by gl75FKPUUayArC | Jul 4, 2022 | Healthy Living
Mencari tahu makanan terbaik untuk dimakan ketika kamu menderita diabetes tidaklah sulit. Secara sederhana, diabetasi harus dapat menjaga kadar gula darah normal seharian. Penting juga untuk makan makanan yang membantu mencegah komplikasi diabetes seperti penyakit jantung. Sehingga, apa yang kamu konsumsi memiliki peran utama dalam mengelola diabetes.
Berikut adalah makanan terbaik untuk penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2 #JagaGulaDarah
1. Kacang kedelai
Kacang kedelai merupakan makanan yang terjangkau, bergizi, dan sangat sehat (superfood). Kacang kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang kaya akan protein, lemak baik, vitamin B1, B9 dan K, mineral bermanfaat (kalsium, kalium, zat besi, natrium, seng, magnesium dan phospor), isoflavon dan serat. 1,2
Selain itu, kacang kedelai juga memiliki indeks glikemik yang sangat rendah 3, yang penting untuk mengelola gula darah untuk penyandang diabetes. 4 Faktanya, rutin mengonsumsi kedelai dapat menurunkan risiko diabetes melitus tipe 2. Para ahli menemukan bahwa 8 dari 10 orang yang sering mengonsumsi kedelai mempunyai risiko diabetes yang rendah. 4 Hingga 92% orang terlindungi dari diabetes juga ditemukan pada orang yang sering mengonsumsi susu kedelai dan tahu. 5
2. Sayuran hijau
Tahukah kamu, sayuran berdaun hijau sangat bergizi dan rendah kalori! Selain itu, sayuran hijau merupakan karbohidrat complex sehiingga dicerna perlahan oleh tubuh dan tidak akan mempengaruhi kadar gula darah secara signifikan. Contohnya, kamu dapat memilih sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, atau sayuran hijau lainnya. Selain tinggi serat, sayuran hijau juga merupakan sumber yang baik dari banyak vitamin dan mineral, termasuk vitamin C.
Beberapa data menunjukkan bahwa penyandang diabetes memiliki kadar vitamin C yang lebih rendah daripada orang tanpa diabetes. Faktanya, penyandang diabetes memiliki kebutuhan vitamin C yang lebih besar, dibandingkan dengan orang normal. 6
Hal ini dikarenakan, ketika mengalami diabetes, tubuh mengalami peradangan tingkat rendah yang disebabkan oleh tidak optimalnya fungsi jaringan lemak dan adanya resistensi insulin. Oleh karena itu, kebutuhan vitamin C pada orang diabetes lebih besar.
3. Telur
Tahukah kamu bahwa telur terbukti dapat membantu jaga gula darah dan memperbaiki profil lemak dalam tubuh! Faktanya, telur adalah makanan rendah karbohidrat dan memiliki indeks glikemik yang sangat rendah. 7
Berdasarkan data tahun 2019, mereka yang makan sarapan dengan telur dapat membantu penyandang diabetes mengelola kadar gula darah sepanjang hari. 7,8
Jadi sudah tau solusi baik #JagaGulaDarah? Yuk #MakanSOYJOY! SOYJOY, satu-satunya bar dengan #KebaikanKedelai utuh yang tinggi serat, tinggi protein 3,8, dan dicerna perlahan dalam tubuh, bantu jaga gula darah, jadi #Soylution baik sebagai camilan alternatif harian untuk penyandang diabetes!
Referensi:
- Kelly E, Ullman S & Hodgson L. (2021). Diet for People Living with Diabetes: The Best Foods to Choose and More. [online] Available at: https://www.healthline.com/nutrition/16-best-foods-for-diabetics
- Etiosa OR, Chika NB & Benedicta A. (2017). Mineral and proximate composition of soya bean. Asian Journal of Physical and Chemical Sciences, 4(3), 1-6.
- Nurdin NM, Navratilova HF, Ekawidyani KR, Pratiwi D & Kurniawan MY. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2022). Soy flour snack bars lower glycaemic response in type 2 diabetes mellitus subjects: A randomised cross-over design. Mal J Nutr, 28(2), 163-175.
