4 Cara Nikmat Kurangi Karbohidrat

4 Cara Nikmat Kurangi Karbohidrat

Mengurangi karbohidrat tak selalu bikin Anda tersiksa. Ada cara agar diet karbohidrat Anda terasa menyenangkan.

 

Donat, roti, kue cokelat ata brownies, mie ayam, mie ramen, nasi goreng spesial. Deretan makanan ini adalah contoh makanan penuh karbohidrat. Lezat,ya? Memang! Tapi, hati-hati, karena di balik kelezatannya ada ancaman yang bisa membuat lingkar pinggang makin melebar.

 

Tipe Karbohidrat

Karbohidrat bukan musuh besar yang harus dimusuhi. Karbohidrat diperlukan sebagai sumber energi untuk melakukan segala hal, mulai dari bekerja hingga berolahraga. Dengan kata lain, semua kegiatan kita mengakibatkan pembakaran karbohidrat.

Ada tiga jenis utama karbohidrat dalam makanan, yaitu pati atau karhohidrat komplek, gula dan serat. Bila pada label nutrisi produk makanan yang Anda beli, tercantum kata total karbohidrat berarti ketiga jenis karbohidrat itu termasuk di dalamnya.

Makanan yang mengandung pati tinggi, di antaranya nasi, gandum, mie, roti, pasta, kentang, dan jagung. Gandum bisa dipecah menjadi gandum utuh dan gandum halus. Gandum utuh memiliki manfaat kesehatan lebih tinggi karena Anda mendapatkan semua nutrisi yang ditawarkan oleh biji-bijian, termasuk kulit gandumnya yang kaya akan asam lemak esensial dan vitamin E. Sedangkan gandum halus, hanya mengandung tepung saja, sehingga Anda akan kehilangan banyak vitamin dan mineral.

Makanan yang banyak mengandung gula di antaranya donat, roti, aneka jenis kue, pizza, kecap, saus barbeque, salad dressing, dan apa pun yang berakhiran osa seperti laktosa, fruktosa, dekstrosa dan malkosa.

Sedangkan serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, kacang-kacangan serta biji-bijian. Untuk kesehatan yang baik, disarankan untuk makan 25 sampai 30 gram serat setiap hari.

 

Kurangi Karbohidrat

Karbohidrat tak perlu dimusuhi, namun bijaklah dalam memilih karbohidrat. Menurut ahli gizi Abby Langer, R.D. yang seringkali membuat orang makan terlalu banyak karbohidrat adalah karena ada beberapa makanan sumber karbohidrat yang tidak terlalu mengenyangkan, sehingga orang cenderung makan terlalu banyak. Karena itu, jika Anda sedang mencari cara untuk memotong asupan karbohidrat, berikut adalah beberapa tip sederhana dan lezat yang bisa Anda lakukan.

 

 

1. Manfaatkan spiralizer.

Tip ini terutama untuk para penggemar mie dan pasta. Spiralizer adalah alat untuk membuat mie dan pasta menjadi lebih tipis sehingga pasta atau mie yang sedikit jadi terlihat lebih banyak. Harapannya, otak menjadi ’termanipulasi’ dan menganggap santapan yang lebih sedikit sebanyak yang biasanya Anda makan. Kalau Anda mengurangi jatah mie atau pasta secara konsisten, perlahan namun pasti berat badan juga akan turun.

 

2. Bermain dengan jumlah

Terbiasa sarapan dua tangkup roti berisi satu telur dadar? Mengapa tidak diubah jadi satu roti dan dua telur sehingga jumlah karbo yang Anda makan lebih sedikit dan jumlah protein menjadi lebih banyak.

Menurut Langer, protein lebih sulit diolah oleh tubuh. Protein juga adalah sumber energi. Karena lebih sulit diolah, protein tidak menyebabkan gula darah naik-turun dengan cepat seperti yang dilakukan karbohidrat. Ingat, fluktuasi karbohidrat yang terlalu cepat justru membuat Anda cepat merasa lapar lagi.

