5 Mitos Fakta Diet Diabetes dan #Soylutionnya

5 Mitos Fakta Diet Diabetes dan #Soylutionnya

Banyak mitos diet diabetes yang kadung dipercaya sebagai kebenarannya. Apa saja yang sekadar mitos atau fakta yang sebenarnya?

 

Diabetes merupakan kondisi terganggunya proses metabolisme  yang dikarenakan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin, sehingga memengaruhi glukosa dalam darah. Cara mengendalikan diabetes adalah memerhatikan pola makan agar gula darah tidak meningkat. Jika kamu membayangkan pola makan bagi penyandang diabetes itu ‘menyiksa’, karena banyak larangan, itu tidak sepenuhnya benar. Itu hanya mitos yang dianggap sebagai kebenaran. Agar tidak terjebak pada mitos yang ‘menyesatkan.’ Berikut ini mitos dan fakta diet diabetes dan #Soylution yang perlu kamu ketahui:

1. Karbohidrat adalah musuh

Karbohidrat
Faktanya
,  karbohidrat, seperti nasi memang memiliki kadar gula yang tinggi. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Kamu masih boleh mengonsumsi tiga hingga empat kali makanan yang mengandung karbohidrat dengan porsi yang diatur. Nah, supaya kamu tidak berlebihan mengonsumsi karbohidrat,  kamu bisa snacking dengan makanan yang kaya serat dan protein, seperti SOYJOY, dua jam sebelum makan. Terbuat dari kedelai utuh, SOYJOY merupakan #Soylution untuk kamu yang ingin hidup lebih sehat dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.


2. Penyandang diabetes tidak boleh mengonsumsi makanan manis

Makanan Manis
Faktanya
,  tak semua makanan manis ‘terlarang’ bagi penyandang diabetes. Jika termasuk makanan yang menyehatkan dan memiliki nutirisi tinggi, boleh saja Anda mengonsumsinya, asalkan dalam takaran yang tidak berlebihan serta diimbangi dengan olahraga.


3. Penyandang diabetes harus makan makanan khusus

Makanan Khusus
Faktanya
, menu utama utama penyandang diabetes tidak jauh berbeda dengan orang normal. Namun, yang perlu diperhatikan adalah sebaiknya menghindari makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh. Selain itu, asupan gula juga harus seimbang dan perbanyak makanan yang berasal dari kedelai, gandum, sayuran dan buah.


4. Produk bebas gula adalah pilihan sehat

Bebas Gula
Faktanya,
tidak semua produk makanan bebas gula adalah pilihan sehat untuk penyandang diabetes. Bisa jadi produk tersebut masih mengandung banyak karbohidrat, lemak atau kalori, yang juga buruk untuk diabetes. Karena itu pastkan untuk memeriksa label nutrisi untuk content karbohidrat total


5. Pemanis buatan adalah pengganti gula yang tepat

Pemanis Buatan
Faktanya,
pemanis buatan biasa digunakan sebagai pengganti gula karena dianggap lebih aman. Padahal, pemanis buatan juga bersifat aditif atau kecanduan. Beberapa pemanis buatan seperti aspartame, sakarin dan sucralose, bahkan dianggap dapat menimbulkan risiko kesehatan di masa depan.

 

Glikemik rendah

Rahasia mengendalikan diabetes adalah jeli dalam  memilih makanan yang bersahabat dengan diabetes, alias tidak membuat gula darah melonjak drastis. Makanan-makanan yang aman dikonsumsi oleh penyandang diabetes  biasanya memiliki indeks glikemik rendah.

 

Berikut ini pilihan makanan yang wajib ada dalam diet diabetes:

-Ikan:  Sarden, herring, dan mackerel adalah sumber lemak omega-3 DHA dan EPA yang memiliki manfaat besar untuk kesehatan jantung.

 

-Sayuran hijau: Bayam, kale, brokoli dan sawi hijau dan lainnya mengandung vitamin dan mineral, termasuk vitamin C yang mengurangi penanda inflamasi dan kadar gula darah puasa untuk orang diabetes tipe 2 atau tekanan darah tinggi.

-Kacang-kacangan: Semua jenis kacang, termasuk kacang kedelai mengandung serat dan rendah karbohidrat yang dapat dicerna dengan baik di dalam tubuh.

