by gl75FKPUUayArC | Jun 7, 2016 | Healthy Living
Puasa Ramadan tak terasa sudah di depan mata. Meskipun ada yang bilang bahwa puasa sebetulnya hanya memindahkan waktu makan pagi, siang, dan malam saja, namun tubuh tetap butuh penyesuaian karena selama 14 jam praktis tidak makan dan minum.
Waktu makan pagi, makan siang dan makan malam yang lazimnya dilakukan saat tidak berpuasa, serta makan camilan di antara jam makan utama, harus disesuaikan dengan jam buka puasa, sahur dan waktu di antaranya.
Penting diingat adalah, kita mesti mempertahankan kadar gula darah tetap stabil selama puasa, sehingga tidak akan mudah merasa lapar. Kuncinya adalah saat sahur kita pilih makanan yang membuat tubuh kenyang lebih lama hingga saat berbuka puasa tiba.
Untuk itulah, asupan gizi harus diupayakan seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak selama menjalankan puasa Ramadhan. Untuk menu sahur misalnya, pilih nasi beras merah sebagai asupan karbohidrat kompleks untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Pilihlah juga sayur-sayuran, atau soy food, SOYJOY yang tinggi serat & protein sehingga bisa membantu mengenyangkan lebih lama.
Alih-alih minum teh manis atau sirup saat sahur, lebih baik pilih kudapan manis berupa buah-buahan sebagai asupan sumber gula alami untuk menjaga kadar gula darah. Buah manis juga bisa menjadi sumber karbohidrat dan serat alami yang akan menjaga perut kenyang lebih lama.
Menurut Dr.dr. Samuel Oetoro MS, SpGK(K), dokter spesialis gizi klinis MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, saat santap sahur sebaiknya konsumsi buah yang diblender bukan dalam bentuk jus.
“Dengan memakan buah yang diblender berikut ampas-ampasnya maka karbohidrat yang terkandung di dalam buah dapat diserap oleh tubuh secara perlahan-lahan, dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil seharian. Ini membantu kita merasa kenyang lebih lama hingga saat berbuka tiba,” kata Samuel seperti dikutip dokterdigital.com.
Minum teh manis saat sahur hanya akan membuat gula darah melonjak dalam setengah jam, namun setelahnya gula darah akan menurun drastis. “Makanya lebih baik konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur ketimbang karbohidrat sederhana, karena karbohidrat kompleks akan dipecah perlahan-lahan yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Ini juga membuat tubuh tidak merasa kelaparan,” ujar Samuel.
Tubuh yang sangat mudah untuk merasa lelah adalah salah satu masalah yang sering dihadapi pada saat seseorang sedang menjalankan ibadah puasa.
Menurut dr Fiastuti Witjaksono, MS, SPGK, dokter spesialis gizi klinis FKUI, hal ini sangat wajar, mengingat glikogen atau cadangan energi yang tersimpan di dalam tubuh manusia hanya bertahan hingga 10 jam. Sementara saat puasa, tidak ada makanan dan minuman yang masuk selama 14 jam. Untuk menyiasatinya kekurangan glikogen atau cadangan energi tersebut, diperlukan asupan energi yang cukup – tidak kurang dan tidak lebih.

Menurut Fiastuti, jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh pada saat kita berpuasa sama saja dengan ketika sedang tidak berpuasa. Demikian halnya dengan komposisi makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, tidak berbeda saat berpuasa ataupun tidak. Yang berubah hanyalah jadwal makan dan porsi makanan.
Pada saat sahur, tubuh membutukan 40 persen dari jumlah asupan makanan dalam sehari. Untuk itu dianjurkan makan besar sebanyak 30 persen dan sebelum imsak makanlah camilan atau snack dengan komposisi 10 persen dari asupan makanan dalam sehari.
Saat berbuka puasa, penuhilah sisa dari asupan makanan yang dibutuhkan dalam sehari, yaitu sebesar 60 persen. Adapun komposisi makanan yang perlu dikonsumsi saat berbuka adalah 15 persen makanan manis, 30 persen makanan lengkap dan 15 persen sisanya makanan kecil alias makan camilan.