 

3. Ganti roti dengan daun selada

Mengurangi karbohidrat tidak berarti Anda harus benar-benar merombak pola makan. Misalnya, Anda hobi sekali makan sandwich isi ikan. Sesekali cobalah ganti roti dengan daun selada. Gulung ikan yang sudah diberi bumbu dengan daun selada, taburi parutan keju jika Anda suka. Rasanya tetap enak dengan jumlah karbohidrat lebih kecil dan serat serta vitamin lebih banyak. Menu ini cocok lho, untuk santapan pagi, atau siang maupun malam.

 

4. Ngemil 2 jam sebelum makan

Sulitnya mengurangi karbohidrat biasanya karena Anda tidak tahan lapar, terutama menjelang makan utama. Nah, Anda bisa menyiasati dengan ngemil atau snacking. Ya, ngemil tidak dilarang, asalkan perhatikan jenis dan kalorinya. Pilih camilan yang tinggi serat dan kaya protein seperti SOYJOY. saran dr. Tjandraningrum, M.Gizi, Sp.GK. Konsumsilah SOYJOY 2 jam sebelum makan membantu untuk mengendalikan nafsu makan agar terhindar dari obesitas dan diabetes.

4 Cara Nikmat Kurangi Karbohidrat

4 Cara Nikmat Kurangi Karbohidrat

Mengurangi karbohidrat tak selalu bikin Anda tersiksa. Ada cara agar diet karbohidrat Anda terasa menyenangkan.

Donat, roti, kue cokelat ata brownies, mie ayam, mie ramen, nasi goreng spesial. Deretan makanan ini adalah contoh makanan penuh karbohidrat. Lezat,ya? Memang! Tapi, hati-hati, karena di balik kelezatannya ada ancaman yang bisa membuat lingkar pinggang makin melebar.

Tipe Karbohidrat

Karbohidrat bukan musuh besar yang harus dimusuhi. Karbohidrat diperlukan sebagai sumber energi untuk melakukan segala hal, mulai dari bekerja hingga berolahraga. Dengan kata lain, semua kegiatan kita mengakibatkan pembakaran karbohidrat.

Ada tiga jenis utama karbohidrat dalam makanan, yaitu pati atau karhohidrat komplek, gula dan serat. Bila pada label nutrisi produk makanan yang Anda beli, tercantum kata “total karbohidrat” berarti ketiga jenis karbohidrat itu termasuk di dalamnya.

Makanan yang mengandung pati tinggi, di antaranya nasi, gandum, mie, roti, pasta, kentang, dan jagung. Gandum bisa dipecah menjadi gandum utuh dan gandum halus. Gandum utuh memiliki manfaat kesehatan lebih tinggi karena Anda mendapatkan semua nutrisi yang ditawarkan oleh biji-bijian, termasuk kulit gandumnya yang kaya akan asam lemak esensial dan vitamin E. Sedangkan gandum halus, hanya mengandung tepung saja, sehingga Anda akan kehilangan banyak vitamin dan mineral.

Makanan yang banyak mengandung gula di antaranya donat, roti, aneka jenis kue, pizza, kecap, saus barbeque, salad dressing, dan apa pun yang berakhiran ‘osa’ seperti laktosa, fruktosa, dekstrosa dan malkosa.

Sedangkan serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, kacang-kacangan serta biji-bijian. Untuk kesehatan yang baik, disarankan untuk makan 25 sampai 30 gram serat setiap hari.

Kurangi Karbohidrat

Karbohidrat tak perlu dimusuhi, namun bijaklah dalam memilih karbohidrat. Menurut ahli gizi Abby Langer, R.D. yang seringkali membuat orang makan terlalu banyak karbohidrat adalah karena ada beberapa makanan  sumber karbohidrat yang tidak terlalu mengenyangkan, sehingga orang cenderung makan terlalu banyak. Karena itu, jika Anda sedang mencari cara untuk memotong asupan karbohidrat, berikut adalah beberapa tip sederhana dan lezat yang bisa Anda lakukan.