- Tang, J., Wan, Y., Zhao, M., Zhong, H., Zheng, J. S., & Feng, F. (2020). Legume and soy intake and risk of type 2 diabetes: A systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. The American journal of clinical nutrition, 111(3), 677-688.
- Wilson R, Willis J, Gearry R, Skidmore P, Fleming E, Frampton C & Carr A. (2017). Inadequate vitamin C status in prediabetes and type 2 diabetes mellitus: Associations with glycaemic control, obesity, and smoking. Nutrients, 9(9), 997.
- Njike, V. Y., Ayettey, R. G., Rajebi, H., Treu, J. A., & Katz, D. L. (2016). Egg ingestion in adults with type 2 diabetes: effects on glycemic control, anthropometry, and diet quality—a randomized, controlled, crossover trial. BMJ Open Diabetes Research and Care, 4(1), e000281.
- Chang CR, Francois ME & Little JP. (2019). Restricting carbohydrates at breakfast is sufficient to reduce 24-hour exposure to postprandial hyperglycemia and improve glycemic variability. The American journal of clinical nutrition, 109(5), 1302-1309.
- Dukariya G, Shah S, Singh G, & Kumar A (2020). Soybean and its products: nutritional and health benefits. J Nut Sci Heal Diet 1(2): 22-29
by gl75FKPUUayArC | Jun 29, 2022 | Healthy Living
Kalap makan (makan berlebihan) sering terjadi tanpa kamu sadari. Kondisi atau acara seperti reuni keluarga, liburan, merasa bosan dan stres dan banyak distraksi (menonton TV, bekerja, bermain sosial media) 1 sering menjadi penyebab kamu kalap makan. Para ahli berpendapat jika kamu dapat mengetahui hal-hal yang memicu kalap makan, hal ini dapat membantu kamu mengelola rasa lapar atau kenyang, sehingga dapat menghindari konsumsi kalori berlebih harian.
Ingin tahu rahasia khusus anti kalap makan agar dapat mengatur pola hidup yang mendukung #KenyangLebihLama! Berikut tips selengkapnya.
1. Ciptakan lingkungan (ruang TV, tempat kerja/kamar) dengan pilihan makanan sehat
Langkah pertama yang harus dilakukan agar mendapatkan kualitas makan harian yang baik (3x makan utama, 2x selingan), persiapkan lingkungan kerja/kamar yang nyaman. Langkah ini bisa dilakukan dengan menaruh pilihan makanan atau cemilan sehat yang bantu kamu #KenyangLebihLama seperti makanan tinggi protein dan serat: kedelai, telur, daging ayam dan susu. 2 Selain itu, jauhkan makanan ringan tapi menyumbang kalori harian yang tinggi untuk di konsumsi seperti keripik, pasta, es krim, kue kering dll.
Faktanya 3, remaja Indonesia tidak cukup mengonsumsi protein, sayuran dan buah. Akan tetapi banyak mengonsumsi makanan sumber garam dan fast food seperti kentang goreng, donat dan ayam goreng. Berdasarkan data, remaja Indonesia mengonsumsi makanan fast food 27.9x per bulan atau secara tidak sadar mengonsumsi 263 kalori berlebih setiap harinya.
2. Mindful eating
“Matikan TV, letakkan handphone/ponsel kamu dan fokuslah pada makanan kamu!”
Faktanya, 52% orang mengalami kalap makan ketika makan bersamaan dengan menonton TV. 4
Oleh karena itu, dengan mindful eating dapat membantu kamu menyadari rasa kenyang.
3. Cukup tidur (istirahat)
Tidur meningkatkan hampir setiap sistem dalam tubuh kita, dan ketika kita tidak cukup tidur/beristirahat, tubuh kita tidak berfungsi secara optimal. Berdasarkan data, ketika seseorang tidur kurang dari 7─8 jam yang direkomendasikan per malam, tubuh akan merasa lebih lapar keesokan harinya, dan meningkatkan risiko untuk kalap makan.