Menu buka puasa biasanya disarankan untuk minum yang manis. Namun bukan sembarang minuman manis. Kolak mengandung santan, atau minuman manis lain seperti sirup yang mengandung gula atau pemanis buatan sebenarnya tak disarankan untuk berbuka.
Cara yang lebih sehat untuk berbuka puasa adalah minum jus buah yang mengandung gula alami, lebih baik jika jus buatan sendiri. Saat berbuka, setelah kita berpuasa seharian, kadar gula darah sudah sangat rendah sehingga harus segera dinaikkan kembali dengan yang manis manis.
Ada beragam pilihan buah yang bisa dibuat jus untuk berbuka, misalnya semangka, melon atau jeruk. Sebagai teman berbuka juga disarankan makan beberapa kurma yang mengandung gula alami dan mengandung kadar serat tinggi.
Untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan air, yaitu delapan gelas dalam sehari, setelah makanan berbuka, minumlah lima gelas air.
Setelah berbuka dengan makanan manis, jangan langsung makan besar. Biarkan tubuh, khususnya saluran cerna bekerja. Lakukan salat Maghrib, dan selanjutnya lanjutkan dengan makan besar yang mengandung unsur gizi seimbang mencakup karbohidrat, protein dan lemak.
Fiastuti menekankan pentingnya melibatkan buah dan sayur pada menu sahur dan berbuka karena dapat membantu menahan rasa kenyang lebih lama.
Jika ingin melakukan olahraga, sebaiknya lakukan menjelang berbuka agar tubuh tidak lemas. Melakukan olahraga setelah sahur tidak disarankan karena membuat cairan terkuras dan tubuh kehilangan tenaga. Akibatnya, siang hari tubuh menjadi lemas tak bertenaga, juga mengantuk.
Nah, semoga panduan pola makan sehat selama puasa ini berguna ya. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | Healthy Living
Makanan penurun gula darah sering menjadi salah satu hal yang dicari oleh para penyandang diabetes. Ini disebabkan karena tantangan pasien diabetes mellitus atau mereka yang menderita penyakit kencing manis adalah menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. Demi alasan menjaga kadar gula darah tetap dalam kadar normal inilah makanya pasien diabetes tidak boleh mengonsumsi makanan sembarangan.
Sejumlah makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi mampu meningkatkan kadar gula darah dalam waktu cepat, dan hal ini tak baik bagi penyandang diabetes.
Para peneliti telah menghabiskan waktu bertahun-tahun memperdebatkan apa yang membuat kadar gula darah terlalu tinggi pada penderita diabetes. Penyebab potensialnya adalah gula, karbohidrat secara umum, karbohidrat sederhana, pati, dan banyak lagi.
Indeks glikemik merupakan salah satu upaya untuk mengukur efek makanan pada gula darah setiap individu.
Para peneliti telah mempelajari bahwa makanan dengan indeks glisemik tinggi, umumnya menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi. Selain itu, orang yang banyak menyantap makanan jenis ini, cenderung memiliki kadar lemak tubuh berlebih, seperti yang diukur dengan indeks massa tubuh (BMI). BMI yang tinggi terkait dengan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi meliputi banyak karbohidrat, antara lain roti tawar, pasta, nasi, sereal dengan kandungan serat rendah, juga makanan yang dipanggang.
Orang dengan diabetes disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah untuk mengontrol kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik rendah umumnya hanya memiliki dampak yang lebih sedikit terhadap kadar gula darah, demikian menurut laman kesehatan terkemua, Webmd.com.
Makanan yang dikategorikan memiliki indeks glikemik rendah antara lain buah dan sayur, biji-bijian utuh dan hanya sedikit diproses, juga golongan kacang-kacangan.
