by gl75FKPUUayArC | Nov 16, 2024 | Healthy Living, Soylution
Akhir-akhir ini ada sebuah olahraga yang sedang naik daun di kalangan sport enthusiast, yaitu pilates. Olahraga Pilates dikembangkan oleh Joseph Pilates, dengan fokus utama pada penguatan otot inti, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan keseimbangan1. Pilates menawarkan berbagai manfaat fisik, seperti peningkatan massa otot rangka, keseimbangan, fleksibilitas, kekuatan otot inti, dan kekuatan otot perut. Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada wanita muda dengan aktivitas fisik rendah (sedentary lifestyle), kemudian diberikan latihan pilates satu kali dalam seminggu selama 10 minggu, terbukti menghasilkan peningkatan yang signifikan pada massa otot rangka, fleksibilitas, keseimbangan, kekuatan otot inti dan otot perut, kesadaran tubuh, dan menurunkan emosi negatif2
Namun pada umumnya, pilates memerlukan ruangan yang khusus dan peralatan yang mahal, sehingga harga kelas pilates cenderung mahal. Akhirnya terciptalah variasi pilates yang dapat dilakukan di rumah, dan tidak memerlukan banyak peralatan, yaitu wall pilates.
Apa Itu Wall Pilates?
Wall Pilates adalah variasi latihan Pilates tradisional yang memanfaatkan dinding sebagai alat penopang utama. Dinding dapat membantu kita untuk mempertahankan posisi, melatih stabilitas, sekaligus menjaga keseimbangan. Seperti tujuan pilates pada umumnya, gerakan dari wall pilates juga dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas, memperkuat otot inti, dan memperbaiki postur tubuh.
Komposisi tubuh yang lebih baik
Pilates telah terbukti memberikan efek positif terhadap perbaikan komposisi tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap berat badan, BMI, persentase lemak, lingkar pinggang, perut, dan pinggul setelah menjalani latihan pilates selama 90 menit, 3 kali per minggu, selama 8 minggu3. Kombinasi gerakan yang ada dalam wall pilates, dapat melatih otot inti, punggung, kaki, dan lengan, dengan berat badan sebagai ‘beban latihan’. Selain memperkuat otot tubuh, kombinasi ini dapat membangun postur yang lebih baik sehingga akan membantu tubuh tetap kuat dan terhindar dari risiko cidera dalam aktivitas sehari-hari.
Mengurangi stres dan mendukung kesehatan mental
Seperti latihan Pilates pada umumnya, Wall Pilates dikenal karena efek relaksasi dan pengurangan stresnya. Teknik pernapasan yang tepat dan gerakan perlahan membantu menurunkan kadar hormon stres dan meningkatkan konsentrasi serta ketenangan pikiran. Inilah yang menjadikan Wall Pilates cocok sebagai latihan harian, terutama untuk kamu yang memiliki gaya hidup sibuk atau berisiko mengalami stres tinggi4
Tips memulai wall pilates untuk pemula
Bagi yang ingin mencoba Wall Pilates, berikut tips mudah untuk memulainya:
-
- Pilih dinding yang kokoh di rumah dan mulailah dengan posisi dasar seperti plank atau squat yang disandarkan pada dinding.
- Gunakan alas atau matras agar tidak licin, dan selalu mulai dengan peregangan ringan untuk mempersiapkan tubuh.
- Mulai dari gerakan sederhana seperti wall sit, wall bridge, atau leg raises, kemudian tingkatkan intensitasnya seiring waktu.
Jangan lupa perhatikan makanan setelah wall pilates
Setelah menjalani olahraga, tubuh perlu didukung dengan konsumsi makanan bergizi, utamanya protein. Makanan tinggi protein masih menjadi primadona di kalangan sport enthusiast. Hal ini tidak terlepas dari beberapa fungsi protein itu sendiri, seperti untuk memperbaiki dan membangun kembali jaringan otot yang rusak, membantu pembentukan massa otot baru, mengurangi kerusakan otot, serta membantu mempercepat proses pemulihan5,6,7
Wah ternyata penting sekali ya untuk memenuhi kebutuhan protein terutama setelah berolahraga! Kini SOYJOY hadir dengan varian baru dan protein yang lebih tinggi, yaitu SOYJOY Open Sesame yang punya protein hingga 7 gram per barnya loh! Perpaduan rasa manis dan gurih yang unik dari kedelai dan biji wijen putih, tentu bisa bantu penuhi kebutuhan proteinmu setelah berolahraga, biar kamu gak kalap makan
setelah berolahraga.
Nah sekarang udah tau kan kalo pilates juga ada versi low budget nya, jadi bisa banget dicoba bareng bestie kamu biar bisa bareng-bareng buat mulai hidup sehat. Sekali lagi, jangan lupa? Makan SOYJOY!
Referensi:
-
- Kolomiitseva, O., Prikhodko, A., Bodrenkova, I., Hrynchenko, I., Vashchenko, I., & Honchar, R. (2022). Effect of Pilates training on respiration, joints mobility, and muscle strength in healthy middle-aged women with sedentary occupations.
- Tolnai, N., Szabó, Z., Köteles, F., & Szabo, A. (2016). Physical and psychological benefits of once-a-week Pilates exercises in young sedentary women: A 10-week longitudinal study. Physiology & behavior, 163, 211-218.
- Şavkin, R., & Aslan, U. B. (2016). The effect of Pilates exercise on body composition in sedentary overweight and obese women. The Journal of sports medicine and physical fitness, 57(11), 1464-1470.
- Singh, Laishram. (2021). Effects of Pilates Exercises on Health and Fitness. 10.13140/RG.2.2.20578.45762.
- Jäger, R., Kerksick, C. M., Campbell, B. I., Cribb, P. J., Wells, S. D., Skwiat, T. M., … & Antonio, J. (2017). International society of sports nutrition position stand: protein and exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 14, 1-25.
- Moore, D. R. (2019). Maximizing post-exercise anabolism: the case for relative protein intakes. Frontiers in nutrition, 6, 485822.
- Deutz, N. E., Bauer, J. M., Barazzoni, R., Biolo, G., Boirie, Y., Bosy-Westphal, A., … & Calder, P. C. (2014). Protein intake and exercise for optimal muscle function with aging: recommendations from the ESPEN Expert Group. Clinical nutrition, 33(6), 929-936.
by gl75FKPUUayArC | Mar 19, 2024 | Healthy Living, Soylution
Bulan Ramadan adalah bulan keberkahan yang dinantikan seluruh umat muslim di dunia. Pada bulan tersebut, umat muslim akan berpuasa dari mulai waktu subuh hingga matahari terbenam. Makan sahur adalah makan yang dilakukan sebelum waktu subuh dan momen ini merupakan poin yang penting selama bulan Ramadan. Makan sahur dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk menjalani puasa seharian. Makanan yang dikonsumsi tentu juga harus diperhatikan dengan tepat agar kebutuhan gizi dapat terpenuhi dan kesehatan tubuh tetap terjaga. Lalu, hal apa saja yang sebaiknya dilakukan dan sebaiknya dihindari? Yuk simak penjelasan berikut mengenai do’s and don’ts pada saat makan sahur.
