by gl75FKPUUayArC | Feb 4, 2019 | Healthy Living
Punya cita-cita menurunkan berat badan yang tak kunjung jadi kenyataan? Barangkali sudah waktunya mencoba metode piring. Meski tak menjanjikan penurunan berat badan secara drastis, metode piring bisa membantu kamu mendapatkan berat badan ideal dalam jangka panjang.
Kelebihan lainnya, metode piring banyak direkomendasikan oleh pakar kesehatan, karena bisa menghindarkan kamu dari risiko kekurangan gizi seperti ketika mencoba metode fad diet. Bukan hanya itu, metode piring juga cocok bagi penyandang diabetes, karena dapat membatasi konsumsi makanan yang bisa mengganggu kestabilan kadar gula darah. Sudah siap mencoba?
Garis Imajiner Untuk Membagi Isi Piring
Langkah pertama dalam menerapkan metode piring adalah membuat garis imajiner di atas piring untuk membagi jenis-jenis makanan yang akan dikonsumsi. Ingat, terapkan garis imajiner ini pada setiap piring yang kamu gunakan untuk wadah bersantap setiap hari. Caranya seperti berikut:
1. ½ bagian piring:
Penuhi bagian ini dengan aneka jenis sayur yang tidak mengandung tepung, seperti brokoli, wortel, bayam, bokcoy, dan selada. Bila hendak dijadikan salad, usahakan sesedikit mungkin menggunakan dressing yang tinggi Sebagai alternatif dressing, kamu bisa memilih minyak zaitun, perasan lemon, yogurt, dan aneka rempah.
2. ¼ bagian piring:
Bagian ini ditujukan untuk sumber karbohidrat kompleks, yang berasal dari aneka jenis makanan berbahan wholegrain (gandum utuh). Karbohidrat kompleks butuh waktu lebih lama untuk dicerna di dalam tubuh sehingga mampu memberikan suplai energi secara Kamu bisa memilih nasi merah, nasi hitam, oatmeal, serta roti dan pasta dari gandum utuh.
3. ¼ bagian piring:
Ini adalah area untuk sumber protein. Asupan protein amat penting untuk mendukung proses pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh. Ketimbang daging merah, perbanyak sumber protein dari daging putih, seperti ikan dan unggas. Untuk daging unggas, sebaiknya hindari Selain sumber protein hewani, kamu juga bisa mendapatkan protein dari telur, kacang-kacangan seperti kedelai, almond, dan walnut, serta biji-bijian seperti biji chia, quinoa, dan wijen.
Tambahan Zat Gizi Lainnya
Selain aneka jenis makanan yang diletakkan di atas piring, tambahkan pula asupan nutrisi dari jenis makanan berikut ini:
1. Sumber vitamin.
Sertakan satu porsi buah-buahan sebagai sumber vitamin harian. Pilih warna yang berbeda untuk setiap jadwal makan buah, supaya kamu bisa mendapatkan asupan nutrisi yang berbeda-beda. Jika hendak makan produk susu, pilih yang rendah Yogurt yang dicampur potongan buah adalah pilihan yang baik untuk snack di sela waktu makan.
2. Lemak
Lemak sehat seperti asam lemak omega-3, 6, dan 9, amat penting perannya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Asupan lemak baik bisa diperoleh dari buah avokad, ikan berlemak, serta minyak zaitun.
3. Snack