Banyak produk makanan kemasan yang mencantumkan indeks glikemik, meskipun hal ini tidak diperlukan. Untuk referensi, gunakan grafik indeks glikemik berikut untuk menafsirkan angka-angkanya:
Kadar rendah/baik: 55 atau kurang
Kadar sedang: 56-69
Kadar tinggi / buruk : 70 atau lebih tinggi
Mengetahui apakah suatu makanan tertentu memiliki indeks glikemik rendah atau tinggi merupakan awal yang baik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mengubah indeks glikemik suatu makanan, antara lain: Makanan lain yang disantap pada waktu bersamaan; Komponen lain dari makanan, seperti jumlah protein atau lemak; Bagaimana makanan disiapkan; serta Reaksi tubuh terhadap makanan.
Makanan Penurun Kadar Gula Darah
Satu hal yang penting bagi penderita diabetes adalah mengontrol tingkat gula dalam darah mereka. Untuk melakukannya, penderita diabetes tak harus menjalani diet ketat. Cukup pilih makanan yang bisa menurunkan kadar gula dalam darah.
Laman Third Age merangkum sejumlah makanan yang dapat menurunkan kadar gula darah, yaitu:
1. Alpukat
Alpukat kaya akan serat yang memperlambat sistem pencernaan dan mencegah kadar gula dalam darah meningkat terlalu cepat. Buah ini juga mengandung lemak baik. Meski begitu, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsinya karena alpukat juga mengandung kalori tinggi.
2. Kayu manis
Kayu manis diketahui mampu meningkatkan kemampuan insulin untuk merespon glukosa. Ini akan membantu menurunkan tingkat gula darah dan menurunkan kolesterol jahat.
3. Ikan
Ikan yang kaya omega-3 seperti salmon, sarden, herring, makarel, dan lainnya sangat baik untuk kesehatan jantung dan seluruh tubuh. Semua jenis ikan rendah lemak dan rendah kolesterol.
4. Kacang dan sayur-sayuran
Kacang seperti almond, pecan, walnut, dan peanut kaya akan serat dan mengandung lemak sehat. PIlih kacang yang tidak mengandung banyak garam dan jangan konsumsi terlalu banyak karena kacang mengandung tinggi kalori. Mengonsumsi kacang tak hanya membuat kita cepat kenyang tetapi juga mengontrol tingkat gula darah.
Sayuran segar rendah lemak dan kalori, serta kaya akan serat dan cairan. Manfaat lainnya adalah, sayuran membantu kita lebih mudah kenyang dan tidak memicu lonjakan kadar gula darah.
5. Ubi jalar
Ubi jalar mengandung serat lebih banyak dibandingkan kentang. Karena itu ubi jalar mampu menurunkan lebih banyak kadar gula dalam darah. Sayuran segar rendah lemak dan kalori, serta kaya akan serat dan cairan. Sayuran juga membantu Anda lebih mudah kenyang dan tidak menyebabkan tingkat gula dalam darah melonjak
Bacaan lebih lanjut:
http://www.healthline.com/health-slideshow/foods-lower-blood-sugar
by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | Healthy Living
Berapa sih sebenarnya nilai normal gula darah atau batas normal gula darah yang seharusnya agar terhindar dari penyakit gula atau diabetes? Buat kamu yang memiliki risiko tinggi penyakit diabetes mellitus alias kencing manis, mungkin akan mulai menaruh perhatian pada kadar gula darah atau kadar glukosa dalam darah.
Karena penasaran, banyak orang yang mencari rumus untuk menghitung nilai normal gula darah atau batas normal gula darah. Padahal, sejatinya nih, kadar gula darah yang normal bukan dihitung, melainkan dibandingkan dengan rentang kadar gula yang telah ditetapkan oleh lembaga kesehatan yang diakui secara internasional, dalam hal ini Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO.
Caranya, kita harus lebih dulu mengetahui berapa kadar gula darah setelah dilakukan pengecekan dengan alat pengukur gula darah. Nah, hasil pengecekan kadar gula darah ini kemudian dibandingkan dengan batas gula darah normal yang ditetapkan WHO.