Do’s
Pertama: Tetap terapkan prinsip gizi seimbang
Usahakan untuk mengonsumsi makanan lengkap dan seimbang pada saat sahur, yaitu terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur, dan buah. Pilihlah makanan pokok yang tergolong karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, nasi merah, atau kentang. Karbohidrat kompleks akan mencegah penurunan kadar gula darah secara drastis dan memberikan energi yang bertahan lebih lama¹
Selain itu utamakan sayur dan buah sebagai sumber serat karena serat akan melancarkan pencernaan dan membuat makanan dicerna lebih lama, sehingga perasaan kenyang pun akan lebih lama². Lauk-pauk tinggi protein seperti telur, daging tanpa lemak, atau kacang-kacangan juga harus menjadi prioritas karena protein akan melepaskan hormon kenyang sehingga membantu menjaga kenyang lebih lama dan menjadi cadangan energi sepanjang hari³ .
Kamu bisa melengkapi menu sahurmu agar menjadi gizi seimbang dengan mengonsumsi 1 hingga 2 bar SOYJOY. Kandungan protein dan seratnya yang tinggi karena terbuat dari kelai utuh, bisa bantu kamu buat kenyang lebih lama pada saat puasa loh!
Kedua: Penuhi kebutuhan cairan saat sahur
Saat puasa, tentu kita tidak boleh minum selama belasan jam, sedangkan aktivitas kita tetap berjalan seperti biasa. Hal ini lah yang akan meningkatkan risiko dehidrasi selama bulan puasa . Pilihlah buah-buahan dan sayur-sayuran yang tinggi air, seperti semangka, melon, timun, dan tomat agar membantu kamu memenuhi kebutuhan cairan saat puasa.
Ketiga: Mengakhirkan waktu sahur
Usahakan untuk memaksimalkan waktu sahur dengan mengonsumsi makan dan minuman hingga batas akhir (imsak atau sebelum subuh) waktu sahur. Hal ini akan membantu untuk mengonsumsi makanan dengan tenang dan nyaman, memenuhi kebutuhan gizi yang lebih lengkap, dan dapat memberikan energi lebih lama pada saat puasa.
Don’ts
Pertama: Imbalance food
Makanan dengan komposisi gizi yang tidak seimbang sebaiknya dihindari. Misalnya makan mie dan nasi tanpa telur dan sayur dapat mengakibatkan rasa lapar yang lebih cepat. Selain itu makanan tinggi lemak seperti santan atau gorengan juga sebaiknya dihindari karena rentan menimbulkan masalah pencernaan
Kedua: Minum minuman berkafein
Hindari konsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi pada saat sahur. Hal ini disebabkan karena minuman berkafein bersifat diuretik sehingga akan meningkatkan urin yang keluar. Hal ini tentu akan berdampak pada rasa haus dan risiko dehidrasi yang mengintai kita
Ketiga: Sahur sebelum tidur malam
Makan sahur sebelum tidur malam tidak dianjurkan karena dengan begitu artinya durasi puasa yang akan ditempuh akan semakin lama. Umumnya makan di waktu ini tidak bisa maksimal karena masih ada efek kenyang setelah berbuka. Selain itu, jeda makan malam dengan waktu tidur yang kurang dari 3 jam akan meningkatkan risiko penyakit GERD.
Nah, setelah tau do’s dan don’ts saat makan sahur, semoga ini bisa jadi #Soylution agar ibadah puasa dapat berjalan dengan lancar ya! Jangan lupa? Makan SOYJOY!
Referensi:
- Akbar A, Shreenath AP. High Fiber Diet. [Updated 2021 May 9]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559033/
- Brownlee, I. (2014). The impact of dietary fibre intake on the physiology and
health of the stomach and upper gastrointestinal tract. Bioactive carbohydrates
and dietary fibre, 4(2), 155-169.
- Morell, P., & Fiszman, S. (2017). Revisiting the role of protein-induced satiation
and satiety. Food Hydrocolloids, 68, 199-210.
- Rouhani, M. H., & Azadbakht, L. (2014). Is Ramadan fasting related to health
outcomes? A review on the related evidence. Journal of Research in Medical
Sciences, 19(10), 987–992.
- Zhang, M., & Yang, J. (2016). Effects of a high-fat diet on intestinal microbiota
and gastrointestinal diseases. World Journal of Gastroenterology, 22(40),
8905-8909. https://doi.org/10.3748/wjg.v22.i40.8905
- Helmyati. (2022). Menjaga Hidrasi Selama Bulan Ramadan. Pusat
Kesehatan Dan Gizi Manusia Universitas Gadjah Mada.
https://pkgm.fk.ugm.ac.id/2022/04/12/menjaga-hidrasi-selama-bulanramadan/
- Yang, J. H., Kang, H. S., Lee, S. Y., Kim, J. H., Sung, I. K., Park, H. S., … & Jin,
C. J. (2014). Recurrence of gastroesophageal reflux disease correlated with a
short dinner‐to‐bedtime interval. Journal of Gastroenterology and Hepatology,
29(4), 730-735.
by gl75FKPUUayArC | Feb 23, 2024 | Healthy Living, Soylution
Coklat sering menjadi guilty pleasure bagi kebanyakan orang. Hal ini disebabkan karena coklat memiliki rasa yang enak dan diyakini mampu ‘memperbaiki mood’. Namun, kalori yang terkandung dalam olahan coklat umumnya tergolong tinggi, sehingga coklat sering dihindari oleh orang-orang yang ingin hidup sehat.
Tapi ternyata, coklat memiliki banyak manfaat loh untuk tubuh kita. Manfaat-manfaat ini, tentu dapat menunjang pola hidup sehat kamu. Apa saja sih manfaatnya? Yuk simak penjelasan berikut.
Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Konsumsi coklat berhubungan dengan penurunan angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah hingga 50% loh1. Coklat, khususnya dark chocolate, mengandung antioksidan tinggi seperti flavonoid. Antioksidan membantu melawan radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Flavonoid dalam coklat dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi tekanan darah dan meningkatkan aliran darah Selain itu, polifenol dalam cokelat dapat menjaga kesehatan jantung karena dapat menurunkan lemak darah2.
Meningkatkan fungsi otak
Kandungan flavonoid dalam coklat juga dapat memiliki efek positif pada fungsi otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi coklat bisa meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan daya ingat, dan melindungi otak dari penuaan3. Manfaat meningkatkan fungsi otak dari cokelat juga didukung oleh penelitian yang melaporkan peningkatan skor kognitif atau kinerja tugas di antara orang dewasa muda (kurang dari 25 tahun) dan anak-anak dengan konsumsi cokelat dalam jangka panjang4.
Meningkatkan mood
Coklat telah terbukti merangsang produksi endorfin, hormon bahagia dalam tubuh. Selain itu, senyawa feniletilamin yang terkandung dalam coklat juga dapat meningkatkan rasa bahagia dan cinta. Manfaat ini diduga didukung oleh efek prebiotik yang dimiliki dark chocolate. Prebiotik akan membantu merestrukturisasi keragaman dan komposisi bakteri baik di usus, sehingga dapat meningkatkan suasana hati karena pencernaan yang sehat5.
Ternyata banyak banget ya manfaat dari coklat itu sendiri. Cara untuk menghindari ‘guilty pleasure’ setelah mengonsumsi coklat adalah dengan memilih olahan coklat yang paling banyak memiliki manfaat bagi tubuh kita. Misalnya pilihlah olahan coklat dengan campuran bahan lain yang tinggi protein dan serat, seperti SOYJOY Almond Chocolate.