1. Manfaatkan  spiralizer.

Tip ini terutama untuk para penggemar mie dan pasta. Spiralizer adalah alat untuk membuat mie dan pasta menjadi lebih tipis sehingga pasta atau mie yang sedikit jadi terlihat lebih banyak. Harapannya, otak menjadi ‘termanipulasi’ dan menganggap santapan yang lebih sedikit sebanyak yang biasanya Anda makan. Kalau Anda mengurangi jatah mie atau pasta secara konsisten, perlahan namun pasti berat badan juga akan turun.

2. Bermain dengan jumlah

Terbiasa sarapan dua tangkup roti berisi satu telur dadar? Mengapa tidak diubah jadi satu roti dan dua telur sehingga jumlah karbo yang Anda makan lebih sedikit dan jumlah protein menjadi lebih banyak.

Menurut Langer, protein lebih sulit diolah oleh tubuh. Protein juga adalah sumber energi. Karena lebih sulit diolah, protein tidak menyebabkan gula darah naik-turun dengan cepat seperti yang dilakukan karbohidrat. Ingat, fluktuasi karbohidrat yang terlalu cepat justru membuat Anda cepat merasa lapar lagi.

3. Ganti roti dengan daun selada

Mengurangi karbohidrat tidak berarti Anda harus benar-benar merombak pola makan. Misalnya, Anda hobi sekali makan sandwich isi ikan. Sesekali cobalah ganti roti dengan daun selada. Gulung ikan yang sudah diberi bumbu dengan daun selada, taburi parutan keju jika Anda suka. Rasanya tetap enak dengan jumlah karbohidrat lebih kecil dan serat serta vitamin lebih banyak. Menu ini cocok lho, untuk santapan pagi, atau siang maupun malam.

4. Ngemil 2 jam sebelum makan

Sulitnya mengurangi karbohidrat biasanya karena Anda tidak tahan lapar, terutama menjelang makan utama. Nah, Anda bisa menyiasati dengan ngemil atau snacking. Ya, ngemil tidak dilarang, asalkan perhatikan jenis dan kalorinya. Pilih camilan yang tinggi serat dan kaya protein seperti SOYJOY. saran dr. Tjandraningrum, M.Gizi, Sp.GK. Konsumsilah SOYJOY 2 jam sebelum makan membantu untuk mengendalikan nafsu makan agar terhindar dari obesitas dan diabetes.

Mau Perut Bebas Buncit? Coba Lakukan CUT CARBO

Mau Perut Bebas Buncit? Coba Lakukan CUT CARBO

Sebagian besar orang menganggap perut buncit merupakan musuh utama bagi penampilan. Perut buncit atau obesitas sentral (central obesity) merupakan akumulasi lemak di perut yang mengakibatkan ukuran perut meningkat.

Perut buncit menjadi masalah besar bagi banyak orang, terutama para wanita.

Selain harus ekstra mencari pakaian yang sesuai dan berpotensi mengurangi percaya diri, perut buncit juga memberikan dampak negatif  bagi kesehatan tubuh.

Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat, kasus obesitas sentral tahun 2013 mencapai 26,6 persen atau naik dari 18,8 persen di tahun 2007.

Meningkatnya kasus obesitas sentral ini menyebabkan peningkatan pula pada risiko terjadinya penyakit-penyakit kronis di masyarakat, seperti diabetes.

Direktur Pusat Nutrisi Manusia di Universitas California, AS Dr Zhaoping Li mengungkapkan, timbunan lemak di perut sangat berbahaya karena selain beresiko diabetes, kanker, juga meningkatkan resiko penyakit jantung.

Apa saja penyebab perut buncit? Dalam sebuah diskusi mengenai studi Calorie Intake and Physical Study di Indonesia mengungkapkan 51,4% asupan kalori orang dewasa di Indonesia disumbang oleh karbohidrat.

Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan orang Indonesia yang cenderung tidak merasa kenyang jika belum makan nasi, padahal sudah mengkonsumsi makanan lain sebagai sumber karbohidrat.

Konsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat menyebabkan gula yang masuk ke tubuh kita juga berlebihan. Apabila aktivitas kita kurang, gula yang berlebihan tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak.