Faktanya, orang yang kelelahan (kurang tidur) susah mengontrol nafsu makan. Sehingga, secara tidak sadar mengonsumsi hingga 385 kalori extra per hari. 5 Jika kamu khawatir bahwa pilihan camilan kamu dapat memengaruhi rutinitas tidur, cobalah mengonsumsi makanan yang bantu tingkatkan kualitas tidur kamu, seperti kedelai. Studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kedelai mempunyai kualitas tidur 2.5x lebih baik daripada yang tidak mengonsumsi kedelai. 6
Jadi sudah siap terapkan rahasia khusus anti kalap makan?! Yuk #MakanSOYJOY! SOYJOY, satu-satunya bar dengan #KebaikanKedelai utuh yang tinggi serat, tinggi protein 8,9, dan dicerna perlahan dalam tubuh, bantu kenyang lebih lama, jadi #Soylution praktis sebagai camilan harian!
Referensi:
- Zelman KM. (2005). Getting Over Overeating. [online] Available at: https://www.webmd.com/diet/obesity/features/getting-over-overeating
- Maeta, A., Katsukawa, M., Hayase, Y., & Takahashi, K. (2022). Comparisons of Soybean and Wheat; in the Focus on the Nutritional Aspects and Acute Appetite Sensation. Foods, 11(3), 389
- Rachmi, CN, Jusril H, Ariawan I, Beal T & Sutrisna A. (2021). Eating behaviour of Indonesian adolescents: a systematic review of the literature. Public Health Nutrition, 24(S2), s84-s97.
- Chapman CD, Nilsson VC, Thune HÅ, Cedernaes J, Le-Grevès M, Hogenkamp PS, Benedict C & Schiöth HB (2014). Watching TV and food intake: the role of content. PLoS One, 9(7), e100602.
- Al Khatib, H. K., Harding, S. V., Darzi, J., & Pot, G. K. (2017). The effects of partial sleep deprivation on energy balance: a systematic review and meta-analysis. European journal of clinical nutrition, 71(5), 614-624.
- Nisar M, Mohammad RM, Arshad A, Hashmi I, Yousuf SM & Baig S. (2019). Influence of dietary intake on sleeping patterns of medical students. Cureus, 11(2).
- Nurdin NM, Navratilova HF, Ekawidyani KR, Pratiwi D & Kurniawan MY. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Dukariya G, Shah S, Singh G, & Kumar A (2020). Soybean and its products: nutritional and health benefits. J Nut Sci Heal Diet 1(2): 22-29
by gl75FKPUUayArC | Jun 22, 2022 | Healthy Living
Merasa sangat lapar usai olahraga? Dan kamu berpikir dapat melahap banyak makanan sendirian?
Meskipun manfaat baik olahraga pada tubuh telah terbukti secara ilmiah, hal itu tidak boleh dijadikan alasan untuk kalap makan burger atau kentang goreng setelahnya. 1,2 Kamu mungkin sering melebih-lebihkan jumlah kalori yang terbakar dan akhirnya makan lebih banyak setelah olahraga daripada yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun otot. Atau bahkan kamu makan makanan yang salah/tidak sehat. Sayangnya, ketika kebiasaan makan ini dibiarkan, alih-alih menjadi lebih bugar dan mencapai berat badan ideal, olahraga justru akan membuat naik berat badan berlebih jika setelah melakukannya selalu diikuti dengan kalap saat makan. Jumlah kalori yang masuk tidak sebanding dengan yang dibakar, sehingga berat badan akan naik terus.
Berikut tips anti-kalap usai olahraga:
- Coba pikir 2x tentang kalori yang kamu bakar
Apakah kamu benar-benar membakar jumlah kalori yang sama seperti yang ada dalam semangkuk besar es krim saat berlari santai 5K?
Biasanya orang sering meremehkan kalori yang dikonsumsi melalui makanan dan melebih-lebihkan jumlah kalori yang dibakar dengan olahraga. Tetap realistis dalam memilih makanan usai olahraga. Tentu tidak ada salahnya untuk sesekali menikmati es krim. Tapi makanan bergizi lengkap dengan karbohidrat kompleks, protein berkualitas tinggi dan lemak baik adalah pilihan yang lebih baik setelah olahraga.