Terbuat dari kebaikan kedelai utuh, kacang almond, dan coklat dengan kualitas terbaik, SOYJOY Almond Chocolate tentu dapat memberikan segudang manfaat bagi tubuh kita. Almond dikenal sebagai salah satu kacang yang memiliki kandungan lemak baik. Lemak baik memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah6.
Selain itu, varian ini juga memiliki indeks glikemik yang rendah yaitu sebesar 20 sehingga aman dikonsumsi baik bagi diabetesi maupun orang yang ingin menjalani pola hidup sehat7. Snack bar yang terbuat dari tepung kedelai, terbukti memiliki kemampuan 20% lebih rendah untuk meningkatkan kadar gula darah penyandang diabetes jika dibandingkan dengan snack bar yang terbuat dari tepung terigu8.
Wah ternyata banyak banget ya manfaat yang ada pada SOYJOY Almond Chocolate, makin yakin kan kalau SOYJOY bisa jadi besti hidup sehat kamu?
Referensi:
- Araujo, Q. R. D., Gattward, J. N., Almoosawi, S., Parada Costa Silva, M. D. G. C., Dantas, P. A. D. S., & Araujo Júnior, Q. R. D. (2016). Cocoa and human health: From head to foot—A review. Critical reviews in food science and nutrition, 56(1), 1-12.
- García, L. C., & Hernández, A. N. M. (2020). Beneficial effects of cocoa and dark chocolate polyphenols on health. The FASEB Journal, 34(S1), 1-1.
- Lamport, D. J., Christodoulou, E., & Achilleos, C. (2020). Beneficial effects of dark chocolate for episodic memory in healthy young adults: A parallel-groups acute intervention with a white chocolate control. Nutrients, 12(2), 483.
- Martín, M. A., Goya, L., & de Pascual-Teresa, S. (2020). Effect of cocoa and cocoa products on cognitive performance in young adults. Nutrients, 12(12), 3691.
- Shin, J. H., Kim, C. S., Cha, L., Kim, S., Lee, S., Chae, S., … & Shin, D. M. (2022). Consumption of 85% cocoa dark chocolate improves mood in association with gut microbial changes in healthy adults: a randomized controlled trial. The Journal of nutritional biochemistry, 99, 108854.
- Özdemir, B., Yücel, S. S., & Okay, Y. (2016). Health properties of almond. J Hyg Eng Des, 17, 28-33.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., & Kurniawan, M. Y. (2022). Soy flour snack bars lower glycaemic response in type 2 diabetes mellitus: A randomized cross-over design. Malaysian Journal of Nutrition, 28(2), 163-175.
by gl75FKPUUayArC | Feb 22, 2024 | Healthy Living, Soylution
Sering kali kita merasakan kantuk yang timbul setelah makan, utamanya setelah makan siang. Fenomena ini dikenal sebagai “food coma” atau postprandial somnolence. Biasanya food coma ditandai dengan rasa ngantuk, lemas, dan penurunan konsentrasi1. Food coma bukan merupakan masalah kesehatan yang serius, namun diperlukan manajemen pola makan yang baik supaya hal ini tidak mengganggu produktivitas kita. Yuk kenalan lebih dalam tentang fenomena ini!
Penyebab food coma
Food coma dapat terjadi karena adanya interaksi dari beberapa faktor, seperti:
1. Konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat
Setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, tubuh akan melepaskan hormon seperti cholecystokinin (CCK). Hormon ini memperlambat pergerakan makanan dalam saluran pencernaan, sehingga berefek pada perasaan lesu dan lelah2.
2. Makanan porsi besar
Semakin besar porsi makan, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan tersebut. Lonjakan gula darah juga akan terjadi, sehingga akan menyebabkan penurunan tingkat energi yang signifikan setelahnya3,4.
3. Melewatkan sarapan
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang tidak sarapan, mengalami perubahan aliran darah ke otak setelah makan siang yang berdampak pada peningkatkan kelelahan5.
Pencegahan food coma
Perlu adanya manajemen untuk mencegah fenomena food coma ini, baik dari sisi pola makan, maupun beberapa rekomendasi lain yang berkaitan dengan aktivitas fisik dan pola hidup sehat lainnya.
1. Makan dalam porsi kecil namun sering
Makanan dalam porsi kecil akan meringankan beban pencernaan dan membantu menyediakan energi yang lebih stabil sepanjang hari. Lonjakan dan penurunan gula darah yang signifikan dan tiba-tiba dapat dihindari dengan mengonsumsi 3 kali makan utama dan 2 kali makanan selingan (snack).
Eits tentu kamu harus memilih snack yang tinggi protein dan serat seperti SOYJOY,! SOYJOY merupakan snack yang terbuat dari kedelai utuh dan memiliki indeks glikemik rendah yang bisa bantu jaga gula darah kamu tetap stabil atau meningkat secara signifikan. Sehingga fenomena food coma pun bias kamu hindari7.
2. Konsumsi makanan gizi seimbang
Daripada mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, pilihlah menu makanan gizi seimbang, yaitu terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, dan serat. Makanan dengan gizi seimbang dapat menyediakan energi lebih lama loh!
3. Terapkan mindful eating
Mindful eating dapat membantu mengurangi stress dan menciptakan suasana yang lebih tenang saat makan. Suasana ini dapat membantu memperlancar pencernaan yang pada akhirnya membantu kita untuk mengenali sinyal kenyang dari tubuh supaya kita tidak makan berlebihan.
4. Berjalan kaki singkat
Aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki singkat, dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi durasi food coma setelah makan8.
5. Stay hydrated!
Konsumsi air yang cukup akan membantu pencernaan untuk memecah dan menyerap makanan lebih efektif serta efisien. Hal ini dapat mengurangi beban kerja pada sistem pencernaan dan mencegah kelelahan setelah makan. Hidrasi yang tepat juga membantu menjaga kestabilan kadar gula darah, sehingga mengurangi risiko kehabisan energi9.
Referensi:
- Slama, H., Deliens, G., Schmitz, R., Peigneux, P., & Leproult, R. (2015). Afternoon nap and bright light exposure improve cognitive flexibility post lunch. PloS one, 10(5), e0125359. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0125359
- Miller LJ, Desai AJ. Metabolic actions of the type 1 cholecystokinin receptor: Its potential as a therapeutic target. Trends Endocrinol Metab. 2016;27(9):609-619. doi:10.1016/j.tem.2016.04.002
- Murphy, K. R., Deshpande, S. A., Yurgel, M. E., Quinn, J. P., Weissbach, J. L., Keene, A. C., … & Ja, W. W. (2016). Postprandial sleep mechanics in Drosophila. Elife, 5, e19334.
- Martins, A. J., Martini, L. A., & Moreno, C. R. (2019). Prudent diet is associated with low sleepiness among short-haul truck drivers. Nutrition, 63, 61-68.
- Ishizeki, A., Kishino, T., Ogura, S., Kuga, H., Masai, Y., Harashima, K., … & Watanabe, T. (2019). Influence of breakfast on hemodynamics after lunch–a sonographic evaluation of mesenteric and cervical blood flows. Clinical Physiology and Functional Imaging, 39(3), 226-229.