Jika konsumsi karbohidrat berlebih dan aktivitas kurang ini berlangsung lama, bisa menyebabkan obesitas dan diabetes, obesitas tersebut termasuk obesitas sentral atau perut buncit.

Merujuk pada studi yang sama oleh Ir. Helda Khusun, MSc, PhD, survei di 5 kota besar di Indonesia menunjukkan hanya 28% orang yang melakukan aktivitas fisik, seperti peregangan (stretching) ringan dan berjalan kaki. Sementara itu,  59,4% lainnya melakukan aktivitas yang tidak banyak bergerak, seperti menonton TV atau menggunakan komputer lebih dari 6 jam per hari.

Pola hidup kurang gerak ini sering terjadi di lingkungan pekerja kantoran yang punya jam kerja yang panjang, penuh deadline serta kebiasaan mengemil sambil bekerja.

Bagaimana cara mengatasi perut buncit? Perlu perjuangan memang untuk mengatasi perut buncit bagi orang Indonesia yang terbiasa mengkonsumsi karbohidrat dari makan pagi hingga malam. Ditambah lagi kegemaran mengonsumsi gorengan, teh manis dan lainnya yang juga tinggi karbohidrat dan lemak.

Untuk mengatasi perut buncit, sebagian orang menjadikan diet sebagai cara yang paling efektif.

Berbagai metode diet dilakukan, mulai dari memakan makanan tertentu, melewatkan jam makan, hingga tidak makan sama sekali.

Cara-cara seperti itu cukup sulit sehingga membuat banyak orang yang menyerah di tengah jalan saat melakukan dietnya.

Lantas, cara diet seperti apa yang bisa mengatasi perut buncit tanpa harus menyiksa diri ? Salah satu cara diet yang efektif adalah diet Cut Carbo.

Diet Cut Carbo dilakukan dengan mengurangi porsi makanan pokok sumber karbohidrat, seperti nasi, mie, kentang goreng, pasta dan lainnya di setiap makan besar.

Selain mengurangi konsumsi karbohidrat, kita juga perlu membagi waktu makan menjadi lima kali sehari, terdiri dari tiga kali makan besar dan dua kali snack.

Snack yang dianjurkan dalam Diet Cut Carbo ialah snack yang mengandung tinggi serat dan protein.

Snack tinggi serat merupakan kunci untuk mengontrol rasa lapar, karena serat membantu kita merasa kenyang lebih lama.

Snack tersebut bisa dikonsumsi 2 jam sebelum makan besar agar tidak kelaparan saat mengurangi porsi karbohidrat.

Salah satu snack yang tinggi serat dan protein adalah SOYJOY. Snack sehat yang terbuat dari kedelai ini dicerna perlahan oleh tubuh sehingga membuat kenyang lebih lama.

Ingin hidup sehat dan bebas dari perut buncit tanpa khawatir kelaparan? Yuk, mulai dari sekarang kita lakukan Diet Cut Carbo serta aktivitas fisik secara rutin.

Penulis : Elgawaty OS/ Editor: Choirul Arifin

5 Hal Menakjubkan Saat Cut Carbo

5 Hal Menakjubkan Saat Cut Carbo

Tubuh lebih ramping hanyalah satu dari lima hal menakjubkan yang akan Anda rasakan saat mengurangi karbohidrat dalam menu harian Anda.

Karbohidrat sederhana, seperti yang ditemukan dalam nasi, mie, kue, permen dan keripik akan memberikan Anda sensasi kenyang dengan cepat. Tapi, biasanya Anda akan sedikit menyesal setelah menyantapnya. Meski begitu, sulit sekali untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsi karbohidrat. Akibatnya, berat badan tidak terkendali, dan risiko diabetes jadi sulit dihindari.

Pengaruh Karbohidrat

Perlu Anda ketahui bahwa apa pun karbohidrat yang masuk ke tubuh Anda, akan menaikkan gula darah. Pasalnya, produk akhir dari semua makanan karbohidrat yang mudah dicerna dalah gula sederhana yaitu glukosa. Peningkatan gula darah akan memicu pankreas memproduksi insulin. Bagi banyak orang, mengonsumsi karbohidrat bisa mengakibatkan resons insulin yang berlebihan sehingga dampaknya sel menjadi resisten terhadap sinyal insulin.