 

https://www.healthline.com/health/diabetes/diet-myths#outlook

https://www.healthline.com/nutrition/16-best-foods-for-diabetics#section8

9 Tips Olahraga Untuk Penyandang Diabetesi

9 Tips Olahraga Untuk Penyandang Diabetesi

9 Tips Olahraga Untuk Penyandang Diabetesi

Meski menyandang diabetes, kamu tetap bisa melakukan olahraga rutin untuk memelihara kebugaran tubuh.

Kondisi diabetes tak mesti jadi penghalang bagi kamu untuk tetap aktif berkegiatan, termasuk juga berolahraga. Sejumlah riset bahkan menyebutkan bahwa olahraga rutin merupakan salah satu terapi yang dianjurkan untuk memelihara stamina dan keseimbangan gula darah bagi para diabetesi. Supaya sesi olahraga berlangsung lancar dan nyaman, lakukan beberapa langkah di bawah ini.

Persiapan Menjelang Olahraga

1. Konsultasi pada dokter

Temui dokter sebelum mulai menjalani rutinitas olahraga. Mintalah saran mengenai jenis-jenis olahraga yang bisa dipilih serta takaran durasi yang aman bagi kamu. Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan bagi diabetesi antara lain renang, jalan cepat, angkat beban, yoga, dan bersepeda. Tapi, tak tertutup kemungkinan bila kamu ingin melakukan jenis olahraga lain, selama kondisi kesehatan memungkinkan.

2. Pilih sepatu olahraga yang baik

Sepatu olahraga yang baik adalah investasi yang perlu dilakukan oleh para diabetesi. Pastikan ukuran sepatu tepat agar tidak berisiko menghambat peredaran darah dan menimbulkan luka pada kaki yang bisa memicu terjadinya komplikasi. Kenakan pula kaus kaki dari bahan alami yang mampu menyerap keringat dan memungkinkan telapak kaki “bernapas”.

3. Periksa kadar gula darah

Agar aman, lakukan tes kadar gula darah setiap kali kamu hendak berolahraga. Bila kadar gula darah terlalu tinggi (di atas 200 mg/dL) atau terlalu rendah (di bawah 100 mg/dL), maka tunggulah dulu hingga nilainya berada di kisaran 160 mg/dL, baru kamu bisa berolahraga. Periksa kembali kadar gula darah kamu setelah selesai berolahraga.

Di Tempat Olahraga

4. Penuhi “ritual” kesehatan

Berdasarkan rekomendasi dokter, lakukan hal-hal yang diperlukan untuk menyiapkan tubuh kamu menjelang olahraga. Jika perlu melakukan suntik insulin terlebih dahulu, pilih area tubuh yang tidak terlalu banyak digerakkan saat berolahraga agar efek insulin tetap terjaga.

5. Kabarkan kondisi kamu

Untuk berjaga-jaga, kabarkan status kamu sebagai seorang diabetesi kepada instruktur olahraga ataupun orang yang berada di sebelah kamu saat berolahraga. Ini penting agar mereka bisa mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika bisa, kenakan gelang yang berisi data pribadi, informasi kesehatan, dan nomor kontak yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat.

6. Snack tinggi serat dan protein

Menjelang olahraga, santap makanan bergizi tinggi dengan nilai indeks glikemik (IG) rendah seperti kedelai. Makanan dengan nilai IG rendah akan memberikan tubuh kamu bahan bakar secara bertahap sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kamu juga perlu membawa snack yang tinggi serat dan protein seperti SOYJOY untuk dimakan di sela waktu olahraga dan setelah selesai beraktivitas. SOYJOY merupakan #Soylution untuk membantu program sehat kamu. Berbagai manfaat baik kedelai, seperti mempertahankan berat badan yang sehat, dan menjaga gula darah tetap stabil, ada pada SOYJOY.

7. Kenali sinyal tubuh

Jangan abaikan sinyal tubuh seperti pusing, mual, lemas, dan pandangan berkunang-kunang. Jika muncul gejala yang tak biasa, segera hentikan aktivitas dan istirahatkan tubuh kamu hingga gejala tersebut lenyap. Selagi beristirahat, kamu bisa minum air putih, makan snack, dan memeriksa kadar gula darah. Tak perlu memaksakan diri untuk melanjutkan sesi latihan apabila kondisi tubuh kamu tidak memungkinkan.

Setelah Olahraga

8. Lakukan pendinginan

Jangan lewatkan sesi pendinginan (cooling down) setelah selesai berolahraga. Selain berguna untuk melemaskan otot-otot tubuh yang tegang, sesi pendinginan juga berperan untuk menstabilkan kembali denyut nadi dan proses pembakaran energi di dalam tubuh.