- Ma, M., & Mu, T. (2016). Anti-diabetic effects of soluble and insoluble dietary fibre from deoiled cumin in low-dose streptozotocin and high glucose-fat diet-induced type 2 diabetic rats. Journal of Functional Foods, 25, 186-196.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Askaripoor, T., Motamedzade, M., Golmohammadi, R., Farhadian, M., Babamiri, M., & Samavati, M. (2019). Effects of light intervention on alertness and mental performance during the post-lunch dip: a multi-measure study. Industrial health, 57(4), 511–524. https://doi.org/10.2486/indhealth.2018-0030
- Johnson EC, Bardis CN, Jansen LT, Adams JD, Kirkland TW, Kavouras SA. Reduced water intake deteriorates glucose regulation in patients with type 2 diabetes. Nutr Res. 2017;43:25-32. doi:10.1016/j.nutres.2017.05.004
by gl75FKPUUayArC | Feb 20, 2024 | Healthy Living, Soylution
Tahun baru kerap kali menjadi titik balik dimana seseorang menjadi lebih bersemangat dalam menyusun resolusi-resolusi hidup sehat yang ingin dicapai. Banyak dari kita merumuskan resolusi yang berfokus pada kesehatan. Salah satu langkah penting yang bisa diambil adalah mempertimbangkan jenis makanan yang kita konsumsi, khususnya yang berkaitan dengan Indeks Glikemik (IG) makanan tersebut.
Indeks Glikemik suatu makanan menunjukkan kemampuannya untuk meningkatkan gula darah yang diukur dalam skala 0-1001,2. IG suatu makanan dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu rendah (≤55), sedang (56-69), atau tinggi GI (≥70)3.
Makanan yang memiliki IG tinggi akan menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih besar dan lebih cepat, karena karbohidrat yang dikandungnya akan dicerna dan diserap lebih cepat daripada makanan ber-IG rendah2. Kenapa sih kamu harus mulai memperhatikan IG dari makanan yang kamu konsumsi? Paling tidak ada 4 alasan ini:
1. Menjaga kadar gula darah
Makanan dengan GI rendah cenderung menghasilkan peningkatan glukosa darah yang lebih lambat dan stabil. Terutama pada penderita prediabetes dan obesitas, makanan dengan IG rendah terbukti mampu menurunkan gula darah setelah makan4. Pilihlah bahan makanan yang memiliki IG rendah, seperti kacang kedelai (IG: 15), kubis (GI: 10), tomat (GI: kurang dari 15), wortel (GI: 16), mentimun (GI: 15), apel (GI: 36), jeruk (GI: 43), dan kurma (GI: 42). Kamu bisa mendapatkan camilan rendah IG yang terbuat dari #KebaikanKedelai utuh dengan mengonsumsi SOYJOY. Indeks glikemik SOYJOY berada pada kategori rendah, yaitu mulai dari 7 hingga 375. Jadi tentunya aman ya untuk membantu menjaga kadar gula darah!
2. Membantu menjaga berat badan
Konsumsi makanan dengan GI rendah dapat membantu dalam menjaga berat badan. Berdasarkan beberapa penelitian, pola makan rendah IG dapat membantu penurunan berat badan dan IMT6,7. Selain itu, makanan rendah IG juga mampu membantu mengurangi penumpukan lemak tubuh karena dapat membakar lemak hingga 5,3 gram lebih banyak, apalagi jika dikonsumsi sebelum berolahraga8,9. Cocok banget buat kamu yang lagi program penurunan berat badan kan?
3. Menjaga agar tidak kalap makan
Konsumsi makanan dengan GI rendah dapat membantu mengontrol nafsu makan karena cenderung memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk ngemil atau craving, jika dibandingkan dengan makanan tinggi IG10.
4. Membantu melindungi kesehatan jangka panjang
Pilihan makanan dengan GI rendah juga terkait dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti Diabetes Melitus tipe 2 dan jantung karena dapat menurunkan tanda inflamasi dalam tubuh yang berkontribusi pula dalam penurunan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta komplikasi diabetes7.
Seperti kedelai, kandungan bioaktif yang terkandung dalam kedelai, berkontribusi pada pengaturan gula darah sehingga bisa mengurangi risiko penyakit Diabetes dan penyakit jantung koroner10,11. Pada Diabetesi, konsumsi makanan rendah IG dapat memperlambat resiko komplikasi kesehatan yang umum terjadi7. Selain itu, pola makan IG rendah dapat menurunkan tekanan darah pada penderita pre-hipertensi dan hipertensi12.
Ternyata banyak sekali ya alasan kenapa kita harus mulai mengonsumsi makanan dengan Indeks Glikemik yang rendah. Bukan hanya tentang penampilan fisik dengan mencapai berat badan yang ideal, tetapi juga tentang investasi jangka panjang dalam kesehatan. Yuk mulai konsumsi SOYJOY sebagai #Re-Soylution cemilan harianmu di Tahun 2024!
Referensi:
- International Organization for Standardization. (2010). Food products–Determination of the glycaemic index (GI) and recommendation for food classification. ISO.
- Augustin, L. S., Kendall, C. W., Jenkins, D. J., Willett, W. C., Astrup, A., Barclay, A. W., … & Poli, A. (2015). Glycemic index, glycemic load and glycemic response: an International Scientific Consensus Summit from the International Carbohydrate Quality Consortium (ICQC). Nutrition, Metabolism and cardiovascular diseases, 25(9), 795-815.
- Sievenpiper, J. L., Chan, C. B., Dworatzek, P. D., Freeze, C., Williams, S. L., & Diabetes Canada Clinical Practice Guidelines Expert Committee. (2018). Nutrition therapy. Canadian journal of diabetes, 42, S64-S79.
- Sipe, A. T., Neuhouser, M. L., Breymeyer, K. L., & Utzschneider, K. M. (2022). Effect of Dietary Glycemic Index on β-Cell Function in Prediabetes: A Randomized Controlled Feeding Study. Nutrients, 14(4), 887.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Chiavaroli, L., Lee, D., Ahmed, A., Cheung, A., Khan, T., Mejia, S. B., … & Sievenpiper, J. (2021). Low Glycemic Index/Load Dietary Patterns and Glycemia and Cardiometabolic Risk Factors in Diabetes: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Current Developments in Nutrition, 5(Supplement_2), 1018-1018.
- Zafar, M. I., Mills, K. E., Zheng, J., Regmi, A., Hu, S. Q., Gou, L., & Chen, L. L. (2019). Low-glycemic index diets as an intervention for diabetes: a systematic review and meta-analysis. The American journal of clinical nutrition, 110(4), 891-902.
- Peres, M., Costa, H. S., Silva, M. A., & Albuquerque, T. G. (2023). The Health Effects of Low Glycemic Index and Low Glycemic Load Interventions on Prediabetes and Type 2 Diabetes Mellitus: A Literature Review of RCTs. Nutrients, 15(24), 5060.
- Sun, F. H., O’Reilly, J., Li, L., & Wong, S. H. S. (2013). Effect of the glycemic index of pre-exercise snack bars on substrate utilization during subsequent exercise. International Journal of Food Sciences and Nutrition, 64(8), 1001-1006.