Insulin lah yang mengatakan pada tubuh Anda untuk menyimpan lemak dan mencegah tubuh Anda membakar lemak yang sudah tersimpan. Ketika insulin meningkat- karena kelainan metabolik atau  konsumsi makanan karbohidrat berlebih, tubuh memiliki banyak kesempatan untuk menyimpan lemak dan menghalangi lemak agar tidak digunakan sebagai energi. Kondisi ini tentu saja berdampak pada berat badan yang sulit turun bahkan cenderung meningkat,  kelelahan dan kurang berenergi.

Efek Cut Carbo

Mengurngi karbohidrat memang perlu niat dan usaha. Bila ingin termotivasi, cobalah tentukan tujuan Anda mengurangi karbohidrat. Untuk membuat Anda semakin termotivasi, inilah yang akan terjadi pada tubuh Anda jika Anda mengurangi karbohidrat.

1. Anda Mulai Membakar Lemak

Ya, tubuh Anda akan segera membakar lemak.  Mengurangi asupan karbohidrat padat kalori secara otomatis mengurangi jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap hari. Walhasil, tubuh  akan ‘terpaksa’ membakar lemak yang tersimpan di area perut dan sekitarnya sebagai sumber  energi.

Tip: Latihan di pagi hari sebelum Anda  sarapan. Hal ini akan memaksa tubuh untuk membakar lemak yang tersimpan, bukan membakar makanan yang Anda makan di waktu sebelumnya.

2. Rasa Lapar Berkurang

Bukan kalori yang memuaskan rasa lapar Anda, melainkan nutrisi seperti serat, protein dan lemak sehat. Sayangnya, karbohidrat olahan sederhana kurang memiliki tiga zat nutrisi tersebut. Jadi tidak peduli berapa banyak Anda makan, tubuh Anda akan tetap mencari lebih banyak makanan. Hasilnya, berat badan bertambah.

Tip: Mulai hari Anda dengan makanan berprotein tinggi dan serat,  seperti  susu rendah lemak, orak-arik telur dengan sayuran dan puding.

3. Perut menjadi rata

Hal pertama yang akan Anda lihat ketika Anda mengganti karbohidrat sederhana dengan makanan tinggi serat adalah bahwa perut Anda semakin rata. Kita dianjurkan makan 25-38 gram serat perhari, menurut Institute of Medicine. Kekurangan serat mengakibatkan bakteri baik di usus yang membuat perut ramping, menjadi kurang aktif dan bakteri jahat penyuka gula yang membuat perut menjadi besar, mengambil alih,” kata Isabel Smith, MS, RD, CDN, pakar diet dan pendiri Isabel Smith Nutrition.

Tip: Mulailah dengan langkah pertukaran yang sederhana, seperti mengganti nasi putih dengan beras merah. Tambahkan tumis kacang atau sayuran. Untuk menghindari serangan rasa lapar di antara waktu siang dan malam,  kudap snack sehat kaya serat dan protein seperti SOYJOY yang berbahan utama kacang kedelai. “Kacang-kacangan adalah sumber serat dan lemak sehat, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melancarkan pencernaan,” jelas Smith.

4. Risiko Diabetes Turun

Terlalu banyak karbohidrat sederhana dapat mendatangkan malapetaka bagi tubuh Anda, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Semakin mudah dicerna karbohidrat yang Anda konsumsi, semakin banyak insulin yang diproduksi. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kata Smith.

Tip: Karbohidrat kompleks lebih sulit dicerna tubuh, mencegah lonjakan gula darah yang menyebabkan pelepasan insulin. Kurangi makanan dan minuman manis untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko diabetes.