9. Pantau kondisi tubuh

Untuk memulihkan kembali kondisi tubuh setelah berolahraga, jangan langsung lakukan aktivitas fisik yang terlalu menguras tenaga, seperti membersihkan rumah, mengangkat barang berat, berjalan jauh, dan sebagainya. Pantau kondisi tubuh kamu selama beberapa hari pasca sesi olahraga pertama. Jika segalanya baik-baik saja, maka kamu bisa mulai merencanakan sesi olahraga berikutnya.

Sumber:
– http://www.diabetesforecast.org/2012/jul/endurance-sports-and-diabetes-management.html
– https://www.diabetes.co.uk/sport-tips-for-diabetics.html
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3438860/

Berat Badan Sulit Turun

Berat Badan Sulit Turun

Berat Badan Sulit Turun

Tanpa disadari, kebiasaan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab gagalnya program penurunan berat badan.

Sudah habis-habisan olahraga dan mengikuti program diet, tetapi jarum timbangan tak kunjung bergeser ke kiri? Barangkali masalahnya terletak pada kebiasaan yang kamu lakukan setiap hari. Meski kelihatannya aman-aman saja, nyatanya banyak orang tak menyadari bahwa kebiasaan harian mereka mendatangkan dampak buruk terhadap kesehatan dan program penurunan berat badan. Apa saja?

Kebiasaan di pagi hari

1. Kurang sering berjemur
Rutinitas harian yang padat seringkali membuat kita tak sempat melakukan kegiatan di luar ruangan. Akibatnya, tubuh tak bisa menikmati manfaat mandi sinar matahari. Selain merupakan sumber vitamin D, hasil studi di University of Alberta, Kanada, mengungkap bahwa sinar matahari juga berguna membakar lapisan lemak putih di dalam tubuh. Itu sebabnya, di tengah kesibukan atau di akhir pekan, sempatkan diri berjemur sambil melakukan olahraga ringan.

2. Rajin ke gym tapi segan ke dapur
“Banting tulang” di gym semestinya diimbangi dengan menyantap makanan sehat. Menurut Dr. Daryl Gioffre, D.C., pakar gizi terdaftar yang memiliki banyak klien dari kalangan selebrita, terlalu sedikit waktu di dapur bisa membuat kita cenderung memilih jenis makanan yang mudah disiapkan, yaitu makanan yang diproses ataupun makanan instan. Padahal jenis makanan tersebut rata-rata tinggi kandungan gula, garam, dan lemak, serta minim serat. Alhasil, kalori yang dibakar di gym langsung “dibayar tunai” dalam sekali makan.

3. Malas minum air putih
Minum air putih dalam jumlah cukup amat berguna untuk melancarkan peredaran darah dan saluran pencernaan. Mencukupi asupan cairan juga penting untuk memelihara keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh. Bila kadarnya tidak seimbang, maka otot akan kesulitan menjalankan fungsinya dalam membakar lemak.

Kebiasaan di siang hari

4. Terlalu banyak duduk
Sudah menyisihkan waktu untuk berolahraga bukan berarti kamu mendapat legitimasi untuk duduk diam sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas fisik apa pun. Menurut studi, melakukan aktivitas fisik seperti naik turun tangga, bebenah rumah, berjalan kaki, dan sebagainya, bisa meningkatkan pembakaran kalori antara 15-30%. Apalagi, duduk sepanjang hari di sofa ataupun ruang kerja bisa membuat kamu rentan tergoda untuk ngemil.

5. Musuhan dengan lemak
Bukannya lemak, justru konsumsi gula yang lebih perlu dibatasi dalam rangka menurunkan berat badan dan menekan risiko penyakit diabetes. Untuk makan siang, pilih jenis makanan yang kaya lemak “baik” (asam lemak omega 3, omega 6, dan omega 9), seperti ikan salmon, kedelai, dan sayuran hijau, yang bagus untuk mempertahankan rasa kenyang dan memelihara metabolisme.

6.Snack tinggi kalori
Snacking keripik dan gorengan di siang hari memang bisa mengusir kantuk, tapi efeknya bisa membuat jarum timbangan bergeser ke kanan. Tapi tenang, kamu tetap bisa snacking, tanpa perlu khawatir dengan timbangan. SOYJOY hadir sebagai #Soylution untuk membantu kamu hidup lebih sehat. Terbuat dari kedelai utuh, SOYJOY yang tinggi protein dan serat, menawarkan berbagai manfaat, termasuk mempertahankan berat badan ideal dan menjaga gula darah tetap stabil.