Cara mengetahui kadar gula darah bisa dilakukan dengan mengeceknya di laboratorium. Pihak laboratorium membutuhkan sampel darah beberapa ml, untuk kemudian dicek dan hasilnya akan keluar beberapa menit kemudian. Saat itulah peralatan laboratorium akan menunjukkan berapa kadar gula darahmu berdasarkan pemeriksaan sampel darah.
Berbicara mengenai tes untuk megetahui kadar gula darah, ada baiknya kita ketahui sedikit tentang jenis-jenis pemeriksaan gula darah. Terdapat empat pemeriksaan kadar gula yang dapat dilakukan. Yaitu gula darah sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan dan pemeriksaan kadar HbA1C.
1. Gula darah sewaktu, merupakan pemeriksaan kadar gula darah yang paling mudah dan sederhana. Untuk melakukan pemeriksaan ini, kita tidak perlu melakukan persiapan puasa. Sesuai dengan namanya, gula darah sewaktu dapat diperiksa kapanpun tanpa memandang kapan waktu makan terakhir kita.Pemeriksaan ini dapat menjadi acuan kasar untuk mendiagnosis diabetes mellitus sekaligus menjadi alat pengontrol gula darah harian.
2. Gula darah puasa, merupakan pemeriksaan kadar gula darah dengan persiapan puasa. Yang dimaksud dengan puasa adalah kita tidak boleh makan dan minum selama waktu 8 jam sebelum memeriksa kadar gula darah. Hasil pemeriksaan kadar gula darah puasa lebih dapat diandalkan daripada gula darah sewaktu.Biasanya pemeriksaan gula darah puasa akan dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan.
3. Gula darah 2 jam setelah makan, adalah pemeriksaan yang juga banyak digunakan untuk mendiagnosis diabetes dan juga mengecek apakah insulin atau obat-obatan yang diberikan dokter sudah dalam dosis yang tepat. Untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah 2 jam setelah makan, kita harus puasa selama 8 jam sebelum melakukan tes ini. Biasanya darah akan diambil terlebih dahulu untuk menentukan kadar gula darah puasa. Setelah itu, kita akan diberi makanan atau air gula. Nah, selang dua jam setelah makan, darah akan diambil lagi untuk dilakukan pemeriksaan kembali. Tes ini juga berguna untuk melihat respon tubuh terhadap gula yang masuk ke dalam darah.
4. HbA1C, ini merupakan pemeriksaan kadar gula darah yang paling modern dan dapat menjadi acuan secara objektif. Pemeriksaan ini mempunyai tujuan untuk melihat rerata kadar gula daran selama 3 bulan. Yang diperiksa di sini agak sedikit berbeda dengan 3 pemeriksaan lainnya di atas. Pemeriksaan ini cukup dapat diandalkan untuk melihat keberhasilan terapi dan perubahan gaya hidup selama 3 bulan ke belakang.
Batas Normal Gula Darah
Untuk mengetahui apakah kadar gula darah normal atau tidak, kita harus membandingkan kadar gula darah dengan standar yang ditetapkan WHO.
Nilai yang tidak memenuhi rentang ini mengacu pada dua kondisi, yaitu penyakit diabetes dan penyakit prediabetes. Berikut adalah batas normal gula darah:
Gula Darah Sewaktu : < 200 mg/dL
Bila kadar gula darah sewaktu mencapai angka 200 mg/dL dan diikuti dengan gejala khas diabetes seperti sering kencing, sering merasa haus, sering merasa lapar dan gejala lainnya, maka Anda dikategorikan menderita penyakit diabetes.
Gula Darah Puasa : < 100 mg/dL
Bila kadar gula darah puasa menunjukkan angka di atas 126 mg/dL maka ini masuk kategori menderita diabetes. Kadar gula darah puasa yang menunjukkan angka 100 sampai 126 mg/dL, maka orang yang bersangkutan digolongkan dalam prediabetes atau pra-diabetes. Agar tidak menjadi diabetes, maka orang itu harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan.