5. Otot Anda Bertambah Kuat

Makanan berupa karbohidrat sederhana, biasanya tidak atau kurang mengandung protein. Padahal, tubuh kita memerlukan protein untuk membangun otot. Dengan mengonsumsi protein dan nutrisi lainnya, Anda memberikan apa yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk otot, tanpa harus mencari tambahan kalori.

Tip: Jika Anda merasa lapar di antara waktu makan utama, cobalah mengganti makanan atau minuman manis yang selama ini menjadi andalan Anda dengan makanan tinggi protein. Protein adalah sumber eneegi yang sehat dan menjaga Anda tetap kenyang hingga sore hari.

Dari Gorengan hingga Teh Manis, Indonesia Dikepung Penyebab Diabetes

Dari Gorengan hingga Teh Manis, Indonesia Dikepung Penyebab Diabetes

Dari pagi hingga petang, di mana-mana, Indonesia punya pilihan yang berlimpah dalam hal jajanan hingga makanan berat.

Alasan cari camilan yang manis-manis menjelang atau sesudah makan siang, demikian pula saat malam, mempertemukan masyarakat dengan teh manis, roti aneka rasa, kue-kue manis, hingga camilan yang dibungkus dengan kulit tepung, seperti gorengan.

“The street food in Indonesia is fantastic,” ujar Anthony Bourdain, pembawa acara sekaligus ahli kuliner dunia yang suatu kali berkesempatan datang ke Indonesia, dalam sebuah sesi tanya-jawab di washingtonpost.com

Fantastis di mata seorang Anthony Bourdain, tidak kalah fantastis juga bagi masyarakat Indonesia sendiri yang  hampir setiap hari mengecap rasa street food alias aneka jajanan pinggir jalan, termasuk aneka camilan.

Rasa pula yang menjadi salah satu alasan mengapa jajanan kerap disambar oleh para pembelinya di Indonesia. Kreasi panganan dengan rasa yang cocok membuat pembelinya kembali dan kembali lagi untuk mengonsumsinya.

Menurut penelitian, rasa senang karena makanan memang bersifat menagih. Gorengan, misalnya, dibuat dengan bungkusan tepung, suatu bahan yang mengandung karbohidrat (molekul gula) sehingga memberikan rasa manis.

“Rasa manis adalah rasa yang cenderung dipilih oleh manusia sejak mereka lahir,” kata Christine Gerbstadt, MD, RD, ahli diet dan juru bicara American Dietetic Association (ADA) (http://www.webmd.com/diet/features/13-ways-to-fight-sugar-cravings#1)

Menurut Christine, karbohidrat menstimulasi zat serotonin pada otak yang memicu rasa senang. Dengan kata lain, setelah sebuah makanan dianggap punya rasa yang enak, maka reseptor dalam otak sudah mencatat untuk memberikan kode agar seseorang memakan itu lagi dan lagi.

Rasa senang yang lebih lama

Rasa sendiri, jika mengacu pada paparan sebelumnya, bisa diibaratkan sebagai pintu yang menentukan apakah makanan bisa masuk seterusnya atau tidak.

Namun, karena pertimbangan pada umumnya sebatas pada itu, maka adakalanya tidak disadari, seperti apakah makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Contohnya saja, tepung dalam gorengan dan gula dalam minuman punya kalori dan karbohidrat yang tinggi. Belum lagi, minyak dalam gorengan menambah jumlah kalori dan lemak yang dikandungnya.

Menurut healthaliciousness.com , jumlah karbohidrat pada tepung bahan kue mengandung 76,3 gram per 100 gram.

Ada lagi yang lebih tinggi dari itu, yakni gula pasir, seperti dalam teh manis. Gula mengandung total 100 gram karbohidrat dalam tiap 100 gram bahannya. “Orang Indonesia makannya relatif sedikit-sedikit, tetapi sering ngemil makanan  kecil tinggi kalori seperti cireng, peyek, atau batagor,” ujar dokter pakar fisiologi dan pemerhati gaya hidup Grace Judio-Kahl seperti dikutip dari Kompas.com pada Rabu (20/8/2014) di Jakarta.

Makanan yang masuk ke dalam tubuh, seperti dipaparkan oleh diabetesresearch.org dan livestrong.com akan diubah menjadi glukosa (gula).