Kebiasaan di malam hari

7. Menumpuk makanan di malam hari
Tidak makan atau hanya makan sekadarnya saat sarapan dan makan siang, lalu memuaskan diri dengan menyantap hidangan “berat” di malam hari akan membuat metabolisme tubuh melambat. Akibatnya, tubuh tak bisa membakar kalori sebanyak semestinya. Yang benar, makanlah sesuai jadwal dalam porsi secukupnya.

8. Makan lebih dari 6 kali sehari
Sebaliknya, makan terlalu sering juga bisa membuat program diet gagal total. Menurut Dr. Gioffre, ketika sedang makan, tubuh kita melepaskan hormon insulin untuk menurunkan kadar glukosa di dalam darah. Caranya adalah dengan mengikat gula dan menyimpannya sebagai cadangan lemak. Alhasil, semakin sering hormon insulin bekerja, semakin banyak pula cadangan lemak dihasilkan.

9. Kurang tidur
Kurang tidur juga bisa mengganggu produksi hormon yang berhubungan dengan perasaan puas dan kenyang. Akibatnya, kamu akan merasa lebih lapar pada keesokan harinya dan seringkali diiringi dengan makan terlalu banyak. Menurut studi yang dilakukan di University of Warwick Medical School, Inggris, orang yang kurang tidur memiliki risiko obesitas 55% lebih tinggi dibandingkan mereka yang cukup tidur.

Kenali Pradiabetes Lebih Dekat

Kenali Pradiabetes Lebih Dekat

Pradiabetes merupakan pencetus diabetes. Namun, apakah prediabetes sudah pasti akan menjadi diabetes? Belum tentu. Kenali kondisi pradiabetes sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah pencegahan.

Pradiabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah dalam tubuh telah melampaui batas normal namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan ke dalam diabetes. Seseorang dianggap pradiabetes jika telah melalui tes gula darah puasa, 2 jam setelah makan dan HbA1C.

Minim gejala
Penyebab pasti pradiabetes belum diketahui. Namun yang jelas, orang dengan pradiabetes, tubuhnya tidak lagi memproses gula (glukosa) dengan baik. Akibatnya gula terakumulasi dalam darah, bukannya menyalurkan ke seluruh tubuh untuk mengisi sel yang membentuk otot dan jaringan lain.

Sebagian besar glukosa dalam tubuh Anda berasal dari makanan yang Anda makan. Ketika makanan dicerna, gula memasuki aliran darah Anda. Memindahkan gula dari aliran darah ke sel-sel tubuh Anda membutuhkan hormon (insulin).

Tidak bisa dipungkiri bahwa pradiabetes akan menempatkan Anda pada peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung dan stroke. Masalahnya seringkali gejala prediabetes tidak terdeteksi. Seseorang dapat memiliki prediabetes selama bertahun-tahun, namun tidak memiliki gejala yang jelas sampai masalah kesehatan yang serius. Biasanya gejala yang dirasakan adalah sering merasa haus, intensitas buang air kecil lumayan sering, mudah lelah dan penglihatan kabur. Karena mirip dengan keluhan lain, maka Gejala-gejala ini seringkali diabaikan.


Kapan harus ke dokter?

Anda perlu mengecek kadar gula darah secara rutin, jika Anda memiliki salah satu faktor risiko pradiabetes. Apa saja faktor risiko yang perlu Anda waspadai?

-Kelebihan berat badan atau obesitas.
-Ukuran pinggang. Semakin besar ukuran lingkar pinggang, makin besar pula resistensi insulinnya. Risiko insulin meningkat jika ukuran lingkar pinggang pria di atas 40 inci dan wanita di atas 35 inci.
-Berusia 45 tahun atau lebih. Ya, semakin bertambah usia, kian tinggi risiko mengalami pradiabetes.
-Memiliki orangtua, saudara laki-laki atau saudara perempuan dengan diabetes tipe 2
-Kurang aktivitas fisik. Semakin aktivitas fisik Anda kurang, maka makin besar risiko Anda mengalami pradiabetes.
-Pernah mengalami diabetes gestasional (diabetes saat melahirkan) atau melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 9 kg.
-Ras dan faktor etnis juga ikut berpengaruh. Afrika Amerika, Hispanik/Amerika Latin, Indian Amerika, Kepulauan Pasifik dan Asia berada pada risiko yang lebih tinggi.
-PCOS atau sindrom ovarium polikistik. Kondisi yang ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih dan obesitas ini, meningkatkan risiko pradiabetes pada wanita.
-Kurang tidur. Orang dengan gangguan tidur tertentu memiliki peningkatan risiko resistensi insulin.