Jika tak sempat menyiapkan makanan sendiri atau ingin menikmati snack di sela kesibukan, kamu bisa memilih SOYJOY. SOYJOY terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan yang dikeringkan sehingga memiliki kandungan karbohidrat kompleks, serat, protein, dan vitamin yang diperlukan tubuh untuk memelihara kesehatan dan berat badan ideal.
Dengan menerapkan metode piring, kamu bisa memastikan kecukupan asupan gizi harian, menyeimbangkan kadar gula darah, sekaligus memelihara berat badan ideal.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Jan 30, 2019 | Healthy Living
Masih muda, bukan berarti kamu bebas dari ancaman diabetes. Gaya hidup sedentari (malas bergerak) bisa menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Selama ini, diabetes identik dengan penyakit yang menyerang orang berusia di atas 40 tahun. Tapi sekarang, rentang umur penyandang diabetes semakin muda. Penelitian skala dunia menyatakan bahwa kasus diabetes mengalami peningkatan signifikan di kalangan remaja dan dewasa muda. Meski belum ada data pasti, kasus diabetes pada usia muda di Indonesia juga cenderung meningkat selama beberapa tahun terakhir. Ini berbahaya, karena diabetes bisa memicu penyakit komplikasi yang rata-rata mengancam jiwa. Bagaimana cara mengatasinya?
Gaya hidup sedentari alias malas bergerak

Hasil riset yang terbit di jurnal Diabetes Care (2012) menyatakan bahwa jumlah remaja penyandang diabetes di Amerika akan melonjak drastis pada tahun 2050, yaitu 49% (diabetes tipe 2) dan 23% (diabetes tipe 1) dibandingkan tahun 2012. Hal serupa juga terjadi di Inggris. Berdasarkan data yang dihimpun Royal College of Paediatrics and Child Health pada tahun 2013 sampai 2016, jumlah penyandang diabetes tipe 2 di bawah umur 25 tahun di negara itu melonjak 41%.
Graham MacGregor, profesor di bidang kesehatan kardiovaskular dari Queen Mary University of London menyatakan bahwa hal ini ada hubungannya dengan peningkatan kasus obesitas di kalangan anak dan remaja. Pasalnya, 4 dari 5 penyandang diabetes juga dinyatakan mengalami kondisi kegemukan atau obesitas. Gaya hidup tidak sehat, yaitu pola makan yang keliru dan kebiasaan malas bergerak, adalah biang keladi munculnya “wabah” obesitas di kalangan muda.
Menurut MacGregor, mayoritas pasien obesitas memang bermukim di kota-kota besar, di mana kemajuan teknologi telah berhasil menghadirkan kemudahan di berbagai bidang. Tapi yang jadi masalah, berbagai kemudahan itu malah membuat kalangan muda perkotaan menjadi malas bergerak. Pasalnya, segala sesuatu bisa dilakukan lewat smartphone sambil duduk-duduk di sofa, mulai dari memesan sarana transportasi, membeli makanan, sampai mencari hiburan.
Makan sehat dan aktif secara fisik

Itu sebabnya, langkah pencegahan perlu dilakukan sesegera mungkin. Perbaikan gaya hidup, salah satunya membiasakan diri lebih aktif bergerak, adalah kuncinya. Selain mulai rutin berolahraga—setidaknya berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari, biasakan pula melakukan berbagai aktivitas fisik dalam keseharian. Misalnya, memilih berjalan kaki atau naik sepeda kala bepergian ke tempat yang dekat atau mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tanpa bantuan ART.
Pola makan sehari-hari juga perlu dikoreksi. Bukan hanya menakar porsi makan sesuai kebutuhan, seleksi pula jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh. Perbanyak asupan sayur dan buah yang kaya kandungan serat, vitamin, dan mineral. Pilih pula jenis makanan yang memiliki nilai IG (indeks glikemik) rendah agar tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah setelah disantap, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, serta nasi merah.
Kalau mau praktis, kamu bisa menyantap SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan yang dikeringkan. SOYJOY bisa menjadi #soylution sehat bagi kamu yang ingin ngemil tanpa dihantui perasaan bersalah. SOYJOY kaya kandungan serat, protein, dan vitamin yang menyehatkan. Komposisi serat dan karbohidrat kompleks di dalam SOYJOY juga akan membuat kamu merasa kenyang lebih lama, sehingga tidak tergoda untuk makan berlebihan.
Ingin menjalani hidup lebih sehat? SOYJOY solusinya.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Jan 29, 2019 | Healthy Living
Meski tinggi nilai gizi dan banyak memberikan manfaat bagi kesehatan, masih banyak orang yang ragu mengonsumsi kedelai karena mempercayai mitos-mitos yang menyesatkan berikut ini.
Mitos 1: Kedelai bisa memicu kanker payudara