Gula Darah 2 Jam Setelah Makan : < 140 mg/dL
Bila gula darah 2 jam setelah makan berada di atas 200 mg/dL, maka yang bersangkutan digolongkan menderita diabetes. Bila hasil tes menunjukkan angka antara 140-200 mg/dL, maka ia masuk dalam kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit diabetes.
HbA1C : < 5,7%
Apabila angka indikator HbA1C menunjukkan di atas 6,5%, maka yang bersangkutan termasuk menderita diabetes. Sedangkan angka di antara 5,7% – 6,5% yang bersangkutan masuk ke kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit diabetes.
Untuk bacaan lebih lanjut:
http://www.diabetes.co.uk/diabetes_care/blood-sugar-level-ranges.html
by gl75FKPUUayArC | Jun 3, 2016 | Healthy Living
Cara mengecek gula darah semakin banyak dicari sejak gula darah belakangan menjadi istilah yang sering disebut menyusul makin banyaknya kasus diabetes mellitus alias kencing manis. Apa yang dimaksud dengan gula darah sebenarnya? Gula adarah merupakan istilah yang mengacu pada kadar atau banyaknya kandungan gula di dalam sirkulasi darah di dalam tubuh.
Sebagai informasi nih, gula di dalam tubuh sebenarnya terdapat dalam beberapa bentuk. Gula yang ada di dalam darah disebut sebagai glukosa, yakni bentuk gula yang paling sederhana. Selain glukosa, terdapat gula yang disebut sebagai glikogen.
Nah, glikogen adalah gula dalam bentuk yang lebih kompleks biasa ditemukan di hati dan otot yang fungsinya sebagai cadangan makanan.
Yang disebut gula darah sebenarnya adalah glukosa darah, yang mengacu pada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh.
Glukosa yang dialirkan melalui darah ini sejatinya adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan ( Murray R. K. et al., 2003).
Bagi mereka yang memiliki risiko penyakit kencing manis, atau kerap disebut dengan sakit gula, maka pengujian gula darah secara teratur dapat membantu mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dari diabetes. Cek gula darah juga dapat digunakan sebagai deteksi dini untuk penyakit diabetes mellitus.
Cara mengecek kadar gula darah dengan baik dan benar
Ada beragam cara untuk menguji kadar gula darah dengan baik dan benar. Caranya dapat dilakukan sebagai berikut:
1.Pemantauan glukosa darah di rumah.
Ini merupakan cara radisional pengujian kadar gula darah, dengan cara menusuk jari dengan jarum halus. Darah yang keluar selanjutnya ditempatkan pada strip tes. Nah, selanjutnya strip tes ini akan diletakkan ke dalam alat pengukur khusus yang dikenal sebagai meteran glukosa. Setelah beberapa saat, meteran glukosa akan menampilkan kadar gula darah.
Meter ini bervariasi dalam ukuran, kecepatan dan tentu saja harga. Banyak meteran glukosa yang mampu memberikan hasil dalam waktu kurang dari 15 detik dan dapat menyimpan informasi ini untuk penggunaan masa depan. Alat ukur ini juga dapat menghitung tingkat glukosa darah rata-rata selama periode waktu.
Beberapa meteran glukosa juga memiliki kit perangkat lunak yang mengambil informasi dari meteran dan tampilan grafik dan diagram dari hasil tes di masa lalu.
2. Perangkat yang menguji bagian lain dari tubuh.
Alat untuk mengecek kadar gula darah yang lebih baru memungkinkan kita untuk mengecek kadar gula darah selain dari ujung jari, misalnya di lengan atas, lengan bawah, paha dan pangkal ibu jari. Namun, hal ini dapat menyebabkan kadar glukosa darah yang berbeda dari yang diperoleh dari ujung jari.