Lebih jauh, gula yang masuk dalam pencernaan tidak semuanya diserap tubuh jika tidak dipakai sebagai energi untuk beraktivitas. Lalu jika sudah terlalu banyak, maka gula akan “ditabung” menjadi glikogen.

Lalu bagaimana jika jumlah gula yang masuk semakin banyak dan “tabungan” sudah penuh? Pasokan karbohidrat yang datang terus tanpa disikapi dengan aktivitas yang cukup, akan memunculkan “celengan-celengan baru yang dipaksakan” alias lemak dalam tubuh. Di sinilah kemudian, sistem proses olah karbohidrat rentan rusak, lalu menyebabkan diabetes.

International Diabetes Federation (IDF) melalui situsnya menunjukkan data jumlah pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2015 sudah berada di angka 10,021 juta jiwa.

Jumlah itu baru untuk yang terdaftar berdasarkan usia 20-79 tahun, tidak termasuk mereka yang belum memeriksakan diri.

Jika kita menyadari jajanan dengan bahan yang rentan menyebabkan diabetes “mengepung” kita, maka pencegahannya membutuhkan usaha tersendiri.

Mudah lapar dan senang nyemil tetapi takut akan diabetes, memang butuh usaha ekstra untuk melawannya.

Sebenarnya, ada hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan ini.

Misalnya, pilih snack atau camilan yang kaya serat dan protein, seperti SOYJOY , yang terbuat dari kedelai. Kandungan serat dan proteinnya yang tinggi bisa membuat kenyang lebih lama sehingga jika dikonsumsi 2 jam sebelum makan utama bisa membantu mengurangi karbohidrat yang berlebihan saat makan utama tersebut.

Dengan demikian, bersenang-senang dengan snack pun tetap bisa dilakukan, dan kita tidak terjebak jajanan sarat karbohidrat penyebab diabetes.

Cegah Naik Berat Badan, Kenali Kalori dalam Hidangan Lebaran

Cegah Naik Berat Badan, Kenali Kalori dalam Hidangan Lebaran

Lebaran bukan hanya momen merayakan kemenangan dan saling bermaafan, namun juga berpotensi menjadi ajang empuk menambah berat badan. Betapa tidak. Setelah sebulan berpuasa, kita akan menemukan aneka hidangan lezat selama Lebaran. Mulai dari ketupat, opor, sayur berkuah, lauk berdaging, hingga aneka camilan berasa manis yang biasa terhidang di meja seperti nastar, lidah kucing hingga putri salju.

Kue yang terhidang selama Lebaran umumnya berkalori tinggi karena komposisinya terigu, mentega, dan telur – semuanya menggoda selera untuk menyantapnya.

Tidak ada yang melarang untuk menikmati hidangan Lebaran, apalagi jika sedang berkunjung ke tetangga, kerabat atau teman yang lama tak jumpa. Namun, ingat hidangan Lebaran umumnya memiliki jumlah kalori yang tinggi dan menjadi pemicu bertambahnya berat badan jika kita tidak bijak dalam mengonsumsi makanan khas Lebaran tersebut.

Salah satu cara untuk bijak dalam menyantap hidangan Lebaran adalah terlebih dulu mengetahui kalorinya.

Kebutuhan kalori tiap orang akan berbeda-beda, karena penghitungan kebutuhan kalori bergantung pada jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik.

Kalori yang dibutuhkan oleh laki-laki berbeda dengan perempuan meskipun berada pada rentang usia yang sama. Dua orang yang kembar sekalipun akan memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, tergantung pada keadaan fisik dan aktivitasnya sehari-hari.

Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.

Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.

Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.

Nah, mari kita intip apa saja hidangan yang biasa tersaji di meja saat hari raya beserta kandungan kalorinya:

1. Putri Salju

Ini merupakan kue kering bertabur gula halus dan banyak orang menyukai kue ini karena rasa manisnya. Namun ingat, dalam  satu potong kue kering ini (6 gram) mengandung 22,5 kkal.