- Lennerz, B. S., Alsop, D. C., Holsen, L. M., Stern, E., Rojas, R., Ebbeling, C. B., Goldstein, J. M., & Ludwig, D. S. (2013). Effects of dietary glycemic index on brain regions related to reward and craving in men. The American journal of clinical nutrition, 98(3), 641–647. https://doi.org/10.3945/ajcn.113.064113
- Lecerf, J. M., Arnoldi, A., Rowland, I., Trabal, J., Widhalm, K., Aiking, H., & Messina, M. (2020). Soyfoods, glycemic control and diabetes. Nutrition clinique et métabolisme, 34(2), 141-148.
- Schwingshackl, L., Chaimani, A., Schwedhelm, C., Toledo, E., Pünsch, M., Hoffmann, G., & Boeing, H. (2019). Comparative effects of different dietary approaches on blood pressure in hypertensive and pre-hypertensive patients: a systematic review and network meta-analysis. Critical reviews in food science and nutrition, 59(16), 2674-2687.
by gl75FKPUUayArC | Feb 19, 2024 | Healthy Living, Soylution
Momen pergantian tahun biasanya menjadi momentum untuk menyusun resolusi-resolusi di tahun baru. Momentum ini biasanya disebut dengan “The Fresh-Start Effect” dan sangat mungkin untuk menjadi titik perubahan besar1. Umumnya, resolusi tahun baru berfokus pada hal tertentu, seperti kesehatan fisik, penurunan berat badan, mengubah kebiasaan makan, self improvement, kesehatan mental, dan pola tidur2.
Tapi tahukah kamu, kalau penyusunan resolusi akan berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaannya?
Penelitian membuktikan bahwa resolusi atau goals yang disusun berdasarkan pendekatan positif memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pencapaian yang disusun dengan pendekatan negatif2. Yuk intip beberapa inspirasi goals dengan pendekatan positif berikut, mungkin salah satunya bisa masuk menjadi goals kamu nih di tahun 2024!
Pertama
From this:
“saya tidak akan makan junkfood lagi”
To this:
“saya akan makan minimal satu porsi sayur dan satu porsi buah setiap harinya.”
Kedua
From this:
“saya tidak akan begadang”
To this:
“saya akan berusaha tidur maksimal pada pukul 10 malam.”
Ketiga
From this:
“saya tidak menjadi obesitas”
To this:
“saya ingin lebih bugar dan lebih kuat dengan berat badan ideal.”
Menjadi terdengar lebih mudah untuk dijalankan bukan? Walaupun terkadang goals menurunkan berat badan sering memiliki tantangan tersendiri karena banyak sekali ‘godaannya’. Seperti kalap makan saat menjalani program penurunan berat badan, mager untuk berolahraga, hingga food craving terhadap snack tinggi kalori.
Nah untuk membantu mewujudkan goals menurunkan berat badan dengan terhindar dari godaan food craving dan kalap makan, ternyata dengan meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi protein dan tinggi serat bisa sangat membantu loh! SOYJOY yang merupakan satu-satunya snack yang terbuat dari kedelai utuh, hadir untuk membantu mewujudkan resolusi-resolusi hidup sehatmu di Tahun 2024. SOYJOY merupakan snack bar yang tinggi protein dan tinggi serat karena terbuat dari #KebaikanKedelaiUtuh.
Pola makan tinggi protein juga terbukti dapat meningkatkan hormon rasa kenyang sehingga bantu kamu untuk tidak kalap makan3. Sedangkan serat merupakan komponen penting yang dibutuhkan oleh tubuh karena memiliki banyak manfaat, seperti membantu melancarkan pencernaan, membantu menjaga kadar gula darah, menciptakan efek kenyang lebih lama, dan dapat membantu menurunkan berat badan4,5.
Yuk mulai ganti camilan tinggi kalori dengan SOYJOY!
Referensi:
- Dai, H., Milkman, K. L., & Riis, J. (2014). The fresh start effect: Temporal landmarks motivate aspirational behavior. Management Science, 60(10), 2563-2582.
- Oscarsson, M., Carlbring, P., Andersson, G., & Rozental, A. (2020). A large-scale experiment on New Year’s resolutions: Approach-oriented goals are more successful than avoidance-oriented goals. PloS one, 15(12), e0234097. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0234097
- van der Klaauw, A. A., Keogh, J. M., Henning, E., Trowse, V. M., Dhillo, W. S., Ghatei, M. A., & Farooqi, I. S. (2013). High protein intake stimulates postprandial GLP1 and PYY release. Obesity, 21(8), 1602-1607.
- Ma, M., & Mu, T. (2016). Anti-diabetic effects of soluble and insoluble dietary fibre from deoiled cumin in low-dose streptozotocin and high glucose-fat diet-induced type 2 diabetic rats. Journal of Functional Foods, 25, 186-196.
- Villanueva-Suárez, M. J., Pérez-Cózar, M. L., Mateos-Aparicio, I., & Redondo-Cuenca, A. (2016). Potential fat-lowering and prebiotic effects of enzymatically treated okara in high-cholesterol-fed Wistar rats. International journal of food sciences and nutrition, 67(7), 828-833.
by gl75FKPUUayArC | Feb 18, 2024 | Healthy Living, Soylution
Pertanyaan pertama: Sudah cukup sehatkah berat badan kamu saat ini?
Salah satu cara untuk melihat status kesehatan dan status gizi adalah dengan membandingkan antara berat badan dan tinggi badan saat ini, atau yang lebih dikenal dengan nama Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Body Mass Index (BMI)1. Terdapat beberapa kategori yang melambangkan apakah status gizi dan berat badanmu saat ini sudah termasuk sehat atau belum, berikut kategorinya:
|
Kategori
|
IMT (kg/m²)
|
|
Sangat kurus
|
< 17,0
|
|
Kurus
|
17,0 – 18,4
|
|
Normal
|
18,5 – 25,0
|
|
Gemuk
|
25,1 – 27,0
|
|
Obesitas
|
> 27,0
|
Sumber: Pedoman Gizi Seimbang (2014)
Jadi, apakah berat badanmu sekarang sudah termasuk kategori sehat?
Pertanyaan kedua: Apakah masih suka skip makan?
Berdasarkan rekomendasi dari Kementrian Kesehatan RI, dalam sehari disarankan untuk mengonsumsi 5 porsi makanan yang terdiri dari 3 kali makan utama, dan 2 kali makanan selingan atau snacking. Hal ini tentu bukan tanpa sebab, karena pada beberapa penelitian membuktikan bahwa melewatkan waktu makan utama memiliki dampak negatif untuk tubuh.
Meskipun melewatkan makan dikaitkan dengan penurunan asupan energi, namun ternyata juga terdapat kaitan dengan peningkatan kalori setiap kali makan, peningkatan lemak darah (trigliserida), dan lemak viseral (lemak perut) yang lebih tinggi. Hal ini merupakan indikator kuat dari profil metabolisme yang merusak2. Melewatkan sarapan juga dapat meningkatkan resiko terkena Diabetes Melitus hingga 55%, peningkatan ini diperantarai oleh BMI3. Wah ternyata sepenting itu ya pola makan teratur untuk kesehatan tubuh kita. Sudahkah kamu makan dengan teratur?
Pertanyaan ketiga: Berapa kali kamu berolahraga dalam 1 minggu?