Faktanya: Mitos ini berawal pada tahun 1998, ketika sebuah penelitian menyatakan bahwa konsumsi isoflavon (komponen dalam kedelai yang memiliki senyawa kimia menyerupai hormon estrogen) bisa memicu pertumbuhan tumor pada payudara hewan percobaan. Hanya saja, tak pernah ada bukti langsung bahwa konsumsi kedelai lah yang menyebabkan pertumbuhan tumor tersebut. Selain itu, tubuh manusia juga memproses isoflavon secara berbeda dengan tubuh hewan, sehingga hasil penelitian terdahulu dengan hewan percobaan tidak bisa dinyatakan berlaku pada manusia. Penelitian lain pada manusia yang dilakukan pada tahun 2006 bahkan menyatakan bahwa konsumsi kedelai bisa mengurangi risiko kematian dan kemunculan kanker berulang pada penderita kanker payudara. Karena itu, American Cancer Society dan American Institute for Cancer Research menyatakan bahwa pasien kanker payudara dapat mengkonsumsi kedelai dengan aman.
Mitos 2: Pria sejati pantang makan kedelai

Faktanya: Berhubung kedelai mengandung isoflavon yang bisa berfungsi seperti hormon estrogen di dalam tubuh, banyak orang menuding bahwa konsumsi kedelai bisa menurunkan level hormon testosteron sehingga mengakibatkan gerak-gerik pria menjadi lebih “gemulai”. Padahal, tidak pernah ada bukti klinis yang mendukung pernyataan tersebut. Hasil studi menyatakan bahwa konsumsi kedelai di atas porsi rata-rata pun tidak mengakibatkan perubahan apa pun pada tubuh pria. Malahan, salah satu penelitian membuktikan bahwa konsumsi kedelai bisa membantu mengurangi risiko kanker prostat pada pria.
Mitos 3: Kedelai bukanlah sumber protein yang baik

Faktanya: Penelitian yang dilakukan di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, Amerika, menyatakan bahwa kedelai memiliki kandungan protein yang komplet. Satu cangkir kedelai matang mengandung sekitar 22 gram protein, yang kira-kira setara dengan seporsi daging steak. Itu sebabnya, kedelai dan aneka produk olahannya merupakan sumber protein yang amat baik sebagai pengganti asupan protein dari daging merah, terutama bagi mereka yang menerapkan pola makan vegetarian. Keunggulan lain dari protein kedelai adalah merupakan protein yang rendah lemak jenuhnya, tidak seperti protein hewani.
Mitos 4: Makan kedelai bisa menurunkan kesuburan

Faktanya: Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2009 menyatakan bahwa konsumsi kedelai oleh wanita yang berada dalam kondisi pra-menopause (memasuki masa menopause) bisa mengakibatkan sedikit penurunan pada kadar dua hormon penting yang terkait dengan kesuburan. Hanya saja, ada banyak hasil penelitian lain yang justru membuktikan bahwa konsumsi kedelai dan jenis kacang-kacangan lainnya amat disarankan apabila kamu hendak memulai program kehamilan. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa masalah kesuburan justru dialami oleh wanita yang terlalu banyak mengonsumsi protein hewani, dan bukannya protein dari tumbuhan seperti yang terkandung dalam kedelai.
Mitos 5: Konsumsi kedelai mengakibatkan pria punya payudara besar