Maka itu, mengubah gaya hidup, seperti menurunkan berat berat badan, sekitar 5 hingga 7%, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur minimal 30 menit sehari selama lima hari, bisa menurunkan risiko Anda. Selain itu, terapkan pula pola makan sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti sayur, buah, kacang-kacangan dan kedelai. Selain itu, kelola stress dengan baik untuk mengendalikan pradiabetes.

https://www.cdc.gov/features/diabetesprevention/index.html

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/symptoms-causes/syc-20355278

Cara Gula Darah Mempengaruhi Kesehatan Tubuh

Cara Gula Darah Mempengaruhi Kesehatan Tubuh

Gula darah memiliki peran penting dalam tubuh sebagai sumber energi. Namun, jika tidak terkendali, dalam jangka panjang dapat merusak ginjal, mata dan organ lainnya.

Gula darah atau glukosa adalah jenis gula yang Anda dapatkan dari makanan. dan tubuh menggunakannya untuk energi. Sedangkan insulin adalah hormon yang memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk dipergunakan sebagai energi dan sisanya disimpan.  Anda membutuhkan glukosa untuk mendapatkan energi. Namun, glukosa harus berada dalam jumlah yang moderat, tidak boleh kurang apalagi berlebihan. Kadar glukosa yang tidak sehat atau di luar kendali dapat memiliki efek permanen dan serius.

Proses kerja glukosa

Glukosa berasal dari makanan yang kaya karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang dan buah. Ketika makanan masuk ke dalam tubuh, asam dan enzim memecahnya menjadi potongan-potongan kecil. Selama proses situ, glukosa dilepaskan. Di dalam darah, insulin membantu glukosa masuk ke sel-sel Anda dan mengubahnya menjadi energi.

Tubuh dirancang untuk menjaga kadar glukosa dalam darah Anda stabil. Pankreas memantau kadar gula darah Anda setiap beberapa detik. Ketika gula darah naik setelah Anda makan, pankreas melepaskan insulin ke dalam aliran darah. Di sini, insulin bertindak seperti kunci yang membuka sel otot, lemak dan sel hati, sehingga glukosa bisa masuk ke dalamnya.

Setelah digunakan, glukosa yang tersisa  disimpan di hati dan otot. Tubuh Anda dapat menyimpan cukup untuk mengisi bahan bakar Anda selama sekitar satu hari.

Pada pengidap diabetes, pankreas tidak memproduksi insulin seperti yang seharusnya. Dalam hal ini, mereka membutuhkan bantuan dari luar (suntikan insulin) untuk memproses dan mengatur glukosa dalam tubuh.

Penyebab lain diabetes adalah resistensi insulin, di mana hati tidak mengenali insulin yang ada di dalam tubuh, dan terus membuat glukosa sehingga jumlahnya berlebihan di dalam darah.

Jika glukosa tidak terkendali

Glukosa perlu dikendalikan agar tidak terlalu rendah atau tinggi. Level glukosa yang terlalu rendah dikenal sebagai hipoglikemia, dan berpotensi menjadi sangat serius. Hipoglikemia dapat terjadi ketika pengidap diabetes melewatkan pengobatan mereka. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika Anda makan kurang dari ukuran normal dan berolahraga berlebihan. Selain tubuh menjadi lemah, gula darah yang rendah juga dapat membuat Anda kehilangan kesadaran.

Sedangkan jika glukosa di dalam darah tinggi, dapat menyebabkan berbagai kondisi serius, termasuk: sakit saraf, penyakit jantung, kebutaan, infeksi kulit, masalah pada sendi dan ekstremitasi, dehidrasi berat dan koma. Bisa juga mengalami komplikasi yang lebih serius termasuk ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar sindrom hiperglikemik, kedua kondisi yang terkait dengan diabetes.