Olahraga teratur tentu memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti mengurangi stress dan kecemasan, meningkatkan kekuatan otot dan tulang, hingga menurunkan resiko penyakit-penyakit tidak menular4. Dalam satu minggu kita direkomendasikan untuk melakukan olahraga sebanyak 3-5 kali dengan durasi setiap latihannya selama 30 hingga 60 menit5. Nah, sudah berapa kali nih kamu rutin melakukan olahraga dalam seminggu?
Apakah ketiga pertanyaan tersebut sudah bisa kamu jawab dengan lebih baik?
Tidak terasa ya, 7 varian SOYJOY saat ini sudah menemani resolusimu hingga hari ini. Mulai dari menjadi pilihan snacking bergizi tinggi protein dan tinggi serat yang bisa bantu jaga berat badanmu, snack bar yang bantu jaga gula darah karena memiliki indeks glikemik yang rendah, hingga menjadi pilihan makanan ringan saat berolahraga biar kamu gak kalap makan sehabis olahraga.
Tapi tenang kalau kamu belum bisa menjawab pertanyaan refleksi tadi dengan baik, MinSOY akan setia menemani kamu kok untuk resolusi yang lebih sehat di tahun 2024. Jadi, udah siap menyusun resolusi tahun depan?
Referensi:
- Oniszczenko, W., & Stanisławiak, E. (2019). Association between sex and body mass index as mediated by temperament in a nonclinical adult sample. Eating and Weight Disorders-Studies on Anorexia, Bulimia and Obesity, 24, 291-298.
- House, B. T., Cook, L. T., Gyllenhammer, L. E., Schraw, J. M., Goran, M. I., Spruijt‐Metz, D., … & Davis, J. N. (2014). Meal skipping linked to increased visceral adipose tissue and triglycerides in overweight minority youth. Obesity, 22(5), E77-E84.
- Ballon, A., Neuenschwander, M., & Schlesinger, S. (2019). Breakfast skipping is associated with increased risk of type 2 diabetes among adults: a systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. The Journal of nutrition, 149(1), 106-113.
- Abou Elmagd, M. (2016). Benefits, need and importance of daily exercise. Int. J. Phys. Educ. Sports Health, 3(5), 22-27.
- Kementrian Kesehatan RI. (2017). Buku Saku Ayo Bergerak, Lawan Obesitas!. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
by gl75FKPUUayArC | Feb 17, 2024 | Healthy Living, Soylution
Berbicara tentang berat badan, banyak orang yang melihat berat badan hanya terpatok pada angka yang ada di timbangan saja. Tapi ternyata berat badan kita bukan hanya sekedar angka loh! Ada banyak sekali komposisi tubuh yang termasuk dalam angka tersebut.
Pada dasarnya, komposisi tubuh kita terdiri dari 4 hal, yaitu air, tulang, otot, dan lemak. Komposisi tubuh ini dapat diukur menggunakan sebuah alat bernama Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)1 atau timbangan berat badan yang memiliki kemampuan mengukur komposisi tubuh. Ada beberapa alasan mengenai pentingnya memperhatikan komposisi tubuh, seperti mencegah penyakit kronis2,3, menentukan pola makan yang tepat, dan menetukan jenis olahraga yang tepat sehingga penurunan berat badanmu dapat lebih efektif4. Setidaknya ada 3 komposisi tubuh ini yang harus kamu perhatikan:
1. Lemak tubuh
Lemak tubuh adalah salah satu komposisi tubuh yang perlu diperhatikan karena terbukti memiliki hubungan langsung dengan peningkatan resiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan diabetes5. Angka normal persen lemak tubuh adalah <20% untuk laki-laki dan <30% untuk perempuan6,7. Faktor paling besar yang dapat menyebabkan peningkatan persen lemak tubuh adalah kurangnya aktivitas fisik8. Sehingga sangat disarankan untuk melakukan olahraga minimal 30 menit per hari dengan jenis olahraga kardio, seperti berenang, bersepeda, dan berlari yang dapat menjadi pilihan terbaik untuk menurunkan persen lemak tubuh.
Selain itu asupan kalori harian yang berlebih juga akan ditimbun menjadi jaringan lemak9. Agar tidak kalap makan setelah berolahraga, kamu bisa konsumsi SOYJOY yang kaya akan protein dan serat karena terbuat dari kebaikan kedelai utuh, sehingga bisa bantu kamu untuk kenyang lebih lama loh!
2. Otot tubuh
Otot merupakan komposisi tubuh yang berperan sebagai penggerak tubuh sehingga jumlahnya dapat berubah tergantung dari aktivitas fisik yang dijalani. Selain itu otot memiliki fungsi penting dalam metabolisme tubuh yaitu sebagai ‘pabrik energi’ dan penyimpan gula10.
Penting untuk memperhatikan persen otot tubuh agar minimal berada di rentang normal, yaitu >33% untuk laki-laki dan >26% untuk perempuan11. Cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga atau meningkatkan otot tubuh adalah dengan melakukan olahraga strength atau kekuatan, seperti push-up, sit-up, atau olahraga menggunakan beban lainnya. Menjaga kecukupan asupan protein harian juga dapat menjaga otot tubuh, jadi pastikan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein baik dari makan besar ataupun cemilan kamu, ya12!
Salah satu cemilan tinggi protein dari kebaikan kedelai utuh yang praktis dan bisa kamu dapatkan dengan mudah adalah SOYJOY. Sekarang kamu menikmati SOYJOY dalam varian rasa yang lebih banyak dengan hadirnya 2 varian baru, yaitu SOYJOY Tropical Cranberries dan Lekker & Nuts. Udah cobain belum nih?
3. Lemak visceral
Lemak visceral adalah jaringan lemak yang terakumulasi di daerah perut dan membungkus organ-organ yang ada di perut. Apabila jumlahnya berlebih, lemak visceral dapat memicu resistensi insulin dan inflamasi kronis pada tubuh yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, hipertensi, dan diabetes melitus13,14,15.
Lemak visceral juga berkontribusi kepada besarnya lingkar perut yang jauh lebih berbahaya dampaknya16. Maka sangat disarankan untuk memiliki lemak visceral <10 serta lingkar perut <80 cm untuk wanita dan <90 cm untuk laki-laki17.
Sekarang kamu sudah aware kan kalo ternyata angka berat badan terdiri dari banyak komposisi tubuh yang harus diperhatikan juga? Jangan hanya terpatok pada angka ya, tapi lebih dari itu, ayo mulai perhatikan komposisi otot dan lemak tubuhmu! SOYJOY akan selalu setia nemenin kamu kok, karena kebaikan kedelai utuhnya, bantu jaga berat badan kamu.
Referensi:
- Khalil, S. F., Mohktar, M. S., & Ibrahim, F. (2014). The theory and fundamentals of bioimpedance analysis in clinical status monitoring and diagnosis of diseases. Sensors, 14(6), 10895-10928.
- Jastreboff, A. M., Kotz, C. M., Kahan, S., Kelly, A. S., & Heymsfield, S. B. (2019). Obesity as a disease: the obesity society 2018 position statement. Obesity, 27(1), 7-9.
- Bosy-Westphal, A., Braun, W., Geisler, C., Norman, K., & Müller, M. J. (2018). Body composition and cardiometabolic health: the need for novel concepts. European journal of clinical nutrition, 72(5), 638-644.