Faktanya: Anggapan ini muncul setelah mencuatnya kasus tentang dua pria yang mengaku mengalami efek muncul payudara setelah menyantap kedelai. Yang pertama adalah pemuda vegan berusia 19 tahun yang biasa makan 12-20 porsi kedelai per hari. Pria lainnya adalah kakek berusia 60 tahun yang setiap hari minum 3 L susu kedelai. Dengan kata lain, konsumsi kedelai keduanya amat sangat melampaui rata-rata konsumsi harian normal. Selain itu, penelitian yang dilakukan di St. Catherine University, Amerika, dan beberapa penelitian lainnya juga menyatakan tak ada bukti bahwa konsumsi kedelai mampu mempengaruhi level hormon pria. Intinya, selama dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya, konsumsi kedelai justru bisa mendatangkan banyak manfaat pada pria maupun wanita.
Dengan fakta-fakta yang disebutkan di atas, tentunya tidak ada lagi keraguan tentang manfaat sehat mengonsumsi kedelai. Yang menyenangkan, kamu bisa mendapatkan #KebaikanKedelai dengan mengonsumsi SOYJOY. Snack sehat yang tinggi serat dan protein ini bisa menjadi #Soylution untuk gaya hidup sehat kamu setiap hari.
Sumber:
by gl75FKPUUayArC | Jan 25, 2019 | Healthy Living
Berapa ukuran lingkang pinggang kamu? Bila belum tahu, segera periksa, untuk memastikan apakah lingkar pinggang kamu termasuk ideal atau tidak. Menurut IDF (International Diabetes Federation), lingkar pinggang yang normal untuk laki-laki adalah lebih kecil dari 102 cm, dan perempuan lebih kecil dari 88 cm. Mengapa penting mengetahui lingkar pinggang? Karena memengaruhi kesehatan kamu, ukuran lingkar pinggang di atas normal dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang terjadi secara bersamaan seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa. Kondisi ini membuat penderitanya berisiko tinggi mengalamipenyakit jantung, stroke, dan diabetes.Untuk menjaga ukuran lingkar pinggang tetap ideal atau untuk mengurangi ukurannya, inilah beberapamakanan terbaik dan terburuk yang perlu kamu pahami. Kurangi yang buruk dan konsumsi yang baik untuk mengurangi risiko penyakit sindrom metabolik, sekaligus membuat penampilan kamu lebih baik.
Makanan Terburuk
Jauhi makanan ini dari piring makan Anda bila tidak ingin ukuran lingkar pinggang kamu bertambah.
1.Biji-bijian olahan

Biji-bijian yang terlalu banyak diproses akan kehilangan nutrisi berharganya. Pada dasarnya, biji-bijian yang terlalu banyak diproses hanya terdapat karbohidrat dengan sedikit nutrisi. Contoh sumber karbohidrat yang terbuat dari biji-bijian olahan adalah nasi putih, tepung putih dan produk turunannya seperti roti putih, dan kue-kue kering.
2. Gula Tambahan

Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan konsumsi gula pasir tidak lebih dari 50 gram atau 4 sendok makan per hari. Sayangnya, kebanyakan dari kita mengonsumsi lebih dari itu. Contoh produk gula tambahan antara lain adalah minuman manis dan minuman soda, kue kering dan basah dan makanan manis lainnya. Ada juga produk makanan dan minuman yang nampaknya sehat tapi biasanya juga mengandung gula tambahan, seperti yogurt berperasa, granola dan saus.
3. Margarin

Margarin adalah salah satu makanan yang harus dibatasi asupannya karena mengandung lemak trans. Kita tahu bahwa lemak trans erat kaitannya dengan masalah kesehatan seperti sakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah, termasuk penambahan timbunan lemak di sekitar perut.
Makanan terbaik
4. Tinggi Serat

Para pakar kesehatan menganjurkan kamu mengasup minimal30 gram serat setiap hari. Penelitian menunjukkan, orang dengan asupan serat yang tinggi lebih bisa memertahankan indeks massa tubuh yang sehat dibandingkan dengan orang yang kekurangan serat.
5. Protein Rendah Lemak