Atau bagaimana dengan camilan sehat setelah berolahraga?
Camilan dengan protein tinggi memiliki potensi besar untuk bantu kenyang lebih lama. Misalnya, snack bar berbahan dasar kedelai yang mengandung protein dan serat tinggi diketahui berpengaruh dalam mengurangi konsumsi kalori yang lebih banyak pada waktu makan berikutnya jika dibandingkan dengan camilain lainnya yang tinggi lemak dan gula 3. Selain itu, konsumsi kedelai yang kaya protein meningkatkan kontrol nafsu makan, rasa kenyang dan kualitas diet. 5
- Tanyakan diri sendiri: Apakah kamu benar-benar lapar?
Usai setiap olahraga, tanyakan pada diri kamu pertanyaan: “Apakah saya benar-benar lapar?” Jika kamu tidak dapat menjawab pertanyaan ini dengan pasti “Ya”, mungkin kamu lupa minum cukup air selama berolahraga. Kesalahan yang sering salah terjadi adalah mengira sensasi haus dengan rasa lapar. Jadi, sebelum mengambil camilan, minumlah segelas besar air dan lihat bagaimana kondisi “lapar” kamu sesudahnya.
- Makan makanan secara teratur
Jika kamu merasa benar-benar sangat lapar usai berolahraga, mungkin kamu belum cukup makan. Makan teratur membantu menjaga kadar gula darah kamu stabil. Dengan demikian, pasokan energi kamu dapat dipastikan selalu terpenuhi seharian, sehingga risiko kalap makan usai berolahraga menjadi lebih kecil. Seberapa sering kamu harus makan tergantung sepenuhnya pada tujuan olahraga pribadi kamu.
Salah satu cara untuk memastikan kamu kenyang adalah makan makanan kaya protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dll. Sebuah studi terbaru meneliti mengenai pengaruh konsumsi makanan kaya protein pada berat badan dan rasa kenyang. Para ahli menemukan bahwa makanan kaya protein lebih mengenyangkan daripada makanan kaya karbohidrat dan lemak. Selain itu, studi juga menemukan bahwa dengan kondisi kenyang lebih lama ini menyebabkan adanya pengurangan konsumsi kalori total dan penurunan berat badan.
Itu dia tips anti-kalap usai olahraga. Yuk #MakanSOYJOY! SOYJOY merupakan camilan terbuat dari kedelai utuh, sumber serat, tinggi serat dan tentunya praktis dapat dibawa kemana saja. SOYJOY dapat menjadi #Soylution dalam menerapkan pola makan sehat kamu!
Referensi:
- Pomerleau, M., Imbeault, P., Parker, T., & Doucet, E. (2004). Effects of exercise intensity on food intake and appetite in women. The American journal of clinical nutrition, 80(5), 1230-1236.
- Gustafson, C. R., Rakhmatullaeva, N., Beckford, S. E., Ammachathram, A., Cristobal, A., & Koehler, K. (2018). Exercise and the timing of snack choice: healthy snack choice is reduced in the post-exercise state. Nutrients, 10(12), 1941.
- Njike, V. Y., T. M. Smith, O. Shuval, K. Shuval, I. Edshteyn, V. Kalantari and A. L. Yaroch (2016). “Snack food, satiety, and weight.” Advances in Nutrition 7(5): 866-878
- Leidy, H. J., C. B. Todd, A. Z. Zino, J. E. Immel, R. Mukherjea, R. S. Shafer, L. C. Ortinau and M. Braun (2015). “Consuming high-protein soy snacks affects appetite control, satiety, and diet quality in young people and influences select aspects of mood and cognition.” The Journal of nutrition 145(7): 1614-1622
by gl75FKPUUayArC | May 25, 2022 | Healthy Living
Bagi penyandang diabetes, perubahan jadwal harian dari bulan puasa ke lebaran mungkin akan berpengaruh besar bagi tubuh. Tubuh yang sudah terbiasa dengan pola makan teratur saat sahur dan berbuka, berubah drastis mengikuti pola makan biasa sehari-hari sebelum bulan puasa. Untuk jaga gula darah harian, para ahli merekomendasikan beberapa tindakan extra.