- Sedlmeier, A. M., Baumeister, S. E., Weber, A., Fischer, B., Thorand, B., Ittermann, T., … & Leitzmann, M. F. (2021). Relation of body fat mass and fat-free mass to total mortality: results from 7 prospective cohort studies. The American Journal of Clinical Nutrition, 113(3), 639-646.
- Zeng, Q., Dong, S. Y., Sun, X. N., Xie, J., & Cui, Y. (2012). Percent body fat is a better predictor of cardiovascular risk factors than body mass index. Brazilian Journal of Medical and Biological Research, 45, 591-600.
- Lohman, T. G. (1986). Applicability of body composition techniques and constants for children and youths. Exercise and sport sciences reviews, 14, 325-357.
- Nagamine S. Assessment of obesity from skinfold thickness. Nihon-ishikai-zassi. 1972;68.
- Zanovec, M., Lakkakula, A. P., Johnson, L. G., & Turri, G. (2009). Physical activity is associated with percent body fat and body composition but not body mass index in white and black college students. International journal of exercise science, 2(3), 175.
- Monteiro, P. A., Antunes, B.deM., Silveira, L. S., Christofaro, D. G., Fernandes, R. A., & Freitas Junior, I. F. (2014). Body composition variables as predictors of NAFLD by ultrasound in obese children and adolescents. BMC pediatrics, 14, 25. https://doi.org/10.1186/1471-2431-14-25.
- Moore, D. R., & Philp, A. (2020). Nutritional Strategies to Promote Muscle Mass and Function Across the Health Span. Frontiers in Nutrition, 7, 185.
- Omron Healthcare Asia Pacific.
- Stokes, T., Hector, A. J., Morton, R. W., McGlory, C., & Phillips, S. M. (2018). Recent perspectives regarding the role of dietary protein for the promotion of muscle hypertrophy with resistance exercise training. Nutrients, 10(2), 180.
- Pradana, A., Seno, K., & Puruhita, N. (2014). Hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan nilai lemak viseral (Studi kasus pada mahasiswa kedokteran Undip) (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine Diponegoro University).
- Susantini, P. (2021). Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Persen Lemak Tubuh, dan Lemak Viscelar di Kota Semarang. Jurnal Gizi, 10(1), 51-59.
- Sofa, I. M. (2018). Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita The Incidence of Obesity, Central Obesity, and Excessive Visceral Fat among Elderly Women. Amerta Nutr, 228-36.
- Rahma, A., & Baskari, P. S. (2019). Pengukuran Indeks Massa Tubuh, asupan lemak, dan asupan natrium kaitannya dengan kejadian hipertensi pada kelompok dewasa di Kabupaten Jombang. Ghidza Media Jurnal, 1(1), 53-62.
- Kementrian Kesehatan RI. (2019). Yuk, Sobat Sehat Cek Lingkar Perut Anda. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
by gl75FKPUUayArC | Dec 23, 2023 | Healthy Living, Soylution
Tentang SOYJOY Nutritionist Award
SOYJOY Nutritionist Award (SNA) adalah apresiasi bagi nutrisionis/ahli gizi dan mahasiswa gizi yang berprestasi atas program atau kegiatan pelayanan gizi kepada masyarakat dan pasien di rumah sakit/puskesmas/masyarakat dalam peningkatan kesehatan dan gizi di Indonesia. Pada 27 Januari 2024, SOYJOY Nutritionist Award akan kembali digelar untuk kali kedua. Pada tahun keduanya ini SNA memberikan kesempatan nutrisionis/ahli gizi dan mahasiswa gizi memenangkan kategori award lebih banyak. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini antara lain :
- Memotivasi semua nutritionis/ahli gizi untuk terus semangat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
- Mengajak setiap nutritionis/ahli gizi untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan agar bisa selalu memberikan pelayanan yang terbaik.
- Mendorong nutritionis / ahli gizi untuk lebih berperan dalam upaya meningkatkan kesadaran hidup sehat masyarakat Indonesia.
SOYJOY Nutritionist Award tahun 2024 hadir dengan 3 kategori:
- Nutritionist Hospital/Puskesmas/Dinkes
- Nutritionist Freelance/Sport Nutrition/Nutripreneur
- Nutrition Student Organization (group/Himpunan Gizi)
Syarat dan Ketentuan Nutrisionis Hopital/Puskesmas/Dinkes dan Nutrisionis Freelance/Sport Nutrition/Nutripreneur
- Peserta adalah individu atau kelompok dengan latar belakang pendidikan ilmu gizi (lulusan gizi)
- Secara konsisten dan dapat terukur menjalankan program/kegiatan gizi yang dapat berdampak positif terhadap penanganan gizi di masyarakat.
- Karya/program/kegiatan dapat berupa pengabdian masyarakat, inovasi dibidang gizi atau karya lainnya yang dapat berdampak positif untuk perbaikan gizi di Indonesia.
- Karya yang di submit harus bersifat original yang dijalankan secara daring atau luring selama tahun 2023.
- Karya/program/kegiatan disajikan dalam bentuk PPT (maksimal 8 slide diluar slide pembuka dan penutup) terdiri atas latar belakang, tujuan, gambaran kegiatan, hasil dan evaluasi program.
- PPT yang dibuat kemudian di convert dalam format file PDF (max 10 MB) dan di email ke SOYJOYAWARD@AIO.CO.ID dengan judul email dan nama file Nama Anda _Insatansi_Kategori.
- Setelah peserta mengirimkan email, pantia akan mengirimkan email konfirmasi dan link pendaftaran ulang.
Syarat dan Ketentuan Student Nutritionist Program
- Peserta adalah organisasi mahasiswa gizi dengan latar belakang pendidikan ilmu gizi (mahasiswa gizi)
- Secara konsisten dan dapat terukur menjalankan program/kegiatan gizi yang dapat berdampak positif terhadap penanganan gizi di masyarakat.
- Karya/program/kegiatan dapat berupa pengabdian masyarakat, inovasi dibidang gizi atau karya lainnya yang dapat berdampak positif untuk perbaikan gizi di Indonesia.
- Karya yang di submit harus bersifat original yang dijalankan secara daring atau luring selama tahun 2023.
- Karya/program/kegiatan disajikan dalam bentuk PPT (maksimal 8 slide diluar slide pembuka dan penutup) terdiri atas latar belakang, tujuan, gambaran kegiatan, hasil dan evaluasi program.
- PPT yang dibuat kemudian di convert dalam format file PDF (max 10 MB) dan di email ke SOYJOYAWARD@AIO.CO.ID dengan judul email dan nama file Nama Anda _Insatansi_Kategori.
- Setelah peserta mengirimkan email, pantia akan mengirimkan email konfirmasi dan link pendaftaran ulang.
Kriteria Penilaian :
1. Tantangan
Tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan/program dan bagaimana kreatifitas dalam menjawab tantangan tersebut
2. Inovasi
Pemikiran yang out of the box dan pendekatan yang belum pernah diterapkan secara luas untuk mengatasi masalah yang ada
3. Menginspirasi
Karya/program/kegiatan dapat menginpirasi nutrisionis/ahli gizi lainnya dan dapat di terapkan
4. Dampak Positif
Bagaimana kesuksesan program dalam memecahkan masalah yang ada dan memberikan dampak positif yang dapat terukur baik kualitatif ataupun kuantitatif
5. Komunikasi
Penyampaian kegiatan secara tertulis (PPT) atau langsung (presentasi) kepada dewan juri.