Menjaga kadar glukosa adalah bagian penting dalam menjaga sistem di dalam tubuh bekerja dengan sebaik-baiknya. Anda bisa menjaga kadar glukosa dengan makan makanan sehat, diet lengkap dan olahraga secara teratur. Bagi pengidap diabetes, harus memantau kadar gula darah mereka dengan pengobatan.

Yakin Sehat itu Berat? Coba Lakukan 4 Cara Ini

Yakin Sehat itu Berat? Coba Lakukan 4 Cara Ini

Anggapan bahwa kesehatan sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang sungguh benar adanya. Namun dibalik itu semua tentu ada kesulitan, apalagi kala mulai mengadopsi gaya hidup sehat dalam kehidupan. Betapa tidak, Sebagian orang beranggapan sehat itu harus mahal, sebagiannya lagi beranggapan kalau sehat itu cukup berat karena harus mengorbankan sesuatu seperti waktu, pundi- pundi pendapatan dan harus menge-cut barisan makan enak yang terlihat diragam etalase rumah makan.

Pertanyaannya, apakah benar sehat itu susah dan juga rada maksa? Mari kita sama-sama cari tahu jawaban. Karena ada kok cara sehat namun gak maksa, berikut beberapa diantaranya.

1. Sediakan Waktu Untuk Istirahat

Sesibuk apapun Kamu, seberat apapun hari-hari Kamu, dan se-menyebalkan apapun tiap waktu dalam hidup Kamu. Ingat, jangan sampai lupa untuk selalu mengambil waktu guna beristirahat, baik di siang hari, maupun di malam hari. Hal itu dapat mengembalikan energy yang telah digunakan selama beraktivitas. Keuntungannya, Kamu pun akan semakin relax menghadapi tantangan harian, dan tentu saja, nuansa kurang tidur dan tak bertenaga akan semakin menjauhi Kamu.

2.Lawan Stres Hingga Minggat

Stres adalah hal yang tak bisa dihindari, itulah point penting dalam menghadapi stres. Kenapa? Karena stres akan mendiami pikiran entah cepat atau lambat, apalagi saat masalah demi masalah baru menghampiri hidup Kamu, jelas stres akan dengan riang menari-nari di hidup Kamu. Lalu bagaimana agar stres minggat? Maka dari itu, segera alihkan semangat dan pikiran Kamu ke ragam hal yang menyenangkan. Seperti mendengarkan musik asik di pagi hari, menikmati afternoon tea bersama teman, dan segera melangkahkan kaki ke lantai dansa. Elegan, bukan?

3. Olahraga-lah Secukupnya

Kami paham generasi sekarang ialah generasi yang apa saja ingin bergerak cepat dan sedikit instant. Untuk itu, rasanya meluangkan waktu untuk berolahraga merupakan fase yang sulit, apalagi harus meluangkan waktu sampai 5 hari dalam seminggu. Sebagai awalan, cobalah menemukan olahraga apa yang dapat menarik minat Anda. Baru setelahnya mencoba melakoni olahraga tersebut selama beberapa hari dalam seminggu. Nantinya, dengan sendirinya ritme berlatih akan Kamu dapatkan. Entah 3 hari dalam seminggu atau setiap hari dari seminggu, karena cuma menghabiskan waktu 30 menit per hari. Semua tergantung pada Kamu.

4. Awali Hari dengan Cemilan Sehat

Menjaga pola makan yang baik ialah salah satu langkah positif untuk memulai hidup sehat, salah strategi sedikit atau abai terhadap makanan apalagi godaan cemilan tak sehat, bisa-bisa dapat berdampak terhadap kesehatan. Apalagi makanan yang berbau junk food atau gorengan, sudah jelas mengganggu kesehatan. Oleh karenanya, dan sebagai langkah kecil memulai hidup sehat, tak ada salahnya untuk beralih kepada ragam sehat, terutama yang berbahan dasar kedelai yang kaya serat dan protein seperti SOYJOY Crispy.

SOYJOY Crispy hadir ada dalam butiran crispy renyah dengan rasa vanilla yang nikmat. Menariknya, cemilan inilah yang membuat kamu kenyang lebih lama sehingga dikala moment makan besar, Kamu tidak kalap saat makan. Bentuknya yang mungil membuat SOYJOY Crispy dapat dibawa kemana saja dan dikonsumsi dalam ragam moment. Takut kehabisan stock? Tenang saja, langkah saja jemari Kamu menuju TOKOPEDIA untuk melakukan pesanan, dan siap-siap menanti kedatangan solusi cemilan sehat dari Soyjoy #Soylution.