2. Nastar

Nastar merupakan kue ‘wajib’ yang terhidang saat Lebaran. Kue kering dengan tekstur lembut ini berisi selai nanas yang diam-diam padat kalori. Satu kue nastar mengandung 75 kkal. Jadi bayangkan berapa kalori yang ditimbun jika makan sekaleng kue nastar ini selama Lebaran?

3. Kaastengels

Kue berasa gurih ini menjadi favorit hamper semua orang. Dalam 1 buah kaastengels mengandung 20,3 kkal. Cukup tinggi. Jadi meski rasanya enak dan bikin ‘nagih’ tetap bijak dalam mengonsumsinya.

4. Lidah kucing

Kue kering tipis dengan rasa manis dan harum khas ini dalam satu potong (4-5 gram) mengandung 18 kalori. Jangan anggap enteng ‘cuma’ 18 kkal per buahnya. Karena bentuknya tipis dan rasanya enak, sudah tentu makan 1 buah tidak akan cukup.

5. Semprit keju

Kue ini disukai karena  renyah dan lumer di mulut. Kalorinya? Hati-hati, dalam sepotong semprit keju (5 gram) terkandung 27 kkal.

6. Cokelat

Makanan lain yang digemari saat Lebaran adalah cokelat. Dalam satu batang kecil cokelat (20 gram) mengandung 131 kkal. Nah, bila ingin melakukan pilihan ‘aman’ pilihlah jenis dark chocolate yang lebih sedikit kandungan gula namun tinggi antioksidan.

7. Opor ayam

Opor ayam menjadi hidangan wajib selama Lebaran. Sayur dengan kuah kental ini memang terasa menggiurkan dan mengundang selera. Dalam satu porsi opor ayam (100 gram) mengandung 415 kkal. Bayangkan bila dalam sehari kita menghabiskan 3 porsi opor ayam bersama ketupat, rendang juga sambal goreng hati?

8. Rendang daging

Hidangan lain yang biasanya tersaji untuk melengkapi indahnya Lebaran adalah rendang daging sapi. Kandungan santan dalam rendang membuat lauk ini sulit dtolak. Dalam 1 potong rendang (100 gram) mengandung 518 kkal. Bagaimana jika sehari makan tiga kali? Kalikan tiga dan kita akan takjub mengetahui hasilnya.

9. Sambal goreng hati

Sambal goreng hati dengan paduan kentang dan petai, siapa kuasa menolak? Ini lauk pas disantap bersama opor. Dalam satu porsinya (setara 100 gram) sambal goreng hati mengandung 346 kkal.

10. Semur daging

Olahan daging yang juga sering disajikan saat Lebaran adalah semur daging. Dalam satu porsi semur daging (100 gram) mengandung 515 kkal.

Nah, berbagai macam hidangan saat Lebaran memang menggugah selera dan umumnya ;sulit ditolak’. Apalagi ada beberapa menu makanan yang memang hanya dapat ditemui saat Lebaran.

Kalori yang tertimbun di dalam tubuh dapat menyebabkan kenaikan berat badan, apalagi saat Lebaran orang umumnya mengurangi kegiatan olahraga sehingga ada kemungkinan kalori yang masuk lebih banyak dibanding kalori yang keluar. Hal inilah yang bisa memicu bertambahnya berat badan.

Tentu kita tidak mau jika berat badan yang sudah turun saat berpuasa kemarin kembali naik – bahkan kenaikannya lebih besar – karena jor-joran dalam menyantap hidangan Lebaran?

Nah, supaya nggak kalah menyantap hidangan Lebaran, coba deh Cut Carbo dengan SOYJOY 2 jam sebelum makan untuk menjaga supaya berat badan atau agar berat badan kamu tetap ideal.

Sumber referensi:

https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/kue-nastar

http://food.detik.com/ramadan/read/2016/07/06/144828/3248936/900/yuk-intip-kalori-kue-nastar-hingga-lidah-kucing

http://1health.id/id/article/category/diet-dan-nutrisi/ketahui-jumlah-kalori-dalam-hidangan-lebaran.html