Yuk sahabat diabetes, pantau beberapa tindakan extra dalam mengatur pola makan usai liburan panjang lebaran!
1. Ikuti prinsip makan: “Jumlah, Jadwal, Jenis, Tehnik Masak”
Jumlah yang cukup dan pola makan yang seimbang sesuai kebutuhan, jadwal yang teratur agar proses metabolisme tetap terjaga dengan baik, jenis pangan yang diabetes friendly bantu jaga gula darah seharian, serta teknik memasak yang sehat dengan memilih pengolahan yang variatif, seperti dikukus, direbus, ditumis, dan dipanggang daripada digoreng. 1
Faktanya, orang yang mengonsumsi makanan yang digoreng setidaknya sekali seminggu memiliki risiko lebih besar terkena diabetes dan penyakit jantung. Risiko ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi konsumsi makanan yang digoreng. Studi menemukan bahwa risiko diabetes tipe 2 meningkat hingga 39% ketika kamu mengonsumsi makanan yang digoreng 4-6x per minggu. Dan risiko meningkat hingga 55% ketika kamu mengonsumsi makanan yang digoreng 7x atau lebih per minggu! 2
2. Cerdas memilih nutrisi yang tepat
Dalam memilih makanan, pastikan semua zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral) harian terpenuhi.
Pilih karbohidrat kompleks seperti beras merah. Pilih lemak dari sumber lemak baik dan kurangi lemak jenuh seperti gorengan atau junk food. Perhatikan juga asupan protein dan serat yang bisa didapat dari kedelai, sayuran dan buah-buahan. Faktanya, mengonsumsi makanan yang tinggi protein, serat dan rendah glikemik, seperti kedelai, bantu jaga gula darah pada penyandang diabetes. 3
3. Penuhi kebutuhan cairan harian
Pastikan minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas sehari. Faktanya, setiap peningkatan konsumsi minum 240 ml perhari dapat menurunkan risiko gula darah tinggi hingga 22% 4. Kurangi minuman manis, bersoda, dan berkafein, seperti kopi, karena menyebabkan kamu lebih sering buang air kecil dan dapat menghambat penyerapan kalsium. Tahukah kamu, kalsium berperan penting dalam menstimulasi pelepasan hormon insulin dalam darah. Sehingga, apabila penyerapan kalsium terhambat, maka gula darah dalam tubuh terganggu 5.
4. Cukup beraktifitas dan olahraga
Target latihan harus 3-5 kali seminggu dengan total 150 menit perminggu. Mulailah dengan olahraga ringan hingga sedang seperti jalan-jalan keliling rumah untuk melenturkan otot-otot yang sudah lama tidak terlatih, kemudian sesuaikan jadwal olahraga dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.
Itu dia tips extra pantau gula darah usai lebaran! Yuk #MakanSOYJOY! SOYJOY, satu-satunya bar dengan #KebaikanKedelai utuh yang tinggi serat, tinggi protein 8,9, dan dicerna perlahan dalam tubuh, bantu kenyang lebih lama dan jaga gula darah, jadi #Soylution praktis penyandang diabetes sebagai camilan alternatif harian!
Referensi:
- Poulson B, Trevino HM & Hurd R. (2022). Healhy Cooking Tips for People with Diabetes. [online] Available at: https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=85& contentid=P00332#:~:text=Trim%20excess%20fat%20off%20meats,refined%20grains%20like%20white%20flour.
- Cahill L. (2014). Eating fried foods ties to increased risk of diabetes, heart disease. [online] Available at: https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/eating-fried-foods-tied-to-increased-risk-of-diabetes-and-heart-disease/#:~:text=They%20found%20that%20people%20 who,of%20fried%20food%20consumption%20increased.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2022). Soy flour snack bars lower glycaemic response in type 2 diabetes mellitus subjects: A randomised cross-over design. Mal J Nutr, 28(2), 163-175.