Kadar glukosa darah di ujung jari menunjukkan perubahan yang lebih cepat dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh. Mengambil darah dari ujung jari untuk pengecekan kadar gula darah sangat penting terutama karena glukosa darah sangat cepat berubah, seperti setelah makan atau setelah berolahraga .
Bagi mereka yang menyandang diabetes mellitus, hal ini penting untuk mengetahui apakah ia mengalami gejala hipoglikemia atau sebaliknya, hiperglikemia, yang dapat mengancam nyawa jika tak segera ditangani. Mengapa pengecekan kadar gula darah saat ini lebih mengandalkan ujung jari tak lain karena memeriksa kadar gula darah di bagian tubuh lain kurang dapat diandalkan.
Pengecekan gula darah biasanya dianjurkan sebelum makan, sesudah makan dan sebelum tidur. Pemeriksaan glukosa darah harian sangat penting dilakukan pada orang-orang yang memiliki ketergantungan pada insulin.
Kapan dan seberapa sering seseorang harus mengecek adar gula darahnya, hal ini bevariasi di setiap individu. Dokter atau tenaga kesehatan akan memberi tahu kapan sebaiknya dan seberapa sering seseorang harus mengecak kadar gula darah secara mandiri.
Perlu diingat, adanya penyakit akut atau kronis dan perubahan dalam pengobatan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah seseorang. Nah, terkait dengan ini, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengecek kadar gula darah lebih sering saat Anda sakit.
Untuk bacaan lebih lanjut:
http://www.webmd.com/diabetes/guide/glycemic-index-good-versus-bad-carbs
by gl75FKPUUayArC | Jun 1, 2016 | Healthy Living
Warnanya sedap dipandang. Merah segar berbintik-bintik. Itulah stroberi (strawberry). Buah mungil berwarna merah ini merupakan salah satu buah ‘super’ kaya vitamin, antioksidan dan nutrisi penting lainnya. Buah mungil ini enak disantap langsung saat sudah matang, dijadikan salad atau bahkan penghias makanan penutup.
Satu porsi tunggal stroberi (sekitar satu cangkir) mengandung 50 kalori, 11 gram karbohidrat dan 1 gram protein. Buah stroberi mengandung lemak, kolesterol atau sodium. Selain kaya vitamin C, stroberi juga tinggi folat, yang terutama penting bagi wanita hamil. Stroberi juga mengandung 170 miligram kalium per porsi. Buah ini menyediakan 2 persen dari rekomendasi harian kalsium dan zat besi. Sebagai informasi nih, satu porsi stroberi memiliki 2 gram serat, yang penting untuk pencernaan yang sehat. Buah merah eksotis ini juga mengandung 9 gram gula, sebagian besar dalam bentuk fruktosa. Secangkir stroberi mengandung antioksidan dan flavonoid, senyawa yang telah terbukti mengurangi risiko kanker.
Saat ini terdapat lebih dari 600 varietas stroberi. Buah ini masuk dalam 10 besar buah dan sayur yang mengandung antioksidan dalam jumlah tinggi. Berkat kandungan flavonoid yang tinggi, mendorong banyak peneliti melakukan riset mengenai manfaat kesehatan yang bisa diperoleh tubuh jika mengonsumsi buah ini secara teratur.
Apa saja manfaat stroberi yang sudah dibuktikan dengan penelitian? Yuk kita telaah dalam uraian berikut ini:
1.Menjauhkan penyakit jantung.

Konsumsi antosianin secara teratur (antosianin merupakan kelas flavonoid yang ditemukan dalam buah) dapat mengurangi risiko serangan jantung sebesar 32 persen pada perempuan muda dan setengah baya, menurut penulis studi Aedin Cassidy, PhD, MSc, BSc, ahli nutrisi di Norwich Medical School di Inggris. Perempuan yang mengonsumsi setidaknya 3 porsi stroberi atau blueberry per minggu memiliki kesehatan jantung yang lebih baik.