Protein penting untuk perawatan otot dan membantu penurunan berat badan. Protein yang baik adalah protein yang rendah lemak jenuh dan sodium seperti kedelai. Camilan sehat yang tinggi protein dan serat seperti SOYJOY yang terbuat dari kedelai, bisa membantu kamu kenyang lebih lama, sehingga mampu menekan nafsu makan kamu. Selain itu, dikemas dengan praktis SOYJOY bisa kamu nikmati dimana saja.
6. Buah dan Sayuran

Seperti halnya kacang-kacangan dan biji-bijian, sayur dan buah juga adalah sumber serat yang utama. Mereka juga mengandung mikronutrisi yang penting untuk tubuh. Konsumsi sayuran beraneka warna adalah yang terbaik, hijau muda, hijau tua, oranye, merah dan putih.
7. Lemak Sehat

Tidak seperti lemak trans dan jenuh, lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda (PUFAs) adalah lemak sehat dan kebanyakan ditemukan dalam produk nabati seperti kacang-kacangan. Selain sumber nabati, asam lemak omega-3 (PUFAs) juga banyak terdapat pada ikan terutama ikan laut. Lemak sehat, selain menyehatkan jantung, juga memberi kamu rasa puas dan kenyang yang lebih sempurna dan lama. Akhirnya, kamu terhindar dari risiko makan berlebihan yang dapat membahayakan lingkar pinggang.
Selain pilihan makanan, cara memasak juga penting untuk membantu menjaga lingkar pinggang. Makanan lebih baik jika dipanggang, direbus atau dikukus ketimbang digoreng, terutama saat memasak daging.
Kesalahan dalam pengolahan makanan seperti diolah dalam minyak jenuh dan diberi gula tambahan, bisa membuat makanan sehat menjadi tidak sehat dan itu berarti bisa membuat lingkar pinggang kamu bertambah besar.
https://health.clevelandclinic.org/2016/07/dietitians-advice-best-worst-foods-waistline-summer
http://www.bistromd.com/weight-loss/9-best-and-worst-foods-for-your-waistline
by gl75FKPUUayArC | Jan 23, 2019 | Healthy Living
Memiliki tubuh ramping jadi keinginan banyak orang. Sayangnya, usaha menurunkan berat badan seringkali terhenti di tengah jalan ketika membayangkan beratnya perjuangan, seperti harus berolahraga setiap hari, tidak boleh ngemil, dan sebagainya. Ada yang bisa menerapkan dan membuahkan hasil yang diinginkan, banyak pula yang akhirnya merasa putus asa dan menyerah kalah sebelum target penurunan berat badan tercapai.
Sebenarnya, mendapatkan tubuh lebih ramping tidak sesulit yang dibayangkan, kok. Masih ingat pepatah yang bilang, sesuatu yang besar dimulai dari hal-hal kecil? Nah, ini bisa kamu terapkan dalam upaya penurunan berat badan. Simak langkah-langkah di bawah ini, ya.
Temukan Motivasi
Salah satu kesuksesan penurunan berat badan adalah kuatnya motivasi. Cobalah temukan motivasi yang membuat Anda benar-benar ingin menurunkan berat badan, misalnya agar Anda bisa memakai kembali jeans kesayangan Anda, untuk menurunkan kolesterol atau agar bisa hidup lebih lama bersama anak-anak, atau lainnya. Temukan “MENGAPA” harus menurunkan berat badan, dan ingatkan diri Anda setiap hari.
Untuk membantu Anda tetap konsisten dalam tujuan Anda, bergabunglah ke dalam komunitas-komunitas kebugaran, misalnya bergabung dengan gym, buat kelompok diet dengan beberapa teman, menyewa instruktur atau bergabung dengan komunitas kebugaran online. Ini bisa dijadikan motivasi semangat ketika Anda menghadapi tantangan atau kemunduran.
Mulai dengan Perubahan Kecil
1. Sarapan dengan telur

