, imbangi juga pola makan sehat Anda dengan berolahraga sesuai kebutuhan.
Selamat mencoba! 🙂
by gl75FKPUUayArC | May 15, 2013 | Healthy Living
Berat badan berlebih memang bisa mendatangkan masalah bagi setiap orang, baik pria maupun wanita. Selain masalah dalam penampilan, berat badan berlebih juga bisa mendatangkan risiko munculnya penyakit seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Hanya saja, bagi sebagian besar orang, mendapatkan berat badan ideal bukanlah perkara mudah seperti membalik telapak tangan. Itu sebabnya, banyak orang berlomba-lomba ingin menurunkan berat badan secara instan dengan menggunakan obat pelangsing.
Yang menjadi masalah, tidak semua jenis obat pelangsing bisa memberikan hasil yang diinginkan tanpa mendatangkan efek samping yang merugikan kesehatan. Bahkan, ada cukup banyak jenis obat pelangsing yang mendapatkan predikat “tidak aman” dari otoritas kesehatan di banyak negara. Apa saja bahaya yang bisa ditimbulkan?
- Kebanyakan obat pelangsing bersifat diuretik (mengurangi cairan tubuh) yang membuat Anda lebih sering buang air kecil. Jadi, jangan senang dulu jika berat badan Anda terlihat menyusut. Pasalnya, hal itu sebenarnya disebabkan oleh penurunan jumlah cairan, dan bukannya penurunan jumlah lemak. Bukan hanya mengakibatkan penurunan berat badan semu, kondisi tubuh yang kekurangan cairan juga bisa membahayakan kesehatan jantung dan organ tubuh lainnya.
- Beberapa jenis obat pelangsing mengandung zat yang berguna menghalangi penyerapan lemak ke dalam tubuh. Masalahnya, zat tersebut bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan, kembung, bahkan diare. Bukan hanya itu, seringkali kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi yang dibutuhkan—seperti vitamin, juga ikut terhalang.
- Mayoritas obat pelangsing mengandung zat bernama sibutramine yang berguna memicu sistem saraf simpatik untuk menekan rasa lapar. Tetapi, bersamaan dengan itu, sibutramine juga dapat meningkatkan denyut jantung sehingga bisa berbahaya bagi mereka yang mengalami gangguan jantung. Meningkatnya tekanan darah secara tidak normal tersebut juga bisa mengakibatkan insomnia, hiperaktif, dan pembekuan darah.
- Penurunan berat badan secara drastis ternyata bisa berdampak buruk pada tubuh wanita. Pasalnya, menurunnya kadar lemak tubuh hingga 15% dalam jangka waktu singkat dapat mempengaruhi produksi hormon estrogen. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan proses regenerasi sel-sel tulang juga ikut terganggu.
Jadi, bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan berat badan yang diinginkan? Tentunya dengan berolahraga secara teratur dan menerapkan pola makan seimbang. Pilih jenis makanan yang dapat menunjang program diet Anda, seperti kedelai yang mengandung banyak serat dan memiliki nilai indeks glikemik rendah.
Tubuh langsing itu juga harus sehat, bukan?