- Carroll HA, Betts JA, Johnson L. (2016). An investigation into the relationship between plain water intake and glycated Hb (HbA1c): A sex-stratified, cross-sectional analysis of the UK National Diet and Nutrition Survey (2008–2012) Br. J. Nutr. 116 :1770–1780
- Pittas, AG, Lau J, Hu FB & Dawson-Hughes B. (2007). The role of vitamin D and calcium in type 2 diabetes. A systematic review and meta-analysis. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 92(6), 2017-2029.
- Nurdin NM, Navratilova HF, Ekawidyani KR, Pratiwi D & Kurniawan MY. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Dukariya G, Shah S, Singh G, & Kumar A (2020). Soybean and its products: nutritional and health benefits. J Nut Sci Heal Diet 1(2): 22-29
by gl75FKPUUayArC | Apr 11, 2022 | Healthy Living, Soylution
Setiap tahun, selama Bulan Suci Ramadhan, diperkirakan lebih dari 100 juta orang Indonesia dengan diabetes menjalankan puasa setiap hari selama 30 hari 1. Berikut adalah beberapa tips untuk diabetasi agar dapat menunaikan ibadah Bulan Suci dengan lancar🌙
- Konsultasi dengan pakar kesehatan
Berkonsultasi dengan pakar kesehatan seperti dokter atau ahli gizi sebelum puasa sangatlah penting untuk penyandang diabetasi. Penting untuk mendiskusikan rencana agar kamu dapat berpuasa dengan lancar dan tetap sehat. Pakar kesehatan dapat memberikan arahan mengenai apakah kamu perlu menyesuaikan waktu, dosis atau jenis obat yang kamu konsumsi. Hal ini untuk memastikan bahwa kondisi tubuh dan kadar gula kamu aman selama berpuasa. 2
- Hindari makanan tinggi karbohidrat
Saat makan sahur/berbuka puasa, hindari makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti nasi dan roti. Tahukah kamu, makanan karbohidrat sederhana lebih cepat dicerna lebih tubuh, sehingga dapat meningkatkan gula darah secara cepat. Hal inilah yang menjadi penyebab lemas saat puasa dan mudah lapar.
Sebagai gantinya, coba konsumsi makanan tinggi protein dan serat. 2 Saat puasa, kita menahan lapar sekitar ±12 jam, tubuh perlu asupan protein dan serat lebih banyak. Studi menunjukkan bahwa hampir 60% orang merasa kenyang lebih lama ketika mengonsumsi makanan tinggi protein dan serat, seperti kedelai dibandingkan makanan sumber karbohidrat, seperti roti. 3
- Penuhi asupan cairan
Saat puasa, dapat menempatkan kamu pada risiko dehidrasi. Faktanya, saat puasa, 75.5% orang Indonesia sudah mengalami dehidrasi antara jam 12.00-13.00, dan tingkat dehidrasi terus meningkat hingga 90% (menjelang waktu buka puasa). 4 Hal ini disebabkan karena terbatasnya konsumsi makanan dan minuman selama berpuasa dari fajar hingga terbenamnya matahari. Tahukah kamu, para pakar kesehatan merekomendasikan untuk minum sekitar 2 liter agar terhindar dari dehidrasi. 5 Selain itu, penting juga untuk menghindari minuman yang terlalu manis untuk menghindari kenaikan gula darah dan minuman berkafein, karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi 2
Jika kamu mengalami dehidrasi, segera akhiri puasa dan minum.