Flavonoid quercetin dalam stroberi, adalah bahan anti-peradangan alami yang muncul untuk mengurangi risiko aterosklerosis dan melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh low-density lipoprotein (LDL) kolesterol – atau dikenal sebagai kolesterol jahat – pada hewan percobaan. Quercetin mungkin memiliki bonus tambahan efek anti-kanker. Namun demikian studi lebih lanjut diperlukan menggunakan subyek manusia sebelum hasil ini dapat dikonfirmasi.
Kandungan polifenol yang tinggi pada stroberi juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (CVD) dengan mencegah terbentuknya platelet dan mengurangi tekanan darah melalui mekanisme anti-peradangan. Penelitian lain menunjukkan bahwa makan stroberi membantu menurunkan kadar homosistein, asam amino dalam darah berhubungan dengan merusak lapisan dalam arteri.Serat dan kalium dalam stroberi juga mendukung kesehatan jantung. Dalam satu studi, partisipan yang mengonsumsi 4.069 mg potasium per hari memiliki risiko 49 persen lebih rendah dari kematian akibat penyakit jantung iskemik dibandingkan dengan mereka yang kurang mengonsumsi kalium (sekitar 1000 mg per hari).
2. Mencegah stroke.

Antioksidan quercetin, kaempferol, dan antosianin semuanya telah terbukti mengurangi pembentukan bekuan darah yang berbahaya terkait dengan stroke. Asupan tinggi kalium juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko stroke.
3. Menjauhkan kanker.

Seperti disebutkan di atas, stroberi mengandung antioksidan kuat yang bekerja melawan radikal bebas, menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
4. Menjaga tekanan darah.

Karena kandungan kalium tinggi, stroberi direkomendasikan dikonsumsi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi untuk membantu meniadakan efek natrium dalam tubuh. Asupan kalium yang rendah hanya sebagai besar dari faktor risiko dalam mengembangkan tekanan darah tinggi (hipertensi) akibat asupan natrium yang tinggi. Menurut Survei Kesehatan dan Gizi Ujian Nasional, kurang dari 2 persen dari orang dewasa AS memenuhi harian rekomendasi 4700 mg untuk potasium.
5. Mencegah sembelit.

Makan makanan yang tinggi kandungan air dan serat seperti stroberi, anggur, semangka dan melon dapat membantu untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan buang air besar teratur. Serat sangat penting untuk meminimalkan sembelit dan menambah konsistensi tinja.
6. Menjauhkan alergi dan asma.

Karena efek anti-peradangan dari quercetin, mengonsumsi stroberi dapat membantu untuk meringankan gejala alergi termasuk hidung meler, mata berair dan gatal-gatal, meskipun belum ada penelitian manusia dilakukan untuk membuktikan teori ini. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa kejadian asma lebih rendah dengan mengonsumsi nutrisi tertentu, dan vitamin C berada di urutan atas daftar ini.
7. Mencegah diabetes.

Stroberi merupakan jenis makanan dengan indeks glikemik rendah dan tinggi serat, yang membantu mengatur gula darah tetap stabil, mencegahnya naik atau turun terlalu ekstrem. Stroberi adalah pilihan buah yang cerdas bagi penderita diabetes, karena mereka memiliki indeks glikemik yang lebih rendah (40) daripada buah-buahan lainnya.
Para peneliti mengatakan, dengan makan sekitar 37 stroberi sehari secara signifikan dapat mengurangi komplikasi diabetes seperti penyakit ginjal dan neuropati. Studi ini menunjukkan bahwa fisetin, flavonoid yang terkandung dalam jumlah banyak di stroberi, dapat meningkatkan kelangsungan hidup neuron dan meningkatkan daya ingat pada tikus percobaan, juga menjaga kesehatan ginjal dan otak.
8. Baik bagi kehamilan.

Asupan asam folat yang cukup sangat penting bagi wanita hamil untuk melindungi terhadap cacat tabung saraf pada bayi.