Jadwal Pendaftaran dan Penilaian
1. Tahap Submision Online : Desember 2023 – 12 Januari 2024
2. Tahap Seleksi & Penilaian : 13-19 Januari 2024
3. Online Presentasi (TOP 3) kepada dewan juri : 20 Januari 2024*
4. Pengumuman Pemenang pada Webinar Hybrid : 27 Januari 2024
*dapat berubah
Segera daftarkan karya/program Anda dan menangkan award sebagai SOYJOY Nutritionist of The Year 2023, piagam penghargaan serta 5 gram emas sebagai bentuk apresiasi. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia di nomor whatsapp 0822-3031-2014 (Reyvan).
by gl75FKPUUayArC | Dec 2, 2023 | Healthy Living, Soylution
Tentang SOYJOY National Nutritionist Gathering 2023
Diabetes, suatu kondisi kronis yang menghantui jutaan orang di seluruh dunia, memerlukan penanganan yang hati-hati dan dukungan dari berbagai professional kesehatan. Diantara para professional ini, nutrisionis memainkan peran penting dalam membantu individu dengan diabetes menentukan pilihan makanan yang tepat dan menjalani hidup yang lebih sehat. Menyadari pentingnya kontribusi dari rekan-rekan nutrisionis, SOYJOY dengan bangga mempersembahkan SOYJOY National Nutritionist Gathering (SNNG) dengan tema “Nutritionist and The Important Role for Managing Diabetes” pada Sabtu, 16 November 2023 pukul 08:30-15:00 WIB. SOYJOY National Nutritionist Gathering yang sebelumnya bernama SOYJOY National Nutritionist Webinar kini hadir kembali dengan konsep yang lebih menarik yakni hybrid (daring dan luring)!
Mengikuti SOYJOY National Nutritionist Gathering memberikan kesempatan unik untuk memperdalam pemahaman Anda tentang hubungan antara gizi dan diabetes. Baik Anda nutrisionis berpengalaman, penyedia layanan kesehatan, atau mahasiswa yang bercita-cita terjun di bidang ini, acara ini menawarkan pengetahuan berharga dan kesempatan untuk berjejaring dengan pakar gizi di Indonesia.
Topik dan Pembicara :
Opening Speech
Kombes (Pol) Rudatin, SSt,MK, SKM, MS.i
Ketua Umum DPP PERSAGI (*to be confirm)
Keynote Speaker
- Maria Endang Sumiwi, MPH
Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat KEMENKES RI (*to be confirm)
Understanding The Diabetes Lanscape in Indonesia
Seminar Sesi 1
Soybean -The Underrated Superfood and The Truth About Low Glycemic Index (GI) Food for Controlling Blood Sugar
- Dr. Fendy Susanto, MSc, CSP.
Unlocking The Benefit of Soyfood and Low Glycemic Index (GI) Snack for Healthy Living
Seminar Sesi 2
- Fitri Hudayani, S.ST, S.Gz.MKM,RD
Nutrition Care Plan and Diabetes Management Update for Pregnancy: How to Maternal Diet Affects to Gestational and Pre-Gestational Diabetes
- Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
The Importance of Count Carbohydrate Intake in Diabetes Patient: Carbohydrate Counting Method
Tata Cara Pembelian Tiket dan Registrasi Acara :
Berbeda dengan tahun sebelumnya, saat ini Anda dapat mengikuti acara secara daring melalui aplikasi zoom atau luring di Mercure Hotel Jalan Sabang – Jakarta dan berikut tata cara pendaftarannya :
1. Tiket Peserta Seminar Daring (online)
- Beli Online – SOYJOY National Nutritionist Gathering package di ecommerce TOKOPEDIA atau anda dapat mengakses link berikut: https://linktr.ee/soyjoyNNG2023
- Setelah melakukan pembelian, screen capture invoice pembelian anda sebagai bukti telah membeli tiket SNNG (Nomor Invoice merupakan kode regitrasi anda, contoh : INV/20231006/MPL/1565808805)
- Lakukan Registrasi ulang dengan mengisi data peserta, nomor invoice dan mengunggah (upload) bukti invoice yang telah di screen capture sebelumnya melalui link berikut : https://bit.ly/REGISTRASINNG_ONLINE
Setiap peserta yang telah membeli tiket di TOKOPEDIA wajib melakukan regitrasi ulang.
- Setelah selesai melakukan pendaftaran ulang, panitian akan melakukan verifikasi secara manual untuk data yang Anda upload. Peserta yang lolos verifikasi akan di invite ke group whatsapp SOYJOY National Nutritionist Gathering 2023.
- Link acara akan dikirimkan ke email anda 2 jam sebelum acara dimulai. Sehingga pastikan alamat email yang anda daftarkan sudah benar dan kami rahapkan anda untuk secara berkala cek email setelah melakukan registrasi online.
Fasilitas yang didapatkan oleh peserta Online :
- E- Sertifikat ber-SKP KEMENKES RI (1 SKP)
- 8 Bar SOYJOY
- Produk Sebamed khusus 250 pendaftar pertama
- Produk Senka Perfect Whip U 50g
- Voucher bebas ongkir hingga 10.000,- (ketersediaan terbatas)
- Doorprize dengan total hadiah jutaan rupiah
2.Tiket Peserta Seminar Luring (Offline)
- Beli Offiline – SOYJOY National Nutritionist package di ecommerce TOKOPEDIA atau anda dapat mengakses link berikut : https://linktr.ee/soyjoyNNG2023
- Setelah melakukan pembelian, screen capture invoice pembelian anda sebagai bukti telah membeli tiket SNNG (Nomor Invoice merupakan kode regitrasi anda, contoh : INV/20231006/MPL/1565808805)
- Lakukan Registrasi ulang dengan mengisi data peserta, nomor invoice dan mengunggah (upload) bukti invoice yang telah di screen capture sebelumnya melalui link berikut : https://bit.ly/REGISTRASINNG_OFFLINE Setiap peserta yang telah membeli tiket di TOKOPEDIA wajib melakukan regitrasi ulang.
- Setelah selesai melakukan pendaftaran ulang, panitian akan melakukan verifikasi secara manual untuk data yang Anda upload. Peserta yang lolos verifikasi akan dikirimkan undangan elektronik melalui email anda.
- Peserta dapat menghadiri acara secara offline di Mercure Hotel Jalan Sabang – Jakarta dengan cara menunjukkan undangan elektronik yang telah di email panitia.
Fasilitas yang didapatkan oleh peserta offline :
- E- Sertifikat ber-SKP KEMENKES RI (1 SKP)
- Makan siang dan 2x coffee break* (khusus untuk peserta offline)
- 14 Bar SOYJOY
- Produk Sebamed khusus 250 pendaftar pertama
- Produk Senka Perfect Whip U 50g
- 7 botol Fibe Mini
- Voucher Sozo Skin Clinic
- Voucher bebas ongkir hingga 10.000,- (ketersediaan terbatas)
- Doorprize dengan total hadiah jutaan rupiah
- Photobooth
Contact Person Pantia : Reyvan 0822-3031-2014 (Whatsapp Only)
Page 3 of 115«12345...102030...»Last »