- Waspada gejala gula darah rendah atau tinggi
Perubahan kebiasaan makan selama Ramadhan dapat mempengaruhi kadar gula darah kamu dan oleh karena itu penting untuk memeriksanya lebih sering . Para ahli merekomendasikan untuk memeriksa gula darah 7x dalam Sehari, yaitu ketika sahur (03.00-05.00), pagi hari (06.00-09.00), siang hari (12.00), siang menjelang sore (13.00-15.00), buka puasa (18.00-19.00), 2 jam setelah buka puasa, atau kapanpun kamu memiliki gejala gula darah rendah/tinggi atau sedang merasa tidak enak badan. Gejala yang mungkin timbul untuk kondisi gula darah rendah (hypoglikemia; <70mg/dl)) seperti seperti kelelahan, pusing, nadi dan denyut jantung cepat, bibir kesemutan, mudah marah dan cemas hingga berkeringat dingin disertai gemetar. Sedangkan untuk kondisi gula darah tinggi (hiperglikemia, >300 mg/dl) dengan gejala kelelahan dan rasa haus yang luar biasa, sakit kepala penglihatan menjadi kabur, bau mulut yang beraroma buah dan sering ke toilet. Jika mengalami angka pengecekan gula darah rendah atau tinggi segeralah untuk berbuka dan berkonsultasi dengan dokter. 2
Itu dia tips puasa lancar dan tetap sehat bagi diabetasi. Yuk #MakanSOYJOY! saat sahur, SOYJOY, satu-satunya bar dengan #KebaikanKedelai utuh yang tinggi serat, tinggi protein 6,7, dan dicerna perlahan dalam tubuh, bantu kenyang lebih lama, jadi #Soylution cemilan praktis sebagai pelengkap makanan sahur kamu!
Referensi:
- Ahmed, SH., & Ghouri, N. (2022). Diabetes Mellitus: Ramadhan Review. British Islamic Medical Association 2021. Available online: https://britishima.org/ramadan/compendium/
- IDF. (2021). Diabetes and Ramadhan: Guide to safe fast. International Diabetes Federation. Available online: https://idf.org/e-library/guidelines/167-diabetes-and-ramadan-guide-to-a-safe-fast.html
- Maeta, A., Katsukawa, M., Hayase, Y., & Takahashi, K. (2022). Comparisons of Soybean and Wheat; in the Focus on the Nutritional Aspects and Acute Appetite Sensation. Foods, 11(3), 389.
- Hardinsyah, Mawadaturrohmah N, Abinowo KP, Baliwati YF. 2017b. Hydration status and water intake of women during and after Ramadan fasting. Malays J Nutr (supplement) 23(1):S63-S70
- Valtin, H. (2002). “Drink at least eight glasses of water a day.” Really? Is there scientific evidence for “8× 8”?. American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Dukariya G, Shah S, Singh G, & Kumar A (2020). Soybean and its products: nutritional and health benefits. J Nut Sci Heal Diet 1(2): 22-29
by gl75FKPUUayArC | Apr 8, 2022 | Healthy Living, Soylution
Kamu termasuk orang yang mudah lemas dan lapar saat puasa? Hal ini banyak disebabkan karena saat sahur lebih banyak mengonsumsi sumber makanan karbohidrat sederhana, seperti roti dan nasi. Karbohidrat sederhana lebih cepat dicerna oleh tubuh, sehingga lebih cepat merasa lapar. Terkadang sahurpun mepet karena kesiangan bangun atau tidak sempat masak untuk sahur, sehingga hanya sahur seadanya yang praktis tapi kurang bergizi. Saat sahur penting memilih asupan makanan untuk bekal jalani puasa seharian, kedelai bisa jadi pilihan yang tepat.
Yuk intip #lifecheat manfaat makan kedelai saat sahur 🌙
1. Bantu kenyang lebih lama
Kedelai dikenal sebagai superfood karena mengandung gizi yang cukup lengkap sebagai bahan pangan nabati. Dalam 100 gram kedelai terkandung sekitar 33.8 g protein dan 21.5 serat, ditambah dengan vitamin mineral dan juga lemak baik pada kedelai. Protein kedelai juga mirip dengan protein hewani karena komposisinya yang unik yang mengandung jenis asam amino esensial lengkap.