Sebuah penelitian pada tahun 2008 yang dipublikasikan di International Journal of Obesity, mengganti sarapan roti bagel dengan telur bisa membantu kamu menurunkan berat badan 65 persen lebih banyak. Subjek yang makan telur saat sarapan kehilangan berat badan, lemak tubuh dan lebar pinggang lebih besar dibandingkansubjek yang makan roti bagel dengan kalori yang sama. Kandungan protein telur yang lebih tinggi dapat membantu kamu tetap kenyang lebih lama dan menyebabkan makan lebih sedikit sepanjang hari.
2. Matikan televisi

Kebiasaan makan di depan layar televisi atau komputer, berefek buruk pada berat badan kamu. Studi menunjukkan bahwa makan sambil menonton televisi membuat kita makan 40% lebih banyak dari biasanya. Sehingga untuk menurunkan berat badan tanpa pengorbanan besar, matikan televisi, komputer dan jauhkan telepon genggam kamu saat makan dan berkonsentrasilah pada makanan supaya kamu menyadari sudah berapa banyak makanan yang sudah kamu makan.
3. Piring kecil
Brian Wansink, Ph.D., seorang ilmuwan, menemukan fakta menarik bahwa orang yang makan dengan menggunakan piring kecil, ternyata 60% makan lebih sedikit dibandingkan mereka yang menggunakan piring besar.
4. Fokus pada masa depan

Mempunyai pandangan positif tentang masa depan, cenderung membawa kamu ke pilihan makanan yang lebih sehat, menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research. Sikap positif bahwa di masa depan kamu akan menjadi lebih sehat, lebih ramping, dan sebagainya, membuat kamu mengambil pilihan yang lebih baik di masa sekarang. Sehingga, alih-alih memberikan kebahagiaan sesaat dengan sepotong donat, kamu akan lebih memilih snack sehat yang tinggi protein dan serat seperti SOYJOY yang bisa memberikan kebahagiaan di ‘masa depan.’ Terbuat dari kedelai, SOYJOY bisa membuat kamu kenyang lebih lama sehingga cita-cita kamu untuk mendapatkan berat badan yang ideal di masa depan, lebih mudah terwujud.
5. Tambahkan buah & sayur

Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dapat membuat kamu kenyang lebih lama, ditambah nutrisi yang lebih banyak dan sedikit kalori. Untuk menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan tanpa merasa lapar, setidaknya konsumsi limaporsi buah atau sayuran setiap hari.
6. Mengurangi gula
Kamu penggemar kopi atau teh? Jangan hentikan kebiasaan kamu, tapi cukup kurangi gulanya. Mengurangi dua sendok teh gula dari kopi atau teh kamu setiap kali mengonsumsinya mungkin bukan perkara besar, tapi sangat penting untuk berat badan, karena bisa mengurangi sekitar 50 kalori.
7. Lebih aktif