9. Meminimalkan depresi.

Folat juga dapat membantu meredakan depresi dengan mencegah kelebihan pembentukan homosistein dalam tubuh – yang dapat mencegah darah dan nutrisi lain mencapai otak. Kelebihan homosistein mengganggu produksi hormon ‘merasa baik’ seperti serotonin, dopamine, dan norepinephrine, yang mengatur tidak hanya suasana hati, tapi tidur dan nafsu makan.
10. Mengurangi Kolesterol Jahat.

Penelitian menemuan, kolesterol jahat (LDL) berkurang dengan konsumsi stroberi. Sebuah tim relawan makan setengah kilo stroberi sehari selama satu bulan untuk melihat apakah hal itu mengubah parameter darah mereka. Di akhir penelitian diperoleh hasil bahwa kadar kolesterol jahat dan trigliserida peserta penelitian berkurang secara signifikan, demikian menurut analisis yang dilakukan oleh ilmuwan Italia dan Spanyol.
Sumber:
Medical News Today
http://www.medicalnewstoday.com/articles/271285.php
Livestrong
http://www.livestrong.com/article/43808-nutritional-value-strawberries/
by gl75FKPUUayArC | Jun 1, 2016 | Healthy Living
Al Qur’an mewajibkan muslim untuk berpuasa selama Bulan Ramadhan dengan pengecualian bagi mereka yang sakit sehingga tidak mampu berpuasa. Jadi, bila memang sedang sakit, boleh saja tidak berpuasa. Tapi, berpuasa atau tidak, adalah pilihan pribadi. Bagaimana bila Anda memiliki diabetes, bolehkah berpuasa? Jika Anda menyandang diabetes dan tetap ingin berpuasa, boleh saja, tapi sebaiknya berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter.
Bila dokter mengijinkan, ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk berpuasa:
1. Jika Anda tergantung pada insulin, Anda akan membutuhkan lebih sedikit insulin sebelum dimulainya puasa.
2. Jenis insulin juga perlu diubah dari jenis yang biasa Anda pakai.
3. Campuran insulin tidak dianjurkan selama puasa
4. Sebelum memulai puasa atau pada saat sahur, sebaiknya Anda makan makanan dengan indeks glikemik rendah seperti biji-bijian, buah dan sayuran, serta kacang-kacangan, seperti soy food, SOYJOY yang bisa membantu mengenyangkan lebih lama.
5. Periksa kadar glukosa darah Anda lebih sering daripada yang biasa Anda lakukan
6. Ketika Anda berbuka puasa, makanlah sejumlah kecil makanan – jangan makan berlebih, dan hindari hanya makan makanan manis atau berlemak.
7. Setelah shalat tarawih atau sebelum tidur, konsumsilah snack yang memiliki indeks glikemik rendah seperti soy food, SOYJOY yang bisa membantu menjaga kestabilan gula darah.
Jika Anda memiliki komplikasi yang terkait dengan diabetes, seperti penglihatan yang buruk atau penyakit jantung atau ginjal, risiko kekambuhannya akan sangat tinggi dan Anda harus mempertimbangkan dengan serius untuk tidak puasa jika dokter mengatakan demikian.
Bagi orang-orang dengan diabetes yang memakai insulin tertentu, puasa membawa risiko hipoglikemia. Jika Anda merasa bahwa Anda mengalami hipoglikemia, segera istirahat konsumsi cairan manis diikuti oleh makanan bertepung. Karena jika tidak, Anda mungkin akan membahayakan tubuh dan membutuhkan perhatian medis
Anda dapat mengalami kadar glukosa darah tinggi selama puasa jika tidak minum obat yang dianjurkan atau jika Anda kurang aktif secara fisik.
Sebuah studi 2010 yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan bahwa perubahan pola makan selama bulan Ramadhan meningkatkan risiko hiperglikemia parah secara signifikan. Bicarakan hal ini dengan dokter Anda sebelum Bulan Puasa agar dokter bisa memeriksa kondisi Anda dan memberi saran lebih lanjut mengenai cara aman berpuasa bagi penyandang diabetes selama Ramadhan.