Dengan kandungan tersebut, konsumsi kedelai bantu kenyang lebih lama. Tahukah kamu, jika dibandingkan dengan roti, kedelai mengandung 3x protein dan 8x serat lebih banyak. 1
2. Lambat menaikkan kadar gula darah (low GI)
Tahukah kamu, kedelai mempunyai nilai glikemik yang rendah (<55), yaitu 16. Konsumsi kedelai saat sahur juga bermanfaat untuk jaga gula darah, karena kandungannya yang low GI 1. Rendahnya nilai GI sumber makanan menunjukkan bahwa makanan tersebut lambat dalam menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.
Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan low GI efektif untuk menurunkan gula darah puasa, HbA1c, indek masa tubuh, kolesterol total dan LDL atau “lemak jahat” dalam tubuh 2,3. Selain itu, konsumsi kedelai terbukti menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada orang sehat dan bantu jaga gula darah pada penyandang diabetasi. 4,5
3. Sumber energi harian
Pada sebagian orang, berpuasa menyebabkan gejala pusing, kebingungan, lemas. 6 Akan tetapi untuk menjalani rutinitas harian, kamu membutuhkan energi yang cukup untuk beraktivitas dan berkonsentrasi. Kandungan low GI pada kedelai, bantu jaga gula darah 1, artinya ketika gula darah lambat kenaikannya, makanan dicerna perlahan dalam tubuh, sehingga dapat memberikan energi secara bertahap sepanjang hari selama berpuasa.
Selain itu, kedelai merupakan sumber zat besi yang baik untuk tubuh. Dalam 100 gram kedelai terkandung sekitar 6.8 g zat besi. 1 Tahukah kamu, jika dibandingkan dengan roti, kedelai mengandung 7.5x zat besi lebih banyak. 1 Faktanya, zat besi dapat bantu tingkatkan konsentrasi kamu! 7
Itu dia #lifecheat manfaat makan kedelai saat sahur 🌙. Yuk #MakanSOYJOY! saat sahur, SOYJOY, satu-satunya bar dengan #KebaikanKedelai utuh yang tinggi serat, tinggi protein 8,9, dan dicerna perlahan dalam tubuh, bantu kenyang lebih lama, jadi #Soylution praktis sebagai pelengkap makanan sahur kamu!
Referensi:
1. Maeta, A., Katsukawa, M., Hayase, Y., & Takahashi, K. (2022). Comparisons of Soybean and Wheat; in the Focus on the Nutritional Aspects and Acute Appetite Sensation. Foods, 11(3), 389.
2. Zafar MI, Mills KE, Zheng J, Regmi A, Hu SQ, Gou L, et al. Low-glycemic index diets as an intervention for diabetes: A systematic review and meta-analysis. Am J Clin Nutr. 2019;110(4):891–902
3. Jenkins DJA, Kendall CWC, Augustin LSA, Mitchell S, Sahye-Pudaruth S, Blanco Mejia S, et al. Effect of legumes as part of a low glycemic index diet on glycemic control and cardiovascular risk factors in type 2 diabetes mellitus: A randomized controlled trial. Arch Intern Med. 2012;172(21):1653–60
4. Sun L, Tan KWJ, Han CMS, Leow MK-S, Henry CJ. Impact of preloading either dairy or soy milk on postprandial glycemia, insulinemia and gastric emptying in healthy adults. Eur J Nutr. 2017;56(1):77–87
5. Sedaghat A, Shahbazian H, Haidari F, Payami SP, Jahanshahi A, Latifi SM. The Effect of Soy Nuts on Glycemic Control, Lipid Profile and Insulin-Resistance in Type 2 Diabetic Patients. Open J Endocr Metab Dis. 2015;05(01):1–7
6. Hoddy, K. K., Kroeger, C. M., Trepanowski, J. F., Barnosky, A. R., Bhutani, S., & Varady, K. A. (2015). Safety of alternate day fasting and effect on disordered eating behaviors. Nutrition journal, 14(1), 1-3.
7. Jáuregui-Lobera, I. (2014). Iron deficiency and cognitive functions. Neuropsychiatric disease and treatment, 10, 2087.
8.Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
9.Dukariya G, Shah S, Singh G, & Kumar A (2020). Soybean and its products: nutritional and health benefits. J Nut Sci Heal Diet 1(2): 22-29