Jika kamu lebih sering bermain gadget sambil leyeh-leyeh di sofa kesayangan. Atau, di kantor terlalu asyik berkutat di depan laptop, coba deh sesekali bangkit dari tempat duduk dan berjalan-jalan di sekitar ruangan, ke pantry atau mungkin ke ruangan rekan kerja lain atau bahkan mencoba semua peralatan olahraga yang tersedia di kantor kamu. Yang penting coba lebih aktif bergerak, sehingga bisa membuat lemak-lemak di sekitar pinggang terbakar.
Yuk, lakukan perubahan-perubahan kecil mulai sekarang.
https://gethealthyu.com/how-to-get-motivated-to-lose-weight/
by gl75FKPUUayArC | Jan 21, 2019 | Healthy Living
Bila kadar gula darah tidak dikendalikan dengan baik, penyakit-penyakit lain bisa mengintai penyandang diabetes.
Diabetes menjadi momok yang menakutkan. Penyandang diabetes dari hari ke hari pun semakin banyak. Estimasi dari International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan penyandang diabetes sekitar 382 juta pada tahun 2013. Pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta. Bagaimana dengan di Indonesia? Berdasakan data Riskesdas tahun 2013, jumlah penyandang diabetes mencapai 12 juta. Untuk mengetahui lebih jauh tentang diabetes dan komplikasinya, serta #Soylution sehat bagi penyandang diabetes, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui.
Jenis Diabetes
Secara definisi, diabetes adalah penyakit yang memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan glukosa, yaitu jenis gula dalam darah. Glukosa sendiri berasal dari makanan yang kita konsumsi setiap hari, karbohidrat misalnya, yang merupakan sumber utama energi yang diperlukan untuk bahan bakar fungsi tubuh.
Sedangkan untuk menggunakan glukosa, tubuh membutuhkan hormon insulin. Ketika insulin di dalam tubuh tidak bekerja dengan seharusnya, maka akan muncul diabetes.
Diabetes terbagi ke dalam beberapa jenis. Namun, yang banyak dialami adalah diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Kedua jenis diabetes tersebut memiliki pengertian yang berbeda-beda. Jika pada diabetes tipe 1, maka sistem kekebalan tubuh menyerang pankreas dan menghancurkan sel-sel yang membuat insulin. Sedangkan, pada diabetes tipe 2, dimana pankreas masih dapat menghasilkan insulin, tetapi tubuh tidak dapat merespon dengan baik.
Pada diabetes tipe 1, kebanyakan penyandangnya adalah anak-anak dan remaja. Sedangkan diabetes tipe 2 kebanyakan diderita oleh orang dewasa.
Komplikasi diabetes
Penyakit diabetes dapat memengaruhi organ-organ utama dalam tubuh, seperti jantung, pembuluh darah, saraf, mata dan ginjal.
Nah, berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh komplikasi diabetes :
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Penyakit diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2 dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada, serangan jantung, stroke, penyempitan pembuluh darah serta tekanan darah tinggi.
2. Kerusakan pada saraf

Kelebihan gula pada tubuh ternyata dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang menyehatkan saraf, terutama di kaki. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri yang biasanya dimulai dari ujung jari kaki secara bertahap serta menyebar ke atas. Selain itu, kerusakan saraf juga dapat menimbulkan masalah pada saluran pencernaan, seperti mual, muntah, diare atau sembelit.
3. Kerusakan pada ginjal

Ginjal memiliki jutaan cluster pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk menyaring limbah dari darah Anda. Diabetes dapat merusak sistem penyaringan halus. Jika terjadi kerusakan yang parah maka dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal atau penyakit ginjal yang membutuhkan transplantasi ginjal.
4. Kerusakan mata dan kaki

Penyakit diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina yang dapat menyebabkan terjadinya kebutaan. Bahkan diabetes juga dapat meningkatkan risiko katarak dan glaukoma. Tak hanya itu, diabetes juga rupanya dapat menyebabkan kerusakan pada saraf di kaki atau aliran darah yang buruk ke kaki sehingga dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki. Bahkan, diabetes dapat berisiko terjadinya amputasi pada kaki.
5. Kondisi kulit dan mulut

Penyakit diabetes juga dapat membuat kamu menjadi lebih rentan terhadap masalah kulit, termasuk infeksi bakteri dan jamur.
Untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi, salah satu caranya adalah dengan mengendalikan kadar gula darah. Bersahabatlah dengan makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti kedelai, sehingga tidak menyebabkan terjadinya lonjakan gula darah yang berbahaya bagi penyandang diabetes.
Sebagai #Soylution dari gaya hidup diabetesi, kedelai hadir dalam bentuk snack sehat. Terbuat dari kedelai utuh, SOYJOY yang kaya serat dan protein bisa dikonsumsi dua jam sebelum makan sehingga mengurangi konsumsi karbohidrat sekaligjus mengendalika kadar gula darah.
Sumber:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/symptoms-causes/syc-20371444